5. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah
serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah
dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan
pertolongan, mereka itu satu sama lain melindungi. Dan
orang-oramg beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak
ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka,
sebelum mereka berhijrah. Jika mereka meminta
pertolongan kepadamu dalam agama, maka kamu wajib
memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah
ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (8: 72)
(http://indonesian.irib.ir/al-quran/-/asset_publisher/b9BB/content/tafsir-al-quran-surat-al-anfal-ayat-70-72)
6. Dari ayat tadi terdapat pelajaran yang dapat dipetik yaitu :
1. Berhijrah dari lingkungan kufur, syirik, dan dosa untuk menjaga
agama dan melaksanakan tugas-tugas agama merupakan suatu
perkara yang diharuskan.
2. Perbatasan antara negara tidaklah menghalangi seorang muslim
untuk melakukan tugas-tugas agamanya.
3. Berpegang teguh pada perjanjian yang telah dijalin, termasuk
dengan kaum Kafir sekalipun, adalah sebuah keharusan, selama
pihak lain juga komitmen terhadap janji mereka.
(http://indonesian.irib.ir/al-quran/-/asset_publisher/b9BB/content/tafsir-al-quran-surat-al-anfal-ayat-70-72)
7.
8. Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab
itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua
saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat. (49: 10).
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari
prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah
dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain
dan janganlah sebagian kamu menggunjingkan sebagian
yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang. (49: 12).
(http://agusdadoe.wordpress.com/2012/09/02/tadabur-al-quran-surat-al-hujurat-ayat-10-13/)
9. Dari ayat tadi terdapat pelajaran yang dapat dipetik yaitu :
Ayat 10 :
1. Allah SWT menegaskan dalam ayat 10 bahwa sesungguhnya orangorang mukmin itu bersaudara seperti hubungan persaudaraan
antara orang-orang seketurunan karena sama-sama menganut unsur
keimanan yang sama dan kekal.
2. Rasulullah saw bersabda, “Orang muslim itu adalah saudara orang
muslim, jangan berbuat aniaya kepadanya, jangan membuka aibnya,
jangan menyerahkannya kepada musuh, dan jangan meninggikan
bagian rumah sehingga menutup udara tetangganya kecuali dengan
izinnya, jangan mengganggu tetangganya dengan asap makanan dari
periuknya kecuali jika ia memberi segayung dari kuahnya. Jangan
membeli buah-buahan untuk anak-anak, lalu dibawa keluar
(diperlihatkan) kepada anak-anak tetangganya kecuali jika mereka
diberi buah-buahan itu.
(http://agusdadoe.wordpress.com/2012/09/02/tadabur-al-quran-surat-al-hujurat-ayat-10-13/)
10. Ayat 12 :
1. Dalam ayat 12 Allah SWT memberi peringatan kepada orangorang yang beriman, supaya mereka menjauhkan diri dari
su’uzhan / prasangka buruk terhadap orang-orang beriman.
2. Allah melarang pula ghibah dan mencari-cari aib orang lain.
Mengenai definisi ghibah, Rasulullah saw bersabda, “Ghibah ialah
engkau menceritakan saudaramu tentang sesuatu yang ia benci.
“Si penanya kembali bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana
pendapatmu bila yang diceritakannya itu benar ada padanya?
“Rasulullah menjawab, “Kalau memang benar ada padanya, itu
ghibah namanya. Jika tidak benar engkau berbuat buhtan
(dusta).” (HR.Muslim,Tirmizi,Abu Daud, dan Ahmad).
(http://agusdadoe.wordpress.com/2012/09/02/tadabur-al-quran-surat-al-hujurat-ayat-10-13/)
11. 1. Definisi : Kontrol diri (mujahadah al-nafs) adalah perjuangan sungguhsungguh atau jihad melawan ego atau nafsu pribadi. Perjuangan ini
dilakukan karena nafsu-diri memiliki kecenderungan untuk mencari
berbagai kesenangan, masa bodoh terhadap hak-hak yang harus
ditunaikan, serta mengabaikan terhadap kewajiban-kewajiban. Siapa
pun yang gemar menuruti apa saja yang diinginkan oleh hawa nafsunya,
maka sesungguhnya ia telah tertawan dan diperbudak oleh nafsunya itu.
Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Nabi Muhammad
Saw menegaskan bahwa jihad melawan nafsu lebih dahsyat daripada
jihad melawan musuh. Karena Nabi Muhammad Saw pernah bersabda
“Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya) dengan (selalu mengalahkan
lawannya dalam) pergulatan (perkelahian), tetapi tak lain orang kuat
(yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika
marah”
http://paisman1prambananklaten.blogspot.com/2013/08/kelas-x-aspek-akhlak.html
http://rohispb.web.id/atasi-marahmu-gapai-ridho-rabbmu-ala-allah-95.htm
12. 2. Cara melaksanakan mujahadah an nafs :
1. Bersabar
2. Memikirkan akibat perbuatan yang kita lakukan
3. Berdzikir kepada allah
4. Berdoa kepada allah
http://paisman1prambananklaten.blogspot.com/2013/08/kelas-x-aspek-akhlak.html
3. Manfaat dari melaksanakan mujahadah an nafs :
1. Dapat meminimalisasi akibat negatif dari perbuatan
yang dilakukan, karena dipertimbangkan dengan
matang.
2. Berusaha berbuat yang baik dan terbaik, sebaik
perbuatan itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan
Allah S.W.T
3. Tidak cepat bereaksi terhadap berbagai permasalahan
yang timbul.
http://paisman1prambananklaten.blogspot.com/2013/08/kelas-x-aspek-akhlak.html
13. 1. Definisi : Husnuzhan artinya baik sangka, sebalikanya kalau buruk
sangka disebut su’uzhon. Husnuzhon terdiri dari 2 kata yaitu husnu
(baik) dan zhan (dugaan). Contoh sikap Husnudzan misalnya, orang
yang sedang di tengah laut yang sedang berombak besar dengan
perahu kecil, jika hatinya yakin akan selamat dengan pertolongan
Allah maka ia Husnuzhan. Jika ia merasa bakalan tenggelam ke laut
dan akan dimakan ikan lumba – lumba, berarti ia berprasangka
buruk terhadap dirinya.
“Diriwayatkan dari Abi Hurairah radiallahuanhu dia berkata,
Rasulullah Saw bersabda. “Hindarilah buruk sangka, karena buruk
sangka itu dapat menjatuhkan kamu dalam kebohongan yang besar
(H.R Muttafaqun Alaih)
(Buku Agama Islam terbitan PT. Adfale Prima Cipta)
14. 2. Cara melaksanakan husnuzhan :
1. Menerima ketetapan dari allah baik itu nikmat / musibah.
2. Latihan menahan diri untuk tidak memberikan reaksi
dengan cepat
terhadap semua masalah yang terjadi.
3. Latihan memperbanyak istighfar dan mengakui bahwa diri kita
banyak melakukan kesalahan.
(Buku Agama Islam terbitan PT. Adfale Prima Cipta)
3. Manfaat dari melaksanakan husnuzhan :
1. Kehidupan rohani yang tenang, tentram, tanpa dibayangi rasa takut,
was-was dan khawatir.
2. Semua takdir dianggapnya selalu baik bagi dirinya, baik berupa
musibah atau pun nikmat. Setiap masalah yang dihadapi pasti
mengandung hikmah demi kebaikan diri pada masa berikutnya.
(Buku Agama Islam terbitan PT. Adfale Prima Cipta)
15. 1. Definisi : Kata Ukhuwah menurut bahasa berasal dari “akhun”
artinya berserikat atau persaudaraan. Jika kata ini dirangkai dengan
Islamiyyah maka pengertian ukhuwah Islamiyah adalah
persaudaraan yang bersifat Islami atau yang diajarkan oleh Islam.
http://paisman1prambananklaten.blogspot.com/2013/08/kelas-x-aspek-akhlak.html
2. Cara mencipatakan Ukhuwah Islamiyah :
1. Menegakkan shalat berjamaah di masjid.
2. Menebarkan salam dan tidak saling acuh
3. Membantu meringankan beban yang sedang menghimpit
saudaranya.
4. Saling memaafkan.
5. Menjauhi perbuatan maksiat, seperti minum khamr dan judi.
6. Saling mendo’akan dengan kebaikan.
http://paisman1prambananklaten.blogspot.com/2013/08/kelas-x-aspek-akhlak.html
16. 3. Manfaat dari melaksanakan ukhuwah islamiyah :
1. Ukhuwah menciptakan wihdah (persatuan)
Sebagai contoh dapat kita lihat dalam kisah heroik perjuangan para pahlawan
bangsa negeri yang bisa dijadikan landasan betapa ukhuwah benar-benar mampu
mempersatukan para pejuang pada waktu itu.
2. Ukhuwah menciptakan quwwah (kekuatan)
Adanya perasaan ukhuwah dapat menciptakan kekuatan (quwwah) karena rasa
persaudaraan atau ikatan keimanan yang sudah ditanamkan dapat menentramkan dan
menenangkan hati yang awalnya gentar menjadi tegar sehingga ukhuwah yang telah
terjalin dapat menimbulkan kekuatan yang maha dahsyat.
3. Ukhuwah menciptakan mahabbah (cinta dan kasih sayang)
Sebuah kerelaan yang lahir dari rasa ukhuwah yang telah terpatri dengan baik
pada akhirnya memunculkan rasa kasih sayang antar sesama saudara se-iman.