SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 64
   Menjabarkan UU keselamatan kerja
   Berikut ini Kontroversi dan Polemik UU-ITE
   Undang-Undang Infomasi dan Transaksi
    Elektronik (UU ITE) ini pada dasarnya adalah
    salah satu konsekuensi dari skema konvergensi
    bidang telekomunikasi, computing dan
    entertainment (media), dimana pada awalnya
    masing-masing masih berbaur sendiri-sendiri.
    Undang-undang ini dibuat untuk memberikan
    kepastian hukum dan implikasinya pada saat
    transaksi elektronik seperti transaksi keuangan
    via ponsel, dari mulai saat memasukkan
    password, melakukan transaksi keuangan,
    sampai bagaimana pesan itu sampai ke
    recipient yang dituju. Kepastian hukum ini
    diperlukan untuk para stakeholder terkait di
    dalamnya, mulai dari operator seluler, penyedia
    service transaksi keuangan tersebut, bank
    dimana sang nasabah menyimpan uangnya,
    sampai ke bank dimana recipient menjadi
    nasabahnya (yang mungkin saja berbeda
    dengan bank si sender).
   mendasari dibuatnya undang-undang ini,
    penekanan terhadap globalisasi, perkembangan
    teknologi informasi, dan keinginan untuk
    mencerdaskan kehidupan bangsa.
   Pemerintah mengklaim bahwa UU ini sudah
    mengakomodasi berbagai masukan dari para
    stakeholder terkait, dan sudah pula mengacu
    kepada aturan internasional seperti Brussels
    Convention on Online Transaction 2002, United
    Nations Commissions on International Trade
    Law (UNCITRAL), World Trade Organization
    (WTO), Uni Eropa (UE), APEC, ASEAN, dan
    OECD. Namun dalam proses pengerjaannya
    sampai selesai saat inipun masih ada sebagian
    kalangan menentangnya bahkan menginginkan
    judicial review.
   Sebelum membahas lebih jauh tentang hal-hal
    yang masih dipermasalahkan, ada baiknya
    dipahami dulu tentang apa itu tandatangan
    elektronik dan apa itu sertifikat elektronik, yang
    selalu disebut-sebut dalam sebagian pasal pada
    UU tersebut

   Gambar 2. Cakupan Materi UU ITE
   Pemerintah mengklaim bahwa UU ini sudah
    mengakomodasi berbagai masukan dari para
    stakeholder terkait, dan sudah pula mengacu
    kepada aturan internasional seperti Brussels
    Convention on Online Transaction 2002, United
    Nations Commissions on International Trade
    Law (UNCITRAL), World Trade Organization
    (WTO), Uni Eropa (UE), APEC, ASEAN, dan
    OECD. Namun dalam proses pengerjaannya
    sampai selesai saat inipun masih ada sebagian
    kalangan menentangnya bahkan menginginkan
    judicial review.
   Sebelum membahas lebih jauh tentang hal-hal
    yang masih dipermasalahkan, ada baiknya
    dipahami dulu tentang apa itu tandatangan
    elektronik dan apa itu sertifikat elektronik, yang
    selalu disebut-sebut dalam sebagian pasal pada
    UU tersebut.
   Proses terjadinya tandatangan elektronik (TE)
    dimulai dengan suatu pesan asli yang
    dimasukkan dalam suatu fungsi Hash sehingga
    menghasilkan suatu message digest. Message
    digest ini sama dengan suatu “sidik jari”
    sehingga jika ada perubahan sekecil apapun
    dari message digest ini maka message asli tidak
    akan dapat direproduksi lagi karena “sidik jari”
    telah berubah.
   Gambar 3. Mekanisme Tandatangan Elektronik
   Dari gambar tersebut maka yang disebut
    dengan TE adalah Message Digest yang telah
    ditandatangani menggunakan private key.
    Selanjutnya recipient ketika menerima “plain
    text + tandatangan” akan memisahkan antara
    “plain text” dengan “tandatangan”.
   Bagian “tandatangan“ tadi akan dibuka
    menggunakan public key yang dimiliki
    recipient sehingga menjadi message digest
    (sebut saja message digest A), lalu “plain text”
    tadi akan dimasukkan ke fungsi Hash yang
    sama dengan sender, maka muncullah
    “message digest” kedua (sebut saja message
    digest B). Maka kedua message digest A dan B
    ini lalu dibandingkan. Jika sama, berarti tidak
    ada perubahan dalam proses pengiriman
    sampai ke recipient.
   Identifikasi penandatangan suatu dokumen
    elektronik bukan hal mudah. Jika suatu proses
    penandatanganan dokumen ini diragukan,
    maka keabsahannya bisa hilang. Karenanya,
    agar menjadi dokumen yang dapat dipercaya
    dan sah secara hukum, maka diperlukan
    bantaun pihak ketiga yang disebut dengan
    Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSE) atau
    Certificate Authority (CA). CA akan membantu
    untuk identifikasi penandatanganan dan
    membantu menghubungkan antara kunci
    publik dengan subyek hukumnya.
   Jika subyek hukum tersebut adalah X, maka X
    akan meregister kunci publiknya terlebih dulu
    kepada suatu PSE. Lalu PSE ini akan
    membuatkan suatu sertifikast elektronik yang
    merupakan hasil “binding” antara X dengan
    kunci publiknya. Jadi sertifikat elektronik ini
    sebenarnya berisi kunci publik X yang
    dioperasikan secara AND dengan kunci publik
    X yang sudah ditandatangani oleh PSE.
   Dengan demikian jika pengguna Y ingin
    membuka dokumen elektronik dari pengguna X
    tadi, maka pengguna Y harus terlebih dulu
    mendapatkan sertifikat elektronik X. Lalu
    dengan menggunakan kunci publik dari PSE,
    maka tandatangan digital (dari PSE) yang ada
    di dalam sertifikat X akan dapat dibuka.
    Dengan demikian maka kini kunci publik X bisa
    didapatkan.
   Peluang yang dapat diambil dengan
    kehadiran UU ITE ini adalah sebagai berikut :
   1. Penyelenggaran Sistem Elektronik (Certificate
    Authority / CA) diharuskan berbadan hukum
    dan berdomisili di Indonesia (pasal 13 sampai
    16). CA dari luar negeri yang terkenal seperti
    Verisign dan Geotrust dianggap tidak memiliki
    cukup informasi untuk melakukan verifikasi
    terhadap identitas seseorang di dalam
    Indonesia. Ini memberi peluang bagi bisnis
    baru di Indonesia. Juga dalam hal audit
    kehandalan atau kesesuaian yang meliputi
    banyak paramater, dari manajemen umum,
    kebijakan, manajemen resiko, otentikasi,
    otorisasi, pengawasan, ekpertise yang
    memadai, dll. Sebagian besar UU ini memang
    mengatur Infrastruktur Kunci Publik (Public
    Key Infrastructure/PKI). Untuk diketahui pada
    tahun 2006 sudah diterbitkan Peraturan
    Menkominfo 29/PERM/M.KOMINFO/11/2006
    tentang pengorganisasian, pengawasan, dan
    pengamanan infrastruktur CA ini.
   1UU ini dapat mengantisipasi kemungkinan
    penyalahgunaan internet yang dapat merugikan. Aksi
    membobol sistem pihak lain (cracking) kini dilarang
    secara eksplisit. Pencegahan terhadap sabotase terhadap
    perangkat digital dan jaringan data yang dapat
    mengganggu privasi seseorang membutuhkan suatu
    sistem security yang baik.
   Ini adalah peluang bagi masyarakat untuk menjadi
    praktisi keamanan jaringan. Jika seseorang tidak
    memanfaatkan internet untuk hal-hal negatif, tidak ada
    yang perlu ditakutkan dengan kehadiranUU ITE ini.
    Karenanya kekawatiran pengusaha Warnet sebenarnya
    tidak beralasan, mungkin dalam hal petunjuk
    pelaksanaannya saja yang memang belum jelas karena
    ada beberapa Peraturan di bawahnya yang belum
    selesai dibuat.
   2. Transaksi dan sistem elektronik beserta perangkat
    pendukungnya mendapat perlindungan hukum. Kini
    Tandatangan Elektronik sudah memiliki kekuatan
    hukum sehingga dianggap sama dengan tandatangan
    konvensional, sehingga alat bukti elektronik sudah
    diakui seperti alat bukti lainnya yang diatur dalam
    KUHAP.
   3. Kegiatan ekonomi bisa mendapatkan perlindungan hukum,
    misalnya E-tourism, E-learning, implementasi EDI, transaksi
    dagang via, sehingga jika ada yang melakukan pelanggaran
    akan bisa segera digugat berdasarkan pasal-pasal UU ITE ini.
    Hambatan pengurusan ekspor-import terkait dengan transaksi
    elektronik dapat diminimalkan, apalagi jika nantinya sudah
    kerjasama berupa mutual legal assistance sudah dapat
    terealisasikan.
   4. Walaupun masih perlu ada Mutual Legal Assistance (MLA),
    UU ini sudah dibuat dengan menganut prinsip extra territorial
    jurisdiction sehingga kejahatan yang dilakukan oleh seseorang
    dari luar Indonesia, akan bisa diadili dengan UU ini.
   5. Penyelesaian sengketa juga dapat diselesaikan dengan
    metode penyelesaian sengketa alternative atau arbitrase.
   6. UU ITE ini memberi peluang sebesar-besarnya kepada
    pemerintah untuk mengadakan program pemberdayaan
    internet (terlepas dari sisi negatifnya) untuk digunakan sebagai
    sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. Public awareness
    harus dibangun secara kontinyu, sehingga “bahasa” internet di
    Indonesia menjadi bahasa yang bermartabat. Tentu saja ini
    harus dibarengi dengan infrastruktur yang mumpuni untuk
    mengurangi dampak negatifnya. Pembentukan ID-SIRTI
    tampaknya sudah mengarah ke sana.
   Di balik segala peluang tersebut, muncul
    banyak kontroversi yang disebabkan
    beberapa kelemahan pada UU ITE ini. Apa
    saja kelemahan yang menjadi dasar bagi
    para kalangan yang kontra terhadap
    kehadiran UU ITE ini ?
   1. UU ini dianggap dapat membatasi hak
    kebebasan berekspresi, mengeluarkan
    pendapat dan bisa menghambar kreativitas
    dalam ber-internet, terutama pada pasal 27
    ayat (1), Pasal 27 ayat (3), Pasal 28 ayat (2),
    dan Pasal 31 ayat (3). Pasal-pasal tersebut
    pada dianggap umumnya memuat aturan-
    aturan warisan pasal karet (haatzai
    artikelen), karena bersifat lentur, subjektif,
    dan sangat tergantung interpretasi
    pengguna UU ITE ini.
   Ancaman pidana untuk ketiganya pun tak amain-
    main yaitu penjara paling lama 6 tahun dan/atau
    denda paling banyak 1 milyar rupiah
   Tambahan lagi, dalam konteks pidana, ketiga delik
    ini berkategori delik formil, jadi tidak perlu
    dibuktikan akan adanya akibat dianggap sudah
    sempurna perbuatan pidananya. Ketentuan delik
    formil ini, di masa lalu sering digunakan untuk
    menjerat pernyataan-pernyataan yang bersifat kritik.
    Pasal-pasal masih dipermasalahkan oleh sebagian
    bloger Indonesia.
   2. Belum ada pembahasan detail tentang spamming.
    Dalam pasal 16 UU ITE mensyaratkan penggunaan
    ‟sistem elektronik‟ yang aman dengan sempurna,
    namun standar spesifikasi yang bagaimana yang
    digunakan ? Apakah mengoperasikan web server
    yang memiliki celah keamanan nantinya akan
    melanggar undang-undang?
   3. Masih terbuka munculnya moral hazard
    memanfaatkan kelemahan pengawasan
    akibat euforia demokrasi dan otonomi
    daerah, seperti yang kadang terjadi pada
    pelaksanaan K3 dan AMDAL.
   4. Masih sarat dengan muatan standar yang
    tidak jelas, misalnya standar kesusilaan,
    definisi perjudian, interpretasi suatu
    penghinaan. Siapa yang berhak menilai
    standarnya ? Ini sejalan dengan kontroversi
    besar pada pembahasan undang-undang
    anti pornografi.
   5. Ada masalah yurisdiksi hukum yang
    belum sempurna. Ada suatu pengaandaian
    dimana seorang WNI membuat suatu
    software kusus pornografi di luar negeri
    akan dapat bebas dari tuntutan hukum.
   · 1. MENDISKRIPSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN
    KERJA (K3) MENERAPKAN KESELAMATAN DAN
    KESEHATAN KERJA (K3)
   · 2. SISWA DAPAT MENDISKRIPSIKAN KESELAMATN DAN
    KESEHATAN KERJADAPAT MENGETAHUI MACAM –
    MACAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
    Teknologi dan RekayasaTUJUAN
   · 3. UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN TENTANG
    KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAUndang-undang
    No. 1 tahun 1970
    tentangKeselamatanKerjaTentangIstilahRuangLingkupSyarat –
    SyaratKeselamatanKerjaPembinaanPanitiaPembinaanKeselamat
    andanKesehatanKerjaKecelakaandan Cara
    MelaporkanKewajibandanHakTenagaKerjaKewajibanbilamema
    sukitempatkerjaKewajibanPengurusTeknologi dan Rekayasa
   · 4. PeraturanMenteriTenagaKerja No. 03/MEN/98 tentang
    Tata Cara PelaporandanPemeriksaanKecelakaanPengertianTata
    Cara
    PelaporanKecelakaanPemeriksaanKecelakaanSanksiPengawasa
    nKetentuanPenutupTeknologi dan Rekayasa
   · 5. PeraturanMenteriTenagaKerja No. PER.05/MEN/1996
   tentangSistemManajemenKeselamatandanKesehatanKerjaKetentuanUmu
    mTujuandanSasaranSistemManajemen K3PenerapanSistemManajemen
    K3Audit SistemManajemen
    K3KewenanganDirekturMekanismePelaksanaan AuditSertifikat
    K3PembinaandanPengawasanPembiayaanTeknologi dan Rekayasa
   · 6. KONSEP DASAR K3Teknologi dan
    RekayasaTujuanpendidikankeselamatandankesehatankerjaadalahmenceg
    ahterjadinyakecelakaanPerilaku yang tidakamanDUA HAL TERBESAR
    PENYEBAB KECELAKAAN KERJA Kondisi lingkungan yang tidak
    aman
   · 7. Teknologi dan
    RekayasaTujuankeselamatandankesehatankerjaMelindungi kesehatan
    tenaga kerja, meningkatkan efisiensi kerja, mencegah terjadinya
    kecelakaan kerja danpenyakitHendaknyadiaturpenempatanasisten
   · 8. BERBAGAI ARAH K3Teknologi dan Rekayasa1.
    Mengantisipasikeberadaanfaktorpenyebabbahaya dan
    melakukanpencegahansebelumnya.2. Memahami jenis-jenis bahaya yang
    ada di tempatkerja3. Mengevaluasitingkatbahayaditempatkerja4.
    Mengendalikanterjadinyabahayaataukomplikasi.
   · 9. CARA PENGENDALIAN ANCAMANBAHAYA KESEHATAN
    KERJATeknologi
   dan RekayasaPengendalian teknik: mengganti
    prosedur kerja,
    menutupmengisolasibahanberbahaya,
    menggunakanotomatisasipekerjaan, menggunakan
    cara kerja basah dan ventilasi
    pergantianudara.Pengendalianadministrasi:
    mengurangiwaktupajanan, menyusun peraturan
    keselamatan dan kesehatan, memakai alat pelindung,
    memasang tanda-tandaperingatan, membuatdaftar
    data bahan-bahan yang aman, melakukan pelatihan
    sistempenangganandaruratPemantauankesehatan:
    melakukanpemeriksaankesehatan
   · 10. KEWAJIBAN PENGELOLA K3Teknologi dan
    Rekayasa
   · 11. BASIC SAFETYTeknologi dan
    RekayasaSuatukeadaanatautindakan yang
    dapatmenimbulkankerugianmanusia, hartabenda,
    maupunlingkunganSuatuukuran yang
    menyatakankemungkinandankeparahandarisuatuaki
    batkerugianKejadian yang tidandiinginkan
   10 May
   A. prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan
    kerja (k3)Dalam dunia industri atau perkantoran,
    pendidikan yang menggunakan komputer dalam
    jumlah yang banyak, kesehatan dan keselamatan
    kerja tentu menjadi faktor yang sangat
    penting.Para pengguna komputer pribadi pun
    perlu menerapkan prinsip menjaga kesehatan dan
    keselamatan kerja menurut petunjuk yang sudah
    ada. Seorang yang sehari-hari menggunakan
    komputer baik untuk pekerjaan, pendidikan,
    ataupun hobi tetap harus memperhatikan prinsip-
    prinsip kesehatan agar terhindar dari berbagai
    gangguan kesehatan.Gangguan kesehatan yang
    mungkin muncul akibat penggunaan komputer
    adalah:
   1. gangguan pada mata
    2. gangguan pada kepala
    3. gangguan pada tangan
    4. gangguan pada badan
   Salah satu peralatan komputer yang berpotensi
    menimbulkan gangguan kesehatan adalah
    monitor. Seperti kita ketahui, layar monitor
    memancarkan radiasi atau pemancaran
    partikel-partikel elementer dan energi radiasi.
    Energi radiasi dapat mengeluarkan elektron
    dari inti atom sehingga atom menjadi muatan
    positif dan disebut ion positif. Sementara itu,
    elektron yang dikeluarkan dapat tinggal bebas
    atau mengikat atom netral lainnya dan
    membentuk ion negatif. Hal ini dapat
    menimbulkan dampak buruk pada atom-atom
    di tubuh kita. Radiasi yang dipancarkan
    monitor komputer antara lain berupa:
   1. sinar-X
    2. sinar ultraviolet
    3. gelombang mikro
    4. radiasi elektromagnetik frekuensi sangat
    rendah
   Gangguan kesehatan yang diduga timbul akibat
    radiasi komputer adalah penyakit katarak.Untuk itu,
    setiap pengguna komputer perlu mengatur waktu
    pemakaian komputer. Jika Anda harus bekerja di
    depan komputer dalam jangka waktu yang lama,
    usahakan untuk mengatur waktu jeda agar tidak
    terus menerus menatap layar monitor.Selain radiasi
    yang ditimbulkan oleh monitor komputer, kita perlu
    memperhatikan pula faktor-faktor lain yang
    berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, yaitu
    posisi tubuh, posisi peralatan, pencahayaan ruangan,
    dan kondisi lingkungan (suhu, kualitas udara dan
    gangguan suara). Menggunakan komputer dengan
    posisi tubuh yang benar, akan memberikan
    kenyamanan saat bekerja. Dengan posisi tubuh yang
    rileks, kita dapat bekerja secara efektif dan kesehatan
    kita pun akan terjaga. Ilmu yang mempelajari
    bagaimana mengatur posisi duduk yang baik dan
    benar di depan komputer disebut ergonomi.
    Kenyamanan yang dibutuhkan antara lain keadaan
    user maupun hardware atau perangkat keras
    komputer ;
   Bagian kepala dan leher
   Aturlah agar posisi kepala dan leher anda tegak dengan
    pandangan lurus ke depan. Dengan posisi ini, anda akan
    sanggup bertahan lebih lama di depan komputer dan tidak
    cepat merasa lelah. Posisi leher yang terlalu lentur dan kepala
    menengadah atau menunduk saat menghadap monitor tidak
    dibenarkan karena akan membuat anda cepat lelah.
   Bagian punggung
   Duduk dengan punggung yang tegak dan rileks merupakan
    posisia yang benar saat menggunakan komputer. Badan yang
    terlalu membungkuk, terlalu miring ke kiri atau ke kanan, dapat
    menimbulkan rasa sakit. Usahakan agar seluruh punggung
    tersangga dengan baik oleh sandaran kursi.
   Bagian pundak
   Aturlah posisi pundak sedemikian rupa agar otot-otot pundak
    tidak tegang. Usahakan agar pundak tidak terlalu ke bawah
    atau terlalu tegak
   Posisi lengan dan siku
   Posisi lengan yang baik adalah berada di samping badan dan
    siku membentuk sudut lebih besar dari 90 derajat.bagian kaki
   Gunakan sandaran kaki atau footrest sehingga tungkai berada
    dalam posisi yang nyaman.
   letakkan monitor di ruangan dengan
    pencahayaan yang cukup (tidak terlalu
    terang dan tidak terlalu redup)
   atur posisi monitor agar berada tepat di
    depan mata Anda
   aturlah kecerahan monitor agar cahaya
    yang keluar tidak terlalu terang atau terlalu
    redup
   gunakan filter screen (filter monitor) untuk
    meredam radiasi.
   · Monitor CRT menggunakan listrik
    tegangan tinggi dan membutuhkan daya
    yang cukup besar. Hindarkan monitor dari
    percikan air karena dapat menimbulkan
    hubungan pendek atau korsleting yang
    dapat membahayakan keselamatan Anda
   Tanpa disadari bekerja dengan komputer
    ternyata membawa dampak yang kurang
    menyehatkan bagi kesehatan mata kita, untuk
    meminimilisasi hal tersebut berikut tips singkat
    menjaga mata dari sengatan radiasi komputer.
    Tanda-tanda dampak radiasi tersebut biasanya
    mata sering terasa kabur, mata berkunang-
    kunang, kepala agak pusing.
    Monitor berpengaruh pada kesehatan mata
    karena mengeluarkan radiasi. Untuk
    mengurangi keluhan pada mata, lakukan hal-
    hal berikut:
   1.Pilihlah monitor yang berbentuk
    LCD/plasma.karena monitor ini dipercaya
    lebih baik daripada monitor yang model
    lama.Jika anda punya cukup uang,bisa membeli
    VGA yang bagus agar warna monitor tidak
    melelahkan mata.
   2.Jagalah jarak mata anda dengan monitor
    komputer.idealnya jarak mata ke komputer
    adalah 30 cm
   3. Letakkan monitor sejajar dengan mata anda.jangan terlalu
    rendah dan jangan terlalu tinggi.usahakan saat anda melihat
    komputer rasanya enak dan nyaman
   4. Atur warna pada layar monitor sehingga enak dipandang
    mata.jangan terlalu terang karena dapat menyebabkan mata
    anda menjadi silau.juga jangan terlalu gelap,karena akan
    menyebabkan mata anda bekerja terlalu keras sehingga
    membuat mata menjadi cepat kering.
   5. Atur screen refresh rate menjadi 75 htz..caranya jika anda
    pakai windows XP klik kanan pada desktop-properties-setting-
    advanced-monitor-lihat kolom screen refresh rate.atur menjadi
    75 htz.
   6. Sesering mungkin kedipkan mata.karena dengan kita
    mengedipkan mata,akan merangsang kelenjar airmata untuk
    mengeluarkan air mata yang berfungsi membuat mata menjadi
    basah dan lembab.jika anda jarang mengedipkan mata,maka
    mata akan menjadi kering.jika dipaksakan terus mata akan
    menjadi sakit dan akhirnya memerah.bila perlu anda bisa
    membeli obat tetes mata untuk membuat mata selalu dalam
    keadaan basah.
   7. Perhatikan cahaya disekitar ruangan
    tempat anda menggunakan
    komputer.usahakan ruangan cukup
    pasokan cahaya.jangan menggunakan
    komputer di ruangan yang gelap(tidak
    cukup cahaya).
   8. Setelah penggunaan komputer dalam
    jangka waktu yang lama,istirahatkan mata
    minimal 15 menit.anda bisa melihat lihat
    keluar ruangan untuk menyegarkan
    mata.usahakan untuk melihat objek yang
    berwarna hijau seperti pepohonan dan
    daun daunan.karena menurut para
    peneliti,warna hijau mampu membuat
    mata kembali segar.

   Letak mouse yang benar adalah di
    samping keyboard. Sesuaikan
    tangan yang biasa Anda gunakan
    untuk bekerja. Jika Anda bekerja
    dengan tangan kiri, letakkan mouse
    di sebelah kiri keyboard dan aturlah
    agar setting mouse menjadi left
    handed melalui sistem operasi.
    Penggunaan Mouse Ketika
    menggunakan mouse usahakan agar
    pergelangan tangan berada pada
    posisi tidak menggantung atau lebih
    rendah dari mouse.

   Di masa sekarang ini telah tersedia berbagai macam produk
    keyboard yang ditujukan agar anda nyaman mengetik, meski
    dalam waktu lama. Namun yang lebih penting adalah
    bagaimana anda mengatur postur dan posisi tubuh anda,
    terutama lengan anda, sehingga anda bisa menghindari
    kelelahan dan cedera.Untuk itu ada baiknya mengikuti nasehat
    Stephanie Brown, seorang guru piano asal Amerika, dalam
    majalah “Her World“. “Ikutilah disiplin pemain piano yang
    sedang pentas,” katanya. Stephanie memberi lima petunjuk
    untuk diterapkan saat anda mengetik pada keyboard.
   1. Sejajarkan pergelangan tangan dengan telapak tangan
    Upayakan pergelangan tangan anda selalu sejajar dengan
    telapak tangan. Lemaskan pergelangan tangan anda seperti
    mengambang. Jangan tegang.
   2. Posisi siku menggantung
    Pastikan siku anda dalam posisi bebas menggantung.
    Menyandarkan siku pada sandaran kursi saat mengetik, selain
    menyulitkan anda untuk mengetik, juga membuat anda tegang
    dan cepat lelah.
   3. Lemaskan jari telunjuk dan jari manis
    anda
    Kunci mengetik tanpa lekas lelah adalah
    melemaskan seluruh jari anda. Jangan kaku
    dan tegang. Biarkan lemas, rileks, apa
    adanya.
   4. Tekan tombol dengan tenang
    Jangan menekan tombol dengan kuat atau
    mengalirkan kekuatan penuh pada tangan
    anda. Ingat, anda sedang mengetik, bukan
    memukul tombol keyboard.
   5. Bila tidak sedang mengetik
    Lemaskan keseluruhan tangan bila sedang
    tidak memencet tombol di keyboard.
    Keadaan anda sebelum mengetik juga
    mempengaruhi kondisi anda di saat
    mengetik.
   Aturlah meja dan kursi
    sedemikian rupa hingga posisi
    duduk Anda di depan monitor
    lebih nyaman, dan Anda dapat
    menjangkau keyboard dan mouse
    dengan mudah. Selain diatur
    posisinya, perangkat keras
    komputer harus dijaga dengan
    baik karena perangkat-perangkat
    tersebut menggunakan listrik.
   Kotak CPU yang diletakkan di lantai dan
    tidak dilengkapi dengan ground dapat
    mengalirkan listrik saat kita menyentuhnya
    tanpa alas kaki. Untuk menghindari
    korsleting, kotak CPU sebaiknya diletakkan
    di yang aman, misalnya di atas meja. Kotak
    CPU dapat ditanahkan (grounded) dengan
    cara dihubungkan ke tanah atau tembok
    menggunakan seutas kawat tembaga.
    Karena CPU membutuhkan konsumsi
    listrik yang besar, maka kita harus
    menjauhkannya dari benda-benda cair dan
    binatang atau serangga untuk menghindari
    korsleting.
   Aturlah susunan kabel secara baik
    dan rapi. Periksala stop kontak
    atau sumber listrik, jangan sampai
    ada yang longgar karena aliran
    listrik yang tidak stabil berpotensi
    merusak perangkat keras
    komputer dan mengakibatkan
    korsleting.
   Prinsip Kerja
   Berpakaian rapi dan sopan
   Memakai pakaian /jas laboratorium
   Mengisi bon alat sesuai dengan jenis dan jumlah alat yang
    dibutuhkan setiap praktikum
   Menggunakan peralatan praktikum dengan hati hati dan sesuai
    dengan petunjuk penggunaan
   Mengisi buku penggunaaan alat selama praktek
   Tidak bergurau dalam lab
   Tidak makan dan minum atau merokok dalam lab
   Menjaga keselamatan kerja dalam menggunakan peralatqan
    selama praktikum berlangsung
   Menjaga kebersihan lab
   Mengembalikan peralatan laboratorium yang di pinjam setelah
    selesai praktikum dalam keadaan bersih dan sesuai dengan
    jumlah pada saat bon / pinjam peralatan
   Peralatan di lab komputer yang mungkin membuat ruangan
    yang paling mahal di sekolah. pedoman khusus harus
    ditetapkan untuk memastikan bahwa mesin tidak rusak dan
    digunakan untuk potensi mereka sepenuhnya: Berikut adalah
    beberapa contoh dari disiplin komputer lab berurusan dengan
    peralatan:
   12. Tidak ada makanan atau minuman
    diperbolehkan dalam laboratorium.
   13. Ransel tidak diperbolehkan di laboratorium
    atau dimasukkan di dalam loker masing-
    masing
   14. Jika ditemui masalah selalu meminta
    bantuan guru tidak pernah mencoba untuk
    “memperbaiki” sendiri.
   Kesimpulan :
   Kita perlu mengetahui ketentuan penggunaan
    perangkat keras PC dan periferalnya demi
    kesehatan dan keselamatan kerjakita. Setting
    dan posisi perangkat keras serta posisi tubuh
    pada saat bekerja harus kita perhatikan agar
    terhindar dari dampak buruk penggunaan
    teknologi informasi dan komunikasi komputer.
    Kelalaian atau kecerobohan dapat
    mendatangkan efek negatif yang
    membahayakan kesehatan kita.yang akan
    berdampak buruk pada kinerja kita
   Menurut WHO „sehat‟ adalah suatu keadaan yang lengkap
    meliputi kesejahteraan fisik, mental dan sosial, bukan semata-
    mata bebas dari penyakit dan cacat atau kelemahan. Sebagai
    konsekuensi dari konsep WHO maka sehat adalah : tidak sakit,
    tidak cacat, tidak lemah, bahagia secara rohani, sejahtera secara
    sosial dan fit secara jasmani.
    Keadaan „sakit‟ merupakan akibat dari kesalahan adaptasi
    terhadap lingkungan (maladaptation) dan reaksi antara
    manusia dan sumber2 penyakit. „Sakit‟ berarti suatu keadaan
    yang memperlihatkan adanya keluhan dan gejala sakit secara
    subyektif dan objektif sehingga penderita memerlukan
    pengobatan untuk mengembalikan keadaan sehat.
    Kerja (dalam kamus bahasa Indonesia): adalah perbuatan
    melakukan sesuatu; sesuatu yang dilakukan (diperbuat).
    Jadi,
    Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau beraktifitas adalah suatu
    usaha yang dilakukan (kerja/aktifitas) dalam keadaaan sehat
    agar hasil yang didapatkan untuk kesejahteraan dirisendiri,
    keluarga maupun orang lain.
   Bahaya ditempat kerja telah mulai diidentifikasi oleh para ahli
    ilmu kedokteran tahun 1800-an Ramuzzini (1633 – 1714) dikenal
    sebagai Bapak Pengobatan Kerja (Occupational Medicine).
    Kematian dan cacat akibat kerja saat itu memang dianggap
    biasa, terutama dibidang pertambangan dan pertanian.
    Ramuzzini adalah orang yang merekomendasikan penyelidikan
    kedalam sejarah kesehatan pasien.
    Dengan kemajuan revolusi industri, permesinan, alat
    mekanikal, dan listrik telah menjadi bagian yang integraldari
    kehidupan kita. Mekanisasi memberikan banyak keuntungan,
    tetapi diiringi pula dengan meningkatnya resiko, penyakit dan
    cedera pada orang yang terpapar padanya. Penggunaan bahan
    kimia juga tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Bahn
    pembersih, cat, perekat, bahan campuran hanyalah sedikit dari
    benda yang kita gunakan sehari-hari. Tetapi pembuatan dan
    pemakaian dari bahan-bahan ini bisa membahayakan tubuh
    kita, atau bisa menimbulkan resiko kebakaran.
   Dengan adanya hal-hal yang merugikan diatas maka timbullah
    program pencegahan bahaya-bahaya yang muncul ditempat
    kerja tersebut dalam bentuk Program Keselamatan dan
    Kesehatan Kerja. Seiring dengan laju pertumbuhan manajemen
    modern, maka muncul apa yang disebut Manajemen
    Keselamatan Kerja.
    Untuk dapat menuju suatu harapan yang lebih baik (selamat
    dan sehat) baik bersama keluarga tercinta, sahabat, tetangga,
    rekan kerja atau terhadap orang lain, seyogyanya kita
    berperilaku /tindakan yang aman seperti sopan santun, hormat
    menghormati dan mentaati norma-norma agama maupun
    norma keselamatan dan kesehatan.
    Sebelum kita berperilaku seperti tersebut diatas mungkin
    banyak diantara kita yang belum mengetahui efek yang
    dihasilkan dari/jika kita tidak berperilaku seperti tersebut
    diatas.
    Banyak kita dengar dan telah tertulis dikoran-koran atau media
    massa lainnya ada kecelakaan yang menimpa si A karena jatuh
    dari tangga yang tidak layak pakai lagi. Ada nona si Cantik
    ditemukan
   tewas tanpa busana disemak-semak, loh
    kok bisa. Gadis anak pak A hamil akibat
    hubungan gelap dengan sorang pemuda di
    kampungnya. Kemarin bus parawisata
    nyemplung ke sungai karena ingin
    menyalip kendaran didepannya 4
    penumpangnya tewas ditempat dan
    lainnya luka parah. Seorang mekanik putus
    jari tangannya karena terjepit diantara besi
    penyangga. Banyak tamu terserang
    penyakit perut disalah satu pesta
    pernikahan. Dua dump truck bertabrakan
    di area penambangan mengakibatkan
    sopirnya luka parah. Seorang pekerja jatuh
    dan tewas dari atas scaffolding. Karena
    kecerobohan seorang electrical tidak
    mengisolasi kabel yang terbentang dijalan,
    maka seorang pekerja terkena sengatan
    arus listrik.
   Kenapa semua contoh kecelakaan tersebut
    diatas harus terjadi ? tidak bisakah kita
    meniadakan atau minimal mengurangi
    dampak yang terjadi? Adakah usaha untuk
    itu ?. Prinsip keselamatan dan kesehatan
    adalah salah satu solusinya. Dengan
    menjalankan prinsip tersebut semua
    bahaya dan penyakit dapat dicegah.
    Semua, berarti tidak ada yang tidak bisa
    kita lakukan tuk meniadakan suatu
    kecelakaan. Dari tulisan ini dibuat untuk
    dapat menjadi bahan perenungan dan
    sebagai bahan pembelajaran tuk dapat
    mengenali dan mengendalikan segala
    macam bahaya yang dapat mengancam kita
    semua dari kecelakaan yang tidak
    diinginkan.
   Tahukan anda apa itu bahaya, dibawah ini adalah penertian
    dari bahaya dan akibat yang terjadi dari bahaya itu jika tidak
    dikendalikan.
    · Bahaya (hazard) adalah suatu benda, bahan, atau kondisi yang
    dapat mengakibatkan cedera, kerusakan atau kerugian lainnya.
    · Bahaya adalah kemungkinan suatu bahan yang dalam
    keadaan tertentu bisa menyebabkan kerugian.
    · Bahaya adalah sesuatu yang berpotensi menyebabkan
    kecelakaan baik dalam bentuk cedera pada manusia maupun
    kerusakan pada harta benda.
    Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa semua yang
    dikenali oleh panca indera adalah bahaya. Bisa anda mengenali
    semua bahaya yang ada disekitar anda ? yang dapat
    menciptakan insiden jika tidak dikendalikan. Secara harfiah,
    Insiden berarti „kejadian‟, baik itu kejadian telah terjadi dan
    menimbulkan kerusakan atau cedera maupun kejadian yang
    belum sampai menimbulkan kerusakan atau luka. Kejadian
    yang telah menimbulkan kerusakan dan luka biasa disebut
    Kecelakaan (accident).
   Jika dua atau lebih bahaya bertemu dan menyebabkan cedera
    pada manusia, kerusakan peralatan, material, proses,
    lingkungan pada derajat apapun, disebut INSIDEN. Jadi ada 5
    komponen yang memungkinkan untuk terpapar suatu bahaya
    dan kerugian adalah :
    - Manusia
    - Alat
    - Material
    - Proses
    - Lingkungan

    Sebagai contoh :
    - Dua kendaraan bermotor bertabrakan sehingga kedua
    pengendara menderita luka parah, kedua unit rusak dan urusan
    kedua pengendara jadi terganggu.
    - Pisau dapur mengiris tangan Mbok Mina banyak
    mengeluarkan darah, sehingga mbok mina tuk sementara tidak
    bisa mneggunakan tangannya yang sakit dan urusan dapur
    sedikit terganggu.
    - Annisa terpeleset pada lantai yang licin sehingga tangannya
    terkilir. Annisa yang tadinya ceria, kerena insiden itu jadi tak
    bisa bermain dan kesekolah.
    - Karena produk yang dihasilkan terdapat material „asing‟
    didalamnya, akhirnya perusahaan A mendpat pinalti /
    complain dari produsen. Yang pada akhirnya kepercayaan
    produsen akan menurun.
   - Karena penebangan hutan yang tidak
    terkendalikan akhirnya banjir terjadi dimana-
    mana.
    Bisakah kita menyebutkan beberapa contoh
    kerugian yang bisa diakibatkan dari tiap
    komponen penyebab insiden? Baik itu di
    Rumah, ditempat kerja atau dilingkungan
    dimana anda berada?
    Bahaya yang terpapar pada komponen manusia
    selain bahaya keselamatan dan kesehatannya
    adalah bahaya penyakit akibat kerja
    (occupational health hazard). Adapun bahaya
    kesehatan kerja secara umum dapat dibagi
    menjadi 4 kelompok :
    - Kimia
    - Fisika
    - Biologis
    - Ergonomi
    - Psikososial
    - Sosial kemasyarakatan & budaya
   Mengenali atau mengidentifikasi suatu bahaya dan
    mengatasinya adalah suatu tindakan awal dalam pencegahan
    suatu kecelakaan atau insiden.
    Ada pepatah mengatakan “sepandai-pandai tupai melompat,
    akhirnya jatuh juga” pepatah tersebut menjelaskan pada kita
    bahwa semua kejadian atau insiden pasti didahului dengan
    “tanda-tanda”. Tanda tersebut dapat berbentuk tindakan
    (perilaku) atau kondisi (keadaan) yang tidak aman. Tanda-
    tanda tersebut dapat muncul sekali dan langsung menimbulkan
    insiden, atau muncul berkali-kali yang tanpa disadari, yang
    berakhir dengan insiden yang lebih parah.
    Fenomena yang sering terjadi pada diri kita (perilaku) atau
    disekitar kita (kondisi) sering muncul. Baik itu di rumah,
    ditempat kerja maupun di lingkungan dimana anda berada.
    Efek dari sering muncul tersebut, acapkali kita tidak lagi
    menyadari bahwa hal itu adalah bahaya. Dan kita baru sadar
    setelah kecelakaan itu terjadi.
    Tentu fenomena tersebut tidak kita inginkan bertumbuh subur
    pada diri kita. Bagaimana cara mengatasinya? Pertajam
    wawasan dan kemampuan kita dalam mengidentifikasi semua
    sumber bahaya disekitar kita.
   Sebagai contoh : Meletakkan benda tajam
    atau berbahaya ditempat bermain anak
    anda, atau ditempat yang mudah dijangkau
    oleh anak anda. Singkirkan benda-benda
    pada tempatnya sehingga tidak
    mengganggu kelancaran aktivitas orang
    lain. Dan lain sebagainya (pikirkan, asah
    kemampuan anda).
    Karena sudah suatu kebiasaan kita tidak
    menyadari bahwa kita telah membuka
    suatu peluang terjadinya suatu kecelakaan.
    Tapi setelah kecelakaan itu terjadi, anak
    anda terluka oleh benda tajam tersebut atau
    orang lain tersandung dan terjatuh karena
    barang anda diletakkan bukan pada
    tempatnya. Baru kita menyadari bahwa
    tindakan tersebut adalah BAHAYA.
   Salah satu cara dalam mengidentifikasi bahaya adalah dengan
    mengenali terlebih dahulu :
    a. Diri sendiri, memastikan apakah Diri anda sudah bekerja
    dengan aman.
    b. Orang lain, Adakah manusia yang ada disekitar anda yang
    bekerja dengan tidak aman.
    Pastikan agar orang tersebut bekerja aman bagi dirinya dan
    tidak terimbas pada diri orang lain akibat perilakunya yang
    tidak aman.
    c. Peralatan, Pastikan, Adakah peralatan yang anda pakai dan
    orang lain disekitar anda sudah aman? Agar tidak mencederai
    diri anda sendiri maupun orang lain akibat dari peralatan yang
    tidak layak dipakai lagi. (patah, aus, rusak, tidak standar, dll)
    d. Material, Pastikan, Apakah material yang ada disekitar anda
    aman baik untuk keselamatan anda maupun bagi kesehatan
    anda dalam beraktivitas. (longsor, lembek, keras, panas, dingin,
    dll)
    e. Lingkungan, Pastikan, lingkungan sekitar anda bekerja,
    apakah aman dari lingkungan yang tidak aman seperti : hujan,
    gelap, badai, terjal, dan pastikan juga bahwa anda tidak
    mencemari lingkungan anda seperti : menumpahkan oli,
    membuang benda yang susah hancur, mencemari sumber air,
    menebang pohon sembarangan, dll.
   Setelah kita mengenali beberapa hal yang dapat
    menyebabkan terjadinya bahaya berikut ini
    adalah bagaimana cara kita dapat
    mengidentifikasi bahaya adalah sebagai berikut
    :
    Berjalan dengan cara berkeliling disekitar
    tempat anda akan melakukan aktivitas dan
    perhatikan adakah sesuatu hal yang dapat
    mengakibatkan sebagai sumber kecelakaan.
    Pusatkan perhatian anda, jangan anggap sepele
    hal-hal yang kecil dengan berasumsi bahwa hal
    tersebut tidak mungkin terjadi kecelakaan.
    Ingat ! kecelakaan terjadi karena hal-hal kecil
    dan sepele.
    Komunikasikan dengan orang disekitar anda,
    tentang aktivitas mereka masing-masing.
    Apakah mereka bekerja sudah berada dalam
    keadaan aman
   Perhatikan cara kerja alat yang
    tercantum sesuai dengan Standar
    Operasional Prosedur SOP.
    Pelajari catatan atau berita kejadian
    insiden yang pernah terjadi
    Lakukan pengamatan terutama pada
    sumber-sumber energi
    Cermati semua pekerjaan yang ada
    lihat disekeliling anda.
    Cermati semua prosedur kerja dari
    bahan atau alat yang akan anda pakai.
    Perkirakan semua orang yang
    dimungkinkan bisa terluka akibat
    kegiatan di lokasi tersebut
   Setiap kecelakaan dalam
    frekwensi sering (terjadi
    berulang-ulang) atau sekecil
    apapun pasti ada penyebabnya.
    Bagai efek kartu domino, setiap
    penyebab dapat memberikan efek
    bagi penyebab lainnya sehingga
    akhirnya terjadi sebuah
    kecelakaan.Secara hirarki ada 3
    penyebab kecelakaan yaitu
   1. Penyebab langsung adalah sebab-sebab yang secara langsung
    mengakibatkan terjadinya sebuah kecelakaan. Penyebab langsung
    biasanya dibedakan kedalam 2 kriteria, yaitu :
    a. Tindakan tidak aman (unsafe action), adalah perilaku manusia dalam
    bekerja yang tidak sesuai prosedur.
    Contoh tindakan tidak aman adalah mengoperasikan kendaran dengan
    kecepatan tinggi, mengoperasikan alat diatas batas kecepatan maksimum,
    menggunakan memperbaiki sesuatu yang bukan bidangnya. Meletakkan
    benda tajam diarea yang dapat dijangkau oleh anak. Menyimpan benda
    yang bukan pada tempatnya.
    b. Kondisi tidak aman (unsafe condition), adalah suatu keadaan, kondisi,
    atau situasi disekitar manusia beraktivitas, yang tidak aman.
    Contoh adalah menggunakan perkakas atau alat rusak, rambu tidak
    lengkap, kurang penerangan, suhu ekstrim panas dingin. Bekerja disaat
    hujan. Bekerja dibawah terik matahari.
    2. Penyebab Dasar Yang dimaksud dengan Penyebab Dasar adalah hal-hal
    yang
    mengakibatkan atau mendorong Penyebab Langsung. Penyebab Dasar
    dibedakan dalam 2 kategori, yaitu:
    a. Faktor personal, adalah faktor-faktor di dalam diri pekerja / korban
    yang mendorong dirinya untuk melakukan tindakan tidak aman.
    Contohnya adalah kurangnya pengetahuan, kemampuan yang kurang
    (baik secara fisik maupun kejiwaan), stress, dan motivasi yang tidak
    tepat. Jika Anda agak bingung dengan istilah motivasi yang tidak tepat
    maka contoh yang dapat saya berikan adalah misalnya rangsangan bonus
    dan kurang penghargaan akan menyebabkan seseorang untuk
    mengendarai kendaraan di atas batas kecepatan yang telah ditentukan.
   b. Faktor PekerjaanContoh Faktor
    Pekerjaan adalah kepemimpinan yang
    kurang, peralatan dan material kurang,
    standar kerja kurang, pola jam kerja
    (time shift).
    3. Kurang Kendali (Lock of Control),
    kurang kendali dapat diterjemahkan
    sebagai kegagalan manajemen dalam
    memenuhi dan menegakan standar
    yang ada di dalam Perusahaan.
    Contohnya adalah pelatihan yang
    kurang, tidak terjadualnya inspeksi
    terencana, organisasi yang tidak
    berjalan atau salah menganalisa suatu
    kecelakaan.

    Near Miss,
    Apakah anda pernah:
    ….menyalip sebuah kendaraan lalu tiba-tiba
    muncul kendaraan dari arah depan sehingga
    anda harus menginjak rem dalam-dalam dan,
    phiuuh, anda berhasil menghindari kendaraan
    tersebut?
    ….terpeleset di tangga dan - hanya karena
    refleks - tangan anda berhasil memegang
    pegangan tangga? lagi-lagi phiuuh…
    ….atau peristiwa lainnya saat anda hampir
    celaka yang membuat jantung anda seolah-olah
    lepas dan adrenalin anda mengalir deras?
    Jika pernah, maka percayalah bahwa anda
    pernah mengalami apa yang disebut dengan
    Near Miss.
    Apa itu Near Miss?
   Near miss adalah kondisi atau situasi dimana
    kecelakaan hampir terjadi. Secara sederhana
    Anda dapat menerjemahkannya menjadi
    “hampir celaka”. Jangan terlalu khawatir bila
    anda kemudian mengerutkan kening setelah
    membaca pengertian ini. Memang benar bahwa
    jika suatu “nearly miss” terjadi maka sudah
    pasti kecelakaan telah terjadi (bukan hampir
    celaka) - sehingga Anda, kemungkinan,
    menyatakan bahwa hampir celaka lebih
    diwakili oleh Near Hit. Meskipun demikian,
    near miss lebih dikenal secara universal. Oleh
    karena itu saya tetap menggunakan istilah near
    miss dalam posting ini.
    Lalu apa hubungan near miss dan rasio
    kecelakaan?
    Near miss pada dasarnya menunjukan potensi
    kecelakaan yang akan terjadi. Hal ini
    dikemukakan
   pertama kali oleh Heinrich yang melakukan
    penelitian statistik atas kecelakaan dan membuat
    sebuah piramida kecelakaan atau saat ini lebih
    dikenal dengan istilah rasio kecelakaan. Hasil
    penelitian ini kemudian disempurnakan pada tahun
    1960 oleh seorang spesialis asuransi industri bernama
    Frank Bird.
    Rasio kecelakaan yang dipaparkan oleh Frank Bird
    adalah sebagai berikut:
    Dalam pemaparannya, Bird menyatakan bahwa
    kecelakaan pada prinsipnya memiliki pola dimana
    semua jenis kecelakaan diawali dari near miss.
    Berdasarkan hasil penelitiannya, Bird menyatakan
    bahwa dalam setiap 600 buah kasus near miss akan
    terdapat 30 kasus kecelakaan yang mengakibatkan
    kerusakan peralatan, 10 kasus kecelakaan yang
    mengakibatkan cidera ringan, hingga 1 buah kasus
    kematian atau cidera serius akibat kecelakaan.
   Cidera akibat kecelakaan tambang dikategorikan ke dalam 3
    (tiga) kelas, yaitu:
   Cidera ringan, yaitu cidera akibat kecelakaan tambang yang
    menyebabkan pekerja tambang tidak mampu melakukan tugas
    semula lebih dari 1 hari namun kurang dari 3 minggu (sesuai
    dengan Kep.Men No. 555 Dept. Pertambangan dan Energi)
    Cidera berat, yaitu cidera akibat kecelakaan tambang yang
    menyebabkan pekerja tambang tidak mampu melakukan tugas
    semula selama lebih dari 3 minggu, atau cidera yang
    menyebabkan pekerja tambang cacat tetap, atau mengakibatkan
    keretakan tengkorak kepala, tulang punggung, pinggul, lengan
    bawah, lengan atas, paha, kaki, atau mengakibatkan
    pendarahan dalam, atau pingsan akibat kekurangan oksigen,
    atau luka terbuka yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan
    tetap, atau persendian yang lepas yang belum pernah terjadi
    sebelumnya
    Meninggal dunia, yaitu kecelakaan tambang yang
    mengakibatkan pekerja tambang mati dalam waktu 24 jam sejak
    terjadinya kecelakaan tersebut
   Resiko adalah besarnya kesempatan dua
    atau lebih bahaya bertemu dan
    mengakibatkan terjadinya suatu kerugian
    atau insiden, atau
    Resiko adalah besarnya kecenderungan
    atau kemungkinan timbulnya kerugian dari
    suatu bahaya
    Resiko adalah kecenderungan atau
    kemungkinan seseorang terpapar suatu
    bahaya atau bahan yang dapat merugikan
    Bahaya dapat diidentifikasikan berdasar
    tingkat resikonya. Tingkat resiko ditempat
    kerja dirumah atau dilingkungan mana
    anda berada akan sangat berbeda-beda.
    Dari itu pembuatan klasifikasi ditujukan
    untuk menentukan prioritas penanganan
    dan pengendalian bahaya.
   Tingkat resiko secara umum ditentukan
    dengan memperhatikan 3 (tiga) hal yaitu
    :
    1. Probability atau kemungkinan
    suatu bahaya menjadi penyebab
    kecelakaan.
    2. Frequency atau tingkat keseringan
    orang/harta benda terpapar bahaya
    tersebut
    3. Saverity atau tingkat keparahan
    suatu kecelakaan yang disebabkan
    bahaya tersebut.
   Formula dari Resiko adalah :
    R=PXFXS

    RESIKO : Kemungkinan x Keparahan X
    Keseringan

    Dalam menilai suatu resiko, ada beberapa harus
    diperhatikan :
    Bahaya mempunyai sifat spesifik, tergantung
    pada ruang/tempat, waktu dan massa sehingga
    satu jenis bahaya, dapat mempunyai nilai resiko
    yang berbeda.
    Besarnya angka resiko tidaklah penting. Yang
    penting adalah langkah pengendalian resiko
    yang dilakukan.
    Kakukan tindakan perbaikan segera, jika
    ditemukan bahaya dengan tingkat kekritisan
    yang tinggi.
   Penanggulangan Resiko
    · Eliminasi bahaya (Menghilangkan)
    · Isolasi (Pemisahan/menutup)
    · Penanggulangan melalui rekayasa
    · Subtitusi (mengganti)
    · Kontrol Administrasi
    · Pelatihan
    · Alar Perlindungan Diri
    Ad.1. Eliminasi Bahaya
    Menghilangkan suatu bahaya (eliminasi)
    adalah jalan pertama dalam mengantisipasi
    bahaya yang didapat. Menghilangkan
    dapat juga berarti meniadakan sumber
    bahaya sampai pada titik nol. Jika ada
    suatu benda atau material yang dapat
    menyebabkan suatu bahaya pada tingkat
    yang sangat fatal dan sesegera mungkin
    harus dihilangkan.
   Ad.2. Isolasi
    Pemisahan/menutup, adalah menutup sumber
    bahaya yang ada. Seperti menutup lubang yang
    terbuka di tempat yang diperkirakan akan
    mendapat suatu kecelakaan ditempat,
    memisahkan arus energi listrik agar tidak
    terjadi arus pendek dsb.
    Ad. 3. Subtitusi
    Mengganti alat atau material yang dianggap
    atau teridentifikasi terjadinya suatu bahaya
    yang bisa penyebab terjadinya suatu insiden.
    Mengganti sesuatu yang tidak cocok dengan
    peruntukannya. Misalnya, Karena material
    yang dipakai banyak orang yang teridentifikasi
    terkena suatu penyakit, maka bahan atau
    material tsb harus diganti dengan yang lain.
    Contoh
   Ad. 4. Kontrol Administrasi
    Sangksi dan teguran adalah salah satu bentuk
    kontrol administrasi yang harus diberikan kepada
    orang yang bertindak dapat menyebabkan suatu
    kecelakaan.
    Ad. 5. Pelatihan
    Pelatihan (teori - praktek) sangat dibutuhkan kepada
    setiap orang agar mereka dapat mengetahui hal-hal
    yang dapat menyebabkan terjadinya suatu
    kecelakaan. Untuk mendapatkan hasil yang
    maksimal dari pemberian pelatihan ini, konsistensi
    dan pengawasan senantiasa tetap dilaksanakan agar
    semua yang diajarkan dapat berjalan dengan
    maksimal.
    Ad. 6. Alat Pelindung Diri (APD)
    Alat pelindung diri adalah usaha yang paling
    minimal dari pengendalian suatu resiko. Karena
    dengan pemberian APD kepada setiap karyawan dan
    tamu yang berada diarea kerja, sudah menjadi usaha
    yang paling minimal dalam mencegah suatu bahaya.
   I. PENDAHULUAN
   Kegiatan Alam Terbuka (KAT) adalah
    suatu kegiatan yang dilaksanakan di lokasi
    yang masih alami baik berupa hutan,
    perbukitan, pantai dll. Kegiatan di alam
    terbuka saat ini banyak dilakukan oleh
    masyarakat sebagai salah satu alternatif
    wisata, kegiatan pendidikan dan bahkan
    penelitian. Selain untuk tujuan-tujuan
    tersebut, kegiatan ini juga bermanfaat
    untuk mengenal. Kebesaran Illahi melalui
    keajaiban alam yang merupakan ciptaan-
    Nya berupa berbagai keneragaman hayati
    yang sangat beraneka ragam yang masing-
    masing memiliki keunikan tersendiri.
   II. DEFINISI
   Pertolongan Pertama (PP) adalah
    perawatan pertama yang diberikan
    kepada orang yang mendapat
    kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba
    datang sebelum mendapatkan
    pertolongan dari tenaga medis. Ini
    berarti:
   Pertolongan Pertama harus
    diberikan secara cepat walaupun
    perawatan selanjutnya tertunda.
   Pertolongan Pertama harus tepat
    sehingga akan meringankan sakit
    korban bukan menambah sakit
    korban
   a. Prinsip Dasar
   b. Sistematika Pertolongan Pertama
   1. Jangan Panik
   2. Jauhkan atau hindarkan korban
    dari kecelakaan berikutnya.
   3. Perhatikan pernafasan dan denyut
    jantung korban
   4. Perhatikan tanda-tanda shock.
   5. Jangan memindahkan korban
    secara terburu-buru.
   6. Segera transportasikan korban ke
    sentral pengobatan
   a. Pingsan (Syncope/collapse)
   b. Dehidrasi
   c. Asma
   d. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala
   e. Maag/Mual
   f. Lemah jantung
   G. Histeria
   VII. PENUTUP
   Pertolongan Pertama adalah
    sebagai suatu tindakan antisipatif
    dalam keadaan darurat namun
    memiliki dampak yang sangat
    besar bagi penderita atau korban.
    Kesalahan diagnosa dan
    penanganan dapat mendatangkan
    bahaya yang lebih besar, cacat
    bahkan kematian. Satu hal yang
    perlu diingat adalah Pertolongan
    Pertama merupakan tindakan
    pertolongan yang diberikan
    terhadap korban dengan tujuan
    mencegah keadaan bertambah
    buruk sebelum si korban
    mendapatkan perawatan dari
    tenaga medis resmi. Jadi tindakan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)wulandari1996
 
Revisi UU ITE: Memerdekakan atau Membelengu
Revisi  UU ITE: Memerdekakan atau MembelenguRevisi  UU ITE: Memerdekakan atau Membelengu
Revisi UU ITE: Memerdekakan atau MembelenguICT Watch
 
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...Abd Rahman
 
RUU Perubahan UU ITE
RUU Perubahan UU ITERUU Perubahan UU ITE
RUU Perubahan UU ITEICT Watch
 
Pernyataan Pers Menyikapi Permen Blokir
Pernyataan Pers Menyikapi Permen BlokirPernyataan Pers Menyikapi Permen Blokir
Pernyataan Pers Menyikapi Permen BlokirICT Watch
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015ekho109
 
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs NegatifLegal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs NegatifICT Watch
 
E-Commerce - Regulatory, Ethical and Social Environment
E-Commerce - Regulatory, Ethical and Social EnvironmentE-Commerce - Regulatory, Ethical and Social Environment
E-Commerce - Regulatory, Ethical and Social EnvironmentHeru WIjayanto
 
Roadmap regulasi e commerce - Bimo Prasetio
Roadmap regulasi e commerce - Bimo PrasetioRoadmap regulasi e commerce - Bimo Prasetio
Roadmap regulasi e commerce - Bimo PrasetioIsah Kambali
 
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITEUU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITEICT Watch
 
Privasi Online dan Perlindungan Data Pribadi
Privasi Online dan Perlindungan Data PribadiPrivasi Online dan Perlindungan Data Pribadi
Privasi Online dan Perlindungan Data PribadiICT Watch
 
Bab iii cyberlaw 9 14
Bab iii cyberlaw 9 14Bab iii cyberlaw 9 14
Bab iii cyberlaw 9 14Artiny Tianis
 

La actualidad más candente (20)

Uud ite
Uud iteUud ite
Uud ite
 
Cyberlaw 2
Cyberlaw 2Cyberlaw 2
Cyberlaw 2
 
Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
Ulasan Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)
 
Revisi UU ITE: Memerdekakan atau Membelengu
Revisi  UU ITE: Memerdekakan atau MembelenguRevisi  UU ITE: Memerdekakan atau Membelengu
Revisi UU ITE: Memerdekakan atau Membelengu
 
Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...
Laporan penelitian penerapan_bantuan_timbal_balik_dalam_masalah_pidana_terhad...
 
RUU Perubahan UU ITE
RUU Perubahan UU ITERUU Perubahan UU ITE
RUU Perubahan UU ITE
 
Pernyataan Pers Menyikapi Permen Blokir
Pernyataan Pers Menyikapi Permen BlokirPernyataan Pers Menyikapi Permen Blokir
Pernyataan Pers Menyikapi Permen Blokir
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
 
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs NegatifLegal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
Legal Opinion tentang Permen Blokir Situs Negatif
 
E-Commerce - Regulatory, Ethical and Social Environment
E-Commerce - Regulatory, Ethical and Social EnvironmentE-Commerce - Regulatory, Ethical and Social Environment
E-Commerce - Regulatory, Ethical and Social Environment
 
Etika
EtikaEtika
Etika
 
Pp eptik
Pp eptikPp eptik
Pp eptik
 
E commerce-ver-2003
E commerce-ver-2003E commerce-ver-2003
E commerce-ver-2003
 
Roadmap regulasi e commerce - Bimo Prasetio
Roadmap regulasi e commerce - Bimo PrasetioRoadmap regulasi e commerce - Bimo Prasetio
Roadmap regulasi e commerce - Bimo Prasetio
 
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITEUU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
UU 19 tahun 2016 - Revisi UU ITE
 
Privasi Online dan Perlindungan Data Pribadi
Privasi Online dan Perlindungan Data PribadiPrivasi Online dan Perlindungan Data Pribadi
Privasi Online dan Perlindungan Data Pribadi
 
Cyberlaw
CyberlawCyberlaw
Cyberlaw
 
Cyberlaw
CyberlawCyberlaw
Cyberlaw
 
Bab iii cyberlaw 9 14
Bab iii cyberlaw 9 14Bab iii cyberlaw 9 14
Bab iii cyberlaw 9 14
 

Similar a Presentation1

Cyber crime
Cyber crimeCyber crime
Cyber crimetahmabsi
 
UU ITE terhadap penggunaan teknologi
UU ITE terhadap penggunaan teknologiUU ITE terhadap penggunaan teknologi
UU ITE terhadap penggunaan teknologievitavivi
 
Bukti Digital/Digital Evidence
Bukti Digital/Digital EvidenceBukti Digital/Digital Evidence
Bukti Digital/Digital EvidenceRahmat Inggi
 
HUKUM_TELEMATIKA_CYBER_CRIME_LAW.pdf
HUKUM_TELEMATIKA_CYBER_CRIME_LAW.pdfHUKUM_TELEMATIKA_CYBER_CRIME_LAW.pdf
HUKUM_TELEMATIKA_CYBER_CRIME_LAW.pdfEmirPasha1
 
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Implikasi ...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Implikasi ...Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Implikasi ...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Implikasi ...SeptianCahyo10
 
Fauziah, hapzi ali, tugas 1 minggu 3 sim
Fauziah, hapzi ali, tugas 1 minggu 3 simFauziah, hapzi ali, tugas 1 minggu 3 sim
Fauziah, hapzi ali, tugas 1 minggu 3 simfauziah_fauziah
 
PTI Part Three.pptx
PTI Part Three.pptxPTI Part Three.pptx
PTI Part Three.pptxRedyWinatha1
 
(final) PPT Peran UNCITRAL dalam E-Commerce Indonesia (Dr. Tasya Safiranita)...
(final) PPT Peran UNCITRAL dalam E-Commerce  Indonesia (Dr. Tasya Safiranita)...(final) PPT Peran UNCITRAL dalam E-Commerce  Indonesia (Dr. Tasya Safiranita)...
(final) PPT Peran UNCITRAL dalam E-Commerce Indonesia (Dr. Tasya Safiranita)...ERICJINGGA
 
PPT UU ITE.pptx
PPT UU ITE.pptxPPT UU ITE.pptx
PPT UU ITE.pptxNeviAmbar
 
2021 Seminar- Polemik UU ITE dan Revisi UU ITE
2021   Seminar- Polemik UU ITE  dan Revisi UU ITE2021   Seminar- Polemik UU ITE  dan Revisi UU ITE
2021 Seminar- Polemik UU ITE dan Revisi UU ITEBambang
 
Instrumen internasional di bidang it
Instrumen internasional di bidang itInstrumen internasional di bidang it
Instrumen internasional di bidang itS'Roni Roni
 
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWare
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWareBudapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWare
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWareRahmat Inggi
 
Contoh kasus uu ite
Contoh kasus uu iteContoh kasus uu ite
Contoh kasus uu iteagusjepara
 
Ius constitutum dan ius constituendum dalam perlindungan data pribadi
Ius constitutum dan ius constituendum dalam perlindungan data pribadiIus constitutum dan ius constituendum dalam perlindungan data pribadi
Ius constitutum dan ius constituendum dalam perlindungan data pribadiAditamaDirga
 
Tugas etika profesi kelompok 4 (e-commerse)
Tugas etika profesi kelompok 4 (e-commerse)Tugas etika profesi kelompok 4 (e-commerse)
Tugas etika profesi kelompok 4 (e-commerse)aaean
 

Similar a Presentation1 (20)

CYBER LAW.pptx
CYBER LAW.pptxCYBER LAW.pptx
CYBER LAW.pptx
 
Cyber crime
Cyber crimeCyber crime
Cyber crime
 
UU ITE terhadap penggunaan teknologi
UU ITE terhadap penggunaan teknologiUU ITE terhadap penggunaan teknologi
UU ITE terhadap penggunaan teknologi
 
Diskusi 1.docx
Diskusi 1.docxDiskusi 1.docx
Diskusi 1.docx
 
Bukti Digital/Digital Evidence
Bukti Digital/Digital EvidenceBukti Digital/Digital Evidence
Bukti Digital/Digital Evidence
 
HUKUM_TELEMATIKA_CYBER_CRIME_LAW.pdf
HUKUM_TELEMATIKA_CYBER_CRIME_LAW.pdfHUKUM_TELEMATIKA_CYBER_CRIME_LAW.pdf
HUKUM_TELEMATIKA_CYBER_CRIME_LAW.pdf
 
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Implikasi ...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Implikasi ...Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Implikasi ...
Tugas SIM, Septian Dwi Noorcahyo, Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., Implikasi ...
 
Fauziah, hapzi ali, tugas 1 minggu 3 sim
Fauziah, hapzi ali, tugas 1 minggu 3 simFauziah, hapzi ali, tugas 1 minggu 3 sim
Fauziah, hapzi ali, tugas 1 minggu 3 sim
 
PTI Part Three.pptx
PTI Part Three.pptxPTI Part Three.pptx
PTI Part Three.pptx
 
(final) PPT Peran UNCITRAL dalam E-Commerce Indonesia (Dr. Tasya Safiranita)...
(final) PPT Peran UNCITRAL dalam E-Commerce  Indonesia (Dr. Tasya Safiranita)...(final) PPT Peran UNCITRAL dalam E-Commerce  Indonesia (Dr. Tasya Safiranita)...
(final) PPT Peran UNCITRAL dalam E-Commerce Indonesia (Dr. Tasya Safiranita)...
 
PPT UU ITE.pptx
PPT UU ITE.pptxPPT UU ITE.pptx
PPT UU ITE.pptx
 
2021 Seminar- Polemik UU ITE dan Revisi UU ITE
2021   Seminar- Polemik UU ITE  dan Revisi UU ITE2021   Seminar- Polemik UU ITE  dan Revisi UU ITE
2021 Seminar- Polemik UU ITE dan Revisi UU ITE
 
Ruu ite-final
Ruu ite-finalRuu ite-final
Ruu ite-final
 
Instrumen internasional di bidang it
Instrumen internasional di bidang itInstrumen internasional di bidang it
Instrumen internasional di bidang it
 
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWare
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWareBudapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWare
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWare
 
CYBER_LAW.pdf
CYBER_LAW.pdfCYBER_LAW.pdf
CYBER_LAW.pdf
 
Ptik
PtikPtik
Ptik
 
Contoh kasus uu ite
Contoh kasus uu iteContoh kasus uu ite
Contoh kasus uu ite
 
Ius constitutum dan ius constituendum dalam perlindungan data pribadi
Ius constitutum dan ius constituendum dalam perlindungan data pribadiIus constitutum dan ius constituendum dalam perlindungan data pribadi
Ius constitutum dan ius constituendum dalam perlindungan data pribadi
 
Tugas etika profesi kelompok 4 (e-commerse)
Tugas etika profesi kelompok 4 (e-commerse)Tugas etika profesi kelompok 4 (e-commerse)
Tugas etika profesi kelompok 4 (e-commerse)
 

Presentation1

  • 1.
  • 2. Menjabarkan UU keselamatan kerja  Berikut ini Kontroversi dan Polemik UU-ITE  Undang-Undang Infomasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) ini pada dasarnya adalah salah satu konsekuensi dari skema konvergensi bidang telekomunikasi, computing dan entertainment (media), dimana pada awalnya masing-masing masih berbaur sendiri-sendiri. Undang-undang ini dibuat untuk memberikan kepastian hukum dan implikasinya pada saat transaksi elektronik seperti transaksi keuangan via ponsel, dari mulai saat memasukkan password, melakukan transaksi keuangan, sampai bagaimana pesan itu sampai ke recipient yang dituju. Kepastian hukum ini diperlukan untuk para stakeholder terkait di dalamnya, mulai dari operator seluler, penyedia service transaksi keuangan tersebut, bank dimana sang nasabah menyimpan uangnya, sampai ke bank dimana recipient menjadi nasabahnya (yang mungkin saja berbeda dengan bank si sender).
  • 3. mendasari dibuatnya undang-undang ini, penekanan terhadap globalisasi, perkembangan teknologi informasi, dan keinginan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.  Pemerintah mengklaim bahwa UU ini sudah mengakomodasi berbagai masukan dari para stakeholder terkait, dan sudah pula mengacu kepada aturan internasional seperti Brussels Convention on Online Transaction 2002, United Nations Commissions on International Trade Law (UNCITRAL), World Trade Organization (WTO), Uni Eropa (UE), APEC, ASEAN, dan OECD. Namun dalam proses pengerjaannya sampai selesai saat inipun masih ada sebagian kalangan menentangnya bahkan menginginkan judicial review.  Sebelum membahas lebih jauh tentang hal-hal yang masih dipermasalahkan, ada baiknya dipahami dulu tentang apa itu tandatangan elektronik dan apa itu sertifikat elektronik, yang selalu disebut-sebut dalam sebagian pasal pada UU tersebut
  • 4.   Gambar 2. Cakupan Materi UU ITE  Pemerintah mengklaim bahwa UU ini sudah mengakomodasi berbagai masukan dari para stakeholder terkait, dan sudah pula mengacu kepada aturan internasional seperti Brussels Convention on Online Transaction 2002, United Nations Commissions on International Trade Law (UNCITRAL), World Trade Organization (WTO), Uni Eropa (UE), APEC, ASEAN, dan OECD. Namun dalam proses pengerjaannya sampai selesai saat inipun masih ada sebagian kalangan menentangnya bahkan menginginkan judicial review.  Sebelum membahas lebih jauh tentang hal-hal yang masih dipermasalahkan, ada baiknya dipahami dulu tentang apa itu tandatangan elektronik dan apa itu sertifikat elektronik, yang selalu disebut-sebut dalam sebagian pasal pada UU tersebut.
  • 5. Proses terjadinya tandatangan elektronik (TE) dimulai dengan suatu pesan asli yang dimasukkan dalam suatu fungsi Hash sehingga menghasilkan suatu message digest. Message digest ini sama dengan suatu “sidik jari” sehingga jika ada perubahan sekecil apapun dari message digest ini maka message asli tidak akan dapat direproduksi lagi karena “sidik jari” telah berubah.
  • 6. Gambar 3. Mekanisme Tandatangan Elektronik  Dari gambar tersebut maka yang disebut dengan TE adalah Message Digest yang telah ditandatangani menggunakan private key. Selanjutnya recipient ketika menerima “plain text + tandatangan” akan memisahkan antara “plain text” dengan “tandatangan”.  Bagian “tandatangan“ tadi akan dibuka menggunakan public key yang dimiliki recipient sehingga menjadi message digest (sebut saja message digest A), lalu “plain text” tadi akan dimasukkan ke fungsi Hash yang sama dengan sender, maka muncullah “message digest” kedua (sebut saja message digest B). Maka kedua message digest A dan B ini lalu dibandingkan. Jika sama, berarti tidak ada perubahan dalam proses pengiriman sampai ke recipient.
  • 7. Identifikasi penandatangan suatu dokumen elektronik bukan hal mudah. Jika suatu proses penandatanganan dokumen ini diragukan, maka keabsahannya bisa hilang. Karenanya, agar menjadi dokumen yang dapat dipercaya dan sah secara hukum, maka diperlukan bantaun pihak ketiga yang disebut dengan Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSE) atau Certificate Authority (CA). CA akan membantu untuk identifikasi penandatanganan dan membantu menghubungkan antara kunci publik dengan subyek hukumnya.  Jika subyek hukum tersebut adalah X, maka X akan meregister kunci publiknya terlebih dulu kepada suatu PSE. Lalu PSE ini akan membuatkan suatu sertifikast elektronik yang merupakan hasil “binding” antara X dengan kunci publiknya. Jadi sertifikat elektronik ini sebenarnya berisi kunci publik X yang dioperasikan secara AND dengan kunci publik X yang sudah ditandatangani oleh PSE.
  • 8. Dengan demikian jika pengguna Y ingin membuka dokumen elektronik dari pengguna X tadi, maka pengguna Y harus terlebih dulu mendapatkan sertifikat elektronik X. Lalu dengan menggunakan kunci publik dari PSE, maka tandatangan digital (dari PSE) yang ada di dalam sertifikat X akan dapat dibuka. Dengan demikian maka kini kunci publik X bisa didapatkan.
  • 9. Peluang yang dapat diambil dengan kehadiran UU ITE ini adalah sebagai berikut :  1. Penyelenggaran Sistem Elektronik (Certificate Authority / CA) diharuskan berbadan hukum dan berdomisili di Indonesia (pasal 13 sampai 16). CA dari luar negeri yang terkenal seperti Verisign dan Geotrust dianggap tidak memiliki cukup informasi untuk melakukan verifikasi terhadap identitas seseorang di dalam Indonesia. Ini memberi peluang bagi bisnis baru di Indonesia. Juga dalam hal audit kehandalan atau kesesuaian yang meliputi banyak paramater, dari manajemen umum, kebijakan, manajemen resiko, otentikasi, otorisasi, pengawasan, ekpertise yang memadai, dll. Sebagian besar UU ini memang mengatur Infrastruktur Kunci Publik (Public Key Infrastructure/PKI). Untuk diketahui pada tahun 2006 sudah diterbitkan Peraturan Menkominfo 29/PERM/M.KOMINFO/11/2006 tentang pengorganisasian, pengawasan, dan pengamanan infrastruktur CA ini.
  • 10. 1UU ini dapat mengantisipasi kemungkinan penyalahgunaan internet yang dapat merugikan. Aksi membobol sistem pihak lain (cracking) kini dilarang secara eksplisit. Pencegahan terhadap sabotase terhadap perangkat digital dan jaringan data yang dapat mengganggu privasi seseorang membutuhkan suatu sistem security yang baik.  Ini adalah peluang bagi masyarakat untuk menjadi praktisi keamanan jaringan. Jika seseorang tidak memanfaatkan internet untuk hal-hal negatif, tidak ada yang perlu ditakutkan dengan kehadiranUU ITE ini. Karenanya kekawatiran pengusaha Warnet sebenarnya tidak beralasan, mungkin dalam hal petunjuk pelaksanaannya saja yang memang belum jelas karena ada beberapa Peraturan di bawahnya yang belum selesai dibuat.  2. Transaksi dan sistem elektronik beserta perangkat pendukungnya mendapat perlindungan hukum. Kini Tandatangan Elektronik sudah memiliki kekuatan hukum sehingga dianggap sama dengan tandatangan konvensional, sehingga alat bukti elektronik sudah diakui seperti alat bukti lainnya yang diatur dalam KUHAP.
  • 11. 3. Kegiatan ekonomi bisa mendapatkan perlindungan hukum, misalnya E-tourism, E-learning, implementasi EDI, transaksi dagang via, sehingga jika ada yang melakukan pelanggaran akan bisa segera digugat berdasarkan pasal-pasal UU ITE ini. Hambatan pengurusan ekspor-import terkait dengan transaksi elektronik dapat diminimalkan, apalagi jika nantinya sudah kerjasama berupa mutual legal assistance sudah dapat terealisasikan.  4. Walaupun masih perlu ada Mutual Legal Assistance (MLA), UU ini sudah dibuat dengan menganut prinsip extra territorial jurisdiction sehingga kejahatan yang dilakukan oleh seseorang dari luar Indonesia, akan bisa diadili dengan UU ini.  5. Penyelesaian sengketa juga dapat diselesaikan dengan metode penyelesaian sengketa alternative atau arbitrase.  6. UU ITE ini memberi peluang sebesar-besarnya kepada pemerintah untuk mengadakan program pemberdayaan internet (terlepas dari sisi negatifnya) untuk digunakan sebagai sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. Public awareness harus dibangun secara kontinyu, sehingga “bahasa” internet di Indonesia menjadi bahasa yang bermartabat. Tentu saja ini harus dibarengi dengan infrastruktur yang mumpuni untuk mengurangi dampak negatifnya. Pembentukan ID-SIRTI tampaknya sudah mengarah ke sana.
  • 12. Di balik segala peluang tersebut, muncul banyak kontroversi yang disebabkan beberapa kelemahan pada UU ITE ini. Apa saja kelemahan yang menjadi dasar bagi para kalangan yang kontra terhadap kehadiran UU ITE ini ?  1. UU ini dianggap dapat membatasi hak kebebasan berekspresi, mengeluarkan pendapat dan bisa menghambar kreativitas dalam ber-internet, terutama pada pasal 27 ayat (1), Pasal 27 ayat (3), Pasal 28 ayat (2), dan Pasal 31 ayat (3). Pasal-pasal tersebut pada dianggap umumnya memuat aturan- aturan warisan pasal karet (haatzai artikelen), karena bersifat lentur, subjektif, dan sangat tergantung interpretasi pengguna UU ITE ini.
  • 13. Ancaman pidana untuk ketiganya pun tak amain- main yaitu penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak 1 milyar rupiah  Tambahan lagi, dalam konteks pidana, ketiga delik ini berkategori delik formil, jadi tidak perlu dibuktikan akan adanya akibat dianggap sudah sempurna perbuatan pidananya. Ketentuan delik formil ini, di masa lalu sering digunakan untuk menjerat pernyataan-pernyataan yang bersifat kritik. Pasal-pasal masih dipermasalahkan oleh sebagian bloger Indonesia.  2. Belum ada pembahasan detail tentang spamming. Dalam pasal 16 UU ITE mensyaratkan penggunaan ‟sistem elektronik‟ yang aman dengan sempurna, namun standar spesifikasi yang bagaimana yang digunakan ? Apakah mengoperasikan web server yang memiliki celah keamanan nantinya akan melanggar undang-undang?
  • 14. 3. Masih terbuka munculnya moral hazard memanfaatkan kelemahan pengawasan akibat euforia demokrasi dan otonomi daerah, seperti yang kadang terjadi pada pelaksanaan K3 dan AMDAL.  4. Masih sarat dengan muatan standar yang tidak jelas, misalnya standar kesusilaan, definisi perjudian, interpretasi suatu penghinaan. Siapa yang berhak menilai standarnya ? Ini sejalan dengan kontroversi besar pada pembahasan undang-undang anti pornografi.  5. Ada masalah yurisdiksi hukum yang belum sempurna. Ada suatu pengaandaian dimana seorang WNI membuat suatu software kusus pornografi di luar negeri akan dapat bebas dari tuntutan hukum.
  • 15. · 1. MENDISKRIPSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)  · 2. SISWA DAPAT MENDISKRIPSIKAN KESELAMATN DAN KESEHATAN KERJADAPAT MENGETAHUI MACAM – MACAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Teknologi dan RekayasaTUJUAN  · 3. UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAUndang-undang No. 1 tahun 1970 tentangKeselamatanKerjaTentangIstilahRuangLingkupSyarat – SyaratKeselamatanKerjaPembinaanPanitiaPembinaanKeselamat andanKesehatanKerjaKecelakaandan Cara MelaporkanKewajibandanHakTenagaKerjaKewajibanbilamema sukitempatkerjaKewajibanPengurusTeknologi dan Rekayasa  · 4. PeraturanMenteriTenagaKerja No. 03/MEN/98 tentang Tata Cara PelaporandanPemeriksaanKecelakaanPengertianTata Cara PelaporanKecelakaanPemeriksaanKecelakaanSanksiPengawasa nKetentuanPenutupTeknologi dan Rekayasa  · 5. PeraturanMenteriTenagaKerja No. PER.05/MEN/1996
  • 16. tentangSistemManajemenKeselamatandanKesehatanKerjaKetentuanUmu mTujuandanSasaranSistemManajemen K3PenerapanSistemManajemen K3Audit SistemManajemen K3KewenanganDirekturMekanismePelaksanaan AuditSertifikat K3PembinaandanPengawasanPembiayaanTeknologi dan Rekayasa  · 6. KONSEP DASAR K3Teknologi dan RekayasaTujuanpendidikankeselamatandankesehatankerjaadalahmenceg ahterjadinyakecelakaanPerilaku yang tidakamanDUA HAL TERBESAR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA Kondisi lingkungan yang tidak aman  · 7. Teknologi dan RekayasaTujuankeselamatandankesehatankerjaMelindungi kesehatan tenaga kerja, meningkatkan efisiensi kerja, mencegah terjadinya kecelakaan kerja danpenyakitHendaknyadiaturpenempatanasisten  · 8. BERBAGAI ARAH K3Teknologi dan Rekayasa1. Mengantisipasikeberadaanfaktorpenyebabbahaya dan melakukanpencegahansebelumnya.2. Memahami jenis-jenis bahaya yang ada di tempatkerja3. Mengevaluasitingkatbahayaditempatkerja4. Mengendalikanterjadinyabahayaataukomplikasi.  · 9. CARA PENGENDALIAN ANCAMANBAHAYA KESEHATAN KERJATeknologi
  • 17. dan RekayasaPengendalian teknik: mengganti prosedur kerja, menutupmengisolasibahanberbahaya, menggunakanotomatisasipekerjaan, menggunakan cara kerja basah dan ventilasi pergantianudara.Pengendalianadministrasi: mengurangiwaktupajanan, menyusun peraturan keselamatan dan kesehatan, memakai alat pelindung, memasang tanda-tandaperingatan, membuatdaftar data bahan-bahan yang aman, melakukan pelatihan sistempenangganandaruratPemantauankesehatan: melakukanpemeriksaankesehatan  · 10. KEWAJIBAN PENGELOLA K3Teknologi dan Rekayasa  · 11. BASIC SAFETYTeknologi dan RekayasaSuatukeadaanatautindakan yang dapatmenimbulkankerugianmanusia, hartabenda, maupunlingkunganSuatuukuran yang menyatakankemungkinandankeparahandarisuatuaki batkerugianKejadian yang tidandiinginkan
  • 18. 10 May  A. prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan kerja (k3)Dalam dunia industri atau perkantoran, pendidikan yang menggunakan komputer dalam jumlah yang banyak, kesehatan dan keselamatan kerja tentu menjadi faktor yang sangat penting.Para pengguna komputer pribadi pun perlu menerapkan prinsip menjaga kesehatan dan keselamatan kerja menurut petunjuk yang sudah ada. Seorang yang sehari-hari menggunakan komputer baik untuk pekerjaan, pendidikan, ataupun hobi tetap harus memperhatikan prinsip- prinsip kesehatan agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan.Gangguan kesehatan yang mungkin muncul akibat penggunaan komputer adalah:  1. gangguan pada mata 2. gangguan pada kepala 3. gangguan pada tangan 4. gangguan pada badan
  • 19. Salah satu peralatan komputer yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan adalah monitor. Seperti kita ketahui, layar monitor memancarkan radiasi atau pemancaran partikel-partikel elementer dan energi radiasi. Energi radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom sehingga atom menjadi muatan positif dan disebut ion positif. Sementara itu, elektron yang dikeluarkan dapat tinggal bebas atau mengikat atom netral lainnya dan membentuk ion negatif. Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk pada atom-atom di tubuh kita. Radiasi yang dipancarkan monitor komputer antara lain berupa:  1. sinar-X 2. sinar ultraviolet 3. gelombang mikro 4. radiasi elektromagnetik frekuensi sangat rendah
  • 20. Gangguan kesehatan yang diduga timbul akibat radiasi komputer adalah penyakit katarak.Untuk itu, setiap pengguna komputer perlu mengatur waktu pemakaian komputer. Jika Anda harus bekerja di depan komputer dalam jangka waktu yang lama, usahakan untuk mengatur waktu jeda agar tidak terus menerus menatap layar monitor.Selain radiasi yang ditimbulkan oleh monitor komputer, kita perlu memperhatikan pula faktor-faktor lain yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, yaitu posisi tubuh, posisi peralatan, pencahayaan ruangan, dan kondisi lingkungan (suhu, kualitas udara dan gangguan suara). Menggunakan komputer dengan posisi tubuh yang benar, akan memberikan kenyamanan saat bekerja. Dengan posisi tubuh yang rileks, kita dapat bekerja secara efektif dan kesehatan kita pun akan terjaga. Ilmu yang mempelajari bagaimana mengatur posisi duduk yang baik dan benar di depan komputer disebut ergonomi. Kenyamanan yang dibutuhkan antara lain keadaan user maupun hardware atau perangkat keras komputer ;
  • 21. Bagian kepala dan leher  Aturlah agar posisi kepala dan leher anda tegak dengan pandangan lurus ke depan. Dengan posisi ini, anda akan sanggup bertahan lebih lama di depan komputer dan tidak cepat merasa lelah. Posisi leher yang terlalu lentur dan kepala menengadah atau menunduk saat menghadap monitor tidak dibenarkan karena akan membuat anda cepat lelah.  Bagian punggung  Duduk dengan punggung yang tegak dan rileks merupakan posisia yang benar saat menggunakan komputer. Badan yang terlalu membungkuk, terlalu miring ke kiri atau ke kanan, dapat menimbulkan rasa sakit. Usahakan agar seluruh punggung tersangga dengan baik oleh sandaran kursi.  Bagian pundak  Aturlah posisi pundak sedemikian rupa agar otot-otot pundak tidak tegang. Usahakan agar pundak tidak terlalu ke bawah atau terlalu tegak  Posisi lengan dan siku  Posisi lengan yang baik adalah berada di samping badan dan siku membentuk sudut lebih besar dari 90 derajat.bagian kaki  Gunakan sandaran kaki atau footrest sehingga tungkai berada dalam posisi yang nyaman.
  • 22. letakkan monitor di ruangan dengan pencahayaan yang cukup (tidak terlalu terang dan tidak terlalu redup)  atur posisi monitor agar berada tepat di depan mata Anda  aturlah kecerahan monitor agar cahaya yang keluar tidak terlalu terang atau terlalu redup  gunakan filter screen (filter monitor) untuk meredam radiasi.  · Monitor CRT menggunakan listrik tegangan tinggi dan membutuhkan daya yang cukup besar. Hindarkan monitor dari percikan air karena dapat menimbulkan hubungan pendek atau korsleting yang dapat membahayakan keselamatan Anda
  • 23. Tanpa disadari bekerja dengan komputer ternyata membawa dampak yang kurang menyehatkan bagi kesehatan mata kita, untuk meminimilisasi hal tersebut berikut tips singkat menjaga mata dari sengatan radiasi komputer. Tanda-tanda dampak radiasi tersebut biasanya mata sering terasa kabur, mata berkunang- kunang, kepala agak pusing. Monitor berpengaruh pada kesehatan mata karena mengeluarkan radiasi. Untuk mengurangi keluhan pada mata, lakukan hal- hal berikut:  1.Pilihlah monitor yang berbentuk LCD/plasma.karena monitor ini dipercaya lebih baik daripada monitor yang model lama.Jika anda punya cukup uang,bisa membeli VGA yang bagus agar warna monitor tidak melelahkan mata.  2.Jagalah jarak mata anda dengan monitor komputer.idealnya jarak mata ke komputer adalah 30 cm
  • 24. 3. Letakkan monitor sejajar dengan mata anda.jangan terlalu rendah dan jangan terlalu tinggi.usahakan saat anda melihat komputer rasanya enak dan nyaman  4. Atur warna pada layar monitor sehingga enak dipandang mata.jangan terlalu terang karena dapat menyebabkan mata anda menjadi silau.juga jangan terlalu gelap,karena akan menyebabkan mata anda bekerja terlalu keras sehingga membuat mata menjadi cepat kering.  5. Atur screen refresh rate menjadi 75 htz..caranya jika anda pakai windows XP klik kanan pada desktop-properties-setting- advanced-monitor-lihat kolom screen refresh rate.atur menjadi 75 htz.  6. Sesering mungkin kedipkan mata.karena dengan kita mengedipkan mata,akan merangsang kelenjar airmata untuk mengeluarkan air mata yang berfungsi membuat mata menjadi basah dan lembab.jika anda jarang mengedipkan mata,maka mata akan menjadi kering.jika dipaksakan terus mata akan menjadi sakit dan akhirnya memerah.bila perlu anda bisa membeli obat tetes mata untuk membuat mata selalu dalam keadaan basah.
  • 25. 7. Perhatikan cahaya disekitar ruangan tempat anda menggunakan komputer.usahakan ruangan cukup pasokan cahaya.jangan menggunakan komputer di ruangan yang gelap(tidak cukup cahaya).  8. Setelah penggunaan komputer dalam jangka waktu yang lama,istirahatkan mata minimal 15 menit.anda bisa melihat lihat keluar ruangan untuk menyegarkan mata.usahakan untuk melihat objek yang berwarna hijau seperti pepohonan dan daun daunan.karena menurut para peneliti,warna hijau mampu membuat mata kembali segar. 
  • 26. Letak mouse yang benar adalah di samping keyboard. Sesuaikan tangan yang biasa Anda gunakan untuk bekerja. Jika Anda bekerja dengan tangan kiri, letakkan mouse di sebelah kiri keyboard dan aturlah agar setting mouse menjadi left handed melalui sistem operasi. Penggunaan Mouse Ketika menggunakan mouse usahakan agar pergelangan tangan berada pada posisi tidak menggantung atau lebih rendah dari mouse.
  • 27.   Di masa sekarang ini telah tersedia berbagai macam produk keyboard yang ditujukan agar anda nyaman mengetik, meski dalam waktu lama. Namun yang lebih penting adalah bagaimana anda mengatur postur dan posisi tubuh anda, terutama lengan anda, sehingga anda bisa menghindari kelelahan dan cedera.Untuk itu ada baiknya mengikuti nasehat Stephanie Brown, seorang guru piano asal Amerika, dalam majalah “Her World“. “Ikutilah disiplin pemain piano yang sedang pentas,” katanya. Stephanie memberi lima petunjuk untuk diterapkan saat anda mengetik pada keyboard.  1. Sejajarkan pergelangan tangan dengan telapak tangan Upayakan pergelangan tangan anda selalu sejajar dengan telapak tangan. Lemaskan pergelangan tangan anda seperti mengambang. Jangan tegang.  2. Posisi siku menggantung Pastikan siku anda dalam posisi bebas menggantung. Menyandarkan siku pada sandaran kursi saat mengetik, selain menyulitkan anda untuk mengetik, juga membuat anda tegang dan cepat lelah.
  • 28. 3. Lemaskan jari telunjuk dan jari manis anda Kunci mengetik tanpa lekas lelah adalah melemaskan seluruh jari anda. Jangan kaku dan tegang. Biarkan lemas, rileks, apa adanya.  4. Tekan tombol dengan tenang Jangan menekan tombol dengan kuat atau mengalirkan kekuatan penuh pada tangan anda. Ingat, anda sedang mengetik, bukan memukul tombol keyboard.  5. Bila tidak sedang mengetik Lemaskan keseluruhan tangan bila sedang tidak memencet tombol di keyboard. Keadaan anda sebelum mengetik juga mempengaruhi kondisi anda di saat mengetik.
  • 29. Aturlah meja dan kursi sedemikian rupa hingga posisi duduk Anda di depan monitor lebih nyaman, dan Anda dapat menjangkau keyboard dan mouse dengan mudah. Selain diatur posisinya, perangkat keras komputer harus dijaga dengan baik karena perangkat-perangkat tersebut menggunakan listrik.
  • 30. Kotak CPU yang diletakkan di lantai dan tidak dilengkapi dengan ground dapat mengalirkan listrik saat kita menyentuhnya tanpa alas kaki. Untuk menghindari korsleting, kotak CPU sebaiknya diletakkan di yang aman, misalnya di atas meja. Kotak CPU dapat ditanahkan (grounded) dengan cara dihubungkan ke tanah atau tembok menggunakan seutas kawat tembaga. Karena CPU membutuhkan konsumsi listrik yang besar, maka kita harus menjauhkannya dari benda-benda cair dan binatang atau serangga untuk menghindari korsleting.
  • 31. Aturlah susunan kabel secara baik dan rapi. Periksala stop kontak atau sumber listrik, jangan sampai ada yang longgar karena aliran listrik yang tidak stabil berpotensi merusak perangkat keras komputer dan mengakibatkan korsleting.
  • 32. Prinsip Kerja  Berpakaian rapi dan sopan  Memakai pakaian /jas laboratorium  Mengisi bon alat sesuai dengan jenis dan jumlah alat yang dibutuhkan setiap praktikum  Menggunakan peralatan praktikum dengan hati hati dan sesuai dengan petunjuk penggunaan  Mengisi buku penggunaaan alat selama praktek  Tidak bergurau dalam lab  Tidak makan dan minum atau merokok dalam lab  Menjaga keselamatan kerja dalam menggunakan peralatqan selama praktikum berlangsung  Menjaga kebersihan lab  Mengembalikan peralatan laboratorium yang di pinjam setelah selesai praktikum dalam keadaan bersih dan sesuai dengan jumlah pada saat bon / pinjam peralatan  Peralatan di lab komputer yang mungkin membuat ruangan yang paling mahal di sekolah. pedoman khusus harus ditetapkan untuk memastikan bahwa mesin tidak rusak dan digunakan untuk potensi mereka sepenuhnya: Berikut adalah beberapa contoh dari disiplin komputer lab berurusan dengan peralatan:
  • 33. 12. Tidak ada makanan atau minuman diperbolehkan dalam laboratorium.  13. Ransel tidak diperbolehkan di laboratorium atau dimasukkan di dalam loker masing- masing  14. Jika ditemui masalah selalu meminta bantuan guru tidak pernah mencoba untuk “memperbaiki” sendiri.  Kesimpulan :  Kita perlu mengetahui ketentuan penggunaan perangkat keras PC dan periferalnya demi kesehatan dan keselamatan kerjakita. Setting dan posisi perangkat keras serta posisi tubuh pada saat bekerja harus kita perhatikan agar terhindar dari dampak buruk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi komputer. Kelalaian atau kecerobohan dapat mendatangkan efek negatif yang membahayakan kesehatan kita.yang akan berdampak buruk pada kinerja kita
  • 34. Menurut WHO „sehat‟ adalah suatu keadaan yang lengkap meliputi kesejahteraan fisik, mental dan sosial, bukan semata- mata bebas dari penyakit dan cacat atau kelemahan. Sebagai konsekuensi dari konsep WHO maka sehat adalah : tidak sakit, tidak cacat, tidak lemah, bahagia secara rohani, sejahtera secara sosial dan fit secara jasmani. Keadaan „sakit‟ merupakan akibat dari kesalahan adaptasi terhadap lingkungan (maladaptation) dan reaksi antara manusia dan sumber2 penyakit. „Sakit‟ berarti suatu keadaan yang memperlihatkan adanya keluhan dan gejala sakit secara subyektif dan objektif sehingga penderita memerlukan pengobatan untuk mengembalikan keadaan sehat. Kerja (dalam kamus bahasa Indonesia): adalah perbuatan melakukan sesuatu; sesuatu yang dilakukan (diperbuat). Jadi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau beraktifitas adalah suatu usaha yang dilakukan (kerja/aktifitas) dalam keadaaan sehat agar hasil yang didapatkan untuk kesejahteraan dirisendiri, keluarga maupun orang lain.
  • 35. Bahaya ditempat kerja telah mulai diidentifikasi oleh para ahli ilmu kedokteran tahun 1800-an Ramuzzini (1633 – 1714) dikenal sebagai Bapak Pengobatan Kerja (Occupational Medicine). Kematian dan cacat akibat kerja saat itu memang dianggap biasa, terutama dibidang pertambangan dan pertanian. Ramuzzini adalah orang yang merekomendasikan penyelidikan kedalam sejarah kesehatan pasien. Dengan kemajuan revolusi industri, permesinan, alat mekanikal, dan listrik telah menjadi bagian yang integraldari kehidupan kita. Mekanisasi memberikan banyak keuntungan, tetapi diiringi pula dengan meningkatnya resiko, penyakit dan cedera pada orang yang terpapar padanya. Penggunaan bahan kimia juga tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Bahn pembersih, cat, perekat, bahan campuran hanyalah sedikit dari benda yang kita gunakan sehari-hari. Tetapi pembuatan dan pemakaian dari bahan-bahan ini bisa membahayakan tubuh kita, atau bisa menimbulkan resiko kebakaran.
  • 36. Dengan adanya hal-hal yang merugikan diatas maka timbullah program pencegahan bahaya-bahaya yang muncul ditempat kerja tersebut dalam bentuk Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Seiring dengan laju pertumbuhan manajemen modern, maka muncul apa yang disebut Manajemen Keselamatan Kerja. Untuk dapat menuju suatu harapan yang lebih baik (selamat dan sehat) baik bersama keluarga tercinta, sahabat, tetangga, rekan kerja atau terhadap orang lain, seyogyanya kita berperilaku /tindakan yang aman seperti sopan santun, hormat menghormati dan mentaati norma-norma agama maupun norma keselamatan dan kesehatan. Sebelum kita berperilaku seperti tersebut diatas mungkin banyak diantara kita yang belum mengetahui efek yang dihasilkan dari/jika kita tidak berperilaku seperti tersebut diatas. Banyak kita dengar dan telah tertulis dikoran-koran atau media massa lainnya ada kecelakaan yang menimpa si A karena jatuh dari tangga yang tidak layak pakai lagi. Ada nona si Cantik ditemukan
  • 37. tewas tanpa busana disemak-semak, loh kok bisa. Gadis anak pak A hamil akibat hubungan gelap dengan sorang pemuda di kampungnya. Kemarin bus parawisata nyemplung ke sungai karena ingin menyalip kendaran didepannya 4 penumpangnya tewas ditempat dan lainnya luka parah. Seorang mekanik putus jari tangannya karena terjepit diantara besi penyangga. Banyak tamu terserang penyakit perut disalah satu pesta pernikahan. Dua dump truck bertabrakan di area penambangan mengakibatkan sopirnya luka parah. Seorang pekerja jatuh dan tewas dari atas scaffolding. Karena kecerobohan seorang electrical tidak mengisolasi kabel yang terbentang dijalan, maka seorang pekerja terkena sengatan arus listrik.
  • 38. Kenapa semua contoh kecelakaan tersebut diatas harus terjadi ? tidak bisakah kita meniadakan atau minimal mengurangi dampak yang terjadi? Adakah usaha untuk itu ?. Prinsip keselamatan dan kesehatan adalah salah satu solusinya. Dengan menjalankan prinsip tersebut semua bahaya dan penyakit dapat dicegah. Semua, berarti tidak ada yang tidak bisa kita lakukan tuk meniadakan suatu kecelakaan. Dari tulisan ini dibuat untuk dapat menjadi bahan perenungan dan sebagai bahan pembelajaran tuk dapat mengenali dan mengendalikan segala macam bahaya yang dapat mengancam kita semua dari kecelakaan yang tidak diinginkan.
  • 39. Tahukan anda apa itu bahaya, dibawah ini adalah penertian dari bahaya dan akibat yang terjadi dari bahaya itu jika tidak dikendalikan. · Bahaya (hazard) adalah suatu benda, bahan, atau kondisi yang dapat mengakibatkan cedera, kerusakan atau kerugian lainnya. · Bahaya adalah kemungkinan suatu bahan yang dalam keadaan tertentu bisa menyebabkan kerugian. · Bahaya adalah sesuatu yang berpotensi menyebabkan kecelakaan baik dalam bentuk cedera pada manusia maupun kerusakan pada harta benda. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa semua yang dikenali oleh panca indera adalah bahaya. Bisa anda mengenali semua bahaya yang ada disekitar anda ? yang dapat menciptakan insiden jika tidak dikendalikan. Secara harfiah, Insiden berarti „kejadian‟, baik itu kejadian telah terjadi dan menimbulkan kerusakan atau cedera maupun kejadian yang belum sampai menimbulkan kerusakan atau luka. Kejadian yang telah menimbulkan kerusakan dan luka biasa disebut Kecelakaan (accident).
  • 40. Jika dua atau lebih bahaya bertemu dan menyebabkan cedera pada manusia, kerusakan peralatan, material, proses, lingkungan pada derajat apapun, disebut INSIDEN. Jadi ada 5 komponen yang memungkinkan untuk terpapar suatu bahaya dan kerugian adalah : - Manusia - Alat - Material - Proses - Lingkungan Sebagai contoh : - Dua kendaraan bermotor bertabrakan sehingga kedua pengendara menderita luka parah, kedua unit rusak dan urusan kedua pengendara jadi terganggu. - Pisau dapur mengiris tangan Mbok Mina banyak mengeluarkan darah, sehingga mbok mina tuk sementara tidak bisa mneggunakan tangannya yang sakit dan urusan dapur sedikit terganggu. - Annisa terpeleset pada lantai yang licin sehingga tangannya terkilir. Annisa yang tadinya ceria, kerena insiden itu jadi tak bisa bermain dan kesekolah. - Karena produk yang dihasilkan terdapat material „asing‟ didalamnya, akhirnya perusahaan A mendpat pinalti / complain dari produsen. Yang pada akhirnya kepercayaan produsen akan menurun.
  • 41. - Karena penebangan hutan yang tidak terkendalikan akhirnya banjir terjadi dimana- mana. Bisakah kita menyebutkan beberapa contoh kerugian yang bisa diakibatkan dari tiap komponen penyebab insiden? Baik itu di Rumah, ditempat kerja atau dilingkungan dimana anda berada? Bahaya yang terpapar pada komponen manusia selain bahaya keselamatan dan kesehatannya adalah bahaya penyakit akibat kerja (occupational health hazard). Adapun bahaya kesehatan kerja secara umum dapat dibagi menjadi 4 kelompok : - Kimia - Fisika - Biologis - Ergonomi - Psikososial - Sosial kemasyarakatan & budaya
  • 42. Mengenali atau mengidentifikasi suatu bahaya dan mengatasinya adalah suatu tindakan awal dalam pencegahan suatu kecelakaan atau insiden. Ada pepatah mengatakan “sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga” pepatah tersebut menjelaskan pada kita bahwa semua kejadian atau insiden pasti didahului dengan “tanda-tanda”. Tanda tersebut dapat berbentuk tindakan (perilaku) atau kondisi (keadaan) yang tidak aman. Tanda- tanda tersebut dapat muncul sekali dan langsung menimbulkan insiden, atau muncul berkali-kali yang tanpa disadari, yang berakhir dengan insiden yang lebih parah. Fenomena yang sering terjadi pada diri kita (perilaku) atau disekitar kita (kondisi) sering muncul. Baik itu di rumah, ditempat kerja maupun di lingkungan dimana anda berada. Efek dari sering muncul tersebut, acapkali kita tidak lagi menyadari bahwa hal itu adalah bahaya. Dan kita baru sadar setelah kecelakaan itu terjadi. Tentu fenomena tersebut tidak kita inginkan bertumbuh subur pada diri kita. Bagaimana cara mengatasinya? Pertajam wawasan dan kemampuan kita dalam mengidentifikasi semua sumber bahaya disekitar kita.
  • 43. Sebagai contoh : Meletakkan benda tajam atau berbahaya ditempat bermain anak anda, atau ditempat yang mudah dijangkau oleh anak anda. Singkirkan benda-benda pada tempatnya sehingga tidak mengganggu kelancaran aktivitas orang lain. Dan lain sebagainya (pikirkan, asah kemampuan anda). Karena sudah suatu kebiasaan kita tidak menyadari bahwa kita telah membuka suatu peluang terjadinya suatu kecelakaan. Tapi setelah kecelakaan itu terjadi, anak anda terluka oleh benda tajam tersebut atau orang lain tersandung dan terjatuh karena barang anda diletakkan bukan pada tempatnya. Baru kita menyadari bahwa tindakan tersebut adalah BAHAYA.
  • 44. Salah satu cara dalam mengidentifikasi bahaya adalah dengan mengenali terlebih dahulu : a. Diri sendiri, memastikan apakah Diri anda sudah bekerja dengan aman. b. Orang lain, Adakah manusia yang ada disekitar anda yang bekerja dengan tidak aman. Pastikan agar orang tersebut bekerja aman bagi dirinya dan tidak terimbas pada diri orang lain akibat perilakunya yang tidak aman. c. Peralatan, Pastikan, Adakah peralatan yang anda pakai dan orang lain disekitar anda sudah aman? Agar tidak mencederai diri anda sendiri maupun orang lain akibat dari peralatan yang tidak layak dipakai lagi. (patah, aus, rusak, tidak standar, dll) d. Material, Pastikan, Apakah material yang ada disekitar anda aman baik untuk keselamatan anda maupun bagi kesehatan anda dalam beraktivitas. (longsor, lembek, keras, panas, dingin, dll) e. Lingkungan, Pastikan, lingkungan sekitar anda bekerja, apakah aman dari lingkungan yang tidak aman seperti : hujan, gelap, badai, terjal, dan pastikan juga bahwa anda tidak mencemari lingkungan anda seperti : menumpahkan oli, membuang benda yang susah hancur, mencemari sumber air, menebang pohon sembarangan, dll.
  • 45. Setelah kita mengenali beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya bahaya berikut ini adalah bagaimana cara kita dapat mengidentifikasi bahaya adalah sebagai berikut : Berjalan dengan cara berkeliling disekitar tempat anda akan melakukan aktivitas dan perhatikan adakah sesuatu hal yang dapat mengakibatkan sebagai sumber kecelakaan. Pusatkan perhatian anda, jangan anggap sepele hal-hal yang kecil dengan berasumsi bahwa hal tersebut tidak mungkin terjadi kecelakaan. Ingat ! kecelakaan terjadi karena hal-hal kecil dan sepele. Komunikasikan dengan orang disekitar anda, tentang aktivitas mereka masing-masing. Apakah mereka bekerja sudah berada dalam keadaan aman
  • 46. Perhatikan cara kerja alat yang tercantum sesuai dengan Standar Operasional Prosedur SOP. Pelajari catatan atau berita kejadian insiden yang pernah terjadi Lakukan pengamatan terutama pada sumber-sumber energi Cermati semua pekerjaan yang ada lihat disekeliling anda. Cermati semua prosedur kerja dari bahan atau alat yang akan anda pakai. Perkirakan semua orang yang dimungkinkan bisa terluka akibat kegiatan di lokasi tersebut
  • 47. Setiap kecelakaan dalam frekwensi sering (terjadi berulang-ulang) atau sekecil apapun pasti ada penyebabnya. Bagai efek kartu domino, setiap penyebab dapat memberikan efek bagi penyebab lainnya sehingga akhirnya terjadi sebuah kecelakaan.Secara hirarki ada 3 penyebab kecelakaan yaitu
  • 48. 1. Penyebab langsung adalah sebab-sebab yang secara langsung mengakibatkan terjadinya sebuah kecelakaan. Penyebab langsung biasanya dibedakan kedalam 2 kriteria, yaitu : a. Tindakan tidak aman (unsafe action), adalah perilaku manusia dalam bekerja yang tidak sesuai prosedur. Contoh tindakan tidak aman adalah mengoperasikan kendaran dengan kecepatan tinggi, mengoperasikan alat diatas batas kecepatan maksimum, menggunakan memperbaiki sesuatu yang bukan bidangnya. Meletakkan benda tajam diarea yang dapat dijangkau oleh anak. Menyimpan benda yang bukan pada tempatnya. b. Kondisi tidak aman (unsafe condition), adalah suatu keadaan, kondisi, atau situasi disekitar manusia beraktivitas, yang tidak aman. Contoh adalah menggunakan perkakas atau alat rusak, rambu tidak lengkap, kurang penerangan, suhu ekstrim panas dingin. Bekerja disaat hujan. Bekerja dibawah terik matahari. 2. Penyebab Dasar Yang dimaksud dengan Penyebab Dasar adalah hal-hal yang mengakibatkan atau mendorong Penyebab Langsung. Penyebab Dasar dibedakan dalam 2 kategori, yaitu: a. Faktor personal, adalah faktor-faktor di dalam diri pekerja / korban yang mendorong dirinya untuk melakukan tindakan tidak aman. Contohnya adalah kurangnya pengetahuan, kemampuan yang kurang (baik secara fisik maupun kejiwaan), stress, dan motivasi yang tidak tepat. Jika Anda agak bingung dengan istilah motivasi yang tidak tepat maka contoh yang dapat saya berikan adalah misalnya rangsangan bonus dan kurang penghargaan akan menyebabkan seseorang untuk mengendarai kendaraan di atas batas kecepatan yang telah ditentukan.
  • 49. b. Faktor PekerjaanContoh Faktor Pekerjaan adalah kepemimpinan yang kurang, peralatan dan material kurang, standar kerja kurang, pola jam kerja (time shift). 3. Kurang Kendali (Lock of Control), kurang kendali dapat diterjemahkan sebagai kegagalan manajemen dalam memenuhi dan menegakan standar yang ada di dalam Perusahaan. Contohnya adalah pelatihan yang kurang, tidak terjadualnya inspeksi terencana, organisasi yang tidak berjalan atau salah menganalisa suatu kecelakaan.
  • 50. Near Miss, Apakah anda pernah: ….menyalip sebuah kendaraan lalu tiba-tiba muncul kendaraan dari arah depan sehingga anda harus menginjak rem dalam-dalam dan, phiuuh, anda berhasil menghindari kendaraan tersebut? ….terpeleset di tangga dan - hanya karena refleks - tangan anda berhasil memegang pegangan tangga? lagi-lagi phiuuh… ….atau peristiwa lainnya saat anda hampir celaka yang membuat jantung anda seolah-olah lepas dan adrenalin anda mengalir deras? Jika pernah, maka percayalah bahwa anda pernah mengalami apa yang disebut dengan Near Miss. Apa itu Near Miss?
  • 51. Near miss adalah kondisi atau situasi dimana kecelakaan hampir terjadi. Secara sederhana Anda dapat menerjemahkannya menjadi “hampir celaka”. Jangan terlalu khawatir bila anda kemudian mengerutkan kening setelah membaca pengertian ini. Memang benar bahwa jika suatu “nearly miss” terjadi maka sudah pasti kecelakaan telah terjadi (bukan hampir celaka) - sehingga Anda, kemungkinan, menyatakan bahwa hampir celaka lebih diwakili oleh Near Hit. Meskipun demikian, near miss lebih dikenal secara universal. Oleh karena itu saya tetap menggunakan istilah near miss dalam posting ini. Lalu apa hubungan near miss dan rasio kecelakaan? Near miss pada dasarnya menunjukan potensi kecelakaan yang akan terjadi. Hal ini dikemukakan
  • 52. pertama kali oleh Heinrich yang melakukan penelitian statistik atas kecelakaan dan membuat sebuah piramida kecelakaan atau saat ini lebih dikenal dengan istilah rasio kecelakaan. Hasil penelitian ini kemudian disempurnakan pada tahun 1960 oleh seorang spesialis asuransi industri bernama Frank Bird. Rasio kecelakaan yang dipaparkan oleh Frank Bird adalah sebagai berikut: Dalam pemaparannya, Bird menyatakan bahwa kecelakaan pada prinsipnya memiliki pola dimana semua jenis kecelakaan diawali dari near miss. Berdasarkan hasil penelitiannya, Bird menyatakan bahwa dalam setiap 600 buah kasus near miss akan terdapat 30 kasus kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan peralatan, 10 kasus kecelakaan yang mengakibatkan cidera ringan, hingga 1 buah kasus kematian atau cidera serius akibat kecelakaan.
  • 53. Cidera akibat kecelakaan tambang dikategorikan ke dalam 3 (tiga) kelas, yaitu:  Cidera ringan, yaitu cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang tidak mampu melakukan tugas semula lebih dari 1 hari namun kurang dari 3 minggu (sesuai dengan Kep.Men No. 555 Dept. Pertambangan dan Energi) Cidera berat, yaitu cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang tidak mampu melakukan tugas semula selama lebih dari 3 minggu, atau cidera yang menyebabkan pekerja tambang cacat tetap, atau mengakibatkan keretakan tengkorak kepala, tulang punggung, pinggul, lengan bawah, lengan atas, paha, kaki, atau mengakibatkan pendarahan dalam, atau pingsan akibat kekurangan oksigen, atau luka terbuka yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan tetap, atau persendian yang lepas yang belum pernah terjadi sebelumnya Meninggal dunia, yaitu kecelakaan tambang yang mengakibatkan pekerja tambang mati dalam waktu 24 jam sejak terjadinya kecelakaan tersebut
  • 54. Resiko adalah besarnya kesempatan dua atau lebih bahaya bertemu dan mengakibatkan terjadinya suatu kerugian atau insiden, atau Resiko adalah besarnya kecenderungan atau kemungkinan timbulnya kerugian dari suatu bahaya Resiko adalah kecenderungan atau kemungkinan seseorang terpapar suatu bahaya atau bahan yang dapat merugikan Bahaya dapat diidentifikasikan berdasar tingkat resikonya. Tingkat resiko ditempat kerja dirumah atau dilingkungan mana anda berada akan sangat berbeda-beda. Dari itu pembuatan klasifikasi ditujukan untuk menentukan prioritas penanganan dan pengendalian bahaya.
  • 55. Tingkat resiko secara umum ditentukan dengan memperhatikan 3 (tiga) hal yaitu : 1. Probability atau kemungkinan suatu bahaya menjadi penyebab kecelakaan. 2. Frequency atau tingkat keseringan orang/harta benda terpapar bahaya tersebut 3. Saverity atau tingkat keparahan suatu kecelakaan yang disebabkan bahaya tersebut.
  • 56. Formula dari Resiko adalah : R=PXFXS RESIKO : Kemungkinan x Keparahan X Keseringan Dalam menilai suatu resiko, ada beberapa harus diperhatikan : Bahaya mempunyai sifat spesifik, tergantung pada ruang/tempat, waktu dan massa sehingga satu jenis bahaya, dapat mempunyai nilai resiko yang berbeda. Besarnya angka resiko tidaklah penting. Yang penting adalah langkah pengendalian resiko yang dilakukan. Kakukan tindakan perbaikan segera, jika ditemukan bahaya dengan tingkat kekritisan yang tinggi.
  • 57. Penanggulangan Resiko · Eliminasi bahaya (Menghilangkan) · Isolasi (Pemisahan/menutup) · Penanggulangan melalui rekayasa · Subtitusi (mengganti) · Kontrol Administrasi · Pelatihan · Alar Perlindungan Diri Ad.1. Eliminasi Bahaya Menghilangkan suatu bahaya (eliminasi) adalah jalan pertama dalam mengantisipasi bahaya yang didapat. Menghilangkan dapat juga berarti meniadakan sumber bahaya sampai pada titik nol. Jika ada suatu benda atau material yang dapat menyebabkan suatu bahaya pada tingkat yang sangat fatal dan sesegera mungkin harus dihilangkan.
  • 58. Ad.2. Isolasi Pemisahan/menutup, adalah menutup sumber bahaya yang ada. Seperti menutup lubang yang terbuka di tempat yang diperkirakan akan mendapat suatu kecelakaan ditempat, memisahkan arus energi listrik agar tidak terjadi arus pendek dsb. Ad. 3. Subtitusi Mengganti alat atau material yang dianggap atau teridentifikasi terjadinya suatu bahaya yang bisa penyebab terjadinya suatu insiden. Mengganti sesuatu yang tidak cocok dengan peruntukannya. Misalnya, Karena material yang dipakai banyak orang yang teridentifikasi terkena suatu penyakit, maka bahan atau material tsb harus diganti dengan yang lain. Contoh
  • 59. Ad. 4. Kontrol Administrasi Sangksi dan teguran adalah salah satu bentuk kontrol administrasi yang harus diberikan kepada orang yang bertindak dapat menyebabkan suatu kecelakaan. Ad. 5. Pelatihan Pelatihan (teori - praktek) sangat dibutuhkan kepada setiap orang agar mereka dapat mengetahui hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya suatu kecelakaan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pemberian pelatihan ini, konsistensi dan pengawasan senantiasa tetap dilaksanakan agar semua yang diajarkan dapat berjalan dengan maksimal. Ad. 6. Alat Pelindung Diri (APD) Alat pelindung diri adalah usaha yang paling minimal dari pengendalian suatu resiko. Karena dengan pemberian APD kepada setiap karyawan dan tamu yang berada diarea kerja, sudah menjadi usaha yang paling minimal dalam mencegah suatu bahaya.
  • 60. I. PENDAHULUAN  Kegiatan Alam Terbuka (KAT) adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan di lokasi yang masih alami baik berupa hutan, perbukitan, pantai dll. Kegiatan di alam terbuka saat ini banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif wisata, kegiatan pendidikan dan bahkan penelitian. Selain untuk tujuan-tujuan tersebut, kegiatan ini juga bermanfaat untuk mengenal. Kebesaran Illahi melalui keajaiban alam yang merupakan ciptaan- Nya berupa berbagai keneragaman hayati yang sangat beraneka ragam yang masing- masing memiliki keunikan tersendiri.
  • 61. II. DEFINISI  Pertolongan Pertama (PP) adalah perawatan pertama yang diberikan kepada orang yang mendapat kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba datang sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis. Ini berarti:  Pertolongan Pertama harus diberikan secara cepat walaupun perawatan selanjutnya tertunda.  Pertolongan Pertama harus tepat sehingga akan meringankan sakit korban bukan menambah sakit korban
  • 62. a. Prinsip Dasar  b. Sistematika Pertolongan Pertama  1. Jangan Panik  2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.  3. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban  4. Perhatikan tanda-tanda shock.  5. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.  6. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan
  • 63. a. Pingsan (Syncope/collapse)  b. Dehidrasi  c. Asma  d. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala  e. Maag/Mual  f. Lemah jantung  G. Histeria
  • 64. VII. PENUTUP  Pertolongan Pertama adalah sebagai suatu tindakan antisipatif dalam keadaan darurat namun memiliki dampak yang sangat besar bagi penderita atau korban. Kesalahan diagnosa dan penanganan dapat mendatangkan bahaya yang lebih besar, cacat bahkan kematian. Satu hal yang perlu diingat adalah Pertolongan Pertama merupakan tindakan pertolongan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga medis resmi. Jadi tindakan