SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 25
 
 
Segala puji bagi Alloh  subhanahu wa ta’ala , dan tidak ada pujian selain bagi-Nya. Dzat yang kita puji di waktu subuh dan segala waktu… Dan kita memohon untuk kebaikan, ilmu yang bermanfaat, rizqi yang halal, dan amal yang diterima. Sholawat dan salam atas Rasululloh  sholallohu ‘alaihi wasallam . Yang kita ikuti sunnahnya dalam segala perkataan, perbuataan, dan persetujuannya. Semoga Alloh terus melakukan perbaikan atas diri kita, amal perbuatan kita, dan tetap bersabar dan istiqomah di dalamnya. Mencintainya adalah dengan  Ittiba’   (mengikuti sunnahnya) bukan dengan  Ibtida’   (mengada-ada hal yang baru dalam agama)…. Kebenaran tidak diukur dari yang mengatakannya, akan tetapi orang itulah yang diukur dengan indikator kebenaran… Kenali, pelajari kebenaran, maka kamu akan tahu siapa yang termasuk ke dalam golongan yang benar itu…. Betapa banyak orang yang tidak dapat melihat kebenaran sebagai kebenaran…. Betapa banyak orang yang dapat melihatnya tetapi tidak diberi kekuatan untuk mengikutinya… Dan betapa banyak orang yang dapat melihat kebenaran, diberi kekuatan untuk mengikutinya, tetapi tidak diberi kekuatan untuk istiqomah…
Banyak dari kaum muslimin yang tidak mengerti dan memahami bagaimana bentuk Islam itu sesungguhnya. Karena memang  sudah sangat jauhnya kaum muslimin ini dengan pedoman mereka sendiri, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah, sedangkan yang ada di hadapan mereka adalah banyaknya pemahaman tentang Islam yang beraneka ragam dari berbagai kelompok yang membawa kepentingan mereka masing-masing. Akan sangat disayangkan jika mereka yang telah memiliki semangat untuk belajar dan  mengetahui Islam yang benar, justru terjatuh ke dalam sesaknya pemahaman-pemahaman yang malah menyesatkan mereka. Terutama banyak sekali artikel Islam yang telah dikirim melalui tulisan, email, internet, buku, dan lain-lain yang memuat hadits-hadits yang tidak didudukkan derajatnya, bahkan ada yang tidak disertai dengan periwayatnya, Namun –segala puji bagi Alloh- saat ini sudah banyak kaum muslimin yang menyadari akan pentingnya agama Islam yang  mereka imani untuk dijadikan sebagai cahaya dalam kehidupan mereka serta menjadikan sunnah Nabi Muhammad  sholallohu ‘ alaihi wasallam  sebagai penerang jalan keselamatan, sehingga setiap kali datang suatu anjuran amalan maka mereka akan bertanya :  “Ada haditsnya gak ?” ,  “Haditsnya shahih atau tidak ?” , atau  “Siapa yang meriwayatkan ?” . Maka ada diantara sebagian kaum muslimin dan muslimat yang ber-inisiatif untuk memahami Islam berdasarkan Al- Qur’an dan As-Sunnah seesuai dengan pemahaman yang benar yaitu dari para sahabat dan ‘ulama salafus-sholih, harus memahami sedikitnya dasar-dasar umum secara sederhana tentang membaca index dan kodifikasi hadits berdasarkan periwayat dan kitab-kitab para ‘ulama. Oleh karena itu saya membuat tulisan secara singkat tentang bagaimana membaca  index  dan  kodifikasi  hadit berdasarkan periwayat dri kitab-kitab para ‘ulama, yang saya beri judul judul  “Langkah Awal Mengetahui Kedudukan Suatu Hadits ” agar kita semua dapat mengetahui sedari awal tentang derajat suatu hadits meskipun oleh orang yang awam sekalipun. Dan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan keilmiahan dan keilmuan seseorang untuk menjalani kehidupan ini dengan berpegang teguh terhadap ajaran Islam dan sebagai seorang muslim ber- manhaj  yang lurus. Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala memberikan balasan pahala yang baik.  Allohumma sholli wa salim ‘ala Muhammad. 15 Dzulhijah 1428 H / 24 Desember 2007 Abu Abdirrahman Yamani email : zyzyamani@gmail.com
Pernah mendengar hadit-hadits seperti di bawah ini !? “ Artinya : Perselisihan antara ummatku adalah rahmat "  [Hadits  LAA ASHLALAHU  = tidak ada asalnya] “ Artinya : Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China ” [Hadits  LAA ASHLALAHU  = tidak ada asalnya, Riwayat Ibnu Adee (2/207) dari Abu Nu’aym ] “ Artinya : Mencintai tanah air adalah sebagian dari iman ” [Hadits  PALSU ] “ Artinya : Kita telah kembali dari Jihad kecil, yaitu berperang, menuju kepada Jihad besar, yaitu melawan hawa nafsu ” [Hadits  PALSU , Riwayat : Baihaqy] " Artinya : Pertama kali yang diciptakan Allah adalah cahaya nabimu (Nur Muhammad) " [Hadits  PALSU , Tidak diketahui riwayatnya]. "Artinya : Awal bulan Ramadhan merupakan rahmat, sedang pertengahannya merupakan magfhiroh (ampunan), dan akhirnya merupakan pembebasan dari api neraka".  [Hadits  LEMAH SEKALI ]  " Artinya : Tidurnya orang yang berpuasa itu dianggap ibadah"  [Hadits  LEMAH / PALSU , Riwayat : Baihaqy] Terkejut !? Bagi sebagian kaum muslim barangkali iya...sekaligus bertanya-tanya, bukankah ini hadits-hadits yang sering kita dengar ? Mungkinkah ini bukan perkataan nabi !? Padahal, masih banyak lagi contoh hadit-hadits seperti ini yang seringkali kita dengar dan ditemukan dalam artikel, bahkan jumlahnya mencapai ribuan dan sebagian ulama telah mengumpulkan dalam kitab yang berjilid-jilid sebagai peringatan untuk ummat Islam. Untuk mengetahui lebih lanjut, baiknya kita simak artikel ini….
HADITS TENTANG LARANGAN BERDUSTA ATAS NAMA ROSULULLOH Dibawah ini adalah sebagian dari hadits-hadits tentang ancaman terhadap orang yang membawakan hadits lemah ( dhaif ), palsu ( maudhu’ ), dan tidak ada asal usulnya ( la asla lahu ), yang dianggap sebagai   orang yang telah berdusta atas nama nabi Muhammad   shollallohu ‘alaihi wasallam  : "Artinya : Dari Abi Hurairah, ia berkata. Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam "Barang siapa yang berdusta atasku (yakni atas namaku) dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya (yakni tempat tinggalnya) di neraka".  [Hadits shahih dikeluarkan oleh Imam Bukhari (1/36) dan Muslim (1/8)] "Artinya : Dari Abi Hurairah, ia berkata. Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, "Barangsiapa yang membuat-buat perkataan atas (nama) ku yang (sama sekali) tidak pernah aku ucapkan, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka".  [Hadits shahih dikeluarkan oleh Ibnu Majah (No. 34) dan Imam Ahmad bin Hambal (2/321)]. “ Artinya : Dari Mughirah (bin Syu'bah) radliyallahu 'anhu, ia berkata, Aku telah mendengar Nabi SAW bersabda : "Sesungguhnya berdusta atasku tidaklah sama berdusta kepada orang lain (selainku), maka barangsiapa yang berdusta atas (nama)ku dengan sengaja, hendaklah ia mengambil tempat tinggalnya di neraka"  [Hadist shahih riwayat Bukhari (2/81), Muslim (1/8) dan Ahmad (4/252)] “ Akan datang diakhir zaman nanti para dajjal dan pendusta, mereka mendatangimu dengan hadits-hadits yang belum pernah kamu dengar juga belum pernah didengar oleh bapak-bapak kamu,   maka berhati-hatilah kamu dari mereka, jangan sampai mereka menyesatkan kamu dan menimbulkan fitnah terhadapmu."  [ HR Muslim ]
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
SEBAB-SEBAB TERJADINYA PEMALSUAN HADITS MAUDHU’ (PALSU) A. Kaum Zindiq Yakni mereka yang berpura-pura Islam tetapi sesungguhnya mereka adalah kafir dan munafiq yang sebenarnya. Mereka adalah kaum yang sangat hasad dan benci terhadap Islam dan bertujuan merusak Agama ini dari dalamnya dengan berbagai macam cara . Diantaranya membuat hadits-hadits palsu banyak sekali. Lalu mereka tampil ditengah-tengah umat menyerupai Ulama, kemudian mereka sebarkan hadits-hadits buatan mereka dengan memakai nama Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Tujuan mereka tidak lain untuk merusak syariat dan mempermainkan Agama Allah sekaligus menanamkan keraguan (tashqik) di hati kaum Muslimin khususnya masyarakat awam. Sepanjang penelitian hadits-hadits yang dipalsukan kaum zindiq itu terbagi kepada beberapa bagian : 1. Hadits-hadits palsu yang mengajak dan mengajarkan kepada syirik dengan macam-macam cabangnya.  2. Hadits-hadits palsu tentang bid'ah-bid'ah Agama dengan segala tingkatannya.  3. Hadits-hadits palsu yang menganjurkan kepada maskiat-maksiat.  4. Hadits-hadits palsu yang memperbodoh dan melemahkan umat terutama tentang jihad fi-sabilillah.  5. Hadits-hadits palsu yang merusak akal, adab dan pergaulan, dll. B.  Satu Kaum yang memalsukan Hadits karena mengikuti hawa nafsu. Mereka mengajak manusia mengikutinya untuk menyalahi Al-Kitab dan As-Sunnah . Seperti : Ta'ashub madzhabiyah, golongan/firqahnya, fahamnya, berlebihan terhadap Imam-imamnya, karena jenisnya, qabilah/sukunya, negerinya atau lughohnya/ bahasanya dan lain sebagainya
SEBAB-SEBAB TERJADINYA PEMALSUAN HADITS MAUDHU’ (PALSU) C.  Satu kaum yang memalsukan hadits-hadits untuk tujuan yang baik menurut persangkaan mereka. Mereka memalsu hadits dengan tujuan menyemangati manusia untuk berbuat baik, memperingatkan  mereka  agar tidak berbuat  kemungkaran . Mereka kebanyakan adalah kaum  yang men yebut  dirinya orang-orang zuhud ataupun orang-orang  Sufi  (tasawuf & tarekat) . Karena perbuatan mereka itulah banyak tersebar bid'ah dan khurafat dalam Islam.   Mereka menganggap baik perbuatan itu. Padahal, mereka telah menipu dan menyesatkan manusia dari jalan  kebenaran.  Mereka  itu  sejelek-jelek pemalsu hadits.  Mereka tidak merasa keberatan bahkan membolehkan dengan mengharap ganjaran dari Allah Jalla Jalaa Luhu !? Kemudian mereka berkata. Kami tidak berdusta untuk merusak (nama atau syari'at) Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tetapi untuk kebaikan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam !? Hujjah mereka diatas menunjukan sempurnanya kebodohan dan sedikitnnya akal mereka, banyaknya dosa dan kebohongan, karena Nabi tidak butuh orang lain untuk kesempurnaan syariat dan keutamaannya.  D. Tukang-tukang cerita ( Qash-shaas )  Mereka yang memalsukan hadits-hadits dalam cerita-cerita mereka, untuk mencari uang dan supaya orang-orang awam (umum) takjub (terkesima). E.  Satu kaum yang membolehkan memalsukan hadits untuk setiap perkataan yang baik. F.  Untuk kepuasan hawa nafsu para penguasa dan mendekatkan diri kepada mereka. G. Satu kaum yang memalsukan hadits pada waktu-waktu yang diperlukan.
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
DEFINISI UMUM HADITS DARI NABI   ialah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan ( taqrir  ) dan sifat-sifat beliau.  Taqrir  adalah perkataan atau perbuatan sahabat yang terjadi di hadapan nabi atau nabi mendapat kabar, kemudian nabi diam, tersenyum, tertawa, atau langsung berbicara untuk memujinya, sebagai tanda setuju  SAHABAT  ialah orang yang bertemu Rosulullah SAW dengan pertemuan yang wajar sewaktu beliau masih hidup, dan dalam keadaan islam dan beriman. TABI’IN  ialah orang yang bertemu para sahabat atau generasi yang mengikuti (setelah) para sahabat TABI’UT TABI’IN  ialah orang yang bertemu para tabi’in atau generasi yang mengikuti (setelah) para tabi’in SUNNAH  ialah jalan atau tuntunan sesuai dengan sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam yang dimaksudkan sebagai syariat Islam. BID’AH   adalah lawan dari Sunnah ,  m enurut syari'at ialah apa-apa yang diadakan oleh manusia baik perkataan maupun perbuatan di dalam agama dan syiar-syiarnya tidak ada keterangan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya, yang  mana maksud mengerjakannya adalah untuk ibadah (mengharapkan kebaikan atau pahala) .   Perhatian  : Berbeda dengan istilah sunnah yang digunakan dalam istilah fikih , yaitu Segala sesuatu yang sudah tetap dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan hukumnya tidak fardhu (boleh dikerjakan mendapatkan pahala, jika ditinggalkan tidak mengapa)
Sahabat Tabi’in Tabi’ut Tabi’in Perawi Perawi Pengumpul Hadits Wahyu dari Alloh Nabi Muhammad
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
DEFINISI KOMPONEN HADITS Setiap hadits nabi terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu Sanad, Matan, dan Rawi. Jika tidak terpeni salah satunya maka bisa dipastikan hadits tersebut tidak boleh diamalkan.  1. SANAD adalah   Sabda Rosulullah SAW didengar oleh sahabat (seorang atau lebih), kemudian mereka sampaikan kepada Tabi’in (seorang atau lebih), Tabi’in sampaikan pula kepada orang-orang dibawah generasi mereka (Tabi’ut tabi’in). Demikian seterusnya hingga dicatat / dikumpulkan oleh imam-imam ahli hadits seperti Muslim, Bukhori, Abu Dawud dan lain-lain Contoh : Waktu meriwayatkan hadits Nabi SAW, Bukhori berkata Hadits ini diceritakan kepada saya  oleh  A (tabi’ut tabi’in) , dan A berkata diceritakan kepada saya oleh  B (tabi’in) , dan B berkata diceritakan kepada saya oleh  C (sahabat) , dan C berkata diceritakan kepada saya oleh  Nabi Muhammad .  2. MATAN adalah  Pembicaraan atau  isi berita yang diceritakan oleh sanad yang terakhir . Baik pembicaraan itu sabda Rosulullah SAW, sahabat ataupun Tabi’in. Baik isi pembicaraan itu tentang perbuatan Nabi, maupun perbuatan sahabat yang tidak disanggah oleh Nabi Muhammad SAW (taqrir) 3. RAWI atau PERAWI adalah   Orang yang menyampaikan atau menuliskan dalam suatu kitab apa apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang (gurunya) tentang hadits nabi.  Perbuatannya menyampaikan hadits tersebut dinamakan me-rawi atau meriwayatkan hadits dan orangnya disebut perawi, seperti  Bukhori, Muslim, Abu Dawud, dan lain-lain .
Rawi Hadits – Pengumpul Hadits Matan – Isi Teks Hadits Sanad –  Sandaran Penyampai Hadits KOMPONEN HADITS Al-Hadits
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
GAMBARAN HADITS (JIKA DIRIWAYATKAN OLEH BUKHARI & MUSLIM) "Artinya :   Aisyah   berkata. 'Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :   “Barangsiapa yang mengada-adakan suatu perbuatan dalam agama kita ini, yang sama sekali tidak ada sumbernya, maka perbuatan itu ditolak" .   [Hadits Riwayat Bukhari 2/166 dan Muslim 5/132]  KETERANGAN : 1. AISYAH ini disebut    SANAD (SAHABAT WANITA) 2. “Barangsiapa yang mengada-adakan suatu perbuatan dalam agama kita ini, yang sama sekali tidak ada sumbernya, maka perbuatan itu ditolak“    MATAN 3. Riwayat Bukhari 2/166, Muslim 5/132, Abu Daud no.4606, Ibnu Majah no.14, Baihaqi 10/119    RIWAYAT atau PERAWI Karena hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, maka hadits ini  SHAHIH
GAMBARAN PENOMORAN INDEX HADITS [Riwayat Bukhari 2/166,  Muslim 5/132,  Abu Daud no.4606,  Ibnu Majah no.14]   Terdapat dalam kitab   Shahih Bukhori   jilid 2   halaman 166 Terdapat dalam kitab   Shahih Muslim   jilid 5 halaman 132 Terdapat dalam kitab   Sunan Abu Dawud   dengan nomor hadits 4606 Terdapat dalam kitab   Sunan Ibnu Majah   dengan nomor hadits 14 Dari jilid kitab, halaman, serta nomor hadits inilah kita dapat mengecek dan memeriksa kembali apakah memang benar hadits tersebut ada, jika kita membaca suatu hadits  tetapi tidak ada penomoran seperti di atas, maka sudah selayaknya kita sangsi
GAMBARAN PENYELEKSIAN HADITS (JIKA TIDAK DIRIWAYATKAN OLEH BUKHARI ATAU MUSLIM) Dari  Abu Hurairah   Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : "Artinya : “Barangsiapa yang ingin doanya terkabul pada saat sedih dan susah, maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang" .   [Hadits Riwayat Sunan At-Tirmidzi 12/274.   Dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 1/544. Dan di hasankan oleh Al-Albani No. 2693 ]. KETERANGAN : 1. ABU HURAIRAH ini disebut    SANAD (SAHABAT) 2.  “Barangsiapa yang ingin doanya terkabul pada saat sedih dan susah, maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang“     MATAN 3. Riwayat At-Tirmidzi 12/274    RIWAYAT atau PERAWI 4. Dishahihkan oleh adz-Dzahabi dan al-Albani    PENYELEKSI HADITS, DAN DINYATAKAN DERAJAT HADITS INI  SHAHIH  oleh ADZ-DZAHABI dan  HASAN  oleh AL-ALBANI    BERARTI BOLEH DIAMALKAN
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
GAMBARAN HADITS YANG TIDAK JELAS ASAL USULNYA (TIDAK DIKETAHUI SIAPA YANG MERIWAYATKAN) 3.  "Jangan kalian melalaikan jum'at pertama pada bulan Rajab. Karena sesungguhnya didalamnya terdapat malam yang dinamakan malaikat dengan malam raghaib.“   [……….??] KETERANGAN TERHADAP KE-3 HADITS DIATAS : 1. Tidak diketahui siapa Sanad Sahabat    SANAD MAJHUL (Tidak diketahui) 2. Matannya    Tidak sesuai dengan hadits Shahih, bertentangan atau aneh susunannya 3. Tidak diketahui pe-Rawinya    RIWAYAT MAJHUL (tidak diketahui) 4. Tidak dapat dilakukan PENYELEKSIAN HADITS    HARAM / TIDAK BOLEH DIAMALKAN
KESIMPULAN Dengan demikian selesailah penjelasan singkat mengenai dasar-dasar penyeleksian hadits secara umum, yang diperuntukkan bagi saudara-saudari yang perhatian terhadap kebenaran yang haq, yang tidak mudah dibodohi dan dibohongi. Dan memang demikianlah seharusnya kita sebagai ummat Islam semakin lama semakin ditingkatkan keilmiahan dan keilmuannya dalam beragama.  Bagaimana mungkin kita dengan ilmu dunia sangat peduli dan perhatian, selektif dan bersemangat. Sedangkan dengan ilmu akhirat kita tidak peduli dan masa bodoh, apa saja yang datang dan ‘berbau’ agama langsung ditelan mentah-mentah tanpa ada rasa sungkan. Memang apa yang dipaparkan masih sangat dasar dibanding ilmu hadits itu sendir yang sangat mulia dan besar, sebagai pokok dalam dienul Islam ini sendiri dan sebagai penjelas daripada al-Alqur’an, sebagaimana dikatakan oleh Imam Al-Barbahari dalam kitabnya  Syarhus Sunnah  bahwa “Islam itu adalah Sunnah dan Sunnah itu adalah Islam”. Maka dari hadits sunnah nabilah kita ambil agama ini. Oleh karena itu dengan penjelasan diatas, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, serta diberikan taufiq dan hidayah-Nya dari Alloh  azza wa Jalla . Tidaklah saya tuliskan artikel ini kecuali mengharapkan balasan pahala dari-Nya. Serta sholawat dan salam kepada baginda tercinta Muhammad Rosululloh dan kebaikan yang terlimpah bagi para sahabat beliau dan para ‘ulama yang membela mereka hingga akhir zaman. Senin, 24 Desember 2007 / 15 Dzulhijah 1428 H Abu Abdirrahman Yamani
[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Marhamah Saleh
 
82529705 al-qur-an
82529705 al-qur-an82529705 al-qur-an
82529705 al-qur-an
Asr Ajah
 
Penjelasan salafush-shalih-kewajiban-mengikuti-jejak-salafush-shalih-dan-mene...
Penjelasan salafush-shalih-kewajiban-mengikuti-jejak-salafush-shalih-dan-mene...Penjelasan salafush-shalih-kewajiban-mengikuti-jejak-salafush-shalih-dan-mene...
Penjelasan salafush-shalih-kewajiban-mengikuti-jejak-salafush-shalih-dan-mene...
Ra Hardianto
 
(4) Ulumul quran
(4) Ulumul quran(4) Ulumul quran
(4) Ulumul quran
Ibnu Ahmad
 
Tasyri' syiah khawarij
Tasyri' syiah khawarijTasyri' syiah khawarij
Tasyri' syiah khawarij
Marhamah Saleh
 
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
Marhamah Saleh
 
Ppt bahan ajar qur'an hadist kel. 1 baruu
Ppt bahan ajar qur'an hadist kel. 1 baruuPpt bahan ajar qur'an hadist kel. 1 baruu
Ppt bahan ajar qur'an hadist kel. 1 baruu
rizkihandayani
 
Bagaimana menjadi ahlul qur'an
Bagaimana menjadi ahlul qur'anBagaimana menjadi ahlul qur'an
Bagaimana menjadi ahlul qur'an
Hastha Sunardi
 
Presentasi Fiqh Siyasah 3
Presentasi Fiqh Siyasah 3Presentasi Fiqh Siyasah 3
Presentasi Fiqh Siyasah 3
Marhamah Saleh
 

La actualidad más candente (20)

Pendidikan agama islam (semester II)
Pendidikan agama islam (semester II)Pendidikan agama islam (semester II)
Pendidikan agama islam (semester II)
 
makalah studi hadis
makalah studi hadismakalah studi hadis
makalah studi hadis
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
 
Ringkasan Sirah Nabawiyah
Ringkasan Sirah NabawiyahRingkasan Sirah Nabawiyah
Ringkasan Sirah Nabawiyah
 
82529705 al-qur-an
82529705 al-qur-an82529705 al-qur-an
82529705 al-qur-an
 
Penjelasan salafush-shalih-kewajiban-mengikuti-jejak-salafush-shalih-dan-mene...
Penjelasan salafush-shalih-kewajiban-mengikuti-jejak-salafush-shalih-dan-mene...Penjelasan salafush-shalih-kewajiban-mengikuti-jejak-salafush-shalih-dan-mene...
Penjelasan salafush-shalih-kewajiban-mengikuti-jejak-salafush-shalih-dan-mene...
 
(4) Ulumul quran
(4) Ulumul quran(4) Ulumul quran
(4) Ulumul quran
 
Tasyri' masa sahabat
Tasyri'  masa sahabatTasyri'  masa sahabat
Tasyri' masa sahabat
 
Tasyri' syiah khawarij
Tasyri' syiah khawarijTasyri' syiah khawarij
Tasyri' syiah khawarij
 
Makalah Wahyu, Nuzul al-Quran, dan Sab'ah Ahruf
Makalah Wahyu, Nuzul al-Quran, dan Sab'ah AhrufMakalah Wahyu, Nuzul al-Quran, dan Sab'ah Ahruf
Makalah Wahyu, Nuzul al-Quran, dan Sab'ah Ahruf
 
Buletin Jumat PPMI Assalaam
Buletin Jumat PPMI AssalaamBuletin Jumat PPMI Assalaam
Buletin Jumat PPMI Assalaam
 
Sirah nabawiyah muhammad said ramadhan al butti
Sirah nabawiyah   muhammad said ramadhan al buttiSirah nabawiyah   muhammad said ramadhan al butti
Sirah nabawiyah muhammad said ramadhan al butti
 
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’ANMakalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
 
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
Presentasi Fiqh 6 ( Kisi)
 
Resume pai-10-smt-1 (1)
Resume pai-10-smt-1 (1)Resume pai-10-smt-1 (1)
Resume pai-10-smt-1 (1)
 
Ulumulhadits
UlumulhaditsUlumulhadits
Ulumulhadits
 
Ppt bahan ajar qur'an hadist kel. 1 baruu
Ppt bahan ajar qur'an hadist kel. 1 baruuPpt bahan ajar qur'an hadist kel. 1 baruu
Ppt bahan ajar qur'an hadist kel. 1 baruu
 
Perintah membaca al qur’an
Perintah membaca al qur’anPerintah membaca al qur’an
Perintah membaca al qur’an
 
Bagaimana menjadi ahlul qur'an
Bagaimana menjadi ahlul qur'anBagaimana menjadi ahlul qur'an
Bagaimana menjadi ahlul qur'an
 
Presentasi Fiqh Siyasah 3
Presentasi Fiqh Siyasah 3Presentasi Fiqh Siyasah 3
Presentasi Fiqh Siyasah 3
 

Destacado

Jika Hadits Shahih Saling Bertentangan
Jika Hadits Shahih Saling BertentanganJika Hadits Shahih Saling Bertentangan
Jika Hadits Shahih Saling Bertentangan
Suedi Ahmad
 
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari MuslimKumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
Darminto WS
 
Dzikir setelah shalat untuk sd
Dzikir setelah shalat untuk sdDzikir setelah shalat untuk sd
Dzikir setelah shalat untuk sd
Kukuh Budianto
 
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits HasanHadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
Fakhri Cool
 
Sunnah nabi muhammad
Sunnah nabi muhammadSunnah nabi muhammad
Sunnah nabi muhammad
Izzah Ros
 

Destacado (20)

Jika Hadits Shahih Saling Bertentangan
Jika Hadits Shahih Saling BertentanganJika Hadits Shahih Saling Bertentangan
Jika Hadits Shahih Saling Bertentangan
 
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari MuslimKumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
Kumpulan Hadits Shahih Bukhari Muslim
 
Hadits shahih & dhoif
Hadits shahih & dhoifHadits shahih & dhoif
Hadits shahih & dhoif
 
Hadits Shahih & Dhoif
Hadits Shahih & DhoifHadits Shahih & Dhoif
Hadits Shahih & Dhoif
 
Dzikir setelah shalat untuk sd
Dzikir setelah shalat untuk sdDzikir setelah shalat untuk sd
Dzikir setelah shalat untuk sd
 
Tuntunan ibadah bulan ramadhan 1432 h
Tuntunan ibadah bulan ramadhan 1432 hTuntunan ibadah bulan ramadhan 1432 h
Tuntunan ibadah bulan ramadhan 1432 h
 
Sifat shalat nabi 3
Sifat shalat nabi 3Sifat shalat nabi 3
Sifat shalat nabi 3
 
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits HasanHadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
 
Pp micro iman
Pp micro imanPp micro iman
Pp micro iman
 
Sepertiga Malam
Sepertiga MalamSepertiga Malam
Sepertiga Malam
 
Siapakah allah itu 17 juni 2010
Siapakah allah itu 17 juni 2010Siapakah allah itu 17 juni 2010
Siapakah allah itu 17 juni 2010
 
Sunnah nabi muhammad
Sunnah nabi muhammadSunnah nabi muhammad
Sunnah nabi muhammad
 
Sehari bersama nabi
Sehari bersama nabiSehari bersama nabi
Sehari bersama nabi
 
Nuzul al quran
Nuzul al quranNuzul al quran
Nuzul al quran
 
19 hadits nabi mengenai wanita
19 hadits nabi mengenai wanita19 hadits nabi mengenai wanita
19 hadits nabi mengenai wanita
 
Hati hati dengan hati
Hati hati dengan hatiHati hati dengan hati
Hati hati dengan hati
 
Memahami Al-Qur’an dan Al-Hadistt sebagai pedoman hidup
Memahami Al-Qur’an dan Al-Hadistt sebagai pedoman hidupMemahami Al-Qur’an dan Al-Hadistt sebagai pedoman hidup
Memahami Al-Qur’an dan Al-Hadistt sebagai pedoman hidup
 
(8) mencari dan mengenal allah dr. maman sp og
(8) mencari dan mengenal allah dr. maman sp og(8) mencari dan mengenal allah dr. maman sp og
(8) mencari dan mengenal allah dr. maman sp og
 
0001 ii.pengertian al-qur'an
0001 ii.pengertian al-qur'an0001 ii.pengertian al-qur'an
0001 ii.pengertian al-qur'an
 
Al qur'an dan al-hadits sebagai pedoman hidup 3
Al qur'an dan al-hadits sebagai pedoman hidup 3 Al qur'an dan al-hadits sebagai pedoman hidup 3
Al qur'an dan al-hadits sebagai pedoman hidup 3
 

Similar a Langkah Awal Mengetahui Kedudukan Hadits

Akidah ahlussunnah nu
Akidah ahlussunnah nuAkidah ahlussunnah nu
Akidah ahlussunnah nu
Ahmad Rouf
 
Nonmuslim belum tentu_kafir_dan_tidak_ma
Nonmuslim belum tentu_kafir_dan_tidak_maNonmuslim belum tentu_kafir_dan_tidak_ma
Nonmuslim belum tentu_kafir_dan_tidak_ma
Ayah Althaf
 
Adab ikhtilaf
Adab ikhtilafAdab ikhtilaf
Adab ikhtilaf
anshymn
 
Rencana islam 4
Rencana islam 4Rencana islam 4
Rencana islam 4
xajuten
 
Sifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnahSifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnah
masnan
 
Peringatan terhadap-fitnah-tajrih-dan-tabdi-sebagian-ahlus-sunnah-di-masa-kin...
Peringatan terhadap-fitnah-tajrih-dan-tabdi-sebagian-ahlus-sunnah-di-masa-kin...Peringatan terhadap-fitnah-tajrih-dan-tabdi-sebagian-ahlus-sunnah-di-masa-kin...
Peringatan terhadap-fitnah-tajrih-dan-tabdi-sebagian-ahlus-sunnah-di-masa-kin...
Ra Hardianto
 

Similar a Langkah Awal Mengetahui Kedudukan Hadits (20)

Aswaja
AswajaAswaja
Aswaja
 
Rukun al fahmu pt 8
Rukun al fahmu pt 8Rukun al fahmu pt 8
Rukun al fahmu pt 8
 
Apakah kita merayakan maulid nabi
Apakah kita merayakan maulid nabiApakah kita merayakan maulid nabi
Apakah kita merayakan maulid nabi
 
Kenalilah akidahmu - rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
Kenalilah akidahmu - rmi project syndication - www.rmi-nu.or.idKenalilah akidahmu - rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
Kenalilah akidahmu - rmi project syndication - www.rmi-nu.or.id
 
Akidah ahlussunnah nu
Akidah ahlussunnah nuAkidah ahlussunnah nu
Akidah ahlussunnah nu
 
Membongkar syubhat neo murji'ah
Membongkar syubhat neo murji'ahMembongkar syubhat neo murji'ah
Membongkar syubhat neo murji'ah
 
Nonmuslim belum tentu_kafir_dan_tidak_ma
Nonmuslim belum tentu_kafir_dan_tidak_maNonmuslim belum tentu_kafir_dan_tidak_ma
Nonmuslim belum tentu_kafir_dan_tidak_ma
 
Adab ikhtilaf
Adab ikhtilafAdab ikhtilaf
Adab ikhtilaf
 
Hadits Maudhu'
Hadits Maudhu'Hadits Maudhu'
Hadits Maudhu'
 
MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH
 MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH
MAKALAH SUBTANSI, STRATEGI, DAKWAH DI MEKAH
 
Risalah ahlussunnah
Risalah ahlussunnahRisalah ahlussunnah
Risalah ahlussunnah
 
Rencana islam 4
Rencana islam 4Rencana islam 4
Rencana islam 4
 
Resi Seftiana.docx
Resi Seftiana.docxResi Seftiana.docx
Resi Seftiana.docx
 
Sifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnahSifat sifat ahlus_sunnah
Sifat sifat ahlus_sunnah
 
Berlemah lembut
Berlemah lembutBerlemah lembut
Berlemah lembut
 
Makalah kelompok iii kodifikasi periode ketiga prodi ih
Makalah kelompok iii kodifikasi periode ketiga prodi ihMakalah kelompok iii kodifikasi periode ketiga prodi ih
Makalah kelompok iii kodifikasi periode ketiga prodi ih
 
Antara ahlus sunnah dan salafiyah
Antara ahlus sunnah dan salafiyahAntara ahlus sunnah dan salafiyah
Antara ahlus sunnah dan salafiyah
 
Tugas ridwansyah
Tugas ridwansyahTugas ridwansyah
Tugas ridwansyah
 
Peringatan terhadap-fitnah-tajrih-dan-tabdi-sebagian-ahlus-sunnah-di-masa-kin...
Peringatan terhadap-fitnah-tajrih-dan-tabdi-sebagian-ahlus-sunnah-di-masa-kin...Peringatan terhadap-fitnah-tajrih-dan-tabdi-sebagian-ahlus-sunnah-di-masa-kin...
Peringatan terhadap-fitnah-tajrih-dan-tabdi-sebagian-ahlus-sunnah-di-masa-kin...
 
Fiqh amal islami
Fiqh amal islamiFiqh amal islami
Fiqh amal islami
 

Último

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Langkah Awal Mengetahui Kedudukan Hadits

  • 1.  
  • 2.  
  • 3. Segala puji bagi Alloh subhanahu wa ta’ala , dan tidak ada pujian selain bagi-Nya. Dzat yang kita puji di waktu subuh dan segala waktu… Dan kita memohon untuk kebaikan, ilmu yang bermanfaat, rizqi yang halal, dan amal yang diterima. Sholawat dan salam atas Rasululloh sholallohu ‘alaihi wasallam . Yang kita ikuti sunnahnya dalam segala perkataan, perbuataan, dan persetujuannya. Semoga Alloh terus melakukan perbaikan atas diri kita, amal perbuatan kita, dan tetap bersabar dan istiqomah di dalamnya. Mencintainya adalah dengan Ittiba’ (mengikuti sunnahnya) bukan dengan Ibtida’ (mengada-ada hal yang baru dalam agama)…. Kebenaran tidak diukur dari yang mengatakannya, akan tetapi orang itulah yang diukur dengan indikator kebenaran… Kenali, pelajari kebenaran, maka kamu akan tahu siapa yang termasuk ke dalam golongan yang benar itu…. Betapa banyak orang yang tidak dapat melihat kebenaran sebagai kebenaran…. Betapa banyak orang yang dapat melihatnya tetapi tidak diberi kekuatan untuk mengikutinya… Dan betapa banyak orang yang dapat melihat kebenaran, diberi kekuatan untuk mengikutinya, tetapi tidak diberi kekuatan untuk istiqomah…
  • 4. Banyak dari kaum muslimin yang tidak mengerti dan memahami bagaimana bentuk Islam itu sesungguhnya. Karena memang sudah sangat jauhnya kaum muslimin ini dengan pedoman mereka sendiri, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah, sedangkan yang ada di hadapan mereka adalah banyaknya pemahaman tentang Islam yang beraneka ragam dari berbagai kelompok yang membawa kepentingan mereka masing-masing. Akan sangat disayangkan jika mereka yang telah memiliki semangat untuk belajar dan mengetahui Islam yang benar, justru terjatuh ke dalam sesaknya pemahaman-pemahaman yang malah menyesatkan mereka. Terutama banyak sekali artikel Islam yang telah dikirim melalui tulisan, email, internet, buku, dan lain-lain yang memuat hadits-hadits yang tidak didudukkan derajatnya, bahkan ada yang tidak disertai dengan periwayatnya, Namun –segala puji bagi Alloh- saat ini sudah banyak kaum muslimin yang menyadari akan pentingnya agama Islam yang mereka imani untuk dijadikan sebagai cahaya dalam kehidupan mereka serta menjadikan sunnah Nabi Muhammad sholallohu ‘ alaihi wasallam sebagai penerang jalan keselamatan, sehingga setiap kali datang suatu anjuran amalan maka mereka akan bertanya : “Ada haditsnya gak ?” , “Haditsnya shahih atau tidak ?” , atau “Siapa yang meriwayatkan ?” . Maka ada diantara sebagian kaum muslimin dan muslimat yang ber-inisiatif untuk memahami Islam berdasarkan Al- Qur’an dan As-Sunnah seesuai dengan pemahaman yang benar yaitu dari para sahabat dan ‘ulama salafus-sholih, harus memahami sedikitnya dasar-dasar umum secara sederhana tentang membaca index dan kodifikasi hadits berdasarkan periwayat dan kitab-kitab para ‘ulama. Oleh karena itu saya membuat tulisan secara singkat tentang bagaimana membaca index dan kodifikasi hadit berdasarkan periwayat dri kitab-kitab para ‘ulama, yang saya beri judul judul “Langkah Awal Mengetahui Kedudukan Suatu Hadits ” agar kita semua dapat mengetahui sedari awal tentang derajat suatu hadits meskipun oleh orang yang awam sekalipun. Dan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan keilmiahan dan keilmuan seseorang untuk menjalani kehidupan ini dengan berpegang teguh terhadap ajaran Islam dan sebagai seorang muslim ber- manhaj yang lurus. Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala memberikan balasan pahala yang baik. Allohumma sholli wa salim ‘ala Muhammad. 15 Dzulhijah 1428 H / 24 Desember 2007 Abu Abdirrahman Yamani email : zyzyamani@gmail.com
  • 5. Pernah mendengar hadit-hadits seperti di bawah ini !? “ Artinya : Perselisihan antara ummatku adalah rahmat " [Hadits LAA ASHLALAHU = tidak ada asalnya] “ Artinya : Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China ” [Hadits LAA ASHLALAHU = tidak ada asalnya, Riwayat Ibnu Adee (2/207) dari Abu Nu’aym ] “ Artinya : Mencintai tanah air adalah sebagian dari iman ” [Hadits PALSU ] “ Artinya : Kita telah kembali dari Jihad kecil, yaitu berperang, menuju kepada Jihad besar, yaitu melawan hawa nafsu ” [Hadits PALSU , Riwayat : Baihaqy] " Artinya : Pertama kali yang diciptakan Allah adalah cahaya nabimu (Nur Muhammad) " [Hadits PALSU , Tidak diketahui riwayatnya]. "Artinya : Awal bulan Ramadhan merupakan rahmat, sedang pertengahannya merupakan magfhiroh (ampunan), dan akhirnya merupakan pembebasan dari api neraka". [Hadits LEMAH SEKALI ] " Artinya : Tidurnya orang yang berpuasa itu dianggap ibadah" [Hadits LEMAH / PALSU , Riwayat : Baihaqy] Terkejut !? Bagi sebagian kaum muslim barangkali iya...sekaligus bertanya-tanya, bukankah ini hadits-hadits yang sering kita dengar ? Mungkinkah ini bukan perkataan nabi !? Padahal, masih banyak lagi contoh hadit-hadits seperti ini yang seringkali kita dengar dan ditemukan dalam artikel, bahkan jumlahnya mencapai ribuan dan sebagian ulama telah mengumpulkan dalam kitab yang berjilid-jilid sebagai peringatan untuk ummat Islam. Untuk mengetahui lebih lanjut, baiknya kita simak artikel ini….
  • 6. HADITS TENTANG LARANGAN BERDUSTA ATAS NAMA ROSULULLOH Dibawah ini adalah sebagian dari hadits-hadits tentang ancaman terhadap orang yang membawakan hadits lemah ( dhaif ), palsu ( maudhu’ ), dan tidak ada asal usulnya ( la asla lahu ), yang dianggap sebagai orang yang telah berdusta atas nama nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam : "Artinya : Dari Abi Hurairah, ia berkata. Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam "Barang siapa yang berdusta atasku (yakni atas namaku) dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya (yakni tempat tinggalnya) di neraka". [Hadits shahih dikeluarkan oleh Imam Bukhari (1/36) dan Muslim (1/8)] "Artinya : Dari Abi Hurairah, ia berkata. Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, "Barangsiapa yang membuat-buat perkataan atas (nama) ku yang (sama sekali) tidak pernah aku ucapkan, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya di neraka". [Hadits shahih dikeluarkan oleh Ibnu Majah (No. 34) dan Imam Ahmad bin Hambal (2/321)]. “ Artinya : Dari Mughirah (bin Syu'bah) radliyallahu 'anhu, ia berkata, Aku telah mendengar Nabi SAW bersabda : "Sesungguhnya berdusta atasku tidaklah sama berdusta kepada orang lain (selainku), maka barangsiapa yang berdusta atas (nama)ku dengan sengaja, hendaklah ia mengambil tempat tinggalnya di neraka" [Hadist shahih riwayat Bukhari (2/81), Muslim (1/8) dan Ahmad (4/252)] “ Akan datang diakhir zaman nanti para dajjal dan pendusta, mereka mendatangimu dengan hadits-hadits yang belum pernah kamu dengar juga belum pernah didengar oleh bapak-bapak kamu, maka berhati-hatilah kamu dari mereka, jangan sampai mereka menyesatkan kamu dan menimbulkan fitnah terhadapmu." [ HR Muslim ]
  • 7.
  • 8. SEBAB-SEBAB TERJADINYA PEMALSUAN HADITS MAUDHU’ (PALSU) A. Kaum Zindiq Yakni mereka yang berpura-pura Islam tetapi sesungguhnya mereka adalah kafir dan munafiq yang sebenarnya. Mereka adalah kaum yang sangat hasad dan benci terhadap Islam dan bertujuan merusak Agama ini dari dalamnya dengan berbagai macam cara . Diantaranya membuat hadits-hadits palsu banyak sekali. Lalu mereka tampil ditengah-tengah umat menyerupai Ulama, kemudian mereka sebarkan hadits-hadits buatan mereka dengan memakai nama Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Tujuan mereka tidak lain untuk merusak syariat dan mempermainkan Agama Allah sekaligus menanamkan keraguan (tashqik) di hati kaum Muslimin khususnya masyarakat awam. Sepanjang penelitian hadits-hadits yang dipalsukan kaum zindiq itu terbagi kepada beberapa bagian : 1. Hadits-hadits palsu yang mengajak dan mengajarkan kepada syirik dengan macam-macam cabangnya. 2. Hadits-hadits palsu tentang bid'ah-bid'ah Agama dengan segala tingkatannya. 3. Hadits-hadits palsu yang menganjurkan kepada maskiat-maksiat. 4. Hadits-hadits palsu yang memperbodoh dan melemahkan umat terutama tentang jihad fi-sabilillah. 5. Hadits-hadits palsu yang merusak akal, adab dan pergaulan, dll. B. Satu Kaum yang memalsukan Hadits karena mengikuti hawa nafsu. Mereka mengajak manusia mengikutinya untuk menyalahi Al-Kitab dan As-Sunnah . Seperti : Ta'ashub madzhabiyah, golongan/firqahnya, fahamnya, berlebihan terhadap Imam-imamnya, karena jenisnya, qabilah/sukunya, negerinya atau lughohnya/ bahasanya dan lain sebagainya
  • 9. SEBAB-SEBAB TERJADINYA PEMALSUAN HADITS MAUDHU’ (PALSU) C. Satu kaum yang memalsukan hadits-hadits untuk tujuan yang baik menurut persangkaan mereka. Mereka memalsu hadits dengan tujuan menyemangati manusia untuk berbuat baik, memperingatkan mereka agar tidak berbuat kemungkaran . Mereka kebanyakan adalah kaum yang men yebut dirinya orang-orang zuhud ataupun orang-orang Sufi (tasawuf & tarekat) . Karena perbuatan mereka itulah banyak tersebar bid'ah dan khurafat dalam Islam. Mereka menganggap baik perbuatan itu. Padahal, mereka telah menipu dan menyesatkan manusia dari jalan kebenaran. Mereka itu sejelek-jelek pemalsu hadits. Mereka tidak merasa keberatan bahkan membolehkan dengan mengharap ganjaran dari Allah Jalla Jalaa Luhu !? Kemudian mereka berkata. Kami tidak berdusta untuk merusak (nama atau syari'at) Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tetapi untuk kebaikan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam !? Hujjah mereka diatas menunjukan sempurnanya kebodohan dan sedikitnnya akal mereka, banyaknya dosa dan kebohongan, karena Nabi tidak butuh orang lain untuk kesempurnaan syariat dan keutamaannya. D. Tukang-tukang cerita ( Qash-shaas ) Mereka yang memalsukan hadits-hadits dalam cerita-cerita mereka, untuk mencari uang dan supaya orang-orang awam (umum) takjub (terkesima). E. Satu kaum yang membolehkan memalsukan hadits untuk setiap perkataan yang baik. F. Untuk kepuasan hawa nafsu para penguasa dan mendekatkan diri kepada mereka. G. Satu kaum yang memalsukan hadits pada waktu-waktu yang diperlukan.
  • 10.
  • 11. DEFINISI UMUM HADITS DARI NABI ialah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan ( taqrir ) dan sifat-sifat beliau. Taqrir adalah perkataan atau perbuatan sahabat yang terjadi di hadapan nabi atau nabi mendapat kabar, kemudian nabi diam, tersenyum, tertawa, atau langsung berbicara untuk memujinya, sebagai tanda setuju SAHABAT ialah orang yang bertemu Rosulullah SAW dengan pertemuan yang wajar sewaktu beliau masih hidup, dan dalam keadaan islam dan beriman. TABI’IN ialah orang yang bertemu para sahabat atau generasi yang mengikuti (setelah) para sahabat TABI’UT TABI’IN ialah orang yang bertemu para tabi’in atau generasi yang mengikuti (setelah) para tabi’in SUNNAH ialah jalan atau tuntunan sesuai dengan sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam yang dimaksudkan sebagai syariat Islam. BID’AH adalah lawan dari Sunnah , m enurut syari'at ialah apa-apa yang diadakan oleh manusia baik perkataan maupun perbuatan di dalam agama dan syiar-syiarnya tidak ada keterangan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya, yang  mana maksud mengerjakannya adalah untuk ibadah (mengharapkan kebaikan atau pahala) . Perhatian : Berbeda dengan istilah sunnah yang digunakan dalam istilah fikih , yaitu Segala sesuatu yang sudah tetap dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan hukumnya tidak fardhu (boleh dikerjakan mendapatkan pahala, jika ditinggalkan tidak mengapa)
  • 12. Sahabat Tabi’in Tabi’ut Tabi’in Perawi Perawi Pengumpul Hadits Wahyu dari Alloh Nabi Muhammad
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16. DEFINISI KOMPONEN HADITS Setiap hadits nabi terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu Sanad, Matan, dan Rawi. Jika tidak terpeni salah satunya maka bisa dipastikan hadits tersebut tidak boleh diamalkan. 1. SANAD adalah Sabda Rosulullah SAW didengar oleh sahabat (seorang atau lebih), kemudian mereka sampaikan kepada Tabi’in (seorang atau lebih), Tabi’in sampaikan pula kepada orang-orang dibawah generasi mereka (Tabi’ut tabi’in). Demikian seterusnya hingga dicatat / dikumpulkan oleh imam-imam ahli hadits seperti Muslim, Bukhori, Abu Dawud dan lain-lain Contoh : Waktu meriwayatkan hadits Nabi SAW, Bukhori berkata Hadits ini diceritakan kepada saya oleh A (tabi’ut tabi’in) , dan A berkata diceritakan kepada saya oleh B (tabi’in) , dan B berkata diceritakan kepada saya oleh C (sahabat) , dan C berkata diceritakan kepada saya oleh Nabi Muhammad . 2. MATAN adalah Pembicaraan atau isi berita yang diceritakan oleh sanad yang terakhir . Baik pembicaraan itu sabda Rosulullah SAW, sahabat ataupun Tabi’in. Baik isi pembicaraan itu tentang perbuatan Nabi, maupun perbuatan sahabat yang tidak disanggah oleh Nabi Muhammad SAW (taqrir) 3. RAWI atau PERAWI adalah Orang yang menyampaikan atau menuliskan dalam suatu kitab apa apa yang pernah didengar dan diterimanya dari seseorang (gurunya) tentang hadits nabi. Perbuatannya menyampaikan hadits tersebut dinamakan me-rawi atau meriwayatkan hadits dan orangnya disebut perawi, seperti Bukhori, Muslim, Abu Dawud, dan lain-lain .
  • 17. Rawi Hadits – Pengumpul Hadits Matan – Isi Teks Hadits Sanad – Sandaran Penyampai Hadits KOMPONEN HADITS Al-Hadits
  • 18.
  • 19. GAMBARAN HADITS (JIKA DIRIWAYATKAN OLEH BUKHARI & MUSLIM) "Artinya : Aisyah berkata. 'Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : “Barangsiapa yang mengada-adakan suatu perbuatan dalam agama kita ini, yang sama sekali tidak ada sumbernya, maka perbuatan itu ditolak" . [Hadits Riwayat Bukhari 2/166 dan Muslim 5/132] KETERANGAN : 1. AISYAH ini disebut  SANAD (SAHABAT WANITA) 2. “Barangsiapa yang mengada-adakan suatu perbuatan dalam agama kita ini, yang sama sekali tidak ada sumbernya, maka perbuatan itu ditolak“  MATAN 3. Riwayat Bukhari 2/166, Muslim 5/132, Abu Daud no.4606, Ibnu Majah no.14, Baihaqi 10/119  RIWAYAT atau PERAWI Karena hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, maka hadits ini SHAHIH
  • 20. GAMBARAN PENOMORAN INDEX HADITS [Riwayat Bukhari 2/166, Muslim 5/132, Abu Daud no.4606, Ibnu Majah no.14] Terdapat dalam kitab Shahih Bukhori jilid 2 halaman 166 Terdapat dalam kitab Shahih Muslim jilid 5 halaman 132 Terdapat dalam kitab Sunan Abu Dawud dengan nomor hadits 4606 Terdapat dalam kitab Sunan Ibnu Majah dengan nomor hadits 14 Dari jilid kitab, halaman, serta nomor hadits inilah kita dapat mengecek dan memeriksa kembali apakah memang benar hadits tersebut ada, jika kita membaca suatu hadits tetapi tidak ada penomoran seperti di atas, maka sudah selayaknya kita sangsi
  • 21. GAMBARAN PENYELEKSIAN HADITS (JIKA TIDAK DIRIWAYATKAN OLEH BUKHARI ATAU MUSLIM) Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : "Artinya : “Barangsiapa yang ingin doanya terkabul pada saat sedih dan susah, maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang" . [Hadits Riwayat Sunan At-Tirmidzi 12/274. Dishahihkan oleh Adz-Dzahabi 1/544. Dan di hasankan oleh Al-Albani No. 2693 ]. KETERANGAN : 1. ABU HURAIRAH ini disebut  SANAD (SAHABAT) 2. “Barangsiapa yang ingin doanya terkabul pada saat sedih dan susah, maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang“  MATAN 3. Riwayat At-Tirmidzi 12/274  RIWAYAT atau PERAWI 4. Dishahihkan oleh adz-Dzahabi dan al-Albani  PENYELEKSI HADITS, DAN DINYATAKAN DERAJAT HADITS INI SHAHIH oleh ADZ-DZAHABI dan HASAN oleh AL-ALBANI  BERARTI BOLEH DIAMALKAN
  • 22.
  • 23. GAMBARAN HADITS YANG TIDAK JELAS ASAL USULNYA (TIDAK DIKETAHUI SIAPA YANG MERIWAYATKAN) 3. "Jangan kalian melalaikan jum'at pertama pada bulan Rajab. Karena sesungguhnya didalamnya terdapat malam yang dinamakan malaikat dengan malam raghaib.“ [……….??] KETERANGAN TERHADAP KE-3 HADITS DIATAS : 1. Tidak diketahui siapa Sanad Sahabat  SANAD MAJHUL (Tidak diketahui) 2. Matannya  Tidak sesuai dengan hadits Shahih, bertentangan atau aneh susunannya 3. Tidak diketahui pe-Rawinya  RIWAYAT MAJHUL (tidak diketahui) 4. Tidak dapat dilakukan PENYELEKSIAN HADITS  HARAM / TIDAK BOLEH DIAMALKAN
  • 24. KESIMPULAN Dengan demikian selesailah penjelasan singkat mengenai dasar-dasar penyeleksian hadits secara umum, yang diperuntukkan bagi saudara-saudari yang perhatian terhadap kebenaran yang haq, yang tidak mudah dibodohi dan dibohongi. Dan memang demikianlah seharusnya kita sebagai ummat Islam semakin lama semakin ditingkatkan keilmiahan dan keilmuannya dalam beragama. Bagaimana mungkin kita dengan ilmu dunia sangat peduli dan perhatian, selektif dan bersemangat. Sedangkan dengan ilmu akhirat kita tidak peduli dan masa bodoh, apa saja yang datang dan ‘berbau’ agama langsung ditelan mentah-mentah tanpa ada rasa sungkan. Memang apa yang dipaparkan masih sangat dasar dibanding ilmu hadits itu sendir yang sangat mulia dan besar, sebagai pokok dalam dienul Islam ini sendiri dan sebagai penjelas daripada al-Alqur’an, sebagaimana dikatakan oleh Imam Al-Barbahari dalam kitabnya Syarhus Sunnah bahwa “Islam itu adalah Sunnah dan Sunnah itu adalah Islam”. Maka dari hadits sunnah nabilah kita ambil agama ini. Oleh karena itu dengan penjelasan diatas, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, serta diberikan taufiq dan hidayah-Nya dari Alloh azza wa Jalla . Tidaklah saya tuliskan artikel ini kecuali mengharapkan balasan pahala dari-Nya. Serta sholawat dan salam kepada baginda tercinta Muhammad Rosululloh dan kebaikan yang terlimpah bagi para sahabat beliau dan para ‘ulama yang membela mereka hingga akhir zaman. Senin, 24 Desember 2007 / 15 Dzulhijah 1428 H Abu Abdirrahman Yamani
  • 25.