SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 27
Descargar para leer sin conexión
TUGAS
BANK PAYMENT OBLIGATION SEBAGAI ALTERNATIF
PEMBAYARAN PADA PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Oleh
YUDY YUNARDY
20103111001
PROGRAM STUDI PERBANKAN
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN
STIE INDONESIA BANKING SCHOOL
JAKARTA
2013
1 | H a l a m a n
BAB I
PENDAHULUAN
Kondisi Perekonomian Global 2013
Krisis global sudah empat tahun berjalan namun kondisi perekonomian
global tetap rapuh, dan pertumbuhan di negara-negara berpendapatan tinggi masih
lemah. Laporan Global Economic Prospects Bank Dunia yang dirilis hari ini
menyebut, negara-negara berkembang perlu meningkatkan potensi pertumbuhan
ekonomi yang mereka miliki. Negara-negara ini juga perlu melindungi diri dari
risiko-risiko yang bisa muncul akibat Zona Euro dan kebijakan fiskal di Amerika
Serikat.
―Pemulihan ekonomi tetap rapuh dan tidak menentu, menghalangi prospek
perbaikan yang cepat dan pertumbuhan ekonomi yang kuat,‖ kata Presiden Grup
Bank Dunia Jim Yong Kim. ―Sejauh ini ketahanan perekonomian negara-negara
berkembang terbukti lebih kuat. Namun kita tidak bisa tunggu sampai
pertumbuhan di negara-negara maju pulih kembali, sehingga kita harus terus
mendukung negara-negara berkembang melakukan investasi di bidang
infrastruktur, kesehatan dan pendidikan. Investasi ini akan membantu negara-
negara ini mencapai potensi pertumbuhan mereka di masa mendatang.‖
2 | H a l a m a n
Tahun lalu, negara-negara berkembang mengalami laju pertumbuhan yang
paling lambat sepanjang satu dekade terakhir, antara lain karena ketidakpastian
situasi Zona Euro di bulan Mei dan Juni 2012. Sejak itu, kondisi pasar finansial
mengalami perbaikan cukup signifikan. Arus modal asing ke negara-negara
berkembang , yang turun 30 persen di triwulan kedua 2012, kini telah pulih dan
bunga surat utang negara berada dibawah level rata-rata 282 basis poin. Pasar
saham negara berkembang naik 12.6 persen sejak Juni, sementara pasar ekuitas
negara maju naik 10.7 persen. Kendati demikian, dampak kenaikan ini pada
ekonomi riil tergolong moderat. Output negara berkembang mengalami
peningkatan, namun tertahan oleh investasi lemah dan aktivitas industrial di
negara-negara perekonomian maju.
―Dari harapan akan pemulihan berbentuk U (ditandai turunnya pertumbuhan
PDB sebelum akhirnya naik kembali dan menguat), kemudian pemulihan
berbentuk W (pemulihan dari resesi double-dip), prospek pertumbuhan global
semakin sulit diprediksi. Dengan pemerintah negara-negara maju kini tengah
berusaha membuat kebijakan fiskal yang lebih berkelanjutan, negara-negara
berkembang sebaiknya tidak terlalu k hawatir untuk mengantisipasi setiap gejolak
yang dialami negara-negara maju, tetapi lebih baik memastikan kebijakan fiskal
dan moneter mereka cukup kuat dan responsif terhadap kondisi domestik,‖ kata
Kaushik Basu, Wakil Presiden Senior dan Ekonom Utama Bank Dunia
3 | H a l a m a n
Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan PDB global naik 2.3 persen di
2012, dibanding perkiraan bulan Juni lalu sebesar 2.5 persen. Pertumbuhan
diharapakan akan tetap berkisar pada plevel 2.4 persen di tahun 2013, sebelum
kemudian menguat menjadi 3.1 persen di 2014 dan 3.3 persen di 2015. PDB
negara berkembang diperkirakan akan naik ke level 5.1 persen di 2012, dan
diproyeksikan menguat ke 5.7 persen di 2013, dan kemudian terus menguat ke
5.8 persen di 2014 dan 2015. Pertumbuhan di negara-negara maju diturunkan dari
perkiraan-perkiraan semula, yakni ke level 1.3 persen untuk tahun 2012 dan 2013,
sebelum kemduain menguat ke 2.0 persen di 2014 dan 2.3 persen di 2015.
Sementara pertumbuhan di Zona Euro diperkirakan baru akan menguat di tahun
2014 – PDB Zona Euro diperkirakan akan mengalami kontraksi sebesar 0.1
persen di 2013, sebelum kemudian menguat ke 0.9 pesen di 2014 dan 1.4 persen
di 2015. Secara umum, perdagangan barang dan jasa secara global – yang hanya
tumbuh 3.5 persen di 2012 – diperkirakan akan menguat ke level 6.0 persen di
2013 dan 7.0 persen di 2015.
―Lemahnya pertumbuhan negara-negara maju juga berdampak pada
pertumbuhan negara-negara berkembang. Namun besarnya permintaan domestik
dan tumbuhnya keterikatan ekonomi antar negara berkembang telah bantu perkuat
ketahanan perekonomian negara-negara berkembang. Alhasil, selama dua tahun
berturut, negara-negara berkembang memberi kontribusi terbesar pada
pertumbuhan global di tahun 2012,‖ kata Hans Timmer, Direktur Development
Prospects Group Bank Dunia.
4 | H a l a m a n
Risiko-risiko terhadap perekonomian global termasuk: lambatnya kemajuan
dalam penyelesaian krisis Zona Euro; permasalahan utang dan fiskal di Amerika
Serikat; kemungkinan terjadinya perlambatan investasi di China; serta gangguan
pada pasokan minyak global. Namun demikian, kemungkinan terjadinya risiko-
risiko ini telah berkurang, dan kemungkinan terjadinya pemulihan kuat di negara-
negara maju telah meningkat.
Meskipun keberlanjutan fiskal tidak menjadi masalah di sebagian besar
negara berkembang, tingkat defisit dan utang saat ini jauh lebih tinggi dibanding
tahun 2007.
Kondisi Perekonomian Indonesia 2013
Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai
berimbas ke Indonesia, dengan turunnya ekspor. Meski pertumbuhan ekonomi
Indonesia di tahun 2012 masih bisa mencapai 6,23% (YoY) dan merupakan salah
satu yang tertinggi di Asia setelah China yang tumbuh sebesar 7,8% (YoY),
namun lebih rendah dari asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) 2012 sebesar 6,5%. Pertumbuhan ini juga lebih rendah dibandingkan
tahun 2011 yang mampu mencapai 6,5%. Adapun nilai PDB Indonesia atas dasar
harga konstan 2000 pada tahun 2012 mencapai IDR 2.618,1 trilyun, naik sebesar
IDR 153,4 trilyun dibandingkan tahun 2011 yang mencapai IDR 2.464,7 trilyun.
Berdasarkan penggunaannya, laju pertumbuhan sektor tertinggi pada tahun
2012 terjadi pada komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau
investasi fisik sebesar 9,81% (YoY). Meski mengalami laju pertumbuhan
5 | H a l a m a n
tertinggi, secara kuartalan pertumbuhan sektor PMTB mengalami penurunan
cukup signifikan. Pada kuartal IV 2012 secara year on year, sektor PMTB tumbuh
sebesar 7,29% menurun dibandingkan kuartal sebelumnya yang mampu mencapai
pertumbuhan sebesar 9,80%. Bahkan pada kuartal II 2012 PMTB tumbuh sebesar
12,47% (YoY). PMTB memilikimultiplier effectyang luas karena tidak hanya
mendorong sisi produksi, namun juga menstimulasi sisi konsumsi. PMTB akan
mendorong pembukaan dan perluasan lapangan kerja, peningkatan pendapatan
masyarakat, yang nantinya akan menstimulasi konsumsi masyarakat.
Selain PMTB, pertumbuhan ekonomi di tahun 2012 juga ditopang oleh
Konsumsi Rumah Tangga, tercatat tumbuh sebesar 5,28% (YoY). Sedangkan,
sektor Konsumsi Pemerintah yang diharapkan menberikan sumbangan optimal
pada pertumbuhan ekonomi nasional hanya tumbuh sebesar 1,25% (YoY).
Sementara itu, tekanan pelemahan ekonomi global berimbas pada
melambatnya ekspor nasional karena berkurangnya permintaan dari negara tujuan
ekspor. Di tahun 2012 ekspor Indonesia tercatat tumbuh sebesar 2,01% (YoY).
Sementara itu, impor tumbuh jauh lebih tinggi yaitu sebesar 6,65% (YoY). Secara
kuartalan, di kuartal IV 2012, impor Indonesia meningkat pesat, tumbuh sebesar
6,79% (YoY) padahal pada kuartal sebelumnya mengalami pertumbuhan minus
0,17% (YoY). Peningkatan impor ini diakibatkan oleh meningkatnya impor non
migas dan migas. Selain itu, kenaikan impor juga dipengaruhi oleh meningkatnya
impor bahan baku dan barang modal. Di tahun 2012, impor bahan baku tercatat
sebesar IDR 140.127,6 juta, atau tumbuh 7,02% dibandingkan tahun sebelumnya
yang tercatat sebesar IDR 130.934,3 juta. Sementara itu, impor barang modal di
6 | H a l a m a n
tahun 2012 mencapai IDR 38.154,8 juta, tumbuh sebesar 15,24% dibandingkan
tahun 2011 yang tercatat sebesar IDR 33.108,4 juta. Laju pertumbuhan impor
yang lebih tinggi dibandingkan komponen ekspor menyebabkan Indonesia masih
mengalami defisit neraca perdagangan.
Dalam kondisi perekonomian global yang tidak menentu, nampaknya
Indonesia masih akan mengandalkan konsumsi dalam negeri dan investasi untuk
menggenjot pertumbuhan ekonominya di tahun 2013 ini karena kontribusi ekspor
belum bisa diharapkan akibat permintaan global yang sedang menurun.
Dari sisi lapangan usaha, 9 sektor lapangan usaha mencatat pertumbuhan
positif pada tahun 2012. Di tahun 2012, sektor Pengangkutan dan Komunikasi
mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 9,98% diikuti sektor Perdagangan, Hotel,
dan Restoran yang tumbuh sebesar 8,11%, serta sektor Konstruksi sebesar 7,50%.
Adapun pertumbuhan terendah dialami oleh sektor Pertambangan dan Penggalian,
tumbuh sebesar 1,49% di tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh turunnya harga
komoditas pertambangan.
Sementara itu, di kuartal IV 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia
ditopang oleh seluruh sektor. Namun, pertumbuhan paling kecil dialami oleh
sektor Pertambangan dan Penggalian, tercatat sebesar 0,48%. Di kuartal IV 2012,
terdapat 6 sektor yang memiliki pertumbuhan melebihi angka pertumbuhan PDB
yang tumbuh sebesar 6,11% seperti sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang
tumbuh 9,63%, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran tumbuh 7,80%, sektor
Konstruksi dan Pengolahan masing-masing tumbuh sebesar 7,79%, sektor
7 | H a l a m a n
Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan tumbuh 7,66%, serta sektor Listrik,
Gas dan Air Bersih tumbuh sebesar 7,25%.
Meski laju pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan, kondisi
ketenagakerjaan Indonesia pada Agustus 2012 menunjukkan keadaan yang lebih
baik dibandingkan dengan kondisi ketenagakerjaan periode sebelumnya. Hal ini
ditunjukkan oleh tingkat pengangguran yang semakin menurun. Tingkat
pengangguran Indonesia pada bulan Agustus 2012 menurun dibandingkan dengan
tingkat pengangguran Indonesia pada bulan Februari 2012. Pada bulan Agustus
2012 tingkat pengangguran Indonesia sebesar 7,24 juta atau 6,14%, sedangkan
pada bulan Februari 2012 sebesar 7,61 juta atau 6,32%. Tingkat pengangguran
Indonesia pada bulan Agustus 2012 juga lebih rendah jika dibandingkan dengan
tingkat pengangguran pada bulan yang sama tahun sebelumnya tercatat mencapai
6,56%. Turunnya tingkat pengangguran Indonesia, nampaknya juga didukung
oleh persentase jumlah angkatan kerja Indonesia yang menurun pada bulan
Agustus 2012. Pada bulan Agustus 2012 persentase angkatan kerja Indonesia
adalah 67,88% menurun dari Februari 2012 yaitu 69,66%.
8 | H a l a m a n
BAB II
ABSTRAK
Latar Belakang
Dunia ekspor impor telah berubah secara dramatis selama sepuluh tahun
belakangan ini. Batasan dan hambatan perlahan telah menghilang seiring dengan
merebaknya liberalisasi dalam pasar persaingan bebas. Kombinasi dari tekanan
globalisasi dan mengemukanya teknologi internet telah mempercepat konsolidasi
dan spesialisasi, dan dalam waktu yang bersamaan mendorong masuknya pemain-
pemain baru dalam pemberi layanan jasa.
Perdagangan Global Saat Ini
Menurut jumpa pers yang dilakukan WTO (World Trade Organization)
baru-baru ini, pertumbuhan perdagangan global pada tahun 2012 turun menjadi
2% dibandingkan 5,2% di tahun 2011 dan hanya menjadi 3,3% pada 2013
dikarenakan krisis ekonomi yang masih berlanjut dan melambatnya pertumbuhan
ekonomi. Rendahnya tingkat pertumbuhan perdagangan internasional ini memiliki
efek langsung terhadap neraca pembayaran dan profitabilitas pada tingkat
korporasi, sehingga semakin memperburuk laju penurunan tingkat perekonomian.
Dilain pihak, pengamat ekonomi dari HSBC memprediksi bahwa :
 Tingkat perdagangan dunia akan tumbuh 73% dalam 15 tahun
kedepan dan perusahaan-perusahaan diseluruh dunia akan
9 | H a l a m a n
meningkatkan aktivitas perdagangan secara keseluruhan sebesar
4,1% antara tahun 2011 sampai dengan 2025.
 Nilai volume perdagangan pada 2025 akan mencapai US$ 48,5
triliun, dibandingkan US$ 27,2 triliun pada tahun 2013.
Meskipun terjadi penurunan volume pada tahun 2012, bisnis ekspor impor
tetap optimis bahwa keadaan akan membaik pada 2013. Berbicara pada
konferensi ekspor impor Rusia dan Euroasia, para pelaku penting di dunia ekspor
impor optimis dan positif terhadap prospek kedepan baik di pasar Rusia maupun
negara lainnya.
Sehubungan dengan akan diterapkannya aturan Basel III, yang sedikit
banyak akan berpengaruh terhadap likuiditas bank, ketua program pengembangan
EBRD (European Bank for Reconstruction and Development) menuturkan bahwa
dirinya sedikitpun tidak berpikir negatif terhadap tren masa depan tersebut.
Memang betul bahwa tarif ekspor impor telah mengalami kenaikan dan hal
tersebut sejatinya akan menyulitkan perusahaan kecil dan menengah untuk
melakukan kegiatan ekspor dan impor, tapi pada umumnya mereka tidak
keberatan dengan harga tersebut selama mereka dapat memperoleh layanan dan
fasilitas yang diperlukan. Kita mungkin tidak akan mengalami lonjakan yang
berarti pada 2013 maupun 2014, tapi pertumbuhan yang stabil sangat mungkin
terjadi. Lonjakan akan terjadi apabila perusahaan kembali menggelontorkan dana
nya untuk belanja peralatan berat maupun mesin-mesin.
10 | H a l a m a n
Untuk membuka jalan kepada pertumbuhan perdagangan internasional dan
membangun kepercayaan diantara para pelaku perdagangan, provider jasa pesan
keuangan SWIFT dan komisi perbankan ICC (International Chamber of
Commerce) telah bekerjasama mengembangkan sebuah instrumen perdagangan
antar bank yang inovatif yaitu BPO (Bank Payment Obligation), inovasi yang
memiliki potensi besar mengubah wajah dunia perdagangan internasional dan
pembiayaan rantai pasokan (supply chain).
11 | H a l a m a n
BAB III
PEMBAHASAN
Alternatif Pembayaran Perdagangan Internasional Saat Ini
Dilihat dari segi risiko maupun struktur pembayaran antara penjual dan
pembeli dalam perdagangan internasional, dapat dilihat dalam diagram berikut ini.
Sumber : U.S. Department of Commerce - Trade Finance Guide
Point penting yang harus diperhatikan
• Perdagangan internasional mengandung spektrum risiko yang dapat
menyebabkan ketidakpastian dalam waktu pembayaran antara eksportir
(penjual) maupun importir (pembeli)
• Bagi eksportir semua penjualan dianggap sebagai hadiah, sampai dengan
diterimanya pembayaran atas penjualan tersebut
12 | H a l a m a n
• Akan hal tersebut diatas maka eksportir menginginkan pembayaran
secepatnya setelah barang diorder bahkan sebelum barang tersebut diterima
oleh importir
• Bagi importir semua jenis pembayaran adalah sumbangan, sampai barang
tersebut diterima.
• Sehingga importir menginginkan untuk menerima barang secepat mungkin,
menunda pembayaran selama mungkin, kalau perlu sampai barang tersebut
terjual dan dana yang diperoleh digunaan untuk membayar eksportir
Open Account
Transaksi open account adalah apabila barang dikirim terlebih dahulu, baru
kemudian dilakukan pembayaran atas barang tersebut, biasanya dalam jangka
waktu 30 sampai 90 hari. Sejatinya ini adalah sistem yang sangat disukai oleh
importir baik dari segi biaya maupun aliran kas, dilain pihak ini adalah pilihan
yang paling berisiko bagi eksportir. Karena tingginya tingkat kompetisi dalam
pasar ekspor, pembeli luar negeri umumnya menekan para eksportir untuk
menggunakan open account, karena kredit kepada pembeli oleh penjual adalah
sesuatu yang jamak dilakukan diluar negeri. Sehingga eksportir yang enggan
memberikan kredit tentunya akan berisiko kehilangan pembeli.
Cash-in-Advance
Kebalikan dari transaksi open account diatas, maka cash-in-advance adalah
dimana importir mengirimkan pembayaran terlebih dahulu sebelum barang
dikirim oleh eksportir. Proses ini sudah jarang dilakukan terutama dalam
perdagangan internasional dalam skala dan jumlah yang besar. Namun demikian
13 | H a l a m a n
cash-in-advance masih merupakan transaksi yang populer dilakukan antara toko
dan pemasok dalam skala perdagangan lokal, terutama untuk toko yang berukuran
lebih besar sehingga memiliki posisi tawar lebih tinggi ketimbang pemasoknya.
Documentary Collection
Documentary Collection atau biasa disebut Collection saja, adalah transaksi
dimana eksportir mempercayakan proses penagihan pembayaan kepada bank,
yang dalam hal ini mengirimkan dokumen kepada collecting bank (bank dimana
importir menjadi nasabah), bersama dengan instruksi untuk pembayaran. Bank
importir akan memberikan dokumen tersebut kepada importir apabila importir
telah melunasi pembayaran atas transaksi. Dana tersebut akan dikirimkan kepada
bank eksportir dan akhirnya diterima oleh eksportir.
Documentary Collection melibatkan penggunaan draft yang mengharuskan
importir membayar sesuai dengan jumlah yang tertera, baik atas unjuk (sight,
document against payment—D/P) maupun berjangka (usance, document against
acceptance—D/A). Draft tersebut juga berisi instruksi yang spesifik akan
dokumen yang diperlukan untuk mentransfer kepemilikan dari barang tersebut.
Walaupun bank bertindak sebagai fasilitator kepada nasabah mereka dalam
transaksi collection ini, namun hal tersebut tidak melibatkan proses verifikasi, dan
tanggung jawab yang terbatas dalam hal terjadinya gagal bayar. Draft/collection
pada umumnya berbiaya lebih murah ketimbang Letterss of Credit.
14 | H a l a m a n
Letters of Credit
Letters of Credit atau LC adalah instrumen yang paling aman digunakan
dalam perdagangan internasional. Sebuah LC adalah tanda komitmen dari bank
sebagai perwakilan dari importir bahwa pembayaran akan dilakukan apabila
segala sesuatunya telah sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati
sebelumnya dan diverifikasi melalui penyerahan dokumen yang diperlukan.
Importir harus membayar jasa atas servis ini. LC akan berguna apabila informasi
kredit mengenai pembeli diluar negeri (importir) tersebut sulit untuk diperoleh,
namun bank importir memiliki kredibilitas dan reputasi yang dapat dipertanggung
jawabkan. Selain itu LC juga melindungi importir, karena kewajiban untuk
membayar hanya akan terjadi apabila barang telah dikirim sesuai dengan
perjanjian sebelumnya.
Apakah itu BPO?
Pada tanggal 17 April 2013, Komisi Perbankan ICC menyetujui aturan
kontraktual URBPO (Uniform Rules for Banking Payment Obligation) yang mulai
berlaku sejak 1 Juli 2013. BPO (Bank Payment Obligation) didefinisikan oleh
provider jasa pesan keuangan SWIFT dan komisi perbankan ICC sebagai
kewajiban yang irrevocable dari satu bank kepada bank lain bahwa pembayaran
akan dilakukan pada tanggal spesifik setelah pencocokan data elektronik sukses
dilakukan, melalui SWIFT TSU (Trade Service Utility) atau aplikasi pencocokan
transaksi yang sejenis, didasarkan pada URBPO (Uniform Rules for BPO) yang
dikeluarkan oleh ICC. Standar yang baru diperkenalkan ini memungkinkan bank
untuk melangkah dari model ―3-sudut‖, dimana hanya bank importer yang
15 | H a l a m a n
berperan penting, menjadi ―4-sudut‖ dimana bank eksportir pun turut berperan
serta. Pada intinya BPO adalah alternatif instrumen pembayaran perdagangan
internasional dengan proses otomasi dan pengurangan risiko (adanya kepastian
bayar kepada penjual). ―Ini adalah era keemasan untuk perdagangan
internasional‖ demikian dikatakan Kah Chye Tan, Ketua dari Komisi Perbankan
ICC yang juga merangkap sebagai Head of Trade and Working Capital di
Barclays. Keuntungan yang ditawarkan adalah :
• Otomasi dan proses keamanan yang tinggi (mengacu kepada
standar keamanan pesan SWIFT yang telah mapan)
• Standardisasi pesan ISO 20022 yang memungkinkan
interoperabilitas antar bank sehingga memperluas jangkauan pasar
global
• Pemrosesan yang sederhana (Straight Through Processing) :
sejalan dengan diterapkanya ISO 20022 pada pengguna korporasi,
hal yang sama juga dapat diterapkan pada komunikasi antara
korporasi dan bank. Standar pesan ini memungkinkan untuk
pemrosesan sederhana yang menyeluruh dengan sistem korporasi
ERP (Enterprise Resource Planning)
• Adanya jaminan pembayaran kepada penjual seperti halnya
dengan LC yang dikonfirmasi, yang mana memitigasi risiko
diantara pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan
internasional
16 | H a l a m a n
• Kemungkinan pembiayaan yang fleksibel dari bank, berdasarkan
order pembelian dan nota pembelian yang telah dikonfirmasi dan
pembiayaan pasca pengiriman
Apakah Perbedaan Antara BPO Dengan Instrumen Perdagangan
Internasional Pada Umumnya?
 Dalam hal instrumen perdagangan internasional seperti LC, dimana
kewajiban pembayaran terletak antara bank dan nasabah korporasi,
sedangkan BPO adalah kewajiban pembayaran antar bank (bank importir
dan bank eksportir)
 Pemrosesan dan verifikasi transaksi perdagangan internasional umumnya
manual dan paper based, selain memakan waktu juga berbiaya tinggi,
sementara proses BPO lebih menitikberatkan pada otomasi elektronik
dengan standar global ISO 20022
 Apabila LC menjamin pembayaran dan pengiriman barang berdasarkan
presentasi dokumen secara fisik, BPO menjamin hal tesebut berdasarkan
presentasi elektronik data yang compliant
 Instrumen perdagangan internasional yang tradisional memiliki
karakteristik biaya tinggi karena banyaknya proses manual yang
dilakukan, seringnya terjadi diskrepansi dan tekanan likuiditas. Dilain
pihak proses otomasi BPO mengurangi biaya pemrosesan dan
memungkinkan bank untuk memberikan harga yang bersaing kepada
nasabah korporasi untuk tiap transaksi BPO. Pengerjaan yang lebih cepat
17 | H a l a m a n
atas order maupun nota pembelian memungkinkan nasabah korporasi
memiliki arus kas yang lebih baik
Open Account sebagai bentuk transaksi yang paling popular dan berbiaya
paling rendah, seringkali gagal untuk menyediakan akses ke data transaksi ekspor
impor yang dilakukan bank – pada akhirnya menghambat kemampuan bank untuk
mengikuti rangkaian peristiwa dalam rantai pasokan fisik. BPO dan standar pesan
ISO 20022 menyediakan akses ke data yang dibutuhkan, catatan dan pelaporan -
memberikan bank-bank kemampuan untuk memitigasi risiko, keuangan dan
layanan pembayaran sejalan dengan otomatisasi tambahan dan efisiensi dalam
proses manajemen rantai pasokan. Dengan mencocokkan data melalui pesan
standar ISO 20022, bank dapat melacak aktivitas dalam rantai pasokan fisik yang
membantu untuk meningkatkan nilai tambah jasa dalam rantai pasokan keuangan.
Tidak seperti pemeriksaan dokumen secara manual dimana melibatkan
subjektivitas dalam prosesnya, BPO dapat dikatakan bebas dari aspek tersebut.
Namun demikian, BPO sebagai produk baru tidak ditujukan untuk
menggantikan LC. Melainkan lebih kepada penyediaan alternatif apabila
diperlukan, yang lebih penting lagi adalah menyediakan struktur global dan
peraturan ICC pada ranah open account yang mana merupakan alur terpenting
dalam perdangan internasional.
Adopsi Yang Telah Dilakukan Oleh Industri Perbankan
Selama beberapa dekade sekarang LC (Letters of Credit) telah menjadi
praktik pasar yang universal dan umum dilakukan, sebagian besar berkat publikasi
18 | H a l a m a n
dan pembinaan oleh ICC dalam suatu himpunan aturan, Uniform Customs &
Practice (UCP). Penerimaan universal dari UCP oleh praktisi di negara-negara
secara luas dengan beragam sistem ekonomi dan peradilan adalah bukti
keberhasilannya.
BPO dalam hal ini melangkah lebih jauh. ICC dan SWIFT percaya bahwa
dengan bekerja sama dan memanfaatkan posisi masing-masing dimasyarakat
perdagangan internasional, mereka bisa memastikan bahwa BPO akan memiliki
peran penting dalam mendukung kegiatan pengembangan perdagangan
internasional dalam menyongsong abad 21, mengatasi tekanan biaya dalam
menghadapi peningkatan otomatisasi dan perubahan peraturan yang berlaku.
BPO dapat menggabungkan kemudahan dari Open Account dan Keamanan
dari Letters of Credit
Sumber : ICC Publication No. 750
19 | H a l a m a n
Keuntungan Penggunaan BPO
BPO memberikan keuntungan bisnis yang setara dengan yang diperoleh
sebelumnya melalui komersial LC, sekaligus menghilangkan kelemahan dari
proses manual yang terkait dengan pembiayaan perdagangan tradisional.
Salah satu fitur kunci dari BPO adalah dukungan interoperabilitas antara
bank yang berpartisipasi, karena digunakannya standar pesan ISO 20022.
Interoperabilitas ini memungkinkan bank untuk berkolaborasi satu sama lain
untuk memperluas jangkauan di pasar global, untuk memberikan pelayanan yang
komprehensif untuk pelanggan korporat.
Pencocokan data menggunakan pesan ISO 20022 mencerminkan
serangkaian langkah yang diambil dalam rantai pasokan fisik, yang menciptakan
titik pemicu bagi penyediaan layanan rantai pasokan keuangan - misalnya,
proposisi untuk keuangan pra-pengiriman berdasarkan pesanan pembelian yang
telah dikonfirmasi, atau proposisi keuangan pasca-pengiriman berdasarkan faktur
yang telah disetujui. BPO mungkin digunakan sebagai jaminan dalam setiap kasus
tersebut.
Industri ini juga telah bekerja sama dengan perusahaan pengguna pada
ekstensi dari pesan ISO 20022 yang dipertukarkan antara penyedia jasa keuangan,
sehingga pesan-pesan yang sama dapat diadaptasi untuk komunikasi antara
korporasi dan bank mereka. Pesan-pesan ini memungkinkan end-to-end sederhana
(straight through processing) melalui pengolahan dengan sistem ERP perusahaan.
Bagaimana Bank Dapat Diuntungkan Oleh BPO?
Untuk transaksi BPO, bank akan dilibatkan dalam setiap langkah dari
transaksi open account, mulai dari tahap awal penyerahan dokumen dan
penurunan biaya operasional yang terkait dengan transaksi perdagangan
internasional. Bank juga dapat memberikan jasa nilai tambah seperti pembiayaan,
20 | H a l a m a n
cash forecasting, manajemen likuiditas dan modal kerja kepada nasabah korporasi
mereka didasarkan pada transaksi perdagangan internasional yang telah terjadi.
Bank berskala besar juga dapat memberikan jasa layanan white label processing
tool kepada bank-bank kecil yang tidak ingin mengembangkan pemrosesan BPO
sendiri.
Bagaimana Korporasi Dapat Diuntungkan Oleh BPO?
 BPO dapat menguntungkan korporasi secara operasional karena tidak
melibatkan pemrosesan secara manual seperti pembuatan dokumen,
verifikasi, validasi, pelacakan dan pelaporan. Selain itu juga akan juga
akan berdampak pada penghematan biaya secara signifikan melalui :
o Akses dini kepada kebutuhan pembiayaan pra dan paska
pengiriman
o Mitigasi risiko, karena kewajiban beralih menjadi kewajiban antar
bank
o Tidak perlu menerbitkan kembali dokumen, apabila pengiriman
berada pada lokasi yang berbeda, dikarenakan faktor eksternal
seperti bencana alam
o Tidak ada biaya untuk penanganan maupun pelacakan diskrepansi
dokumen
o Tidak memerlukan verifikasi maupun biaya untuk perubahan
(amendment)
o Manajemen likuiditas dan modal kerja yang lebih baik karena
proses transaksi dan pembayaran yang lebih cepat untuk eksportir
21 | H a l a m a n
o Importir dapat memiliki akses barang yang lebih cepat karena
perolehan dokumen yang lebih cepat
Seperti Apakah Permodalan Maupun Pembukuan BPO?
Berdasarkan referensi awal dari komisi perbankan ICC, BPO memiliki
karakteristik dan perlakuan sebagai kewajiban kontinjen pada saat penerbitannya;
ini merupakan jenis off-balance untuk bank obligor dengan karakteristik tanpa
dana atau unfunded (pelaksanaan transaksi BPO merupakan kewajiban kontinjen
pada saat perjanjian telah disetujui antara bank obligor dan bank penerima). Pada
saat inisiasi, BPO akan dihapuskan atau dilikuidasi dari neraca pembukuan bank
obligor, sedangkan untuk bank penerima yaitu pada saat eksekusi atau
pelaksanaan BPO untuk transaksi atas unjuk (sight). Sedangkan untuk transaksi
berjangka (usance) BPO akan menjadi on-balance jika kewajiban pembayaran
ditangguhkan tersebut telah berubah menjadi kewajiban yang definitif yaitu pada
saat pencocokan dataset berhasil dilakukan oleh aplikasi pencocokan transaksi.
Apakah Kelemahan Yang Potensial Dari Sistem Ini?
Bank yang ingin menerapkan pelayanan BPO perlu melakukan investasi
infrastruktur teknologi maupun sistem yang mendukung komunikasi dengan
standar pesan ISO 20022 dan aplikasi pencocokan transaksi. Tanpa kedua hal
tersebut mereka tidak dapat melakukan transaksi BPO.
Basel III 100% Credit Conversion Factor (CCF) – penghitungan rasio
leverage untuk kewajiban kontinjen pada eksposur perdagangan internasional
22 | H a l a m a n
diterapkan pada hampir seluruh jenis transaksi off-balance, dan pada akhirnya
akan berdampak pada biaya dari instrumen perdagangan internasional lainnya
seperti Standby LC dan LC biasa, selain kepada transaksi BPO itu sendiri.
Dokumen secara fisik masih diperlukan oleh peraturan hokum lokal selain
itu juga untuk pembebasan barang di bea cukai.
23 | H a l a m a n
BAB IV
PENUTUP (SIMPULAN)
1. BPO (Bank Payment Obligation) adalah kewajiban yang irrevocable dari
satu bank kepada bank lain bahwa pembayaran akan dilakukan pada
tanggal spesifik setelah pencocokan data elektronik sukses dilakukan,
melalui SWIFT TSU (Trade Service Utility) atau aplikasi pencocokan
transaksi yang sejenis, didasarkan pada URBPO (Uniform Rules for BPO)
yang dikeluarkan oleh ICC.
2. Keuntungan BPO bagi bank adalah :
a. Menekan biaya operasional dan tingkat kesalahan karena proses
dilakukan secara otomasi sesuai dengan standar baku ISO 20022
b. Penawaran jasa nilai tambah seperti pembiayaan, cash forecasting,
manajemen likuiditas dan modal kerja kepada nasabah
c. Bank berskala besar juga dapat memberikan jasa layanan white
label processing tool kepada bank-bank kecil yang tidak ingin atau
tidak mampu mengembangkan pemrosesan BPO sendiri.
3. Keuntungan BPO bagi nasabah korporasi adalah :
a. Menghilangkan pemrosesan secara manual seperti pembuatan
dokumen, verifikasi, validasi, pelacakan dan pelaporan.
b. Penghematan biaya secara signifikan melalui :
i. Akses dini kepada kebutuhan pembiayaan pra dan paska
pengiriman
24 | H a l a m a n
ii. Mitigasi risiko, karena kewajiban beralih menjadi
kewajiban antar bank
iii. Tidak perlu menerbitkan kembali dokumen yang hilang
atau rusak dikarenakan faktor eksternal seperti bencana
alam, terutama apabila pengiriman berada pada lokasi yang
berbeda,
iv. Tidak ada biaya untuk penanganan maupun pelacakan
diskrepansi dokumen
v. Tidak memerlukan verifikasi maupun biaya untuk
perubahan pada dokumen
vi. Manajemen likuiditas dan modal kerja yang lebih baik
karena proses transaksi dan pembayaran yang lebih cepat
khususnya untuk eksportir
vii. Importir dapat memiliki akses barang yang lebih cepat
karena perolehan dokumen yang lebih cepat
4. Kelemahan BPO adalah :
a. Perlu melakukan investasi infrastruktur berupa teknologi, system
pendukung komunikasi standar pesan ISO 20022 beserta aplikasi
pencocokan transaksi
b. Perlu dilakukan investasi dalam bentuk pelatihan maupun
penempatan tenaga ahli yang dapat melakukan implementasi,
pemeliharaan maupun pengoperasian sistem BPO
25 | H a l a m a n
c. Masih relatif baru diperkenalkan dan belum diuji secara langsung
dilapangan, sehingga kemapanan maupun keunggulan lainnya
masih harus dibuktikan seiring dengan berjalannya waktu
26 | H a l a m a n
DAFTAR PUSTAKA
Hennah, David J. ICC Guide to the Uniform Rules for Bank Payment Obligations.
ICC Publication No. 751 , 2013.
International Chamber of Commerce. 2013. Uniform Rules for Bank Payment
Obligations. ICC Publication No. 750 , 2013.
ICC Commission on Banking’s BPO Education Group. 2013. BPO Accounting
and Capital Treatment. Discussion Paper. Document No. 470/1204 - 12 Sep 2012.
Krugman, Paul R., Maurice Obstfeld and Marc J. Melitz. 2012. International
Economy – Theory and Policy 9th
edition. Addison-Wesley.
Schmand, Daniel. Deutsche Bank: Taming the open account tiger. Trade Finance
Magazine, 07 June 2012.
U.S. Department of Commerce. Trade Finance Guide. A Quick Reference for
U.S. Exporters. International Trade Administration, Nov 2012.
World Trade Organization. 2013. Trade to remain subdued in 2013 after sluggish
growth in 2012 as European economies continue to struggle. Press release - 688,
10 Apr 2013.
Worldbank. 2013. Global Economic Prospects - June 2013: Less volatile, but
slower growth. Press release 15 Jan 2013.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016iqbal haqiqi94
 
proyeksi makro ekonomi indonesia 2014
proyeksi makro ekonomi indonesia 2014proyeksi makro ekonomi indonesia 2014
proyeksi makro ekonomi indonesia 2014Suryati Sihite
 
respon bank indonesia terhadap kebijakan moneter triwulan ke tiga tahun 2013
 respon bank indonesia terhadap kebijakan moneter triwulan ke tiga tahun 2013 respon bank indonesia terhadap kebijakan moneter triwulan ke tiga tahun 2013
respon bank indonesia terhadap kebijakan moneter triwulan ke tiga tahun 2013bisow enow
 
Ppt iero september 2013
Ppt iero september 2013Ppt iero september 2013
Ppt iero september 2013Rosa Kristiadi
 
Paparan Menko Perekonomian Versi 2 (Kerangka dan Sasaran Ekonomi Makro 2011)
Paparan Menko Perekonomian Versi 2 (Kerangka dan Sasaran Ekonomi Makro 2011)Paparan Menko Perekonomian Versi 2 (Kerangka dan Sasaran Ekonomi Makro 2011)
Paparan Menko Perekonomian Versi 2 (Kerangka dan Sasaran Ekonomi Makro 2011)mekon
 
Pengaruh Utang Luar Negeri Terhadap Ketahanan Nasional
Pengaruh Utang Luar Negeri Terhadap Ketahanan NasionalPengaruh Utang Luar Negeri Terhadap Ketahanan Nasional
Pengaruh Utang Luar Negeri Terhadap Ketahanan NasionalIqwal Akmar
 
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014Rosa Kristiadi
 
Tugas ppt ap kkomputer nova bahrudin(41615110021)
Tugas ppt ap kkomputer nova bahrudin(41615110021)Tugas ppt ap kkomputer nova bahrudin(41615110021)
Tugas ppt ap kkomputer nova bahrudin(41615110021)nova bahrudin
 
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013Rosa Kristiadi
 
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGA
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGAPENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGA
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGAmandalina landy
 
kajian pkem sumatera selatan
kajian pkem sumatera selatankajian pkem sumatera selatan
kajian pkem sumatera selatananthonyck Wallz
 
Hutang luar negeri indonesia
Hutang luar negeri indonesiaHutang luar negeri indonesia
Hutang luar negeri indonesiaAriyadi Prakoso
 
modal asing dan modal luar negeri
modal asing dan modal luar negerimodal asing dan modal luar negeri
modal asing dan modal luar negeriGilang Jupriono
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012Rosa Kristiadi
 
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesiaAnalisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesiaSuaditya Dika
 
Crowiding out
Crowiding outCrowiding out
Crowiding outri_yanti
 
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024Lestari Moerdijat
 

La actualidad más candente (20)

T
TT
T
 
Kuliah umum bkf
Kuliah umum bkfKuliah umum bkf
Kuliah umum bkf
 
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016
 
proyeksi makro ekonomi indonesia 2014
proyeksi makro ekonomi indonesia 2014proyeksi makro ekonomi indonesia 2014
proyeksi makro ekonomi indonesia 2014
 
respon bank indonesia terhadap kebijakan moneter triwulan ke tiga tahun 2013
 respon bank indonesia terhadap kebijakan moneter triwulan ke tiga tahun 2013 respon bank indonesia terhadap kebijakan moneter triwulan ke tiga tahun 2013
respon bank indonesia terhadap kebijakan moneter triwulan ke tiga tahun 2013
 
Ppt iero september 2013
Ppt iero september 2013Ppt iero september 2013
Ppt iero september 2013
 
Paparan Menko Perekonomian Versi 2 (Kerangka dan Sasaran Ekonomi Makro 2011)
Paparan Menko Perekonomian Versi 2 (Kerangka dan Sasaran Ekonomi Makro 2011)Paparan Menko Perekonomian Versi 2 (Kerangka dan Sasaran Ekonomi Makro 2011)
Paparan Menko Perekonomian Versi 2 (Kerangka dan Sasaran Ekonomi Makro 2011)
 
Pengaruh Utang Luar Negeri Terhadap Ketahanan Nasional
Pengaruh Utang Luar Negeri Terhadap Ketahanan NasionalPengaruh Utang Luar Negeri Terhadap Ketahanan Nasional
Pengaruh Utang Luar Negeri Terhadap Ketahanan Nasional
 
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
 
Tugas ppt ap kkomputer nova bahrudin(41615110021)
Tugas ppt ap kkomputer nova bahrudin(41615110021)Tugas ppt ap kkomputer nova bahrudin(41615110021)
Tugas ppt ap kkomputer nova bahrudin(41615110021)
 
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No. 1 Tahun II/Maret 2013
 
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGA
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGAPENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGA
PENGARUH EKONOMI KE ATAS KELUARGA
 
kajian pkem sumatera selatan
kajian pkem sumatera selatankajian pkem sumatera selatan
kajian pkem sumatera selatan
 
Hutang luar negeri indonesia
Hutang luar negeri indonesiaHutang luar negeri indonesia
Hutang luar negeri indonesia
 
modal asing dan modal luar negeri
modal asing dan modal luar negerimodal asing dan modal luar negeri
modal asing dan modal luar negeri
 
Tugas ppt aplikom andri lt
Tugas ppt aplikom andri ltTugas ppt aplikom andri lt
Tugas ppt aplikom andri lt
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012
Indonesian Economic Review and Outlook No 1 Tahun I/Desember 2012
 
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesiaAnalisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
Analisis pertumbuhan ekonomi, investasi, inflasi di indonesia
 
Crowiding out
Crowiding outCrowiding out
Crowiding out
 
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024
 

Destacado

International trade course 4
International trade course 4International trade course 4
International trade course 4Yudy Yunardy
 
International trade course 5
International trade course 5International trade course 5
International trade course 5Yudy Yunardy
 
Letter of Credit Impor Syariah
Letter of Credit Impor SyariahLetter of Credit Impor Syariah
Letter of Credit Impor SyariahYusuf Darismah
 
Enr Export Presentaton March2012
Enr Export Presentaton March2012Enr Export Presentaton March2012
Enr Export Presentaton March2012enraphael
 
Bank soal uts pengantar perbankan
Bank soal uts pengantar perbankanBank soal uts pengantar perbankan
Bank soal uts pengantar perbankanYudy Yunardy
 
Documentary letter of credit process flow chart
Documentary letter of credit process flow chartDocumentary letter of credit process flow chart
Documentary letter of credit process flow chartKamal Mohta
 
Letter of credit ( lc)
Letter of credit ( lc)Letter of credit ( lc)
Letter of credit ( lc)Reza Bizmark
 
Letter Of Credit
Letter Of CreditLetter Of Credit
Letter Of CreditFrancis
 
Letter of Credit (LC) Presentation
Letter of Credit (LC) PresentationLetter of Credit (LC) Presentation
Letter of Credit (LC) PresentationPuneet Harjani
 

Destacado (12)

International trade course 4
International trade course 4International trade course 4
International trade course 4
 
International trade course 5
International trade course 5International trade course 5
International trade course 5
 
Letter of Credit Impor Syariah
Letter of Credit Impor SyariahLetter of Credit Impor Syariah
Letter of Credit Impor Syariah
 
Enr Export Presentaton March2012
Enr Export Presentaton March2012Enr Export Presentaton March2012
Enr Export Presentaton March2012
 
Bank soal uts pengantar perbankan
Bank soal uts pengantar perbankanBank soal uts pengantar perbankan
Bank soal uts pengantar perbankan
 
Life cycle of LC
Life cycle of LC  Life cycle of LC
Life cycle of LC
 
Documentary letter of credit process flow chart
Documentary letter of credit process flow chartDocumentary letter of credit process flow chart
Documentary letter of credit process flow chart
 
Letter of credit ( lc)
Letter of credit ( lc)Letter of credit ( lc)
Letter of credit ( lc)
 
Letter of Credit 101
Letter of Credit 101Letter of Credit 101
Letter of Credit 101
 
Letter Of Credit
Letter Of CreditLetter Of Credit
Letter Of Credit
 
Letter Of Credit
Letter Of CreditLetter Of Credit
Letter Of Credit
 
Letter of Credit (LC) Presentation
Letter of Credit (LC) PresentationLetter of Credit (LC) Presentation
Letter of Credit (LC) Presentation
 

Similar a Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasional

Cabaran ekonomi negara
Cabaran ekonomi negaraCabaran ekonomi negara
Cabaran ekonomi negaraRo Ny
 
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
2017 Tantangan Risiko Global IndonesiaPerdana Wahyu Santosa
 
Ppt iero desember 2012 launching
Ppt iero desember 2012 launchingPpt iero desember 2012 launching
Ppt iero desember 2012 launchingRosa Kristiadi
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Tahun II/Juni 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Tahun II/Juni 2013Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Tahun II/Juni 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Tahun II/Juni 2013Rosa Kristiadi
 
Indonesia Market Outlook 2012
Indonesia Market Outlook 2012Indonesia Market Outlook 2012
Indonesia Market Outlook 2012Mustafa Wiryawan
 
Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah 2012 - 2013. Memperkuat Perekono...
Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah 2012 - 2013. Memperkuat Perekono...Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah 2012 - 2013. Memperkuat Perekono...
Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah 2012 - 2013. Memperkuat Perekono...Oswar Mungkasa
 
5 pertumbuhan ekonomi
5 pertumbuhan ekonomi5 pertumbuhan ekonomi
5 pertumbuhan ekonomifirman sahari
 
5 pertumbuhan ekonomi
5 pertumbuhan ekonomi5 pertumbuhan ekonomi
5 pertumbuhan ekonomifirman sahari
 
Aplikom ppt febri aryanti
Aplikom ppt febri aryantiAplikom ppt febri aryanti
Aplikom ppt febri aryantisutrisno27
 
Aplikom ppt febri aryanti
Aplikom ppt febri aryantiAplikom ppt febri aryanti
Aplikom ppt febri aryantiFebri Aryanti
 
2017 laporan perkembangan perekonomian bulan oktober 2017
2017 laporan perkembangan perekonomian bulan oktober 20172017 laporan perkembangan perekonomian bulan oktober 2017
2017 laporan perkembangan perekonomian bulan oktober 2017ThrustGen - Trust Generation
 
Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III
Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III
Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III mekon
 
Summary Citi - India Macroscope 1 by Ade Nurul Safrina
Summary Citi - India Macroscope 1 by Ade Nurul SafrinaSummary Citi - India Macroscope 1 by Ade Nurul Safrina
Summary Citi - India Macroscope 1 by Ade Nurul SafrinaAde Nurul Safrina
 
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modal
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modalAnalisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modal
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modalAlfon Erwin
 
Modal asing dan utang luar negri
Modal asing dan utang luar negriModal asing dan utang luar negri
Modal asing dan utang luar negriNursyidah alit
 

Similar a Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasional (20)

Cabaran ekonomi negara
Cabaran ekonomi negaraCabaran ekonomi negara
Cabaran ekonomi negara
 
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
 
4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomi4 pertumbuhan ekonomi
4 pertumbuhan ekonomi
 
Ppt iero desember 2012 launching
Ppt iero desember 2012 launchingPpt iero desember 2012 launching
Ppt iero desember 2012 launching
 
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Tahun II/Juni 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Tahun II/Juni 2013Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Tahun II/Juni 2013
Indonesian Economic Review and Outlook No 2 Tahun II/Juni 2013
 
Indonesia Market Outlook 2012
Indonesia Market Outlook 2012Indonesia Market Outlook 2012
Indonesia Market Outlook 2012
 
Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah 2012 - 2013. Memperkuat Perekono...
Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah 2012 - 2013. Memperkuat Perekono...Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah 2012 - 2013. Memperkuat Perekono...
Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah 2012 - 2013. Memperkuat Perekono...
 
5 pertumbuhan ekonomi
5 pertumbuhan ekonomi5 pertumbuhan ekonomi
5 pertumbuhan ekonomi
 
5 pertumbuhan ekonomi
5 pertumbuhan ekonomi5 pertumbuhan ekonomi
5 pertumbuhan ekonomi
 
Aplikom ppt febri aryanti
Aplikom ppt febri aryantiAplikom ppt febri aryanti
Aplikom ppt febri aryanti
 
Aplikom ppt febri aryanti
Aplikom ppt febri aryantiAplikom ppt febri aryanti
Aplikom ppt febri aryanti
 
2017 laporan perkembangan perekonomian bulan oktober 2017
2017 laporan perkembangan perekonomian bulan oktober 20172017 laporan perkembangan perekonomian bulan oktober 2017
2017 laporan perkembangan perekonomian bulan oktober 2017
 
Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III
Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III
Bahan Menko Retreat Meeting (Raker III
 
Summary Citi - India Macroscope 1 by Ade Nurul Safrina
Summary Citi - India Macroscope 1 by Ade Nurul SafrinaSummary Citi - India Macroscope 1 by Ade Nurul Safrina
Summary Citi - India Macroscope 1 by Ade Nurul Safrina
 
Development evaluation (041115)
Development evaluation (041115)Development evaluation (041115)
Development evaluation (041115)
 
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modal
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modalAnalisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modal
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modal
 
Modal asing dan utang luar negri
Modal asing dan utang luar negriModal asing dan utang luar negri
Modal asing dan utang luar negri
 
2013 11 11 hal 01
2013 11 11 hal 012013 11 11 hal 01
2013 11 11 hal 01
 
Tugas modal asing dan utang negara
Tugas modal asing dan utang negaraTugas modal asing dan utang negara
Tugas modal asing dan utang negara
 
Bappenas 2021
Bappenas 2021Bappenas 2021
Bappenas 2021
 

Más de Yudy Yunardy

Inovasi melalui design thinking - Kuliah umum IBS
Inovasi melalui design thinking - Kuliah umum IBSInovasi melalui design thinking - Kuliah umum IBS
Inovasi melalui design thinking - Kuliah umum IBSYudy Yunardy
 
Big data dan data science - kuliah umum IBS
Big data dan data science - kuliah umum IBSBig data dan data science - kuliah umum IBS
Big data dan data science - kuliah umum IBSYudy Yunardy
 
Budidaya tanaman dirumah ver. 1.0
Budidaya tanaman dirumah ver. 1.0Budidaya tanaman dirumah ver. 1.0
Budidaya tanaman dirumah ver. 1.0Yudy Yunardy
 
Hospital management system
Hospital management systemHospital management system
Hospital management systemYudy Yunardy
 
Introduction to banking course 5
Introduction to banking course 5Introduction to banking course 5
Introduction to banking course 5Yudy Yunardy
 
Introduction to banking course 4
Introduction to banking course 4Introduction to banking course 4
Introduction to banking course 4Yudy Yunardy
 
International trade course 3
International trade course 3International trade course 3
International trade course 3Yudy Yunardy
 
Introduction to banking course 3
Introduction to banking course 3Introduction to banking course 3
Introduction to banking course 3Yudy Yunardy
 
International trade course 2
International trade course 2International trade course 2
International trade course 2Yudy Yunardy
 
Introduction to banking course 2
Introduction to banking course 2Introduction to banking course 2
Introduction to banking course 2Yudy Yunardy
 
International trade
International tradeInternational trade
International tradeYudy Yunardy
 
Introduction to banking
Introduction to bankingIntroduction to banking
Introduction to bankingYudy Yunardy
 
Introduction to International Trade
Introduction to International TradeIntroduction to International Trade
Introduction to International TradeYudy Yunardy
 
Micro Core-banking Simulation
Micro Core-banking SimulationMicro Core-banking Simulation
Micro Core-banking SimulationYudy Yunardy
 
Thesis Journal - ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, ROA, DER DAN CAR TE...
Thesis Journal - ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, ROA,  DER DAN CAR TE...Thesis Journal - ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, ROA,  DER DAN CAR TE...
Thesis Journal - ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, ROA, DER DAN CAR TE...Yudy Yunardy
 
Trade Finance Identification of Needs and Product Offerings
Trade Finance Identification of Needs and Product OfferingsTrade Finance Identification of Needs and Product Offerings
Trade Finance Identification of Needs and Product OfferingsYudy Yunardy
 
Dasar-dasar dari Personal Vaporizer
Dasar-dasar dari Personal VaporizerDasar-dasar dari Personal Vaporizer
Dasar-dasar dari Personal VaporizerYudy Yunardy
 

Más de Yudy Yunardy (20)

Inovasi melalui design thinking - Kuliah umum IBS
Inovasi melalui design thinking - Kuliah umum IBSInovasi melalui design thinking - Kuliah umum IBS
Inovasi melalui design thinking - Kuliah umum IBS
 
Big data dan data science - kuliah umum IBS
Big data dan data science - kuliah umum IBSBig data dan data science - kuliah umum IBS
Big data dan data science - kuliah umum IBS
 
Budidaya tanaman dirumah ver. 1.0
Budidaya tanaman dirumah ver. 1.0Budidaya tanaman dirumah ver. 1.0
Budidaya tanaman dirumah ver. 1.0
 
You're not ready
You're not readyYou're not ready
You're not ready
 
Hospital management system
Hospital management systemHospital management system
Hospital management system
 
Introduction to banking course 5
Introduction to banking course 5Introduction to banking course 5
Introduction to banking course 5
 
Introduction to banking course 4
Introduction to banking course 4Introduction to banking course 4
Introduction to banking course 4
 
International trade course 3
International trade course 3International trade course 3
International trade course 3
 
Introduction to banking course 3
Introduction to banking course 3Introduction to banking course 3
Introduction to banking course 3
 
Working in bank
Working in bankWorking in bank
Working in bank
 
International trade course 2
International trade course 2International trade course 2
International trade course 2
 
Introduction to banking course 2
Introduction to banking course 2Introduction to banking course 2
Introduction to banking course 2
 
International trade
International tradeInternational trade
International trade
 
Introduction to banking
Introduction to bankingIntroduction to banking
Introduction to banking
 
Introduction to International Trade
Introduction to International TradeIntroduction to International Trade
Introduction to International Trade
 
Micro Core-banking Simulation
Micro Core-banking SimulationMicro Core-banking Simulation
Micro Core-banking Simulation
 
Thesis Journal - ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, ROA, DER DAN CAR TE...
Thesis Journal - ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, ROA,  DER DAN CAR TE...Thesis Journal - ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, ROA,  DER DAN CAR TE...
Thesis Journal - ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, ROA, DER DAN CAR TE...
 
Trade Finance Identification of Needs and Product Offerings
Trade Finance Identification of Needs and Product OfferingsTrade Finance Identification of Needs and Product Offerings
Trade Finance Identification of Needs and Product Offerings
 
IT and marketing
IT and marketingIT and marketing
IT and marketing
 
Dasar-dasar dari Personal Vaporizer
Dasar-dasar dari Personal VaporizerDasar-dasar dari Personal Vaporizer
Dasar-dasar dari Personal Vaporizer
 

Último

kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptpebipebriyantimdpl
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanHakamNiazi
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSriHandayani820917
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianHALIABUTRA1
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 

Último (18)

MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 

Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasional

  • 1. TUGAS BANK PAYMENT OBLIGATION SEBAGAI ALTERNATIF PEMBAYARAN PADA PERDAGANGAN INTERNASIONAL Oleh YUDY YUNARDY 20103111001 PROGRAM STUDI PERBANKAN PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN STIE INDONESIA BANKING SCHOOL JAKARTA 2013
  • 2. 1 | H a l a m a n BAB I PENDAHULUAN Kondisi Perekonomian Global 2013 Krisis global sudah empat tahun berjalan namun kondisi perekonomian global tetap rapuh, dan pertumbuhan di negara-negara berpendapatan tinggi masih lemah. Laporan Global Economic Prospects Bank Dunia yang dirilis hari ini menyebut, negara-negara berkembang perlu meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi yang mereka miliki. Negara-negara ini juga perlu melindungi diri dari risiko-risiko yang bisa muncul akibat Zona Euro dan kebijakan fiskal di Amerika Serikat. ―Pemulihan ekonomi tetap rapuh dan tidak menentu, menghalangi prospek perbaikan yang cepat dan pertumbuhan ekonomi yang kuat,‖ kata Presiden Grup Bank Dunia Jim Yong Kim. ―Sejauh ini ketahanan perekonomian negara-negara berkembang terbukti lebih kuat. Namun kita tidak bisa tunggu sampai pertumbuhan di negara-negara maju pulih kembali, sehingga kita harus terus mendukung negara-negara berkembang melakukan investasi di bidang infrastruktur, kesehatan dan pendidikan. Investasi ini akan membantu negara- negara ini mencapai potensi pertumbuhan mereka di masa mendatang.‖
  • 3. 2 | H a l a m a n Tahun lalu, negara-negara berkembang mengalami laju pertumbuhan yang paling lambat sepanjang satu dekade terakhir, antara lain karena ketidakpastian situasi Zona Euro di bulan Mei dan Juni 2012. Sejak itu, kondisi pasar finansial mengalami perbaikan cukup signifikan. Arus modal asing ke negara-negara berkembang , yang turun 30 persen di triwulan kedua 2012, kini telah pulih dan bunga surat utang negara berada dibawah level rata-rata 282 basis poin. Pasar saham negara berkembang naik 12.6 persen sejak Juni, sementara pasar ekuitas negara maju naik 10.7 persen. Kendati demikian, dampak kenaikan ini pada ekonomi riil tergolong moderat. Output negara berkembang mengalami peningkatan, namun tertahan oleh investasi lemah dan aktivitas industrial di negara-negara perekonomian maju. ―Dari harapan akan pemulihan berbentuk U (ditandai turunnya pertumbuhan PDB sebelum akhirnya naik kembali dan menguat), kemudian pemulihan berbentuk W (pemulihan dari resesi double-dip), prospek pertumbuhan global semakin sulit diprediksi. Dengan pemerintah negara-negara maju kini tengah berusaha membuat kebijakan fiskal yang lebih berkelanjutan, negara-negara berkembang sebaiknya tidak terlalu k hawatir untuk mengantisipasi setiap gejolak yang dialami negara-negara maju, tetapi lebih baik memastikan kebijakan fiskal dan moneter mereka cukup kuat dan responsif terhadap kondisi domestik,‖ kata Kaushik Basu, Wakil Presiden Senior dan Ekonom Utama Bank Dunia
  • 4. 3 | H a l a m a n Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan PDB global naik 2.3 persen di 2012, dibanding perkiraan bulan Juni lalu sebesar 2.5 persen. Pertumbuhan diharapakan akan tetap berkisar pada plevel 2.4 persen di tahun 2013, sebelum kemudian menguat menjadi 3.1 persen di 2014 dan 3.3 persen di 2015. PDB negara berkembang diperkirakan akan naik ke level 5.1 persen di 2012, dan diproyeksikan menguat ke 5.7 persen di 2013, dan kemudian terus menguat ke 5.8 persen di 2014 dan 2015. Pertumbuhan di negara-negara maju diturunkan dari perkiraan-perkiraan semula, yakni ke level 1.3 persen untuk tahun 2012 dan 2013, sebelum kemduain menguat ke 2.0 persen di 2014 dan 2.3 persen di 2015. Sementara pertumbuhan di Zona Euro diperkirakan baru akan menguat di tahun 2014 – PDB Zona Euro diperkirakan akan mengalami kontraksi sebesar 0.1 persen di 2013, sebelum kemudian menguat ke 0.9 pesen di 2014 dan 1.4 persen di 2015. Secara umum, perdagangan barang dan jasa secara global – yang hanya tumbuh 3.5 persen di 2012 – diperkirakan akan menguat ke level 6.0 persen di 2013 dan 7.0 persen di 2015. ―Lemahnya pertumbuhan negara-negara maju juga berdampak pada pertumbuhan negara-negara berkembang. Namun besarnya permintaan domestik dan tumbuhnya keterikatan ekonomi antar negara berkembang telah bantu perkuat ketahanan perekonomian negara-negara berkembang. Alhasil, selama dua tahun berturut, negara-negara berkembang memberi kontribusi terbesar pada pertumbuhan global di tahun 2012,‖ kata Hans Timmer, Direktur Development Prospects Group Bank Dunia.
  • 5. 4 | H a l a m a n Risiko-risiko terhadap perekonomian global termasuk: lambatnya kemajuan dalam penyelesaian krisis Zona Euro; permasalahan utang dan fiskal di Amerika Serikat; kemungkinan terjadinya perlambatan investasi di China; serta gangguan pada pasokan minyak global. Namun demikian, kemungkinan terjadinya risiko- risiko ini telah berkurang, dan kemungkinan terjadinya pemulihan kuat di negara- negara maju telah meningkat. Meskipun keberlanjutan fiskal tidak menjadi masalah di sebagian besar negara berkembang, tingkat defisit dan utang saat ini jauh lebih tinggi dibanding tahun 2007. Kondisi Perekonomian Indonesia 2013 Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai berimbas ke Indonesia, dengan turunnya ekspor. Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2012 masih bisa mencapai 6,23% (YoY) dan merupakan salah satu yang tertinggi di Asia setelah China yang tumbuh sebesar 7,8% (YoY), namun lebih rendah dari asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 sebesar 6,5%. Pertumbuhan ini juga lebih rendah dibandingkan tahun 2011 yang mampu mencapai 6,5%. Adapun nilai PDB Indonesia atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2012 mencapai IDR 2.618,1 trilyun, naik sebesar IDR 153,4 trilyun dibandingkan tahun 2011 yang mencapai IDR 2.464,7 trilyun. Berdasarkan penggunaannya, laju pertumbuhan sektor tertinggi pada tahun 2012 terjadi pada komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi fisik sebesar 9,81% (YoY). Meski mengalami laju pertumbuhan
  • 6. 5 | H a l a m a n tertinggi, secara kuartalan pertumbuhan sektor PMTB mengalami penurunan cukup signifikan. Pada kuartal IV 2012 secara year on year, sektor PMTB tumbuh sebesar 7,29% menurun dibandingkan kuartal sebelumnya yang mampu mencapai pertumbuhan sebesar 9,80%. Bahkan pada kuartal II 2012 PMTB tumbuh sebesar 12,47% (YoY). PMTB memilikimultiplier effectyang luas karena tidak hanya mendorong sisi produksi, namun juga menstimulasi sisi konsumsi. PMTB akan mendorong pembukaan dan perluasan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, yang nantinya akan menstimulasi konsumsi masyarakat. Selain PMTB, pertumbuhan ekonomi di tahun 2012 juga ditopang oleh Konsumsi Rumah Tangga, tercatat tumbuh sebesar 5,28% (YoY). Sedangkan, sektor Konsumsi Pemerintah yang diharapkan menberikan sumbangan optimal pada pertumbuhan ekonomi nasional hanya tumbuh sebesar 1,25% (YoY). Sementara itu, tekanan pelemahan ekonomi global berimbas pada melambatnya ekspor nasional karena berkurangnya permintaan dari negara tujuan ekspor. Di tahun 2012 ekspor Indonesia tercatat tumbuh sebesar 2,01% (YoY). Sementara itu, impor tumbuh jauh lebih tinggi yaitu sebesar 6,65% (YoY). Secara kuartalan, di kuartal IV 2012, impor Indonesia meningkat pesat, tumbuh sebesar 6,79% (YoY) padahal pada kuartal sebelumnya mengalami pertumbuhan minus 0,17% (YoY). Peningkatan impor ini diakibatkan oleh meningkatnya impor non migas dan migas. Selain itu, kenaikan impor juga dipengaruhi oleh meningkatnya impor bahan baku dan barang modal. Di tahun 2012, impor bahan baku tercatat sebesar IDR 140.127,6 juta, atau tumbuh 7,02% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar IDR 130.934,3 juta. Sementara itu, impor barang modal di
  • 7. 6 | H a l a m a n tahun 2012 mencapai IDR 38.154,8 juta, tumbuh sebesar 15,24% dibandingkan tahun 2011 yang tercatat sebesar IDR 33.108,4 juta. Laju pertumbuhan impor yang lebih tinggi dibandingkan komponen ekspor menyebabkan Indonesia masih mengalami defisit neraca perdagangan. Dalam kondisi perekonomian global yang tidak menentu, nampaknya Indonesia masih akan mengandalkan konsumsi dalam negeri dan investasi untuk menggenjot pertumbuhan ekonominya di tahun 2013 ini karena kontribusi ekspor belum bisa diharapkan akibat permintaan global yang sedang menurun. Dari sisi lapangan usaha, 9 sektor lapangan usaha mencatat pertumbuhan positif pada tahun 2012. Di tahun 2012, sektor Pengangkutan dan Komunikasi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 9,98% diikuti sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran yang tumbuh sebesar 8,11%, serta sektor Konstruksi sebesar 7,50%. Adapun pertumbuhan terendah dialami oleh sektor Pertambangan dan Penggalian, tumbuh sebesar 1,49% di tahun 2012. Hal ini disebabkan oleh turunnya harga komoditas pertambangan. Sementara itu, di kuartal IV 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh seluruh sektor. Namun, pertumbuhan paling kecil dialami oleh sektor Pertambangan dan Penggalian, tercatat sebesar 0,48%. Di kuartal IV 2012, terdapat 6 sektor yang memiliki pertumbuhan melebihi angka pertumbuhan PDB yang tumbuh sebesar 6,11% seperti sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang tumbuh 9,63%, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran tumbuh 7,80%, sektor Konstruksi dan Pengolahan masing-masing tumbuh sebesar 7,79%, sektor
  • 8. 7 | H a l a m a n Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan tumbuh 7,66%, serta sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tumbuh sebesar 7,25%. Meski laju pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan, kondisi ketenagakerjaan Indonesia pada Agustus 2012 menunjukkan keadaan yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi ketenagakerjaan periode sebelumnya. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat pengangguran yang semakin menurun. Tingkat pengangguran Indonesia pada bulan Agustus 2012 menurun dibandingkan dengan tingkat pengangguran Indonesia pada bulan Februari 2012. Pada bulan Agustus 2012 tingkat pengangguran Indonesia sebesar 7,24 juta atau 6,14%, sedangkan pada bulan Februari 2012 sebesar 7,61 juta atau 6,32%. Tingkat pengangguran Indonesia pada bulan Agustus 2012 juga lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat pengangguran pada bulan yang sama tahun sebelumnya tercatat mencapai 6,56%. Turunnya tingkat pengangguran Indonesia, nampaknya juga didukung oleh persentase jumlah angkatan kerja Indonesia yang menurun pada bulan Agustus 2012. Pada bulan Agustus 2012 persentase angkatan kerja Indonesia adalah 67,88% menurun dari Februari 2012 yaitu 69,66%.
  • 9. 8 | H a l a m a n BAB II ABSTRAK Latar Belakang Dunia ekspor impor telah berubah secara dramatis selama sepuluh tahun belakangan ini. Batasan dan hambatan perlahan telah menghilang seiring dengan merebaknya liberalisasi dalam pasar persaingan bebas. Kombinasi dari tekanan globalisasi dan mengemukanya teknologi internet telah mempercepat konsolidasi dan spesialisasi, dan dalam waktu yang bersamaan mendorong masuknya pemain- pemain baru dalam pemberi layanan jasa. Perdagangan Global Saat Ini Menurut jumpa pers yang dilakukan WTO (World Trade Organization) baru-baru ini, pertumbuhan perdagangan global pada tahun 2012 turun menjadi 2% dibandingkan 5,2% di tahun 2011 dan hanya menjadi 3,3% pada 2013 dikarenakan krisis ekonomi yang masih berlanjut dan melambatnya pertumbuhan ekonomi. Rendahnya tingkat pertumbuhan perdagangan internasional ini memiliki efek langsung terhadap neraca pembayaran dan profitabilitas pada tingkat korporasi, sehingga semakin memperburuk laju penurunan tingkat perekonomian. Dilain pihak, pengamat ekonomi dari HSBC memprediksi bahwa :  Tingkat perdagangan dunia akan tumbuh 73% dalam 15 tahun kedepan dan perusahaan-perusahaan diseluruh dunia akan
  • 10. 9 | H a l a m a n meningkatkan aktivitas perdagangan secara keseluruhan sebesar 4,1% antara tahun 2011 sampai dengan 2025.  Nilai volume perdagangan pada 2025 akan mencapai US$ 48,5 triliun, dibandingkan US$ 27,2 triliun pada tahun 2013. Meskipun terjadi penurunan volume pada tahun 2012, bisnis ekspor impor tetap optimis bahwa keadaan akan membaik pada 2013. Berbicara pada konferensi ekspor impor Rusia dan Euroasia, para pelaku penting di dunia ekspor impor optimis dan positif terhadap prospek kedepan baik di pasar Rusia maupun negara lainnya. Sehubungan dengan akan diterapkannya aturan Basel III, yang sedikit banyak akan berpengaruh terhadap likuiditas bank, ketua program pengembangan EBRD (European Bank for Reconstruction and Development) menuturkan bahwa dirinya sedikitpun tidak berpikir negatif terhadap tren masa depan tersebut. Memang betul bahwa tarif ekspor impor telah mengalami kenaikan dan hal tersebut sejatinya akan menyulitkan perusahaan kecil dan menengah untuk melakukan kegiatan ekspor dan impor, tapi pada umumnya mereka tidak keberatan dengan harga tersebut selama mereka dapat memperoleh layanan dan fasilitas yang diperlukan. Kita mungkin tidak akan mengalami lonjakan yang berarti pada 2013 maupun 2014, tapi pertumbuhan yang stabil sangat mungkin terjadi. Lonjakan akan terjadi apabila perusahaan kembali menggelontorkan dana nya untuk belanja peralatan berat maupun mesin-mesin.
  • 11. 10 | H a l a m a n Untuk membuka jalan kepada pertumbuhan perdagangan internasional dan membangun kepercayaan diantara para pelaku perdagangan, provider jasa pesan keuangan SWIFT dan komisi perbankan ICC (International Chamber of Commerce) telah bekerjasama mengembangkan sebuah instrumen perdagangan antar bank yang inovatif yaitu BPO (Bank Payment Obligation), inovasi yang memiliki potensi besar mengubah wajah dunia perdagangan internasional dan pembiayaan rantai pasokan (supply chain).
  • 12. 11 | H a l a m a n BAB III PEMBAHASAN Alternatif Pembayaran Perdagangan Internasional Saat Ini Dilihat dari segi risiko maupun struktur pembayaran antara penjual dan pembeli dalam perdagangan internasional, dapat dilihat dalam diagram berikut ini. Sumber : U.S. Department of Commerce - Trade Finance Guide Point penting yang harus diperhatikan • Perdagangan internasional mengandung spektrum risiko yang dapat menyebabkan ketidakpastian dalam waktu pembayaran antara eksportir (penjual) maupun importir (pembeli) • Bagi eksportir semua penjualan dianggap sebagai hadiah, sampai dengan diterimanya pembayaran atas penjualan tersebut
  • 13. 12 | H a l a m a n • Akan hal tersebut diatas maka eksportir menginginkan pembayaran secepatnya setelah barang diorder bahkan sebelum barang tersebut diterima oleh importir • Bagi importir semua jenis pembayaran adalah sumbangan, sampai barang tersebut diterima. • Sehingga importir menginginkan untuk menerima barang secepat mungkin, menunda pembayaran selama mungkin, kalau perlu sampai barang tersebut terjual dan dana yang diperoleh digunaan untuk membayar eksportir Open Account Transaksi open account adalah apabila barang dikirim terlebih dahulu, baru kemudian dilakukan pembayaran atas barang tersebut, biasanya dalam jangka waktu 30 sampai 90 hari. Sejatinya ini adalah sistem yang sangat disukai oleh importir baik dari segi biaya maupun aliran kas, dilain pihak ini adalah pilihan yang paling berisiko bagi eksportir. Karena tingginya tingkat kompetisi dalam pasar ekspor, pembeli luar negeri umumnya menekan para eksportir untuk menggunakan open account, karena kredit kepada pembeli oleh penjual adalah sesuatu yang jamak dilakukan diluar negeri. Sehingga eksportir yang enggan memberikan kredit tentunya akan berisiko kehilangan pembeli. Cash-in-Advance Kebalikan dari transaksi open account diatas, maka cash-in-advance adalah dimana importir mengirimkan pembayaran terlebih dahulu sebelum barang dikirim oleh eksportir. Proses ini sudah jarang dilakukan terutama dalam perdagangan internasional dalam skala dan jumlah yang besar. Namun demikian
  • 14. 13 | H a l a m a n cash-in-advance masih merupakan transaksi yang populer dilakukan antara toko dan pemasok dalam skala perdagangan lokal, terutama untuk toko yang berukuran lebih besar sehingga memiliki posisi tawar lebih tinggi ketimbang pemasoknya. Documentary Collection Documentary Collection atau biasa disebut Collection saja, adalah transaksi dimana eksportir mempercayakan proses penagihan pembayaan kepada bank, yang dalam hal ini mengirimkan dokumen kepada collecting bank (bank dimana importir menjadi nasabah), bersama dengan instruksi untuk pembayaran. Bank importir akan memberikan dokumen tersebut kepada importir apabila importir telah melunasi pembayaran atas transaksi. Dana tersebut akan dikirimkan kepada bank eksportir dan akhirnya diterima oleh eksportir. Documentary Collection melibatkan penggunaan draft yang mengharuskan importir membayar sesuai dengan jumlah yang tertera, baik atas unjuk (sight, document against payment—D/P) maupun berjangka (usance, document against acceptance—D/A). Draft tersebut juga berisi instruksi yang spesifik akan dokumen yang diperlukan untuk mentransfer kepemilikan dari barang tersebut. Walaupun bank bertindak sebagai fasilitator kepada nasabah mereka dalam transaksi collection ini, namun hal tersebut tidak melibatkan proses verifikasi, dan tanggung jawab yang terbatas dalam hal terjadinya gagal bayar. Draft/collection pada umumnya berbiaya lebih murah ketimbang Letterss of Credit.
  • 15. 14 | H a l a m a n Letters of Credit Letters of Credit atau LC adalah instrumen yang paling aman digunakan dalam perdagangan internasional. Sebuah LC adalah tanda komitmen dari bank sebagai perwakilan dari importir bahwa pembayaran akan dilakukan apabila segala sesuatunya telah sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati sebelumnya dan diverifikasi melalui penyerahan dokumen yang diperlukan. Importir harus membayar jasa atas servis ini. LC akan berguna apabila informasi kredit mengenai pembeli diluar negeri (importir) tersebut sulit untuk diperoleh, namun bank importir memiliki kredibilitas dan reputasi yang dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu LC juga melindungi importir, karena kewajiban untuk membayar hanya akan terjadi apabila barang telah dikirim sesuai dengan perjanjian sebelumnya. Apakah itu BPO? Pada tanggal 17 April 2013, Komisi Perbankan ICC menyetujui aturan kontraktual URBPO (Uniform Rules for Banking Payment Obligation) yang mulai berlaku sejak 1 Juli 2013. BPO (Bank Payment Obligation) didefinisikan oleh provider jasa pesan keuangan SWIFT dan komisi perbankan ICC sebagai kewajiban yang irrevocable dari satu bank kepada bank lain bahwa pembayaran akan dilakukan pada tanggal spesifik setelah pencocokan data elektronik sukses dilakukan, melalui SWIFT TSU (Trade Service Utility) atau aplikasi pencocokan transaksi yang sejenis, didasarkan pada URBPO (Uniform Rules for BPO) yang dikeluarkan oleh ICC. Standar yang baru diperkenalkan ini memungkinkan bank untuk melangkah dari model ―3-sudut‖, dimana hanya bank importer yang
  • 16. 15 | H a l a m a n berperan penting, menjadi ―4-sudut‖ dimana bank eksportir pun turut berperan serta. Pada intinya BPO adalah alternatif instrumen pembayaran perdagangan internasional dengan proses otomasi dan pengurangan risiko (adanya kepastian bayar kepada penjual). ―Ini adalah era keemasan untuk perdagangan internasional‖ demikian dikatakan Kah Chye Tan, Ketua dari Komisi Perbankan ICC yang juga merangkap sebagai Head of Trade and Working Capital di Barclays. Keuntungan yang ditawarkan adalah : • Otomasi dan proses keamanan yang tinggi (mengacu kepada standar keamanan pesan SWIFT yang telah mapan) • Standardisasi pesan ISO 20022 yang memungkinkan interoperabilitas antar bank sehingga memperluas jangkauan pasar global • Pemrosesan yang sederhana (Straight Through Processing) : sejalan dengan diterapkanya ISO 20022 pada pengguna korporasi, hal yang sama juga dapat diterapkan pada komunikasi antara korporasi dan bank. Standar pesan ini memungkinkan untuk pemrosesan sederhana yang menyeluruh dengan sistem korporasi ERP (Enterprise Resource Planning) • Adanya jaminan pembayaran kepada penjual seperti halnya dengan LC yang dikonfirmasi, yang mana memitigasi risiko diantara pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan internasional
  • 17. 16 | H a l a m a n • Kemungkinan pembiayaan yang fleksibel dari bank, berdasarkan order pembelian dan nota pembelian yang telah dikonfirmasi dan pembiayaan pasca pengiriman Apakah Perbedaan Antara BPO Dengan Instrumen Perdagangan Internasional Pada Umumnya?  Dalam hal instrumen perdagangan internasional seperti LC, dimana kewajiban pembayaran terletak antara bank dan nasabah korporasi, sedangkan BPO adalah kewajiban pembayaran antar bank (bank importir dan bank eksportir)  Pemrosesan dan verifikasi transaksi perdagangan internasional umumnya manual dan paper based, selain memakan waktu juga berbiaya tinggi, sementara proses BPO lebih menitikberatkan pada otomasi elektronik dengan standar global ISO 20022  Apabila LC menjamin pembayaran dan pengiriman barang berdasarkan presentasi dokumen secara fisik, BPO menjamin hal tesebut berdasarkan presentasi elektronik data yang compliant  Instrumen perdagangan internasional yang tradisional memiliki karakteristik biaya tinggi karena banyaknya proses manual yang dilakukan, seringnya terjadi diskrepansi dan tekanan likuiditas. Dilain pihak proses otomasi BPO mengurangi biaya pemrosesan dan memungkinkan bank untuk memberikan harga yang bersaing kepada nasabah korporasi untuk tiap transaksi BPO. Pengerjaan yang lebih cepat
  • 18. 17 | H a l a m a n atas order maupun nota pembelian memungkinkan nasabah korporasi memiliki arus kas yang lebih baik Open Account sebagai bentuk transaksi yang paling popular dan berbiaya paling rendah, seringkali gagal untuk menyediakan akses ke data transaksi ekspor impor yang dilakukan bank – pada akhirnya menghambat kemampuan bank untuk mengikuti rangkaian peristiwa dalam rantai pasokan fisik. BPO dan standar pesan ISO 20022 menyediakan akses ke data yang dibutuhkan, catatan dan pelaporan - memberikan bank-bank kemampuan untuk memitigasi risiko, keuangan dan layanan pembayaran sejalan dengan otomatisasi tambahan dan efisiensi dalam proses manajemen rantai pasokan. Dengan mencocokkan data melalui pesan standar ISO 20022, bank dapat melacak aktivitas dalam rantai pasokan fisik yang membantu untuk meningkatkan nilai tambah jasa dalam rantai pasokan keuangan. Tidak seperti pemeriksaan dokumen secara manual dimana melibatkan subjektivitas dalam prosesnya, BPO dapat dikatakan bebas dari aspek tersebut. Namun demikian, BPO sebagai produk baru tidak ditujukan untuk menggantikan LC. Melainkan lebih kepada penyediaan alternatif apabila diperlukan, yang lebih penting lagi adalah menyediakan struktur global dan peraturan ICC pada ranah open account yang mana merupakan alur terpenting dalam perdangan internasional. Adopsi Yang Telah Dilakukan Oleh Industri Perbankan Selama beberapa dekade sekarang LC (Letters of Credit) telah menjadi praktik pasar yang universal dan umum dilakukan, sebagian besar berkat publikasi
  • 19. 18 | H a l a m a n dan pembinaan oleh ICC dalam suatu himpunan aturan, Uniform Customs & Practice (UCP). Penerimaan universal dari UCP oleh praktisi di negara-negara secara luas dengan beragam sistem ekonomi dan peradilan adalah bukti keberhasilannya. BPO dalam hal ini melangkah lebih jauh. ICC dan SWIFT percaya bahwa dengan bekerja sama dan memanfaatkan posisi masing-masing dimasyarakat perdagangan internasional, mereka bisa memastikan bahwa BPO akan memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan pengembangan perdagangan internasional dalam menyongsong abad 21, mengatasi tekanan biaya dalam menghadapi peningkatan otomatisasi dan perubahan peraturan yang berlaku. BPO dapat menggabungkan kemudahan dari Open Account dan Keamanan dari Letters of Credit Sumber : ICC Publication No. 750
  • 20. 19 | H a l a m a n Keuntungan Penggunaan BPO BPO memberikan keuntungan bisnis yang setara dengan yang diperoleh sebelumnya melalui komersial LC, sekaligus menghilangkan kelemahan dari proses manual yang terkait dengan pembiayaan perdagangan tradisional. Salah satu fitur kunci dari BPO adalah dukungan interoperabilitas antara bank yang berpartisipasi, karena digunakannya standar pesan ISO 20022. Interoperabilitas ini memungkinkan bank untuk berkolaborasi satu sama lain untuk memperluas jangkauan di pasar global, untuk memberikan pelayanan yang komprehensif untuk pelanggan korporat. Pencocokan data menggunakan pesan ISO 20022 mencerminkan serangkaian langkah yang diambil dalam rantai pasokan fisik, yang menciptakan titik pemicu bagi penyediaan layanan rantai pasokan keuangan - misalnya, proposisi untuk keuangan pra-pengiriman berdasarkan pesanan pembelian yang telah dikonfirmasi, atau proposisi keuangan pasca-pengiriman berdasarkan faktur yang telah disetujui. BPO mungkin digunakan sebagai jaminan dalam setiap kasus tersebut. Industri ini juga telah bekerja sama dengan perusahaan pengguna pada ekstensi dari pesan ISO 20022 yang dipertukarkan antara penyedia jasa keuangan, sehingga pesan-pesan yang sama dapat diadaptasi untuk komunikasi antara korporasi dan bank mereka. Pesan-pesan ini memungkinkan end-to-end sederhana (straight through processing) melalui pengolahan dengan sistem ERP perusahaan. Bagaimana Bank Dapat Diuntungkan Oleh BPO? Untuk transaksi BPO, bank akan dilibatkan dalam setiap langkah dari transaksi open account, mulai dari tahap awal penyerahan dokumen dan penurunan biaya operasional yang terkait dengan transaksi perdagangan internasional. Bank juga dapat memberikan jasa nilai tambah seperti pembiayaan,
  • 21. 20 | H a l a m a n cash forecasting, manajemen likuiditas dan modal kerja kepada nasabah korporasi mereka didasarkan pada transaksi perdagangan internasional yang telah terjadi. Bank berskala besar juga dapat memberikan jasa layanan white label processing tool kepada bank-bank kecil yang tidak ingin mengembangkan pemrosesan BPO sendiri. Bagaimana Korporasi Dapat Diuntungkan Oleh BPO?  BPO dapat menguntungkan korporasi secara operasional karena tidak melibatkan pemrosesan secara manual seperti pembuatan dokumen, verifikasi, validasi, pelacakan dan pelaporan. Selain itu juga akan juga akan berdampak pada penghematan biaya secara signifikan melalui : o Akses dini kepada kebutuhan pembiayaan pra dan paska pengiriman o Mitigasi risiko, karena kewajiban beralih menjadi kewajiban antar bank o Tidak perlu menerbitkan kembali dokumen, apabila pengiriman berada pada lokasi yang berbeda, dikarenakan faktor eksternal seperti bencana alam o Tidak ada biaya untuk penanganan maupun pelacakan diskrepansi dokumen o Tidak memerlukan verifikasi maupun biaya untuk perubahan (amendment) o Manajemen likuiditas dan modal kerja yang lebih baik karena proses transaksi dan pembayaran yang lebih cepat untuk eksportir
  • 22. 21 | H a l a m a n o Importir dapat memiliki akses barang yang lebih cepat karena perolehan dokumen yang lebih cepat Seperti Apakah Permodalan Maupun Pembukuan BPO? Berdasarkan referensi awal dari komisi perbankan ICC, BPO memiliki karakteristik dan perlakuan sebagai kewajiban kontinjen pada saat penerbitannya; ini merupakan jenis off-balance untuk bank obligor dengan karakteristik tanpa dana atau unfunded (pelaksanaan transaksi BPO merupakan kewajiban kontinjen pada saat perjanjian telah disetujui antara bank obligor dan bank penerima). Pada saat inisiasi, BPO akan dihapuskan atau dilikuidasi dari neraca pembukuan bank obligor, sedangkan untuk bank penerima yaitu pada saat eksekusi atau pelaksanaan BPO untuk transaksi atas unjuk (sight). Sedangkan untuk transaksi berjangka (usance) BPO akan menjadi on-balance jika kewajiban pembayaran ditangguhkan tersebut telah berubah menjadi kewajiban yang definitif yaitu pada saat pencocokan dataset berhasil dilakukan oleh aplikasi pencocokan transaksi. Apakah Kelemahan Yang Potensial Dari Sistem Ini? Bank yang ingin menerapkan pelayanan BPO perlu melakukan investasi infrastruktur teknologi maupun sistem yang mendukung komunikasi dengan standar pesan ISO 20022 dan aplikasi pencocokan transaksi. Tanpa kedua hal tersebut mereka tidak dapat melakukan transaksi BPO. Basel III 100% Credit Conversion Factor (CCF) – penghitungan rasio leverage untuk kewajiban kontinjen pada eksposur perdagangan internasional
  • 23. 22 | H a l a m a n diterapkan pada hampir seluruh jenis transaksi off-balance, dan pada akhirnya akan berdampak pada biaya dari instrumen perdagangan internasional lainnya seperti Standby LC dan LC biasa, selain kepada transaksi BPO itu sendiri. Dokumen secara fisik masih diperlukan oleh peraturan hokum lokal selain itu juga untuk pembebasan barang di bea cukai.
  • 24. 23 | H a l a m a n BAB IV PENUTUP (SIMPULAN) 1. BPO (Bank Payment Obligation) adalah kewajiban yang irrevocable dari satu bank kepada bank lain bahwa pembayaran akan dilakukan pada tanggal spesifik setelah pencocokan data elektronik sukses dilakukan, melalui SWIFT TSU (Trade Service Utility) atau aplikasi pencocokan transaksi yang sejenis, didasarkan pada URBPO (Uniform Rules for BPO) yang dikeluarkan oleh ICC. 2. Keuntungan BPO bagi bank adalah : a. Menekan biaya operasional dan tingkat kesalahan karena proses dilakukan secara otomasi sesuai dengan standar baku ISO 20022 b. Penawaran jasa nilai tambah seperti pembiayaan, cash forecasting, manajemen likuiditas dan modal kerja kepada nasabah c. Bank berskala besar juga dapat memberikan jasa layanan white label processing tool kepada bank-bank kecil yang tidak ingin atau tidak mampu mengembangkan pemrosesan BPO sendiri. 3. Keuntungan BPO bagi nasabah korporasi adalah : a. Menghilangkan pemrosesan secara manual seperti pembuatan dokumen, verifikasi, validasi, pelacakan dan pelaporan. b. Penghematan biaya secara signifikan melalui : i. Akses dini kepada kebutuhan pembiayaan pra dan paska pengiriman
  • 25. 24 | H a l a m a n ii. Mitigasi risiko, karena kewajiban beralih menjadi kewajiban antar bank iii. Tidak perlu menerbitkan kembali dokumen yang hilang atau rusak dikarenakan faktor eksternal seperti bencana alam, terutama apabila pengiriman berada pada lokasi yang berbeda, iv. Tidak ada biaya untuk penanganan maupun pelacakan diskrepansi dokumen v. Tidak memerlukan verifikasi maupun biaya untuk perubahan pada dokumen vi. Manajemen likuiditas dan modal kerja yang lebih baik karena proses transaksi dan pembayaran yang lebih cepat khususnya untuk eksportir vii. Importir dapat memiliki akses barang yang lebih cepat karena perolehan dokumen yang lebih cepat 4. Kelemahan BPO adalah : a. Perlu melakukan investasi infrastruktur berupa teknologi, system pendukung komunikasi standar pesan ISO 20022 beserta aplikasi pencocokan transaksi b. Perlu dilakukan investasi dalam bentuk pelatihan maupun penempatan tenaga ahli yang dapat melakukan implementasi, pemeliharaan maupun pengoperasian sistem BPO
  • 26. 25 | H a l a m a n c. Masih relatif baru diperkenalkan dan belum diuji secara langsung dilapangan, sehingga kemapanan maupun keunggulan lainnya masih harus dibuktikan seiring dengan berjalannya waktu
  • 27. 26 | H a l a m a n DAFTAR PUSTAKA Hennah, David J. ICC Guide to the Uniform Rules for Bank Payment Obligations. ICC Publication No. 751 , 2013. International Chamber of Commerce. 2013. Uniform Rules for Bank Payment Obligations. ICC Publication No. 750 , 2013. ICC Commission on Banking’s BPO Education Group. 2013. BPO Accounting and Capital Treatment. Discussion Paper. Document No. 470/1204 - 12 Sep 2012. Krugman, Paul R., Maurice Obstfeld and Marc J. Melitz. 2012. International Economy – Theory and Policy 9th edition. Addison-Wesley. Schmand, Daniel. Deutsche Bank: Taming the open account tiger. Trade Finance Magazine, 07 June 2012. U.S. Department of Commerce. Trade Finance Guide. A Quick Reference for U.S. Exporters. International Trade Administration, Nov 2012. World Trade Organization. 2013. Trade to remain subdued in 2013 after sluggish growth in 2012 as European economies continue to struggle. Press release - 688, 10 Apr 2013. Worldbank. 2013. Global Economic Prospects - June 2013: Less volatile, but slower growth. Press release 15 Jan 2013.