2. Menjabarkan UU keselamatan kerja
Berikut ini Kontroversi dan Polemik UU-ITE
Undang-Undang Infomasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE) ini pada dasarnya adalah
salah satu konsekuensi dari skema konvergensi
bidang telekomunikasi, computing dan
entertainment (media), dimana pada awalnya
masing-masing masih berbaur sendiri-sendiri.
Undang-undang ini dibuat untuk memberikan
kepastian hukum dan implikasinya pada saat
transaksi elektronik seperti transaksi keuangan
via ponsel, dari mulai saat memasukkan
password, melakukan transaksi keuangan,
sampai bagaimana pesan itu sampai ke
recipient yang dituju. Kepastian hukum ini
diperlukan untuk para stakeholder terkait di
dalamnya, mulai dari operator seluler, penyedia
service transaksi keuangan tersebut, bank
dimana sang nasabah menyimpan uangnya,
sampai ke bank dimana recipient menjadi
nasabahnya (yang mungkin saja berbeda
dengan bank si sender).
3. mendasari dibuatnya undang-undang ini,
penekanan terhadap globalisasi, perkembangan
teknologi informasi, dan keinginan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pemerintah mengklaim bahwa UU ini sudah
mengakomodasi berbagai masukan dari para
stakeholder terkait, dan sudah pula mengacu
kepada aturan internasional seperti Brussels
Convention on Online Transaction 2002, United
Nations Commissions on International Trade
Law (UNCITRAL), World Trade Organization
(WTO), Uni Eropa (UE), APEC, ASEAN, dan
OECD. Namun dalam proses pengerjaannya
sampai selesai saat inipun masih ada sebagian
kalangan menentangnya bahkan menginginkan
judicial review.
Sebelum membahas lebih jauh tentang hal-hal
yang masih dipermasalahkan, ada baiknya
dipahami dulu tentang apa itu tandatangan
elektronik dan apa itu sertifikat elektronik, yang
selalu disebut-sebut dalam sebagian pasal pada
UU tersebut
4.
Gambar 2. Cakupan Materi UU ITE
Pemerintah mengklaim bahwa UU ini sudah
mengakomodasi berbagai masukan dari para
stakeholder terkait, dan sudah pula mengacu
kepada aturan internasional seperti Brussels
Convention on Online Transaction 2002, United
Nations Commissions on International Trade
Law (UNCITRAL), World Trade Organization
(WTO), Uni Eropa (UE), APEC, ASEAN, dan
OECD. Namun dalam proses pengerjaannya
sampai selesai saat inipun masih ada sebagian
kalangan menentangnya bahkan menginginkan
judicial review.
Sebelum membahas lebih jauh tentang hal-hal
yang masih dipermasalahkan, ada baiknya
dipahami dulu tentang apa itu tandatangan
elektronik dan apa itu sertifikat elektronik, yang
selalu disebut-sebut dalam sebagian pasal pada
UU tersebut.
5. Proses terjadinya tandatangan elektronik (TE)
dimulai dengan suatu pesan asli yang
dimasukkan dalam suatu fungsi Hash sehingga
menghasilkan suatu message digest. Message
digest ini sama dengan suatu “sidik jari”
sehingga jika ada perubahan sekecil apapun
dari message digest ini maka message asli tidak
akan dapat direproduksi lagi karena “sidik jari”
telah berubah.
6. Gambar 3. Mekanisme Tandatangan Elektronik
Dari gambar tersebut maka yang disebut
dengan TE adalah Message Digest yang telah
ditandatangani menggunakan private key.
Selanjutnya recipient ketika menerima “plain
text + tandatangan” akan memisahkan antara
“plain text” dengan “tandatangan”.
Bagian “tandatangan“ tadi akan dibuka
menggunakan public key yang dimiliki
recipient sehingga menjadi message digest
(sebut saja message digest A), lalu “plain text”
tadi akan dimasukkan ke fungsi Hash yang
sama dengan sender, maka muncullah
“message digest” kedua (sebut saja message
digest B). Maka kedua message digest A dan B
ini lalu dibandingkan. Jika sama, berarti tidak
ada perubahan dalam proses pengiriman
sampai ke recipient.
7. Identifikasi penandatangan suatu dokumen
elektronik bukan hal mudah. Jika suatu proses
penandatanganan dokumen ini diragukan,
maka keabsahannya bisa hilang. Karenanya,
agar menjadi dokumen yang dapat dipercaya
dan sah secara hukum, maka diperlukan
bantaun pihak ketiga yang disebut dengan
Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSE) atau
Certificate Authority (CA). CA akan membantu
untuk identifikasi penandatanganan dan
membantu menghubungkan antara kunci
publik dengan subyek hukumnya.
Jika subyek hukum tersebut adalah X, maka X
akan meregister kunci publiknya terlebih dulu
kepada suatu PSE. Lalu PSE ini akan
membuatkan suatu sertifikast elektronik yang
merupakan hasil “binding” antara X dengan
kunci publiknya. Jadi sertifikat elektronik ini
sebenarnya berisi kunci publik X yang
dioperasikan secara AND dengan kunci publik
X yang sudah ditandatangani oleh PSE.
8. Dengan demikian jika pengguna Y ingin
membuka dokumen elektronik dari pengguna X
tadi, maka pengguna Y harus terlebih dulu
mendapatkan sertifikat elektronik X. Lalu
dengan menggunakan kunci publik dari PSE,
maka tandatangan digital (dari PSE) yang ada
di dalam sertifikat X akan dapat dibuka.
Dengan demikian maka kini kunci publik X bisa
didapatkan.
9. Peluang yang dapat diambil dengan
kehadiran UU ITE ini adalah sebagai berikut :
1. Penyelenggaran Sistem Elektronik (Certificate
Authority / CA) diharuskan berbadan hukum
dan berdomisili di Indonesia (pasal 13 sampai
16). CA dari luar negeri yang terkenal seperti
Verisign dan Geotrust dianggap tidak memiliki
cukup informasi untuk melakukan verifikasi
terhadap identitas seseorang di dalam
Indonesia. Ini memberi peluang bagi bisnis
baru di Indonesia. Juga dalam hal audit
kehandalan atau kesesuaian yang meliputi
banyak paramater, dari manajemen umum,
kebijakan, manajemen resiko, otentikasi,
otorisasi, pengawasan, ekpertise yang
memadai, dll. Sebagian besar UU ini memang
mengatur Infrastruktur Kunci Publik (Public
Key Infrastructure/PKI). Untuk diketahui pada
tahun 2006 sudah diterbitkan Peraturan
Menkominfo 29/PERM/M.KOMINFO/11/2006
tentang pengorganisasian, pengawasan, dan
pengamanan infrastruktur CA ini.
10. 1UU ini dapat mengantisipasi kemungkinan
penyalahgunaan internet yang dapat merugikan. Aksi
membobol sistem pihak lain (cracking) kini dilarang
secara eksplisit. Pencegahan terhadap sabotase terhadap
perangkat digital dan jaringan data yang dapat
mengganggu privasi seseorang membutuhkan suatu
sistem security yang baik.
Ini adalah peluang bagi masyarakat untuk menjadi
praktisi keamanan jaringan. Jika seseorang tidak
memanfaatkan internet untuk hal-hal negatif, tidak ada
yang perlu ditakutkan dengan kehadiranUU ITE ini.
Karenanya kekawatiran pengusaha Warnet sebenarnya
tidak beralasan, mungkin dalam hal petunjuk
pelaksanaannya saja yang memang belum jelas karena
ada beberapa Peraturan di bawahnya yang belum
selesai dibuat.
2. Transaksi dan sistem elektronik beserta perangkat
pendukungnya mendapat perlindungan hukum. Kini
Tandatangan Elektronik sudah memiliki kekuatan
hukum sehingga dianggap sama dengan tandatangan
konvensional, sehingga alat bukti elektronik sudah
diakui seperti alat bukti lainnya yang diatur dalam
KUHAP.
11. 3. Kegiatan ekonomi bisa mendapatkan perlindungan hukum,
misalnya E-tourism, E-learning, implementasi EDI, transaksi
dagang via, sehingga jika ada yang melakukan pelanggaran
akan bisa segera digugat berdasarkan pasal-pasal UU ITE ini.
Hambatan pengurusan ekspor-import terkait dengan transaksi
elektronik dapat diminimalkan, apalagi jika nantinya sudah
kerjasama berupa mutual legal assistance sudah dapat
terealisasikan.
4. Walaupun masih perlu ada Mutual Legal Assistance (MLA),
UU ini sudah dibuat dengan menganut prinsip extra territorial
jurisdiction sehingga kejahatan yang dilakukan oleh seseorang
dari luar Indonesia, akan bisa diadili dengan UU ini.
5. Penyelesaian sengketa juga dapat diselesaikan dengan
metode penyelesaian sengketa alternative atau arbitrase.
6. UU ITE ini memberi peluang sebesar-besarnya kepada
pemerintah untuk mengadakan program pemberdayaan
internet (terlepas dari sisi negatifnya) untuk digunakan sebagai
sarana mencerdaskan kehidupan bangsa. Public awareness
harus dibangun secara kontinyu, sehingga “bahasa” internet di
Indonesia menjadi bahasa yang bermartabat. Tentu saja ini
harus dibarengi dengan infrastruktur yang mumpuni untuk
mengurangi dampak negatifnya. Pembentukan ID-SIRTI
tampaknya sudah mengarah ke sana.
12. Di balik segala peluang tersebut, muncul
banyak kontroversi yang disebabkan
beberapa kelemahan pada UU ITE ini. Apa
saja kelemahan yang menjadi dasar bagi
para kalangan yang kontra terhadap
kehadiran UU ITE ini ?
1. UU ini dianggap dapat membatasi hak
kebebasan berekspresi, mengeluarkan
pendapat dan bisa menghambar kreativitas
dalam ber-internet, terutama pada pasal 27
ayat (1), Pasal 27 ayat (3), Pasal 28 ayat (2),
dan Pasal 31 ayat (3). Pasal-pasal tersebut
pada dianggap umumnya memuat aturan-
aturan warisan pasal karet (haatzai
artikelen), karena bersifat lentur, subjektif,
dan sangat tergantung interpretasi
pengguna UU ITE ini.
13. Ancaman pidana untuk ketiganya pun tak amain-
main yaitu penjara paling lama 6 tahun dan/atau
denda paling banyak 1 milyar rupiah
Tambahan lagi, dalam konteks pidana, ketiga delik
ini berkategori delik formil, jadi tidak perlu
dibuktikan akan adanya akibat dianggap sudah
sempurna perbuatan pidananya. Ketentuan delik
formil ini, di masa lalu sering digunakan untuk
menjerat pernyataan-pernyataan yang bersifat kritik.
Pasal-pasal masih dipermasalahkan oleh sebagian
bloger Indonesia.
2. Belum ada pembahasan detail tentang spamming.
Dalam pasal 16 UU ITE mensyaratkan penggunaan
‟sistem elektronik‟ yang aman dengan sempurna,
namun standar spesifikasi yang bagaimana yang
digunakan ? Apakah mengoperasikan web server
yang memiliki celah keamanan nantinya akan
melanggar undang-undang?
14. 3. Masih terbuka munculnya moral hazard
memanfaatkan kelemahan pengawasan
akibat euforia demokrasi dan otonomi
daerah, seperti yang kadang terjadi pada
pelaksanaan K3 dan AMDAL.
4. Masih sarat dengan muatan standar yang
tidak jelas, misalnya standar kesusilaan,
definisi perjudian, interpretasi suatu
penghinaan. Siapa yang berhak menilai
standarnya ? Ini sejalan dengan kontroversi
besar pada pembahasan undang-undang
anti pornografi.
5. Ada masalah yurisdiksi hukum yang
belum sempurna. Ada suatu pengaandaian
dimana seorang WNI membuat suatu
software kusus pornografi di luar negeri
akan dapat bebas dari tuntutan hukum.
15. · 1. MENDISKRIPSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (K3) MENERAPKAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (K3)
· 2. SISWA DAPAT MENDISKRIPSIKAN KESELAMATN DAN
KESEHATAN KERJADAPAT MENGETAHUI MACAM –
MACAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Teknologi dan RekayasaTUJUAN
· 3. UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN TENTANG
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAUndang-undang
No. 1 tahun 1970
tentangKeselamatanKerjaTentangIstilahRuangLingkupSyarat –
SyaratKeselamatanKerjaPembinaanPanitiaPembinaanKeselamat
andanKesehatanKerjaKecelakaandan Cara
MelaporkanKewajibandanHakTenagaKerjaKewajibanbilamema
sukitempatkerjaKewajibanPengurusTeknologi dan Rekayasa
· 4. PeraturanMenteriTenagaKerja No. 03/MEN/98 tentang
Tata Cara PelaporandanPemeriksaanKecelakaanPengertianTata
Cara
PelaporanKecelakaanPemeriksaanKecelakaanSanksiPengawasa
nKetentuanPenutupTeknologi dan Rekayasa
· 5. PeraturanMenteriTenagaKerja No. PER.05/MEN/1996
16. tentangSistemManajemenKeselamatandanKesehatanKerjaKetentuanUmu
mTujuandanSasaranSistemManajemen K3PenerapanSistemManajemen
K3Audit SistemManajemen
K3KewenanganDirekturMekanismePelaksanaan AuditSertifikat
K3PembinaandanPengawasanPembiayaanTeknologi dan Rekayasa
· 6. KONSEP DASAR K3Teknologi dan
RekayasaTujuanpendidikankeselamatandankesehatankerjaadalahmenceg
ahterjadinyakecelakaanPerilaku yang tidakamanDUA HAL TERBESAR
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA Kondisi lingkungan yang tidak
aman
· 7. Teknologi dan
RekayasaTujuankeselamatandankesehatankerjaMelindungi kesehatan
tenaga kerja, meningkatkan efisiensi kerja, mencegah terjadinya
kecelakaan kerja danpenyakitHendaknyadiaturpenempatanasisten
· 8. BERBAGAI ARAH K3Teknologi dan Rekayasa1.
Mengantisipasikeberadaanfaktorpenyebabbahaya dan
melakukanpencegahansebelumnya.2. Memahami jenis-jenis bahaya yang
ada di tempatkerja3. Mengevaluasitingkatbahayaditempatkerja4.
Mengendalikanterjadinyabahayaataukomplikasi.
· 9. CARA PENGENDALIAN ANCAMANBAHAYA KESEHATAN
KERJATeknologi
17. dan RekayasaPengendalian teknik: mengganti
prosedur kerja,
menutupmengisolasibahanberbahaya,
menggunakanotomatisasipekerjaan, menggunakan
cara kerja basah dan ventilasi
pergantianudara.Pengendalianadministrasi:
mengurangiwaktupajanan, menyusun peraturan
keselamatan dan kesehatan, memakai alat pelindung,
memasang tanda-tandaperingatan, membuatdaftar
data bahan-bahan yang aman, melakukan pelatihan
sistempenangganandaruratPemantauankesehatan:
melakukanpemeriksaankesehatan
· 10. KEWAJIBAN PENGELOLA K3Teknologi dan
Rekayasa
· 11. BASIC SAFETYTeknologi dan
RekayasaSuatukeadaanatautindakan yang
dapatmenimbulkankerugianmanusia, hartabenda,
maupunlingkunganSuatuukuran yang
menyatakankemungkinandankeparahandarisuatuaki
batkerugianKejadian yang tidandiinginkan
18. 10 May
A. prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan
kerja (k3)Dalam dunia industri atau perkantoran,
pendidikan yang menggunakan komputer dalam
jumlah yang banyak, kesehatan dan keselamatan
kerja tentu menjadi faktor yang sangat
penting.Para pengguna komputer pribadi pun
perlu menerapkan prinsip menjaga kesehatan dan
keselamatan kerja menurut petunjuk yang sudah
ada. Seorang yang sehari-hari menggunakan
komputer baik untuk pekerjaan, pendidikan,
ataupun hobi tetap harus memperhatikan prinsip-
prinsip kesehatan agar terhindar dari berbagai
gangguan kesehatan.Gangguan kesehatan yang
mungkin muncul akibat penggunaan komputer
adalah:
1. gangguan pada mata
2. gangguan pada kepala
3. gangguan pada tangan
4. gangguan pada badan
19. Salah satu peralatan komputer yang berpotensi
menimbulkan gangguan kesehatan adalah
monitor. Seperti kita ketahui, layar monitor
memancarkan radiasi atau pemancaran
partikel-partikel elementer dan energi radiasi.
Energi radiasi dapat mengeluarkan elektron
dari inti atom sehingga atom menjadi muatan
positif dan disebut ion positif. Sementara itu,
elektron yang dikeluarkan dapat tinggal bebas
atau mengikat atom netral lainnya dan
membentuk ion negatif. Hal ini dapat
menimbulkan dampak buruk pada atom-atom
di tubuh kita. Radiasi yang dipancarkan
monitor komputer antara lain berupa:
1. sinar-X
2. sinar ultraviolet
3. gelombang mikro
4. radiasi elektromagnetik frekuensi sangat
rendah
20. Gangguan kesehatan yang diduga timbul akibat
radiasi komputer adalah penyakit katarak.Untuk itu,
setiap pengguna komputer perlu mengatur waktu
pemakaian komputer. Jika Anda harus bekerja di
depan komputer dalam jangka waktu yang lama,
usahakan untuk mengatur waktu jeda agar tidak
terus menerus menatap layar monitor.Selain radiasi
yang ditimbulkan oleh monitor komputer, kita perlu
memperhatikan pula faktor-faktor lain yang
berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, yaitu
posisi tubuh, posisi peralatan, pencahayaan ruangan,
dan kondisi lingkungan (suhu, kualitas udara dan
gangguan suara). Menggunakan komputer dengan
posisi tubuh yang benar, akan memberikan
kenyamanan saat bekerja. Dengan posisi tubuh yang
rileks, kita dapat bekerja secara efektif dan kesehatan
kita pun akan terjaga. Ilmu yang mempelajari
bagaimana mengatur posisi duduk yang baik dan
benar di depan komputer disebut ergonomi.
Kenyamanan yang dibutuhkan antara lain keadaan
user maupun hardware atau perangkat keras
komputer ;
21. Bagian kepala dan leher
Aturlah agar posisi kepala dan leher anda tegak dengan
pandangan lurus ke depan. Dengan posisi ini, anda akan
sanggup bertahan lebih lama di depan komputer dan tidak
cepat merasa lelah. Posisi leher yang terlalu lentur dan kepala
menengadah atau menunduk saat menghadap monitor tidak
dibenarkan karena akan membuat anda cepat lelah.
Bagian punggung
Duduk dengan punggung yang tegak dan rileks merupakan
posisia yang benar saat menggunakan komputer. Badan yang
terlalu membungkuk, terlalu miring ke kiri atau ke kanan, dapat
menimbulkan rasa sakit. Usahakan agar seluruh punggung
tersangga dengan baik oleh sandaran kursi.
Bagian pundak
Aturlah posisi pundak sedemikian rupa agar otot-otot pundak
tidak tegang. Usahakan agar pundak tidak terlalu ke bawah
atau terlalu tegak
Posisi lengan dan siku
Posisi lengan yang baik adalah berada di samping badan dan
siku membentuk sudut lebih besar dari 90 derajat.bagian kaki
Gunakan sandaran kaki atau footrest sehingga tungkai berada
dalam posisi yang nyaman.
22. letakkan monitor di ruangan dengan
pencahayaan yang cukup (tidak terlalu
terang dan tidak terlalu redup)
atur posisi monitor agar berada tepat di
depan mata Anda
aturlah kecerahan monitor agar cahaya
yang keluar tidak terlalu terang atau terlalu
redup
gunakan filter screen (filter monitor) untuk
meredam radiasi.
· Monitor CRT menggunakan listrik
tegangan tinggi dan membutuhkan daya
yang cukup besar. Hindarkan monitor dari
percikan air karena dapat menimbulkan
hubungan pendek atau korsleting yang
dapat membahayakan keselamatan Anda
23. Tanpa disadari bekerja dengan komputer
ternyata membawa dampak yang kurang
menyehatkan bagi kesehatan mata kita, untuk
meminimilisasi hal tersebut berikut tips singkat
menjaga mata dari sengatan radiasi komputer.
Tanda-tanda dampak radiasi tersebut biasanya
mata sering terasa kabur, mata berkunang-
kunang, kepala agak pusing.
Monitor berpengaruh pada kesehatan mata
karena mengeluarkan radiasi. Untuk
mengurangi keluhan pada mata, lakukan hal-
hal berikut:
1.Pilihlah monitor yang berbentuk
LCD/plasma.karena monitor ini dipercaya
lebih baik daripada monitor yang model
lama.Jika anda punya cukup uang,bisa membeli
VGA yang bagus agar warna monitor tidak
melelahkan mata.
2.Jagalah jarak mata anda dengan monitor
komputer.idealnya jarak mata ke komputer
adalah 30 cm
24. 3. Letakkan monitor sejajar dengan mata anda.jangan terlalu
rendah dan jangan terlalu tinggi.usahakan saat anda melihat
komputer rasanya enak dan nyaman
4. Atur warna pada layar monitor sehingga enak dipandang
mata.jangan terlalu terang karena dapat menyebabkan mata
anda menjadi silau.juga jangan terlalu gelap,karena akan
menyebabkan mata anda bekerja terlalu keras sehingga
membuat mata menjadi cepat kering.
5. Atur screen refresh rate menjadi 75 htz..caranya jika anda
pakai windows XP klik kanan pada desktop-properties-setting-
advanced-monitor-lihat kolom screen refresh rate.atur menjadi
75 htz.
6. Sesering mungkin kedipkan mata.karena dengan kita
mengedipkan mata,akan merangsang kelenjar airmata untuk
mengeluarkan air mata yang berfungsi membuat mata menjadi
basah dan lembab.jika anda jarang mengedipkan mata,maka
mata akan menjadi kering.jika dipaksakan terus mata akan
menjadi sakit dan akhirnya memerah.bila perlu anda bisa
membeli obat tetes mata untuk membuat mata selalu dalam
keadaan basah.
25. 7. Perhatikan cahaya disekitar ruangan
tempat anda menggunakan
komputer.usahakan ruangan cukup
pasokan cahaya.jangan menggunakan
komputer di ruangan yang gelap(tidak
cukup cahaya).
8. Setelah penggunaan komputer dalam
jangka waktu yang lama,istirahatkan mata
minimal 15 menit.anda bisa melihat lihat
keluar ruangan untuk menyegarkan
mata.usahakan untuk melihat objek yang
berwarna hijau seperti pepohonan dan
daun daunan.karena menurut para
peneliti,warna hijau mampu membuat
mata kembali segar.
26. Letak mouse yang benar adalah di
samping keyboard. Sesuaikan
tangan yang biasa Anda gunakan
untuk bekerja. Jika Anda bekerja
dengan tangan kiri, letakkan mouse
di sebelah kiri keyboard dan aturlah
agar setting mouse menjadi left
handed melalui sistem operasi.
Penggunaan Mouse Ketika
menggunakan mouse usahakan agar
pergelangan tangan berada pada
posisi tidak menggantung atau lebih
rendah dari mouse.
27.
Di masa sekarang ini telah tersedia berbagai macam produk
keyboard yang ditujukan agar anda nyaman mengetik, meski
dalam waktu lama. Namun yang lebih penting adalah
bagaimana anda mengatur postur dan posisi tubuh anda,
terutama lengan anda, sehingga anda bisa menghindari
kelelahan dan cedera.Untuk itu ada baiknya mengikuti nasehat
Stephanie Brown, seorang guru piano asal Amerika, dalam
majalah “Her World“. “Ikutilah disiplin pemain piano yang
sedang pentas,” katanya. Stephanie memberi lima petunjuk
untuk diterapkan saat anda mengetik pada keyboard.
1. Sejajarkan pergelangan tangan dengan telapak tangan
Upayakan pergelangan tangan anda selalu sejajar dengan
telapak tangan. Lemaskan pergelangan tangan anda seperti
mengambang. Jangan tegang.
2. Posisi siku menggantung
Pastikan siku anda dalam posisi bebas menggantung.
Menyandarkan siku pada sandaran kursi saat mengetik, selain
menyulitkan anda untuk mengetik, juga membuat anda tegang
dan cepat lelah.
28. 3. Lemaskan jari telunjuk dan jari manis
anda
Kunci mengetik tanpa lekas lelah adalah
melemaskan seluruh jari anda. Jangan kaku
dan tegang. Biarkan lemas, rileks, apa
adanya.
4. Tekan tombol dengan tenang
Jangan menekan tombol dengan kuat atau
mengalirkan kekuatan penuh pada tangan
anda. Ingat, anda sedang mengetik, bukan
memukul tombol keyboard.
5. Bila tidak sedang mengetik
Lemaskan keseluruhan tangan bila sedang
tidak memencet tombol di keyboard.
Keadaan anda sebelum mengetik juga
mempengaruhi kondisi anda di saat
mengetik.
29. Aturlah meja dan kursi
sedemikian rupa hingga posisi
duduk Anda di depan monitor
lebih nyaman, dan Anda dapat
menjangkau keyboard dan mouse
dengan mudah. Selain diatur
posisinya, perangkat keras
komputer harus dijaga dengan
baik karena perangkat-perangkat
tersebut menggunakan listrik.
30. Kotak CPU yang diletakkan di lantai dan
tidak dilengkapi dengan ground dapat
mengalirkan listrik saat kita menyentuhnya
tanpa alas kaki. Untuk menghindari
korsleting, kotak CPU sebaiknya diletakkan
di yang aman, misalnya di atas meja. Kotak
CPU dapat ditanahkan (grounded) dengan
cara dihubungkan ke tanah atau tembok
menggunakan seutas kawat tembaga.
Karena CPU membutuhkan konsumsi
listrik yang besar, maka kita harus
menjauhkannya dari benda-benda cair dan
binatang atau serangga untuk menghindari
korsleting.
31. Aturlah susunan kabel secara baik
dan rapi. Periksala stop kontak
atau sumber listrik, jangan sampai
ada yang longgar karena aliran
listrik yang tidak stabil berpotensi
merusak perangkat keras
komputer dan mengakibatkan
korsleting.
32. Prinsip Kerja
Berpakaian rapi dan sopan
Memakai pakaian /jas laboratorium
Mengisi bon alat sesuai dengan jenis dan jumlah alat yang
dibutuhkan setiap praktikum
Menggunakan peralatan praktikum dengan hati hati dan sesuai
dengan petunjuk penggunaan
Mengisi buku penggunaaan alat selama praktek
Tidak bergurau dalam lab
Tidak makan dan minum atau merokok dalam lab
Menjaga keselamatan kerja dalam menggunakan peralatqan
selama praktikum berlangsung
Menjaga kebersihan lab
Mengembalikan peralatan laboratorium yang di pinjam setelah
selesai praktikum dalam keadaan bersih dan sesuai dengan
jumlah pada saat bon / pinjam peralatan
Peralatan di lab komputer yang mungkin membuat ruangan
yang paling mahal di sekolah. pedoman khusus harus
ditetapkan untuk memastikan bahwa mesin tidak rusak dan
digunakan untuk potensi mereka sepenuhnya: Berikut adalah
beberapa contoh dari disiplin komputer lab berurusan dengan
peralatan:
33. 12. Tidak ada makanan atau minuman
diperbolehkan dalam laboratorium.
13. Ransel tidak diperbolehkan di laboratorium
atau dimasukkan di dalam loker masing-
masing
14. Jika ditemui masalah selalu meminta
bantuan guru tidak pernah mencoba untuk
“memperbaiki” sendiri.
Kesimpulan :
Kita perlu mengetahui ketentuan penggunaan
perangkat keras PC dan periferalnya demi
kesehatan dan keselamatan kerjakita. Setting
dan posisi perangkat keras serta posisi tubuh
pada saat bekerja harus kita perhatikan agar
terhindar dari dampak buruk penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi komputer.
Kelalaian atau kecerobohan dapat
mendatangkan efek negatif yang
membahayakan kesehatan kita.yang akan
berdampak buruk pada kinerja kita
34. Menurut WHO „sehat‟ adalah suatu keadaan yang lengkap
meliputi kesejahteraan fisik, mental dan sosial, bukan semata-
mata bebas dari penyakit dan cacat atau kelemahan. Sebagai
konsekuensi dari konsep WHO maka sehat adalah : tidak sakit,
tidak cacat, tidak lemah, bahagia secara rohani, sejahtera secara
sosial dan fit secara jasmani.
Keadaan „sakit‟ merupakan akibat dari kesalahan adaptasi
terhadap lingkungan (maladaptation) dan reaksi antara
manusia dan sumber2 penyakit. „Sakit‟ berarti suatu keadaan
yang memperlihatkan adanya keluhan dan gejala sakit secara
subyektif dan objektif sehingga penderita memerlukan
pengobatan untuk mengembalikan keadaan sehat.
Kerja (dalam kamus bahasa Indonesia): adalah perbuatan
melakukan sesuatu; sesuatu yang dilakukan (diperbuat).
Jadi,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau beraktifitas adalah suatu
usaha yang dilakukan (kerja/aktifitas) dalam keadaaan sehat
agar hasil yang didapatkan untuk kesejahteraan dirisendiri,
keluarga maupun orang lain.
35. Bahaya ditempat kerja telah mulai diidentifikasi oleh para ahli
ilmu kedokteran tahun 1800-an Ramuzzini (1633 – 1714) dikenal
sebagai Bapak Pengobatan Kerja (Occupational Medicine).
Kematian dan cacat akibat kerja saat itu memang dianggap
biasa, terutama dibidang pertambangan dan pertanian.
Ramuzzini adalah orang yang merekomendasikan penyelidikan
kedalam sejarah kesehatan pasien.
Dengan kemajuan revolusi industri, permesinan, alat
mekanikal, dan listrik telah menjadi bagian yang integraldari
kehidupan kita. Mekanisasi memberikan banyak keuntungan,
tetapi diiringi pula dengan meningkatnya resiko, penyakit dan
cedera pada orang yang terpapar padanya. Penggunaan bahan
kimia juga tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Bahn
pembersih, cat, perekat, bahan campuran hanyalah sedikit dari
benda yang kita gunakan sehari-hari. Tetapi pembuatan dan
pemakaian dari bahan-bahan ini bisa membahayakan tubuh
kita, atau bisa menimbulkan resiko kebakaran.
36. Dengan adanya hal-hal yang merugikan diatas maka timbullah
program pencegahan bahaya-bahaya yang muncul ditempat
kerja tersebut dalam bentuk Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Seiring dengan laju pertumbuhan manajemen
modern, maka muncul apa yang disebut Manajemen
Keselamatan Kerja.
Untuk dapat menuju suatu harapan yang lebih baik (selamat
dan sehat) baik bersama keluarga tercinta, sahabat, tetangga,
rekan kerja atau terhadap orang lain, seyogyanya kita
berperilaku /tindakan yang aman seperti sopan santun, hormat
menghormati dan mentaati norma-norma agama maupun
norma keselamatan dan kesehatan.
Sebelum kita berperilaku seperti tersebut diatas mungkin
banyak diantara kita yang belum mengetahui efek yang
dihasilkan dari/jika kita tidak berperilaku seperti tersebut
diatas.
Banyak kita dengar dan telah tertulis dikoran-koran atau media
massa lainnya ada kecelakaan yang menimpa si A karena jatuh
dari tangga yang tidak layak pakai lagi. Ada nona si Cantik
ditemukan
37. tewas tanpa busana disemak-semak, loh
kok bisa. Gadis anak pak A hamil akibat
hubungan gelap dengan sorang pemuda di
kampungnya. Kemarin bus parawisata
nyemplung ke sungai karena ingin
menyalip kendaran didepannya 4
penumpangnya tewas ditempat dan
lainnya luka parah. Seorang mekanik putus
jari tangannya karena terjepit diantara besi
penyangga. Banyak tamu terserang
penyakit perut disalah satu pesta
pernikahan. Dua dump truck bertabrakan
di area penambangan mengakibatkan
sopirnya luka parah. Seorang pekerja jatuh
dan tewas dari atas scaffolding. Karena
kecerobohan seorang electrical tidak
mengisolasi kabel yang terbentang dijalan,
maka seorang pekerja terkena sengatan
arus listrik.
38. Kenapa semua contoh kecelakaan tersebut
diatas harus terjadi ? tidak bisakah kita
meniadakan atau minimal mengurangi
dampak yang terjadi? Adakah usaha untuk
itu ?. Prinsip keselamatan dan kesehatan
adalah salah satu solusinya. Dengan
menjalankan prinsip tersebut semua
bahaya dan penyakit dapat dicegah.
Semua, berarti tidak ada yang tidak bisa
kita lakukan tuk meniadakan suatu
kecelakaan. Dari tulisan ini dibuat untuk
dapat menjadi bahan perenungan dan
sebagai bahan pembelajaran tuk dapat
mengenali dan mengendalikan segala
macam bahaya yang dapat mengancam kita
semua dari kecelakaan yang tidak
diinginkan.
39. Tahukan anda apa itu bahaya, dibawah ini adalah penertian
dari bahaya dan akibat yang terjadi dari bahaya itu jika tidak
dikendalikan.
· Bahaya (hazard) adalah suatu benda, bahan, atau kondisi yang
dapat mengakibatkan cedera, kerusakan atau kerugian lainnya.
· Bahaya adalah kemungkinan suatu bahan yang dalam
keadaan tertentu bisa menyebabkan kerugian.
· Bahaya adalah sesuatu yang berpotensi menyebabkan
kecelakaan baik dalam bentuk cedera pada manusia maupun
kerusakan pada harta benda.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa semua yang
dikenali oleh panca indera adalah bahaya. Bisa anda mengenali
semua bahaya yang ada disekitar anda ? yang dapat
menciptakan insiden jika tidak dikendalikan. Secara harfiah,
Insiden berarti „kejadian‟, baik itu kejadian telah terjadi dan
menimbulkan kerusakan atau cedera maupun kejadian yang
belum sampai menimbulkan kerusakan atau luka. Kejadian
yang telah menimbulkan kerusakan dan luka biasa disebut
Kecelakaan (accident).
40. Jika dua atau lebih bahaya bertemu dan menyebabkan cedera
pada manusia, kerusakan peralatan, material, proses,
lingkungan pada derajat apapun, disebut INSIDEN. Jadi ada 5
komponen yang memungkinkan untuk terpapar suatu bahaya
dan kerugian adalah :
- Manusia
- Alat
- Material
- Proses
- Lingkungan
Sebagai contoh :
- Dua kendaraan bermotor bertabrakan sehingga kedua
pengendara menderita luka parah, kedua unit rusak dan urusan
kedua pengendara jadi terganggu.
- Pisau dapur mengiris tangan Mbok Mina banyak
mengeluarkan darah, sehingga mbok mina tuk sementara tidak
bisa mneggunakan tangannya yang sakit dan urusan dapur
sedikit terganggu.
- Annisa terpeleset pada lantai yang licin sehingga tangannya
terkilir. Annisa yang tadinya ceria, kerena insiden itu jadi tak
bisa bermain dan kesekolah.
- Karena produk yang dihasilkan terdapat material „asing‟
didalamnya, akhirnya perusahaan A mendpat pinalti /
complain dari produsen. Yang pada akhirnya kepercayaan
produsen akan menurun.
41. - Karena penebangan hutan yang tidak
terkendalikan akhirnya banjir terjadi dimana-
mana.
Bisakah kita menyebutkan beberapa contoh
kerugian yang bisa diakibatkan dari tiap
komponen penyebab insiden? Baik itu di
Rumah, ditempat kerja atau dilingkungan
dimana anda berada?
Bahaya yang terpapar pada komponen manusia
selain bahaya keselamatan dan kesehatannya
adalah bahaya penyakit akibat kerja
(occupational health hazard). Adapun bahaya
kesehatan kerja secara umum dapat dibagi
menjadi 4 kelompok :
- Kimia
- Fisika
- Biologis
- Ergonomi
- Psikososial
- Sosial kemasyarakatan & budaya
42. Mengenali atau mengidentifikasi suatu bahaya dan
mengatasinya adalah suatu tindakan awal dalam pencegahan
suatu kecelakaan atau insiden.
Ada pepatah mengatakan “sepandai-pandai tupai melompat,
akhirnya jatuh juga” pepatah tersebut menjelaskan pada kita
bahwa semua kejadian atau insiden pasti didahului dengan
“tanda-tanda”. Tanda tersebut dapat berbentuk tindakan
(perilaku) atau kondisi (keadaan) yang tidak aman. Tanda-
tanda tersebut dapat muncul sekali dan langsung menimbulkan
insiden, atau muncul berkali-kali yang tanpa disadari, yang
berakhir dengan insiden yang lebih parah.
Fenomena yang sering terjadi pada diri kita (perilaku) atau
disekitar kita (kondisi) sering muncul. Baik itu di rumah,
ditempat kerja maupun di lingkungan dimana anda berada.
Efek dari sering muncul tersebut, acapkali kita tidak lagi
menyadari bahwa hal itu adalah bahaya. Dan kita baru sadar
setelah kecelakaan itu terjadi.
Tentu fenomena tersebut tidak kita inginkan bertumbuh subur
pada diri kita. Bagaimana cara mengatasinya? Pertajam
wawasan dan kemampuan kita dalam mengidentifikasi semua
sumber bahaya disekitar kita.
43. Sebagai contoh : Meletakkan benda tajam
atau berbahaya ditempat bermain anak
anda, atau ditempat yang mudah dijangkau
oleh anak anda. Singkirkan benda-benda
pada tempatnya sehingga tidak
mengganggu kelancaran aktivitas orang
lain. Dan lain sebagainya (pikirkan, asah
kemampuan anda).
Karena sudah suatu kebiasaan kita tidak
menyadari bahwa kita telah membuka
suatu peluang terjadinya suatu kecelakaan.
Tapi setelah kecelakaan itu terjadi, anak
anda terluka oleh benda tajam tersebut atau
orang lain tersandung dan terjatuh karena
barang anda diletakkan bukan pada
tempatnya. Baru kita menyadari bahwa
tindakan tersebut adalah BAHAYA.
44. Salah satu cara dalam mengidentifikasi bahaya adalah dengan
mengenali terlebih dahulu :
a. Diri sendiri, memastikan apakah Diri anda sudah bekerja
dengan aman.
b. Orang lain, Adakah manusia yang ada disekitar anda yang
bekerja dengan tidak aman.
Pastikan agar orang tersebut bekerja aman bagi dirinya dan
tidak terimbas pada diri orang lain akibat perilakunya yang
tidak aman.
c. Peralatan, Pastikan, Adakah peralatan yang anda pakai dan
orang lain disekitar anda sudah aman? Agar tidak mencederai
diri anda sendiri maupun orang lain akibat dari peralatan yang
tidak layak dipakai lagi. (patah, aus, rusak, tidak standar, dll)
d. Material, Pastikan, Apakah material yang ada disekitar anda
aman baik untuk keselamatan anda maupun bagi kesehatan
anda dalam beraktivitas. (longsor, lembek, keras, panas, dingin,
dll)
e. Lingkungan, Pastikan, lingkungan sekitar anda bekerja,
apakah aman dari lingkungan yang tidak aman seperti : hujan,
gelap, badai, terjal, dan pastikan juga bahwa anda tidak
mencemari lingkungan anda seperti : menumpahkan oli,
membuang benda yang susah hancur, mencemari sumber air,
menebang pohon sembarangan, dll.
45. Setelah kita mengenali beberapa hal yang dapat
menyebabkan terjadinya bahaya berikut ini
adalah bagaimana cara kita dapat
mengidentifikasi bahaya adalah sebagai berikut
:
Berjalan dengan cara berkeliling disekitar
tempat anda akan melakukan aktivitas dan
perhatikan adakah sesuatu hal yang dapat
mengakibatkan sebagai sumber kecelakaan.
Pusatkan perhatian anda, jangan anggap sepele
hal-hal yang kecil dengan berasumsi bahwa hal
tersebut tidak mungkin terjadi kecelakaan.
Ingat ! kecelakaan terjadi karena hal-hal kecil
dan sepele.
Komunikasikan dengan orang disekitar anda,
tentang aktivitas mereka masing-masing.
Apakah mereka bekerja sudah berada dalam
keadaan aman
46. Perhatikan cara kerja alat yang
tercantum sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur SOP.
Pelajari catatan atau berita kejadian
insiden yang pernah terjadi
Lakukan pengamatan terutama pada
sumber-sumber energi
Cermati semua pekerjaan yang ada
lihat disekeliling anda.
Cermati semua prosedur kerja dari
bahan atau alat yang akan anda pakai.
Perkirakan semua orang yang
dimungkinkan bisa terluka akibat
kegiatan di lokasi tersebut
47. Setiap kecelakaan dalam
frekwensi sering (terjadi
berulang-ulang) atau sekecil
apapun pasti ada penyebabnya.
Bagai efek kartu domino, setiap
penyebab dapat memberikan efek
bagi penyebab lainnya sehingga
akhirnya terjadi sebuah
kecelakaan.Secara hirarki ada 3
penyebab kecelakaan yaitu
48. 1. Penyebab langsung adalah sebab-sebab yang secara langsung
mengakibatkan terjadinya sebuah kecelakaan. Penyebab langsung
biasanya dibedakan kedalam 2 kriteria, yaitu :
a. Tindakan tidak aman (unsafe action), adalah perilaku manusia dalam
bekerja yang tidak sesuai prosedur.
Contoh tindakan tidak aman adalah mengoperasikan kendaran dengan
kecepatan tinggi, mengoperasikan alat diatas batas kecepatan maksimum,
menggunakan memperbaiki sesuatu yang bukan bidangnya. Meletakkan
benda tajam diarea yang dapat dijangkau oleh anak. Menyimpan benda
yang bukan pada tempatnya.
b. Kondisi tidak aman (unsafe condition), adalah suatu keadaan, kondisi,
atau situasi disekitar manusia beraktivitas, yang tidak aman.
Contoh adalah menggunakan perkakas atau alat rusak, rambu tidak
lengkap, kurang penerangan, suhu ekstrim panas dingin. Bekerja disaat
hujan. Bekerja dibawah terik matahari.
2. Penyebab Dasar Yang dimaksud dengan Penyebab Dasar adalah hal-hal
yang
mengakibatkan atau mendorong Penyebab Langsung. Penyebab Dasar
dibedakan dalam 2 kategori, yaitu:
a. Faktor personal, adalah faktor-faktor di dalam diri pekerja / korban
yang mendorong dirinya untuk melakukan tindakan tidak aman.
Contohnya adalah kurangnya pengetahuan, kemampuan yang kurang
(baik secara fisik maupun kejiwaan), stress, dan motivasi yang tidak
tepat. Jika Anda agak bingung dengan istilah motivasi yang tidak tepat
maka contoh yang dapat saya berikan adalah misalnya rangsangan bonus
dan kurang penghargaan akan menyebabkan seseorang untuk
mengendarai kendaraan di atas batas kecepatan yang telah ditentukan.
49. b. Faktor PekerjaanContoh Faktor
Pekerjaan adalah kepemimpinan yang
kurang, peralatan dan material kurang,
standar kerja kurang, pola jam kerja
(time shift).
3. Kurang Kendali (Lock of Control),
kurang kendali dapat diterjemahkan
sebagai kegagalan manajemen dalam
memenuhi dan menegakan standar
yang ada di dalam Perusahaan.
Contohnya adalah pelatihan yang
kurang, tidak terjadualnya inspeksi
terencana, organisasi yang tidak
berjalan atau salah menganalisa suatu
kecelakaan.
50.
Near Miss,
Apakah anda pernah:
….menyalip sebuah kendaraan lalu tiba-tiba
muncul kendaraan dari arah depan sehingga
anda harus menginjak rem dalam-dalam dan,
phiuuh, anda berhasil menghindari kendaraan
tersebut?
….terpeleset di tangga dan - hanya karena
refleks - tangan anda berhasil memegang
pegangan tangga? lagi-lagi phiuuh…
….atau peristiwa lainnya saat anda hampir
celaka yang membuat jantung anda seolah-olah
lepas dan adrenalin anda mengalir deras?
Jika pernah, maka percayalah bahwa anda
pernah mengalami apa yang disebut dengan
Near Miss.
Apa itu Near Miss?
51. Near miss adalah kondisi atau situasi dimana
kecelakaan hampir terjadi. Secara sederhana
Anda dapat menerjemahkannya menjadi
“hampir celaka”. Jangan terlalu khawatir bila
anda kemudian mengerutkan kening setelah
membaca pengertian ini. Memang benar bahwa
jika suatu “nearly miss” terjadi maka sudah
pasti kecelakaan telah terjadi (bukan hampir
celaka) - sehingga Anda, kemungkinan,
menyatakan bahwa hampir celaka lebih
diwakili oleh Near Hit. Meskipun demikian,
near miss lebih dikenal secara universal. Oleh
karena itu saya tetap menggunakan istilah near
miss dalam posting ini.
Lalu apa hubungan near miss dan rasio
kecelakaan?
Near miss pada dasarnya menunjukan potensi
kecelakaan yang akan terjadi. Hal ini
dikemukakan
52. pertama kali oleh Heinrich yang melakukan
penelitian statistik atas kecelakaan dan membuat
sebuah piramida kecelakaan atau saat ini lebih
dikenal dengan istilah rasio kecelakaan. Hasil
penelitian ini kemudian disempurnakan pada tahun
1960 oleh seorang spesialis asuransi industri bernama
Frank Bird.
Rasio kecelakaan yang dipaparkan oleh Frank Bird
adalah sebagai berikut:
Dalam pemaparannya, Bird menyatakan bahwa
kecelakaan pada prinsipnya memiliki pola dimana
semua jenis kecelakaan diawali dari near miss.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Bird menyatakan
bahwa dalam setiap 600 buah kasus near miss akan
terdapat 30 kasus kecelakaan yang mengakibatkan
kerusakan peralatan, 10 kasus kecelakaan yang
mengakibatkan cidera ringan, hingga 1 buah kasus
kematian atau cidera serius akibat kecelakaan.
53. Cidera akibat kecelakaan tambang dikategorikan ke dalam 3
(tiga) kelas, yaitu:
Cidera ringan, yaitu cidera akibat kecelakaan tambang yang
menyebabkan pekerja tambang tidak mampu melakukan tugas
semula lebih dari 1 hari namun kurang dari 3 minggu (sesuai
dengan Kep.Men No. 555 Dept. Pertambangan dan Energi)
Cidera berat, yaitu cidera akibat kecelakaan tambang yang
menyebabkan pekerja tambang tidak mampu melakukan tugas
semula selama lebih dari 3 minggu, atau cidera yang
menyebabkan pekerja tambang cacat tetap, atau mengakibatkan
keretakan tengkorak kepala, tulang punggung, pinggul, lengan
bawah, lengan atas, paha, kaki, atau mengakibatkan
pendarahan dalam, atau pingsan akibat kekurangan oksigen,
atau luka terbuka yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan
tetap, atau persendian yang lepas yang belum pernah terjadi
sebelumnya
Meninggal dunia, yaitu kecelakaan tambang yang
mengakibatkan pekerja tambang mati dalam waktu 24 jam sejak
terjadinya kecelakaan tersebut
54. Resiko adalah besarnya kesempatan dua
atau lebih bahaya bertemu dan
mengakibatkan terjadinya suatu kerugian
atau insiden, atau
Resiko adalah besarnya kecenderungan
atau kemungkinan timbulnya kerugian dari
suatu bahaya
Resiko adalah kecenderungan atau
kemungkinan seseorang terpapar suatu
bahaya atau bahan yang dapat merugikan
Bahaya dapat diidentifikasikan berdasar
tingkat resikonya. Tingkat resiko ditempat
kerja dirumah atau dilingkungan mana
anda berada akan sangat berbeda-beda.
Dari itu pembuatan klasifikasi ditujukan
untuk menentukan prioritas penanganan
dan pengendalian bahaya.
55. Tingkat resiko secara umum ditentukan
dengan memperhatikan 3 (tiga) hal yaitu
:
1. Probability atau kemungkinan
suatu bahaya menjadi penyebab
kecelakaan.
2. Frequency atau tingkat keseringan
orang/harta benda terpapar bahaya
tersebut
3. Saverity atau tingkat keparahan
suatu kecelakaan yang disebabkan
bahaya tersebut.
56. Formula dari Resiko adalah :
R=PXFXS
RESIKO : Kemungkinan x Keparahan X
Keseringan
Dalam menilai suatu resiko, ada beberapa harus
diperhatikan :
Bahaya mempunyai sifat spesifik, tergantung
pada ruang/tempat, waktu dan massa sehingga
satu jenis bahaya, dapat mempunyai nilai resiko
yang berbeda.
Besarnya angka resiko tidaklah penting. Yang
penting adalah langkah pengendalian resiko
yang dilakukan.
Kakukan tindakan perbaikan segera, jika
ditemukan bahaya dengan tingkat kekritisan
yang tinggi.
57. Penanggulangan Resiko
· Eliminasi bahaya (Menghilangkan)
· Isolasi (Pemisahan/menutup)
· Penanggulangan melalui rekayasa
· Subtitusi (mengganti)
· Kontrol Administrasi
· Pelatihan
· Alar Perlindungan Diri
Ad.1. Eliminasi Bahaya
Menghilangkan suatu bahaya (eliminasi)
adalah jalan pertama dalam mengantisipasi
bahaya yang didapat. Menghilangkan
dapat juga berarti meniadakan sumber
bahaya sampai pada titik nol. Jika ada
suatu benda atau material yang dapat
menyebabkan suatu bahaya pada tingkat
yang sangat fatal dan sesegera mungkin
harus dihilangkan.
58. Ad.2. Isolasi
Pemisahan/menutup, adalah menutup sumber
bahaya yang ada. Seperti menutup lubang yang
terbuka di tempat yang diperkirakan akan
mendapat suatu kecelakaan ditempat,
memisahkan arus energi listrik agar tidak
terjadi arus pendek dsb.
Ad. 3. Subtitusi
Mengganti alat atau material yang dianggap
atau teridentifikasi terjadinya suatu bahaya
yang bisa penyebab terjadinya suatu insiden.
Mengganti sesuatu yang tidak cocok dengan
peruntukannya. Misalnya, Karena material
yang dipakai banyak orang yang teridentifikasi
terkena suatu penyakit, maka bahan atau
material tsb harus diganti dengan yang lain.
Contoh
59. Ad. 4. Kontrol Administrasi
Sangksi dan teguran adalah salah satu bentuk
kontrol administrasi yang harus diberikan kepada
orang yang bertindak dapat menyebabkan suatu
kecelakaan.
Ad. 5. Pelatihan
Pelatihan (teori - praktek) sangat dibutuhkan kepada
setiap orang agar mereka dapat mengetahui hal-hal
yang dapat menyebabkan terjadinya suatu
kecelakaan. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dari pemberian pelatihan ini, konsistensi
dan pengawasan senantiasa tetap dilaksanakan agar
semua yang diajarkan dapat berjalan dengan
maksimal.
Ad. 6. Alat Pelindung Diri (APD)
Alat pelindung diri adalah usaha yang paling
minimal dari pengendalian suatu resiko. Karena
dengan pemberian APD kepada setiap karyawan dan
tamu yang berada diarea kerja, sudah menjadi usaha
yang paling minimal dalam mencegah suatu bahaya.
60. I. PENDAHULUAN
Kegiatan Alam Terbuka (KAT) adalah
suatu kegiatan yang dilaksanakan di lokasi
yang masih alami baik berupa hutan,
perbukitan, pantai dll. Kegiatan di alam
terbuka saat ini banyak dilakukan oleh
masyarakat sebagai salah satu alternatif
wisata, kegiatan pendidikan dan bahkan
penelitian. Selain untuk tujuan-tujuan
tersebut, kegiatan ini juga bermanfaat
untuk mengenal. Kebesaran Illahi melalui
keajaiban alam yang merupakan ciptaan-
Nya berupa berbagai keneragaman hayati
yang sangat beraneka ragam yang masing-
masing memiliki keunikan tersendiri.
61. II. DEFINISI
Pertolongan Pertama (PP) adalah
perawatan pertama yang diberikan
kepada orang yang mendapat
kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba
datang sebelum mendapatkan
pertolongan dari tenaga medis. Ini
berarti:
Pertolongan Pertama harus
diberikan secara cepat walaupun
perawatan selanjutnya tertunda.
Pertolongan Pertama harus tepat
sehingga akan meringankan sakit
korban bukan menambah sakit
korban
62. a. Prinsip Dasar
b. Sistematika Pertolongan Pertama
1. Jangan Panik
2. Jauhkan atau hindarkan korban
dari kecelakaan berikutnya.
3. Perhatikan pernafasan dan denyut
jantung korban
4. Perhatikan tanda-tanda shock.
5. Jangan memindahkan korban
secara terburu-buru.
6. Segera transportasikan korban ke
sentral pengobatan
63. a. Pingsan (Syncope/collapse)
b. Dehidrasi
c. Asma
d. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala
e. Maag/Mual
f. Lemah jantung
G. Histeria
64. VII. PENUTUP
Pertolongan Pertama adalah
sebagai suatu tindakan antisipatif
dalam keadaan darurat namun
memiliki dampak yang sangat
besar bagi penderita atau korban.
Kesalahan diagnosa dan
penanganan dapat mendatangkan
bahaya yang lebih besar, cacat
bahkan kematian. Satu hal yang
perlu diingat adalah Pertolongan
Pertama merupakan tindakan
pertolongan yang diberikan
terhadap korban dengan tujuan
mencegah keadaan bertambah
buruk sebelum si korban
mendapatkan perawatan dari
tenaga medis resmi. Jadi tindakan