SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 27
Pertemuan 2:
Sosiologi Pedesaan sebagai Ilmu yang Diterapkan
SOSIOLOGI PEDESAAN (KPM 230)
Standar Kompetensi
• Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa akan memiliki kompetensi
Sosiologi Pedesaan dalam hal:
(1) Menganalisis situasi sosial-ekonomi pertanian dan pedesaan;
(2) Mengidentifikasi masalah pada aras kelembagaan lokal, komunitas, dan global;
(3) Memilih alternatif pemecahan masalah yang responsif gender dan lingkungan;
(4) Merancang (merumuskan tujuan, kelompok sasaran, pengorganisasian, kegiatan
pihak-pihak yang terlibat) program aksi pemberdayaan (penyuluhan,
komunikasi pembangunan, pengembangan masyarakat dan tanggung jawab
sosial);
(5) Menerapkan metode dan teknik dalam aksi pemberdayaan masyarakat
(advokasi, pengorganisasian komunitas, pengembangan kapasitas,
pengembangan jejaring, komunikasi-informasi-edukasi, fasilitasi-mediasi, dan
ekonomi lokal);
(6) Melakukan kajian-kajian ilmu sosial dalam konteks pemberdayaan masyarakat;
(7) Mampu mengambil keputusan berdasarkan analisis data dan informasi dengan
metode kuantitatif yang bertanggunggugat; dan
(8) Jujur, Kritis, Kepemimpinan, Empati, Keberpihakan pada kelompok marjinal,
Menghargai diri sendiri dan orang lain, kerjasama, adil dan setara, komunikatif.
• Kompetensi Dasar
Mahasiswa Mampu Melakukan Identifikasi dan Analisis
terhadap realitas sosial-ekonomi pertanian di pedesaan serta
memahami posisi desa dalam hubungan relasi desa-kota
• Indikator
Mahasiswa mengetahui dan mampu menjelaskan bahwa
sosiologi pedesaan adalah ilmu pengetahuan yang lebih
spresifik dan lebih kepada sosiologi terapan pentingnya
memahami desa
Berikan Komentar Anda!
Mengapa matematika,
fisika,
sosiologi/sosiologi
pedesaan, politik, dll
dikatakan sebagai
ILMU
PENGETAHUAN?
IP adalah seperangkat fakta
yang terkristal dalam bentuk
teori/konsep/cara pandang
yang digunakan sebagai tools
atau pisau analisis untuk
mencari dan menelusuri
kebenaran-kebenaran yang
nampak (realitas) maupun
tidak nampak (peramalan)
dalam kehidupan manusia.
Unsur-unsur IP
1. Epistimologi menanyakan dengan apa
manusia bisa mengetahui;
2. Ontologi  mempertanyakan apa realitas
yang ada;
3. Aksiologi  sumber nilai, yang di dalamnya
terkandung epistimologi dan ontologi secara
bersamaan
Cara Melacak IP (Kattsof, 2004)
Cara Manusia Bisa Mengetahui Suatu
Realitas (Epistimologi)
Mengenai Hakekat Kenyataan
(Ontologi)
Koherensi  keadaan yang saling
berhubungan
Naturalisme  kejadian adalah proses,
kualitas, dan relasi
Korespondensi  kesesuaian antara makna
yang dimaksudkan oleh suatu pernyataan
dengan apa yang sungguh-fakta-faktanya.
Materialisme  kejadian-kejadian yang
nampak dalam kehidupan manusia tersusun
dari seperangkat materi
Empiris  meramalkan (predictive) atau
hipotetis
Kerohanian (Idealisme)  kejadian-kejadian
yang nampak dalam kehidupan manusia pada
prinsipnya tidak terlepas dari jiwa atau roh
sebagai dasar dari kehidupan manusia
Pragmatis  penyesuaian-penyesuaian yang
memuaskan terhadap pengalaman-pengalaman
kita
Hylomorfisme  kejadian-kejadian sebagai
bentuk kenyataan yang ada disekeliling
manusia terdiri dari bahan dan bentuk
Positivisme Logis  penalaran akal
APAKAH IP BEBAS NILAI?
Tipologi IP
Ontologi
Epistimologi
Koherensi Korepondensi Empiris Pragmatis
Naturalisme
Naturalisme –
Koherensi
Naturalisme –
Korespondensi
Naturalisme –
Empiris
Naturalisme –
Pragmatis
Materialism
e
Materialisme –
Koherensi
Materialisme –
Korespondensi
Materialisme –
Empiris
Materialisme –
Pragmatisme
Idealisme
Idealisme –
Koherensi
Idealisme –
Korespondensi
Idealisme –
Empiris
Idealisme –
Pragmatisme
Hylomorfis
me
Hylomorfisme –
Koherensi
Hylomorfisme –
Korespondensi
Hylomorfisme
– Empiris
Hylomorfisme
– Pragmatisme
Positivisme
logis
Positivisme logis
– Koherensi
Positivisme logis
– Korespondensi
Positivisme
logis – Empiris
Positivisme
logis –
Pragmatisme
Tipologi IP Sosiologi
Ontologi
Epistimologi
Koherensi Korepondensi Empiris Pragmatis
Naturalisme
F. Tonnies ”
Gemmeinschaft –
Gesselschaff
Tradisi Durkheim
Teori-teori
ekologi
Materialisme
Tradisi konflik (teori
kelas sosial, teori
ketergantungan, teori
sistem dunia)
Teori sosial
hijau (Green
Social Theory)
Idealisme
Tradisi mikro interaksi, teori
interaksi simbiolik
Hylomorfisme
Positivisme logis
Weber, fenomenologi,
strukturalisme, neo-
fungsionalisme
Auguste Comte, tradisi
Durkheim, tradisi rasional (teori
pertukaran, teori pengambilan
keputusan rasional),
behaviorisme, modernisasi.
Slattery (2003)  ”Key Ideas in Sociology”  Aguste Comte, F.
Tonnies, Robert Michels , E. W. Teller
Bagaimana dengan Sosped?
Ontologi
Epistimologi
Koherensi Korepondensi Empiris Pragmatis
Naturalisme
Timbulnya “Desa Jawa”
dari masyarakat
transmigrasi spontan
Materialisme
 Ciri-ciri penghidupan
masyarakat pedesaan di
Indonesia (bagian konflik &
persaingan)
 Kerjasama dan struktur
masyarakat di Desa Cibodas
Mahasiswa dan
keluarganya
Idealisme
Rintangan-rintangan mental
dalam pembangunan ekonomi di
Indonesia
Sistem budaya Bugis
– Makassar
Ciri-ciri penghidupan
masyarakat pedesaan
di Indonesia
Hylomorfisme
Positivisme
logis
Pola perdagangan dan keuangan
dalam masyarakat tani di Jawa
Proses pembaharuan
antar pola kebudayaan
Sajogyo dan Sajogyo (1999)  Sosiologi Pedesaan Jilid 1 
Kumpulan Artikel Ilmiah dari berbagai Sumber
Kaitan Sosiologi (Umum) dan
Sosped
1. Konsep sosiologi untuk memahami
masyarakat dan desa;
2. Mulai dengan perubahan sosial masyarakat
dan desa;
3. Interaksi sosial dan struktur masyarakat dan
desa; dan
4. Pola kebudayaan pedesaan
7 Tipologi Sosped adalah “Cermin” bahwa
Sosped merupakan Disiplin Ilmu Sosial
1. Hibrid Ilmu : Transdisplin Ilmu beda dengan
Inter atau Multi Disiplin
2. Hibrid Sosiologi/Antropologi Pedesaan,
Psikologi Sosial, Komunikasi, Ekologi
3. Ilmu Yang Diterapkan
Fakta dan Konsepsi Realitas Sosial sebagai
Ranah Sosped  Mengapa Sosped Penting
untuk Dipelajari?
No. Pulau
Jlh
Prov.
Jlh
Kab.
Jlh
Kota
Jlh
Desa
Luas
(ribu/km)
% thd
Luas
Indonesia
1 Sumatera 10 101 31 22.376 446.686,68 24.01
2 Jawa 6 83 32 25.046 12.306,48 6.95
3 Bali dan NusaTenggara 3 30 4 4.263 71.296,03 3.83
4 Kalimantan 4 43 9 6.235 507.412,18 27.27
5 Sulawesi 6 52 10 8.348 193.847,09 10.42
6 Maluku & Papua 4 40 5 5.287 511.811,21 27.52
Indonesia 33 349 91 71.555 1.860.359,67 100
Sumber: BPS Tahun 2005
Jumlah Desa yang Terus Bertambah!
Tidak Mengulang Kekeliruan
Memiskinkan Masy. & Desa
• Tidak dapat dibantah, Era 1970-1995 masyarakat dan desa pernah menikmati
penerangan listrik, pengembangan prasarana pelayanan kesehatan dan
pendidikan dasar.
• Pencapaian itu melalui penerapan pendekatan pembangunan sentraliasi
dengan mengejar pertumbuhan ekonomi yang prosesnya mengandalkan
hutang luar negeri dan eksploitasi sumberdaya alam.
• Kini, masyarakat dan desa terkorban dari pengelolaan pembangunan yang tidak
berdasarkan pengelolaan mandiri kekayaan sumberdaya alam dan tenaga kerja
yang banyak (Tjondronegoro, 2007), bahkan terabaikan dari proses
pembangunan, karena ada kesenjangan sosial
• Menghadapi persoalan struktur agraria akibat penguasaan lahan dan
sumberdaya alam lebih menguntungkan golongan menengah dan “atas” di
desa, bahkan pengusaha dan pemodal dari perkotaan yang menimbulkan
potensi konflik
Mengejar Kemajuan yang
Belum Selesai
Indonesia Malaysia Thailand Korea Selatan
1957 2002 1957 2002 1957 2002 1957 2002
GDP Pertanian (%) 56 17 45 9 38 9 41 4
Tenaga Kerja Pertanian
(%)
61 44 58 21 82 50 70 12
Negara Agraris yang Mengingkari Potensi Agraris!
Peta Sebaran Provinsi untuk Sumber Pendapatan Petani di Seluruh
Indonesia
Tahun 1993
Tahun 1983
0
2
4
6
8
10
12
14
16
NAD
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Bengkulu
Lampung
Bangka
Belitung
DKI
Jakarta
Jawa
Barat
Jawa
Tengah
DIY
Jawa
Timur
Banten
Bali
NTB
NTT
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sulra
Gorontalo
Maluku
Maluku
Utra
Papua
Propinsi
%
Penduduk
Miskin
% Penduduk Miskin di Perkotaan Persentase Penduduk Miskin di Pedesaan
• 45,2% desa terkateogri sebagai desa tertinggal
• 65,9% penduduk desa terkateogri miskin
Ancaman Bencana Kerusakan SDA
Peringkat Negara Kerusakan Hutan Asli
(%)
1 Brasil 23
2 India 30
3 Indonesia 51
4 Myanmar 63
5 Meksiko 83
Banjir, Longsor, Krisis Air Potensial Mengenai Desa !
Tahun Kerusakan Areal
Hutan
1980 1 juta Ha/tahun
1990 1,7 juta Ha/tahun
2000 2 juta Ha/tahun
2003 3 juta Ha/tahun
Kerusakan Areal Hutan
Sumber: Data Bank Dunia Tahun 2003
Apa Artinya bagi IP untuk
Pengembangan Masy. & Desa
• Europa sentris begitu mendominasi pengetahuan
mengembangkan desa-desa di Indonesia  Ex.
INDUSTRIALISASI DESA bias moderniasi dan
neoliberalisasi!
• Jangan diulang kekeliruan pendekatan pembangunan yang
tidak berdasarkan pengelolaan sumberdaya alam dan
melahirkan kemandirian
• Pengembangan masyarakat dan desa ke depan perlu
menyelesaikan tidak saja persoalan keterpurukan ekonomi
(kemiskinan dan ketimpangan), tetapi juga pada perbaikan dan
pencegahan kerusakan sumberdaya alam, sampai pada
degradasi kekuatan-kekuatan sosial.
Lanjutan…
• Kebijakan Otonomi Daerah UU 22 Tahun 1999,
yang disempurnalkan UU 32 tentang pemerintah
daerah (merujuk daerah otonom adalah
kabupaten dan desa), yang proses yang
mengutamakan adanya pembagian kewenangan
pemerintahan dan keuangan antara negara dan
masyarakat dan desa
• Diperlukan pelacakan hubungan antara
masyarakat (komunitas) pedesaan sebagai subyek
dengan “orang luar”
Pedesaan
Pemerintah
Lembaga Adat Lembaga Bisnis/ Swasta
Perspektif Makro Pengembangan Kawasan& Daerah
Perspektif Mikro Pemberdayaan Komunitas
Revitalisasi
Adat
Otonomi
Daerah
TOP DOWN
BOTTOM UP
Lembaga
Adat
Kelompok
Strategis
Lembaga
Pemerintahan
Pedesaan
Lintas desa
Global
Nasional
Provinis
Kabupaten
Sejarah Sosped di IPB
1. Dulu UI : Prof. Sajogyo sebagai tonggak
pemikiran ilmu sosial Indonesia dengan fokus
pertanian dan pedesaan;
2. Prof. Tjondronegoro, Prof Pudjiwati Sayogyo;
3. Sosiologi Pedesaan yang menghantarkan kajian
sosial di IPB, mulai dari Penyuluhan,
Komunikasi sampai pada Ekologi Politik; dan
4. Sosiologi Terapan
Batasan, Ruang Lingkup,
dan Teoritik Sosped
1. Basisnya empirik;
2. Praktek ke teori lalu dari teori untuk
praktek;
3. Hibrid ilmu; dan
4. Penerapan sosiologi.
Tugas Praktikum
• Membuat Essay tentang Pengalaman Hidup yang pernah
dialami di Desa.
• Mampu menggambarkan seacara visual bayangan desa
yang mahasiswa pahami dan dapat menceritakannya
dalam diskusi kelas.
PB 02. Sosped sbg IP_010915.pptx

Más contenido relacionado

Similar a PB 02. Sosped sbg IP_010915.pptx

Masyarakat majemuk
Masyarakat majemukMasyarakat majemuk
Masyarakat majemuk
Ratna Yunita
 
Masalah Adat Istiadat, Norma, dan Hukum Masyarakat
Masalah Adat Istiadat, Norma, dan Hukum MasyarakatMasalah Adat Istiadat, Norma, dan Hukum Masyarakat
Masalah Adat Istiadat, Norma, dan Hukum Masyarakat
suher lambang
 
Syarifudin, psikolgi dakwah
Syarifudin, psikolgi dakwahSyarifudin, psikolgi dakwah
Syarifudin, psikolgi dakwah
Syarifudin Amq
 
Syarifudin, psikolgi dakwah
Syarifudin, psikolgi dakwahSyarifudin, psikolgi dakwah
Syarifudin, psikolgi dakwah
Syarifudin Amq
 
Ambon-1Syarifudin, praktek dakwah
Ambon-1Syarifudin, praktek dakwahAmbon-1Syarifudin, praktek dakwah
Ambon-1Syarifudin, praktek dakwah
Syarifudin Amq
 
Syarifudin, praktek dakwah
Syarifudin, praktek dakwahSyarifudin, praktek dakwah
Syarifudin, praktek dakwah
Syarifudin Amq
 
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaAntropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Cahya
 

Similar a PB 02. Sosped sbg IP_010915.pptx (20)

Masyarakat majemuk
Masyarakat majemukMasyarakat majemuk
Masyarakat majemuk
 
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanian
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanianKul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanian
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanian
 
Model discovery
Model discoveryModel discovery
Model discovery
 
Media.ppt
Media.pptMedia.ppt
Media.ppt
 
ILMU BUDAYA DASAR
ILMU BUDAYA DASARILMU BUDAYA DASAR
ILMU BUDAYA DASAR
 
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosGina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
 
Fungsidanperansosiologi 141030051148-conversion-gate01
Fungsidanperansosiologi 141030051148-conversion-gate01Fungsidanperansosiologi 141030051148-conversion-gate01
Fungsidanperansosiologi 141030051148-conversion-gate01
 
Masalah Adat Istiadat, Norma, dan Hukum Masyarakat
Masalah Adat Istiadat, Norma, dan Hukum MasyarakatMasalah Adat Istiadat, Norma, dan Hukum Masyarakat
Masalah Adat Istiadat, Norma, dan Hukum Masyarakat
 
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya DasarIlmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar
 
ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI MKDU
ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI MKDUILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI MKDU
ILMU SOSIAL DASAR SEBAGAI MKDU
 
Prosiding lengkap seminar pemberdayaan masyarakat 2014
Prosiding lengkap seminar pemberdayaan masyarakat 2014Prosiding lengkap seminar pemberdayaan masyarakat 2014
Prosiding lengkap seminar pemberdayaan masyarakat 2014
 
Syarifudin, psikolgi dakwah
Syarifudin, psikolgi dakwahSyarifudin, psikolgi dakwah
Syarifudin, psikolgi dakwah
 
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) - Baiq Rilda Erliana Zahara,...
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) - Baiq Rilda Erliana Zahara,...Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) - Baiq Rilda Erliana Zahara,...
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) - Baiq Rilda Erliana Zahara,...
 
Syarifudin, psikolgi dakwah
Syarifudin, psikolgi dakwahSyarifudin, psikolgi dakwah
Syarifudin, psikolgi dakwah
 
RPS SOSIOLOGI PEDESAAN.docx
RPS SOSIOLOGI PEDESAAN.docxRPS SOSIOLOGI PEDESAAN.docx
RPS SOSIOLOGI PEDESAAN.docx
 
Ambon-1Syarifudin, praktek dakwah
Ambon-1Syarifudin, praktek dakwahAmbon-1Syarifudin, praktek dakwah
Ambon-1Syarifudin, praktek dakwah
 
Syarifudin, praktek dakwah
Syarifudin, praktek dakwahSyarifudin, praktek dakwah
Syarifudin, praktek dakwah
 
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budayaAntropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
Antropolgi & sosiologi kesehatan sosial budaya
 
Ppt refisi filsafat
Ppt refisi filsafatPpt refisi filsafat
Ppt refisi filsafat
 
Faktor yang Mempengaruhi Strategi Perlawanan Petani
Faktor yang Mempengaruhi Strategi Perlawanan PetaniFaktor yang Mempengaruhi Strategi Perlawanan Petani
Faktor yang Mempengaruhi Strategi Perlawanan Petani
 

Último

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Último (12)

PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 

PB 02. Sosped sbg IP_010915.pptx

  • 1. Pertemuan 2: Sosiologi Pedesaan sebagai Ilmu yang Diterapkan SOSIOLOGI PEDESAAN (KPM 230)
  • 2. Standar Kompetensi • Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa akan memiliki kompetensi Sosiologi Pedesaan dalam hal: (1) Menganalisis situasi sosial-ekonomi pertanian dan pedesaan; (2) Mengidentifikasi masalah pada aras kelembagaan lokal, komunitas, dan global; (3) Memilih alternatif pemecahan masalah yang responsif gender dan lingkungan; (4) Merancang (merumuskan tujuan, kelompok sasaran, pengorganisasian, kegiatan pihak-pihak yang terlibat) program aksi pemberdayaan (penyuluhan, komunikasi pembangunan, pengembangan masyarakat dan tanggung jawab sosial); (5) Menerapkan metode dan teknik dalam aksi pemberdayaan masyarakat (advokasi, pengorganisasian komunitas, pengembangan kapasitas, pengembangan jejaring, komunikasi-informasi-edukasi, fasilitasi-mediasi, dan ekonomi lokal); (6) Melakukan kajian-kajian ilmu sosial dalam konteks pemberdayaan masyarakat; (7) Mampu mengambil keputusan berdasarkan analisis data dan informasi dengan metode kuantitatif yang bertanggunggugat; dan (8) Jujur, Kritis, Kepemimpinan, Empati, Keberpihakan pada kelompok marjinal, Menghargai diri sendiri dan orang lain, kerjasama, adil dan setara, komunikatif.
  • 3. • Kompetensi Dasar Mahasiswa Mampu Melakukan Identifikasi dan Analisis terhadap realitas sosial-ekonomi pertanian di pedesaan serta memahami posisi desa dalam hubungan relasi desa-kota • Indikator Mahasiswa mengetahui dan mampu menjelaskan bahwa sosiologi pedesaan adalah ilmu pengetahuan yang lebih spresifik dan lebih kepada sosiologi terapan pentingnya memahami desa
  • 4. Berikan Komentar Anda! Mengapa matematika, fisika, sosiologi/sosiologi pedesaan, politik, dll dikatakan sebagai ILMU PENGETAHUAN? IP adalah seperangkat fakta yang terkristal dalam bentuk teori/konsep/cara pandang yang digunakan sebagai tools atau pisau analisis untuk mencari dan menelusuri kebenaran-kebenaran yang nampak (realitas) maupun tidak nampak (peramalan) dalam kehidupan manusia.
  • 5. Unsur-unsur IP 1. Epistimologi menanyakan dengan apa manusia bisa mengetahui; 2. Ontologi  mempertanyakan apa realitas yang ada; 3. Aksiologi  sumber nilai, yang di dalamnya terkandung epistimologi dan ontologi secara bersamaan
  • 6. Cara Melacak IP (Kattsof, 2004) Cara Manusia Bisa Mengetahui Suatu Realitas (Epistimologi) Mengenai Hakekat Kenyataan (Ontologi) Koherensi  keadaan yang saling berhubungan Naturalisme  kejadian adalah proses, kualitas, dan relasi Korespondensi  kesesuaian antara makna yang dimaksudkan oleh suatu pernyataan dengan apa yang sungguh-fakta-faktanya. Materialisme  kejadian-kejadian yang nampak dalam kehidupan manusia tersusun dari seperangkat materi Empiris  meramalkan (predictive) atau hipotetis Kerohanian (Idealisme)  kejadian-kejadian yang nampak dalam kehidupan manusia pada prinsipnya tidak terlepas dari jiwa atau roh sebagai dasar dari kehidupan manusia Pragmatis  penyesuaian-penyesuaian yang memuaskan terhadap pengalaman-pengalaman kita Hylomorfisme  kejadian-kejadian sebagai bentuk kenyataan yang ada disekeliling manusia terdiri dari bahan dan bentuk Positivisme Logis  penalaran akal
  • 8. Tipologi IP Ontologi Epistimologi Koherensi Korepondensi Empiris Pragmatis Naturalisme Naturalisme – Koherensi Naturalisme – Korespondensi Naturalisme – Empiris Naturalisme – Pragmatis Materialism e Materialisme – Koherensi Materialisme – Korespondensi Materialisme – Empiris Materialisme – Pragmatisme Idealisme Idealisme – Koherensi Idealisme – Korespondensi Idealisme – Empiris Idealisme – Pragmatisme Hylomorfis me Hylomorfisme – Koherensi Hylomorfisme – Korespondensi Hylomorfisme – Empiris Hylomorfisme – Pragmatisme Positivisme logis Positivisme logis – Koherensi Positivisme logis – Korespondensi Positivisme logis – Empiris Positivisme logis – Pragmatisme
  • 9. Tipologi IP Sosiologi Ontologi Epistimologi Koherensi Korepondensi Empiris Pragmatis Naturalisme F. Tonnies ” Gemmeinschaft – Gesselschaff Tradisi Durkheim Teori-teori ekologi Materialisme Tradisi konflik (teori kelas sosial, teori ketergantungan, teori sistem dunia) Teori sosial hijau (Green Social Theory) Idealisme Tradisi mikro interaksi, teori interaksi simbiolik Hylomorfisme Positivisme logis Weber, fenomenologi, strukturalisme, neo- fungsionalisme Auguste Comte, tradisi Durkheim, tradisi rasional (teori pertukaran, teori pengambilan keputusan rasional), behaviorisme, modernisasi. Slattery (2003)  ”Key Ideas in Sociology”  Aguste Comte, F. Tonnies, Robert Michels , E. W. Teller
  • 10. Bagaimana dengan Sosped? Ontologi Epistimologi Koherensi Korepondensi Empiris Pragmatis Naturalisme Timbulnya “Desa Jawa” dari masyarakat transmigrasi spontan Materialisme  Ciri-ciri penghidupan masyarakat pedesaan di Indonesia (bagian konflik & persaingan)  Kerjasama dan struktur masyarakat di Desa Cibodas Mahasiswa dan keluarganya Idealisme Rintangan-rintangan mental dalam pembangunan ekonomi di Indonesia Sistem budaya Bugis – Makassar Ciri-ciri penghidupan masyarakat pedesaan di Indonesia Hylomorfisme Positivisme logis Pola perdagangan dan keuangan dalam masyarakat tani di Jawa Proses pembaharuan antar pola kebudayaan Sajogyo dan Sajogyo (1999)  Sosiologi Pedesaan Jilid 1  Kumpulan Artikel Ilmiah dari berbagai Sumber
  • 11. Kaitan Sosiologi (Umum) dan Sosped 1. Konsep sosiologi untuk memahami masyarakat dan desa; 2. Mulai dengan perubahan sosial masyarakat dan desa; 3. Interaksi sosial dan struktur masyarakat dan desa; dan 4. Pola kebudayaan pedesaan
  • 12. 7 Tipologi Sosped adalah “Cermin” bahwa Sosped merupakan Disiplin Ilmu Sosial 1. Hibrid Ilmu : Transdisplin Ilmu beda dengan Inter atau Multi Disiplin 2. Hibrid Sosiologi/Antropologi Pedesaan, Psikologi Sosial, Komunikasi, Ekologi 3. Ilmu Yang Diterapkan
  • 13. Fakta dan Konsepsi Realitas Sosial sebagai Ranah Sosped  Mengapa Sosped Penting untuk Dipelajari? No. Pulau Jlh Prov. Jlh Kab. Jlh Kota Jlh Desa Luas (ribu/km) % thd Luas Indonesia 1 Sumatera 10 101 31 22.376 446.686,68 24.01 2 Jawa 6 83 32 25.046 12.306,48 6.95 3 Bali dan NusaTenggara 3 30 4 4.263 71.296,03 3.83 4 Kalimantan 4 43 9 6.235 507.412,18 27.27 5 Sulawesi 6 52 10 8.348 193.847,09 10.42 6 Maluku & Papua 4 40 5 5.287 511.811,21 27.52 Indonesia 33 349 91 71.555 1.860.359,67 100 Sumber: BPS Tahun 2005 Jumlah Desa yang Terus Bertambah!
  • 14. Tidak Mengulang Kekeliruan Memiskinkan Masy. & Desa • Tidak dapat dibantah, Era 1970-1995 masyarakat dan desa pernah menikmati penerangan listrik, pengembangan prasarana pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar. • Pencapaian itu melalui penerapan pendekatan pembangunan sentraliasi dengan mengejar pertumbuhan ekonomi yang prosesnya mengandalkan hutang luar negeri dan eksploitasi sumberdaya alam. • Kini, masyarakat dan desa terkorban dari pengelolaan pembangunan yang tidak berdasarkan pengelolaan mandiri kekayaan sumberdaya alam dan tenaga kerja yang banyak (Tjondronegoro, 2007), bahkan terabaikan dari proses pembangunan, karena ada kesenjangan sosial • Menghadapi persoalan struktur agraria akibat penguasaan lahan dan sumberdaya alam lebih menguntungkan golongan menengah dan “atas” di desa, bahkan pengusaha dan pemodal dari perkotaan yang menimbulkan potensi konflik
  • 15. Mengejar Kemajuan yang Belum Selesai Indonesia Malaysia Thailand Korea Selatan 1957 2002 1957 2002 1957 2002 1957 2002 GDP Pertanian (%) 56 17 45 9 38 9 41 4 Tenaga Kerja Pertanian (%) 61 44 58 21 82 50 70 12 Negara Agraris yang Mengingkari Potensi Agraris!
  • 16. Peta Sebaran Provinsi untuk Sumber Pendapatan Petani di Seluruh Indonesia Tahun 1993 Tahun 1983
  • 18. Ancaman Bencana Kerusakan SDA Peringkat Negara Kerusakan Hutan Asli (%) 1 Brasil 23 2 India 30 3 Indonesia 51 4 Myanmar 63 5 Meksiko 83 Banjir, Longsor, Krisis Air Potensial Mengenai Desa !
  • 19. Tahun Kerusakan Areal Hutan 1980 1 juta Ha/tahun 1990 1,7 juta Ha/tahun 2000 2 juta Ha/tahun 2003 3 juta Ha/tahun Kerusakan Areal Hutan Sumber: Data Bank Dunia Tahun 2003
  • 20. Apa Artinya bagi IP untuk Pengembangan Masy. & Desa • Europa sentris begitu mendominasi pengetahuan mengembangkan desa-desa di Indonesia  Ex. INDUSTRIALISASI DESA bias moderniasi dan neoliberalisasi! • Jangan diulang kekeliruan pendekatan pembangunan yang tidak berdasarkan pengelolaan sumberdaya alam dan melahirkan kemandirian • Pengembangan masyarakat dan desa ke depan perlu menyelesaikan tidak saja persoalan keterpurukan ekonomi (kemiskinan dan ketimpangan), tetapi juga pada perbaikan dan pencegahan kerusakan sumberdaya alam, sampai pada degradasi kekuatan-kekuatan sosial.
  • 21. Lanjutan… • Kebijakan Otonomi Daerah UU 22 Tahun 1999, yang disempurnalkan UU 32 tentang pemerintah daerah (merujuk daerah otonom adalah kabupaten dan desa), yang proses yang mengutamakan adanya pembagian kewenangan pemerintahan dan keuangan antara negara dan masyarakat dan desa • Diperlukan pelacakan hubungan antara masyarakat (komunitas) pedesaan sebagai subyek dengan “orang luar”
  • 22. Pedesaan Pemerintah Lembaga Adat Lembaga Bisnis/ Swasta Perspektif Makro Pengembangan Kawasan& Daerah Perspektif Mikro Pemberdayaan Komunitas Revitalisasi Adat Otonomi Daerah TOP DOWN BOTTOM UP
  • 24. Sejarah Sosped di IPB 1. Dulu UI : Prof. Sajogyo sebagai tonggak pemikiran ilmu sosial Indonesia dengan fokus pertanian dan pedesaan; 2. Prof. Tjondronegoro, Prof Pudjiwati Sayogyo; 3. Sosiologi Pedesaan yang menghantarkan kajian sosial di IPB, mulai dari Penyuluhan, Komunikasi sampai pada Ekologi Politik; dan 4. Sosiologi Terapan
  • 25. Batasan, Ruang Lingkup, dan Teoritik Sosped 1. Basisnya empirik; 2. Praktek ke teori lalu dari teori untuk praktek; 3. Hibrid ilmu; dan 4. Penerapan sosiologi.
  • 26. Tugas Praktikum • Membuat Essay tentang Pengalaman Hidup yang pernah dialami di Desa. • Mampu menggambarkan seacara visual bayangan desa yang mahasiswa pahami dan dapat menceritakannya dalam diskusi kelas.