seminar proposal gelombang I tanggal 19 desember 2013 di lantai 3 FPIPS disaksikan oleh Wendi Andriatna, Caria Ningsih, Agus Sudono. diikuti oleh sekitar 20 mahasiswa
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Inovasi produk dan analisis kelayakan bisnis martabak manis
1. INOVASI PRODUK DAN ANALISIS KELAYAKAN
BISNIS MARTABAK MANIS BERBAHAN
DASAR TEPUNG MOCAF
Oleh:
Wisnu
0905974
2. Latar Belakang Masalah
• Penulis akan melakukan beberapa inovasi produk dari
martabak manis dengan menggunakan bahan dasar tepung
mocaf. Untuk sebagian masyarakat tepung mocaf tidak
asing lagi, peran tepung mocaf mengganti bahan dasar
utama martabak manis yakni tepung terigu dan dapat
digunakan membuat kue, kukis, dan sebagainya. Tepung
mocaf kependekan dari Modified Cassava Flour, merupakan
produk tepung dari ubi kayu/singkong yang diproses
menggunakan prinsip memodifikasi sel ubi kayu dengan
cara fermentasi. Mikroba yang tumbuh menyebabkan
perubahan karakteristik pada tepung yang dihasilkan, yaitu
berupa naiknya viskositas, kemampuan gelasi, daya
rehidrasi, dan kemudahan melarut.
3. • Penulis mengambil bahasan ini sebab ada
beberapa keunggulan tepung mocaf, yakni:
– Kandungan serat terlarut lebih tinggi daripada
tepung gaplek,
– Kandungan kalsium lebih tinggi (58) dibanding
padi (6) / gandum (16),
– Oglisakarida penyebab flatulensi sudah terhidrolis,
– Mempunyai daya kembang setara dengan gandum
tipe II (kadar protein menengah),
– Daya cerna lebih tinggi dibanding kan dengan
tapioka gaplek.
Sumber: Lab Nutrisi Pangan Malang, 2009
4. Peumusan dan Pembatasan Masalah
• Perumusan Masalah
– Bagaimana jika tepung mocaf yang berasal dari singkong dan memiliki
keunggulan dibandingkan produksi tepung seperti tepung gaplek, dijadikan
bahan dasar dalam adonan martabak manis.
– Bagaimana meningkatkan inovasi dan mengembangkan produk kuliner yang
semakin banyak ragam dan persaingannya (kompetitor).
– Bagaimana cara menganailisis kelayakan bisnis dari inovasi produk martabak
manis berbahan dasar tepung mocaf. Dengan bahan dasar yang berbeda
memungkinkan martabak manis ini memiliki nilai lebih daripada martabak
manis biasa. Tentunya juga memiliki citra rasa khas yang menjadikannya
berbeda. Tantangan yang harus dijawab oleh penulis sebagai pelaksana dalam
penelitian ini.
• Pembatasan Masalah
– Mengembangkan inovasi produk makanan yang berbahan dasar tepung mocaf
di dalam pembuatan martabak manis.
– Menganalisis kelayakan bisnis martabak manis berbahan dasar tepung mocaf.
5. Tujuan dan Manfaat Penelitian
• Tujuan Penelitian
– Mengetahui konsentrasi tepung mocaf yang menghasilkan produk
martabak manis dengan kualitas yang baik.
– Mengetahui daya terima konsumen terhadap martabak manis
berbahan dasar tepung mocaf.
– Mengetahui perincian biaya dari penggunaan tepung mocaf pada
pembuatan martabak manis.
– Menganalisis kelayakan usaha martabak manis berbahan dasar tepung
mocaf dilihat dari segi aspek finansial studi kelayakan bisnis.
• Manfaat Penelitian
– Manfaat penelitian secara teoritis
Mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan tentang hasil olahan
singkong dan modifikasi produk martabak manis berbahan dasar
tepung mocaf, uji daya terima konsumen, dan aspek-aspek finansial
studi kelayakan bisnis.
6. – Manfaat penelitian secara praktis
• Penulis dapat mengimplementasikan penelitian inovasi
produk dan analisis kelayakan bisnis martabak manis
berbahan dasar tepung mocaf menjadi usaha yang
layak diapresiasi oleh praktisi kuliner dan konsumen,
• Menjadi sumbangan bahan pemikiran terhadap praktisi
kuliner dalam menambah inovasi produk pada jajanan
lokal Indonesia.
• Memberikan informasi bagi para pengusaha tentang
analisis aspek-aspek finansial studi kelayakan bisnis dan
daya terima konsumen terhadap produk baru.
7. Kerangka Pemikiran
• Pada prinsipnya, suatu kreasi makanan memiliki konsep
yang umum dan dapat diwujudkan dalam bentuk
nyata. Pengertiannya adalah:
– Kreasi kuliner harus berdasar keahlian kuliner. Keindahan,
kenikmatan rasa harus dapat diukur dengan panca indra.
– Kreasi dapat diartikan mencipta yang belum pernah ada,
memperbaiki yang ada dengan lebih baik, dan terus
mengembangkan yang lain.
– Kreasi harus bermanfaat bagi pengembangan usaha,
pemerkayaan wawasan, dan investasi keahlian sumber
daya manusia.
– Kreasi tidak semata-mata berorientasi pada kepentingan
pribadi, tetapi, lebih kepada kepentingan konsumen, yaitu
penikmat hasil kreasi.
8. • Inovasi sebagaimana yang diketahui, merupakan proses
yang tidak pernah berhenti karena merupakan tuntunan
perusahaan yang selalu menghendaki produk-produk
terbaru yang tidak dapat muncul begitu saja kalau tidak ada
orang-orang yang melakukannya. Tujuan-tujuan inovasi
antara lain seperti di bawah ini:
– Kepuasan pelanggan yang selalu haus akan ide, makanan,
penampilan, dan suasana baru.
– Memenangkan persaingan dengan kompetitor yang tentu
melakukan hal yang sama dengan produk-produk mereka.
– Mencari produk baru yang dapat memaksimalkan laba karena
keunikan atau rasanya.
– Sebagai bahan penilaian manajemen terhadap staf dapur yang
inovatif dan yang kritis, dihubungkan dengan karier.
– Sebagai cara untuk memanfaatkan bahan yang ada, yang murah,
yang terhenti atau tertimbun, agar dapat dijual.
9. Bagan Prosedur Inovasi
IDE INOVASI
PERUMUSAN BAHAN
REFERENSI
PENETAPAN TAKARAN
UJI PENGOLAHAN
EVALUASI
PORTION
TASTE
PENAMPILAN
COST
PEMBERIAN NAMA
PENEMPATAN MENU
PROMOSI
10. Metode Penelitian
• Dalam suatu penelitian terdapat objek penelitian. Objek penelitian
ini adalah suatu tempat bagi peneliti untuk memperoleh data yang
dibutuhkan untuk diteliti. Variabel-variabel pada penelitian ini
meliputi: tepung mocaf (X), daya terima konsumen (Y). Adapun
yang menjadi subjek penelitian yaitu para panelis yang berperan
sebagai konsumen untuk mencoba produk martabak manis
berbahan dasar tepung mocaf dengan tujuan untuk mengetahui
respon daya terima konsumen terhadap produk tersebut.
• Berdasarkan variabel yang diteliti, metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
eksperimental. Alasan pemilihan metode ini didasarkan pada
pertimbangan dari tujuan penelitian itu sendiri yaitu bagaimana
pengaruh penggunaan tepung mocaf terhadap kualitas produk
martabak manis.
11. •
•
Operasionalisasi variabel merupakan suatu atribut, sifat, nilai, dari orang, objek, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Terutama kualitas produk dan uji daya terima konsumen.
Rancangan percobaan, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Metode penelitian
yang digunakan adalah metode deskriptif eksperimental yaitu dengan menganalisis dengan
tiga tahap antara lain:
– Tahap Formulasi
Pada tahap ini percobaan diawali menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan
mencoba resep martabak manis biasa
– Uji Daya Terima Konsumen
Pada tahap ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner/angket dengan lima faktor
pertanyaan antara lain kualitas produk, harga, set standar, disajikan dengan minuman
atau makanan pendamping, meal time (waktu makan), kemudian dianalisis dengan
menggunakan metode deskripsi terkait dengan lima faktor pertanyaan diatas.
– Analisis Kelayakan
Setelah didapatkan satu produk dengan perlakuan terbaik dari beberapa perlakuan,
selanjutnya dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui apakah usaha
martabak manis tepung mocaf layak dijalankan atau tidak. Untuk mengetahui hasil
kelayakan usaha martabak manis tepung mocaf akan dilihat dari beberapa kriteria
kelayakan finansial yang meliputi Net Present Value (NPV), Net Benefit and Cost Ratio
(Net B/C), dan Break Event Point (BEP).
12. Jenis dan Sumber Data
• Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan:
– Data primer
Data tidak tersedia karena belum ada riset sejenis
yang pernah dilakukan atau hasil riset yang sejenis
sudah terlalu kadaluarsa. Jadi periset perlu melakukan
pengumpulan atau pengadaan data sendiri karena
tidak bisa mengandalkan data dari sumber lain.
– Data sekunder
mengandung arti bahwa periset sekedar mencatat,
mengakses, atau meminta data tersebut ke pihak lain
yang telah mengumpulkan di lapangan.
13. Populasi
• Pada penelitian ini peneliti tidak menggunakan sampling akan tetapi
menggunakan semua populasi. Adapun banyaknya populasi pada tahap
pertama untuk uji hedonik atau uji kesukaan sebanyak 15 orang yang
merupakan panelis terlatih yaitu anggotanya lebih besa daripada penelis
pencicip terbatas yaitu 15-25 orang. Adapun untuk kriteria panelisnya
tidak hanya personal laboratorium tetapi terdapat pula karyawan atau
pegawai yang lainnya. Tingkat kepekaan yang diharapkan tidak perlu
setinggi panel pencicip tertabas, begitu juga dengan tugas penilaian dan
tanggung jawabnya tidak sebesar panel pencicip terbatas. (Soewarno,
1985: 48)
• Pada tahap kedua yaitu uji daya terima kunsumen banyaknya populasi
yang digunakan yaitu sebanyak 30 orang berdasarkan kriteria jumlah panel
konsumen dari 30-1000 orang. Pengujian biasanya menggunakan uji
kesukaan (preference test). Hasil uji kesukaan dapat digunakan untuk
menentukan apakah suatu jenis makanan dapat diterima oleh masyarakat.
(Soewarno, 1985: 49)
14. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
•
•
•
•
Wawancara
Penulis mewawancarai beberapa konsumen yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan
memperoleh informasi langsung serta untuk mengetahui respon daya terima konsumen
terhadap martabak manis berbahan dasar tepung mocaf lebih detil langsung dari
narasumbernya. Penulis mewawancarai pula penjual martabak manis yang sudah
berpengalaman dan menjadikan penjual martabak manis sebagai bagian dari panelis untuk
menilai produk martabak manis buatan penulis, sekaligus memberi masukan yang
membangun untuk produk martabak manis buatan penulis.
Angket
Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan menyebarkan lima belas angket
kepada panelis terlatih dan tiga puluh kepada konsumen untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan oleh penulis.
Studi Literatur
Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data dengan cara membaca, mempelajari buku,
artikel, karya ilmiah, dan lain-lain guna memperoleh informasi dan referensi yang berkaitan
dengan penelitian.
Dokumentasi
Melakukan dokumentasi sebagai alat untuk menunjang hasil penelitian dapat dideskripsikan
lebih jelas dan sebagai bukti bahwa penulis melakukan penelitian.
15. Teknik Analisis Data
• Net Present Value (NPV)
• Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C Ratio)
• Break Event Point (BEP)