1. KEPENTINGAN UJIAN
Menunjukkan hal
esensial yang harus
diketahui
“Assessment drives
learning”
Identifikasi kelemahan
Penentuan Kelulusan
Umpan balik kurikulum
dan proses pendidikan
Standar
kompetensi Kompetisi/
kolaborasi
Evaluasi formatif
Evaluasi sumatif
Jaga mutu
2. MATERI/ BAHAN UJIAN
• Materi yang diajarkan dan yang
diujikan
Kesesuaian
• Materi yang dianggap penting harus
mendapat porsi lebih banyak
Keseimbangan
• Kasus sebagai bahan soal dapat
menjawab objektif ujian
Representatif
3. UJIAN SEBAGAI ALAT UKUR
Valid
Objective
Reliable
Feasible
Impact on learning Process
Syarat
alat
ukur
Standarisasi
bahan dan pola
penulisan soal
Standar
Kompetensi
blueprint
4. A SIMPLE MODEL OF COMPETENCE
Miller GE. The assessment of clinical skills/competence/performance. Academic Medicine
(Supplement) 1990; 65: S63-S7.
Knows
Shows how
Knows how
Does
Professional
authenticity
Cognition
Behaviour
7. BLUE PRINT
MATRIKS yang memetakan parameter ujian
(domain yang diuji, substansi dan
instruksi)
Menggambarkan kompetensi lulusan yang
dihasilkan
8. Tinjauan I: Area
Kompetensi Bidan
MCQ(
%)
Tinjauan 2:
Domain
% Tinjauan 3:
Siklus
Kesehatan
Reproduksi
Perempuan
dalam konteks
keluarga
% Tinjauan 4:
Lingkup
praktik bidan
% Tinjauan 5:
Manajemen
Asuhan
% Tinjauan 6 :
Sasaran
%
Tinjauan 7:
setting
pelayanan
%
Etik legal dan
keselamatan pasien
2-6 Kognitif 25-30 remaja 2-5 Fisiologis/nor
mal
45-50
Pengkajian 15-20 individu
55-60 komunitas 15-20
Komunikasi efektif 2-4 Psikomotor
(Prosedural
Knowledge )
55-60 pra konsepsi 2-5 Deteksi dini
komplikasi
15-20
Diagnosis 15-30 Keluarga
15-20
klinik/ unit
kesehatan 35-40
Pengembangan diri
dan
profesionalisme
3-7 Konatif
(afektif
knowledge)
10-15 hamil 20-25
Rujukan 10-15
Perencanaan 15-20 Masyarakat
15-20 Rumah sakit 35 - 40
Landasan ilmiah
praktek kebidanan
30-35 Bersalin 15-20 Kegawatdarur
atan
10-15 Implementasi 15-30
Keterampilan klinis
dalam praktik
kebidanan
40-45 Nifas 10-15 Evaluasi 15-20
Promosi kesehatan
dan konseling
4-7 Masa antara 5-10
Manajemen dan
kepemimpinan
4-6
Perimenopause
5 - 10
Bayi baru lahir
5-10
Bayi dan balita 5 - 10
9. TINJAUAN 1
DEFINISI OPERASIONAL
1. Etik legal dan
keselamatan
pasien
Berperilaku yang menunjukkan sikap profesional dalam melakukan
praktik kebidanan yang aman dengan berpedoman pada standar profesi
dan kode etik
Seorang remaja, umur 14 tahun, korban perkosaan, datang ke BPM
bersama orang tuanya dengan keluhan terlambat haid 3 minggu. Hasil
pemeriksaan: tes kehamilan (+). Orang tua meminta obat kepada bidan
untuk menggugurkan kehamilan anaknya.
Pertanyaan : Bagaimana sikap yang paling tepat pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Merujuk ke dokter SpOG
b. Menolak untuk memberikan obat
c. Menggali lebih dalam permasalahannya
d. Menyetujui permintaan orang tua
e. Konseling tentang kehamilan
10. 2. Komunikasi
efektif
Mampu berkomunikasi secara efektif, bekerja sama dengan pasien dan
keluarganya, tim kesehatan dan masyarakat untuk mencapai tujuan
asuhan.
Seorang perempuan, umur 28 tahun, P1A0 akseptor pil kombinasi,
datang ke BPM dengan keluhan lupa minum pil kemarin dan kemarin
lusa. Hasil anamnesis menyatakan tadi malam berhubungan seksual
tanpa menggunakan kondom, dan pasien takut hamil. Hasil pemeriksaan
TD 120/70 mmHg, N 85x/ menit, S 36,6◦ C, P 24 x / menit.
Pertanyaan : Konseling apakah yang tepat diberikan pada kasus
tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Ganti metode
b. Berhenti minum pil
c. Menunda minum pil
d. Minum 2 pil sekaligus
e. Tetap meneruskan minum pil berikutnya.
11. 3.Profesionalism
e dan
pengembangan
diri
Mengembangkan diri dengan mengikuti perkembangan ilmu dan
teknologi terkini yang terkait dengan kebidanan dan menjunjung tinggi
komitmen terhadap profesi bidan
Berdasarkan hasil laporan tahunan Puskesmas, terdapat peningkatan kejadian
infeksi kelamin di wilayah kerjanya, khususnya di lingkungan tempat prostitusi.
Bidan diminta untuk melakukan pengendalian infeksi pada tempat tersebut.
Pertanyaan: Apakah upaya yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Pendidikan kesehatan
b. Promosi penggunaan kondom
c. Pemberian antibiotik pada WPS
d. Penjaringan WPS risiko tinggi
e. Pelayanan IVA keliling
12. 4. Landasan
ilmiah praktik
kebidanan
Memiliki pengetahuan yang mendukung praktik kebidanan yang
berkualitas tinggi.
Seorang perempuan, umur 16 tahun, datang ke BPM dengan keluhan perdarah
dari jalan lahir. Anamnesis, telat haid 3 bulan, PP Tes positif, pengeluaran darah
pervaginam tidak disertai gumpalan darah. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg,
N 90x/menit, P 20 x/menit, S 38ºC, inspeksi genetalia tampak pengeluaran darah,
inspekulo nampak pembukaan dan perlukaan pada porsio.
Pertanyaan : Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus tersebut ?
Pilihan Jawaban :
a. Abortus imminens
b. Abortus insipiens
c. Abortus incompletus
d. Abortus completus
e. Abortus habitualis
13. 5.
Keterampilan
klinis dalam
praktik
kebidanan
Memiliki keterampilan klinis kebidanan yang mendukung praktik
kebidanan berkualitas tinggi
Seorang bayi perempuan, lahir 6 jam yang lalu di rumah sakit. Hasil pemeriksaan
kondisi bayi sehat, menangis kuat. Hasil pemeriksaan: BB 3000 gram PB 50 cm,
daerah kepala terdapat odema berisi cairan yang melebihi tulang tengkorak,
batas tidak tegas.
Pertanyaan : Penatalaksanaan apakah yang tepat pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Berikan vitamin K
b. Lakukan IMD segera
c. Bayi dirawat seperti bayi normal
d. Dilakukan masase pada benjolan
e. Menjaga kebersihan daerah luka
14. 6. Promosi
kesehatan dan
konseling
Melakukan promosi kesehatan untuk mengoptimalkan kesehatan
Seorang bayi perempuan, umur 7 bulan dibawa ibunya ke Polindes. Ibu
mengatakan 3 hari ini anak sering rewel. Hasil pemeriksaan N 134 x/ menit, P 40
x/menit S 36,8 0C, pada inspeksi didapatkan daerah bokong tampak lecet dan
kemerahan.
Pertanyaan : Pendidikan kesehatan apakah yang tepat diberikan pada ibu
tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Minum antibiotik
b. Tidur posisi terlentang
c. Jaga kulit selalu kering
d. Memakai celana berbahan katun
e. Mengolesi dengan baby oil
15. 7. Manajemen
dan
kepemimpina
n
Melakukan pengelolaan terhadap pelayanan/asuhan kebidanan dan
menggerakan kelompok kerja
yang menjadi tanggung jawabnya untuk meningkatkan mutu
kesehatan reproduksi perempuan
Seorang bidan desa melakukan pendataan di wilayahnya dengan hasil: jumlah
PUS 450 pasangan, 30% tidak menggunakan alat kontrasepsi. jumlah ibu
hamil 30 orang, 25% ibu hamil belum pernah periksa ke tenaga kesehatan.
Dari 30 bayi yang lahir tahun lalu, seluruhnya ditolong oleh dukun.
Pertanyaan : Langkah awal apakah yang dilakukan bidan pada kasus
tersebut?
Pilihan Jawaban :
a. Pendekatan pada tokoh masyarakat
b. Musyarawarah Masyarakat desa
c. Pendataan dari rumah ke rumah
d. Membentuk Posyandu
e. Pemetaan wilayah
16. TINJAUAN 2
Domain DEFINISI OPERASIONAL
Kognitif Perilaku yang menekankan aspek intelektual,
meliputi memahami (C2), menerapkan (C3), dan
menganalisis (C4).
Psikomotor Perilaku yang menekankan aspek keterampilan
motoric,
meliputi persepsi, kesiapan, respon terpimpin,
mekanisme
Konatif Perilaku yang menekankan aspek perasaan dan
emosi,
meliputi penerimaan, tanggapan, penghargaan.
17. TINJAUAN 3
Siklus Kesehatan
Reproduksi
Perempuan dalam
konteks keluarga
Definisi operasional
Remaja Seorang yang berada pada masa remaja awal sampai
dengan remaja.
pra konsepsi Periode sebelum terjadinya konsepsi
Hamil Periode mulai saat konsepsi s.d melahirkan
Bersalin Periode pengeluaran hasil konsepsi dimulai dari kala 1 persalinan s.d
kala 4 persalinan
Nifas Periode setelah bersalin di mulai setelah 2 jam postpartum s.d 6
minggu postpartum
Masa antara Periode antara kehamilan yang satu dengan kehamilan
Berikutnya
Perimenopause
Periode yang dimulai dari awal berakhirnya masa
reproduksi s.d awal masa senium (umur 40-65 tahun)
Bayi baru lahir Periode bayi dimulai dari kelahiran samapai 28 hari
Bayi dan balita
Periode bayi dimulai dari usia > 28 hari s.d 12 bulan
Periode balita dimulai dari usia 1 tahun s.d 60 bulan
18. TINJAUAN 4
LINGKUP
PRAKTIK
DEFINISI OPERASIONAL
Fisiologis Bidan memberikan asuhan sesuai dengan fungsi tubuh pada
wanita sepanjang siklus kehidupan
Deteksi dini Bidan melakukan upaya untuk mengenali/menandai suatu
gejala yang ada pada sasaran pelayan kebidanan terkait
dengan adanya risiko kearah patologis sesuai dengan
kewenangan bidan
Kegawatdarur
atan
Bidan dapat melakukan penanganan awal pada masalah aktual
atau risiko yang dapat mengancam kelangsungan hidup sesuai
dengan kewenangan
Rujukan Bidan melakukan penyerahan tanggung jawab secara timbal
balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah
kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal,
kepada yang berwenang, kompeten, dan dilakukan secara
rasional.
20. TINJAUAN 6 :
Sasaran DEFINISI OPERASIONAL
individu Neonatus, bayi, balita, seorang remaja, ibu hamil, ibu
bersalin,ibu nifas,akseptor KB,perempuan dalam masa
perimenopause
Keluarga
keluarga inti dan anggota keluarga lain yang tinggal
bersama keluarga inti tersebut
Masyarakat
Kelompok remaja, kelompok ibu hamil, kelompok lansia,
kelompok ibu nifas, kelompok balita
21. TINJAUAN 7
SETTING DEFINISI OPERASIONAL
Komunitas Pelayanan yang diberikan bidan di rumah klien (kunjungan
rumah), posyandu, masyarakat atau kegiatan Puskesmas di
luar gedung.
Unit
pelayanan
Pelayanan yang diberikan bidan di Poskesdes/Polindes,
Puskesmas Pembantu, BKIA, Puskesmas, Klinik Bersalin,
Bidan Praktik Mandiri.
Rumah Sakit Pelayanan yang diberikan bidan di rumah sakit
22. RINGKASAN
UJIAN BERTUJUAN MENGUKUR PENCAPAIAN KOMPETENSI
SAMPLING
BLUEPRINT : SAMPLING MEWAKILI SUBSTANSI
BLUEPRINT YANG BAIK AKAN MEMBERIKAN GAMBARAN YANG
TEPAT TENTANG KEMAMPUAN PESERTA UJIAN HASIL UJIAN
DAPAT DIJADIKAN TOLAK UKUR
BLUEPRINT MERUPAKAN MATRIKS YANG DIJADIKAN PEDOMAN
UNTUK MENYUSUN BUKU SOAL