Makalah ini membahas tentang tanggung jawab sosial perusahaan yang mencakup lingkup tanggung jawabnya, argumen yang mendukung keterlibatan sosial perusahaan, dan implementasi tanggung jawab sosial perusahaan sesuai standar ISO 26000."
1. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
ETIKA BISNIS
Dibuat Oleh : YAYU MEGA DINI - 18210611
Program Study Ekonomi Manjemen
Jurusan Manajemen
UNIVERSITAS GUNADARMA
2. Mata Kuliah : Etika Bisnis
Dosen : Debita Octaviani
Topik Makalah
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Kelas : 4-EA21
Dateline Makalah : 16 November 2013
Tanggal Penyerahan Makalah : 16 November 2013
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan
makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai
1/100 untuk mata kuliah ini.
Penyusun
NPM
Nama Lengkap
18210611
Tanda Tangan
Yayu Mega Dini
Program Sarjana Ekonomi Manajemen
UNIVERSITAS GUNADARMA
3. KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan saya
waktu, kesempatan dan juga ilmu dalam menyelesaikan makalah ini, dengan judul :
“Tanggung Jawab Sosial Perusahaan” sebagai tugas mata kuliah Etika Bisnis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
menyusun makalah ini, khususnya kepada dosen pengajar Etika Bisnis yaitu Ibu Debita
Octaviani yang telah memberikan ilmu kepada saya. Dan juga kepada teman-teman yang
telah membantu.
Saya berusaha menyusun makalah ini dengan segala kemampuan, namun saya menyadari
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran
membangun sangat saya butuhkan untuk dapat menyempurnakannya di masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta menambah ilmu pengetahuan dan
semangat bagi Mahasiswa dan juga para pembaca untuk bersama-sama bisa menjadi manusia
yang bertanggung jawab khususnya bagi para pengusaha agar tetap mementingkan tanggung
jawab sosial dalam melaksanakan usahanya, demi tercapainya Masyarakat yang Sejahtera di
Negara kita tercinta Republik Indonesia.
Bekasi, 5 November 2013
Yayu Mega Dini
4. DAFTAR ISI
PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
-
Syarat Bagi Tanggung Jawab Moral
-
Status Perusahaan
-
Lingkup Tanggung Jawab Sosial
-
Argumen Yang Menentukan Keterlibatan Sosial
-
Argumen Yang Mendukung Perlunya Keterlibatan Sosial Perusahaan
-
Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
2. KEADILAN DALAM BISNIS
-
Paham Tradisional Mengenai Keadilan
-
Keadilan Individual Dan Struktural
-
Teori Keadilan Adam Smith
-
Teori Keadilan John Rowls
REFERENSI
5. PENDAHULUAN
1. TABGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility adalah
suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah
memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya,
yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi,
sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan
berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan
aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya
dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, melainkan juga harus
menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk
jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut,
CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan
berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak negatif dan
maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya.
-
SYARAT BAGI TANGGUNG JAWAB MORAL
1. Tindakan Dilakukan Dengan Sadar Dan Tahu Konsekuensinya
Dalam hal ini pelaku tahu tentang baik dan buruk. Jadi bila seseorang itu tidak
tahu maka dia akan dianggap tidak bersalah. Maka dengan ini tanggung jawab
moral dilakukan oleh pribadi yang rasional
2. Adanya Kebebasan
Bila seseorang melakukan suatu tindakan atas dasar dituntut maupun dipaksa
ataupun terpaksa. Maka dia tidak wajib bertanggung jawab atas tindakan tersebut.
Dalam syarat ini seseorang tersebut biasanya dalam keadaan tertekan
3. Ada Kemauan Dan Kesediaan Dalam Melakukan Kegiatan Tersebut
Dalam syarat ini, seseorang tidak mempunyai pilihan tetapi dia bersedia dan mau
malakukannya.
Di dalam tanggung jawab moral terdapat the principle of alternate possibilities
dimana seseorang bertanggung jawab moral atas tindakannya jika ia bisa bertindak
dengan cara lain. Dengan kata lain, masih ada alternatif. Sedangkan menurut,
Frankfurt, prinsip yang benar adalah bahwa seseorang tidak bertanggung jawab secara
moral atas tindakan yang telah dilakukannya dan kalau ia melakukannya hanya karena
tidak bisa bertindak dengan cara lain. Kesimpulan dari ketiga syarat tersebut adalah
bahwa hanya orang yang berakal budi normal dan punya kemauan bebas yang
sepenuhnya berada dalam kendalinya yang bias bertanggung jawab atas tindakannya.
-
STATUS PERUSAHAAN
Perusahaan merupakan badan hukum yang dibentuk dan disahkan atas hukum
tertentu. Dan karenanya keberadaannya dijamin dan sah oleh hukum. Status
perusahaan menurut de George:
1. Legal Creator: Perusahaan sepenuhnya merupakan ciptaan hukum.
2. legal Recognition: Perusahaan merupakan suatu usaha bebas dan produktif.
6. Dari sini dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab perusahaan sebatas tanggung
jawab legal untuk memenuhi peraturan yang berlaku. Dengan pernyataan ini maka
perusahaan tidak punya tanggung jawab social dan moral. Tetapi menurut Milton
Friedman, manusia mempunyai tanggung jawab. Jadi selama proses aktivitas atau
tindakan perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan maka tanggung jawab
moral dan sosial perlu dilakukan sebatas keuntungan yang didapat.
Kenapa tanggung jawab sosial bisa terjadi adalah karena perusahaan bukan
merupakan benda mati dan ada kelompok atau orang-orang yang melakukan
pertimbangan dan memutuskan bisnis. Selanjutnya adalah bahwa tanggung jawab
sosial tidak bisa diwakilkan oleh orang lain. Lalu yang terakhir adalah tanggung
jawab legal tidak bisa dipisahkan dari tanggung jawab moral.
-
LINGKUP TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Konsep ini sebenarnya mengacu kepada pribadi yang membentuk kegiatan bisnis ini
untuk dapat beroperasi dan memperoleh keuntungan bisnisnya tanpa pihak lain agar
perusahaan bersikap tanggap, peduli dan bertanggung jawab.
Empat bidang yang dianggap diterima adalah:
1. Keterlibatan Perusahaan Dalam Kegiatan-Kegiatan Sosial
Dalam rangka membantu memajukan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat maka orientasi keuntungan atas hak mengelola sumber daya alam dan
mendapatkan keuntungan harus dilakukan dengan menunjukan komitmen moral
untuk tidak merugikan kepentingan masyarakat luas dan menjalin hubungan sosial
yang lebih baik dengan masyarakat.
2. Keuntungan Ekonomis
Dalam hal ini dijelaskan bahwa keuntungan yang didapat dalam bisnis merupakan
sebuah bentuk konsep moral dimana setiap manusia memang harus berusaha
untuk mempertahankan hidup serta keuntungan pribadinya.
3. Memenuhi Aturan Hukum Yang Berlaku Dalam Suatu Masyarakat
Perusahaan mempunyai kewajiban dan juga kepentingan untuk menjaga ketertiban
dan keteraturan sosial. Hal ini diwujudkan dengan mematuhi aturan hukum yang
berlaku. Bila perusahaan tidak mematuhi aturan hukum maka ketertiban dan
keteraturan masyarakat tidak akan terwujud.
4. Hormat Pada Hak Dan Kepentingan Stakeholder Atau Pihak-Pihak Terkait
Berarti perusahaan secara moral dituntut dan menuntut diri untuk bertanggung
jawab atas hak dan kepentingan pihak-pihak terkait yang mempunyai kepentingan.
Terkait panduan tanggung jawab sosial banyak perusahaan merujuk pada ISO 26000,
dan tentang panduan pelaporan keberlanjutan mereka merujuk pada Global Reporting
Initiative (GRI). ISO 26000 dipilih meskipun bukan atau belum menjadi standar,
karena dikeluarkan oleh organisasi internasional pembuat standar yang mempunyai
anggota 163 lembaga standardisasi di seluruh dunia. Jumlah yang pernah dikeluarkan
adalah 18.400 standar sampai dengan akhir 2010. Standar ini merupakan permintaan
bisnis global. Jadi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia biasanya lebih memilih
mitra bisnis yang telah memperoleh sertifikasi ISO ini.
7. ISO 26000
Keunikan ISO 26000 adalah fungsinya yang hanya berupa panduan kegiatan tanggung
jawab sosial, jadi bukan standardisasi kegiatan seperti ISO-ISO yang lain (misalnya
ISO 14001 tentang lingkungan, ISO 31000 tentang manajemen risiko, dll). Panduan
ini tidak hanya diperuntukkan bagi perusahaan, tetapi juga untuk seluruh jenis
organisasi yang didirikan dengan tujuan memperoleh laba maupun tidak. Oleh sebab
itu, dalam ISO 26000 tidak dipergunakan istilah CSR, melainkan SR (social
responsibility), karena standardisasi ini dimaksudkan untuk semua jenis organisasi.
Menurut ISO 26000 yang telah diluncurkan secara resmi 1 November 2010 oleh
lembaga International Organization for Standardization (ISO), terdapat tujuh ruang
lingkup SR (tanggung jawab sosial), yakni governance, hak asasi manusia,
ketenagakerjaan, lingkungan, praktik bisnis yang jujur, konsumen, pelibatan, dan
pengembangan komunitas.
-
ARGUMEN YANG MENENTUKAN KETERLIBATAN SOSIAL
a. Tujuan Utama Bisnis Adalah Mengejar Keuntungan Sebesar-Besarnya
Sumber daya harus dipakai sehemat dan seefisian mungkin untuk memperoleh
keuntungan sebesar mungkin.
b. Tujuan Yang Terbagi-Bagi Dan Harapan Yang Membingungkan
Perhatian yang terbagi-bagi dan membingungkan pada akhirnya merugikan
perusahaan karena akan menurunkan kinerja keseluruhan dari perusahaan
tersebut. Dimana sekali perusahaan terlibat dalam kegiatan sosial, semakin banyak
tuntutan dan permintaan akan keterlibatan sosial tersebut yang akan semakin luas
dan jauh dari core business perusahaan. Kegiatan sosial sangat kontra produktif
terhadap kegiatan bisnis.
c. Biaya Keterlibatan Sosial
Biasanya biaya yang digunakan dalam keterlibatan sosial adalah merupakan salah
satu komponen dari harga barang dan jasa yang ditawarkan oleh pasar bukan
merupakan biaya yang memang khusus disediakan untuk kegiatan sosial.
Sehingga harga yang ditawarkan atas suatu barang akan lebih tinggi daripada
harga para pesaingnya yaitu perusahaan yang tidak melakukan kegiatan sosial.
d. Kurangnya Tenaga Terampil Dalam Bidangnya
Adanya pendapat bahwa hanya ada professional dalam biang bisnis dan ekonomi.
Karena itu, perusahaan tidak memiliki tenaga terampil untuk melakukan kegiatankegiatan sosial tertentu.
-
ARGUMEN YANG MENDUKUNG PERLUNYA KETERLIBATAN SOSIAL
PERUSAHAAN
a. Kebutuhan Dan Harapan Masyarakat Yang Semakin Berubah
Bahwa saat ini kebutuhan dan harapan masyarakat dan juga konsumen telah
semakin berubah. Kebanyakan dari mereka sekarang ini akan lebih memberikan
perhatian mereka pada kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan produsen
atas penghargaannya kepada para karyawan dan masalah lingkungan.
8. b. Terbatasnya Sumber Daya Alam
Dikarenakan semakin terbatasnya sumber daya alam yang ada, maka perusahaan
dituntut untuk tidak hanya mengeksploitasi sumber daya alam yang terbatas itu
demi keuntungan ekonomis, tetapi juga turut memelihara sumber daya alam
tersebut. Misalnya dengan melakukan recycle, maka penggunaan sumber daya
alam yang digunakan sebagai raw material akan lebih dihemat.
c. Lingkungan Sosial Yang Lebih Baik
Semakin baiknya kondisi lapangan kerja, perhatian atas prasarana sosial, dan
perbaikan keadaan sosial dan ekonomi maka jurang kaya miskin akan sedikit
diperkecil dengan demikian masyarakat sekitar akan lebih menerima kehadiran
perusahaan tersebut. Dengan adanya perhatian dan perbaikan kondisi dalam
masyarakat maka secara tidak langsung daya beli juga telah diperbaiki yang pada
akhirnya akan mampu menyerap produk perusahaan tersebut.
d. Perimbangan Tanggung Jawab Dan Kekuasaan
Kekuasaan yang terlalu besar dari bisnis, jika tidak diimbangi dan dikontrol
dengan tanggung jawab sosial, akan menyebabkan bisnis menjadi kekuatan yang
merusak masyarakat. Karena itu, secara moral kekuasaan harus dibatasi dan
dikendalikan, terutama melalui tanggung jawab moral dan sosial atas kehidupan
seluruh warga masyarakat.
e. Bisnis Mempunyai Sumber-Sumber Daya Yang Berguna
Dalam hal ini, perusahaan tidak hanya punya dana, melainkan juga tenaga
professional dalam segala bidang yang dapat dimanfaatkan atau dapat
disumbangkan bagi kepentingan kemajuan masyarakat.
f. Keuntungan Jangka Panjang
Tanggung jawab dan keterlibatan sosial dapat menciptakan suatu citra yang positif
di mata masyarakat mengenai perusahaan itu. Dalam jangka pendek memang akan
merugikan secara finansial tetapi dalam jangka panjang akan sangat
menguntungkan bagi perusahaan. Biaya sosial memang tinggi, tetapi biaya
tersebut dapat dianggap sebagai investasi jangka panjang. Dengan kegiatan jangka
panjang yang sangat menguntungkan akan menciptakan iklim sosial politik yang
kondusif bagi kelangsungan bisnis perusahaan.
Biaya sosial tidak harus dikenakan pada harga produk seperti yang telah dibahas pada
argumen yang menentang tanggung jawab sosial. Tetapi dengan cara menyisihkan
sebagian keuntungannya untuk kegiatan-kegiatan sosial ini. Dengan adanya kegiatan
sosial ini, pada akhirnya akan terjalin relasi dan ikatan batin tertentu antara
perusahaan dan masyarakat.
-
IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Prinsip utama dalam suatu organisasi profesional, termasuk perusahaan, adalah bahwa
struktur mengikuti strategi. Artinya, struktur suatu organisasi didasarkan ditentukan
oleh strategi dari organisasi atau perusahaan itu.
Strategi yang diwujudkan melalui struktur organisasi demi mencapai tujuan dan misi
perusahaan perlu dievaluasi secara periodik, salah satu bentuk evaluasi yang
mencakup nilai-nilai dan tanggung jawab sosial perusahaan adalah Audit Sosial.
9. Evaluasi periodik (audit social) mempunyai tujuan antara lain untuk menjajaki
kembali pelaksanan tanggung jawab sosial perusahaan dalam berbagai aspek yang
dianggap perusahaan itu penting dan apakah perusahaan tersebut masih tetap sejalan
dengan nilai, tujuan, dan misi yang diembannya.
Strategi perusahaan dapat tercapai jika model dan gaya kepemimpinan juga
diperhatikan. Model dan gaya kepemimpinan sangat ikut menentukan struktur
organisasi dan implementasi serta pencapaian tujuan dan misi yang ingin dicapai
perusahaan.
2. KEADILAN DALAM BISNIS
Dalam kaitan dengan keterlibatan sosial, tanggung jawab sosial perusahaan berkaitan
langsung dengan penciptaan atau perbaikan kondisi sosial ekonomi yang semakin
sejahtera dan merata. Tidak hanya dalam pengertian bahwa terwujudnya keadilan akan
menciptakan stabilitas sosial yang akan menunjang kegiatan bisnis, melainkan juga dalam
pengertian bahwa sejauh prinsip keadilan dijalankan akan lahir wajah bisnis yang lebih
baik dan etis. Tidak mengherankan bahwa hingga sekarang keadilan selalu menjadi salah
satu topic penting dalam etika bisnis.
-
PAHAM TRADISIONAL MENGENAI KEADILAN
Teori keadilan Aristoteles Atas pengaruh Aristoteles secara tradisional keadilan
dibagi menjadi tiga :
1. Keadilan Lega
Yaitu perlakuan yang sama terhadap semua orang sesuai dengan hukum yang berlaku.
Itu berarti semua orang harus dilindungi dan tunduk pada hukum yang ada secara
tanpa pandang bulu. Keadilan legal menyangkut hubungan antara individu atau
kelompok masyarakat dengan negara. Intinya adalah semua orang atau kelompok
masyarakat diperlakukan secara sama oleh negara dihadapan dan berdasarkan hukum
yang berlaku. Semua pihak dijamin untuk mendapatkan perlakuan yang sama sesuai
dengan hukum yang berlaku.
2. Keadilan Komutatif
Keadilan ini mengatur hubungan yang adil antara orang yang satu dan yan lain atau
antara warganegara yang satu dengan warga negara lainnya. Keadilan komutatif
menyangkut hubungan horizontal antara warga yang satu dengan warga yang lain.
Dalam bisnis, keadilan komutatif juga disebut atau berlaku sebagai keadilan tukar.
Dengan kata lain, keadilan komutatif menyangkut pertukaran yang adil antara pihakpihak yang terlibat. Prinsip keadilan komutatif menuntut agar semua orang menepati
apa yang telah dijanjikannya, mengembalikan pinjaman, memberi ganti rugi yang
seimbang, memberi imbalan atau gaji yang pantas, dan menjual barang dengan mutu
dan harga yang seimbang.
3. Keadilan Distributif
Prinsip dasar keadilan distributif yang dikenal sebagai keadilan ekonomi adalah
distribusi ekonomi yang merata atau yang dianggap adil bagi semua warga negara.
Keadilan distributif punya relevansi dalam dunia bisnis, khususnya dalam perusahaan.
Berdasarkan prinsip keadilan ala Aristoteles, setiap karyawan harus digaji sesuai
dengan prestasi, tugas, dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pandangan-
10. pandangan Aristoteles tentang keadilan bisa kita dapatkan dalam karyanya
nichomachean ethics, politics, dan rethoric. Lebih khususnya, dalam buku
nicomachean ethics, buku itu sepenuhnya ditujukan bagi keadilan yang berdasarkan
filsafat umum Aristoteles, mesti dianggap sebagai inti dari filsafat hukumnya, “karena
hukum hanya bisa ditetapkan dalam kaitannya dengan keadilan”. Yang sangat penting
dari pandanganya ialah pendapat bahwa keadilan mesti dipahami dalam pengertian
kesamaan.
-
KEADILAN INDIVIDUAL DAN STRUKTURAL
a. Keadilan dan upaya menegakkan keadilan menyangkut aspek lebih luas berupa
penciptaan sistem yg mendukung terwujudnya keadilan tersebut.
b. Prinsip keadilan legal berupa perlakuan yg sama thd setiap orang bukan lagi soal
orang per orang, melainkan menyangkut sistem dan struktur sosial politik secara
keseluruhan.
c. Untuk bisa menegakkan keadilan legal, dibutuhkan sistem sosial politik yang
memang mewadahi dan memberi tempat bagi tegaknya keadilan legal tersebut,
termasuk dalam bidang bisnis.
d. Dalam bisnis, pimpinan perusahaan manapun yang melakukan diskriminasi tanpa
dasar yang bisa dipertanggungjawabkan secara legal dan moral harus ditindak
demi menegakkan sebuah sistem organisasi perusahaan yang memang
menganggap serius prinsip perlakuan yang sama, fair atau adil ini.
e. Dalam bidang bisnis dan ekonomi, mensyaratkan suatu pemerintahan yang juga
adil. Pemerintah yang tunduk dan taat pada aturan keadilan dan bertindak
berdasarkan aturan keadilan itu.
f. Yang dibutuhkan adalah apakah sistem sosial politik berfungsi sedemikian rupa
hingga memungkinkan distribusi ekonomi bisa berjalan baik untuk mencapai
suatu situasi sosial dan ekonomi yang bisa dianggap cukup adil.
g. Pemerintah mempunyai peran penting dalam hal menciptakan sistem sosial politik
yang kondusif, dan juga tekadnya untuk menegakkan keadilan. Termasuk di
dalamnya keterbukaan dan kesediaan untuk dikritik, diprotes, dan digugat bila
melakukan pelanggaran keadilan. Tanpa itu ketidakadilan akan merajalela dalam
masyarakat.
-
TEORI KEADILAN ADAM SMITH
Adam Smith hanya menerima satu konsep atau teori keadilan,yaitu keadilan komutatif. Alasannya:
1. Menurut Adam Smith, yang disebut keadilansesungguhnya hanya punya satu arti,
yaitu keadilan komutatif yangmenyangkut kesetaraan, keseimbangan,
keharmonisan hubunganantara satu orang atau pihak dengan orang atau pihak
yang lain.
2. Karena keadilan legal sesungguhnya sudahterkandung dalam keadilan komulatif.
Yaitu, bahwa demimenegakkan keadilan komutatif negara harus bersikap netral
danmemperlakukan semua pihak secara sama tanpa terkecuali.
3. Dengan dasar pengertian di atas, Adam Smith menolakkeadilan distributif sebagai
salah satu jenis keadilan. Alasannya antara lain karena apa yang disebut keadilan
yaitu selalu menyangkut hak semua orang tidak boleh dirugikan haknya atau
11. secara positif setiap orang harus diperlakukan sesuai dengan haknya. Menurut
Adam Smith, keadilan distributif justru tidak berkaitan dengan hak.
Ada 3 prinsip pokok keadilan komutatif menurut Adam Smith :
1. Prinsip No Harm
Menurut Adam Smith, prinsip paling pokok dari keadilan adalah prinsip no harm,
atau prinsip tidak merugikan orang lain, khususnya tidak merugikan hak dan
kepentingan orang lain.
2. Prinsip Non-Intervention
Prinsip keadilan komutatif yang kedua adalah prinsip tidak ikut campur tangan.
Prinsip ini menuntut agar demi jaminan dan penghargaan atas hak dan
kepentingan setiap orang, tidak seorang pun diperkenankan untuk ikut campur
tangan dalan kehidupan dan kegiatan orang lain.
3. Prinsip Keadilan Tukar
Prinsip keadilan tukar atau prinsip pertukaran dagang yang fair, terutama terwujud
dan terungkap dalam mekanisme harga dalam pasar. Ini sesungguhnya merupakan
penerapan lebih lanjut prinsip no harm secara khusus dalam pertukaran dagang
antara satu pihak dengan pihak lain dalam pasar.
-
TEORI KEADILAN JOHN ROWLS
Setiap orang harus punya hak yang sama atas system kebebasan dasar yang sama yang
paling luas sesuai dengan sistem kebebasan serupa bagi semua. Ini berarti pada tempat
pertama keadilan menuntut agar semua orang diakui, dihargai, dan dijamin haknya
atas kebebasan secara sama.
Kritik atas Teori Rawls
Kritik yang paling pokok adalah bahwa teori Rawls, khususnya Prinsip Perbedaan,
malah menimbulkan ketidakadilan baru.
1. Prinsip tersebut membenarkan ketidakadilan, Karen adengan prinsip tersebut
pemerintah dibenarkan untuk melanggar dan merampas hak pihak tertentu untuk
diberikan kepada oranglain.
2. Yang lebih tidak adil lagi adalah bahwa kekayaan kelompok tertentu yang diambil
pemerintah tadi juga diberikan kepada kelompok yang menjadi tidak beruntung
atau miskin karena kesalahannya sendiri.