3. 3
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
Adalah Uji keabsahan data dalam penelitian, sering ditekankan pada
uji Validitas dan Reliabilitas.
Kriteria utama dalam penelitian Kuantiitatif adalah :
Valit = data yang tidak berbeda
Reliabel = data yang dapat dipercaya.
Objektif = derajat kesepakatan
Contoh dalam 100 orang, terdapat 99 orang yg menyatakan terdapat
warna merah dan yg 1 0rang menyatakan warna lain, yang benar 99
org dan yg 1 kongkalingkong, maka dikatakan objektif, Sedangkan
subjektif sebaliknya.
VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
4. VALIDITAS
4
VALIDITAS
Adalah merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya
terjadi pada objek penelitian atau Data yang tidak berbeda,
seperti : Jika hasil penelitian A makan akan dilaporkan A.
Dalam penelitia terdapat 2 macam Validitas :
Validitas Internal
Yaitu : berkenaan dengan derajat akurasi dasain peneliti dengan hasil
yang dicapai
Validitas External
Yaitu : berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian
dapat diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
Dalam penelitian ada dua pendapat yaitu :
1, Penelitian Kuantitatif
Dalam Penelitian Kuantitatif untuk mendapatkan data yang valid,
Reliabel dan objektif yang di uji validitas atau reliabilitasnya
adalah instrument penelitiannya.
( sempel yang mendekati jumlah populasi, pengumpulan serta
analisa data dilakukan dg cara benar ).
2, Penelitian Kualitatif
Dalam Penelitian Kualitatif, data dapat dinyatakan valid apabila tidak
ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesunggunya terjadi pada objek yang diteliti, ( yang di uji adalah
datanya ).
5. 5
By ; wijanarko utama
RELIABILITAS
RELIABILITAS
Adalah data yang dapat dipercaya.
Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian
pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa
pengukuran dari alat ukur yang sama (tes ulang) akan memberikan
hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah
dua orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar
penilai).
Reliabiltas dalam penelitian
Ketergantungan (dependability). Konsep ketergantungan berkaitan
erat dengan keterandalan. Hasil dari pengujian awal diharapkan
akan konsisten dengan pengujian-pengujian berikutnya.
Hasilnya selalu berupa numerik dan tak boleh berubah-ubah, karena
merupakan karakteristik dari proses ukuran. Reliabilitas selalu
menunjukkan keandalan instrumen penelitian dalan berbagai
bentuk, yakni hasil pengujian yang sama jika dilakukan oleh orang
yang berbeda (inter-penilai), hasil pengujian yang sama jika
dilakukan oleh orang yang sama dalam waktu berbeda (pengetesan
ulang), hasil pengujian yang sama jika dilakukan oleh orang yang
berbeda dalam waktu bersamaan dengan tes yang berbeda (bentuk
paralel), dan hasil pengujian yang sama dengan menggunakan
berbagai pernyataan-pernyataan membangun (konsistensi internal).
6. Jenis-jenis
Reliabilitas
Jenis-jenis Reliabilitas
Reliabilitas stabil (stability reliability)
Mengacu pada waktu. Untuk menentukan stabilitas, tes
dilakukan ulang terhadap variabel yang sama di waktu yang
berlainan. Hasil pengujian tersebut akan dibandingkaan dan
berkorelasi dengan pengujian awal untuk memberikan
stabilitas.
Reliabilitas terwakili (representative reliability)
Mengacu pada keterandalan masing-masing grup. Menguji
apakah penyampaian indikator sama jawabannya saat
diterapkan ke kelompok yang berbeda-beda.
Reliabilitas seimbang (equivalence reliability)
Menerapkan banyak indikator yang dapat
dioperasionalisasikan ke semua konsepsi pengukuran.
Kesetaraan keandalan akan menggunakan dua instrumen
untuk mengukur konsep yang sama pada tingkat kesulitan
yang sama. Reliabilitas atau tidaknya pengujian akan
ditentukan dari hubungan dua skor instrumen, atau lebih
dikenal dengan hubungan antara variabel bebas (independen
variable) dengan variabel terikat (dependen variable).
6
By : wijanarko utama
7. Cara
meningkatkan
Reliabilitas
7
By : wijanarko utama
Cara meningkatkan Reliabilitas.
Mengonsep satu variabel dengan jelas.
Setiap pengukuran harus merujuk pada satu dan hanya satu konsep/variabel.
Sebuah variabel harus spesifik agar dapat mengurangi intervensi informasi dari
variabel lain.
Menggunakan level pengukuran yang tepat.. Semakin tinggi atau semakin tepat
suatu level pengukuran, maka variabel yang dibuat akan semakin reliabel karena
informasi yang dimiliki semakin mendetail. Prinsip dasarnya adalah cobalah
melakukan pengukuran pada level paling tepat yang mungkin diperoleh.
Gunakan lebih dari satu indikator.. Dengan adanya lebih dari satu indikator yang
spesifik, peneliti dapat melakukan pengukuran dari range yang lebih luas
terhadap konten definisi konseptual.
Gunakan Tes Pilot, yakni dengan membuat satu atau lebih draft atau dalam
sebuah pengukuran sebelum menuju ke tahap hipotesis (pretest). Dalam
penggunaan Pilot Studies, prinsipnya adalah mereplikasi pengukuran yang
pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu dari literatur-literatur yang berkaitan.
Selanjutnya , pengukuran terdahulu dapat dipergunakan sebagai patokan dari
pengukuran yang dilakukan peneliti saat ini. Kualitas pengukuran dapat
ditingkatkan dengan berbagai cara sejauh definisi dan pemahaman yang
digunakan oleh peneliti kemudian tetap sama.
8. Pengujian validitas
dan Reliabilitas
Penelitian kualitatif.
8
By : wijanarko utama
Pengujian validitas dan reliabilitas
penelitian kualitatif.
Dalam pengujian keabsahan data, metode
penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian
kuantitatif, seperti gambar berikut :
Aspek Metode Kualitatif Metode Kuantitatif
Nilai kebenaran Validitas Internal Kredibilitas
(credibility)
Penerapan Validitas Eksternal
(generalisasi)
Transferability/
keteralihan
Konsistensi Reliabilitas Auditability,
Dependability
Natralis Obyektivitas Confirmability
9. UJI
KREDIBEL
1. Uji Kredibilitas
Adalah uji kebenaran data dari hasil
temuan peneliti.
Tujuannya ialah :
untuk menilai kebenaran dari temuan
penelitian kualitatif. Kredibilitas
ditunjukkan ketika partisipan
mengungkapkan bahwa transkrip
penelitian memang benar-benar sebagai
pengalaman dirinya sendiri. Dalam hal ini
peneliti akan memberikan data yang telah
ditranskripkan untuk dibaca ulang oleh
partisipan. Kredibilitas menunjukkan
kepercayaan terhadap data hasil penelitian
kualitatif, hal ini dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
9
By ; wijanarko utama
11. Perpanjangan
pengamatan
11
By ; wijanarko utama
1. Perpanjangan pengamatan
Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke
lapangan, melakukan pengamatan dan wawancara
dengan sumber data yang pernah ditemui maupun
sumber data yang baru. Hal ini bertujuan untuk
menumbuhkan keakraban (tidak ada jarak lagi,
semakin terbuka, saling mempercayai) antara peneliti
dan narasumber sehingga tidak ada informasi yang
disembunyikan lagi. Selain itu, Sugiyono (2007)
menambahkan bahwa perpanjangan pengamatan ini
dilakukan untuk mengecek kembali apakah data yang
telah diberikan oleh sumber data selama ini
merupakan data yang sudah benar atau tidak.Bila
tidak benar, maka peneliti melakukan pengamatan
lagi yang lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh
data yang pasti kebenarannya.Untuk membuktikan
apakah peneliti itu melakukan uji kredibilitas melalui
perpanjangan pengamatan atau tidak, maka akan
lebih baik jika dibuktikan dengan surat keterangan
perpanjangan yang dilampirkan dalam laporan
penelitian.
13. Peningkatan
ketekunan
b. Meningkatan ketekunan dalam penelitian (
pengamat kritis )
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan
pengamatan secara lebih cermat dan
berkesinambungan, dengan cara tersebut maka
kepastian data dan urutan peritiwa akan dapat
direkam secara pasti dan sistematis. Selain itu,
peneliti dapat melakukan pengecekan kembali
apakah data yang telah ditemukan itu salah atau
tidak. Peneliti dapat memberikan deskripsi data
yang akurat dan sistematis tentang apa yang
diamati. Sebagai bekal peneliti untuk
meningkatkan ketekunan adalah dengan cara
membaca berbagai referensi buku maupun hasil
penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang
terkait dengan temuan yang diteliti. Dengan
membaca ini maka wawasan peneliti akan
semakin luas dan tajam, sehingga dapat
digunakan untuk memeriksa data yang
ditemukan.
13
By : wijanaro utama
14. c. Triangulasi = Pengecekan data
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini
diartikan sebagai pengecekan data dari
berbagai sumber dengan berbagai cara dan
berbagai waktu. Terdapat triangulasi
sumber,triangulasi teknik pengumpulan data,
dan waktu. Triangulasi sumber dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber,
triangulasi teknik dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda, dan triangulasi
waktu dilakukan dengan cara melakukan
pengecekan dengan wawancara, observasi
atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang
berbeda. Sugiyono (2007) memaparkan
triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara
mengecek hasil penelitian dari tim peneliti
lain yang diberi tugas melakukan
pengumpulan data.
14
By : wijanarko utama
Triangulasi
15. Cara pengecekan data (Triangulasi )
Triangulasi Sumber
Dilakukan untuk menguji kredibelitas data, yang dilakukann untuk mengecek
data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Contoh :
Menguji kredibel seorang pemimpin
maka untuk mengumpulkan data kita cek ke bawahannya, atasannya dan
ketemannya yang merupakan kelompok kerja sama, nah dari ketiga sumber
tersebut datanya tidak boleh dirat-ratakan, tapi kita kategorikan mana pandangan
yang sama, yang berbeda dan mana yang spesifik dari sumber tersebut.
Triangulasi Teknik
Dilakukan untuk menguji kredibelitas data, yang dilakukann untuk mengecek data
yang telah diperoleh melalui beberapa sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda.
Contoh :
Data diperoleh dari wawancara
Maka akan dicek Observasi, Dokumentasi dan Kuisioner. Jika kita mendapatkan
data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber yang besangkutan atau sumber yang lainnya untuk memastikan data mana
yang dianggap benar.
Triangulasi Waktu
Waktu juga sering berpengaruh pada kredibelitas data.
Contoh
Data diambil dari nara sumber pada pagi hari ketika nara sumber masih
segar/fress, belum banyak masalah sehingga mendapatkan data yang lebih valid
atau kredibel.
Maka dari itu kita dapat menggunakan waktu yang bebeda untuk mendapatkan
data yang lebih akurat.
15
By: wijanarko utama
Triangulasi
16. Analisis kasus
negatif
d. Analisis kasus negatif
Kasus negatif adalah kasus yang tidak
sesuai atau berbeda dengan hasil
penelitian.Melakukan analisis kasus
negatif berarti peneliti mencari data
yang berbeda atau bahkan
bertentangan dengan data yang telah
ditemukan.Bila tidak ada lagi data yang
berbeda atau bertentangan dengan
temuan,berarti data yang ditemukan
sudah dapat dipercaya.Tetapi bila
peneliti masih mendapatkan data-data
yang bertentangan dengan data yang
ditemukan, maka peneliti mungkin
akan mengubah temuannya. Hal ini
sangat bergantung dari seberapa besar
kasus negatif yang muncul tersebut.
16
17. Menggunakan
bahan referensi
e. Menggunakan bahan referensi
Bahan referensi di sini adalah adanya
pendukung untuk membuktikan data
yang telah ditemukan oleh peneliti.
contoh, data hasil wawancara perlu
didukung dengan adanya rekaman
wawancara.
Data tentang interaksi manusia, atau
gambaran suatu keadaan perlu
didukung oleh foto-foto. Alat-alat bantu
perekam data dalam penelitian
kualitatif (kamera, handycam, alat
rekam suara) sangat diperlukan untuk
mendukung kredibilitas data yang telah
ditemukan oleh peneliti.
17
18. Member check
f. Member check.
Member check adalah proses pengecekan data
yang diperoleh peneliti kepada pemberi
data.Tujuan member check adalah untuk
mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh
sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi
data. Apabila data yang ditemukan disepakati
oleh para pemberi data berarti data tersebut
valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya.
Tetapi apabila data yang ditemukan peneliti
dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati
oleh pemberi data maka peneliti perlu
melakukan diskusi dengan pemberi data,apabila
perbedaannya tajam maka peneliti harus
mengubah temuannya dan menyesuaikan
dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.
Jadi tujuan member check adalah agar
informasi yangdiperoleh dan akan digunakan
dalam penulisan laporan sesuai dengan apa
yang dimaksud sumber data atau informan.
18
19. Pengujian
Transferability
2. Pengujian Transferability
( pengujian derajat
ketepatan )
Pengujian Transferability ini
merupakan validitas external dalam
penelitian kuantitatif. validitas
external menunjukan derajad
ketepatan atau dapat diterapkan
hasil penelitian tersebut ke populasi
dimana sempel tersebut diambil.
Nilai transfer ini berkenaan dengan
pertanyaan, hingga mana hasil
penelitian dapat digunakan dalam
situasi lain.
19
20. Pengujian
Depanability
3. Pengujian Depanability ( pengujian keabsahan data )
Dalam penelitian kuantitatif ( ) depenability disebut
reliabilitas. Suatu penelitian yang reliabel adalah jika orang
lain dapat mengulangi proses penelitian tersebut.
Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke
lapangan, tetapi dapat memberikan data. Peneliti seperti ini
perlu diuji. Untuk itu pengujian dependability, dilakukan
dengan cara melakukan audit oleh pihak Independen atau
pembimbing terhadap keseluruhan proses penelitiannya.
Pihak Auditor akan memeriksa Yaitu :
1. Bagaimana peneliti menetukan masalah/focus
2. Bagaimana peneliti memasuki lapangan
3. Bagaimana peneliti menetukan sumber data
4. Bagaimana peneliti membuat kesimpulan hingga peneliti
hdapat menunjukan faktanya kepada auditor.
Jika peneliti tidak mempunyai atau menunjukan jejak
aktivitasnya di lapangan, maka penelitiannya patut
diragukan.
20
21. Pengujian
Konfirmability
4. Pengujian Konfirmability
Adalah Uji obyektivitas dalam penelitian.
Penelitian dikatakan obyektif apabila hasil
penelitian telah disepakati banyak orang.
Dalam penelitian kualitatif, uji
konfirmabilitas mirip dengan uji
dependability, sehingga pengu- jiannya
dapat dilakukan secara bersamaan.
Menguji konfirmabilitas berarti menguji
hasil penelitian, dikaitkan dengan proses
yang dilakukan. Bila hasil penelitian
merupakan fungsi dari proses penelitian
yang dilakukan, maka penelitian tersebut
telah memenuhi standard konfirmabilitas.
Dalam penelitian, jangan sampai proses
tidak ada, tetapi hasilnya ada.
21