4. 1. Nursing is practice based
profession
2. Clinical education is essential part
of nursing curriculum DEPEND
LARGELY ON THE QUALITY OF
CLINICAL EXPERIENCE (elliot,
2002; napthine, 1996)
5. THE HEART OF NURSING EDUCATION
PENERAPAN ILMU
INTERAKSI PROFESI
KOMUNIKASI
LEADERSHIP
CARING
INDEPENDENT
PENYEMPURNA KOMPETENSI
6. Experience are central for
entering working area as A
COMPETENT AND
INDEPENDENT
PRACTICIONER (Penman and
White, 2005; Papp et al, 2003)
9. SEMANGAT, ENERGIK
CAKAP DALAM MENJALIN HUBUNGAN,
TERBUKA
‘SENSE of HUMOR CUKUP”
IMAGINATIF DALAM MEMBERI CONTOH
MAMPU MENDENGAR, PENGERTIAN
VERBAL DAN NON VERBAL
MAMPU MEMOTIVASI
OBJEKTIF, ‘FAIR’
MEMBUAT PESERTA MERASA AMAN DAN
DEKAT
(SFSU, 2005)
10. KOMPETEN DALAM METODE BIMBINGAN
JELAS DALAM MEMBERIKAN KETERANGAN
CAKAP DALAM MENYAMPAIKAN INFORMASI
KOMPETEN/PAKAR DALAM BIDANGNYA
TERATUR DAN EFEKTIF DALAM BIMBINGAN
Intelligent and 'able to synthesize'
Pozo-Munoz, 2000
11. MENSTIIMULASI RASA INGIN TAHU MHS
FEEDBACK TEPAT DAN EFEKTIF
JELAS TUJUAN
MEMOTIVASI BERFIKIR MANDIRI DAN KRITIS
(Ramsden, 2003)
13. Overbearing and authoritarian
Sense of not belonging,
Being picked on,
Lack of confidence and
Humiliation
(Riley, 1993; Pozo-Munos, 2000)
14. Mahasiswa > pasien
Fasilitas dasar ruangan <
CI ruangan terlalu banyak tg jawab, kurang skill
membimbing
Kasus yang terdapat di kurikulum, jarang
ditemukan
Fasilitas ruangan tidak memadai
Target 1/3 tercapai
Proporsi pembimbing: mhs tidak seimbang
Kurangnya role model
Dosen: cenderung hanya superfisi
15. Menyampaikan informasi
Menceritakan pengalaman
Menyampiakan isi buku
Menyampaikan isi kurikulum
Mengorganisasikan aktifitas mhs
Menciptakan situasi belajar mhs
16. BIMBING AGAR PESERTA DIDIK
BERFIKIR:
1. POSITIF THINGKING
2. SOLUSI MULAI DARI YG SIMPEL KE ARAH
LEBIH KOMPLEKS
3. MEMANFAATKAN KEKUATAN YANG DIMILIKI
17. DIRI SENDIRI
SEJAWAT RUANGAN
FASILITAS RUANGAN; ALAT, KASUS,
SUASANA BLJR
KEMAMPUAN MHS INSTITUSI PENDIDIKAN
KELENGKAPAN MHS PENDIDIKAN DI
KONTROL CI RUANGAN
SISTEM RS DAN PENDIDIKAN
18.
19.
20.
21.
22.
23. 1. Merencanakan pembelajaran yang sesuai
kompetensi
2. Fasilitasi interaksi kelompok
3. Fasilitasi pembelajaran:
1. Menggunakan sumber yg ada
2. Memodivikasi kegiatan utk mencapai kompetensi
4. Membimbing mhs agar mampu memberikan
asuhan keperawatan
5. Evaluasi penampilan klinik mahasiswa
6. Mendukung serta memberi masukan
24. CI bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
ia telah mempersiapkan diri dengan baik untuk
menjalankan perannya sebagai CI,
DAN
Tatanan klinik yang akan dihadapi oleh
mahasiswa juga telah dipersiapkan dengan baik.
25. Mengetahui falsafah dan tujuan institusi
pendidikan dan institusi pelayanan kesehatan
Mengetahui program pendidikan dan tujuan
pembelajaran dari mata kuliah yang terkait
Berkonsultasi dengan koordinator mata kuliah
dalam program tersebut (KONTRAK PROGRAM)
◦ memfasilitasi integrasi antara teori
dengan praktek;
◦ Validasi kompetensi awal mhs sebelum
klinik
26. CI bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
ia telah mendukung mhs melakukan asuhan
keperawatan
DAN
Tatanan klinik memfasilitasi; kasus, alat, suasana
belajar
27. 1. Memberikan kesempatan belajar
1. Membantu pengenalan ruangan, perawat, profesi lain
2. Menyediakan kasus
3. Memfasilitasi penggunaan peralatan/status/ruang diskusi
4. Menyediakan waktu mhs untuk belajar dan memahami
pembelajaran
2. Memfasilitasi rasa aman dan motivasi
1. Mendukung kesejawatan (kekompakan prwt-mhs)
2. Dukungan positif
1. Tugas dari hal mudah ke kompleks
2. Contoh peran
3. Supervisi dan monitor mhs
28. 1. Memfasilitasi kesatuan kelompok
1. Ice breaking/dinamika kelompok
2. Penugasan kelompok
2. Memperlihatkan keahlian klinik
1. Menunjukan kedalaman keilmuan
2. Mendemonstrasikan tindakan
3. Mendemontrasikan dokumentasi
4. Mendemonstrasikan kolaborasi
3. Membantu keterampilan pemecahan masalah
4. Konferensi klinik, tutorial setelah praktek selama
mereka di lahan praktik
29. 1. Memenuhi keingin tahuan dan kebutuhan
mahasiswa jika masalah-masalah yang tak
terduga muncul selama berpraktek klinik;
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk memberikan umpan balik terhadap
pengalaman mereka dari fasilitasi klinik;
3. Mengidentifikasi aspek-aspek legal dan etis dari
praktik keperawatan di tatanan klinik;
4. Memelihara standar-standar Pendidikan dan
institusi pelayanan kesehatan tersebut.
30. 1. Memonitor penampilan selama praktek
MASUKAN SEJAK AWAL terhadap masalah;
2. Mengevaluasi mahasiswa sesuai
KOMPETENSI
3. Memberikan umpan balik mengenai penampilan
mahasiswa
4. Mengidentifikasi kemampuan belajar
INDEPENDENT AND ACTIVE LEARNING MHS
31. 1. EVALUASI PROSES MELALUI:
1. TINDAKAN MANDIRI DI FASE AKHIR
2. DISKUSI/RONDE LEBIH BANYAK MENDENGAR
3. PRESENTASI KASUS
2. EVALUASI AKHIR
1. UJIAN TULIS
2. UJIAN PRAKTIK
3. EVALUASI DIRI MHS