Dokumen ini berisi tentang prosedur pemeriksaan dan pengujian motor starter untuk mengetahui apakah komponen-komponennya dalam kondisi baik atau tidak. Beberapa tahapan yang dilakukan antara lain pemeriksaan celah aksial poros armature, sirkuit terbuka, komutator, sikat, dan pengujian fungsi pull in coil, hold in coil, serta pengujian kerja starter tanpa beban.
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Pemeriksaan motor starter
1. PEMERIKSAAN MOTOR STARTER
A. Pembongkaran Motor Starter dilakukan dengan benar
B. Pemeriksaan Motor Starter
a. Pemeriksaan celah aksial poros armature. Limit = 1,0 mm
b. Pengetesan sirkuit terbuka. Periksa hubungan antara sigmen sigmen.
Hasil = ada hubungan berarti baik
2. c. Pemeriksaan Komutator dengan massa
Hasil = tidak ada hubungan berarti baik
d. Pemeriksaan Run Out Komutator
Limit = maks 0,4 mm
e. Pemeriksaan Diameter Komutator
Limit = Diameter Standar : 28 mm
Diameter Minimal : 27 mm
f. Pemeriksaan Kedalaman Alur
Limit = Kedalaman Standar : 0,6 mm
Kedalaman Minimal : 0,2 mm
g. Pemeriksaan antara ujung-ujung kabel/sikat field coil
Hasil = Ada hubungan : Baik
3. h. Pemeriksaan ujung kabel/sikat fiel coil dengan massa/body
Hasil = Tidak ada hubungan : Baik
i. Pemeriksaan panjang sikat
Hasil = Panjang standar : 14,0 mm
Panjang Minimal : 8,0 mm
j. Pemeriksaan pemegang sikat
Hasil = Tidak ada hubungan antara pemegang sikat (+) dan pemegang sikat (-) : Baik
k. Pemeriksaan beban pegas sikat.
Hasil = beban pada pegas terpasang : 8,8 – 17,7 N
l. Pemeriksaan pinion gear pada kopling
Hasil = gigi pinion diputar sarah jarum jam : berputar bebas
Diputar kebalikannya : terkunci
4. m. Pemeriksaan plunyer swit magnet
Tekan plunyer dan bebaskan kembali.
Hasil = plunyer kembali ke posisi semula dengan cepat : Baik
n. Pemeriksaan hubungan terminal 50 dengan terminal C (pull in coil)
Hasil = Ada hubungan : Baik
o. Pemeriksaan Hold in coil (antara terminal 50 dengan body swit)
Hasil = ada hubungan : Baik
C. Perakitan Motor Starter dengan benar
D. Pengujian Motor Starter tanpa beban
a. Melakukan pengujian PULL IN COIL
Cara : 1. melepas kabel field coil dari terminal C
2. hubungkan baterai (-) dengan body starter dan terminal C
3. hubungkan baterai (+) dengan terminal 50
Hasil = jika pinion menonjol keluar : pull in coil b aik
5. b. Pengujian HOLD IN COIL
Cara : sama dengan pengujian pull in coil dan pinion masih keluar kemudian kabel (-)
yang ke terminal C dilepas.
Hasil = Pinion masih tertahan diluar
c. Pemeriksaan kembalinya gigi pinion
Cara : sama dengan hold in coil, kemudian kabel (-) yang ke body starter di lepas
Hasil = gigi pinion bergerak ke dalam : baik
d. Pemeriksaan celah antara gigi pinion dengan cincin penahan
Cara : 1. hubungkan ujung field coil dengan terminal C
2. hubungkan baterai (+) dengan terminal 50
3. hubungkan baterai (-) dengan body starter
4. gerakkan gigi pinion kearah armature dan ukur celah antara gigi pinion dengan
cincin penahan (stop collar)
Hasil = celah standar : 1 – 4 mm
e. Pengujian kerja starter tanpa beban
Cara : 1. hubungkan kabel field coil dengan terminal C
2. hubungkan baterai (+) dengan ammeter (+) dan ammeter ( -) dengan terminal 30
3. hubungkan baterai (-) dengan body starter
4. hubungkan terminal 50 dengan baterai (+) atau dengan te rminal 30
Hasil = starter berputar lembut dan gigi pinion keluar besar arus pada 11,5 V : < 90 A
Terminal 30
Terminal C