SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
Descargar para leer sin conexión
Sejak awal pandemic hingga penerapan PSBB di beberapa wilayah di Indonesia, media
massa terus membanjiri publik dengan berita mengenai COVID-19. Banyak media
massa memberitakan kasus COVID-19 secara membabi buta. Mereka misalnya, tidak
akurat dan kurang selektif dalam memilih narasumber. Pemberitaannya juga masih
lebih sering tidak lengkap. Parsial dan cuma mengetengahkan informasi yang
mencemaskan dan menakutkan publik.
Begitu banyak pemberitaan mengenai wabah virus corona yang menghiasi media
cetak dan elektronik setiap hari. Namun, pemberitaan itu justru tidak banyak
memberi edukasi dan pencerahan bagaimana membangun kesadaran publik
menghadapi virus itu sejak awal. Justru, membuat situasi malah bikin makin panik
bagi sebagian masyarakat yang membaca dan ataupun menonton.
Hal ini tentunya menimbulkan sindrom berlebihan di tengah geliat usaha melawan
Covid-19. Belum lagi munculnya informasi-informasi bohong atau berita hoaks yang
menyebar melalui media sosial, tentunya dapat menimbulkan kepanikan dalam
masyarakat, yang dapat berdampak pada menurunnya kualitas kesehatan masyarakat.
Covid19 di Media: Edukatif Bukan Bikin Panik
(: Catatan untuk Media Massa Terkait Pemberitaan Virus Corona
Pemberitaan media terkait covid19 sering membuat bingung dan cemas masyarakat
karena berita yang bobot edukasinya kurang, sering pula diulang-ulang. Yang lebih
krusial, banyak media massa merilis berita tanpa peduli pada etika dan hak-hak
pasien. Informasi data pribadi pasien dibuka, dan disebarluaskan sehingga
menimbulkan stigma.
Ada media massa memberitakan masih sifatnya parsial-parsial atau potongan, dan itu
diambil dari sisi berita yang paling menghebohkan. Misalnya, berita tenaga kesehatan
di rumah sakit yang tertular covid yang dibumbui narasi menakutkan. Akibatnya,
masyarakat takut ke rumah sakit.
Padahal ada banyak sisi yang tidak digali lebih dalam oleh media tentang wabah virus
corona untuk memberikan edukasi bagi masyarakat. Misalnya, bagaimana pencegahan
dan penanggulangan penyebarannya virus ini. Media lebih berkonsentrasi pada kisah-
kisah mengenai para korban. Padahal yang dibutuhkan sejak awal adalah pemahaman
agar masyarakat bisa tenang dan tahu cara yang tepat untuk tidak tertular.
Tak dipungkiri jika ada media yang serius ingin memberikan informasi yang benar
dan terverifikasi dan ada media yang tampak memanfaatkan isu virus corona untuk
mendongkrak khalayak dengan gemar menampilkan judul berita sensasional, yang
mudah viral dan membuat kaget pembaca. Selain itu, mereka juga cenderung tidak
berhati-hati atau kurang melakukan verifikasi ketika mengutip informasi. Dan itu itu
sudah dilakukan sejak lama, oleh mereka.
Maka mari kita telisik media massa sebagai penyedia informasi. Alih teknologi
membuat media massa berubah. Untuk mempertahankan eksistensinya, media massa
berbasis online harus bergulat dengan jumlah “klik dan views” pada laman berita.
Keduanya tentu berimplikasi pada jumlah adsense guna menopang operasional dapur
redaksi. Media massa berbasis online juga harus berlomba satu sama lain untuk
menjadi yang tercepat dalam menghadirkan pemberitaan.
Tidak heran jika beberapa media meletakan kalimat-kalimat yang memancing rasa
ingin tahu pembaca pada judul berita (clickbait). Tidak jarang, judul yang diberikan
justru memuat substansi yang sedikit berbeda dengan isinya. Sayangnya, dalam
situasi pandemic virus covid19, beberapa media nampaknya masih mempertahankan
budaya tersebut.
Dalam pemberitaan korban COVID-19 misalnya, media cenderung menjual embel-
embel gelar dan instansi korban dalam judulnya. Contohnya pada judul berita
“Pegawai Angkasa PuraTerindikasi Corona”. Alih-alih memperingati masyarakat yang
mungkin pernah berinteraksi dengan korban, ketakutan dan spekulasi negatif
masyarakat akan instansi tersebut justru yang terjadi.
Perihal substansi, nampaknya berita-berita yang disajikan oleh media massa juga
cenderung bicara tentang angka dan laporan kasus dalam pemberitaan ini. Entah
dipengaruhi atas psikologi sang jurnalis yang juga ketakutan, beberapa berita justru
melupakan nilai cover both side-nya. Perpaduan antara judul yang heboh, isi berita
yang kurang edukatif, serta minimnya budaya literasi masyarakat Indonesia berakibat
pada menularnya kepanikan di tengah masyarakat.
Meskipun demikian, fenomena clickbait pada berita tidak sepenuhnya salah.
Terkadang butuh sedikit tekanan dalam judul untuk mengingatkan masyarakat akan
pentingnya suatu masalah. Lagi-lagi, clickbait nampaknya juga diperlukan guna
menekan sisi psikologis masyarakat Indonesia yang minim literasi.
Belum lagi media-media yang kerap mengaitkan wabah ini dengan isu politik yang
hangat di Indonesia. Dalam situasi seperti ini, beberapa media justru memanfaatkan
wabah ini untuk menggoreng isu-isu yang saling menjatuhkan atau mendiskriminasi
pihak-pihak tertentu.
Selain itu, sarana bertukar informasi yang semakin berkembang juga mendorong
individu-individu untuk ambil bagian dari penyebaran informasi. Meski memiliki
dampak positif, fenomena ini justru mempercepat munculnya informasi-informasi
yang tidak bertanggung jawab. Berbagai hoaks yang terlalu sering beredar seringkali
meningkatkan ketakutan atau bahkan menimbulkan rasa acuh tak acuh masyarakat
akan bahayanya virus ini.
Warganet yang ramai mengupas cara media melaporkan virus corona, sebenarnya
sudah menjadi kontrol terhadap kerja media. Namun, hal itu belum cukup. pemerintah
juga bisa menyatakan bahwa jenis pemberitaan semacam itu merugikan. Alasannya,
komunikasi publik yang sudah diupayakan pemerintah, seolah dirusak oleh cara
peliputan yang dilakukan sejumlah media. Tantangan untuk menyajikan informasi
covid19, itu harus didasari oleh disiplin verifikasi.
Itu sebabnya, publik perlu mengingatkan media untuk lebih berhati hati dalam
menyampaikan berita covid19 secara proporsional dan profesional. Memang,
sejatinya tidak semua media massa bertindak ceroboh. Banyak media yang kurang
berhati-hati, tapi ada sejumlah media massa arus utama (mainstream media) yang
memberitakan kasus pandemi COVID-19 secara kritis dan obyektif dalam
penanggulangan kasus itu.
Bagaimana Media Harus Bertindak?
Sebagai sumber informasi, yang pertama tentunya media massa tidak boleh
melupakan kewajiban utamanya untuk mengedukasi masyarakat. Tidak hanya dengan
memberikan data statistik korban COVID-19, edukasi yang dimaksud juga termasuk
mengkomunikasikan penelitian dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Media juga berperan penting dalam membentuk persepsi dan keputusan publik
tentang kesehatan. Berkaca pada kasus swine flu yang lebih dikenal dengan nama
virus H1N1, sebuah jurnal yang diterbitkan Eurosurveillance menjelaskan bahwa
respon negatif dari para pekerja pelayanan kesehatan di Yunani pada tahun 2009
terhadap vaksinasi H1N1 justru terjadi saat mereka menambang informasi terkait
vaksin lewat televisi atau radio.
Sedangkan respon berbeda justru terjadi saat mereka mendapat informasi terkait
vaksin lewat jurnal-jurnal kesehatan atau rumah sakit. Maka kepiawaian media dalam
menyampaikan informasi yang mencerdaskan masyarakat terkait COVID-19 akan
mempengaruhi keputusan publik terkait peningkatan kesehatan.
Tak dapat dipungkiri, peran dan fungsi media massa makin penting dalam menggiring
perilaku masyarakat secara perlahan untuk sadar akan kondisi pandemi global saat
ini. Media, sebagai sumber informasi memiliki peran penting dalam membentuk
persepsi dan keputusan publik terkait penanggulan penyebaran virus Corona.
Pertama, optimisme publik juga harus dibangun lewat media. Informasi terkini
memang harus disampaikan. Namun mari tetap berimbang dalam pemberitaan.
Misalnya berita kenaikan jumlah pasien teridentifikasi positif dapat diimbangi dengan
kabar naiknya jumlah pasien yang sembuh.
Kedua, media harus mampu meredam stigma negatif dan diskriminasi lewat
pemberitaannya. Poin ini nampaknya harus diperhatikan bukan hanya oleh media
nasional, tetapi juga media internasional.
Ketiga, media harus melakukan pengawasan (watchdog). Dalam hal pengawasan,
media mainstream, dan media umum hendaknya memantau secara ketat setiap
kebijakan dan langkah-langkah konkrit yang diambil pemerintah dalam memerangi
COVID-19.
Sudah selayaknya media massa bersatu dalam keberpihakan pada kepentingan publik.
Dengan kekuatan yang sedemikian besar, media mampu menjadi jembatan untuk
mendorong pemerintah agar mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang berdampak
positif bagi masyarakat.
Lebih dari itu, media juga mengawasi cakrawala berita tentang COVID-19, baik yang
diproduksi oleh sesama rekan media, terutama yang direproduksi dan disebarkan
oleh pelaku media sosial.
Keempat, media melakukan fungsi mengedukasi. Media massa dapat merumuskan
pemberitaan dengan tone yang berimbang yaitu negatif, positif, dan netral. Selain itu,
media juga perlu mengembangkan berita yang sifatnya korelatif dengan mengaitkan
sudut-sudut cerita yang berbeda, dengan perspektif yang berbeda, dan
menyeimbangkan interpretasi yang berbeda sehingga menghasilkan konten berita
yang kohesif dan gamblang.
Melalui fungsi edukatif, media dapa menumbuhkan awareness kepada masyarakat
mengenai COVID-19 mengenai pola penyebaran, metode test COVID-19, pengobatan
dan protokol keamanan memakamkan korban COVID-19. Termasuk, memberikan
motivasi kepada masyarakat untuk lebih waspada dan menahan diri untuk
beraktivitas di rumah guna memutuskan mata rantai penyebaran sehingga Indonesia
segera keluar dari krisis COVID-19.
Media tidak bisa berjalan sendiri, sinergi maupun kolaborasi bisa menjadi kata yang
tepat untuk menjawab kompleksitas permasalahan terkait COVID-19. Media tak bisa
berbuat banyak tanpa dukungan pemerintah maupun masyarakat. Dalam kasus
merebaknya ketakutan berlebih terkait COVID-19 di masyarakat, setidaknya
pemerintah harus menempuh solusi jangka pendek dan jangka panjang.
Mengenai solusi jangka pendek, sebagai pemegang informasi tertinggi, pemerintah
harus jadi garda terdepan dalam pemberitaan COVID-19. Pemerintah perlu
memberikan informasi lewat portal resmi. Dengan demikian masyarakat setidaknya
memiliki satu sumber informasi yang terpercaya. Selain itu, keresahan masyarakat
akibat berita-berita palsu juga dapat berkurang. Dengan catatan, pemerintah juga
harus terbuka dalam melakukan pemberitaan.
Sedangkan terkait solusi jangka panjang, pemerintah harus membentuk kesadaran
literasi media masyarakat. Misalnya dengan menyusun kurikulum literasi media. Hal
ini tentunya berlaku tidak hanya ketika menghadapi wabah COVID-19, tetapi juga
dalam berbagai situasi serupa. Kemajuan teknologi informasi yang pesat nampaknya
belum siap disambut masyarakat Indonesia. Berbekal pengetahuan yang minim,
masyarakat Indonesia cenderung mudah menerima informasi apapun yang datang
padanya.
Tidak hanya lewat kurikulum, kesadaran ini juga dapat dibentuk lewat kampanye-
kampanye kreatif melalui media sosial ke berbagai segmen masyarakat. Selain itu,
seminar dan lokakarya terkait hal tersebut bisa semakin digalakkan di berbagai
perguruan tinggi dan komunitas profesi. Jangan ragu untuk menggandeng media
massa lain agar turut bersama memperhatikan hal tersebut.
Publik berharap media massa menjadi sumber edukasi dan solusi bagi masyarakat
dalam menanggulagi penyebaran Virus Corona di era new normal. Misalnya, apa yang
bisa dilakukan untuk memperbaiki daya tahan tubuh, makanan yang sebaiknya
dikonsumsi, atau tips sederhana lain. Informasi semacam itu sangat dibutuhkan untuk
melawan kepanikan akibat informasi dari sumber-sumber tidak jelas.
Di masa new normal ini, media dituntut lebih berperan aktif dalam mengubah
perilaku masyarakat dalam menghadapi pandemic covid19 dengan menyampaikan
informasi yang mencerdaskan masyarakat terkait Covid-19, sehingga dapat
mempengaruhi keputusan publik dalam peningkatan kesehatan.
Media harus menjadi "sosok" yang dapat mempengaruhi massa, dengan tetap
bersikap independen dan berimbang dalam memberikan informasi, karena peran
media massa sangatlah mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat di masa
pandemi Covid-19 ini.
Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai masyarakat? Satu hal yang pasti, di tengah
kalut pandemi COVID-19, mari bersama untuk tidak memperburuk keadaan. Alih-alih
menerima informasi bulat-bulat, mengapa kita tidak menganalisa dan mencari tahu
kebenarannya terlebih dahulu. Sama halnya saat kita hendak menyampaikan
informasi kepada orang lain, pastikan kebenaran informasi tersebut.
Ingatkan teman, saudara, atau orang tua kita untuk senantiasa membaca informasi
berita yang valid dan terverifikasi. Mari gunakan media sosial untuk saling berbagi
informasi yang mencerdaskan, bukan informasi yang mencemaskan. Dan, mari
satukan kekuatan karena kita sedang menghadapi musuh bersama yang tidak tampak,
COVID19.
#SemogaBermanfaat #LawanCovid19 #JagaKebersihan #JagaKesehatan
Catatan: Bahan seri kajian Matakuliah Media Massa dan Masyarakat Jurusan Ilmu Komunikasi

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Penggunaan ICT untuk Berbagi Informasi dan Pengetahuan Antar-Organisasi Masya...
Penggunaan ICT untuk Berbagi Informasi dan Pengetahuan Antar-Organisasi Masya...Penggunaan ICT untuk Berbagi Informasi dan Pengetahuan Antar-Organisasi Masya...
Penggunaan ICT untuk Berbagi Informasi dan Pengetahuan Antar-Organisasi Masya...SatuDunia Foundation
 
Mendefinisikan Literasi Media
Mendefinisikan Literasi MediaMendefinisikan Literasi Media
Mendefinisikan Literasi MediaArdiansah Danus
 
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)Siti Farida
 
Refleksi Yanuar Nugroho pada 18 Tahun AJI
Refleksi Yanuar Nugroho pada 18 Tahun AJIRefleksi Yanuar Nugroho pada 18 Tahun AJI
Refleksi Yanuar Nugroho pada 18 Tahun AJIAsep Saefullah
 
Indepth report lumpur lapindo dan persaingan politik 2014 satu_dunia
Indepth report lumpur lapindo dan persaingan politik 2014 satu_duniaIndepth report lumpur lapindo dan persaingan politik 2014 satu_dunia
Indepth report lumpur lapindo dan persaingan politik 2014 satu_duniaSatuDunia Foundation
 
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan Informasi
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan InformasiKonglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan Informasi
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan InformasiSatuDunia Foundation
 
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIK
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIKLiterasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIK
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIKShafnamunarosasagita
 
PPT Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra
PPT Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi CitraPPT Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra
PPT Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi CitraGita Savitri
 
Media massa
Media massaMedia massa
Media massaiyukara
 
KOMUNIKASI POLITIK - Demagog Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Demagog PolitikKOMUNIKASI POLITIK - Demagog Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Demagog PolitikDiana Amelia Bagti
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theorymankoma2012
 
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1Diana Amelia Bagti
 

La actualidad más candente (20)

Penggunaan ICT untuk Berbagi Informasi dan Pengetahuan Antar-Organisasi Masya...
Penggunaan ICT untuk Berbagi Informasi dan Pengetahuan Antar-Organisasi Masya...Penggunaan ICT untuk Berbagi Informasi dan Pengetahuan Antar-Organisasi Masya...
Penggunaan ICT untuk Berbagi Informasi dan Pengetahuan Antar-Organisasi Masya...
 
Media dan literasi
Media dan literasiMedia dan literasi
Media dan literasi
 
Mendefinisikan Literasi Media
Mendefinisikan Literasi MediaMendefinisikan Literasi Media
Mendefinisikan Literasi Media
 
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
Artikel Ilmiah Populer - Waspadai Maraknya Hoax di Media Sosial (Makalah)
 
Makalah Dampak kom massa
Makalah Dampak kom massaMakalah Dampak kom massa
Makalah Dampak kom massa
 
Refleksi Yanuar Nugroho pada 18 Tahun AJI
Refleksi Yanuar Nugroho pada 18 Tahun AJIRefleksi Yanuar Nugroho pada 18 Tahun AJI
Refleksi Yanuar Nugroho pada 18 Tahun AJI
 
Makalah media masa
Makalah media masaMakalah media masa
Makalah media masa
 
Indepth report lumpur lapindo dan persaingan politik 2014 satu_dunia
Indepth report lumpur lapindo dan persaingan politik 2014 satu_duniaIndepth report lumpur lapindo dan persaingan politik 2014 satu_dunia
Indepth report lumpur lapindo dan persaingan politik 2014 satu_dunia
 
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan Informasi
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan InformasiKonglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan Informasi
Konglomerasi media di Era Digital dan Kebebasan Informasi
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Pers
PersPers
Pers
 
Elisabeth viona
Elisabeth viona  Elisabeth viona
Elisabeth viona
 
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIK
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIKLiterasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIK
Literasi Informasi Dan Media di Indonesia_TIK
 
PPT Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra
PPT Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi CitraPPT Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra
PPT Konstruksi Retorika Politik dalam Restorasi Citra
 
Media massa
Media massaMedia massa
Media massa
 
Efek media
Efek mediaEfek media
Efek media
 
KOMUNIKASI POLITIK - Demagog Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Demagog PolitikKOMUNIKASI POLITIK - Demagog Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Demagog Politik
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
 
Yuniyati uts tik
Yuniyati  uts tikYuniyati  uts tik
Yuniyati uts tik
 

Similar a Covid19 dan Media

Cetak membangun kesadaran tentang covid19.pptx
Cetak membangun kesadaran tentang covid19.pptxCetak membangun kesadaran tentang covid19.pptx
Cetak membangun kesadaran tentang covid19.pptxSulThon4
 
Buku panduan pekan imunisasi 2015 final 10 april 2015
Buku panduan pekan imunisasi 2015 final 10 april 2015Buku panduan pekan imunisasi 2015 final 10 april 2015
Buku panduan pekan imunisasi 2015 final 10 april 2015Irene Susilo
 
4 kualitas berita_media_dampak
4 kualitas berita_media_dampak4 kualitas berita_media_dampak
4 kualitas berita_media_dampakMona Meliala
 
Sambutan bupati wonosobo gerakan literasi digital
Sambutan bupati wonosobo gerakan literasi digitalSambutan bupati wonosobo gerakan literasi digital
Sambutan bupati wonosobo gerakan literasi digitalShintaDevi11
 
Media Monitoring Kasus Corona Virus 2020
Media Monitoring Kasus Corona Virus 2020Media Monitoring Kasus Corona Virus 2020
Media Monitoring Kasus Corona Virus 2020KhalidaZein
 
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara bijak sebagai wujud bel...
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara bijak sebagai wujud bel...Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara bijak sebagai wujud bel...
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara bijak sebagai wujud bel...LeonardoSinaga8
 
Etika Jurnalistik materi 3 pertemuan ke 6.pptx
Etika Jurnalistik materi 3 pertemuan ke 6.pptxEtika Jurnalistik materi 3 pertemuan ke 6.pptx
Etika Jurnalistik materi 3 pertemuan ke 6.pptxMiaABZ
 
Buku panduan pekan imunisasi 2015
Buku panduan pekan imunisasi 2015Buku panduan pekan imunisasi 2015
Buku panduan pekan imunisasi 2015sehatnegeriku
 
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik JurnalismeIkatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik JurnalismeRadyastuti
 
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Cabaran media baru di alaf baru menurut perspektif islam
Cabaran media baru di alaf baru menurut perspektif islamCabaran media baru di alaf baru menurut perspektif islam
Cabaran media baru di alaf baru menurut perspektif islamAre Matt
 
Stigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDSStigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDSstapa center
 
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdfKeterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdfMarwahzahrah
 
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdfputibalinduang
 

Similar a Covid19 dan Media (20)

Cetak membangun kesadaran tentang covid19.pptx
Cetak membangun kesadaran tentang covid19.pptxCetak membangun kesadaran tentang covid19.pptx
Cetak membangun kesadaran tentang covid19.pptx
 
Buku panduan pekan imunisasi 2015 final 10 april 2015
Buku panduan pekan imunisasi 2015 final 10 april 2015Buku panduan pekan imunisasi 2015 final 10 april 2015
Buku panduan pekan imunisasi 2015 final 10 april 2015
 
4 kualitas berita_media_dampak
4 kualitas berita_media_dampak4 kualitas berita_media_dampak
4 kualitas berita_media_dampak
 
Sambutan bupati wonosobo gerakan literasi digital
Sambutan bupati wonosobo gerakan literasi digitalSambutan bupati wonosobo gerakan literasi digital
Sambutan bupati wonosobo gerakan literasi digital
 
MEDIA PENTING SEBAGAI AJANG PROMOSI DAN EDUKASI
MEDIA PENTING SEBAGAI AJANG PROMOSI DAN EDUKASIMEDIA PENTING SEBAGAI AJANG PROMOSI DAN EDUKASI
MEDIA PENTING SEBAGAI AJANG PROMOSI DAN EDUKASI
 
Strategi IJK memanfaatkan media dan sekolah sebagai ajang edukasi
Strategi IJK memanfaatkan media dan sekolah sebagai ajang edukasiStrategi IJK memanfaatkan media dan sekolah sebagai ajang edukasi
Strategi IJK memanfaatkan media dan sekolah sebagai ajang edukasi
 
Media Monitoring Kasus Corona Virus 2020
Media Monitoring Kasus Corona Virus 2020Media Monitoring Kasus Corona Virus 2020
Media Monitoring Kasus Corona Virus 2020
 
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara bijak sebagai wujud bel...
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara bijak sebagai wujud bel...Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara bijak sebagai wujud bel...
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara bijak sebagai wujud bel...
 
Jurnalisme Warga 1
Jurnalisme Warga 1Jurnalisme Warga 1
Jurnalisme Warga 1
 
Etika Jurnalistik materi 3 pertemuan ke 6.pptx
Etika Jurnalistik materi 3 pertemuan ke 6.pptxEtika Jurnalistik materi 3 pertemuan ke 6.pptx
Etika Jurnalistik materi 3 pertemuan ke 6.pptx
 
Buku panduan pekan imunisasi 2015
Buku panduan pekan imunisasi 2015Buku panduan pekan imunisasi 2015
Buku panduan pekan imunisasi 2015
 
Mengapa Media Berperan Penting Tingkatkan Literasi Keuangan
Mengapa Media Berperan Penting Tingkatkan Literasi KeuanganMengapa Media Berperan Penting Tingkatkan Literasi Keuangan
Mengapa Media Berperan Penting Tingkatkan Literasi Keuangan
 
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik JurnalismeIkatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
Ikatan Pers Mahasiswa Bentuk Karakteristik Jurnalisme
 
Esaiii kmmm iyaa
Esaiii kmmm iyaaEsaiii kmmm iyaa
Esaiii kmmm iyaa
 
New normal life
New normal lifeNew normal life
New normal life
 
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
Tata Kelola Pelayanan Informasi Publik pada Masa Darurat Kesehatan Masyarakat...
 
Cabaran media baru di alaf baru menurut perspektif islam
Cabaran media baru di alaf baru menurut perspektif islamCabaran media baru di alaf baru menurut perspektif islam
Cabaran media baru di alaf baru menurut perspektif islam
 
Stigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDSStigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDS
 
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdfKeterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
Keterampilan Observasi Perilaku Pasien.pdf
 
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf
 

Más de LSP3I

Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan PembelajaranHukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan PembelajaranLSP3I
 
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman nowPerubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman nowLSP3I
 
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0LSP3I
 
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerjaMembangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerjaLSP3I
 
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanPentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanLSP3I
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikLSP3I
 
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0LSP3I
 
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0LSP3I
 
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kiniMengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kiniLSP3I
 
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baruStrategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baruLSP3I
 
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanSentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanLSP3I
 
Menelisik Sisi Lain Disruptif
Menelisik Sisi Lain DisruptifMenelisik Sisi Lain Disruptif
Menelisik Sisi Lain DisruptifLSP3I
 
Realitas Objektif versus Realitas Media
Realitas Objektif versus Realitas MediaRealitas Objektif versus Realitas Media
Realitas Objektif versus Realitas MediaLSP3I
 
Pendidikan harus Menyenangkan
Pendidikan harus MenyenangkanPendidikan harus Menyenangkan
Pendidikan harus MenyenangkanLSP3I
 
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...LSP3I
 
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaran
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaranTeknik Presentasi dalam proses pembelajaran
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaranLSP3I
 
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinianDosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinianLSP3I
 
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan KekinianPendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan KekinianLSP3I
 
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018LSP3I
 
Pembelajaran di Era Industri 4.0
Pembelajaran di Era Industri 4.0Pembelajaran di Era Industri 4.0
Pembelajaran di Era Industri 4.0LSP3I
 

Más de LSP3I (20)

Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan PembelajaranHukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
Hukum Pareto Yang Dapat Diterapkan Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran
 
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman nowPerubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
Perubahan substansi pendidikan dan elemen pendidikan essensial zaman now
 
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
Menyoal transformasi pendidikan tinggi di era 4.0
 
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerjaMembangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
Membangun relevansi dunia pendidikan dan dunia kerja
 
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuanPentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
Pentingnya perubahan pendidikan di era pengetahuan
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
Metode pendidikan baru dalam beradaptasi dengan revolusi industri 4.0
 
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
Skill yang harus dimiliki Lulusan Perguruan Tinggi di era industri 4.0
 
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kiniMengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
Mengenal metode dan teknik mengajar dosen masa kini
 
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baruStrategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
Strategi perguruan tinggi untuk menarik minat mahasiswa baru
 
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanSentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
 
Menelisik Sisi Lain Disruptif
Menelisik Sisi Lain DisruptifMenelisik Sisi Lain Disruptif
Menelisik Sisi Lain Disruptif
 
Realitas Objektif versus Realitas Media
Realitas Objektif versus Realitas MediaRealitas Objektif versus Realitas Media
Realitas Objektif versus Realitas Media
 
Pendidikan harus Menyenangkan
Pendidikan harus MenyenangkanPendidikan harus Menyenangkan
Pendidikan harus Menyenangkan
 
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
 
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaran
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaranTeknik Presentasi dalam proses pembelajaran
Teknik Presentasi dalam proses pembelajaran
 
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinianDosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
Dosen, mahasiswa dan pembelajaran kekinian
 
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan KekinianPendidikan Instan :  Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
Pendidikan Instan : Telisik Sisi Lain Praktek Pendidikan Kekinian
 
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
Sistem penjaminan mutu internal PT 2018
 
Pembelajaran di Era Industri 4.0
Pembelajaran di Era Industri 4.0Pembelajaran di Era Industri 4.0
Pembelajaran di Era Industri 4.0
 

Covid19 dan Media

  • 1. Sejak awal pandemic hingga penerapan PSBB di beberapa wilayah di Indonesia, media massa terus membanjiri publik dengan berita mengenai COVID-19. Banyak media massa memberitakan kasus COVID-19 secara membabi buta. Mereka misalnya, tidak akurat dan kurang selektif dalam memilih narasumber. Pemberitaannya juga masih lebih sering tidak lengkap. Parsial dan cuma mengetengahkan informasi yang mencemaskan dan menakutkan publik. Begitu banyak pemberitaan mengenai wabah virus corona yang menghiasi media cetak dan elektronik setiap hari. Namun, pemberitaan itu justru tidak banyak memberi edukasi dan pencerahan bagaimana membangun kesadaran publik menghadapi virus itu sejak awal. Justru, membuat situasi malah bikin makin panik bagi sebagian masyarakat yang membaca dan ataupun menonton. Hal ini tentunya menimbulkan sindrom berlebihan di tengah geliat usaha melawan Covid-19. Belum lagi munculnya informasi-informasi bohong atau berita hoaks yang menyebar melalui media sosial, tentunya dapat menimbulkan kepanikan dalam masyarakat, yang dapat berdampak pada menurunnya kualitas kesehatan masyarakat. Covid19 di Media: Edukatif Bukan Bikin Panik (: Catatan untuk Media Massa Terkait Pemberitaan Virus Corona
  • 2. Pemberitaan media terkait covid19 sering membuat bingung dan cemas masyarakat karena berita yang bobot edukasinya kurang, sering pula diulang-ulang. Yang lebih krusial, banyak media massa merilis berita tanpa peduli pada etika dan hak-hak pasien. Informasi data pribadi pasien dibuka, dan disebarluaskan sehingga menimbulkan stigma. Ada media massa memberitakan masih sifatnya parsial-parsial atau potongan, dan itu diambil dari sisi berita yang paling menghebohkan. Misalnya, berita tenaga kesehatan di rumah sakit yang tertular covid yang dibumbui narasi menakutkan. Akibatnya, masyarakat takut ke rumah sakit. Padahal ada banyak sisi yang tidak digali lebih dalam oleh media tentang wabah virus corona untuk memberikan edukasi bagi masyarakat. Misalnya, bagaimana pencegahan dan penanggulangan penyebarannya virus ini. Media lebih berkonsentrasi pada kisah- kisah mengenai para korban. Padahal yang dibutuhkan sejak awal adalah pemahaman agar masyarakat bisa tenang dan tahu cara yang tepat untuk tidak tertular. Tak dipungkiri jika ada media yang serius ingin memberikan informasi yang benar dan terverifikasi dan ada media yang tampak memanfaatkan isu virus corona untuk mendongkrak khalayak dengan gemar menampilkan judul berita sensasional, yang mudah viral dan membuat kaget pembaca. Selain itu, mereka juga cenderung tidak berhati-hati atau kurang melakukan verifikasi ketika mengutip informasi. Dan itu itu sudah dilakukan sejak lama, oleh mereka. Maka mari kita telisik media massa sebagai penyedia informasi. Alih teknologi membuat media massa berubah. Untuk mempertahankan eksistensinya, media massa berbasis online harus bergulat dengan jumlah “klik dan views” pada laman berita. Keduanya tentu berimplikasi pada jumlah adsense guna menopang operasional dapur redaksi. Media massa berbasis online juga harus berlomba satu sama lain untuk menjadi yang tercepat dalam menghadirkan pemberitaan. Tidak heran jika beberapa media meletakan kalimat-kalimat yang memancing rasa ingin tahu pembaca pada judul berita (clickbait). Tidak jarang, judul yang diberikan justru memuat substansi yang sedikit berbeda dengan isinya. Sayangnya, dalam situasi pandemic virus covid19, beberapa media nampaknya masih mempertahankan budaya tersebut.
  • 3. Dalam pemberitaan korban COVID-19 misalnya, media cenderung menjual embel- embel gelar dan instansi korban dalam judulnya. Contohnya pada judul berita “Pegawai Angkasa PuraTerindikasi Corona”. Alih-alih memperingati masyarakat yang mungkin pernah berinteraksi dengan korban, ketakutan dan spekulasi negatif masyarakat akan instansi tersebut justru yang terjadi. Perihal substansi, nampaknya berita-berita yang disajikan oleh media massa juga cenderung bicara tentang angka dan laporan kasus dalam pemberitaan ini. Entah dipengaruhi atas psikologi sang jurnalis yang juga ketakutan, beberapa berita justru melupakan nilai cover both side-nya. Perpaduan antara judul yang heboh, isi berita yang kurang edukatif, serta minimnya budaya literasi masyarakat Indonesia berakibat pada menularnya kepanikan di tengah masyarakat. Meskipun demikian, fenomena clickbait pada berita tidak sepenuhnya salah. Terkadang butuh sedikit tekanan dalam judul untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya suatu masalah. Lagi-lagi, clickbait nampaknya juga diperlukan guna menekan sisi psikologis masyarakat Indonesia yang minim literasi. Belum lagi media-media yang kerap mengaitkan wabah ini dengan isu politik yang hangat di Indonesia. Dalam situasi seperti ini, beberapa media justru memanfaatkan wabah ini untuk menggoreng isu-isu yang saling menjatuhkan atau mendiskriminasi pihak-pihak tertentu. Selain itu, sarana bertukar informasi yang semakin berkembang juga mendorong individu-individu untuk ambil bagian dari penyebaran informasi. Meski memiliki dampak positif, fenomena ini justru mempercepat munculnya informasi-informasi yang tidak bertanggung jawab. Berbagai hoaks yang terlalu sering beredar seringkali meningkatkan ketakutan atau bahkan menimbulkan rasa acuh tak acuh masyarakat akan bahayanya virus ini. Warganet yang ramai mengupas cara media melaporkan virus corona, sebenarnya sudah menjadi kontrol terhadap kerja media. Namun, hal itu belum cukup. pemerintah juga bisa menyatakan bahwa jenis pemberitaan semacam itu merugikan. Alasannya, komunikasi publik yang sudah diupayakan pemerintah, seolah dirusak oleh cara peliputan yang dilakukan sejumlah media. Tantangan untuk menyajikan informasi covid19, itu harus didasari oleh disiplin verifikasi.
  • 4. Itu sebabnya, publik perlu mengingatkan media untuk lebih berhati hati dalam menyampaikan berita covid19 secara proporsional dan profesional. Memang, sejatinya tidak semua media massa bertindak ceroboh. Banyak media yang kurang berhati-hati, tapi ada sejumlah media massa arus utama (mainstream media) yang memberitakan kasus pandemi COVID-19 secara kritis dan obyektif dalam penanggulangan kasus itu. Bagaimana Media Harus Bertindak? Sebagai sumber informasi, yang pertama tentunya media massa tidak boleh melupakan kewajiban utamanya untuk mengedukasi masyarakat. Tidak hanya dengan memberikan data statistik korban COVID-19, edukasi yang dimaksud juga termasuk mengkomunikasikan penelitian dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Media juga berperan penting dalam membentuk persepsi dan keputusan publik tentang kesehatan. Berkaca pada kasus swine flu yang lebih dikenal dengan nama virus H1N1, sebuah jurnal yang diterbitkan Eurosurveillance menjelaskan bahwa respon negatif dari para pekerja pelayanan kesehatan di Yunani pada tahun 2009 terhadap vaksinasi H1N1 justru terjadi saat mereka menambang informasi terkait vaksin lewat televisi atau radio. Sedangkan respon berbeda justru terjadi saat mereka mendapat informasi terkait vaksin lewat jurnal-jurnal kesehatan atau rumah sakit. Maka kepiawaian media dalam menyampaikan informasi yang mencerdaskan masyarakat terkait COVID-19 akan mempengaruhi keputusan publik terkait peningkatan kesehatan. Tak dapat dipungkiri, peran dan fungsi media massa makin penting dalam menggiring perilaku masyarakat secara perlahan untuk sadar akan kondisi pandemi global saat ini. Media, sebagai sumber informasi memiliki peran penting dalam membentuk persepsi dan keputusan publik terkait penanggulan penyebaran virus Corona. Pertama, optimisme publik juga harus dibangun lewat media. Informasi terkini memang harus disampaikan. Namun mari tetap berimbang dalam pemberitaan. Misalnya berita kenaikan jumlah pasien teridentifikasi positif dapat diimbangi dengan kabar naiknya jumlah pasien yang sembuh.
  • 5. Kedua, media harus mampu meredam stigma negatif dan diskriminasi lewat pemberitaannya. Poin ini nampaknya harus diperhatikan bukan hanya oleh media nasional, tetapi juga media internasional. Ketiga, media harus melakukan pengawasan (watchdog). Dalam hal pengawasan, media mainstream, dan media umum hendaknya memantau secara ketat setiap kebijakan dan langkah-langkah konkrit yang diambil pemerintah dalam memerangi COVID-19. Sudah selayaknya media massa bersatu dalam keberpihakan pada kepentingan publik. Dengan kekuatan yang sedemikian besar, media mampu menjadi jembatan untuk mendorong pemerintah agar mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang berdampak positif bagi masyarakat. Lebih dari itu, media juga mengawasi cakrawala berita tentang COVID-19, baik yang diproduksi oleh sesama rekan media, terutama yang direproduksi dan disebarkan oleh pelaku media sosial. Keempat, media melakukan fungsi mengedukasi. Media massa dapat merumuskan pemberitaan dengan tone yang berimbang yaitu negatif, positif, dan netral. Selain itu, media juga perlu mengembangkan berita yang sifatnya korelatif dengan mengaitkan sudut-sudut cerita yang berbeda, dengan perspektif yang berbeda, dan menyeimbangkan interpretasi yang berbeda sehingga menghasilkan konten berita yang kohesif dan gamblang. Melalui fungsi edukatif, media dapa menumbuhkan awareness kepada masyarakat mengenai COVID-19 mengenai pola penyebaran, metode test COVID-19, pengobatan dan protokol keamanan memakamkan korban COVID-19. Termasuk, memberikan motivasi kepada masyarakat untuk lebih waspada dan menahan diri untuk beraktivitas di rumah guna memutuskan mata rantai penyebaran sehingga Indonesia segera keluar dari krisis COVID-19. Media tidak bisa berjalan sendiri, sinergi maupun kolaborasi bisa menjadi kata yang tepat untuk menjawab kompleksitas permasalahan terkait COVID-19. Media tak bisa berbuat banyak tanpa dukungan pemerintah maupun masyarakat. Dalam kasus merebaknya ketakutan berlebih terkait COVID-19 di masyarakat, setidaknya pemerintah harus menempuh solusi jangka pendek dan jangka panjang.
  • 6. Mengenai solusi jangka pendek, sebagai pemegang informasi tertinggi, pemerintah harus jadi garda terdepan dalam pemberitaan COVID-19. Pemerintah perlu memberikan informasi lewat portal resmi. Dengan demikian masyarakat setidaknya memiliki satu sumber informasi yang terpercaya. Selain itu, keresahan masyarakat akibat berita-berita palsu juga dapat berkurang. Dengan catatan, pemerintah juga harus terbuka dalam melakukan pemberitaan. Sedangkan terkait solusi jangka panjang, pemerintah harus membentuk kesadaran literasi media masyarakat. Misalnya dengan menyusun kurikulum literasi media. Hal ini tentunya berlaku tidak hanya ketika menghadapi wabah COVID-19, tetapi juga dalam berbagai situasi serupa. Kemajuan teknologi informasi yang pesat nampaknya belum siap disambut masyarakat Indonesia. Berbekal pengetahuan yang minim, masyarakat Indonesia cenderung mudah menerima informasi apapun yang datang padanya. Tidak hanya lewat kurikulum, kesadaran ini juga dapat dibentuk lewat kampanye- kampanye kreatif melalui media sosial ke berbagai segmen masyarakat. Selain itu, seminar dan lokakarya terkait hal tersebut bisa semakin digalakkan di berbagai perguruan tinggi dan komunitas profesi. Jangan ragu untuk menggandeng media massa lain agar turut bersama memperhatikan hal tersebut. Publik berharap media massa menjadi sumber edukasi dan solusi bagi masyarakat dalam menanggulagi penyebaran Virus Corona di era new normal. Misalnya, apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki daya tahan tubuh, makanan yang sebaiknya dikonsumsi, atau tips sederhana lain. Informasi semacam itu sangat dibutuhkan untuk melawan kepanikan akibat informasi dari sumber-sumber tidak jelas. Di masa new normal ini, media dituntut lebih berperan aktif dalam mengubah perilaku masyarakat dalam menghadapi pandemic covid19 dengan menyampaikan informasi yang mencerdaskan masyarakat terkait Covid-19, sehingga dapat mempengaruhi keputusan publik dalam peningkatan kesehatan. Media harus menjadi "sosok" yang dapat mempengaruhi massa, dengan tetap bersikap independen dan berimbang dalam memberikan informasi, karena peran media massa sangatlah mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini.
  • 7. Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai masyarakat? Satu hal yang pasti, di tengah kalut pandemi COVID-19, mari bersama untuk tidak memperburuk keadaan. Alih-alih menerima informasi bulat-bulat, mengapa kita tidak menganalisa dan mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu. Sama halnya saat kita hendak menyampaikan informasi kepada orang lain, pastikan kebenaran informasi tersebut. Ingatkan teman, saudara, atau orang tua kita untuk senantiasa membaca informasi berita yang valid dan terverifikasi. Mari gunakan media sosial untuk saling berbagi informasi yang mencerdaskan, bukan informasi yang mencemaskan. Dan, mari satukan kekuatan karena kita sedang menghadapi musuh bersama yang tidak tampak, COVID19. #SemogaBermanfaat #LawanCovid19 #JagaKebersihan #JagaKesehatan Catatan: Bahan seri kajian Matakuliah Media Massa dan Masyarakat Jurusan Ilmu Komunikasi