3. 1. PERANAN STATISTIKA
Disadari atau tidak peranan statistika telah banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Dunia penelitian atau riset, dimanapun dilakukan,
bukan saja telah mendapatkan manfaat yang baik dari statistika tetapi
sering harus menggunakannya. Untuk mengetahui apakah cara yang baru
ditemukan lebih baik daripada cara lama, melalui riset yang dilakukan di
laboratorium, atau penelitian yang dilakukan dilapangan perlu dilakukan
penilaian statistika. Statistika juga mampu menentukan apakah faktor yang
satu dipengaruhi atau mempengaruhi yang lainnya.
4. STATISTIK STATISTIKA
Statistik dapat diartikan sebagai Statistika adalah pengetahuan
kumpulan fakta tentang suatu yang berhubungan dengan cara-
persoalan baik merupakan hasil cara pengumpulan data,
penelitian yang umumnya pengolahan atau
berbentuk angka yang disusun penganalisaaannya dan
dalam tabel atau diagram dilakukan penarikan kesimpulan
sehingga dapat menggambarkan berdasarkan kumpulan data dan
3. DATA STATISTIK yang telah
keadaan dari persoalan tersebut.
penganalisaan
dilakukan.
Keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal bisa berbentuk kategori,
misalnya : rusak, baik, senang, puas, berhasil, gagal dan sebagainya, atau
bisa berbentuk bilangan. Kesemuanya ini dinamakan data atau lengkapnya
5. DATA DISKRIT
(hasil menghitung)
DATA
KUANTITATIF
ex. 1). Keluarga A punya lima anak laki-laki
dan tiga anak perempuan
DATA KONTINU
(hasil pengukuran)
DATA ex. 1) Tinggi badan Adi 167cm.
(menurut 2) Kecepatan mobil 60 km/jam.
nilainya)
Data yang
DATA dikategorikan
KUALITATIF menurut lukisan
misalnya: sembuh, rusak, gagal, berhasil, dsb.
6. data yang
DATA menggambarkan
MENURUT INTERNAL keadaan didalam
SUMBER suatu organisasi
atau perusahaan
data yang
DATA menggambarkan
INTERNAL keadaan diluar
DATA suatu organisasi
atau perusahaan
data yang
DATA dikumpulkan, dan
MENURUT PRIMER diolah langsung
CARA dari objeknya
MEMPEROLEH
data yang sudah
DATA jadi karena sudah
SEKUND dikumpulkan oleh
ER organisasi atau
orang lain
7. Populasi : Keseluruhan dari obyek penelitian.
Sampel : bagian dari populasi.
Sampel yang baik adalah sampel yang representatif, yaitu
sampel yang dapat mewakili populasinya. Agar
representatif, maka pengambilan sampel dari populasi harus
menggunakan teknik pengambilan sampel (sampling) yang
benar atau bersifat takbias.
8. Teknik pengumpulan,
pengolahan dan penyajian
data hanya untuk dipelajari
DESKRIPTIF karakteristiknya dan tidak
untuk dilakukan penarikan
kesimpulan secara umum
STATISTIK
Teknik pengumpulan,
pengolahan dan penyajian
INDUKTIF
data sebagai alat untuk
penarikan kesimpulan yang
berlaku umum dari persoalan
yang diamati
9. Proses pengumpulan data dapat dilakukan
dengan jalan sensus atau sampling, atau dengan
megadakan penelitian langsung lalu mencatat
hasil dan dianalisis. Bisa juga dengan membuat
angket, yaitu cara pengumpulan data dengan
menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan
sesuai topik.
10. Aturan 1 : jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan 4 atau
kurang, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya
tidak berubah.
Aturan 2 : jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan lebih
dari 5 atau 5 diikuti oleh angka bukan nol, maka angka
terkanan dari yang mendahuluinya bertambah dengan satu.
Aturan 3 : jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan hanya
angka 5 atau 5 yang diikuti oleh angka-angka nol belaka,
maka angka terkanan dari yang mendahuluinya tetao jika ia
genap, tambah satu jika oa ganjil.
7. PEMERIKSAAN DATA
Periksalah ulang apakah ada data yang meragukan.
Diatas segala-galanya, dapatkanlah data yang sahih dan
betul-betul dapat dipercaya kebenarannya.
11.
12. Penyajian data :
1. Daftar atau Tabel, macam-macamnya :
* daftar baris kolom,
* daftar kontingensi,
* daftar distribusi frekuensi.
2. Grafik atau Diagram, macam-macamnya :
* diagram batang,
* diagram garis,
* diagram lambang,
* diagram lingkaran,
* diagram peta atau kartogram,
* diagram pacar atau titik.
13. Judul
daftar
Judul kolom
sel
sel
Badan
JUDUL BARIS sel daftar
catatan
14. a. nama-nama sebaiknya disusun menurut abjad.
b. waktu disusun secara berurut atau secara
kronologis, misalnya: 1960, 1961.....1970.
c. kategori dicatat menurut kebiasaan, misalnya:
laki-laki dulu baru perempuan, besar dulu
baru kecil. untung dulu kemudian rugi, dan
sebangsanya.
15. DAERAH LUAS
Jakarta 560
Jawa Barat 46.317
Jawa Tengah 34.206
Yogyakarta 3.169
Jawa Timur x) 47.922
Jawa dan Madura 132.174
Aceh 55.392
Sumatera Utara 70.787
Sumatera Barat 49.778
Jambi 44924
Riau 94562
Sumatera Selatan 158163
Sumatera 473.606
Kalimantan Barat 146.760
Kalimantan Selatan 37.660
Kalimantan Tengah 152.600
Kalimantan Timur 202.440
Kalimantan 539.460
Sulawesi 189.035
Maluku 74.505
Bali 5.561
Nusa Tenggara Barat 20.177
Nusa Tenggara Timur 47.876
Nusa Tenggara 73.614
Irian Jaya 412781
Seluruh Indonesia 1.896.175
16. Jenis SD SLTP SLTA JUMLAH
kelamin "
Laki-laki 4.758 2.795 1.459 9.012
Perempuan 4.032 2.116 1.256 7.404
8.790 4.911 2.715 16.416.
17. Untuk menggambar diagram batang
diperlukan sumbu datar dan sumbu
tegak yang berpotongan tegak lurus.
Sumbu datar dibagi menajdi beberapa
skala bagian yang sama, demikian pula
sumbu tegaknya. Kalau diagram dibuat
tegak, maka sumbu datar dipakai untuk
menyatakan atribut atau waktu.
Kuantum atau nilai data digambar pada
sumbu tegak.
18. BANYAK MURID
TINGKAT
JUMLAH
SEKOLAH
LAKI – LAKI PEREMPUAN
SD 875 687 1562
SMP 512 507 1019
SMA 476 342 818
SMK 316 427 743
JUMLAH 2215 1963 4142
Akan dibuat ke diagram batang tunggal,
diagram batang dua komponen, diagram
batang tiga komponen, dan diagram batang
dua arah.
19. 1800
1562
1600
1400
1200
1019
1000
818
800 743
600
400
200
0
SD SMP SMA SMK
BANYAK MURID
21. 100%
90%
80%
70%
60% POS E
POS D
50%
POS C
40%
POS B
30%
POS A
20%
10%
0%
BIAYA TIAP BULAN
22. Diperlukan sistem sumbu datar dan sumbu tegak
yang saling tegak lurus. Sumbu datar dinyatakan
waktu sedangkan sumbu tegaknya melukiskan
kuantum data tiap waktu.
23.
24. WAKTU WAKTU
6 15
4 10
WAKT WAKT
2 5
U U
0 0
A B
WAKTU WAKTU
6 15
4 10
WAKT WAKT
2 5
U U
0 0
C D
25.
26. BIAYA TIAP BULAN Diagram lingkaran dalam bentuk
persen diubah ke dalam bentuk
derajat :
POS Pada pos A = 14 / 100 x 360derajat
POS E A = 50,4 derajat.
25% 14% POS B Begitu juga pada pos B = 9 / 100 x
9% 360 derajat = 32,4 derajat.
POS
POS
C
D
23%
29%
27. Sering dipakai untuk menggambarkan
sesuatu yang berhubungan dengan
data yang disajikan.
Ex. IKAN YANG MATI JUMLAH
(RATUSAN
)
DAERAH A 230
DAERAH B 176
DAERAH C 365
28. Digunakan peta geografis tempat data terjadi.
Jadi, diagram ini melukiskan keadaan dihubungkan dengan
tempat kejadiannya.
Gambar dibawahmelukiskan penempatan transmigran
dari Jawa Barat ke Kalimantan selama periode 1951 –
1972/1973. Dihitung banyak jiwa yang
ditransmigrasikan, datanya dapat dibaca di atas gambar
kepala orang.
29.
30.
31. b. Batas Kelas
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di
atas, angka 65, 68, 71, 74, 77, dan 80
merupakan batas bawah dari tiap-tiap
kelas, sedangkan angka
67, 70, 73, 76, 79, dan 82 merupakan
batas atas dari tiap-tiap kelas.
a. Interval Kelas c. Tepi Kelas (Batas Nyata Kelas)
Tiap-tiap kelompok disebut Untuk mencari tepi kelas dapat dipakai
interval kelas atau sering disebut rumus berikut ini.
interval atau kelas saja. Dalam Tepi bawah = batas bawah – 0,5
contoh sebelumnya memuat Tepi atas = batas atas + 0,5
enam interval ini. Dari tabel di atas maka tepi bawah
65 – 67 → Interval kelas pertama kelas pertama 64,5 dan tepi atasnya
68 – 70 → Interval kelas kedua 67,5, tepi bawah kelas kedua 67,5 dan
71 – 73 → Interval kelas ketiga tepi atasnya 70,5 dan seterusnya.
74 – 76 → Interval kelas keempat
77 – 79 → Interval kelas kelima
80 – 82 → Interval kelas keenam
32. d. Panjang kelas
Untuk mencari lebar kelas dapat dipakai rumus:
Panjang kelas = tepi atas – tepi bawah
Jadi, lebar kelas dari tabel diatas adalah 67,5 – 64,5 = 3.
e. Titik Tengah,
33. Langkah-langkah dalam menyusun tabel distribusi
frekuensi:
1. Urutkan data, biasanya diurutkan dari nilai yang paling kecil
Tujuannya agar range data diketahui dan mempermudah
penghitungan frekuensi tiap kelas!
2. Tentukan range (rentang atau jangkauan)
Range = nilai maksimum – nilai minimum
3. Tentukan banyak kelas yang diinginkan berkisar antara 5
dan 20, tergantung dari banyak dan sebaran datanya.
Aturan Sturges:
Banyak kelas = 1 + 3.3 log n, dimana n = banyaknya data
4. Tentukan panjang/lebar kelas interval (p)
Panjang kelas (p) = [rentang]/[banyak kelas]
5. Tentukan nilai ujung bawah kelas interval pertama
34. Daftar distribusi frekuensi relatif
digunakan bila frekuensi dinyatakan
dalam persen.
ada dua macam distribusi
frekuensi, yaitu kurang dan atau lebih.
Contohnya :
35. NILAI UJIAN f.kum
Kurang dari 31 0
Kurang dari 41 2
Kurang dari 51 5
Kurang dari 61 10
Kurang dari 71 24
Kurang dari 81 48
Kurang dari 91 68
Kurang dari 101 80
36. NILAI UJIAN
31 atau lebih 80
41 atau lebih 78
51 atau lebih 75
61 atau lebih 70
71 atau lebih 56
81 atau lebih 32
91 atau lebih 12
101 atau lebih 0