Indonesia memiliki potensi untuk menjadi kiblat ekonomi ASEAN berkat sumber daya alam dan manusia yang melimpah serta pertumbuhan ekonomi yang stabil dan merata. Langkah-langkah seperti pembangunan infrastruktur dan pengembangan sektor-sektor potensial dapat memperkuat posisi Indonesia di kawasan.
1. INDONESIA SEBAGAI KIBLAT EKONOMI ASEAN
Oleh: Muhammad Yusuf|41202077
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara.
Kawasan ini mencakup Indochina dan Semenanjung Malaya serta kepulauan di
sekitarnya. Asia Tenggara berbatasan dengan Republik Rakyat Tiongkok di
sebelah utara, Samudra Pasifik di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Samudra
Hindia, Teluk Benggala, dan anak benua India di barat. Kebanyakan ekonomi
negara-negara di Asia Tenggara masih digolongkan kepada negara berkembang,
hanya Singapura yang digolongkan ke dalam negara maju1
.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia
tenggara, salah satu negara yang mengalai dampak yang sangat besar dari kirisis
ekonomi 1997 dan belasan tahun sudah berlalu krisis tersebut, saat ini negara-
negara asia timur tengah mengalami kemajuan ekonomi yang sangat besar,
didalam buku yang berjudul “bangkitnya perekonomian asia timur satu decade
setelah krisis” sjamsul arifin mengatakan suatu sebutan kekaguman yang
dilayangkan bagi negara-negara seperti korea selatan, Thailand, Malaysia, Filipina
tak terkecuali Indonesia atas performa pembangunan ekonominya yang sangat
mencengangkan dan tubuh paling pesat dibandingkan dengan kawasan
berkembang mana pun di dunia. Kinerja perekonomian negara-negara asia timur
menunjukkan geliat kebangkitan yang cukup menjanjikan. Beberapa indikator
makro memeperlihatkan kemajuan yang sangat berarti, bahkan bahkan beberapa
hal telah melampau kondisi sebelum krisis. Banyak ekonom meramalkan bahwa
pada dekade mendatang, kawasan asia timur akan tumbuh menjadi kekuatan
ekonomi yang akan semakin dominan dalam perekonomian global. Asia timur
akan menjadi salah satu pusat produksi terbesar didunia sekaligus menjadi pasar
potensial bagi kawasan lainnya. Dengan pembentukan kawasan perdagangan
bebas Asia Tenggara oleh negara-negara ASEAN diharapkan dapat mempercepat
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggara#
2. pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. Saat ini tahun 2016 telah berlaku
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini merupakan langkah pembentukan
perdagangan bebas asia tenggara. perdagangan bebas ini menjadikan negara-
negara asean memiliki peluang yang besar untuk memacu pertumbuhan
ekonominya termasuk Indonesia didalamnya, tapi ada sebuah penelitian yang
menjadikan Indonesia sebagai negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi
tercepat diantara negara asean, Organisation for Economic Corporation and
Development (OECD) memprediksi Indonesia akan menjadi negara dengan
pertumbuhan ekonomi tercepat di antara Negara-negara, dengan tingkat rata-rata
pertumbuhan 6 persen per tahun dalam rentang waktu 2014-20182
.
Indonesia memiliki peluang yang unik yang tidak dimiliki semua negara
dalam mengatasi perlambatan ekonomi dunia saat ini. Hal ini merupakan suatu
momentum yang menunjukkan bahwa Indonesia dapat mempercepat laju
reformasi ekonominya dengan membangun sumber pertumbuhan baru dan
menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda, potensi dan peluang inilah yang
Indonesia dimiliki yang tidak dimiliki oleh semua negara. Selain dari peluang dan
potensi sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia adalah potensi sumber daya
alam yang melimpah yang bisa menjadi bahan dalam penopang pertumbuhan
ekonomi dimasa mendatang.
B. Pembahasan dalam paper ini penulis ingin mengetahui, beberapa hal
diataranya, yaitu:
a. Dapatkah Indonesia menjadi Kiblat Ekonomi bagi negara-negara Asean.?
b. Potensi dan langkah-langkah apa yang dimiliki oleh Indonesia sehingga
dapat menjadikannya Kiblat Ekonomi Asean di masa mendatang?
LANDASAN TEORI
A. Indonesia
2
http://kemenkeu.go.id/Berita/oecd-2018-pertumbuhan-ekonomi-ri-tercepat-di-asean
3. Indonesia adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa
dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri
dari 13.466 pulau, nama alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara. Dengan
populasi lebih dari 237 juta jiwa pada tahun 2010, Indonesia adalah negara
berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim
terbesar di dunia, dengan lebih dari 207 juta jiwa. Indonesia dan sepuluh negara
anggota Asean lainnya telah menyepakati bersama-sama dalam perjanjian
ASEAN Economic Community (AEC). Dalam persepsi lain, MEA 2016 dapat
dimaknai sebagai ajang interaksi berbasis ekonomi tanpa sekat atau batas wilayah.
Karena konsep dari Masyarakat Ekonomi Asean 2016 adalah sebagai bentuk
integrasi atau penyatuan ekonomi ASEAN, dalam artian adanya sistem
perdagaangan bebas antar negara se-ASEAN.
B. Ekonomi Indonesia
Perekonomian Indonesia saat ini menduduki posisi ke-15 dunia dalam daftar
Negara-negara dengan pendapatan domestic bruto (PDB) terbesar, dan di
proyeksikan masuk ke dalam daftar 10 negara ekonomi terbesar dunia dalam
dekade berikutnya, Kita patut bangga dengan pencapaian tersebut, pada tahun
2012 dimana semua Negara sedang dilanda ketidakpastian mengenai
pertumbuhan ekonominya akibat dari krisis eropa pada tahun 2010 yang terus
berlanjut pada tahun yang akan datang bahkan pakar-pakar ekonomi dunia tidak
bisa memprediksi berakhirnya krisis tersebut, ekonomi kita diproyeksikan akan
tumbuh 6,3% dan menjadi Negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di asia
tenggara dan terbesar ketiga di asia setelah china dan india. Bahkan bank dunia
pada bulan november 2004 telah menyatakan bahwa perekonomian Indonesia
sungguh sudah keluar dari krisis dan telah mengalami kebangkitan ekonomi diatas
rata-rata negara asean yang telah mengalami krisis yang sama pada tahun 1997.
Dengan pencapaian Indonesia saat ini dan proyeksi perekonomian Indonesia
dimasa yang akan datang, jelas Indonesia menjadi target/sasaran investasi bagi
Negara-negara lain bahkan pemerintah membujuk pengusaha-pengusaha besar
untuk berinvestasi di Indonesia. Memang dalam teori makro ekonomi kenaikkan
4. investasi sangat di butuhkan pemerintah untuk menaikkan perekonomian. Dengan
banyaknya investasi akan berdampak pada banyaknya lowongan kerja hal inipun
akan menaikkan pendapatan masyarakat dan Negara, inilah yang disebut dengan
pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Ekonomi Indonesia diproyeksikan akan tumbuh 6,3% dan menjadi Negara
dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di asia tenggara dan terbesar ketiga di asia
setelah china dan india, bahkan presiden SBY dalam acara Indonesia invensment
day di gedung new York stock exchange, wall street. Mengatakan bahwa ekonomi
Indonesia akan menduduki posisi ke empat di dunia pada tahun 2040, hal inipun
di setujui oleh pakar ekonomi sekaligus Vice Chairman Citi Group, Zubaid
Ahmad. Presiden juga mengatakan bahwa euromonitor memprediksi pada tahun
2020 sekitar 58% penduduk Indonesia akan masuk kategori penduduk ekonomi
menengah dengan tahunan antara US$5.000 hingga US$15.000, persentase ini
lebih tinggi dibandingkan ekonomi china dan india. Penyataaan SBY ini
disampaikan di depan para pengusaha top amerika serikat (CEO-CEO perusahaan
besar AS). Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima tahun ke depan
yang akan mencapai level 6 persen, menurut Deputy Secretary-General
OECD William Danvers, laju pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibanding
rentang waktu 2000-2007 yang sebesar 5,1 persen. OECD Development
Centre menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia dan sejumlah negara ASEAN
akan tetap kuat pada tahun-tahun mendatang, seperti halnya Singapura yang akan
mengalami pertumbuhan sebesar 3,3 persen3
.
C. Potensi Indonesia Menjadi Kekuatan Ekonomi ASEAN
Indonesia adalah negara besar dengan potensi dan peluang ekonomi yang
menjanjikan. Indonesia memiliki potensi jumlah sumber daya alam dan sumber
daya manusia yang sangat besar menjadi peluang untuk lebih memajukan
perekonomiannya sehingga dapat menjadi kekuatan ekonomi di asean. McKinsey
Global Institute memperkirakan pada 2030 pertumbuhan kelas konsumen
Indonesia menjadi 135 juta dari 45 juta penduduk yang saat ini berpendapatan
USD3.600 per kapita per tahun. Indonesia juga memiliki potensi dan peluang
3
http://kemenkeu.go.id/Berita/oecd-2018-pertumbuhan-ekonomi-ri-tercepat-di-asean
5. menjadi negara besar dalam kekuatan ekonomi dunia. Setidaknya ada empat
sektor potensial yang akan menopang laju perekonomian Indonesia pada masa
mendatang yakni pelayanan konsumen atau jasa, pertanian dan perikanan, sumber
daya alam, serta pendidikan. Potensi pasar domestik pada empat sektor tersebut
akan meningkat dari USD0,5 triliun menjadi USD1,8 triliun. Selainitu, menurut
McKinsey Global Institute (2012) ada beberapa faktor yang mendorong Indonesia
menjadi negara industri maju di antaranya:
1) Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai paling stabil di dunia,
Kesimpulan ini juga diperkuat oleh laporan Bank Indonesia bahwa
perekonomian Indonesia paling stabil di dunia dalam periode 4-5 tahun
terakhir.
2) Pertumbuhan ekonomi secara merata di daerah-daerah Indonesia,
dibuktikan dengan kurang lebih 90% pertumbuhan ekonomi nasional
berasal dari wilayah di luar Jawa.
3) Pertumbuhan dalam negeri tidak didominasi ekspor dibuktikan dengan
sekitar 11% ekspor komoditas berasal dari sektor nonmigas.
4) Pemakaian sumber daya sudah berkurang, bahkan sudah berkurang hingga
7%. Ini juga membantah bahwa sumber daya adalah penopang utama
perekonomian.
5) Sekitar 60% pertumbuhan ekonomi ditopang oleh peningkatan
produktivitas. Ini juga membantah bahwa pertumbuhan ekonomi hanya
dari pertumbuhan angkatan kerja
Terkait dengan survei McKinsey Global Institute (2012) juga menyebutkan
bahwa Indonesia berpotensi menjadi negara maju, setidaknya akan tercapai pada
2030 dan memperkirakan ekonomi Indonesia menjadi terbesar ketujuh dunia pada
20304
. Pada satu sisi selain optimisme bahwa ekonomi Indonesia memiliki
peluang untuk menjadi kekuatan ekonomi besar dunia. Namun, yang lebih penting
adalah bagaimana kita mampu mendayagunakan kemampuan dan kapasitas
4
http://nasional.sindonews.com/read/1010858/18/potensi-indonesia-menjadi-kekuatan-
ekonomi-global-1433899211
6. bangsa kita sendiri dalam mengeliminasi berbagai hambatan dan sekaligus
mengoptimalkan potensi dan peluang sumber daya yang ada. Belum lagi bonus
demografi Indonesia terhadap lonjakan jumlah penduduk yang dalam usia
produktif terus mengalami peningkatan, dalam sebuah penelitian dikatakan bahwa
Diperkirakan pada tahun 2030 mendatang, 70% dari total penduduk Indonesia
atau sekitar 180 juta jiwa adalah mereka yang berada pada usia produktif,
Managing Director IMF, Lagarde percaya bahwa salah satu potensi terbesar inilah
yang Indonesia miliki karna sumber daya manusia (SDM) usia muda yang
tersedia dalam jumlah sangat besar.
PEMBAHASAN
Sudah disadari bahwa Indonesia memiliki Potensi besar yang bisa menjadi
sumber pertumbuhan pada masa depan dengan dukungan perangkat ekonomi
nasional tentunya seperti kebijakan investasi, kebijakan fiskal, moneter, dan
perbankan yang diarahkan pada pengembangan sektor-sektor tersebut. Di samping
7. sektor pertambangan dan perikanan/kelautan, politik energi juga semakin penting
pada masa mendatang. Belum lagi berbicara tentang kekayaan sebenarnya yang
Indonesia miliki, dan semua apa yang ada di Indonesia itu sebenarnya bisa
menghidupi dan memakmurkan semua rakyat Indonesia sehingga sangat
memungkinkan keadaan rakyat Indonesia lebih sejahtera dari yang kita lihat saat
ini. Kekayaan alam, tanah yang makmur, tambang emas yang besar hingga lautan
yang luas Indonesia memiliki semua itu namun nyatanya semua kekayaan itu
belum bisa memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Berikut langkah-langkah yang telah dilakukan Indonesia dalam rangka
memposisikan diri sebagai kiblat ekonomi negara-negara asean, diantaranya ialah:
I. Pembangunan Infrastruktur ekonomi
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital
untuk mempercepat proses pembangunan nasional. Infrastruktur juga memegang
peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Ini
mengingat gerak laju dan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat
pisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi,
sanitasi, dan energi. Oleh karena itu, pembangunan sektor ini menjadi fondasi dari
pembangunan ekonomi selanjutnya. Dalam 30 tahun terakhir ditengarai
pembangunan ekonomi Indonesia tertinggal akibat lemahnya pembangunan
infrastruktur.
Saat ini pemerintah tengah menggenjot pembangunan infrastruktur di
seluruh wilayah Indonesia demi meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi,
Pembangunan infrastruktur akan membuka seluruh kawasan Indonesia dan
memperlancar mobilitas sumber daya pembangunan. Komitmen pemerintah untuk
menggenjot pembangunan infrastruktur di daerah memang menumbuhkan
harapan masyarakat Indonesia terhadap kesejahteraan perekonomian yang lebih
maju, lebih produktif, dan modern5
.
II. Penerimaan Negara dari sektor Kelautan dan Perikanan
5
http://nasional.kompas.com/read/2015/09/28/15160001/Pembangunan.Infrastruktur.yang.Ma
nusiawi?page=all
8. Indonesia merupakan negara maritim yang di mana dua pertiganya adalah
lautan. Namun, sayangnya potensi lautan yang sangat luas ini belum
dimaksimalkan sebaik mungkin, ini dapat terlihat dari kurangnya perlindungan
secara hukum terkait dengan kelautan yang ada di Indonesia. Padahal jika potensi
kelautan Indonesia tersebut dapat dimaksimalkan sebaik mungkin dapat
mengangkat perekonomian Indonesia, bahkan lebih dari itu Indonesia juga akan
mendapatkan keuntungan yang bisa mencapai angka USD 800 Milyar
pertahunnya6
, Berbekal sebagai produsen perikanan nomor tiga dunia, bukanlah
mustahil bagi Indonesia menjadi negara yang mengarusutamakan
perekonomiannya pada sektor ini.
Pada 2015, sampai dengan data triwulan II yang dirilis BPS, pertumbuhan
PDB Sektor Kelautan dan Perikanan mencapai 7,17 persen. Angka tersebut di atas
pertumbuhan PDB Pertanian 6,64 persen dan PDB Nasional 4,67 persen.
Kontribusi produksi perikanan budidaya terhadap produksi perikanan nasional
sebesar 62,78 persen dengan kenaikan rata-rata produksi 23,74 persen per tahun
sedangkan perikanan tangkap berkontribusi 37,27 persen dengan kenaikan rata-
rata 3,64 persen per tahun. nilai ekspor produk perikanan 2014 meningkat
USD0,46 miliar dibanding tahun sebelumnya menjadi USD4,64 miliar. Sehingga
saat ini pemerintah menjadikan Sektor kelautan dan perikanan merupakan salah
satu kunci utama yang dimiliki Indonesia untuk memenangkan persaingan pasar
bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sebagai contoh:
Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Susi Pudjiastuti meminta sektor perikanan
dikembangkan secara berkelanjutan, di antaranya dengan lebih menggenjot
subsektor budidaya air laut (marikultur). Salah satu komoditas unggulan
perikanan budidaya yang berasal dari budidaya air laut adalah bawal bintang.
Komoditas tersebut kini terus dikembangkan, di antaranya di Balai Besar
Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung7
. Ini menjadi bukti bahwa sektor
kelautan dan perikanan Indonesia terus digenjot oleh pemerintah seperti halnya di
tahun 2016 ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan ekspor
6
http://www.umy.ac.id/laut-indonesia-punya-potensi-besar-angkat-perekonomian-
indonesia.html
7
http://www.beritasatu.com/ekonomi/339101-wujudkan-perikanan-berkelanjutan-susi-minta-
bawal-bintang-dikembangkan.html
9. tahun ini sebesar satu persen lebih tinggi dibandingkan tahun kemarin yakni
sebesar 6,8 persen.
III. Perbaikan dan Penyempurnaan sektor Pertanian
Sektor pertanian Indonesia menyumbang 14% pada produk domestik bruto dan
penyumbang PDB terbesar kedua setelah industri pengolahan. Dan Sektor
pertanian ini merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur
pembangunan perekonomian nasional khususnya daerah-daerah. Beberapa tahun
terakhir ini, sektor pertanian kembali menjadi sorotan publik. Hal ini dikarenakan
selama Indonesia mengalami masa krisis ekonomi yang berkepanjangan, salah
satu sektor yang mampu bertahan dari gonjangan tersebut adalah sektor pertanian.
Oleh karena itu, sektor pertanian dinilai mampu memegang peranan strategis
dalam pembangunan perekonomian nasional, dan bahkan diharapkan dapat
berperan di garis depan dalam mengatasi krisis ekonomi di era reformasi ini.
Peran pertanian sebagai peranan strategis sehingga sektor ini patut menjadi sektor
andalan dan mesin penggerak pertumbuhan ekonomi dimasa sekarang sampai
masa mendatang.
Adapun persiapan pemerintah Indonesia saat ini dalam mengembangkan
sektor pertanian berupa adanya upaya khusus dari pemerintah yang melibatkan
TNI-Polri dalam mengawasi distribusi pupuk sampai kepada petani, selain itu
Pemerintah juga harus serius dalam pengembangan desa penangkar benih,
terutama di luar Jawa. Desa dengan dana APBN, ini harus dapat menjadi pemenuh
kebutuhan usaha tani terhadap benih untuk berproduksi sehingga roda
perekonomian desa berputar dan semakin lancar menyentuh masalah mendasar,
sehingga sektor pertanian bisa bersaing dalam menghadapi negara-negara anggota
MEA.
Demikian tiga potensi besar yang dimiliki Indonesia dan menjadi perhatian
pemerintah saat ini dalam menjalan langkah-langkah pertumbuhan ekonomi, jika
langkah-langkah diatas terus berlanjat secara berkesinambungan dan konsisten
maka Indonesia menjadi negara yang kuat dan kiblat ekonomi negara ASEAN
bukan hanya sekedar wacana, dan bukan hanya sekedar hasil survey dari OECD
10. Development Centre dan McKinsey Global Institute. Penulis dalam makalah
hanya memparkan 3 langkah-langkah besar diatas yang dilakukan pemerintah
bukan berarti pemerintah hanya melakukan 3 hal diatas tapi masih banyak lagi
langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah dalam mewujudkan ekonomi
Indonesia yang dapat memimpin ekonomi negara-negara asean, seperti di sektor
perbankan syariah dan sektor pariwisata pemerintah juga berperan aktif dalam
pengembangan dua sektor di mata manca negara.
PENUTUP
Kesimpulan
Indonesia merupakan gambaran negara yang dapat menjadi kiblat ekonomi
asean karna memiliki berbagai macam potensi diantaranya: Sumber daya manusia
juga melimpah yang bisa menjadi potensi sekaligus menciptakan peluang pasar
yang bisa menggerakkan perekonomian. Selain bertumpu pada faktor sumber
daya alam sehingga dapat menjadi produsen bagi negara-negara asean, Indonesia
juga tumbuh dengan ditopang oleh besarnya konsumsi domestik yang besar
sehingga sangat memungkinkan hasil produksi itu dikomsumsi oleh masyarakat
11. Indonesia sendiri dan itu tetap dapat meningkatkan perekonomian tanpa harus
mengimpor dari negara-negara asean yang lain, Masa mendatang pertumbuhan
kelas menengah baru bahkan kian membesar sehingga dapat meningkatkan PDB
Indonesia.
Saran
Bagi pemerintah diharapkan dapat menentukan arah dan tujuan jangka
panjang Indonesia, dan dibidang pertumbuhan ekonomi pemerintah harus
melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan dalam menentukan arah
kebijakan ekonomi yang akan dikeluarkan agar semua pembangunan yang
dilakukan dapat sejalan dengan arah pembangunan ekonomi Indonesia kedepan.
Pemerintah sebagai pemiliki otoritas kekuasaan di daerah harus melakukan proses
dialog dengan pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai penggodok
berbagai peraturan daerah. Juga dengan Lembaga Swadaya masyarakat sebagai
organisasi yang relatif independen menilai hasil kerja dan kebijakan pemerintah.
Selain itu pelaku bisnis yang memahami benar lika-liku mekanisme pasar yang
terjadi dalam aktifitas usaha sehingga dapat memenangkan persaingan produknya
di mata negara-negara asean.
Diharapkan ada 4 pihak yang harus terlibatkan dalam mewujudkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia secara konsisten yakni pemerintah, DPRD, LSM
dan pelaku usaha, dituntut agar dapat berkolaborasi dalam melahirkan kebijakan
yang berkualitas dalam rangka memberdayakan setiap potensi ekonomi lokal
kearah yang lebih baik dan berdasarkan nilai-nilai lokal. Dengan demikian, akan
terjadi sinergitas kekuatan agar mampu untuk memberdayakan ekonomi lokal
secara berkelanjutan, karena Pada dasarnya keberlanjutan ekonomi Indonesia akan
diawali dari sejauh mana ekonomi lokal dapat diberdayakan secara berkelanjutan.
Perekonomian Indonesia yang berkelanjutan inilah yang akan membawa
Indonesia menjadi kiblat ekonomi ASEAN dimasa mendatang.
12. DAFTAR PUSTAKA
1. Musim Semi Perekonomian Indonesia, Cyrillus Harinowo, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta 2005
2. Bangkitnya Perekonomian Indonesia Timur Satu Dekade Setelah Krisis, Shinta
R.I Soekro dkk(Tim Bank Indonesia), PT Elex Media Komputindo, Jakarta 2008