SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 24
Oleh :

1. Anwar Hamid ZF
2. Mochammad Rifai Syambera
3. Nining Diana Ria
4. Seno Aji N
5. Tito Anggara Jati
6. Yusuf Irkham
Wilayah Laut Indonesia




                sumber: Kadin Batam 2004
Zona Litoral
                   Laut Tepi    Zona Neritik
 Laut Ingresi     Laut Tengah   Zona Batial
Laut Transgresi      Laut       Zona Abisal
 Laut Regresi     Pedalaman
Wilayah Perairan Laut Indonesia


Landas Kontinen, yaitu bagian laut yang kedalamannya
mencapai 200 meter. Pada wilayah ini suatu negara berhak
untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang terkandung di
dalamnya.

Laut Teritorial, yaitu wilayah laut suatu negara sejauh 12 mil
dari garis dasar lurus. Garis dasar lurus adalah garis yang
ditarik dari titik-titik terluar suatu pulau pada saat air laut surut.

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu wilayah laut suatu
negara yang diukur sejauh 200 mil ( 320 Km) dari garis dasar
wilayah laut.
Untuk lebih jelasnya,,,
Makna Laut bagi bangsa indonesia

Laut memberikan pemanfaatan sumberdaya yang
komprehensif, sekaligus mendukung prinsip
pemanfaatan sumberdaya secara lestari. Laut
Indonesia telah dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan, sebagai area pertambangan, jalur
transportasi, jalur kabel komunikasi dan pipa
bawah air, perikanan tangkap dan budi daya, wisata
bahari, area konservasi dan sebagainya.
Fungsi Laut bagi Bangsa Indonesia


 1. Laut sebagai wilayah kedaulatan bangsa.
  Laut nusantara bukan lagi sebagai pemisah, akan tetapi
  sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai
  wilayah kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik
  Indonesia
2. Laut Sebagai Sumberdaya dan Ekosistem


Laut merupakan fenomena alam yang tersusun dalam
suatu sistem yang kompleks, terdiri dari komponen-
komponen sumberdaya hayati dan non hayati dengan
keragaman dan nilai ekonomi yang tinggi.
3. Laut Sebagai Media Kontak Sosial dan Budaya



Seiring dengan pemanfaatan laut sebagai media transportasi,
terbukalah hubungan antar masyarakat baik melalui
perdagangan maupun kegiatan lainnya. Hubungan antar
masyarakat ini secara langsung dan tidak langsung telah
membuka adanya pertukaran budaya.
4. Laut Sebagai Sumber Dan Media Penyebar
Bencana


Sifat laut sebagai media penghantar energi yang
baik, dicermati sebagai aspek ancaman terhadap
manusia.
Mengingat laut sebagai sumber dan media bencana
alam yang baik, maka sifat ini merupakan aspek
penting yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan pola pemanfaatan laut.
Potensi Laut Indonesia

Potensi laut indonesia terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Potensi Fisik
   Potensi wilayah pesisir dan lautan Indonesia dipandang dari
   segi fisik, terdiri dari Perairan Nusantara seluas 2.8 juta
   km2, Laut Teritorial seluas 0.3 juta km2. Perairan Nasional
   seluas 3,1 juta km2, Luas Daratan sekitar 1,9 juta km2, Luas
   Wilayah Nasional 5,0 juta km2, luas ZEE (Exlusive Economic
   Zone) sekitar 3,0 juta km2.
2. Potensi Pembangunan


1. Sumberdaya yang dapat diperbaharui seperti; Perikanan
     (Tangkap, Budidaya, dan Pascapanen), Hutan mangrove, Terumbu
     karang, Industri Bioteknologi Kelautan dan Pulau-pulau kecil.

2.   Sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti; Minyak bumi dan
     Gas, Bahan tambang dan mineral lainnya serta Harta Karun.

3.   Energi Kelautan seperti; Pasang-surut, Gelombang, Angin.

4.   Jasa-jasa Lingkungan seperti; Pariwisata, Perhubungan dan
     Kepelabuhanan serta Penampung (Penetralisir) limbah.
3. Potensi Geopolitis




Indonesia memiliki posisi strategis, antar benua yang
menghubungkan negara negara ekonomi maju, posisi
geopolitis strategis tersebut memberikan peluang
Indonesia sebagai jalur ekonomi.
4. Potensi Sumberdaya Pulih (Renewable
Resource)


Potensi wilayah pesisir dan lautan lndonesia dipandang dari
segi Perikanan meliputi; Perikanan Laut (Tuna/Cakalang,
Udang, Demersal, Pelagis Kecil, dan lainnya), Mariculture
(rumput laut, ikan, dan kerang-kerangan serta Mutiara)
Potensi tersebut belum termasuk hutan mangrove, terumbu
karang serta energi terbarukan serta jasa seperti transportasi,
pariwisata bahari yang memiliki peluang besar untuk
dikembangkan.
5. Potensi Sumberdaya Tidak Pulih
(Non Renewable Resource)


Pesisir dari Laut Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas,
mineral dan bahan tambang yang besar.
Sedangkan Potensi kekayaan tambang dasar laut seperti
aluminium, mangan, tembaga, zirconium, nikel, kobalt, biji
besi non titanium, vanadium, dan lain sebagainya yang sampai
sekarang belum teridentifikasi dengan baik sehingga
diperlukan teknologi yang maju untuk mengembangkan potensi
tersebut.
6. Potensi Sumber Daya manusia


Potensi wilayah pesisir dan lautan Indonesia dipandang
dari segi SDM adalah sekitar 60 % penduduk Indonesia
bermukim di wilayah pesisir, sehingga pusat kegiatan
perekonomian seperti Perdagangan, Perikanan
tangkap, Perikanan
Budidaya, Pertambangan, Transportasi laut, dan
Pariwisata bahari.
Ancaman Potensi Laut Indonesia

1. Rusaknya Terumbu Karang yang menjadi habitat ikan
2. Pengambilan ikan dengan pukat harimau dan bom
3. Limbah pabrik yang bermuara di laut
4. Rusaknya hutan bakau
5. Semakin panasnya suhu bumi yang mengakibatkan
   permukaan laut semakin tinggi.
6. Semakin berkurangnya cadangan air bersih karena
   masuknya air laut ke dalam tanah, sehingga air tanah
   menjadi asin.
Pembangunan Ekonomi di Wilayah
         Perbatasan

Basis ekonomi yang dapat dikembangkan di wilayah
perbatasan antara lain, meliputi perikanan
tangkap, marineculture (budidaya laut), pariwisata
bahari, migas, industri bioteknologi, industri dan jasa
maritim, serta industri ramah lingkungan lainnya.
STUDI KASUS :“Illegal Fishing ”
             Lima Kapal Ikan Thailand Ditangkap di Belawan
             Nasional | Jumat, 30 Maret 2012 18:45 WIB

                              Lima kapal ikan asal Thailand ditangkap petugas patroli
                              Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP)
                              di perairan timur Aceh. "Sebanyak 52 awak kapal
                              diamankan guna penyelidikan," kata Kepala PSDKP
                              Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Stasiun
                              Belawan, Mukhtar di Medan, Jumat (30/3). Kelima kapal
                              disergap saat menangkap ikan secara ilegal atau "illegal
                              fishing" di sekitar 25 mil dari Kecamatan Tanah Jambo
                              Aye, Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Kapal ditangkap karena
                              tak mengantongi izin.
                              Kapal ikan Thailand yang diamankan di Belawan, yaitu
                              bernama Khanom Cun-2 dengan diawaki Anak Buah Kapal
                              (ABK) sebanyak 11 orang dan Kyaw Sin-23 dengan ABK
                              sembilan 9 orang, Khanom Cun-4 diawaki 11 ABK.
                              Selanjutnya, kapal Kyaw Sib-12 dengan ABK sebanyak 11
                              orang dan kapal Kyaw Sin-9 dengan ABK sebanyak 10
                              orang. "Illegal fishing" yang dilakukan lima kapal ikan
                              Thailand di NKRI tersebut merupakan pelanggaran
                              terhadap Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
                              Perikanan.
Analisa Studi Kasus


Dari Studi Kasus di Atas dapat diambil beberapa pertanyaan, yaitu :
1. Apakah Penyebab Maraknya illegal Fishing?
2. Bagaimanakah Dampak illegal Fishing?
3. Bagaimanakah Upaya pemerintah dalam mengatasi illegal
    Fishing?
Penyebab Maraknya illegal Fishing

1.   Minimnya sarana, prasarana dan biaya operasional penyidik perikanan
     dalam menangani kasus-kasus illegal fishing.
2.   Masih kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh pihak keamanan yang
     berwajib mengawasi perairan di indonesia, seperti : TNI-AL,
     Bakorkamla, Polair.
3.   Belum jelasnya hukum yang mengatur tentang illegal fishing, sehingga
     mengakibatkan illegal fishing masih marak dilakukan.
4.   Masih belum terbukanya hubungan antar negara, sehingga penyelesaian
     kasus illegal fishing sering terabaikan.
5.   Hukuman yang berlaku bagi pelaku illegal fishing hanya sebatas
     dideportasi, sehingga mengakibatkan tidak adanya efek jera bagi para
     pelaku illegal fishing.
Dampak illegal Fishing

1.   Perikanan ilegal di perairan Indonesia akan mengancam kelestarian stok
     ikan nasional bahkan dunia.
2.   Perikanan ilegal di perairan Indonesia akan mengurangi kontribusi
     perikanan tangkap di wilayah ZEEI atau laut lepas kepada ekonomi
     nasional.
3.   Perikanan ilegal mendorong ke arah penurunan tenaga kerja pada sektor
     perikanan nasional.
4.   Perikanan ilegal akan mengurangi pendapatan dari jasa dan pajak dari
     operasi yang sah.
5.   Perikanan ilegal akan berdampak pada kerusakan ekosistem, akibat
     hilangnya nilai dari kawasan pantai.
6.   Perikanan ilegal akan meningkatkan konflik dengan armada nelayan
     tradisional.
7.   Perikanan ilegal berdampak negatif pada stok ikan dan ketersediaan ikan.
Upaya Pemerintah dalam mencegahan
              Illegal Fishing
1.   Menerapkan teknologi VMS (Vessel Monitoring System), yaitu sistem
     pengawasan kapal yang berbasis satelit.
2.   Pengawasan perikanan dilaksanakan oleh Pengawas Perikanan yang
     bertugas untuk mengawasi tertib pelaksanaan peraturan perundang-
     undangan di bidang perikanan.
3.   Pengawasan langsung di lapangan terhadap kapal-kapal yang melakukan
     kegiatan penangkapan ikan dilakukan dengan menggunakan kapal-kapal
     patroli.
4.   Dengan membentuk Pokmawas (Kelompok Masyarakat Pengawas), yaitu
     pelaksana pengawas di tingkat lapangan yang terdiri dari unsur tokoh
     masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, LSM, nelayan-nelayan ikan, serta
     masyarakat kelautan.
Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Daftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionDaftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anion
VJ Asenk
 
Absensi kerja praktek
Absensi kerja praktekAbsensi kerja praktek
Absensi kerja praktek
Akbar Aska
 
Senyawa karbon-rpp-kelas-12
Senyawa karbon-rpp-kelas-12Senyawa karbon-rpp-kelas-12
Senyawa karbon-rpp-kelas-12
olanascorepta
 
POWER POINT KELOMPOK 6
POWER POINT KELOMPOK 6POWER POINT KELOMPOK 6
POWER POINT KELOMPOK 6
ulpri
 

La actualidad más candente (20)

Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
 
Presentasi Esai Sumber Daya Alam
Presentasi Esai Sumber Daya AlamPresentasi Esai Sumber Daya Alam
Presentasi Esai Sumber Daya Alam
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Trailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerTrailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper Dredger
 
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGANMATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
MATA KULIAH KIMIA LINGKUNGAN
 
Tugas kelompok ppt
Tugas kelompok pptTugas kelompok ppt
Tugas kelompok ppt
 
Marchim yaminrifaldi
Marchim yaminrifaldiMarchim yaminrifaldi
Marchim yaminrifaldi
 
Makalah pencemaran air
Makalah pencemaran airMakalah pencemaran air
Makalah pencemaran air
 
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGENPPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
 
Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
 
Makalah agama-
Makalah agama-Makalah agama-
Makalah agama-
 
Parameter fisika air
Parameter fisika airParameter fisika air
Parameter fisika air
 
Laporan praktikum pembuatan telur asin
Laporan praktikum pembuatan telur asinLaporan praktikum pembuatan telur asin
Laporan praktikum pembuatan telur asin
 
Daftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionDaftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anion
 
Absensi kerja praktek
Absensi kerja praktekAbsensi kerja praktek
Absensi kerja praktek
 
Mangan
ManganMangan
Mangan
 
Senyawa karbon-rpp-kelas-12
Senyawa karbon-rpp-kelas-12Senyawa karbon-rpp-kelas-12
Senyawa karbon-rpp-kelas-12
 
Laporan pembudidayaan ikan konsumsi air tawar (pembenihan ikan nila)
Laporan pembudidayaan ikan konsumsi air tawar (pembenihan ikan nila)Laporan pembudidayaan ikan konsumsi air tawar (pembenihan ikan nila)
Laporan pembudidayaan ikan konsumsi air tawar (pembenihan ikan nila)
 
akuakultur di kolam semen
akuakultur di kolam semenakuakultur di kolam semen
akuakultur di kolam semen
 
POWER POINT KELOMPOK 6
POWER POINT KELOMPOK 6POWER POINT KELOMPOK 6
POWER POINT KELOMPOK 6
 

Destacado

Power point Sejarah Peradaban Yunani
Power point Sejarah Peradaban YunaniPower point Sejarah Peradaban Yunani
Power point Sejarah Peradaban Yunani
Latifa Syifa
 
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
University of Brawijaya
 
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Masyarakat Pesisir dan PemberdayaannyaMasyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Ainun Dita Febriyanti
 

Destacado (9)

Sejarah perdagangan maritim sulselbar
Sejarah perdagangan maritim sulselbarSejarah perdagangan maritim sulselbar
Sejarah perdagangan maritim sulselbar
 
Power point Sejarah Peradaban Yunani
Power point Sejarah Peradaban YunaniPower point Sejarah Peradaban Yunani
Power point Sejarah Peradaban Yunani
 
Tantangan peluang & solusi (engineering education)
Tantangan peluang & solusi (engineering education)Tantangan peluang & solusi (engineering education)
Tantangan peluang & solusi (engineering education)
 
Peluang dan tantangan generasi muda dimasa depan (Sudut Pandang IT)
Peluang dan tantangan generasi muda dimasa depan (Sudut Pandang IT)Peluang dan tantangan generasi muda dimasa depan (Sudut Pandang IT)
Peluang dan tantangan generasi muda dimasa depan (Sudut Pandang IT)
 
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
3. peluang dan kendala sektor perikanan dan kelautan
 
Pencemaran Laut di Indonesia
Pencemaran Laut di IndonesiaPencemaran Laut di Indonesia
Pencemaran Laut di Indonesia
 
Tugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantaraTugas makalah wawasan nusantara
Tugas makalah wawasan nusantara
 
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Masyarakat Pesisir dan PemberdayaannyaMasyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
Masyarakat Pesisir dan Pemberdayaannya
 
Sejarah Peradaban Yunani Kuno
Sejarah Peradaban Yunani KunoSejarah Peradaban Yunani Kuno
Sejarah Peradaban Yunani Kuno
 

Similar a Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia

Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten ...
Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten ...Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten ...
Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten ...
Andi Mahardika
 
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MARITIM KELOMPOK 6.pdf
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MARITIM KELOMPOK 6.pdfILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MARITIM KELOMPOK 6.pdf
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MARITIM KELOMPOK 6.pdf
DurilSefryd
 
Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikanan
Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikananUu no. 45 tahun 2009 ttg perikanan
Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikanan
Sei Enim
 
Wilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptx
Wilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptxWilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptx
Wilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptx
KathrynPanjaitan
 
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap IkanAnalisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
nautika
 

Similar a Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia (20)

Isi makalah hpp
Isi makalah hppIsi makalah hpp
Isi makalah hpp
 
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
Agrikan volume 9 edisi 1 1 13-ahmad talib_
 
Flotim pl-bahasa
Flotim pl-bahasaFlotim pl-bahasa
Flotim pl-bahasa
 
WAWASAN KEMARITIMAN
WAWASAN KEMARITIMANWAWASAN KEMARITIMAN
WAWASAN KEMARITIMAN
 
8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim
 
Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten ...
Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten ...Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten ...
Pendahuluan Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten ...
 
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisirPeluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
 
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisirPeluang bisnis sumberdaya pesisir
Peluang bisnis sumberdaya pesisir
 
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MARITIM KELOMPOK 6.pdf
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MARITIM KELOMPOK 6.pdfILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MARITIM KELOMPOK 6.pdf
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI MARITIM KELOMPOK 6.pdf
 
ESAI Kemaritiman Indonesia
ESAI Kemaritiman IndonesiaESAI Kemaritiman Indonesia
ESAI Kemaritiman Indonesia
 
Uu 2009 45
Uu 2009 45Uu 2009 45
Uu 2009 45
 
Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikanan
Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikananUu no. 45 tahun 2009 ttg perikanan
Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikanan
 
Uu perikanan no. 45 tahun 2009
Uu perikanan no. 45 tahun 2009Uu perikanan no. 45 tahun 2009
Uu perikanan no. 45 tahun 2009
 
Uu 2009 45
Uu 2009 45Uu 2009 45
Uu 2009 45
 
PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdf
PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdfPENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdf
PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdf
 
Membangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin Dahuri
Membangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin DahuriMembangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin Dahuri
Membangun Indonesia Sebagai Negara Maritim - Rokhmin Dahuri
 
Wilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptx
Wilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptxWilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptx
Wilayah Pengelolaan Perikanan 1 & 2.pptx
 
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap IkanAnalisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
 
Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143
Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143
Makalah kemaritiman nelayan sulawesi tenggara ruslin_b1_c1 13 143
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
 

Peluang dan tantangan pemberdayaan wilayah laut indonesia

  • 1. Oleh : 1. Anwar Hamid ZF 2. Mochammad Rifai Syambera 3. Nining Diana Ria 4. Seno Aji N 5. Tito Anggara Jati 6. Yusuf Irkham
  • 2. Wilayah Laut Indonesia sumber: Kadin Batam 2004
  • 3. Zona Litoral Laut Tepi Zona Neritik Laut Ingresi Laut Tengah Zona Batial Laut Transgresi Laut Zona Abisal Laut Regresi Pedalaman
  • 4. Wilayah Perairan Laut Indonesia Landas Kontinen, yaitu bagian laut yang kedalamannya mencapai 200 meter. Pada wilayah ini suatu negara berhak untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya. Laut Teritorial, yaitu wilayah laut suatu negara sejauh 12 mil dari garis dasar lurus. Garis dasar lurus adalah garis yang ditarik dari titik-titik terluar suatu pulau pada saat air laut surut. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu wilayah laut suatu negara yang diukur sejauh 200 mil ( 320 Km) dari garis dasar wilayah laut.
  • 6. Makna Laut bagi bangsa indonesia Laut memberikan pemanfaatan sumberdaya yang komprehensif, sekaligus mendukung prinsip pemanfaatan sumberdaya secara lestari. Laut Indonesia telah dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, sebagai area pertambangan, jalur transportasi, jalur kabel komunikasi dan pipa bawah air, perikanan tangkap dan budi daya, wisata bahari, area konservasi dan sebagainya.
  • 7. Fungsi Laut bagi Bangsa Indonesia 1. Laut sebagai wilayah kedaulatan bangsa. Laut nusantara bukan lagi sebagai pemisah, akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • 8. 2. Laut Sebagai Sumberdaya dan Ekosistem Laut merupakan fenomena alam yang tersusun dalam suatu sistem yang kompleks, terdiri dari komponen- komponen sumberdaya hayati dan non hayati dengan keragaman dan nilai ekonomi yang tinggi.
  • 9. 3. Laut Sebagai Media Kontak Sosial dan Budaya Seiring dengan pemanfaatan laut sebagai media transportasi, terbukalah hubungan antar masyarakat baik melalui perdagangan maupun kegiatan lainnya. Hubungan antar masyarakat ini secara langsung dan tidak langsung telah membuka adanya pertukaran budaya.
  • 10. 4. Laut Sebagai Sumber Dan Media Penyebar Bencana Sifat laut sebagai media penghantar energi yang baik, dicermati sebagai aspek ancaman terhadap manusia. Mengingat laut sebagai sumber dan media bencana alam yang baik, maka sifat ini merupakan aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan pola pemanfaatan laut.
  • 11. Potensi Laut Indonesia Potensi laut indonesia terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 1. Potensi Fisik Potensi wilayah pesisir dan lautan Indonesia dipandang dari segi fisik, terdiri dari Perairan Nusantara seluas 2.8 juta km2, Laut Teritorial seluas 0.3 juta km2. Perairan Nasional seluas 3,1 juta km2, Luas Daratan sekitar 1,9 juta km2, Luas Wilayah Nasional 5,0 juta km2, luas ZEE (Exlusive Economic Zone) sekitar 3,0 juta km2.
  • 12. 2. Potensi Pembangunan 1. Sumberdaya yang dapat diperbaharui seperti; Perikanan (Tangkap, Budidaya, dan Pascapanen), Hutan mangrove, Terumbu karang, Industri Bioteknologi Kelautan dan Pulau-pulau kecil. 2. Sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti; Minyak bumi dan Gas, Bahan tambang dan mineral lainnya serta Harta Karun. 3. Energi Kelautan seperti; Pasang-surut, Gelombang, Angin. 4. Jasa-jasa Lingkungan seperti; Pariwisata, Perhubungan dan Kepelabuhanan serta Penampung (Penetralisir) limbah.
  • 13. 3. Potensi Geopolitis Indonesia memiliki posisi strategis, antar benua yang menghubungkan negara negara ekonomi maju, posisi geopolitis strategis tersebut memberikan peluang Indonesia sebagai jalur ekonomi.
  • 14. 4. Potensi Sumberdaya Pulih (Renewable Resource) Potensi wilayah pesisir dan lautan lndonesia dipandang dari segi Perikanan meliputi; Perikanan Laut (Tuna/Cakalang, Udang, Demersal, Pelagis Kecil, dan lainnya), Mariculture (rumput laut, ikan, dan kerang-kerangan serta Mutiara) Potensi tersebut belum termasuk hutan mangrove, terumbu karang serta energi terbarukan serta jasa seperti transportasi, pariwisata bahari yang memiliki peluang besar untuk dikembangkan.
  • 15. 5. Potensi Sumberdaya Tidak Pulih (Non Renewable Resource) Pesisir dari Laut Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas, mineral dan bahan tambang yang besar. Sedangkan Potensi kekayaan tambang dasar laut seperti aluminium, mangan, tembaga, zirconium, nikel, kobalt, biji besi non titanium, vanadium, dan lain sebagainya yang sampai sekarang belum teridentifikasi dengan baik sehingga diperlukan teknologi yang maju untuk mengembangkan potensi tersebut.
  • 16. 6. Potensi Sumber Daya manusia Potensi wilayah pesisir dan lautan Indonesia dipandang dari segi SDM adalah sekitar 60 % penduduk Indonesia bermukim di wilayah pesisir, sehingga pusat kegiatan perekonomian seperti Perdagangan, Perikanan tangkap, Perikanan Budidaya, Pertambangan, Transportasi laut, dan Pariwisata bahari.
  • 17. Ancaman Potensi Laut Indonesia 1. Rusaknya Terumbu Karang yang menjadi habitat ikan 2. Pengambilan ikan dengan pukat harimau dan bom 3. Limbah pabrik yang bermuara di laut 4. Rusaknya hutan bakau 5. Semakin panasnya suhu bumi yang mengakibatkan permukaan laut semakin tinggi. 6. Semakin berkurangnya cadangan air bersih karena masuknya air laut ke dalam tanah, sehingga air tanah menjadi asin.
  • 18. Pembangunan Ekonomi di Wilayah Perbatasan Basis ekonomi yang dapat dikembangkan di wilayah perbatasan antara lain, meliputi perikanan tangkap, marineculture (budidaya laut), pariwisata bahari, migas, industri bioteknologi, industri dan jasa maritim, serta industri ramah lingkungan lainnya.
  • 19. STUDI KASUS :“Illegal Fishing ” Lima Kapal Ikan Thailand Ditangkap di Belawan Nasional | Jumat, 30 Maret 2012 18:45 WIB Lima kapal ikan asal Thailand ditangkap petugas patroli Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) di perairan timur Aceh. "Sebanyak 52 awak kapal diamankan guna penyelidikan," kata Kepala PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Stasiun Belawan, Mukhtar di Medan, Jumat (30/3). Kelima kapal disergap saat menangkap ikan secara ilegal atau "illegal fishing" di sekitar 25 mil dari Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Kapal ditangkap karena tak mengantongi izin. Kapal ikan Thailand yang diamankan di Belawan, yaitu bernama Khanom Cun-2 dengan diawaki Anak Buah Kapal (ABK) sebanyak 11 orang dan Kyaw Sin-23 dengan ABK sembilan 9 orang, Khanom Cun-4 diawaki 11 ABK. Selanjutnya, kapal Kyaw Sib-12 dengan ABK sebanyak 11 orang dan kapal Kyaw Sin-9 dengan ABK sebanyak 10 orang. "Illegal fishing" yang dilakukan lima kapal ikan Thailand di NKRI tersebut merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
  • 20. Analisa Studi Kasus Dari Studi Kasus di Atas dapat diambil beberapa pertanyaan, yaitu : 1. Apakah Penyebab Maraknya illegal Fishing? 2. Bagaimanakah Dampak illegal Fishing? 3. Bagaimanakah Upaya pemerintah dalam mengatasi illegal Fishing?
  • 21. Penyebab Maraknya illegal Fishing 1. Minimnya sarana, prasarana dan biaya operasional penyidik perikanan dalam menangani kasus-kasus illegal fishing. 2. Masih kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh pihak keamanan yang berwajib mengawasi perairan di indonesia, seperti : TNI-AL, Bakorkamla, Polair. 3. Belum jelasnya hukum yang mengatur tentang illegal fishing, sehingga mengakibatkan illegal fishing masih marak dilakukan. 4. Masih belum terbukanya hubungan antar negara, sehingga penyelesaian kasus illegal fishing sering terabaikan. 5. Hukuman yang berlaku bagi pelaku illegal fishing hanya sebatas dideportasi, sehingga mengakibatkan tidak adanya efek jera bagi para pelaku illegal fishing.
  • 22. Dampak illegal Fishing 1. Perikanan ilegal di perairan Indonesia akan mengancam kelestarian stok ikan nasional bahkan dunia. 2. Perikanan ilegal di perairan Indonesia akan mengurangi kontribusi perikanan tangkap di wilayah ZEEI atau laut lepas kepada ekonomi nasional. 3. Perikanan ilegal mendorong ke arah penurunan tenaga kerja pada sektor perikanan nasional. 4. Perikanan ilegal akan mengurangi pendapatan dari jasa dan pajak dari operasi yang sah. 5. Perikanan ilegal akan berdampak pada kerusakan ekosistem, akibat hilangnya nilai dari kawasan pantai. 6. Perikanan ilegal akan meningkatkan konflik dengan armada nelayan tradisional. 7. Perikanan ilegal berdampak negatif pada stok ikan dan ketersediaan ikan.
  • 23. Upaya Pemerintah dalam mencegahan Illegal Fishing 1. Menerapkan teknologi VMS (Vessel Monitoring System), yaitu sistem pengawasan kapal yang berbasis satelit. 2. Pengawasan perikanan dilaksanakan oleh Pengawas Perikanan yang bertugas untuk mengawasi tertib pelaksanaan peraturan perundang- undangan di bidang perikanan. 3. Pengawasan langsung di lapangan terhadap kapal-kapal yang melakukan kegiatan penangkapan ikan dilakukan dengan menggunakan kapal-kapal patroli. 4. Dengan membentuk Pokmawas (Kelompok Masyarakat Pengawas), yaitu pelaksana pengawas di tingkat lapangan yang terdiri dari unsur tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, LSM, nelayan-nelayan ikan, serta masyarakat kelautan.