Kesetimbangan kimia terjadi pada reaksi bolak-balik dimana laju pembentukan dan pembubaran reaktan dan produk sama. Pergeseran kesetimbangan dapat terjadi akibat perubahan konsentrasi zat, tekanan atau suhu sistem.
2. Kesetimbangan kimia adalah Keadaan reaksi bolak-balik
dimana laju reaksi reaktan dan produk sama dan
konsentrasi keduanya tetap. Kesetimbangan kimia
hanya terjadi pada reaksi bolak-balik dimana laju
terbentuknya reaktan sama dengan laju terurainya
produk.
3.
4. Pergeseran Posisi Kesetimbangan adalah pergeseran
posisi setimbang antara reaktan dengan produk yang
menyebabkan jumlah reaktan dan produk tidak sama,
namun setelah kesetimbangan tercapai, jumlah reaktan
dan produk akan konstan.
5. Kemungkinan terjadinya pergerakan
1. Dari kanan ke kiri, berarti A bereaksi dengan B
membentuk C dan D, sehingga jumlah mol A dan B
berkurang, sedangkan C dan D bertambah.
2. Dari kiri ke kanan, berarti C dan D bereaksi membentuk
A dan B , sehingga jumlah mol C dan D berkurang,
sedangkan A dan B bertambah.
A + B C =
D
7. Apabila dalam sistem kesetimbangan konsentrasi salah satu
zat diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
yang berlawanan dari zat tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi
salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser
ke arah zat tersebut.
Contoh:
Bila pada sistem kesetimbangan ini ditambahkan gas SO2
,maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas O2 ,maka
kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
2SO2 (g) + O2 (g)
2SO4(g)
8. Jika dalam suatu sistem kesetimbangan di lakukan aksi
yang menyebabkan perubahan volume (bersamaan
dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem akan
terjadi pergeseran kesetimbangan.
Contoh :
Koefisien reaksi di kanan = 2
Koefisien reaksi di kiri = 4
- Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperbesar
(volume di perkecil), maka kesetimbangan akan bergeser
ke kanan.
- Bila pada sistem kesetimbangan tekanan di perkecil
(volume di perbesar), maka kesetimbangan akan
bergeser ke kiri.
2. Perubahan Volume atau Tekanan
N2(g) + 3H2(g)
2NH3(g)
9. Menurut Van’t Hoff:
Bila pada sistem kesetimbangan suhu dinaikkan, maka
kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang
membutuhkan kalor(ke arah reaksi endoterm).
Bila pada sistem kesetimbangan suhu di turunkan, maka
kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang
membebaskan kalor(ke arah reaksi eksoterm).
Contoh:
- Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser
ke kiri.
- Jika suhu diturukan, maka kesetimbangan akan bergeser
ke kanan.
2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) H =
-216 KJ
3. Perubahan suhu