Dokumen tersebut membahas tentang profil pembicara Zulhamidi yang merupakan Kepala Kantor Layanan Teknis BSN Jawa Barat. Dokumen juga menjelaskan tentang standardisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia serta peran BSN dalam mengembangkan dan mengelola SNI.
1. STANDARDISASI DAN
PENILAIAN KESESUAIAN
Strategi Meningkatkan Daya
Saing Produk dan Jasa Unggul di
Jawa Barat
Zulhamidi, S.Pd, MT
Kantor Layanan Teknis BSN Jawa Barat
Bandung, 26 September 2020
2. Profil Pembicara
Nama : Zulhamidi, S.Pd, MT
Kontak : zulhamidi@bsn.go.id ; midizulhamidi@gmail.com; 0856 9143 9633
Alamat Kantor : Gedung Graha Pos, Lantai 1, Jalan Banda, No. 30, Bandung
Pendidikan : S2 Teknik Industri
S1 Pendidikan Teknik Mesin
Pengalaman Kerja
1. Analis Perumusan SNI Direktorat Mekanika, Elektronika, Energi, Transportasi dan Teknologi
Informasi BSN 2019 sd Sekarang
2. Analis Perumusan SNI Bidang Mekanika, Elektronika dan Konstruksi di Pusat Perumusan Standar,
2015 – 2017
Penugasan:
1. Kepala Kantor Layanan Teknis BSN Jawa Barat, Februari 2020 – Sekarang
2. Kepala Kantor Layanan Teknis BSN Bekasi, September 2019 – Desember 2019
3. Sekretaris Komite Teknis 13-11, Kota Cerdas dan Berkelanjutan, 2017 – 2018
4. Sekretaris Komite Teknis 13-04, Kendaraan dan Peralatan pemadam kebakaran, 2016-2018
5. Sekretaris National Mirror Committee ISO TC 8 SC 8, Ship Design, 2017-2018
6. Delegasi Peserta Pelatihan Smart City APEC dan JISC di Ho Chi Minh, 2017-2018
3. Outline
1. Profil BSN
2. Standardisasi di Indonesia
3. Penilaian Kesesuaian di Indonesia
4. Awarenes ISO Standar Management System Series
5. Diskusi
4. 4
Historical Significance of Standards
Standards have existed since the ancient world
The earliest examples of standard: Calendar
Ancient civilization relied upon the
apparent motion of the sun, moon,
and stars through the sky to
determine the appropriate time to
plant and harvest crops, to
celebrate the holidays, and to
record important events
5000 years ago The Tigris used calendar that
divided year into 30-day months. Each day was
divided into 12 hours and each hour into 30
minutes
The Egyptian were the first develop the 365-day
calendar (4236 BC) based the year’s
measurement on the rising of the dog star or
sirius every 365 days.
7. 7
Definition
Standardization is the activity
of establishing and recording
a limited set of solutions
to actual or potential matching problems
directed at benefits for the party or parties involved
balancing their needs
and intending and expecting that these solutions will be repeatedly or
continuously used
during a certain period
by a substantial number of the parties for whom they are meant
A Business Approach to the Role of National Standardization Organizations,
Henk J. de Vries
11. Standardization Space
• Subject
Standards cover almost all economic activity of man
– Engineering
– Transport
– Housing/Building
– Food
– Agriculture
– Forestry, etc
Each of these field deals with a number of item and each item may further subdivided into subjects suitable for
being covered by a standard.
Example:
– Engineering
• Steel
• Machines
• Fastener
– Threads
– Bold and nuts
– Washer
– Rivets, etc
12. Standardization Space
• Aspect
Standards differ in form and type depending on particular
aspect that may be covered.
– A set of nomenclatur or definitions
– A specification for quality, composition or performance
– A method of sampling or inspection
– A method of test or analysis
– A scheme of simplification
– A code of practice, etc.
12
13. Standardization Space
• Level
The third dimension is concerned with the operational levels of
a standard.
– Individual
– Company
– Association (API, ASME)
– National (SNI, IS, JIS, BS, ANSI, DIN)
– Regional (EN)
– International (ISO, IEC)
13
15. 15
Benefit of Standardization
For the producer, standards:
1. Provide short cuts to design procedures by furnishing ready. Made and generally
accepted solutions to recurring problems;
2. Make possible longer production runs with fewer changes in production line and
reduce tooling and set-up time;
3. Streamline inspection and testing and enable quality control procedures to reduce
rejections and re-working:
4. enable the procurement of raw materials, interchangeable parts and components
from ready stocks without loss of time;
5. reduce stocks and inventory of materials, parts and end-products;
6. simplify servicing and maintenance;
7. facilitate training of staff and operators;
8. reduce overheads on clerical and administrative work:
9. facilitate marketing and winning of consumer contldence; and
10. lead to higher productivity in every department, which means reduced costs,
lower prices. higher sales and greater profitability
20. MENGENAL BSN
20
Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK)
Mitra Komisi VI DPR RI Lingkup Perindustrian; Perdagangan;
Koperasi UKM; BUMN; Investasi; dan Standarisasi Nasional
UU No. 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
PP No. 34 Tahun 2018 tentang Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Nasional
Perpres No. 4 Tahun 2018 tentang Badan Standardisasi Nasional
Melakukan perencanaan, perumusan, penetapan, penerapan, pemberlakuan,
Pemeliharaan, dan pengawasan SNI serta kegiatan penilaian kesesuaian
Focal Point organisasi standar dunia (ISO, IEC, Codex Alimentarius, SMIIC, BIPM)
Mutual Recognation Agreement (ILAC & APLAC)
Multilateral Recognation Agreement (IAF & PAC)
21. BADAN STANDARDISASI NASIONAL
ASEAN Consultative Committee on Standards
and Quality (ACCSQ)
TBT WTO Notification Body and Enquiry point
Mutual Recognation Agreement &
Multilateral Recognation Agreement
Focal Point organisasi standar dunia
Mitra
Komisi VI DPR RI
• Lembaga Pemerintah Nonkementerian (LPNK) yang bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas
pemerintah di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2014
tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.
22. 22
STANDARDISASI DAN PENILAIAN KESESUAIAN
(UU Nomor 20 Tahun 2014)
Lingkup :
1. Barang
2. Jasa
3. Sistem
4. Proses
5. Personal
LPK
melakukan
kegiatan
PK
Akreditasi
LPK
Ketertelusuran
hasil PK
Perencanaan
SNI
Perumusan
SNI
Penetapan
SNI
Pemeliharaan
SNI
Hasil
PK
Pembinaan
Sistem
informasi
Kerjasama
Penerapan SNI
secara
sukarela
Pemberlakuan
SNI secara
wajib
Pengawasan;
Evaluasi
efektifitas
Bukti
Kesesuaian
Litbang
Kebijakan
nasional
KAN
(pasal 9 ayat 2) Lembaga Penilaian Kesesuaian
(Lab Uji, Kalibrasi, Sertifikasi, Inspeksi, Verifikasi
32. 32
0 5 10 15 20 25 30
Aceh
Bandar Lampung
DI Yogyakarta
Jawa Barat
Jawa Timur
Kalimantan Selatan
Lampung
Sulawesi Selatan
Sumatera Barat
Sumatera Utara
1
1
1
6
2
26
14
3
6
1
2
1
1
1
3
1
1
1
3
D I S T R I BU S I LS P R O
Total : 75
34. 34
IAF MLA Signatory for :
1. Quality MS ISO 9001 (22/09/2002)
2. Environmental MS ISO 14001
(26/10/2007)
3. Product Certification (19/10/2009)
4. Food Safety MS ISO 22001 (21/10/2015)
5. Person Certification (26/10/2018)
6. Energy MS ISO 50001 (21/06/2019)
7. Information S MS ISO 27001
(21/06/2019)
ILAC MRA Signatory for :
1. Testing Laboratory (20/06/2001)
2. Calibration Laboratory
(30/12/2003)
3. Inspection Body (24/10/2012)
4. Medical Laboratory (14/03/2013)
5. Proficiency Testing Provider
(03/10/2019)
PENGAKUAN INTERNASIONAL KAN
35. Lembaga Penilaian
Kesesuaian
Badan Akreditasi
NASIONAL
Barang, Jasa, Sistem,
Proses, Personal
Demonstration of
competence
Demonstration of
conformity
Laboratorium,
Lembaga
Sertifikasi dan
Lembaga
Inspeksi
(pemerintah,
pemerintah
daerah, BUMN,
swasta)
Rantai Kepercayaan Global terhadap SERTIFIKAT
Organisasi Kerjasama
Akreditasi
Regional dan Internasional
Demonstration of
equivalence
Testing,
inspection,
certification
assessment
peer-evaluation
ISO/IEC 17040 (peer-evaluation,
peer-assessment)
ISO/IEC 17011 (akreditasi)
ISO/IEC 17020 (inspeksi);
ISO/IEC 17021 (audit dan sertifikasi
system manajenen)
ISO/IEC 17024 (sertifikasi person);
ISO/IEC 17025 (kalibrasi, pengujian);
ISO/IEC 17065 (produk, proses, jasa)
Standar sistem manajemen (ISO 9001;
22001; 27001; 28001; 50001, etc);
standar produk, standar proses,
standar jasa, standar kompetensi
personal
36.
37. pengakuan internasional
terhadap Sistem Akreditasi Nasional yang dioperasikan
oleh BSN dan KAN
PAC/IAF MLA
(Pacific Accreditation Cooperation/ International
Accreditation Forum)
KAN adalah penandatangan MLA untuk akreditasi
lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu, sistem
manajemen lingkungan, sistem manajemen keamanan
pangan, dan sertifikasi prooduk, proses dan jasa, serta
sertifikasi person
APLAC/ILAC MRA
(Asia Pacific Laboratory Accreditation
Cooperation/International Laboratory Accreditation
Cooperation)
KAN adalah penandatangan MRA untuk akreditasi
laboratorium uji, kalibrasi, medik, lembaga inspeksi,
dan penyelenggara uji profisiensi
38. Struktur Organisasi BSN “baru”
Peraturan BSN No 10 tahun 2018 KEPALA BADAN
STANDARDISASI
NASIONAL
Sekretariat Utama
Inspektorat
Biro Perencanaan,
Keuangan
dan Umum
Biro SDMO
dan Hukum
Biro Humas, Kerjasama
Dan Layanan Informasi
Deputi Bidang
Standar Nasional Satuan Ukuran
(SNSU)
Deputi Bidang
Akreditasi
Deputi Bidang
Penerapan Standar dan
Penilaian Kesesuaian (SPK)
Deputi Bidang
Pengembangan Standar
Direktorat Pengembangan
Standar Agro, Kimia,
Kesehatan dan Halal (AK2H)
Direktorat Pengembangan
Standar Infrastruktur,
Penilaian Kesesuaian,
Personal, dan Ekonomi
Kreatif (IPPEKRAF)
Direktorat Pengembangan
Standar Mekanika, Energi,
Elektroteknika,Transportasi
dan Teknologi informasi
(MEETTI)
Direktorat Sistem
Penerapan SPK
Direktorat Penguatan
Penerapan SPK
Pusat Riset dan
Pengembangan SDM SPK
Pusat Data dan
Sistem Informasi SPK
Direktorat Sistem dan
Harmonisasi Akreditasi
Direktorat Akreditasi
Laboratorium
Direktorat Akreditasi
Lembaga Inspeksi dan
Lembaga Sertifikasi
Direktorat
SNSU Mekanika,
Radiasi dan Biologi
Direktorat SNSU
Termoelektrik dan Kimia
(documentary)
standard
(development)
(scientific)
metrology
(CAB)
accreditation
implementation system;
empowerment
technostructure
administration, coordination, resource
compliance
management
+ Kantor Layanan Teknis
BSN di Daerah
(Jabar, Jatim, Sulsel,
Sumsel, Riau)
39.
40. 40
Regulatory or Non regulatory requirement
S
T
A
N
D
A
R
Regulasi
- Halal
- BPOM
- PIRT
- NIB
41.
42.
43. PASAR
ilustrasi peran komplementer
HKI, Standar, dan Sertifikasi
INVENSI
atau
INOVASI
kreatif
paten
hak
cipta
BARANG
dan
JASA
rahasia
dagang
kebutuhan,
harapan,
persyaratan
standar barang,
standar jasa
PROSES
PRODUKSI
disain
industri
sirkuit
terpadu
sertifikasi BARANG
sertifikasi JASA
Tanda
Sertifikasi,
Tanda
Indikasi
Geografis
sistem person
standar
kompetensi
standar
sistem
sertifikasi
kompetensi
sertifikasi
sistem
merek
(dagang, jasa,
kolektif)
pasokan permintaan
standar
proses
sertifikasi
proses
44. Apa itu SNI?
Standar Nasional Indonesia (SNI) : Standar
yang ditetapkan oleh BSN dan berlaku di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
Jenis SNI: SNI untuk Barang, Jasa, Sistem,
Proses, Personal
BSN bukan lembaga yang melakukan
sertifikasi SNI
Sertifikasi dilakukan oleh Lembaga sertifikasi
produk yang diakreditasi oleh KAN
46. No. Jenis SNI Produk Perikanan Jumlah
a Produk Beku 36
b Produk Kering 25
c Produk Rebus 3
d Produk Fermentasi 4
e Produk Segar/dingin 7
f Produk Kaleng 8
g Produk Hidup 5
h Produk berbasis Lumatan daging
dan surimi
6
i Pengemasan 6
j Organoleptik dan Sensori 1
k Metode Uji Kimia 34
l Metode Uji Mikrobiologi 18
m Metode Uji Fisika 8
n Cara uji pada rumput laut 2
163
No.
Jenis SNI Perikanan
nonpangan
Jumlah SNI
a Ikan Hias 11
b Tanaman Hias Air 7
c Produk Bioteknologi/
Kelautan 17
d Pengemasan dan
Metode Uji
5
40
50. Bagaimana standar berperan
PROSES
Equipment
PROCEDUR
METHODS
HR
PRODUCT
Raw Material
Sistem Management
(CPPOB,HACCP, SNI ISO 2200, 9001, 14001, etc)
Sup. Material
SNI, SOP
Com Std-based IPR, C
om SOP, SNI, CODEX,
ASTM, Etc
SKKNI, ISO 17024
SNI
IEC, SNI, Etc
50
SOP, SNI
Cost Effective
Efficient
Reduce risk
Acceptance
SMEs20-50%
QUALITY
ASSURANCE
INCREASE
COMPETITIVENES
51. Manfaat Penerapan SNI
• Meningkatkan daya saing produk di tingkat nasional maupun global
• Melindungi konsumen
Menjamin
keamanan
produk
• Meningkatkan akses pasar (ekspor dan retail besar)
• Meningkatkan akses di pasar domestik
Meningkatkan
efiensi
Meningkatkan
produktivitas
Meningkatkan
mutu
52.
53.
54.
55.
56. 17. Ekolabel (SNI ISO/IEC 17065)
18. Keamanan Pangan ISO 22000 (SNI ISO/IEC 17021)
19. Keamanan Pangan HACCP (SNI ISO/IEC 17021)
20. Pangan Organik (SNI ISO/IEC 17065)
21. Keamanan Informasi (SNI ISO/IEC 17021)
22. Alat Kesehatan (SNI ISO/IEC 17021)
23. Gas Rumah Kaca (SNI ISO 14065)
24. Sistem Manajemen Energi (SNI ISO/IEC 17021)
25. Rantai Pasok (SNI ISO/IEC 17021)
26. Biorisiko Laboratorium (SNI ISO/IEC 17021)
27. Anti Penyuapan (SNI ISO/IEC 17021)
28. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SNI ISO/IEC 17021)
29. Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan ISO 21001
(ISO 17021)
30. Dalam Proses Pengembangan : ISPO, Indo GAP, ISTC
1. Laboratorium Penguji (SNI ISO/IEC 17025)
2. Laboratorium Kalibrasi (SNI ISO/IEC 17025)
3. Laboratorium Medik (SNI ISO 15189)
4. Lembaga Inspeksi (SNI ISO/IEC 17020)
5. Sertifikasi Produk (SNI ISO/IEC 17065)
6. Sistem Manajemen Mutu (SNI ISO/IEC 17021)
7. Sistem Manajemen Lingkungan (SNI ISO/IEC
17021)
8. Sertifikasi Person (SNI ISO/IEC 17024)
9. Penyelenggara Uji Profisiensi (SNI ISO/IEC 17043)
10. Pemroduksi Bahan Acuan (ISO/IEC 17034)
11. Hutan Lestari (SNI ISO/IEC 17065)
12. Legalitas Kayu (SNI ISO/IEC 17065)
13. Serrtifikasi Usaha Pariwisata (SNI ISO/IEC 17021)
14. Sertifikasi Halal (SNI ISO/IEC 17065)
15. Penyelenggara Umroh (SNI ISO/IEC 17065)
16. ICAO Corsia (SNI ISO 14065)
Skema Akreditasi KAN
57.
58. Jumlah LS dan LI yang terakreditasi KAN
Per 30 Juni 2020
62. Aplikasi
Dokumen
“lengkap”
Audit
kecukupan
Dokumen
“cukup”
Asesmen
lapangan/Witness
Tindakan perbaikan
Verifikasi tindakan
perbaikan
Rekomendasi
Sekretaris KAN dan
KAN Konsil
Laporan akhir asesor
dan rekomendasi
teknis
10d 108d 16d 4d 16d
Sertifikat dan
lampiran Akreditasi
10d
10d 10d 54d
10d
Kajian
Permohonan
Perbaikan
Kajian
Permohonan
Penetapan
tim
Verifikasi perbaikan,
penunjukan Tim
dan persetujuan
dari auditee
2d
Tindakan perbaikan
Penetapan tanggal dan
pembayaran biaya
asesmen
Persiapan
asesmen
4d+10d
Tindaklanjut
asesmen
Evaluasi hasil asesmen
dan pertimbangan teknis
Panitia Teknis
Rapat KAN
Surat keputusan Akreditasi
Waktu Proses Akreditasi
62
63. WAKTU PROSES AKREDITASI
Aplikasi Dokumen
“lengkap”
Audit
kecukupan
Dokumen
“cukup”
Asesmen
lapangan/Witness
Verifikasi tindakan
perbaikan
Rekomendasi
Sekretaris KAN dan
KAN Konsil
Laporan akhir
asesor dan
rekomendasi teknis
10d 108d 16d 4d 16d
Total= 264d = 12 bulan
Sertifikat dan
lampiran Akreditasi
10d
10d 54d
10d
Kajian
Permohonan
Perbaikan
Kajian
Permohonan
Penetapan
tim
Verifikasi perbaikan,
penunjukan Tim dan
persetujuan dari
auditee
2d
Tindakan perbaikan
Penetapan tanggal dan
pembayaran biaya
asesmen
Persiapan
asesmen
4d+10d
Tindaklanjut
asesmen
Evaluasi hasil asesmen
dan pertimbangan
teknis Panitia Teknis
Rapat KAN
Surat keputusan Akreditasi
Tindakan perbaikan
70. Member ISO
• Jaringan Badan Standardisasi tiap negara di tingkat global.
• Hanya ada satu member di tiap negara
• Mewakili ISO di negaranya masing-masing
• Individu maupun perusahaan tidak bisa menjadi member ISO
namun bisa ambil bagian dari kegiatan standardisasi.
• Sumber: https://www.iso.org/members.html
71. Jenis Keanggotaan ISO
• Full member: terlibat dalam pengembangan standar
ISO dan strategi partisipasi dan voting dalam rapat
kebijakan dan teknis ISO. Bisa menjual dan mengadopsi
Standar ISO menjadi Standar nasional negaranya.
• Corespondent Member: Observasi pengembangan
standar dan strategi dengan menghadiri rapat
pembahasan teknis maupun kebijakan sebagai
observer, serta bisa menjual dan mengadopsi dokumen
ISO menjadi standar nasional negaranya.
• Subscriber member: Bisa mendapatkan informasi
terkini namun tidak bisa berpartisipasi di dalamnya,
tidak bisa menjual dan mengadopsi dokumen ISO
menjadi dokumen standar negaranya. Sumber:
https://www.iso.org/members.html
https://www.iso.org/files/live/sites/isoorg/files/store/en/PUB100399.pdf
72. Keanggotaan Negara-Negara
di Forum ISO
121 Member
Bodies
40 Negara
Korespondensi
4 Subscriber
Sumber: https://www.iso.org/members.html?m=MA
74. Pengembangan
Standar ISO
• Terlibat aktif dalam perumusan di Technical Committee yang
menjadi P-Member, dengan cara aktif voting di semua draft
standar.
• Memberikan masukan melalui National Mirror Committee
(NMC) yang dibentuk oleh BSN, dan disampaikan ke TC yang
ada di ISO (P-Member maupun O-Member). NMC biasanya
mirroring dengan Komite Teknis Perumusan SNI yang memiliki
lingkup yang sama sesuai SK Kepala BSN.
82. 82
Penerapan standar pada UKM memberikan keuntungan (benefit)
ekonomi. Pada studi kasus penelitian oleh BSN tahun 2015:
1. UD Gerak Tani (UKM produsen bumbu siap pakai di Bekasi) mendapatkan
keuntungan ekonomi sebesar Rp. 110.590.179,00 per tahun,
2. UD Sari Rasa (UKM produsen tempe kedelai segar di Semarang) sebesar
Rp. 348.762.300,00 per tahun dan
3. PT Bali Alus (UKM produsen bahan-bahan spa di Denpasar) sebesar Rp.
45.506.702,00 per tahun
STANDAR DAN EFISIENSI
83. Pembinaan Penerapan SNI
• Pembinaan dalam rangka pengabdian
masyarakat untuk UMKM, IKM maupun
masyarakat untuk mendapatkan SNI Produk
maupun jasa
• https://pembimbingansni.bsn.go.id/
83
84. TAHAPAN Pembimbingan Industri BSN
Buka Link Website
Pembimbingan BSN
Pengisian form pengajuan dan
lembar komitmen di Web
Pengiriman surat pengajuan
Pembimbingan
Permohonan Pembimbingan
Link Website Pembimbingan
https://pembimbingansni.bsn.go.id/pengajuan/industri-besar
85. 85
TAHAPAN Pembimbingan Industri BSN
85
Identifikasi Awal
(Gap Analisis dan Awarenes)
Pemahaman mengenai
persyaratan SNI yang akan
diterapkan
Setup Sistem
Bimbingan teknis untuk
penyiapan dan
penyusunan dokumen
Implementasi dan
Pelaksanaan Audit
Internal
Implementasi dari
sistem yang telah
dikembangkan setelah
disahkan manajemen
Pengajuan Permohonan
Sertifikasi
Pembina telah memastikan
bahwa produk yang dihasilkan
telah memenuhi seluruh
persyaratan acuan
Penyerahan Sertifikat SNI
Sertifikat SNI dapat diserahkan
setelah Lembaga Sertifikasi
menerbitkan sertifikasi
kesesuaian
Pendampingan Tindakan
Perbaikan
bila diperlukan dapat diberikan
konsultasi dalam menutup hasil
temuan dari audit yang
dilakukan
88. Tahapan Penerapan SNI
Persiapan
-Training Awareness terhadap
standar
-Gap Analysis
Pengembangan Sistem
- Pengembangan kebijakan dan
dokumentasi
Review Sistem
-Audit Internal
-Tinjauan Manajemen
-Persiapan sertifikasi
Implementasi
-Sosialisasi Penerapan
-Implementasi sistem
Sertifikasi
- Pemilihan lembaga sertifikasi
- Pelaksanaan audit sertifikasi
- Perbaikan hasil audit
- Keputusan sertifikasi
- Surveilan di tahun berikutnya
1
3
4
5
2
89. Tahapan Sertifikasi Secara Umum
89
1. Seleksi
a) Permohonan
b) Dokumen sistem manajemen mutu yag diterapkan (CPPOB, SNI ISO 9001:2015, SNI
ISO 22000:2009, atau HACCP
2. Determinasi
a) Audit tahap 1 (Audit kecukupan)
b) Audit tahap 2 (Audit kesesuaian oleh tim auditor)
c) Pengambilan sampel uji oleh PPC
d) Laporan ketidaksesuaian
e) Laporan hasil uji
3. Tinjauan dan Keputusan
a) Tinjauan terhadap laporan audit dan laporan hasil uji
b) Keputusan sertifikasi
4. Lisensi
a) Penerbitan sertifikat kesesuaian
b) Penerbitan SPPT SNI
5. Surveilen
90. 90
PERSYARATAN PENGURUSAN SERTIFIKASI SNI
PERSYARATAN SISTEM
MANAJEMEN
PERUSAHAAN
FORMULIR DATA
PERUSAHAAN
KELENGKAPAN DATA
ADMINISTRASI
FORMULIR
PERMOHONAN
1
2
4
3
95. Konteks
Organisasi (4)
Kebutuhan dan
Harapan Pihak
terkait (4)
Perencan
aan (6)
Dukungan
dan
Operasi
(7,8)
Evaluasi
Kinerja
(9)
Perbaikan
/Peningkat
an (10)
Kepemim
pinan (5)
PLAN
ACT CHECK
DO
Kepuasan Pelanggan
Produk / Jasa
Berkualitas
Hasil SMM
Persyaratan
Pelanggan
101. SNI ISO 9001 adalah standar yang
berisikan persyaratan untuk sistem
manajemen mutu. Standar ini membantu
bisnis dan organisasi menjadi lebih
efisien dan meningkatkan kepuasan
pelanggan.
ISO 9001 is a standard that sets out the requirements for a quality management
system. It helps businesses and organizations to be more efficient and improve
customer satisfaction.
102. SNI ISO 9001 : 2015
• Bukannya SNI ISO 9001 itu susah ya ?
• SNI ISO 9001 itu kan hanya untuk perusahaan
besar
• SNI ISO 9001 itu mahal !
• SNI ISO 9001 Cuma nambah2 kerjaan karena
harus banyak form – form !
• SNI ISO 9001 itu nggak bikin saya tambah
untung !
103. Isi SNI ISO 9001 : 2015
1. Ruang lingkup Semua persyaratan Standar ini
adalah generik dengan tujuan dapat dipakai oleh
semua organisasi, apapun tipe atau ukuran atau
produk dan jasa yang dihasilkan.2
2. Acuan normatif SNI ISO 9000:2015,
3. Istilah dan definisi Untuk tujuan dokumen ini,
istilah dan definisi pada SNI ISO 9000:2015 berlaku.
4. konteks organisasi
5. Kepemimpinan
6. Perencanaan
7. Dukungan
8. Operasi
9. Evaluasi kinerja
10.Peningkatan
• Lampiran A (informatif) Klarifikasi struktur,
terminologi dan konsep baru
• Lampiran B (informatif) Standar lain dari
manajemen mutu dan sistem manajemen yang
dikembangkan oleh ISO/TC 176
104. PRINSIP – PRINSIP SNI ISO 9001
-fokus pada
pelanggan
-kepemimpinan -pelibatan orang
-pendekatan
proses
-peningkatan
-Keputusan yang
dibuat
berdasarkan
bukti
-manajemen
relasi
105. Fokus Pada Pelanggan
(costumer focus)
• Mengenali siapa saja yang menjadi pelanggan kita
• Mencari tahu apa yang diinginkan dan dibutuhkan
oleh pelanggan kita
• Fokus memenuhi bahkan melampau hal –hal yang
menjadi keinginan dan kebutuhan pelanggan
secara terus menerus menjadi kunci keberhasilan
jangka Panjang.
• Kemampuan memprediksi keinginan dan
kebutuhan mereka di masa yang akan dating.
• Penting untuk tidak hanya menarik perhatian
pelanggan tapi juga mempertahankan kepercayaan
mereka.
Meeting – and exceeding – customer needs is the primary
focus of quality management and will contribute to the
long-term success of your enterprise. It is important to not
only attract but also retain the confidence of your
customers, so adapting to their future needs is key.
106. Kepemimpinan
(Leadership)
Having a unified direction or mission that comes from strong leadership is
essential to ensure that everyone in the organization understands what you are
trying to achieve.
• Pemimpin harus mampu menyampaikan, meyakinkan
semua karyawan / pekerja arah dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan
• Membangun budaya untuk saling percaya (trust) dan komitmen terhadap kualitas.
• Pemimpin menjadi yang paling depan dalam memberi contoh positif.
• Menyediakan kebutuhan – kebutuhan yang diperlukan untuk mencapai tujuan (fasilitas, pelatihan, otoritas)
107. Pelibatan Tim
(Engagement of people)
• Bukan semuanya saya yang melakukan
• Libatkan dan beri kepercayaan sesuai dengan porsinya
• Biasakan budaya diskusi yang positif
• Mengakui dan mengapresiasi kontribusi serta pencapaian setiap orang
• Pelanggan pertama kita adalah orang – orang yang bekerja Bersama kita.
Creating value for your customers will be easier if you have competent,
empowered and engaged people at all levels ofyour business or organization
108. Pendekatan Proses
(Process Approach)
• Proses apa saja yang ada / kita lakukan untuk membuat
produk. Termasuk keterkaitan antara satu proses dengan
proses lainnya.
• Apa saja yang harus dikontrol pada masing – masing
proses, bagaimana cara melakukan kontrolnya dan siapa
yang bertanggung jawab melakukan control.
• Setiap orang yang terlibat dalam setiap proses harus
memahami proses sebelum dan sesudahnya.
• Setiap orang harus memahami dampak / resiko yang
timbul terhadap orang lain, proses lain maupun terhadap
kualitas produk secara keseluruhan apabila dia melakukan
hal yang tidak sesuai.
• Memastikan tersedianya informasi untuk memastikan
bahwa setiap proses dapat berjalan, dapat dipantau,
dianalisa, dievaluasi dan ditingkatkan kinerjanya.
Understanding activities as processes that link together and function as a system helps achieve more consistent and predictable
results. People, teams and processes do not exist in a vacuum and ensuring everyone is familiar with the organization’s activities
and how they fit together will ultimately improve efficiency.
109. Peningkatan
(improvement)
• Budayakan semangat pembelajar, apa yang bisa
saya perbaiki, apa yang bisa saya tingkatkan
• Buat mekanisme bagaimana agar setiap ada
masukan untuk peningkatan bisa ditindaklanjuti
• Apabila ada rencana peningkatan, rencana
tersebut harus dapat dipantau status
penyelesaian, hasil serta efektifitas
implementasinya
• Memastikan adanya pertimbangan perbaikan
dalam setiap pengembangan produk baru.
• Mengakui dan mengapresiasi setiap
peningkatan termasuk orang yang melakukan
atau sebagai inisiator peningkatan tersebut.
110. Keputusan dibuat berdasarkan fakta
(evidence-based decision making)
• Setiap keputusan yang diambil sebaiknya harus berdasarkan data yang ada.
• Menentukan data apa saja yang harus tersedia dalam mengambil keputusan baik dalam rangka
improvement atau pengambilan keputusan lainnya.
• Memastikan data yang relevan dapat diakses orang yang bertanggung jawab atas tugas tersebut.
• Memastikan data yang digunakan untuk pengambilan keputusan tersedia, akurat, dapat diandalkan
dan disimpan dengan aman.
• Memastikan data tersebut telah dianalisa dan dievaluasi oleh orang yang kompeten untuk
melakukannya.
• Pengambilan keputusan dan aksi dilakukan berdasarkan fakta dengan mempertimbangkan aspek
pengalaman dan intiusi / judgement professional.
Making decisions is never easy and naturally involves a degree of
uncertainty, but ensuring your decisions are based on the analysis and
evaluation of data is more likely to produce the desired result.
111. Manajemen Relasi
(Relationship Management)
• Menentukan siapa saja pihak terkait dengan
organisasi (misalnya rekanan, supplier,
konsumen, pemodal, karyawan, masayarakat
sekitar, dll)
• Dari pihak terkait tersebut berdasarkan prioritas
mana yang harus diprioritaskan untuk dijaga
relasinya dan bagaimana menjaganya.
• Tentukan strategi dalam menjaga hubungan baik
dengan mempertimbangkan hasil jangka pendek
dan jangka Panjang
• Ada forum / mekanisme berbagi pengetahuan,
informasi, keahlian dan sumber daya dengan
pihak terkait yang relevan.
• Melibatkan masukan pihak terkait dalam rangka
improvement.
Today’s businesses and organizations do not work in a vacuum. Identifying the
important relationships you have with interested parties such as your suppliers – and
setting out a plan to manage them – will drive sustained success.
112. Bagaimana Cara
Memuilai Menerapkan
SNI ISO 9001 ?
• Langkah 1 – Tentukan tujuan atau harapan apa yang ingin dicapai oleh organisasi dengan menerapkan
standar SNI ISO 9001 ?
• Langkah 2 – Pastikan pemilik dan personil kunci (dari pimpinan sampai bawahan) mendukung rencana
dan tujuan penerapan SNI ISO 9001
• Langkah 3 – Tentukan siapa saja pihak terkait dan pelanggan anda, serta apa saja harapan dan
kebutuhan pihak terkait pelanggan terhadap produk / perusahaan anda
• Langkah 4 – Identifikasi bisnis proses atau proses kunci dalam organisasi yang punya peran signifikan
dalam mencapai tujuan sebagaimana di Langkah 1 dan persyaratan pelanggan seperti di Langkah 3.
pastikan dalam setiap proses seluruh tujuan dan persyaratan pelanggan dapat terpenuhi.
113. Konteks
Organisasi (4)
Kebutuhan dan
Harapan Pihak
terkait (4)
Perencan
aan (6)
Dukungan
dan
Operasi
(7,8)
Evaluasi
Kinerja
(9)
Perbaikan
(10)
Kepemim
pinan (5)
PLAN
ACT CHECK
DO
Kepuasan Pelanggan
Produk / Jasa
Berkualitas
Hasil SMM
Persyaratan
Pelanggan
114. KONTEKS ORGANISASI (4)
• Memahami Organisasi dan Konteksnya
– Isu Internal dan eksternal yang Relevan dan mempengaruhi tujuan , arah strategik dan hasil
• Memahami Kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan
– Siapa saja pihak yang berkepentingan dan apa kebutuhan masing – masing pihak terhadap mutu
• Menentungan lingkup sistem manajemen mutu
– Lingkup kegiatan dan batas yang tercakup dalam sistem
• Sistem manajemen mutu dan prosesnya
– Menetapkan bisnis proses berdasarkan lingkup yang ditetapkan.
– Menetapkan output dari setiap proses dan mekanisme pengukuran
– Melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan sistem
115. ISU INTERNAL DAN EKSTERNAL
Internal
Modal, Fasilitas yang dimiliki. Pengalaman dan Pengetahuan
Pekerja, Budaya / sistem kerja, Proses produksi, Pengorganisasian
dll
Eksternal
Faktor social seperti, keamanan, kesenjangan sosial, level
Pendidikan masyarakat, Kondisi perekonomian misal pajak, ,
Kompetisi, competitor, pasar lesu, Teknologi, fasilitas sekitar
perizinan
116. Identifikasi Para Pihak
Pelanggan Pemilik
Cabang /
Distributor
Bank
Suplier Pekerja
Regulator
(pemerintah
daerah)
Masyarakat
sekitar
Usaha lain di
sekitar
kompetitor
117. KEPEMIMPINAN (5)
Kebijakan
– Menetapkan, menetapkan kerangka kerja, memelihara, mengkomunikasikan, memastikan akses
terhadap kebijakan mutu
Peran, tanggung jawab dan wewenang organisasi
– Menetapkan, mengkomunikasikan, memahamkan peran dan tanggung jawab setiap fungsi dalam
organisasi termasuk output masing – masing proses dan fokus terhadap pelanggan pada organisasi.
Kepemimpinan dan Komitmen
• Pimpinan puncak harus memperlihatkan
kepemimpinan dan komitmen terhadap seluruh
tahapan (PDCA) SMM
• Memastikan persyaratan pelanggan dan
perundangan terpenuhi, dan fokus pada
pemenuhan / peningkatan kepuasan pelanggan
118. Kebijakan Mutu
• Pernyataan tentang komitmen terhadap Kualitas
• Pernyataan tentang komitmen untuk terus memenuhi
persyaratan pelanggan
• Pernyataan untuk terus meningkatkan sistem
organisasi
• Pernyatan untuk meningkatkan kualitas SDM
• dlll
119. PERENCANAAN (6)
Tindakan untuk menindaklanjuti Peluang dan risiko
– Mengidentifikasi peluang dan resiko pada setiap proses
yang terkait dengan mutu produk / proses yang
dihasilkan
– Mengingkatkan pengaruh yang diinginkan, mencegah,
mengurangi pengaruh yang tidak diinginkan, mencapai
pengingkatan
– Tindakan untuk mengatasi resiko dan peluang,
mengintegrasikannya pada proses dan mengevaluasinya
Sasaran mutu dan perencanaan untuk mencapai sasaran
– Sasaran mutu harus ditetapkan (konsisten, terukur,
relevan), dipantau, dikomunikasikan, dimutakhirkan.
– what, who, where, how, when and why
Perubahan Perencanaan
– Apabila ada perubahan, harus mempertimbangkan
tujuan dan konsekuensi, keutuhan, ketersediaan sumber
daya, alokasi
120. DUKUNGAN (7)
• Sumber daya
– Orang, Infrastruktur, Lingkungan untuk operasi proses,
pemantauan dan pengukuran sumber daya, mampu
telusur pengukuran, Pengentahuan organisasi
• Kompetensi
– Menentukan kompetensi yang dukup untuk orang pada
setiap fungsi, memastikan kompetensi personil
berdasarkan pendidikan, pelatihan atau pengalaman,
menyimpan informasi manajemen kompetensi
• Kepedulian
– Memastikan kepedulian terhadap kebijakan, sasaran,
kontribusi dan konseskuensi
• Komunikasi
– Menentukan jenis, kapan, dengan siapa, bagaimana, siapa
komunisai yang relevan.
• Informasi terdokumentasi
– Membuat, memutakhirkan, memelihara, merekam,
memusnahkan dan mengendalikan.
121. Perencanaan dan
pengendalian
operasi
Merencanakan,
menerapkan dan
mengendalikan
proses yang
diperlukan untuk
memenuhi
persyaratan produk
Persyaratan
produk dan jasa
Komunikasi
pelanggan,
Pemenuhan, tinjauan
dan perubahan
persyaratan produk
dan jasa,
Desain dan
pengembangan
produk dan jasa
Perencanaan desain
dan pengembangan,
masukan,
pengendalian,
keluaran, perubahan
desian dan
pengembangan
Pengendalian
proses, produk
dan jasa subkon
Penetapan ppj yang
disubkon, Jenis dan
jangkauan
pengendalian,
informasi yang
disediakan
Produksi dan
penyediaan jasa
Pengendalian
penyediaan produksi
dan jasa, identifikasi
dan mampu telusur,
properti milik
pelanggan atau
penyedia eksternal,
preservasi, kegiatan
pasca
penyerahan,pengend
alian perubahan,
pelepasan produk dan
jasa, pengendalian
ketidaksesuaian,
122. EVALUASI KINERJA (9)
• Pemantauan, Pengukuran, analisasi dan evaluasi
– Apa yang dipantau, bagaimana caranya, kapan
dilakukan, mengevaluasi kinerja
– Memantau mengukur, menganalisa dan mengevaluasi
kepuasan pelanggan.
• Audit internal
– Rencana audit (kapan, apa (lingkup), siapa),
memastikan laporan audit dilaporkan ke manajemen,
menindaklanjuti dan merekam hasil dan tindak lanjut
audit.
• Tinjauan manajemen
– Input (apa saja yang dibahas pada tinjauan manajemen)
– Output (apa saja rekomendasi dari tinajauan
manajemen)
123. PENINGKATAN (10)
Umum
Menentukan dan memilih peluang
untuk tindakan peningkatan. Berupa
meningkatkan pemenuhan produk
danjasa, mencegah, memperbaiki
mengurangi pengaruh yang tidak
diinginkan, meningkatkan sistem
manajemen mutu.
Ketidaksesuaian dan
tindakan korektif
Bereaksi, mengevaluasi kebutuhan
tindakan untuk menghilangkan
penyebab, menerapkan / melakukan
tindakan yang diperlukan, meninjau
keefektifan, memutakhirkan resiko
dan peluang pada saat perencanaan,
bila perlu, perubahan terhadap
manajemen
Menyimpan informasi
terdokumentasi terkait
ketidaksesuaian, sifat
ketidaksesuaian, tindakan yang
diambil dan hasil tindakan
Peningkatan berkelanjutan
harus meningkatkan kesesuaian,
kecukupan dan keefektifan sistem
manajemen mutu secara
berkelanjutan
124. Keuntungan Menerapkan SNI ISO
9001
• Mempermudah kita dalam melihat konteks usaha/organisasi yang kita
miliki, siapa saja pihak yang terkena dampak / mendapatkan manfaat
dari aktifitas kita dan apa harapan mereka terhadap kita. Menjadikan
kita lebih jernih dalam menetapkan sasaran dan menidentifikasi
kesempatan usaha baru.
• Dengan menempatkan pelanggan di prioritas pertama, membuat kita
mampu konsisten memenuhi bahkan melampaui harapan mereka
terhadap produk kita. Sehingga kita bisa mendapatkan pelanggan tetap,
pelanggan baru dan terus menerus meningkatkan usaha.
• Bekerja secara lebih efisien dengan proses kerja yang rapi, tertata dan
dimengerti oleh semua pekerja akan meningkatkan produktifitas dan
efisiensi dan pada akhirnya biaya produksi turun.
• Dengan mengidentifikasi harapan para pihak, termasuk pemerintah
menjadikan usaha kita senantiasa memenuhi peraturan – peraturan
yang terkait dengan usaha kita.
• Membuka peluang pasar baru, beberapa sector atau perusahaan besar
mempersyaratkan SNI ISO 9001 untuk dapat masuk ke pasar mereka /
mensupply produk ke mereka.
• Mengidentifikasi dan menindaklanjuti resiko yang terkait dengan usaha
kita, sehingga apabila terjadi sesuatu di luar kendali, kita bisa
meminimalisir dampak dari kejadian tersebut.
125. Hirarki Dokumen SMM
125
Panduan
Mutu
Prosedur
Instruksi Kerja
Rekaman
(Formulir/Checklist)
Menyatakan kebijakan
perusahaan
Menyatakan bagaimana
perusahaan menerapkan
kebijakan SMM
Menyatakan langkah detil
operasional/pekerjaan
tertentu
Merupakan bukti
penerapan SMM
Level I
Level II
Level III
Level IV
126. Panduan Mutu
126
1. Profil Perusahaan
2. Standar Acuan
3. Konteks Organisasi
4. Kepemimpinan
5. Perencanaan
6. Dukungan
7. Operasi
8. Evaluasi Kinerja
9. Peningkatan
128. 2. Standar Acuan
128
Regulasi, Standar dan Referensi yang digunakan dalam
penyusunan dokumen mutu
a. Peraturan perundang-undangan
b. Standar teknis acuan (SNI, ISO, IEC, ASTM, ASME, dll)
c. Referensi, Juklak dan Juknis yang terkait
129. 3. Konteks Organisasi
129
Isu internal dan eksternal Proses bisnis
Harapan pihak yang
berkepentingan
Isu positif atau negatif
yang berpengaruh
kepada perusahaan
dalam mencapai
target
Identifikasi kebutuhan
pihak yang
berhubungan dengan
perusahaan
Keseluruhan proses
bisnis perusahaan
dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan
Ruang Lingkup SMM
Tentukan batas dan
aplikasi SMM untuk
menetapkan
lingkupnya
130. 4. Kepemimpinan
130
Kebijakan Mutu Struktur Organisasi Uraian Tugas
Pernyataan perusahaan dalam
menerapkan SMM secara
konsisten
Tetapkan struktur organisasi
yang bertanggung jawab
terhadap perusahaan
Jelaskan uraian tugas dari
masing masing posisi jabatan
131. 5. Perencanaan
131
Sasaran Mutu Rencana Mutu
Tetapkan target yang ingin
dicapai perusahaan
(penjualan, jumlah produksi,
produk tidak sesuai, jumlah
karyawan, dll)
Penetapan dan penawasan
terhadap mutu pada setiap
proses produksi secara
keseluruhan
132. 6. Dukungan
132
Penerimaan dan pelatihan karyawan
Pengendalian dokumen dan rekaman
Pemeliharaan peralatan dan alat ukur
Penanganan karyawan yang sedang sakit
Perawatan peralatan
Proses pengujian
Kebersihan dan sanitasi
133. 7. Operasi
133
Proses produksi
Prosedur pembelian dan penjualan
Penyimpanan logistik
Penanganan pelanggan
Pengendalian mutu produk
Penjaminan mutu kualitas air baku
134. 8. Evaluasi Kinerja
134
Audit internal
Sebuah kegiatan yang dilakukan
internal perusahaan untuk
mengecek kesesuaian antara
dokumen yang telah ditetapkan
dan penerapannya
Tinjauan Manajemen
Manajemen harus mereview
kinerja perusahaan secara
berkelanjutan berdasarkan bukti
audit, masukan karyawan, dan
sumber informasi relevan
lainnya
135. 9. Peningkatan
135
Tindakan perbaikan dan koreksi
Perusahaan harus memastikan
perbaikan secara berkelanjutan untuk
terus meningkatkan kinerja
perusahaan.
Dasar dalam melakukan perbaikan
berkelanjutan adalah penyelesaian
dari masalah yang pernah dialami dan
berupaya agar tidak terjadi lagi.
162. Ad Hoc Approach ISO 50001
Memastikan bahwa menghemat energi adalah urusan semua orang
Memastikan keterlibatan dan komitmen top manajemen
Manfaat extra sertifikasi karena adanya pengawasan dari external
163. Seri dari ISO 50000
• ISO 50001:2011 (SNI ISO 50001:2012)
• ISO 50002:2015 energi Audits
• ISO 50003:2015 energi Management System – Requirements for
Bodies Providing Audit And Certification of energi Management Systems
• ISO 50004:2014 Guidance for the Implementation, Maintenance and
Improvement of An energi Management System
• ISO50006:2015 Measuring energi Performance Using energi Baselines
(EnB) and energi Performance Indicators (EnPI) – General Principles and
Guidance
• ISO 50015:2015 EnMs - Measurement and Verification of
Organizational energi Performance – General Principles and Guidation
165. 165
EnMS – conceptual cycle
BUILD COMMITMENT
Decision making and
support
Reporting
DEVELOP INFORMATION
AND PLANS
Opportunity list and action
plan
Technical audits and
operation control review
Collect energi bills and
sub-meter data
Analyze past and present
energi consumption
Forecasting: Targets and
budgets
Develop (or review)
baselines and EnPis
Identify and quantify SEUs
Identify relevant variables
and collect past data
IMPLEMENTATION
Procurement and Design
Operational control
Training
Implement action plan
CHECKING
Verify results of action plan
Compare actual and target
(or expected) consumption
Investigate and correct
significant deviations kWh
(€ + CO2)
166. 6 -key concepts ISO 50001
1. Komitmen
• Tugas dan Tanggung Jawab
2. Significant energi Users (SEUs)
3. energi Performance Indicators
(EnPIs)
4. Daftar peluang peningkatan
5. Pengendalian Operasi
6. Peninjauan Ulang
173. Pembukaan Kantor Layanan Teknis
BSN Jawa Barat
• Dibuka resmi oleh Plh.
Gubernur Jawa Barat pada
26 Februari 2020 di
Bandung sekaligus
penandatanganan Nota
Kesepahaman Kerjasama
antara Pemda Provinsi Jawa
Barat dengan BSN
173
174. KLT BSN Jabar
174
Fasilitas Kantor Layanan Teknis BSN Jawa Barat, terdiri dari 3 Ruang multiguna Pertemuan dengan
desain yang nyaman dan milenial dengan kapasitas kursi sampai 30 orang yang didesain nyaman,
dinamis, hijau dan instagramable, sehingga pengunjung bisa nyaman dan betah belajar, berkonsultasi
dan berlatih terkait Standardisasi dan penilaian kesesuian
KLT Jabar juga dilengkapi dengan akses internet yang stabil dan kencang, TV multimedia (hdmi dan
wireless), minibar, jumlah steker kontak yang banyak dan bahan referensi bacaan yang menunjang
tersusun rapi dalam rak-rak yang tersebar.
KLT Jabar berlokasi di graha pos yang memiliki fasilitas restoran, kafe, kantor pos, bank, atm, parkir
yang luas, mini market, aula pertemuan yang mencapai 1000 orang, ruang rapat dan pertemuan co-
working space yang sangat menunjang aktivitas di KLT BSN Jabar.
KLT berlokasi sangat strategis, yang juga dekat dengan pusat kota 100 m dari gedung sate pusat
pemerintahan jawa barat, 300 meter dari gedung pakuan pusat pemerintahan kota bandung, 50 m
pusat olahraga saparua, kampus dan sekolah (unpad, STIA LAN, taruna bakti), pusat oleh-oleh dan
belanja kuliner maupun fashion.
175. Profil KLT BSN Jabar
• Lokasi
Alamat : Gedung Graha Pos,
Jl. Banda No.30, Citarum, Kec.
Bandung Wetan, Kota
Bandung, Jawa Barat 40115,
No. Telepon: (022) 20530828,
Email: klt_jabar@bsn.go.id
Lokasi: https://g.page/klt-
bsn-bandung-jabar?share
175
176. Kontak Kami
Kantor Layanan Teknis BSN Jawa Barat
176
Kantor Layanan Teknis Jawa
Barat (Bandung)
@bsnjabar_klt
KLT BSN
Jawa Barat (Bandung)
@klt_bsnjabar
Kantor Layanan Teknis Badan
Standardisasi Nasional Jawa Barat
Klt_jabar@bsn.go.id
(022) 20530828
www.bsn.go.id
KLT BSN Jawa Barat
kltbsnjabar@gmail.com
177.
178. Sumber Materi Presentasi
http://www.imdrf.org/docs/imdrf/final/meetings/imdrf-meet-190318-russia-moscow-12.pdf
Webinar Penerapan Sistem Manajemen Pendidikan Tinggi Berbasis SNI ISO 21001:2018
• https://s.id/sni21001ss
• https://www.youtube.com/watch?v=tRXGVQIlgZU
Peran Kompetensi Manajemen Risiko Dalam Upaya Pemulihan Perekonomian Indonesia
• https://bit.ly/webinarmanrisiko
• https://www.youtube.com/watch?v=YLFpGcIwWaU
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Era New Normal
• https://s.id/materiSMK3
• https://www.youtube.com/watch?v=orLQWgRRNpE
Pelatihan Audit Internal Berbasis 17025:2017
• Materi https://bit.ly/MateriE-Sertifikat17025
179. Sumber Materi Presentasi
• Pelatihan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) berdasarkan SNI CAC/RCP 1:2011,
Prinsip umum higiene pangan untuk UMKM dan pendamping UMKM
• Youtube: Hari 1 https://www.youtube.com/watch?v=H98qJvauEk4
• hari 2 https://www.youtube.com/watch?v=aHYMcjLSNms
• Materi: https://bit.ly/materi_HACCP
Awareness SNI ISO 9001:2015 Pendampingan UMKM Non Pangan
• Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=_Xr2mR0MDig
• Materi: https://bit.ly/Materi_9001
Penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan Berbasis SNI ISO 37001:2016
• Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=vLafRvAZsso
• Materi: bit.ly/Materi_Sertifikat37001