SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 28
Descargar para leer sin conexión
UNIT KERJA PRESIDEN
            BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN (UKP4)



    1 TAHUN PELAKSANAAN INPRES 10/2011:
Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata
      Kelola pada Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut




                                       Jakarta, 21 Mei 2012
Potret hutan dan lahan gambut kita

                                 …dapat menghambat kegiatan di
   Hasil sejarah panjang kita…
                                 pusat maupun daerah

    • Ada 26 juta ha non-hutan
      dalam Kawasan Hutan,       • RTRW tidak kunjung tuntas
      ada 15 juta ha hutan
      primer dalam Kawasan       • Tumpang tindih perizinan
      Budidaya Non-Kehutanan
                                 • Pengukuhan tata batas
    • Ada 33.000 desa berada       Kawasan Hutan belum
      di dalam atau sekitar        selesai
      Kawasan Hutan



  Penyempurnaan tata kelola hutan dan lahan
      gambut sebagai prioritas nasional

                                                                 2
Akar permasalahan konflik-konflik lahan perlu segera ditangani




                  Mesuji, Sumsel - Lampung      Bima, Nusa Tenggara Barat




               Muara Tae, Kalimantan Timur             Pulau Padang, Riau

                                                                    3
1 TAHUN MORATORIUM – APA YANG SUDAH KITA CAPAI?




          Menuju peta yang satu (“ONE MAP”)


     Menuju perbaikan tata kelola hutan dan gambut



      Menuju peninjauan izin dan penegakan hukum



                                                     4
1 TAHUN MORATORIUM – APA YANG SUDAH KITA CAPAI?




          Menuju peta yang satu (“ONE MAP”)


     Menuju perbaikan tata kelola hutan dan gambut



      Menuju peninjauan izin dan penegakan hukum



                                                     5
PR pertama: membangun peta yang satu (“One Map”)

                                                                                 Hutan dalam juta hektar
                                                              KLH saja        Gabungan       Kemenhut saja
 Hutan Primer dan Sekunder 2009               Hutan Primer 2009
 (Total: 120,6 juta ha)                       (Total: 71,6 juta ha)




         19.8      92.6      8.0                           27.2      32.6          11.6


   KLH saja      Gabungan    Kemenhut saja      KLH saja           Gabungan          Kemenhut saja




                Perbedaan definisi dan metodologi menyebabkan perbedaan
                                  peta KLH dan Kemenhut



                                                                                                             6
PIPIB (Peta Indikatif Penundaan Izin Baru) sebagai batu
loncatan menuju “One Map”

    Bagaimana PIPIB dipergunakan sebagai acuan moratorium?

    • PIPIB menunjukkan hutan primer dan lahan gambut yang tidak boleh
      dikenai izin selama masa moratorium
    • PIPIB ditetapkan oleh Menteri Kehutanan, yang disempurnakan setiap 6
      bulan sekali
    • Peta dapat diperoleh di:
       http://www.ukp.go.id/web/informasi-publik
      Kemenhut dan Bakosurtanal juga menampilkan di website-nya
    • PIPIB dipergunakan sebagai acuan Kementerian/Lembaga dalam
      menerbitkan izin baru
    • Bakosurtanal selanjutnya akan memimpin pembaharuan peta tutupan hutan
      dan lahan gambut menggunakan PIPIB, bersama Kementerian Kehutanan,
      Kementerian Pertanian, dan BPN



                                                                              7
PIPIB secara efektif telah mengintegrasikan data berbagai
instansi – pertama kalinya dalam sejarah
Kementerian/Lembaga             Peran
Badan Informasi                 • Menyediakan peta dasar dan data spasial terkait
Geospasial/Badan Koordinasi     • Mengintegasikan informasi spasial dan melaksanakan visualisasi kartografi
Survey dan Pemetaan Nasional    • Membangun basis data (INA SDI/Spatial Data Infrastructure) yang dapat
                                  diakses melalui: http://maps.ina-sdi.or.id/home/
                                • Mengkoordinir survey lapangan inter-kementerian/lembaga
Kementerian Kehutanan (Ditjen   • Menyusun PIPIB setiap 6 bulan
Planologi)                      • Menyediakan data tutupan hutan primer dan kawasan hutan
                                  konservasi/lindung
                                • Menyediakan data perizinan pada Kawasan Hutan
Kementerian Pertanian (Balai    • Menyediakan data distribusi lahan gambut
Penelitian Sumber Daya Lahan
Pertanian)
Badan Pertanahan Nasional       • Menyediakan data tenurial pada Areal Penggunaan Lain
Lembaga Penerbangan dan         • Mengkoordinasikan penyediaan citra satelit resolusi tinggi
Antariksa Nasional              • Melaksanakan pemantauan tutupan berdasarkan citra satelit
UKP4                            • Memfasilitasi konsensus dan trust building inter-kementerian/lembaga
                                • Memantau rencana aksi kementerian/lembaga dan menerima laporan
                                  masyarakat

           8
Setiap penerbitan PIPIB selalu dipantau UKP4 supaya terjadi
continuous improvement
 PIPIB (Mei 2011)                PIPIB revisi 1 (Nov 2011)       PIPIB revisi 2 (Mei 2012)
 • Diterbitkan oleh Kemenhut     • Diterbitkan Kemenhut
                                                                 • Segera diterbitkan
   berdasarkan Inpres              berdasarkan proposal hasil
                                                                   Kemenhut berdasarkan
   10/2011 sebagai peta            kerja Tim Teknis PIPIB
                                                                   proposal hasil kerja Tim
   awal untuk moratorium           (Bakosurtanal, Kemenhut,
                                                                   Teknis PIPIB (Bakosurtanal,
   izin (initial map)              BPN, UKP4, dan
                                                                   Kemenhut, BPN, UKP4,
                                   Kementan)
 • Mengadopsi peta tutupan                                         dan Kementan)
   hutan Kemenhut                • Pusat Penelitian Tanah
                                                                 • Pengaduan masyarakat
   (1:250.000) untuk hutan         Kementan telah
                                                                   (misalnya: 60 pengaduan
   primer                          menganalisis berbagai
                                                                   untuk Kemenhut, 19 untuk
                                   studi dan riset tentang
 • Mengadopsi peta gambut                                          Kementan) ditindaklanjuti
                                   gambut, dan telah mampu
   Bappenas/Wetlands (skala                                        dengan survey lapangan
                                   memperbaiki peta
   1:1.000.000, di-scaled up                                       oleh K/L dan Tim Teknis,
                                   Bappenas/Wetlands di
   menjadi 1:250.000,                                              dan ketika terverifikasi
                                   Papua yang lebih
   sehingga memiliki potensi                                       akan mengubah PIPIB
                                   mengandalkan desk
   error)                          analysis                      • PIPIB digunakan sebagai
 • Hanya izin Kemenhut yang                                        dasar pemantauan near
                                 • Sertifikat yang diterbitkan
   telah dikeluarkan dari peta                                     real-time menggunakan
                                   BPN juga telah dikeluarkan
   dalam PIPIB ini                                                 citra satelit
                                   dari peta dalam PIPIB 2
            9
Perbaikan pemetaan yang terjadi mengakibatkan perubahan
tutupan lahan dalam PIPIB (1/2)
    Luas Tutupan PIPIB Revisi 2 - Mei 2012 (ha)
                                                   MORATORIUM
        NO        PULAU                       LAHAN      HUTAN
                               HL/KSPA       GAMBUT      PRIMER               TOTAL

        1    SUMATERA         10.791.984,5   2.482.215,6    207.927,6    13.482.127,6

        2    KALIMANTAN       11.952.122,2   1.830.003,0   1.310.482,6   15.092.607,8

        3    JAWA BALI         1.339.198,8                    32.130,9    1.371.329,8
        4    NUSA TENGGARA     1.644.170,5                  209.386,4     1.853.556,9
        5    SULAWESI          6.346.978,2                  945.575,4     7.292.553,6
        6    MALUKU            1.684.836,0                  150.481,7     1.835.317,8

        7    PAPUA            17.469.043,9   1.940.193,4   5.417.079,6   24.826.316,8

                 TOTAL        51.228.334,2   6.252.411,9   8.273.064,2   65.753.810,3



        10
Perbaikan pemetaan yang terjadi mengakibatkan perubahan
tutupan lahan dalam PIPIB (2/2)

 Perubahan tutupan
 PIPIB (Mei 2011)                      PIPIB revisi 1 (Nov 2011)              PIPIB revisi 2 (Mei 2012)



  69.144.073 ha                          65.374.251 ha                          65.753.810 ha



  • Perubahan wilayah moratorium yang terjadi pada setiap revisi mencerminkan sifat ke-indikatif-an peta
    tersebut

  • Penambahan wilyah moratorium seluas 862 ribu ha dan pengurangan sebanyak 482 ribu ha, sehingga
    secara akumulatif terjadi penambahan        379 ribu ha pada PIPIB Revisi 2 dibandingkan PIPIB
    Revisi 1

  • Perubahan terjadi karena data tambahan dan survey lapangan – detil ada pada Kementerian
    Kehutanan, yang akan segera menerbitkan PIPIB Revisi 2

           11
Kerja sama dengan instansi non-pemerintah untuk pemantauan
                                                           Berdasarkan citra MODIS (1 : 1,000,000)
                                                               Tutupan PIPIB Revisi 1(Nov 2011)
                                                              Event indikasi deforestasi pada PIPIB (1 Jun – 31 Aug 2011)




 Berdasarkan analisis citra satelit, terdapat 98 titik/event di Indonesia dalam
 PIPIB Revisi 1 yang diindikasikan mengalami bukaan deforestasi
Contoh tindak lanjut untuk pemantauan lapangan (1/3)




Lat:      -1.854167
                                             • Isu 1: batas kawasan
Long:     113.388500
                                               yang belum jelas
Desa Talian Kereng, Kecamatan
                                             • Issue 2: sinkronisasi
Katingan Hilir, Kabupaten Katingan,
                                               otoritas penerbitan izin
Kalimantan Tengah | terpetakan
                                               pusat-daerah
sebagai Hutan Produksi Konversi
           13
Contoh tindak lanjut untuk pemantauan lapangan (2/3)




Lat     : 2.2375
Long : 99.96371
Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Pangkatan,
                                             • Isu: land clearing
Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara |
                                               sebelum HGU terbit
terpetakan sebagai APL
                                                   14
Contoh tindak lanjut untuk pemantauan lapangan (3/3)




Lat:     2.220833
                                                 • Isu: kejelasan manajemen
Long:    98.14455
                                                   pengelolaan hak-hak
Desa Bajamas, Kecamatan Sirandorung, Kabupaten
                                                   masyarakat lokal untuk
Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam |
                                                   menggunakan hasil hutan
terpetakan sebagai APL
                                                           15
Masukan masyarakat lokal berdampak pada penyusunan PIPIB (1/2)

PIPIB (Mei 2011) untuk Morowali, Sulawesi Tengah
Masukan masyarakat lokal berdampak pada penyusunan PIPIB (1/2)

PIPIB revisi 1 (November 2011) untuk Morowali, Sulawesi Tengah




                    Masyarakat setempat
                    melaporkan bahwa area ini
                    adalah hutan primer,
                    sehingga seharusnya masuk
                    dalam PIPIB
1 TAHUN MORATORIUM – APA YANG SUDAH KITA CAPAI?




          Menuju peta yang satu (“ONE MAP”)


     Menuju perbaikan tata kelola hutan dan gambut



      Menuju peninjauan izin dan penegakan hukum



                                                     18
Output yang diharapkan pada Mei 2013


            Sistem basis data izin-izin terpadu yang mengkonsolidasikan informasi kadastral
            dari seluruh Kementerian/Lembaga terkait pemanfaatan lahan, sehingga dapat
            menjadi acuan tunggal bagi pemerintah pusat dan daerah


            Sistem e-application untuk penerbitan dan pendaftaran izin/sertifikat


            Penyempurnaan PIPIB, menuju skala 1:50.000 pada lokasi-lokasi terpilih, melalui
            integrasi data antar-Kementerian/Lembaga dan mekanisme umpan balik dari
            publik


            Pendaftaran klaim tanah masyarakat adat, sebagai baseline penyelesaian konflik
            ketika tumpang tindih diidentifikasi


            Insentif bagi dunia usaha dan pemerintah daerah untuk berusaha di bidang
            restorasi ekosistem pada hutan dan gambut



       19
Walaupun begitu, kita bergerak beyond Inpres 10/2011

                       Contoh                    Penjelasan

 Instruksi Presiden    • Inpres 17/2011          Kementerian ESDM untuk melakukan
 lainnya                 tentang Rencana Aksi    inventarisasi dan pembangunan basis data
                         Anti-Korupsi            izin tambang; sehingga izin tambang dapat
                                                 dimasukkan dalam basis data peta
                                                 moratorium walaupun Kementerian ESDM
                                                 tidak termasuk dalam Inpres 10/2011


                       • Pengukuhan tata batas   UKP4 mengkoordinasikan inisiatif lintas
 Debottlenecking         Kawasan Hutan           Kementerian/Lembaga untuk menggunakan
 inisiatif strategis                             teknologi baru dalam pengukuhan tata batas
                                                 (metode konvensional: 10 tahun lebih lama
                                                 dengan biaya 7-10x lebih besar)

                       • Basis data degraded     Degraded land diidentifikasi dan dipetakan
                         land                    melalui “One Map”, yang selanjutnya juga
                                                 dapat menjadi masukan tindak lanjut
                                                 moratorium, misalnya untuk land swap
1 TAHUN MORATORIUM – APA YANG SUDAH KITA CAPAI?




          Menuju peta yang satu (“ONE MAP”)


     Menuju perbaikan tata kelola hutan dan gambut



      Menuju peninjauan izin dan penegakan hukum



                                                     21
Inisiatif pemetaan mulai dilakukan untuk memetakan seluruh izin
menjadi basis data spasial terintegrasi
Contoh:
Overlay kawasan di Kabupaten Pasir (Kalimantan Timur)

Hutan Lindung dan Kawasan
konservasi…



…overlay dengan areal HPH dan
HTI…



…overlay dengan areal
perkebunan…


…overlay dengan areal
pertambangan


Pengambilan keputusan mengenai
tata ruang dapat dilakukan
                                                        22
Inisiatif pemetaan sudah dimulai di Kalimantan Tengah dan akan
diperluas ke 8 provinsi berhutan lainnya




 • Pengumpulan, analisis, dan registrasi data sampai kab/kota
 • Institusionalisasi dan capability building
Basis data izin terintegrasi akan dapat mencegah kasus-kasus seperti Kalista
Alam di Aceh



                                   Area konsesi Kalista




• Gubernur Aceh menerbitkan izin usaha perkebunan budidaya (IUP-B) No. 525/BP2T/5322/2011 pada 25 Agustus 2011
  yang mengizinkan PT Kalista Alam untuk mengusahakan perkebunan

• Pada PIPIB Mei 2011, area tersebut termasuk dalam area moratorium. Pada PIPIB Revisi 1 (November 2011), area
  tersebut dikeluarkan dari moratorium karena dilaporkan memiliki HGU

• Lebih dari 10.000 orang menuntut investigasi atas Rawa Tripa. Hasil investigasi menunjukkan bahwa tidak ada HGU pada
  lahan tersebut, dan juga menemukan pelanggaran lainnya (mis: izin lokasi sudah habis berlaku, pembukaan lahan
  sebelum izin yang relevan terbit), sehingga area tersebut termasuk lagi ke dalam PIPIB Revisi 2 (Mei 2012).

                                                                                             24
Kondisi Lahan PT. Kalista Alam (1.650 ha)
Hijau: masih ada ‘Hutan’     Merah: “hutan” habis, telah tebang




                            Sumber: Graham - YEL ACEH
KONDISI LAHAN PT. KALISTA ALAM (1.650 HA)
                                     Diambil 22 Februari 2012

Masih ada ‘hutan’           “hutan” habis, telah ditebang




Sumber: BPKEL ACEH
Kebakaran di PT. Kalista Alam tanggal 27 Maret 2012




                                           Sumber: BPKEL ACEH
Kontak Tim Kerja Penegakan Hukum Satgas REDD+




                  Harimuddin
               +62 813 922 48473
           uddin_lawyer@yahoo.co.id




      28

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...Oswar Mungkasa
 
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdb
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdbKajian formulasi perhitungan kwt kzb kdb
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdbindra_sugito
 
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...bramantiyo marjuki
 
Report Landuse Mapping Kutai Barat, 2011, WWF Indonesia
Report Landuse Mapping Kutai Barat, 2011, WWF IndonesiaReport Landuse Mapping Kutai Barat, 2011, WWF Indonesia
Report Landuse Mapping Kutai Barat, 2011, WWF Indonesiabramantiyo marjuki
 
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...bramantiyo marjuki
 
Andrew hidayat kesesuaian rencana pembangunan pltn muria dengan kawasan lindu...
Andrew hidayat kesesuaian rencana pembangunan pltn muria dengan kawasan lindu...Andrew hidayat kesesuaian rencana pembangunan pltn muria dengan kawasan lindu...
Andrew hidayat kesesuaian rencana pembangunan pltn muria dengan kawasan lindu...Andrew Hidayat
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...CIFOR-ICRAF
 
Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan MalukuRencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan MalukuPenataan Ruang
 
Andrew hidayat aplikasi penginderaan jauh dalam pemetaan penggunaan lahan de...
Andrew hidayat  aplikasi penginderaan jauh dalam pemetaan penggunaan lahan de...Andrew hidayat  aplikasi penginderaan jauh dalam pemetaan penggunaan lahan de...
Andrew hidayat aplikasi penginderaan jauh dalam pemetaan penggunaan lahan de...Andrew Hidayat
 
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi Prambanan
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi PrambananKota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi Prambanan
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi PrambananNurlina Y.
 
Bab 4 rencana pengelolaan rhl
Bab 4 rencana pengelolaan rhlBab 4 rencana pengelolaan rhl
Bab 4 rencana pengelolaan rhlEdy Junaidi
 
Rencana Tata Ruang Pulau Papua
Rencana Tata Ruang Pulau PapuaRencana Tata Ruang Pulau Papua
Rencana Tata Ruang Pulau PapuaPenataan Ruang
 
Evaluasi RJPMN dan Renstra -PU-an, dan Arahan Program ke-PU-an Tahun 2014
Evaluasi RJPMN dan Renstra -PU-an, dan Arahan Program ke-PU-an Tahun 2014Evaluasi RJPMN dan Renstra -PU-an, dan Arahan Program ke-PU-an Tahun 2014
Evaluasi RJPMN dan Renstra -PU-an, dan Arahan Program ke-PU-an Tahun 2014infosanitasi
 
ANALISIS SPASIAL LAHAN KRITIS DI KOTA BANDUNG UTARA MENGGUNAKAN OPEN SOURCE G...
ANALISIS SPASIAL LAHAN KRITIS DI KOTA BANDUNG UTARA MENGGUNAKAN OPEN SOURCE G...ANALISIS SPASIAL LAHAN KRITIS DI KOTA BANDUNG UTARA MENGGUNAKAN OPEN SOURCE G...
ANALISIS SPASIAL LAHAN KRITIS DI KOTA BANDUNG UTARA MENGGUNAKAN OPEN SOURCE G...iftidah
 

La actualidad más candente (18)

Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
Struktur Ruang dan Pola Ruang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan Pulau P...
 
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdb
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdbKajian formulasi perhitungan kwt kzb kdb
Kajian formulasi perhitungan kwt kzb kdb
 
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
 
Report Landuse Mapping Kutai Barat, 2011, WWF Indonesia
Report Landuse Mapping Kutai Barat, 2011, WWF IndonesiaReport Landuse Mapping Kutai Barat, 2011, WWF Indonesia
Report Landuse Mapping Kutai Barat, 2011, WWF Indonesia
 
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
Review Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Pada Zona Pemanfaatan ...
 
Andrew hidayat kesesuaian rencana pembangunan pltn muria dengan kawasan lindu...
Andrew hidayat kesesuaian rencana pembangunan pltn muria dengan kawasan lindu...Andrew hidayat kesesuaian rencana pembangunan pltn muria dengan kawasan lindu...
Andrew hidayat kesesuaian rencana pembangunan pltn muria dengan kawasan lindu...
 
P12 2011 0
P12 2011 0P12 2011 0
P12 2011 0
 
Blue bird
Blue birdBlue bird
Blue bird
 
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
PENATAAN RUANG SEBAGAI ARAH KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKE...
 
Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan MalukuRencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
 
Andrew hidayat aplikasi penginderaan jauh dalam pemetaan penggunaan lahan de...
Andrew hidayat  aplikasi penginderaan jauh dalam pemetaan penggunaan lahan de...Andrew hidayat  aplikasi penginderaan jauh dalam pemetaan penggunaan lahan de...
Andrew hidayat aplikasi penginderaan jauh dalam pemetaan penggunaan lahan de...
 
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi Prambanan
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi PrambananKota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi Prambanan
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi Prambanan
 
Bab 4 rencana pengelolaan rhl
Bab 4 rencana pengelolaan rhlBab 4 rencana pengelolaan rhl
Bab 4 rencana pengelolaan rhl
 
6.perencanaan rhl
6.perencanaan rhl6.perencanaan rhl
6.perencanaan rhl
 
Rencana Tata Ruang Pulau Papua
Rencana Tata Ruang Pulau PapuaRencana Tata Ruang Pulau Papua
Rencana Tata Ruang Pulau Papua
 
Evaluasi RJPMN dan Renstra -PU-an, dan Arahan Program ke-PU-an Tahun 2014
Evaluasi RJPMN dan Renstra -PU-an, dan Arahan Program ke-PU-an Tahun 2014Evaluasi RJPMN dan Renstra -PU-an, dan Arahan Program ke-PU-an Tahun 2014
Evaluasi RJPMN dan Renstra -PU-an, dan Arahan Program ke-PU-an Tahun 2014
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
ANALISIS SPASIAL LAHAN KRITIS DI KOTA BANDUNG UTARA MENGGUNAKAN OPEN SOURCE G...
ANALISIS SPASIAL LAHAN KRITIS DI KOTA BANDUNG UTARA MENGGUNAKAN OPEN SOURCE G...ANALISIS SPASIAL LAHAN KRITIS DI KOTA BANDUNG UTARA MENGGUNAKAN OPEN SOURCE G...
ANALISIS SPASIAL LAHAN KRITIS DI KOTA BANDUNG UTARA MENGGUNAKAN OPEN SOURCE G...
 

Similar a PIPIB REVISI 2

Konsep Alur Pentahapan Pengusulan Geopark.pdf
Konsep Alur Pentahapan Pengusulan Geopark.pdfKonsep Alur Pentahapan Pengusulan Geopark.pdf
Konsep Alur Pentahapan Pengusulan Geopark.pdfAmieSuswandi1
 
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUDATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUMgs Zulfikar Rasyidi
 
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARABANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARAFitri Indra Wardhono
 
Profile kphp dampelas tinombo sulawesi tengah
Profile kphp dampelas tinombo sulawesi tengahProfile kphp dampelas tinombo sulawesi tengah
Profile kphp dampelas tinombo sulawesi tengahMamat Kasep
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...infosanitasi
 
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...CIFOR-ICRAF
 
Pemaparan laporan akhir kajian pengembangan kawasan bitung dan sekitarnya, se...
Pemaparan laporan akhir kajian pengembangan kawasan bitung dan sekitarnya, se...Pemaparan laporan akhir kajian pengembangan kawasan bitung dan sekitarnya, se...
Pemaparan laporan akhir kajian pengembangan kawasan bitung dan sekitarnya, se...Dimas Hastomo
 
Nsda dalam kebijakan nasional
Nsda dalam kebijakan nasionalNsda dalam kebijakan nasional
Nsda dalam kebijakan nasionalAri Sutanto
 
Kebijakanpengelolaankphppapuadec2011 111214220957-phpapp02
Kebijakanpengelolaankphppapuadec2011 111214220957-phpapp02Kebijakanpengelolaankphppapuadec2011 111214220957-phpapp02
Kebijakanpengelolaankphppapuadec2011 111214220957-phpapp02sugianli rusmei singkali
 
Final Materi Bapppeda Provinsi_Seminar FPDL_Geopark.pptx
Final Materi Bapppeda Provinsi_Seminar FPDL_Geopark.pptxFinal Materi Bapppeda Provinsi_Seminar FPDL_Geopark.pptx
Final Materi Bapppeda Provinsi_Seminar FPDL_Geopark.pptxKhumairahsaleh1
 
LAPORAN WORKSHOP 2016 - Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur Pulau Jawa-Bali
LAPORAN WORKSHOP 2016 - Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur Pulau Jawa-BaliLAPORAN WORKSHOP 2016 - Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur Pulau Jawa-Bali
LAPORAN WORKSHOP 2016 - Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur Pulau Jawa-BaliArief Darmawan
 
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL Fitri Indra Wardhono
 
Inpres Nomor 6 tahun 2017 tentang Penundaan dan Penyempurnaan Tata Kelola Pem...
Inpres Nomor 6 tahun 2017 tentang Penundaan dan Penyempurnaan Tata Kelola Pem...Inpres Nomor 6 tahun 2017 tentang Penundaan dan Penyempurnaan Tata Kelola Pem...
Inpres Nomor 6 tahun 2017 tentang Penundaan dan Penyempurnaan Tata Kelola Pem...Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 

Similar a PIPIB REVISI 2 (13)

Konsep Alur Pentahapan Pengusulan Geopark.pdf
Konsep Alur Pentahapan Pengusulan Geopark.pdfKonsep Alur Pentahapan Pengusulan Geopark.pdf
Konsep Alur Pentahapan Pengusulan Geopark.pdf
 
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUDATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
 
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARABANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
BANTEK PELAKSANAAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
 
Profile kphp dampelas tinombo sulawesi tengah
Profile kphp dampelas tinombo sulawesi tengahProfile kphp dampelas tinombo sulawesi tengah
Profile kphp dampelas tinombo sulawesi tengah
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Ke...
 
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
Kebijakan penguatan konservasi dan percepatan restorasi ekosistem gambut dan ...
 
Pemaparan laporan akhir kajian pengembangan kawasan bitung dan sekitarnya, se...
Pemaparan laporan akhir kajian pengembangan kawasan bitung dan sekitarnya, se...Pemaparan laporan akhir kajian pengembangan kawasan bitung dan sekitarnya, se...
Pemaparan laporan akhir kajian pengembangan kawasan bitung dan sekitarnya, se...
 
Nsda dalam kebijakan nasional
Nsda dalam kebijakan nasionalNsda dalam kebijakan nasional
Nsda dalam kebijakan nasional
 
Kebijakanpengelolaankphppapuadec2011 111214220957-phpapp02
Kebijakanpengelolaankphppapuadec2011 111214220957-phpapp02Kebijakanpengelolaankphppapuadec2011 111214220957-phpapp02
Kebijakanpengelolaankphppapuadec2011 111214220957-phpapp02
 
Final Materi Bapppeda Provinsi_Seminar FPDL_Geopark.pptx
Final Materi Bapppeda Provinsi_Seminar FPDL_Geopark.pptxFinal Materi Bapppeda Provinsi_Seminar FPDL_Geopark.pptx
Final Materi Bapppeda Provinsi_Seminar FPDL_Geopark.pptx
 
LAPORAN WORKSHOP 2016 - Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur Pulau Jawa-Bali
LAPORAN WORKSHOP 2016 - Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur Pulau Jawa-BaliLAPORAN WORKSHOP 2016 - Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur Pulau Jawa-Bali
LAPORAN WORKSHOP 2016 - Penyusunan Rencana Induk Infrastruktur Pulau Jawa-Bali
 
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
RENCANA ZONASI RINCI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
 
Inpres Nomor 6 tahun 2017 tentang Penundaan dan Penyempurnaan Tata Kelola Pem...
Inpres Nomor 6 tahun 2017 tentang Penundaan dan Penyempurnaan Tata Kelola Pem...Inpres Nomor 6 tahun 2017 tentang Penundaan dan Penyempurnaan Tata Kelola Pem...
Inpres Nomor 6 tahun 2017 tentang Penundaan dan Penyempurnaan Tata Kelola Pem...
 

Más de Yossy Suparyo

Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang Tani
Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang TaniModul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang Tani
Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang TaniYossy Suparyo
 
Televisi Komunitas dan Keberaksaraan Media Masyarakat
Televisi Komunitas dan Keberaksaraan Media MasyarakatTelevisi Komunitas dan Keberaksaraan Media Masyarakat
Televisi Komunitas dan Keberaksaraan Media MasyarakatYossy Suparyo
 
INV 01-0001 Pemuda Nangawera-Wora Menginisiasi Garap Lahan Tidur 21 Ha untuk ...
INV 01-0001 Pemuda Nangawera-Wora Menginisiasi Garap Lahan Tidur 21 Ha untuk ...INV 01-0001 Pemuda Nangawera-Wora Menginisiasi Garap Lahan Tidur 21 Ha untuk ...
INV 01-0001 Pemuda Nangawera-Wora Menginisiasi Garap Lahan Tidur 21 Ha untuk ...Yossy Suparyo
 
Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019
Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019
Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019Yossy Suparyo
 
Strategi komunikasi massa
Strategi komunikasi massaStrategi komunikasi massa
Strategi komunikasi massaYossy Suparyo
 
Manfaat Sistem Informasi Desa
Manfaat Sistem Informasi DesaManfaat Sistem Informasi Desa
Manfaat Sistem Informasi DesaYossy Suparyo
 
Modul untuk Perancang Pelatihan
Modul untuk Perancang PelatihanModul untuk Perancang Pelatihan
Modul untuk Perancang PelatihanYossy Suparyo
 
Strategi Mengelola Website Desa
Strategi Mengelola Website DesaStrategi Mengelola Website Desa
Strategi Mengelola Website DesaYossy Suparyo
 
Penjelasan Undang-Undang Desa
Penjelasan Undang-Undang DesaPenjelasan Undang-Undang Desa
Penjelasan Undang-Undang DesaYossy Suparyo
 
Dokumen Undang-Undang Desa
Dokumen Undang-Undang DesaDokumen Undang-Undang Desa
Dokumen Undang-Undang DesaYossy Suparyo
 
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa Melung
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa MelungLokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa Melung
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa MelungYossy Suparyo
 
Presentasi Gerakan Desa Membangun
Presentasi Gerakan Desa MembangunPresentasi Gerakan Desa Membangun
Presentasi Gerakan Desa MembangunYossy Suparyo
 
Jurnal Tanah Air Walhi Desember 2012
Jurnal Tanah Air Walhi Desember 2012Jurnal Tanah Air Walhi Desember 2012
Jurnal Tanah Air Walhi Desember 2012Yossy Suparyo
 
Governing the Forests: An Institutional Analysis of REDD+ and Community Fores...
Governing the Forests: An Institutional Analysis of REDD+ and Community Fores...Governing the Forests: An Institutional Analysis of REDD+ and Community Fores...
Governing the Forests: An Institutional Analysis of REDD+ and Community Fores...Yossy Suparyo
 
Inpres 6 Tahun 2013 tentang Moratorium Izin Hutan dan Penyempurnaan Tata Kelola
Inpres 6 Tahun 2013 tentang Moratorium Izin Hutan dan Penyempurnaan Tata KelolaInpres 6 Tahun 2013 tentang Moratorium Izin Hutan dan Penyempurnaan Tata Kelola
Inpres 6 Tahun 2013 tentang Moratorium Izin Hutan dan Penyempurnaan Tata KelolaYossy Suparyo
 
Dampak waduk bagi keanekaragaman hayati
Dampak waduk bagi keanekaragaman hayatiDampak waduk bagi keanekaragaman hayati
Dampak waduk bagi keanekaragaman hayatiYossy Suparyo
 
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di Indonesia
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di IndonesiaPeta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di Indonesia
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di IndonesiaYossy Suparyo
 

Más de Yossy Suparyo (20)

Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang Tani
Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang TaniModul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang Tani
Modul Inkubasi Bisnis Pertanian Gerbang Tani
 
Televisi Komunitas dan Keberaksaraan Media Masyarakat
Televisi Komunitas dan Keberaksaraan Media MasyarakatTelevisi Komunitas dan Keberaksaraan Media Masyarakat
Televisi Komunitas dan Keberaksaraan Media Masyarakat
 
INV 01-0001 Pemuda Nangawera-Wora Menginisiasi Garap Lahan Tidur 21 Ha untuk ...
INV 01-0001 Pemuda Nangawera-Wora Menginisiasi Garap Lahan Tidur 21 Ha untuk ...INV 01-0001 Pemuda Nangawera-Wora Menginisiasi Garap Lahan Tidur 21 Ha untuk ...
INV 01-0001 Pemuda Nangawera-Wora Menginisiasi Garap Lahan Tidur 21 Ha untuk ...
 
To have or to be
To have or to beTo have or to be
To have or to be
 
Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019
Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019
Kurikulum Bimbingan Teknis Program Inkubasi Bisnis 2019
 
SK Pokja Desa
SK Pokja DesaSK Pokja Desa
SK Pokja Desa
 
Strategi komunikasi massa
Strategi komunikasi massaStrategi komunikasi massa
Strategi komunikasi massa
 
Manfaat Sistem Informasi Desa
Manfaat Sistem Informasi DesaManfaat Sistem Informasi Desa
Manfaat Sistem Informasi Desa
 
Modul untuk Perancang Pelatihan
Modul untuk Perancang PelatihanModul untuk Perancang Pelatihan
Modul untuk Perancang Pelatihan
 
Strategi Mengelola Website Desa
Strategi Mengelola Website DesaStrategi Mengelola Website Desa
Strategi Mengelola Website Desa
 
Penjelasan Undang-Undang Desa
Penjelasan Undang-Undang DesaPenjelasan Undang-Undang Desa
Penjelasan Undang-Undang Desa
 
Dokumen Undang-Undang Desa
Dokumen Undang-Undang DesaDokumen Undang-Undang Desa
Dokumen Undang-Undang Desa
 
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa Melung
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa MelungLokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa Melung
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa Melung
 
Presentasi Gerakan Desa Membangun
Presentasi Gerakan Desa MembangunPresentasi Gerakan Desa Membangun
Presentasi Gerakan Desa Membangun
 
APBD Cilacap 2013
APBD Cilacap 2013APBD Cilacap 2013
APBD Cilacap 2013
 
Jurnal Tanah Air Walhi Desember 2012
Jurnal Tanah Air Walhi Desember 2012Jurnal Tanah Air Walhi Desember 2012
Jurnal Tanah Air Walhi Desember 2012
 
Governing the Forests: An Institutional Analysis of REDD+ and Community Fores...
Governing the Forests: An Institutional Analysis of REDD+ and Community Fores...Governing the Forests: An Institutional Analysis of REDD+ and Community Fores...
Governing the Forests: An Institutional Analysis of REDD+ and Community Fores...
 
Inpres 6 Tahun 2013 tentang Moratorium Izin Hutan dan Penyempurnaan Tata Kelola
Inpres 6 Tahun 2013 tentang Moratorium Izin Hutan dan Penyempurnaan Tata KelolaInpres 6 Tahun 2013 tentang Moratorium Izin Hutan dan Penyempurnaan Tata Kelola
Inpres 6 Tahun 2013 tentang Moratorium Izin Hutan dan Penyempurnaan Tata Kelola
 
Dampak waduk bagi keanekaragaman hayati
Dampak waduk bagi keanekaragaman hayatiDampak waduk bagi keanekaragaman hayati
Dampak waduk bagi keanekaragaman hayati
 
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di Indonesia
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di IndonesiaPeta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di Indonesia
Peta Jalan Reformasi Tenurial Hutan di Indonesia
 

PIPIB REVISI 2

  • 1. UNIT KERJA PRESIDEN BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN (UKP4) 1 TAHUN PELAKSANAAN INPRES 10/2011: Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola pada Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut Jakarta, 21 Mei 2012
  • 2. Potret hutan dan lahan gambut kita …dapat menghambat kegiatan di Hasil sejarah panjang kita… pusat maupun daerah • Ada 26 juta ha non-hutan dalam Kawasan Hutan, • RTRW tidak kunjung tuntas ada 15 juta ha hutan primer dalam Kawasan • Tumpang tindih perizinan Budidaya Non-Kehutanan • Pengukuhan tata batas • Ada 33.000 desa berada Kawasan Hutan belum di dalam atau sekitar selesai Kawasan Hutan Penyempurnaan tata kelola hutan dan lahan gambut sebagai prioritas nasional 2
  • 3. Akar permasalahan konflik-konflik lahan perlu segera ditangani Mesuji, Sumsel - Lampung Bima, Nusa Tenggara Barat Muara Tae, Kalimantan Timur Pulau Padang, Riau 3
  • 4. 1 TAHUN MORATORIUM – APA YANG SUDAH KITA CAPAI? Menuju peta yang satu (“ONE MAP”) Menuju perbaikan tata kelola hutan dan gambut Menuju peninjauan izin dan penegakan hukum 4
  • 5. 1 TAHUN MORATORIUM – APA YANG SUDAH KITA CAPAI? Menuju peta yang satu (“ONE MAP”) Menuju perbaikan tata kelola hutan dan gambut Menuju peninjauan izin dan penegakan hukum 5
  • 6. PR pertama: membangun peta yang satu (“One Map”) Hutan dalam juta hektar KLH saja Gabungan Kemenhut saja Hutan Primer dan Sekunder 2009 Hutan Primer 2009 (Total: 120,6 juta ha) (Total: 71,6 juta ha) 19.8 92.6 8.0 27.2 32.6 11.6 KLH saja Gabungan Kemenhut saja KLH saja Gabungan Kemenhut saja Perbedaan definisi dan metodologi menyebabkan perbedaan peta KLH dan Kemenhut 6
  • 7. PIPIB (Peta Indikatif Penundaan Izin Baru) sebagai batu loncatan menuju “One Map” Bagaimana PIPIB dipergunakan sebagai acuan moratorium? • PIPIB menunjukkan hutan primer dan lahan gambut yang tidak boleh dikenai izin selama masa moratorium • PIPIB ditetapkan oleh Menteri Kehutanan, yang disempurnakan setiap 6 bulan sekali • Peta dapat diperoleh di: http://www.ukp.go.id/web/informasi-publik Kemenhut dan Bakosurtanal juga menampilkan di website-nya • PIPIB dipergunakan sebagai acuan Kementerian/Lembaga dalam menerbitkan izin baru • Bakosurtanal selanjutnya akan memimpin pembaharuan peta tutupan hutan dan lahan gambut menggunakan PIPIB, bersama Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertanian, dan BPN 7
  • 8. PIPIB secara efektif telah mengintegrasikan data berbagai instansi – pertama kalinya dalam sejarah Kementerian/Lembaga Peran Badan Informasi • Menyediakan peta dasar dan data spasial terkait Geospasial/Badan Koordinasi • Mengintegasikan informasi spasial dan melaksanakan visualisasi kartografi Survey dan Pemetaan Nasional • Membangun basis data (INA SDI/Spatial Data Infrastructure) yang dapat diakses melalui: http://maps.ina-sdi.or.id/home/ • Mengkoordinir survey lapangan inter-kementerian/lembaga Kementerian Kehutanan (Ditjen • Menyusun PIPIB setiap 6 bulan Planologi) • Menyediakan data tutupan hutan primer dan kawasan hutan konservasi/lindung • Menyediakan data perizinan pada Kawasan Hutan Kementerian Pertanian (Balai • Menyediakan data distribusi lahan gambut Penelitian Sumber Daya Lahan Pertanian) Badan Pertanahan Nasional • Menyediakan data tenurial pada Areal Penggunaan Lain Lembaga Penerbangan dan • Mengkoordinasikan penyediaan citra satelit resolusi tinggi Antariksa Nasional • Melaksanakan pemantauan tutupan berdasarkan citra satelit UKP4 • Memfasilitasi konsensus dan trust building inter-kementerian/lembaga • Memantau rencana aksi kementerian/lembaga dan menerima laporan masyarakat 8
  • 9. Setiap penerbitan PIPIB selalu dipantau UKP4 supaya terjadi continuous improvement PIPIB (Mei 2011) PIPIB revisi 1 (Nov 2011) PIPIB revisi 2 (Mei 2012) • Diterbitkan oleh Kemenhut • Diterbitkan Kemenhut • Segera diterbitkan berdasarkan Inpres berdasarkan proposal hasil Kemenhut berdasarkan 10/2011 sebagai peta kerja Tim Teknis PIPIB proposal hasil kerja Tim awal untuk moratorium (Bakosurtanal, Kemenhut, Teknis PIPIB (Bakosurtanal, izin (initial map) BPN, UKP4, dan Kemenhut, BPN, UKP4, Kementan) • Mengadopsi peta tutupan dan Kementan) hutan Kemenhut • Pusat Penelitian Tanah • Pengaduan masyarakat (1:250.000) untuk hutan Kementan telah (misalnya: 60 pengaduan primer menganalisis berbagai untuk Kemenhut, 19 untuk studi dan riset tentang • Mengadopsi peta gambut Kementan) ditindaklanjuti gambut, dan telah mampu Bappenas/Wetlands (skala dengan survey lapangan memperbaiki peta 1:1.000.000, di-scaled up oleh K/L dan Tim Teknis, Bappenas/Wetlands di menjadi 1:250.000, dan ketika terverifikasi Papua yang lebih sehingga memiliki potensi akan mengubah PIPIB mengandalkan desk error) analysis • PIPIB digunakan sebagai • Hanya izin Kemenhut yang dasar pemantauan near • Sertifikat yang diterbitkan telah dikeluarkan dari peta real-time menggunakan BPN juga telah dikeluarkan dalam PIPIB ini citra satelit dari peta dalam PIPIB 2 9
  • 10. Perbaikan pemetaan yang terjadi mengakibatkan perubahan tutupan lahan dalam PIPIB (1/2) Luas Tutupan PIPIB Revisi 2 - Mei 2012 (ha) MORATORIUM NO PULAU LAHAN HUTAN HL/KSPA GAMBUT PRIMER TOTAL 1 SUMATERA 10.791.984,5 2.482.215,6 207.927,6 13.482.127,6 2 KALIMANTAN 11.952.122,2 1.830.003,0 1.310.482,6 15.092.607,8 3 JAWA BALI 1.339.198,8 32.130,9 1.371.329,8 4 NUSA TENGGARA 1.644.170,5 209.386,4 1.853.556,9 5 SULAWESI 6.346.978,2 945.575,4 7.292.553,6 6 MALUKU 1.684.836,0 150.481,7 1.835.317,8 7 PAPUA 17.469.043,9 1.940.193,4 5.417.079,6 24.826.316,8 TOTAL 51.228.334,2 6.252.411,9 8.273.064,2 65.753.810,3 10
  • 11. Perbaikan pemetaan yang terjadi mengakibatkan perubahan tutupan lahan dalam PIPIB (2/2) Perubahan tutupan PIPIB (Mei 2011) PIPIB revisi 1 (Nov 2011) PIPIB revisi 2 (Mei 2012) 69.144.073 ha 65.374.251 ha 65.753.810 ha • Perubahan wilayah moratorium yang terjadi pada setiap revisi mencerminkan sifat ke-indikatif-an peta tersebut • Penambahan wilyah moratorium seluas 862 ribu ha dan pengurangan sebanyak 482 ribu ha, sehingga secara akumulatif terjadi penambahan 379 ribu ha pada PIPIB Revisi 2 dibandingkan PIPIB Revisi 1 • Perubahan terjadi karena data tambahan dan survey lapangan – detil ada pada Kementerian Kehutanan, yang akan segera menerbitkan PIPIB Revisi 2 11
  • 12. Kerja sama dengan instansi non-pemerintah untuk pemantauan Berdasarkan citra MODIS (1 : 1,000,000) Tutupan PIPIB Revisi 1(Nov 2011) Event indikasi deforestasi pada PIPIB (1 Jun – 31 Aug 2011) Berdasarkan analisis citra satelit, terdapat 98 titik/event di Indonesia dalam PIPIB Revisi 1 yang diindikasikan mengalami bukaan deforestasi
  • 13. Contoh tindak lanjut untuk pemantauan lapangan (1/3) Lat: -1.854167 • Isu 1: batas kawasan Long: 113.388500 yang belum jelas Desa Talian Kereng, Kecamatan • Issue 2: sinkronisasi Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, otoritas penerbitan izin Kalimantan Tengah | terpetakan pusat-daerah sebagai Hutan Produksi Konversi 13
  • 14. Contoh tindak lanjut untuk pemantauan lapangan (2/3) Lat : 2.2375 Long : 99.96371 Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Pangkatan, • Isu: land clearing Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara | sebelum HGU terbit terpetakan sebagai APL 14
  • 15. Contoh tindak lanjut untuk pemantauan lapangan (3/3) Lat: 2.220833 • Isu: kejelasan manajemen Long: 98.14455 pengelolaan hak-hak Desa Bajamas, Kecamatan Sirandorung, Kabupaten masyarakat lokal untuk Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam | menggunakan hasil hutan terpetakan sebagai APL 15
  • 16. Masukan masyarakat lokal berdampak pada penyusunan PIPIB (1/2) PIPIB (Mei 2011) untuk Morowali, Sulawesi Tengah
  • 17. Masukan masyarakat lokal berdampak pada penyusunan PIPIB (1/2) PIPIB revisi 1 (November 2011) untuk Morowali, Sulawesi Tengah Masyarakat setempat melaporkan bahwa area ini adalah hutan primer, sehingga seharusnya masuk dalam PIPIB
  • 18. 1 TAHUN MORATORIUM – APA YANG SUDAH KITA CAPAI? Menuju peta yang satu (“ONE MAP”) Menuju perbaikan tata kelola hutan dan gambut Menuju peninjauan izin dan penegakan hukum 18
  • 19. Output yang diharapkan pada Mei 2013 Sistem basis data izin-izin terpadu yang mengkonsolidasikan informasi kadastral dari seluruh Kementerian/Lembaga terkait pemanfaatan lahan, sehingga dapat menjadi acuan tunggal bagi pemerintah pusat dan daerah Sistem e-application untuk penerbitan dan pendaftaran izin/sertifikat Penyempurnaan PIPIB, menuju skala 1:50.000 pada lokasi-lokasi terpilih, melalui integrasi data antar-Kementerian/Lembaga dan mekanisme umpan balik dari publik Pendaftaran klaim tanah masyarakat adat, sebagai baseline penyelesaian konflik ketika tumpang tindih diidentifikasi Insentif bagi dunia usaha dan pemerintah daerah untuk berusaha di bidang restorasi ekosistem pada hutan dan gambut 19
  • 20. Walaupun begitu, kita bergerak beyond Inpres 10/2011 Contoh Penjelasan Instruksi Presiden • Inpres 17/2011 Kementerian ESDM untuk melakukan lainnya tentang Rencana Aksi inventarisasi dan pembangunan basis data Anti-Korupsi izin tambang; sehingga izin tambang dapat dimasukkan dalam basis data peta moratorium walaupun Kementerian ESDM tidak termasuk dalam Inpres 10/2011 • Pengukuhan tata batas UKP4 mengkoordinasikan inisiatif lintas Debottlenecking Kawasan Hutan Kementerian/Lembaga untuk menggunakan inisiatif strategis teknologi baru dalam pengukuhan tata batas (metode konvensional: 10 tahun lebih lama dengan biaya 7-10x lebih besar) • Basis data degraded Degraded land diidentifikasi dan dipetakan land melalui “One Map”, yang selanjutnya juga dapat menjadi masukan tindak lanjut moratorium, misalnya untuk land swap
  • 21. 1 TAHUN MORATORIUM – APA YANG SUDAH KITA CAPAI? Menuju peta yang satu (“ONE MAP”) Menuju perbaikan tata kelola hutan dan gambut Menuju peninjauan izin dan penegakan hukum 21
  • 22. Inisiatif pemetaan mulai dilakukan untuk memetakan seluruh izin menjadi basis data spasial terintegrasi Contoh: Overlay kawasan di Kabupaten Pasir (Kalimantan Timur) Hutan Lindung dan Kawasan konservasi… …overlay dengan areal HPH dan HTI… …overlay dengan areal perkebunan… …overlay dengan areal pertambangan Pengambilan keputusan mengenai tata ruang dapat dilakukan 22
  • 23. Inisiatif pemetaan sudah dimulai di Kalimantan Tengah dan akan diperluas ke 8 provinsi berhutan lainnya • Pengumpulan, analisis, dan registrasi data sampai kab/kota • Institusionalisasi dan capability building
  • 24. Basis data izin terintegrasi akan dapat mencegah kasus-kasus seperti Kalista Alam di Aceh Area konsesi Kalista • Gubernur Aceh menerbitkan izin usaha perkebunan budidaya (IUP-B) No. 525/BP2T/5322/2011 pada 25 Agustus 2011 yang mengizinkan PT Kalista Alam untuk mengusahakan perkebunan • Pada PIPIB Mei 2011, area tersebut termasuk dalam area moratorium. Pada PIPIB Revisi 1 (November 2011), area tersebut dikeluarkan dari moratorium karena dilaporkan memiliki HGU • Lebih dari 10.000 orang menuntut investigasi atas Rawa Tripa. Hasil investigasi menunjukkan bahwa tidak ada HGU pada lahan tersebut, dan juga menemukan pelanggaran lainnya (mis: izin lokasi sudah habis berlaku, pembukaan lahan sebelum izin yang relevan terbit), sehingga area tersebut termasuk lagi ke dalam PIPIB Revisi 2 (Mei 2012). 24
  • 25. Kondisi Lahan PT. Kalista Alam (1.650 ha) Hijau: masih ada ‘Hutan’ Merah: “hutan” habis, telah tebang Sumber: Graham - YEL ACEH
  • 26. KONDISI LAHAN PT. KALISTA ALAM (1.650 HA) Diambil 22 Februari 2012 Masih ada ‘hutan’ “hutan” habis, telah ditebang Sumber: BPKEL ACEH
  • 27. Kebakaran di PT. Kalista Alam tanggal 27 Maret 2012 Sumber: BPKEL ACEH
  • 28. Kontak Tim Kerja Penegakan Hukum Satgas REDD+ Harimuddin +62 813 922 48473 uddin_lawyer@yahoo.co.id 28