SlideShare una empresa de Scribd logo
Dalam dunia pendidikan Kurikulum dapat diartikan segala aktivitas dan kegiatan
  belajar yang direncanakan, diprogramkan bagi peserta didik dibawah bimbingan sekolah,
  baik di dalam maupun di luar sekolah. Atas dasar itu secara oprasional Kurikulum dapat
  didefinisikan sebagai berikut :

  1. Suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah
     yang dilaksanakan dari tahun ke tahun.
  2. Bahan tertulis yang digunakan guru dalam melaksanakan pengajaran.
  3. Suatu Usaha untuk menyampaikan asas dan ciri penting dari rencana pendidikan
     sehingga dapat dilaksanakan guru di sekolah.
  4. Tujuan pengajaran, Pengalaman belajar, alat-atat belajar dan cara Penilaian yang
     direncanakan dan digunakan guru di sekolah.
  5. Suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai
     tujuan pendidikan.

B. Macam-Macam Kurikulum

  1. Kurikulum 1994

     Kurikulum 1994 merupakan suatu konsep kurikulum yang menekankan pada isi atau
  materi yang berupa pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi
  yang diambil dari bidang-bidang ilmu pengetahuan. Dan standar yang digunakan dalam
  kurikulum ini adalah standar akademis yang ditetapkan secara seragam bagi setiap peserta
  didik.

     Dalam kurikulum ini berbasis konten, sehingga peseta didik dipandang sebagai kertas
  putih yang perlu ditulis dengan sejumlah ilmu pengetahuan (Transfer Of Know ledge).
  Dengan demikian gurulah yang lebih aktif dibandingkan dengan muridnya sebab guru
  merupakan kurikulum yang menentukan segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas.

     Pengembangan Kurikulum dilaksanakan secara sentralisasi, sehingga Departemen
  Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) memonopoli pengembangan ide dan konsep
  kurikulum. Dengan demikian masyarakat tidak menentukan standar pendidikan yang
  dituangkan dalam kurikulum 1994.

  2. Kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK)
Kompetensi merupakan perpaduan dan pengetahuan, keterampilan, nilal dan sikap
yang direfteksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Gordon ( 1988 : 109 )
menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi
sebagai berikut:

a) Pengetahuan (Knowledge)

b) Pemahaman (Understanding)

c) Kemampuan (Skill)

d) Nilal (Value)

e) Sikap (attitude)

f) Minat ( Intersert)

    Berdasarkan kompetensi-kompetensi di atas Kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK )
dapat diartikan sebagai suatu konsep Kurikulum yang menekankan pada pengembangan
kemampuan melakukan (Kompetensi) tugas-tugas dengan standar performans tertentu,
sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap
seperangkat kompetensi tertentu.

    Sedikitnya ada tujuh asumsi yang mendasari Kurikulum Berbasis Kompetensi (
KBK), ketujuh asumsi tersebut adalah :

    Banyak sekolah yang memiliki sedikit guru professional dan tidak mampu melakukon
    proses pembelajaran secara optimal.
    Banyak sekolah yang hanya mengkoleksi sejumlah mata pelajaran dan pengalaman.
    Peserta didik bukanlah kertas putih/kosong yang dapat diisi dengan sekehendak guru.
    Peserta didik memiliki potensi yang berbeda dan bervariasi.
    Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik.
    Kurikulum sebagai rencana pembelajaran yang diisi dengan kompetensi-kompetensi
    potensial.
    Kurikulum sebagai proses pembelajaran harus menyediakan sarana dan prasarana
    untuk menggali potensi.
3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP)

      KTSP merupakan singkatan dan Kunikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang
   dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik
   sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik.

      Sekolah dan komite sekolah atau madrasah dan komite madrasah mengembangkan
   Kurikulum Tingkat Satuan Perididikan dan silabus berdasarkan kerangka dasar kurikulum
   dan standar kompetensi lulusan dibawah supervisi Dinas Kabupaten/Kota yang
   bertanggung jawab dibidang pendidikan di SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/MA seria SMK.
   Dengan demikian Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum Oprasional
   yang di susun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.

      Mengingat bahwa penyusunan KTSP diserahkan kepada sebuah pendidikan sekolah
   dan daerah masing-mosing, diasumsikan bahwa guru, kepala sekolah dan dewan
   pendidikan akan sangat bersahabat dengan kurikulum tersebut. Diasumsikan demikian
   karena mereka terlibat Iangsung dan guru yang akan melaksanakan proses belajar
   mengajar di kelas sehingga memahami betul apa yang harus dilakukan dalam
   pembelajaran baik kekuatan, kelemahan, tantangan dan juga peluang.

Dampak Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

   1. Dampak Positif

   Dampak positif dari KTSP ini berdampak bagi guru dan siswa itu sendiri

   Dampak positif bagi guru :

   - Memudahkan guru dalam menyampaikan pelajaran atau proses belajar mengajar (PBM)

   - Menghemat waktu atau waktu yang digunakan lebih efektif.

   - Dengan media KTSP yang simple mudah digunakan dalam praktek demonstrasi.

   Dampak Positif bagi siswa:

   - Menerima pelajaran dari guru lebih cepat di tangkap oleh siswa.
- Siswa lebih aktif dalam Proses Belajar Mengajar (PBM).

   2. Dampak Negatif.

      Dampak negatif dari KTSP ini dapat berdampak terhadap Guru dan Siswa yaitu :

   Dampak Negatif bagi guru :

      Guru kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar atau guru akan merasa santai
      dalam PBM.
      Kurang fokusnya guru dalam mengajar.

   Dampak Negatif Bagi Siswa

      Siswa merasa kurang jelas dari materi yang disajikan oleh guru.

D. Perbedaan Kurikutum 1994, KBK, dan KTSP.

      Dalam perubahan kurikulum pasti memiliki perbedaan-perbedaan. Namun perubahan
   yang paling banyak terdapat perbedaan dari kurikulum ini adalah kurikulum 1994 dengan
   Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau pun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
   (KTSP). Sebab dalam KBK dan KTSP hanya sedikit yang membedakan adalah dalam
   Kunikulum KBK alokasi waktu untuk semua mata pelajaran lebih panjang sedangkan
   untuk KTSP alokasi waktu yang digunakan terbagi-bagi, yakni untuk mata pelajaran di
   Ujian Nasionat (UN) akan lebih panjang sedangkan untuk Ujian Akhir Skolah/Madrasah
   (UAS/UAM) dipendekan.

      Untuk perbandingan kurikulum antara kurikulum 1994 dengan kurikulum KBK
   adalah sebagai berikut :


 No             Kurikulum 1994                                KBK
      Menggunakan pendekatan penguasaan        Menggunakan pendekatan kompete-
      ilmu pengetahuan, yang menekankan        nsi yang menekankan pada pemaha-
      pada sisi atau materi, berupa pengeta-   man, kemampuan atau kompetensi
 1.
      huan pemahaman, aplikasi, analisis,      tertentu disekolah, yang berkaitan
      sintesis, dan evaluasi yang diambil      dengan pekerjaan yang ada di
      dari bidang-bidang ilmu pengetahuan.     masyarakat.
      Standar akademis yang diterapkan         Standar kompetensi yang memperh-
 2.
      secara secara seragam bagi setiap        atikan perbedaan individu, baik
peserta didik.                          kemampuan, kecepatan belajar,
                                             maupun konteks sosial budaya.
     Berbasis konten, sehingga peserta       Berbasis kompetensi, sehingga pes-
     didik dipandang sebagai kertas putih    erta didik berada dalam proses
     yang perlu ditulisi dengan sejumlah     perkembangan yang berkelanjutan
     ilmu pengetahuan. (transrer of          dari seluruh aspek kepribadian,
3.
     knowledge)                              sebagai pemekaran terhadap potensi-
                                             potensi bawaan sesuai dengan
                                             kesempatan belajar yang ada dan
                                             diberikan oleh lingkungan.
     Pengembangan kurikulum dilakukan        Pengembangan kurikulum dilakukan
     secara      sentralisasi,    sehingga   secara     desentralisasi,   sehingga
     DEPDIKNAS memonopoli perkemba-          pemerintah        dan      masyarakat
4.
     ngan ide dan konsepsi kurikulum.        bersama-sama menentukan standar
                                             pendidikan yang dituangkan dalam
                                             kurikulum
     Materi yang dikembangkan dan            Sekolah diberikan keleluasaan untuk
     diajarkan disekolah seringkali tidak    menyusun dan mengembangkan
     sesuai dengan potensi sekolah           silabus mata pelajaran sehingga
5.   kebutuhan dan kemampuan peserta         dapat mengakomodasi potensi seko-
     didik, serta kebutuhan masyarakat       lah, kebutuhan dan kemampuan
     sekitar sekolah.                        peserta didik, serta kebutuhan
                                             masyarakat sekitar sekolah.
     Guru merupakan kurikulum        yang    Guru sebagai fasilitator yang ber-
     menentukan segala sesuatu       yang    tugas mengkonsidikan lingkungan
6.
     terdadi di dalam kelas                  untuk memberikn kemudahan bela-
                                             jar peserta didik.
     Pengetahuan, keterampilan dan sikap     Pengetahuan, keterampilan dan si-
     dikembangkan melalui latihan, seperti   kap dikembangkan berdasarkan pe-
7.
     latihan mengerjakan soal.               mahaman yang akan membentuk
                                             kompetensi individual.
     Pembelajaran cenderung hanya dila-      Pembelajaran yang dilakukan men-
     kukan di dalam kelas, atau dibatasi     dorong terjadinya kerja sama antara
8.   oleh 4 dinding kelas.                   sekolah, masyarakat dan dunia kerja
                                             dalam      membentuk       kompetensi
                                             peserta didik.
     Evaluasi Nasional yang tidak dapat      Evaluasi berbasis kelas, yang
9.   menyentuh aspek-aspek kepribadian       menekankan pada proses dan hasil
     peserta didik.                          belajar.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
dodikdomek
 
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptxPaparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
JeffriIndriyanto2
 
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
HusniAmril
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didik
TyasMommy Cozy Azalea
 
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docxunggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
UMIZAENAB1
 
10 model pembelajaran sains terpadu
10 model pembelajaran sains terpadu10 model pembelajaran sains terpadu
10 model pembelajaran sains terpadu
Warman Tateuteu
 

La actualidad más candente (20)

Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
 
7. rpp power point
7. rpp power point7. rpp power point
7. rpp power point
 
PPT ALUR PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
PPT ALUR PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxPPT ALUR PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
PPT ALUR PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
 
Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan KuantitatifModel Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
Model Evaluasi Kualitatif dan Kuantitatif
 
UbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptxUbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptx
 
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxPembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
 
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNGLaporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
Laporan PPL PPG Pasca SM-3T MUHAMAD YOGI SMAN 7 BANDUNG
 
CP, TP, ATP DAN MODUL AJAR.pptx
CP, TP,  ATP DAN MODUL AJAR.pptxCP, TP,  ATP DAN MODUL AJAR.pptx
CP, TP, ATP DAN MODUL AJAR.pptx
 
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptxPaparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
Paparan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Bagian 1 (1).pptx
 
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptxMembedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
 
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
5. Powerpoint Materi Modul Ajar.pptx
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didik
 
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docxunggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
 
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnMengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKn
 
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRefleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Refleksi Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docxKONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
 
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptxPembelajaran Berdiferensiasi.pptx
Pembelajaran Berdiferensiasi.pptx
 
10 model pembelajaran sains terpadu
10 model pembelajaran sains terpadu10 model pembelajaran sains terpadu
10 model pembelajaran sains terpadu
 

Destacado (6)

Kurikulum 1947
Kurikulum 1947Kurikulum 1947
Kurikulum 1947
 
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis KompetensiKurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis Kompetensi
 
KBK 2004
KBK 2004KBK 2004
KBK 2004
 
Kurikulum 1994
Kurikulum 1994Kurikulum 1994
Kurikulum 1994
 
Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi
Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan TinggiBuku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi
Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi
 
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
Perbedaan kbk, ktsp, kurikulum 2013
 

Similar a Perbedaan beberapa kurikulum

Tugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulumTugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulum
huzaipah
 
Pp Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pp Kurikulum Berbasis KompetensiPp Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pp Kurikulum Berbasis Kompetensi
gesty
 
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar ProsesLampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
alvinnoor
 
03 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-65-th-2013-ttg-standar-proses
03 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-65-th-2013-ttg-standar-proses03 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-65-th-2013-ttg-standar-proses
03 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-65-th-2013-ttg-standar-proses
Hendrijanto Mazhend
 
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses halam...
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses halam...03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses halam...
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses halam...
ISTAFIANI AMBARWATI
 
PERMENDIKBUD NO 65 TH 2013
PERMENDIKBUD NO 65 TH 2013PERMENDIKBUD NO 65 TH 2013
PERMENDIKBUD NO 65 TH 2013
arvinefriani
 
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses07. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
Amrizal Ahmad
 
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
Sofyan Nardi Saputra
 

Similar a Perbedaan beberapa kurikulum (20)

Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktspKelebihan dan kelemahan antara ktsp
Kelebihan dan kelemahan antara ktsp
 
Mengkaji Kurikulum
Mengkaji KurikulumMengkaji Kurikulum
Mengkaji Kurikulum
 
Tugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulumTugas uas kurikulum
Tugas uas kurikulum
 
Kurikulum berbasis kompetensi (kbk)
Kurikulum berbasis kompetensi (kbk)Kurikulum berbasis kompetensi (kbk)
Kurikulum berbasis kompetensi (kbk)
 
Book Report
Book ReportBook Report
Book Report
 
Book Report
Book ReportBook Report
Book Report
 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
 
Pp Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pp Kurikulum Berbasis KompetensiPp Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pp Kurikulum Berbasis Kompetensi
 
Resume Pengembangan Kurikulum - Smst V (Jawaban Kisi-Kisi)
Resume Pengembangan Kurikulum - Smst V (Jawaban Kisi-Kisi) Resume Pengembangan Kurikulum - Smst V (Jawaban Kisi-Kisi)
Resume Pengembangan Kurikulum - Smst V (Jawaban Kisi-Kisi)
 
Konsep 5p
Konsep 5pKonsep 5p
Konsep 5p
 
Tugas prof patta
Tugas prof pattaTugas prof patta
Tugas prof patta
 
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar ProsesLampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
Lampiran Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
 
03 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-65-th-2013-ttg-standar-proses
03 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-65-th-2013-ttg-standar-proses03 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-65-th-2013-ttg-standar-proses
03 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-65-th-2013-ttg-standar-proses
 
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses halam...
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses halam...03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses halam...
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses halam...
 
PERMENDIKBUD NO 65 TH 2013
PERMENDIKBUD NO 65 TH 2013PERMENDIKBUD NO 65 TH 2013
PERMENDIKBUD NO 65 TH 2013
 
03 b-salinan
03 b-salinan03 b-salinan
03 b-salinan
 
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
 
Lampiran permendikbud-no-65-th-2013-ttg-standar-proses
Lampiran permendikbud-no-65-th-2013-ttg-standar-prosesLampiran permendikbud-no-65-th-2013-ttg-standar-proses
Lampiran permendikbud-no-65-th-2013-ttg-standar-proses
 
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses07. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses
07. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
 
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses
 

Perbedaan beberapa kurikulum

  • 1. Dalam dunia pendidikan Kurikulum dapat diartikan segala aktivitas dan kegiatan belajar yang direncanakan, diprogramkan bagi peserta didik dibawah bimbingan sekolah, baik di dalam maupun di luar sekolah. Atas dasar itu secara oprasional Kurikulum dapat didefinisikan sebagai berikut : 1. Suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah yang dilaksanakan dari tahun ke tahun. 2. Bahan tertulis yang digunakan guru dalam melaksanakan pengajaran. 3. Suatu Usaha untuk menyampaikan asas dan ciri penting dari rencana pendidikan sehingga dapat dilaksanakan guru di sekolah. 4. Tujuan pengajaran, Pengalaman belajar, alat-atat belajar dan cara Penilaian yang direncanakan dan digunakan guru di sekolah. 5. Suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan. B. Macam-Macam Kurikulum 1. Kurikulum 1994 Kurikulum 1994 merupakan suatu konsep kurikulum yang menekankan pada isi atau materi yang berupa pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi yang diambil dari bidang-bidang ilmu pengetahuan. Dan standar yang digunakan dalam kurikulum ini adalah standar akademis yang ditetapkan secara seragam bagi setiap peserta didik. Dalam kurikulum ini berbasis konten, sehingga peseta didik dipandang sebagai kertas putih yang perlu ditulis dengan sejumlah ilmu pengetahuan (Transfer Of Know ledge). Dengan demikian gurulah yang lebih aktif dibandingkan dengan muridnya sebab guru merupakan kurikulum yang menentukan segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas. Pengembangan Kurikulum dilaksanakan secara sentralisasi, sehingga Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) memonopoli pengembangan ide dan konsep kurikulum. Dengan demikian masyarakat tidak menentukan standar pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum 1994. 2. Kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK)
  • 2. Kompetensi merupakan perpaduan dan pengetahuan, keterampilan, nilal dan sikap yang direfteksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Gordon ( 1988 : 109 ) menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi sebagai berikut: a) Pengetahuan (Knowledge) b) Pemahaman (Understanding) c) Kemampuan (Skill) d) Nilal (Value) e) Sikap (attitude) f) Minat ( Intersert) Berdasarkan kompetensi-kompetensi di atas Kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK ) dapat diartikan sebagai suatu konsep Kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (Kompetensi) tugas-tugas dengan standar performans tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Sedikitnya ada tujuh asumsi yang mendasari Kurikulum Berbasis Kompetensi ( KBK), ketujuh asumsi tersebut adalah : Banyak sekolah yang memiliki sedikit guru professional dan tidak mampu melakukon proses pembelajaran secara optimal. Banyak sekolah yang hanya mengkoleksi sejumlah mata pelajaran dan pengalaman. Peserta didik bukanlah kertas putih/kosong yang dapat diisi dengan sekehendak guru. Peserta didik memiliki potensi yang berbeda dan bervariasi. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran yang diisi dengan kompetensi-kompetensi potensial. Kurikulum sebagai proses pembelajaran harus menyediakan sarana dan prasarana untuk menggali potensi.
  • 3. 3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP) KTSP merupakan singkatan dan Kunikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik. Sekolah dan komite sekolah atau madrasah dan komite madrasah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Perididikan dan silabus berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan dibawah supervisi Dinas Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab dibidang pendidikan di SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/MA seria SMK. Dengan demikian Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum Oprasional yang di susun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Mengingat bahwa penyusunan KTSP diserahkan kepada sebuah pendidikan sekolah dan daerah masing-mosing, diasumsikan bahwa guru, kepala sekolah dan dewan pendidikan akan sangat bersahabat dengan kurikulum tersebut. Diasumsikan demikian karena mereka terlibat Iangsung dan guru yang akan melaksanakan proses belajar mengajar di kelas sehingga memahami betul apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran baik kekuatan, kelemahan, tantangan dan juga peluang. Dampak Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1. Dampak Positif Dampak positif dari KTSP ini berdampak bagi guru dan siswa itu sendiri Dampak positif bagi guru : - Memudahkan guru dalam menyampaikan pelajaran atau proses belajar mengajar (PBM) - Menghemat waktu atau waktu yang digunakan lebih efektif. - Dengan media KTSP yang simple mudah digunakan dalam praktek demonstrasi. Dampak Positif bagi siswa: - Menerima pelajaran dari guru lebih cepat di tangkap oleh siswa.
  • 4. - Siswa lebih aktif dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). 2. Dampak Negatif. Dampak negatif dari KTSP ini dapat berdampak terhadap Guru dan Siswa yaitu : Dampak Negatif bagi guru : Guru kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar atau guru akan merasa santai dalam PBM. Kurang fokusnya guru dalam mengajar. Dampak Negatif Bagi Siswa Siswa merasa kurang jelas dari materi yang disajikan oleh guru. D. Perbedaan Kurikutum 1994, KBK, dan KTSP. Dalam perubahan kurikulum pasti memiliki perbedaan-perbedaan. Namun perubahan yang paling banyak terdapat perbedaan dari kurikulum ini adalah kurikulum 1994 dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau pun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sebab dalam KBK dan KTSP hanya sedikit yang membedakan adalah dalam Kunikulum KBK alokasi waktu untuk semua mata pelajaran lebih panjang sedangkan untuk KTSP alokasi waktu yang digunakan terbagi-bagi, yakni untuk mata pelajaran di Ujian Nasionat (UN) akan lebih panjang sedangkan untuk Ujian Akhir Skolah/Madrasah (UAS/UAM) dipendekan. Untuk perbandingan kurikulum antara kurikulum 1994 dengan kurikulum KBK adalah sebagai berikut : No Kurikulum 1994 KBK Menggunakan pendekatan penguasaan Menggunakan pendekatan kompete- ilmu pengetahuan, yang menekankan nsi yang menekankan pada pemaha- pada sisi atau materi, berupa pengeta- man, kemampuan atau kompetensi 1. huan pemahaman, aplikasi, analisis, tertentu disekolah, yang berkaitan sintesis, dan evaluasi yang diambil dengan pekerjaan yang ada di dari bidang-bidang ilmu pengetahuan. masyarakat. Standar akademis yang diterapkan Standar kompetensi yang memperh- 2. secara secara seragam bagi setiap atikan perbedaan individu, baik
  • 5. peserta didik. kemampuan, kecepatan belajar, maupun konteks sosial budaya. Berbasis konten, sehingga peserta Berbasis kompetensi, sehingga pes- didik dipandang sebagai kertas putih erta didik berada dalam proses yang perlu ditulisi dengan sejumlah perkembangan yang berkelanjutan ilmu pengetahuan. (transrer of dari seluruh aspek kepribadian, 3. knowledge) sebagai pemekaran terhadap potensi- potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan. Pengembangan kurikulum dilakukan Pengembangan kurikulum dilakukan secara sentralisasi, sehingga secara desentralisasi, sehingga DEPDIKNAS memonopoli perkemba- pemerintah dan masyarakat 4. ngan ide dan konsepsi kurikulum. bersama-sama menentukan standar pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum Materi yang dikembangkan dan Sekolah diberikan keleluasaan untuk diajarkan disekolah seringkali tidak menyusun dan mengembangkan sesuai dengan potensi sekolah silabus mata pelajaran sehingga 5. kebutuhan dan kemampuan peserta dapat mengakomodasi potensi seko- didik, serta kebutuhan masyarakat lah, kebutuhan dan kemampuan sekitar sekolah. peserta didik, serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah. Guru merupakan kurikulum yang Guru sebagai fasilitator yang ber- menentukan segala sesuatu yang tugas mengkonsidikan lingkungan 6. terdadi di dalam kelas untuk memberikn kemudahan bela- jar peserta didik. Pengetahuan, keterampilan dan sikap Pengetahuan, keterampilan dan si- dikembangkan melalui latihan, seperti kap dikembangkan berdasarkan pe- 7. latihan mengerjakan soal. mahaman yang akan membentuk kompetensi individual. Pembelajaran cenderung hanya dila- Pembelajaran yang dilakukan men- kukan di dalam kelas, atau dibatasi dorong terjadinya kerja sama antara 8. oleh 4 dinding kelas. sekolah, masyarakat dan dunia kerja dalam membentuk kompetensi peserta didik. Evaluasi Nasional yang tidak dapat Evaluasi berbasis kelas, yang 9. menyentuh aspek-aspek kepribadian menekankan pada proses dan hasil peserta didik. belajar.