SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 20
Descargar para leer sin conexión
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

        APLIKASI MULTIMEDIA DALAM DESAIN PEMBELAJARAN
                        PEMBELAJARAN


I.   TUJUAN PEMBELAJARAN

     A. Peserta dapat menyebutkan kembali pengertian aplikasi multimedia

        dalam desain pembelajaran

     B. Peserta dapat mengidentifikasi elemen-elemen utama multimedia

     C. Peserta dapat mengaplikasikan elemen-elemen multi media dalam

        desain pembelajaran


II. RUANG LINGKUP

     A. Pengertian Multimedia dalam desain pembelajaran

     B. Elemen – elemen multimedia dalam desain pembelajaran

     C. Aplikasi multimedia dalam pelaksanaan desain pembelajaran
III. EVALUASI

     A. Pre test

     B. Tugas

     C. Post test


IV. DAFTAR BACAAN

     Azhar Arsyad,.1997. Media Pembelajaran, Jakarta: CV Rajawali
     Arief S. Sadiman,dkk, .1986. Media Pendidikan,Jakarta : CV Rajawali.
     Nana Sudhana.2005. Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algesindo
     Mudhofir,.1992.Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar.
     Bandung: Remaja Rosda Karya
     http://blog.tp-unj.org/detil.
     http://akhmadsudrajat.wordpress.com
     http://dadhar.blogspot.com


                      © PPPPTK TK DAN PLB                                  1
APLIKASI MULTIMEDIA DALAM PENGEMBANGAN DESAIN
                  PEMBELAJARAN


1. Pengertian Multimedia

Untuk memahami konsep multimedia pembelajaran, ada baiknya kita pahami
terlebih dahulu pengertian multimedia dan pembelajaran. Multimedia adalah
media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari
teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi.
Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan
multimedia interaktif.
a. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan
    alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna.
    Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.
b. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan
    alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga
    pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya.
    Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif,
    aplikasi game, dll.


Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan
yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran
yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian
aktifitas   mental   siswa    dalam   berinteraksi   dengan   lingkungan   yang
menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan
demikian aspek yang menjadi penting dalam aktifitas belajar adalah
lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur-
unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. Dari uraian di atas,
apabila     kedua    konsep   tersebut   kita   gabungkan     maka   multimedia
pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan
dalam proses pembelajran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan


                          © PPPPTK TK DAN PLB                                 2
(pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang piliran,
perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja
proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.


2. Manfaat multimedia

Mengapa perlu multimedia dalam pembelajaran? Pertanyaan yang sering
muncul mempertanyakan pentingnya multimedia dalam sebuah pembelajaran.
Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakan
secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi para
guru dan siswa. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses
pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat
dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar
mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa
dapat ditingkatkan.


Manfaat di atas akan diperoleh mengingat terdapat keunggulan dari sebuah
multimedia pembelajaran, yaitu:
a) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata,
     seperti kuman, bakteri, elektron dll.
b) Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke
     sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dll.
c) Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung
     cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu
     mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dll.
d) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju,
     dll.
e) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan
     gunung berapi, harimau, racun, dll.
f)   Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.




                        © PPPPTK TK DAN PLB                               3
3. Karakteriskik multimedia

Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan
penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik
komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi
pembelajaran.
Karakteristik multimedia pembelajaran adalah:
a) Memiliki     lebih    dari   satu     media      yang   konvergen,   misalnya
   menggabungkan unsur audio dan visual.
b) Bersifat   interaktif,   dalam   pengertian      memiliki   kemampuan    untuk
   mengakomodasi respon pengguna.
c) Bersifat   mandiri,      dalam      pengertian   memberi     kemudahan    dan
   kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan
   tanpa bimbingan orang lain.
Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran
sebaiknya memenuhi fungsi sebagai berikut:
a) Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering
   mungkin.
b) Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju
   kecepatan belajarnya sendiri.
c) Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan
   terkendalikan.
d) Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna
   dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan,
   percobaan dan lain-lain.


Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin
dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat
menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan.
Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan
maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran
bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa


                        © PPPPTK TK DAN PLB                                    4
digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi
(komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik;
ketersediaan; dan mutu teknis.


4. Format Multimedia Pembelajaran


Format sajian multimedia pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam lima
kelompok sebagai berikut:


a) Tutorial
Format sajian ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam
penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya
tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu
konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik.
Pada saat yang tepat, yaitu ketika dianggap bahwa pengguna telah
membaca, menginterpretasikan        dan menyerap konsep itu, diajukan
serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon pengguna
benar, kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban atau
respon pengguna salah, maka pengguna harus mengulang memahami
konsep tersebut secara keseluruhan ataupun pada bagian-bagian tertentu
saja (remedial). Kemudian pada bahagian akhir biasanya akan diberikan
serangkaian pertanyaaan yang merupakan tes untuk mengukur tingkat
pemahaman pengguna atas konsep atau materi yang disampaikan.


b) Drill dan Practise
Format ini dimaksudkan untuk melatih pegguna sehingga memiliki kemahiran
dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan suatu konsep.
Program menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan yang biasanya
ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan makan soal atau
pertanyaan yang tampil selalu berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi
yang berbeda.




                      © PPPPTK TK DAN PLB                                   5
Program ini dilengkapi dengan jawaban yang benar, lengkap dengan
penjelasannya sehingga diharapkan pengguna akan bisa pula memahami
suatu konsep tertentu. Pada bahagian akhir, pengguna bisa melihat skor
akhir yang dia capai, sebagai indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan
dalam memecahkan soal-soal yang diajukan.


c) Simulasi
Multimedia pembelajaran dengan format ini mencoba menyamai proses
dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan pesawat
terbang, di mana pengguna seolah-olah melakukan aktifitas menerbangkan
pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau pengendalian pembangkit
listrik tenaga nuklir dan lain-lain. Pada dasarnya format ini mencoba
memberikan pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya berhubungan
dengan suatu resiko, seperti pesawat yang akan jatuh atau menabrak,
peusahaan akan bangkrut, atau terjadi malapetaka nuklir.


d) Percobaan atau Eksperimen
Format ini mirip dengan format simulasi, namjun lebih ditujukan pada
kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan praktikum di
laboratorium IPA, biologi atau kimia. Program menyediakan serangkaian
peralatan dan bahan, kemudian pengguna bisa melakukan percobaan atau
eksperimen sesuai petunjuk dan kemudian mengembangkan eksperimen-
eksperimen lain berdasarkan petunjuk tersebut. Diharapkan pada akhirnya
pengguna dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu
berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan secara maya tersebut.


d) Permaianan
Tentu saja bentuk permaianan yang disajikan di sini tetap mengacu pada
proses pembelajaran dan dengan program multimedia berformat ini
diharapkan terjadi aktifitas belajar sambil bermain. Dengan demikian
pengguna tidak merasa bahwa mereka sesungguhnya sedang belajar.




                     © PPPPTK TK DAN PLB                                 6
5. Elemen-elemen dalam multi media


Membuat bahan ajar menggunakan multimedia tentu berbeda dengan
menyiapkan bahan ajar dengan menggunakan media konvensional yang
biasa dilakukan. Kelebihan multimedia (audio, visual dan gerak) dapat
dimanfaatkan    secara     maksimal      untuk   menyampaikan     materi   yang
membutuhkan ketiga hal tersebut. Materi bahan ajar dapat disampaikan
melalui gagasan yang kreatif.


Dalam gagasan kreatif tersebut, guru dapat mengatur irama penyajian materi
agar tidak datar dan membosankan. Langkah operasionalnya adalah guru
terlebih dahulu membuat rancangan skenario pengajaran berupa story-board
atau flow chart, agar alur informasi terkendali sejalan dengan materi yang
hendak disampaikan. Tidak perlu seluruh durasi dan layer materi pengajaran
dieksplorasi secara kreatif.


Adakalanya materi pelajaran disajikan dalam visualisasi yang bernada datar
dan biasa-biasa saja, untuk kemudian pada materi tertentu (yang menjadi
pokok permasalahan) visualisasi diolah secara optimum. Bila perlu ada
bagian yang ingin ditonjolkan dapat disertai dengan ilustrasi dalam gerak
(animasi maupun video) dan suara (narasi, dialog dan sound effect) yang
tepat. Penekan ini akan membuat siswa merasakan bahwa materi
tersebutlah yang menjadi pokok permasalahannya.


Persoalan terpenting dalam menentukan gagasan kreatif dan donsep
multimedia adalah mempertimbangkan karakter target audience. Kebenaran
materi adalah mutlak, sedangkan menarik atau tidaknya suatu bahan ajar
sangat bergantung pada ‘kedekatan bahasa’ komunikasi antara guru dan
siswanya. Gagasan        kreatif   dan     konsep    multimedia     hendaknya
memperhatikan aspek komunikatif, agar mudah dicerna dan disenangi oleh
siswa. Untuk itu hal yang seharusnya dilakukan adalah:




                       © PPPPTK TK DAN PLB                                   7
a. Memahami materi yang akan disampaikan secara mendalam.
b. Susunlah materi yang hendak disampaikan secara sistematik (runut),
   agar alur pesan dapat dicerna secara lancar.
c. Pelajari kebiasaan dan hal-hal yang diminati atau disukai oleh siswa,
   terutama yang berkaitan dengan unsur bahasa visual (icon, bahasa,
   jargon, ilustrasi musik, dan lain sebagainya).
d. Pesan disajikan melalui gagasan yang unik dan tidak klise (tidak sering
   digunakan), agar multimedia pembelajaran yang dibuat tampil segar dan
   menarik perhatian.


“Dream come true”. Mimpi yang telah dituangkan dalam gagasan kreatif
dan konsep visualisasi, akan menjadi kasat mata sebagai multimedia
pembelajaran jika berhasil dieksekusi menggunakan gramatika komunikasi
visual yang tepat. Eksekusi elemen-elemen komunikasi visual dalam
pembuatan media ini pada intinya mencakup: tata letak, tipografi, gambar
dan ilustrasi, warna, animasi dan video, serta audio/suara.


a) Tata Letak.
   Seperti halnya memilih dan menata penempatan perabotan rumah selalu
   ada pertimbangan fungsi fisik dan fungsi psikologis sesuai konsep makna
   tempat tinggal bagi penghuninya. Sebagian orang memilih konsep
   minimalis, form follow function dan sebahagian lagi lebih menyukai
   konservatif atau tradisional yang sarat dengan ornamen. Tidak berbeda
   ketika menciptakan tata letak bagi media pembelajaran ini, mesti
   ditentukan terlebih dahulu konsep yang akan digunakan, minimalis atau
   ornamentaliskah?
   Hal ini menjadi penting karena pada implementasinya seluruh layer
   sebaiknya divisualisasikan dengan komsep yang sama (bukan berarti
   eksekusinya persis sama). Dalam desain komunikasi visual hal ini
   disebut unity, yakni menggunakan bahasa audio dan visual yang
   harmonis, utuh, dan senada, agar materi ajar dipersepsi secara utuh
   (komperhensif).


                      © PPPPTK TK DAN PLB                               8
Penataan gambar untuk mengilustrasikan siklus mahluk hidup ini di tata
dalam rangkaian geometric untuk memudahkan pengguna memahami
urutan suklus.




   Penataan letak gambar dengan formasi huruf “Z” ini membuat mata
            penggunak melihat dari kiri atas ke kanan bawah.




                  © PPPPTK TK DAN PLB                                9
Untuk membantu eksekusi tata letak dapat dibuat grid system, yaitu
pembagian bidang sesuai denganfungsi-fungsi elemen dkv secara
ergonomis. Misalnya; peletakan navigasi disesuaikan dengan maksud
perintah navigasi tersebut dan kebiasaan ergonomic kita, navigasi ‘next’
diletakkan di sebelah kanan dan ‘back’ diletakkan di sebelah kiri, dan lain
sebagainya.


Penyusunan teks secara konsisten dibuat rata kiri, rata kanan, atau
simetris tergantung dari konsep yang dikehendaki. Tata letak rata kiri
cendrung member kesan informal dan mengalir, rata kanan lebih
berkesan dinamis namun agar tertutup, rata kiri kanan lebih membawa
kesan formal dan kaku, simetris berkesan sangat formal. Silahkan dipilih
sesuai dengan konsep yang telah ditentukan. Perlu ditekankan bahwa
‘tata letak’ dibuat lebih untuk tujuan memberikan nilai tambah terhadap
aspek komunikatif multimedia pembelajaran, bukan untuk keindahan
semata.




                  © PPPPTK TK DAN PLB                                   10
Sebagai langkah awal, sebaiknya buatlah tata letak yang sederhana saja,
   agar visualisasi tidak rumit untuk mengurangi noise pada kejelasan isi
   materi ajar. Tata letak yang sederhana juga dimaksudkan agar materi
   pelajaran mudah diingat. Secara keseluruhan, tata letak diharapkan
   dapat memenuhi kaidah estetika, antara lain: komposisi yang terjaga dan
   menghasilkan irama, keseimbangan, harmoni yang terkendali. Menjaga
   kesederhanaan dapat dilakukan dengan cara memilih eletakan elemen
   grafis yang tepat, minimal dan senada sesuai karakter informasi.
   Meskipun tata letak dibuat sederhana, sebaiknya tetap memperhatikan
   kedekatannya dengan karakter/kebiasaan sasaran atau selera siswa
   yang pada kebanyakannya berjiwa muda yang dinamis.
    Pada gilirannya pilihan dan penataan elemen grafis dapat memberikan
   citra pesan yang diinginkan, misalnya: kesan serius, ringan, formal,
   informal, dan lain sebagainya. Tata letak bahkan dimanfaatkan untuk
   merepresentasikan topik yang diajarkan, misalnya gemuruh (untuk
   letusan gunung berapi), mengalir (untuk topik fluida), serta damai dan
   romantik (untuk merepresentasikan materi belajar gitar klasik), dan
   sebagainya.


b) Tipografi.
   Istilah ini bukan semata persoalan memilih font agar mudah di baca atau
   agar lain dari pada yang lain. Tipografi adalah segala kegiatan dalam
   mengolah informasi yang sifatnya verbal (terbaca) menjadi bentuk visual
   (terlihat). Huruf, ketika dibaca menghasilkan ‘bunyi’ baik dilafalkan
   maupun dalam hati, huruf dalam hal ini merupakan alat representasi
   bahasa verbal. Namun ketika dilihat, huruf merupakan unsur visual yang
   dapat menimbulkan makna psikologis tertentu, memberikan hirarki pesan
   tertentu dan klasifikasi pesan tertentu. Dalam hal yang demikian, huruf
   merupakan representasi bahasa verbal.
   Dengan demikian, tipografi (font dan susunan huruf), dirancang untuk
   memvisualisasikan bahasa verbal dan diupayakan agar mendukung isi
   pesan, baik secara fungsi keterbacaan maupun fungsi psikologisnya.


                    © PPPPTK TK DAN PLB                                11
Pada       esensinya,   huruf   dipilih guna   merepresentasikan   2 (dua)
pengertian, yakni: tersurat (untuk kebenaran pesan, huruf sebagai isi
pesan verbal) dan tersirat (untuk citra pesan, huruf sebagai penampilan
visual).




Buat hirarki pengguna huruf baik jenis, ukuran dan penempatannya pada
bidang sesuai kebutuhan naskah. Contoh susunan huruf secara hirarki
adalah sebagai berikut: Judul, sub judul, intro-copy, body-copy,
box/highlight, photo/illustration caption. Untuk naskah yang relative
panjang, misalnya untuk body-copy pilih huruf yang memenuhi kriteria
readable, legible, dan clarity (terbaca, bisa dan mudah/jelas dibaca dan
nyaman/enak dibaca), dalam hal ini huruf lebih berfungsi representasi
verbal. Untuk judul dan sub-judul, pilihlah huruf yang memiliki karakter
sesuai dengan topik dari judul tersebut, dalam hal ini fungsi representasi
visual lebih dikedepankan. Memilih karakter huruf yang sesuai dengan
topik tidak perlu teori khusus, tapi cukup dirasakan dengan hati. Karakter
huruf dapat dirasakan melalui jenis/bentuk, struktur, ukuran dan bobot
dari huruf yang dipilih. Karakter huruf berdasar pada jenis/bentuk
(karakter huruf): huruf serifa (berkait), misalnya huruf Roman (Times
Roman); huruf sans serif (tak berkait), misalnya huruf Univers (Arial);
huruf script (tulis tangan), misalnya huruf Old English; dan decorative
(dekorasi), contohnya huruf Antique.

                    © PPPPTK TK DAN PLB                                12
Pilihlah keluarga huruf berdasar pada struktur, misalnya miring (italic),
   normal, tinggi (extended), lebar (expanded). Huruf berdasarkan ukuran,
   misalnya besar atau kecilnya ukuran huruf ditampilkan dalam bidang
   naskah (cm/point/pica), besar atau kecil di sini bukan berarti besar sama
   dengan huruf capital dan kecil sama dengan lowercase. Karakter huruf
   berdasarkan bobot adalah ringan (thin), sedang (normal), berat (bold,
   heavy), dan sangat berat (black, extra-black).
   Pada akhirnya, alangkah baiknya jika dipilih jenis huruf yang tidak umum
   dipergunakan agar tampil unik, berkarakter dan tidak konvensional atau
   klise. Namun demikian pilihan huruf tersebut mesti tetap sesuai dengan
   fungsi komunikasinya dalam arti memiliki tingkat keterbacaan yang
   tinggi.
                  Komposisi antara warna latar dengan huruf.




c) Gambar dan Animasi.
   Yakni elemen dkv yang bisa berwujud foto, ilustrasi atau drawing,
   diagram, serta elemen grafis yang lainnya seperti icon, navigasi, garis,
   box, splash, dan lain sebagainya. Gambar adalah bahasa visual yang
   bisa dimanfaatkan di saat bahasa verbal dianggap kurang mampu untuk
   merepresentasikan pesan bersifat citra abstrak. Pesan abstrak akan
   menjadi nyata jika disajikan dalam wujud gambar. Satu gambar katanya
   kadang-kedang lebih bunyi dari seribu kata, oleh karenanya hati-hati
   dalam menampilkan gambar. Tampilkan gambar jika hanya dianggap ada
   gunanya dan perlu, hindari penggaan gambar yang hanya bersifat
   penghias, karena fungsi gambar adalah tidak hanya sebagai elemen
   estetik.

                     © PPPPTK TK DAN PLB                                 13
Foto cenderung denotatif yang menunjukkan kondisi fisik secara realistik




Foto sangat berguna untuk menunjukkan kondisi fisik secara realistik,
ilustrasi atau drawing tepat untuk mendramatisir, mensimulasi dan
menyampaikan pesan secara simbolis. Gambar selalu mengusung
makna.
Sebuah gambar (foto maupun drawing) dapat bermakna denotatif
dan/atau konotatif. Denotative adalah hubungan tanda (gambar) dengan
yang ditandainya (makna) terjadi secara langsung (tersurat), misalnya
foto sebuah mobil terdenotasi sebagai kondisi mobil tertentu yang ada.
Siapapun pemotretnya, pagi, siang atau malam, tetap saja menunjukkan
kondisi mobil tersebut. Konotasi lebih menjelaskan interaksi yang terjadi
pada saat tanda (gambar) bertemu dengan perasaan, emosi dan nilai-
nilai budaya penggunanya. Kursi dikonotasikan sebagai jabatan, mawar
sebagai bentuk cinta dan lain sebagainya. Gunakan gambar yang
relevan untuk setiap bahasa pesan, misalnya kapan harus mengunakan
gambar yang denotativ, atau kapan harus konotatif.




                  © PPPPTK TK DAN PLB                                 14
Ilustrasi atau drawing dimanfaatkan untuk menggambarkan proses




Dalam multimedia pembelajaran, navigasi dapat dikategorikan pada
gambar atau ilustrasi. Kebanyakan navigasi dapat dikategorikan pada
gambar atau ilustrasi. Kebanyakan navigasi menggunakan bahasa
simbol. Simbol adalah tanda yang mengantarkan makna atas dasar
kesepakatan dari komunitasnya. Tanda panah dalam navigasi multimedia
pembelajaran disepakati sebagai petunjuk arah (next dan back). Namun
demikian navigasi baku tersebut tetap saja member peluang bagi para
perancang untuk diolah seunik mungkin sesuai dengan konsep yang
telah   ditetapkan    sebelumnya.   Eksplorasi   dapat   dilakukan   untuk
memvisualisasikan seluruh navigasi yang diperlukan dalam multimedia
pembelajaran sejauh masih dapat dicerna maknanya. Bila berhasil,
artinya jika orang dapat mengoperasikan multimedia pembelajaran ini
atas arah dari navigasi yang digunakan, maka navigasi tersebut telah
menjadi simbol yang maknanya telah disepakati.




                     © PPPPTK TK DAN PLB                               15
d) Warna.
  Seperti elemen komunikasi visual lainnya, warna juga memiliki fungsi
  secara fisik dan psikologis. Dia berfungsi secara fisik baik jika dalam
  penampilannya      mampu    memperjelas      indera   penglihatan    dalam
  menangkap objek yang disajikan. Biasanya terdapat kontras antara objek
  dengan latar belakangnya. Warna akan berfungsi psikologis, jika
  penampilannya      menghasilkan   perasaan    tertentu,   misalnya   sedih,
  gembira, sentimental, dingin, panas, cemburu, dan lain sebagainya. Oleh
  karenya pilihan warna sebaiknya didasari oleh konsep kreatif yang telah
  ditetapkan sesuai topik pembelajaran.
   Nuansa psikologis warna
  Untuk mengoptimalkan fungsi fisik dari sebuah warna, pilih warna yang
  perbedaan intensitas tinggi misalnya, objek berwarna putih diletakkan di
  atas latar berwarna biru.

      Warna Latar               Gambar/Teks                      highlight


            Putih                    Biru Tua                Merah, oranye

     Abu-abu muda              Biru, Hijau, Hitam                 Merah

            Biru              Kuning Muda, Putih             Kuning, Merah

        Biru Muda             Biru Tua, Hijau Tua             Merah-oranye


  Intensitas warna
  Agar mudah mendapatkan kontras, warna dapat dianalogikan secara
  oposisi biner: panas dingin, maskulin feminine, keras lembut, popular
  klasik, muda tua. Selain pendekatan itu, seluruh warna juga dapat
  ditingkatkan intensitasnya dengan cara menambahkan warna-warna
  tersebut ke putih (tin), sebalinya untuk meredam intensitas dapat
  ditambahkan unsur hitam (shade).




                     © PPPPTK TK DAN PLB                                  16
e) Animasi dan Video.
   Animasi artinya menghidupkan gambar yang mati, menggerakkan
   gambar yang diam dengan cara membuat metamorfosa dari bentuk
   semula ke bentuk selanjutnya dalam durasi tertentu. Video adalah
   menangkap citra yang bergerak untuk selanjutnya disimpan dalam
   rangkaian foro yang diam dan diputar kembali menjadi gerak sesuai
   durasi yang dikehendaki. Perbedaan prinsip kerja inilah yang dapat
   dieksplorasi dan dimanfaatkan untuk mendukung penyajian materi ajar
   bebasis multimedia. Video cocok untuk ‘menyajikan’ realitas dan animasi
   cocok untuk ‘menciptakan’ realitas dari sesuatu yang semu, sesuatu
   yang tidak mampu ditangkap oleh realitas dalam citra visual. Dengan
   memperhatikan karakteristik tersebut, semestinya akan terhindar dari
   penyajian animasi dan cideo demi sekedar ‘meramaikan’ tampilan tanpa
   pertimbangan fungsinya.




                    © PPPPTK TK DAN PLB                                17
f)   Audio.
     Ibarat dua sisi mata uang, dalam multimedia pembelajaran berbasis
     unsur audio tidak dapat dipisahkan dengan unsur visual. Unsur audio
     merupakan sarana untuk menyampaikan informasi tentang esensi
     persoalan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan melalui
     multimedia pembelajaran. Selain itu, unsur audio juga merupakan unsur
     penarik perhatian siswa agar menyimak isi pesan yang dikomunikasikan.
     Dan yang lebih dahsyat lagi, unsur audio dapat dimanfaatkan untuk
     memperkaya imajinasi dengan cara menghadirkan theatre of mind agar
     isi materi pelajaran lebih dihayati oleh siswa.
     Unsur audio dalam multimedia pembelajaran dapat berupa dialog,
     monolog, narasi, sound/special effect, dan ilustrasi musik. Dialog
     merupakan target inferensi yang menyampaikan penggalan-penggalan
     komunikasi dua arah antara pemeran yang ditampilkan dalam multimedia
     pembelajaran. Monolog adalah ungkapan cerbal yang dilontarkan secara
     searah oleh salah satu pemeran. Narasi adalah ungkapan verbal yang
     disampaikan     oleh   narator   (bukan    pemeran)      berfungsi     sebagai
     penyampaian onformasi penting yang terkait dengan pesan dalam
     multimedia pembelajaran. Sound/special effect (SFX) adalah efek audio
     yang dihasilkan secara artifisial dan dipergunakan sebagai efek
     tambahan untuk pendukung ilustrasi suasana maupun adegan serta
     untuk menhadirkan penekanan inti pesan materi pembelajaran. Musik
     berfungsi sebagai pendukung suasana yang mengarah dalam multimedia
     pembelajaran.


     Dengan demikian, jika dicermati tulisan ini kita dapatkan pengertian
     bahwa peran unsur komuniasi visual dalam membuat bahan ajar
     berbasis teknologi informasi dan komunikasi tdak semata perkara
     mengutak    atik   warna,   huruf,   gambar,      animasi,   tata   letak   dan
     membubuhkan suara semata. Pengolahan unsur komunikasi visual
     dibuat bukan supaya karya kita “asal beda” atau sekedar make up agar
     “indah”. Peran unsur komunikasi visual terintegrasi secara komperhensif


                        © PPPPTK TK DAN PLB                                      18
terhadap segala aspek sebagai sarana komunikasi pembelajaran. Setiap
     keputusan dalam menyajikan elemen komunikasi visual haruslah
     dibarengi dengan pertimbangan akan kesesuaiannya dengan pesan yang
     hendak disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar tersebut.


6. Aplikasi Multimedia Dalam Desain Pembelajaran

Dalam mengaplikasikan multimedia dalam desain pembelajaran kita harus
mengacu kepada karakteristik multi media, format multimedia dan elemen-
elemen multimedia. Sedangkan menurut Wallington (1970) bahwa peran
utama sumber belajar adalah membawa atau menyalurkan stimulus dan
informasi kepada siswa. Dengan demikian maka untuk mempermudah
aplikasi multimedia sebagai sumber belajar itu kita dapat mengajukan
berdasarkan teori 5 W 1 H. (what, who, where, whom when and how)
pertanyaan seperti “apa”, siapa”,”di mana”, kepada siapa, kapan dan
bagaimana”. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kemudian
dapat disusun aplikasi multimedia dalam desai pembelajaran sebagai
berikut:

No              Pertanyaan                   Contoh         Keterangan
 1     Apa materi yang akan           Perubahan ulat     Elemen-elemen
       disampaikan ?                  jadi kupu-kupu     multimedia yang
                                                         digunakan
 2     Siapa yang akan menyampaikan   Guru
       materi?
 3     Dimana materi akan             Kelas              Tempat dan waktu
       disampaikan?                                      akan sangat
                                      Laboratorium       mempengaruhi

                                      Aula
 4     Kepada siapa materi akan       Siswa kelas 2 SD   Kelas dan usia
       disampaikan?                                      siswa akan
                                                         berpengaruh pada
                                                         metode dan elemen
                                                         multimedia yang
                                                         akan digunakan
 5     Kapan materi akan              Smt 2              Selain semester
       disampaikan?                                      juga diamati
                                                         watunya apakah
                                                         siang atau pagi


                      © PPPPTK TK DAN PLB                                  19
6    Bagaimana materi akan             tutorial               Metode yang
      disampaikan?                                             digunakan sangat
                                                               berpengaruh pada
                                                               keberhasilan siswa



Tabel berikut dapat dijadikan pedoman dalam pemilihan media yang cocok
untuk multimedia pembelajaran. Allen mengemukakan tentang hubungan
antara media dengan tujuan pembelajaran,

             Jenis Media                   1       2   3   4     5    6
Gambar Diam                                S       T   S   S     R    R
Gambar Hidup                               S       T   T   T     S    S
Televisi                                   S       S   T   S     R    S
Obyek Tiga Dimensi                         R       T   R   R     R    R
Rekaman Audio                              S       R   R   S     R    S
Programmed Instruction                     S       S   S   T     R    S
Demonstrasi                                R       S   R   T     S    S
Buku teks tercetak                         S       R   S   S     R    S
      Keterangan :

      R = Rendah S = Sedang T= Tinggi

      1 = Belajar Informasi faktual

      2 = Belajar pengenalan visual

      3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan

      4 = Prosedur belajar

      5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik

      6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi




                       © PPPPTK TK DAN PLB                                     20

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah media berbasis komputer
Makalah media berbasis komputerMakalah media berbasis komputer
Makalah media berbasis komputerHeri Sucipto
 
Modul media pembelajaran berbasis komputer
Modul media pembelajaran berbasis komputerModul media pembelajaran berbasis komputer
Modul media pembelajaran berbasis komputerIdha Fitriani
 
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2Talithafatin
 
modul pembelajaran multimedia presentasi
modul pembelajaran multimedia presentasimodul pembelajaran multimedia presentasi
modul pembelajaran multimedia presentasifariasyarif
 
Makalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tikMakalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tikMayapuspitasari20
 
Media berbasis presentasi modul syukran mukmin
Media berbasis presentasi modul syukran mukminMedia berbasis presentasi modul syukran mukmin
Media berbasis presentasi modul syukran mukminsyukranIAIN
 
Makalah Media Pembelajaran Berbasis Komputer - M. Taufan
Makalah Media Pembelajaran Berbasis Komputer - M. TaufanMakalah Media Pembelajaran Berbasis Komputer - M. Taufan
Makalah Media Pembelajaran Berbasis Komputer - M. TaufanUIN Sunan Gunung Djati Bandung
 
Pembelajaran berbasis komputer
Pembelajaran berbasis komputerPembelajaran berbasis komputer
Pembelajaran berbasis komputerrima sakinah
 
Model model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputerModel model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputerridha hutami
 
Ppt multimedia pembelajaran indah
Ppt multimedia pembelajaran indahPpt multimedia pembelajaran indah
Ppt multimedia pembelajaran indahIndah Syahir
 
Media embelajaran berbasis komputer
Media embelajaran berbasis komputer Media embelajaran berbasis komputer
Media embelajaran berbasis komputer Idha Fitriani
 
Media Berbasis Komputer
Media Berbasis KomputerMedia Berbasis Komputer
Media Berbasis Komputerluthfiirsyad
 
Makalah pembelajaran berbasis komputer pdf
Makalah pembelajaran berbasis komputer pdfMakalah pembelajaran berbasis komputer pdf
Makalah pembelajaran berbasis komputer pdflia_ashura
 
11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputer11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputersulaiman297
 
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasiMedia pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasiIrviana Rozi
 
KARATERISTIK DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
KARATERISTIK DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARANKARATERISTIK DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
KARATERISTIK DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARANhasrudhyn addin
 

La actualidad más candente (19)

Media komputer
Media komputerMedia komputer
Media komputer
 
Summary buku
Summary bukuSummary buku
Summary buku
 
Makalah media berbasis komputer
Makalah media berbasis komputerMakalah media berbasis komputer
Makalah media berbasis komputer
 
Modul media pembelajaran berbasis komputer
Modul media pembelajaran berbasis komputerModul media pembelajaran berbasis komputer
Modul media pembelajaran berbasis komputer
 
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
 
modul pembelajaran multimedia presentasi
modul pembelajaran multimedia presentasimodul pembelajaran multimedia presentasi
modul pembelajaran multimedia presentasi
 
Makalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tikMakalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tik
 
Media berbasis presentasi modul syukran mukmin
Media berbasis presentasi modul syukran mukminMedia berbasis presentasi modul syukran mukmin
Media berbasis presentasi modul syukran mukmin
 
Makalah Media Pembelajaran Berbasis Komputer - M. Taufan
Makalah Media Pembelajaran Berbasis Komputer - M. TaufanMakalah Media Pembelajaran Berbasis Komputer - M. Taufan
Makalah Media Pembelajaran Berbasis Komputer - M. Taufan
 
Pembelajaran berbasis komputer
Pembelajaran berbasis komputerPembelajaran berbasis komputer
Pembelajaran berbasis komputer
 
Makalah media presentase
Makalah media presentaseMakalah media presentase
Makalah media presentase
 
Model model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputerModel model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputer
 
Ppt multimedia pembelajaran indah
Ppt multimedia pembelajaran indahPpt multimedia pembelajaran indah
Ppt multimedia pembelajaran indah
 
Media embelajaran berbasis komputer
Media embelajaran berbasis komputer Media embelajaran berbasis komputer
Media embelajaran berbasis komputer
 
Media Berbasis Komputer
Media Berbasis KomputerMedia Berbasis Komputer
Media Berbasis Komputer
 
Makalah pembelajaran berbasis komputer pdf
Makalah pembelajaran berbasis komputer pdfMakalah pembelajaran berbasis komputer pdf
Makalah pembelajaran berbasis komputer pdf
 
11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputer11 media pembelajaran berbasisi komputer
11 media pembelajaran berbasisi komputer
 
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasiMedia pembalajaran berbasis teknologi informasi
Media pembalajaran berbasis teknologi informasi
 
KARATERISTIK DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
KARATERISTIK DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARANKARATERISTIK DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
KARATERISTIK DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
 

Similar a Aplikasi multimedia dlm pembelajaran

Makalah Media Pembelajaran Berbasis Komputer - Munggarani
Makalah Media Pembelajaran Berbasis Komputer - Munggarani Makalah Media Pembelajaran Berbasis Komputer - Munggarani
Makalah Media Pembelajaran Berbasis Komputer - Munggarani UIN Sunan Gunung Djati Bandung
 
Modul Media Pembelajaran
Modul Media PembelajaranModul Media Pembelajaran
Modul Media Pembelajarannurulfirdaus720
 
PPT TEKNOLOGI.pptx
PPT TEKNOLOGI.pptxPPT TEKNOLOGI.pptx
PPT TEKNOLOGI.pptxNurAfifahiza
 
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah KhamdiyahMakalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyahkhamdiyah
 
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia dalam pendidikan
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia dalam pendidikanTim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia dalam pendidikan
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia dalam pendidikanJoel mabes
 
Media pembelaaran berbasis komputer
Media pembelaaran berbasis komputerMedia pembelaaran berbasis komputer
Media pembelaaran berbasis komputerindaahfbr
 
Pw seminar juga
Pw seminar jugaPw seminar juga
Pw seminar jugaFKIP UHO
 
Pengembangan Media
Pengembangan MediaPengembangan Media
Pengembangan MediaSuedi Ahmad
 
Arrum pramesti.18764. tata tulis karya ilmiah
Arrum pramesti.18764. tata tulis karya ilmiahArrum pramesti.18764. tata tulis karya ilmiah
Arrum pramesti.18764. tata tulis karya ilmiahPrams Rifai
 
Media pengajaran
Media pengajaranMedia pengajaran
Media pengajaranTien Yu Yu
 
Aplikasi Multimedia dalam Proses Belajar Mengajar
Aplikasi Multimedia dalam Proses Belajar MengajarAplikasi Multimedia dalam Proses Belajar Mengajar
Aplikasi Multimedia dalam Proses Belajar MengajarNovi Hindasah
 
Pengembangan media pembelajaran
Pengembangan media pembelajaranPengembangan media pembelajaran
Pengembangan media pembelajaranFKIP UHO
 
PPT ICT YANTI.pptx
PPT ICT YANTI.pptxPPT ICT YANTI.pptx
PPT ICT YANTI.pptxMTsALFALAH8
 
kel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
kel 4 penerapan tik dalam pembelajarankel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
kel 4 penerapan tik dalam pembelajaranYenima27
 

Similar a Aplikasi multimedia dlm pembelajaran (20)

Makalah Media Pembelajaran Berbasis Komputer - Munggarani
Makalah Media Pembelajaran Berbasis Komputer - Munggarani Makalah Media Pembelajaran Berbasis Komputer - Munggarani
Makalah Media Pembelajaran Berbasis Komputer - Munggarani
 
Modul Media Pembelajaran
Modul Media PembelajaranModul Media Pembelajaran
Modul Media Pembelajaran
 
PPT TEKNOLOGI.pptx
PPT TEKNOLOGI.pptxPPT TEKNOLOGI.pptx
PPT TEKNOLOGI.pptx
 
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah KhamdiyahMakalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
Makalah Penerapan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Khamdiyah
 
Makalah
Makalah Makalah
Makalah
 
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia dalam pendidikan
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia dalam pendidikanTim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia dalam pendidikan
Tim (teknologi informasi multimedia) ujian multimedia dalam pendidikan
 
Media pembelaaran berbasis komputer
Media pembelaaran berbasis komputerMedia pembelaaran berbasis komputer
Media pembelaaran berbasis komputer
 
Jawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genapJawaban psb semester genap
Jawaban psb semester genap
 
Pw seminar juga
Pw seminar jugaPw seminar juga
Pw seminar juga
 
Pengembangan Media
Pengembangan MediaPengembangan Media
Pengembangan Media
 
Arrum pramesti.18764. tata tulis karya ilmiah
Arrum pramesti.18764. tata tulis karya ilmiahArrum pramesti.18764. tata tulis karya ilmiah
Arrum pramesti.18764. tata tulis karya ilmiah
 
Media pengajaran
Media pengajaranMedia pengajaran
Media pengajaran
 
Aplikasi Multimedia dalam Proses Belajar Mengajar
Aplikasi Multimedia dalam Proses Belajar MengajarAplikasi Multimedia dalam Proses Belajar Mengajar
Aplikasi Multimedia dalam Proses Belajar Mengajar
 
Pengembangan media pembelajaran
Pengembangan media pembelajaranPengembangan media pembelajaran
Pengembangan media pembelajaran
 
PPT ICT YANTI.pptx
PPT ICT YANTI.pptxPPT ICT YANTI.pptx
PPT ICT YANTI.pptx
 
Bab i4
Bab i4Bab i4
Bab i4
 
Jurnal danial
Jurnal danialJurnal danial
Jurnal danial
 
Media pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestariMedia pembelajaran leli lestari
Media pembelajaran leli lestari
 
7. Adrian
7. Adrian7. Adrian
7. Adrian
 
kel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
kel 4 penerapan tik dalam pembelajarankel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
kel 4 penerapan tik dalam pembelajaran
 

Último

Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 

Último (20)

Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

Aplikasi multimedia dlm pembelajaran

  • 1. SATUAN ACARA PEMBELAJARAN APLIKASI MULTIMEDIA DALAM DESAIN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN I. TUJUAN PEMBELAJARAN A. Peserta dapat menyebutkan kembali pengertian aplikasi multimedia dalam desain pembelajaran B. Peserta dapat mengidentifikasi elemen-elemen utama multimedia C. Peserta dapat mengaplikasikan elemen-elemen multi media dalam desain pembelajaran II. RUANG LINGKUP A. Pengertian Multimedia dalam desain pembelajaran B. Elemen – elemen multimedia dalam desain pembelajaran C. Aplikasi multimedia dalam pelaksanaan desain pembelajaran III. EVALUASI A. Pre test B. Tugas C. Post test IV. DAFTAR BACAAN Azhar Arsyad,.1997. Media Pembelajaran, Jakarta: CV Rajawali Arief S. Sadiman,dkk, .1986. Media Pendidikan,Jakarta : CV Rajawali. Nana Sudhana.2005. Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algesindo Mudhofir,.1992.Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung: Remaja Rosda Karya http://blog.tp-unj.org/detil. http://akhmadsudrajat.wordpress.com http://dadhar.blogspot.com © PPPPTK TK DAN PLB 1
  • 2. APLIKASI MULTIMEDIA DALAM PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN 1. Pengertian Multimedia Untuk memahami konsep multimedia pembelajaran, ada baiknya kita pahami terlebih dahulu pengertian multimedia dan pembelajaran. Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. a. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film. b. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktifitas belajar adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan menata unsur- unsurnya sehingga dapat mengubah perilaku siswa. Dari uraian di atas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan © PPPPTK TK DAN PLB 2
  • 3. (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang piliran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. 2. Manfaat multimedia Mengapa perlu multimedia dalam pembelajaran? Pertanyaan yang sering muncul mempertanyakan pentingnya multimedia dalam sebuah pembelajaran. Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi para guru dan siswa. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan prises belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. Manfaat di atas akan diperoleh mengingat terdapat keunggulan dari sebuah multimedia pembelajaran, yaitu: a) Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri, elektron dll. b) Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dll. c) Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga dll. d) Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju, dll. e) Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau, racun, dll. f) Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. © PPPPTK TK DAN PLB 3
  • 4. 3. Karakteriskik multimedia Sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran. Karakteristik multimedia pembelajaran adalah: a) Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual. b) Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna. c) Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain. Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya memenuhi fungsi sebagai berikut: a) Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin. b) Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri. c) Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan. d) Mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa © PPPPTK TK DAN PLB 4
  • 5. digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis. 4. Format Multimedia Pembelajaran Format sajian multimedia pembelajaran dapat dikategorikan ke dalam lima kelompok sebagai berikut: a) Tutorial Format sajian ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik. Pada saat yang tepat, yaitu ketika dianggap bahwa pengguna telah membaca, menginterpretasikan dan menyerap konsep itu, diajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon pengguna benar, kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban atau respon pengguna salah, maka pengguna harus mengulang memahami konsep tersebut secara keseluruhan ataupun pada bagian-bagian tertentu saja (remedial). Kemudian pada bahagian akhir biasanya akan diberikan serangkaian pertanyaaan yang merupakan tes untuk mengukur tingkat pemahaman pengguna atas konsep atau materi yang disampaikan. b) Drill dan Practise Format ini dimaksudkan untuk melatih pegguna sehingga memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan suatu konsep. Program menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan yang biasanya ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan makan soal atau pertanyaan yang tampil selalu berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi yang berbeda. © PPPPTK TK DAN PLB 5
  • 6. Program ini dilengkapi dengan jawaban yang benar, lengkap dengan penjelasannya sehingga diharapkan pengguna akan bisa pula memahami suatu konsep tertentu. Pada bahagian akhir, pengguna bisa melihat skor akhir yang dia capai, sebagai indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam memecahkan soal-soal yang diajukan. c) Simulasi Multimedia pembelajaran dengan format ini mencoba menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan pesawat terbang, di mana pengguna seolah-olah melakukan aktifitas menerbangkan pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau pengendalian pembangkit listrik tenaga nuklir dan lain-lain. Pada dasarnya format ini mencoba memberikan pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya berhubungan dengan suatu resiko, seperti pesawat yang akan jatuh atau menabrak, peusahaan akan bangkrut, atau terjadi malapetaka nuklir. d) Percobaan atau Eksperimen Format ini mirip dengan format simulasi, namjun lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan praktikum di laboratorium IPA, biologi atau kimia. Program menyediakan serangkaian peralatan dan bahan, kemudian pengguna bisa melakukan percobaan atau eksperimen sesuai petunjuk dan kemudian mengembangkan eksperimen- eksperimen lain berdasarkan petunjuk tersebut. Diharapkan pada akhirnya pengguna dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan secara maya tersebut. d) Permaianan Tentu saja bentuk permaianan yang disajikan di sini tetap mengacu pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia berformat ini diharapkan terjadi aktifitas belajar sambil bermain. Dengan demikian pengguna tidak merasa bahwa mereka sesungguhnya sedang belajar. © PPPPTK TK DAN PLB 6
  • 7. 5. Elemen-elemen dalam multi media Membuat bahan ajar menggunakan multimedia tentu berbeda dengan menyiapkan bahan ajar dengan menggunakan media konvensional yang biasa dilakukan. Kelebihan multimedia (audio, visual dan gerak) dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menyampaikan materi yang membutuhkan ketiga hal tersebut. Materi bahan ajar dapat disampaikan melalui gagasan yang kreatif. Dalam gagasan kreatif tersebut, guru dapat mengatur irama penyajian materi agar tidak datar dan membosankan. Langkah operasionalnya adalah guru terlebih dahulu membuat rancangan skenario pengajaran berupa story-board atau flow chart, agar alur informasi terkendali sejalan dengan materi yang hendak disampaikan. Tidak perlu seluruh durasi dan layer materi pengajaran dieksplorasi secara kreatif. Adakalanya materi pelajaran disajikan dalam visualisasi yang bernada datar dan biasa-biasa saja, untuk kemudian pada materi tertentu (yang menjadi pokok permasalahan) visualisasi diolah secara optimum. Bila perlu ada bagian yang ingin ditonjolkan dapat disertai dengan ilustrasi dalam gerak (animasi maupun video) dan suara (narasi, dialog dan sound effect) yang tepat. Penekan ini akan membuat siswa merasakan bahwa materi tersebutlah yang menjadi pokok permasalahannya. Persoalan terpenting dalam menentukan gagasan kreatif dan donsep multimedia adalah mempertimbangkan karakter target audience. Kebenaran materi adalah mutlak, sedangkan menarik atau tidaknya suatu bahan ajar sangat bergantung pada ‘kedekatan bahasa’ komunikasi antara guru dan siswanya. Gagasan kreatif dan konsep multimedia hendaknya memperhatikan aspek komunikatif, agar mudah dicerna dan disenangi oleh siswa. Untuk itu hal yang seharusnya dilakukan adalah: © PPPPTK TK DAN PLB 7
  • 8. a. Memahami materi yang akan disampaikan secara mendalam. b. Susunlah materi yang hendak disampaikan secara sistematik (runut), agar alur pesan dapat dicerna secara lancar. c. Pelajari kebiasaan dan hal-hal yang diminati atau disukai oleh siswa, terutama yang berkaitan dengan unsur bahasa visual (icon, bahasa, jargon, ilustrasi musik, dan lain sebagainya). d. Pesan disajikan melalui gagasan yang unik dan tidak klise (tidak sering digunakan), agar multimedia pembelajaran yang dibuat tampil segar dan menarik perhatian. “Dream come true”. Mimpi yang telah dituangkan dalam gagasan kreatif dan konsep visualisasi, akan menjadi kasat mata sebagai multimedia pembelajaran jika berhasil dieksekusi menggunakan gramatika komunikasi visual yang tepat. Eksekusi elemen-elemen komunikasi visual dalam pembuatan media ini pada intinya mencakup: tata letak, tipografi, gambar dan ilustrasi, warna, animasi dan video, serta audio/suara. a) Tata Letak. Seperti halnya memilih dan menata penempatan perabotan rumah selalu ada pertimbangan fungsi fisik dan fungsi psikologis sesuai konsep makna tempat tinggal bagi penghuninya. Sebagian orang memilih konsep minimalis, form follow function dan sebahagian lagi lebih menyukai konservatif atau tradisional yang sarat dengan ornamen. Tidak berbeda ketika menciptakan tata letak bagi media pembelajaran ini, mesti ditentukan terlebih dahulu konsep yang akan digunakan, minimalis atau ornamentaliskah? Hal ini menjadi penting karena pada implementasinya seluruh layer sebaiknya divisualisasikan dengan komsep yang sama (bukan berarti eksekusinya persis sama). Dalam desain komunikasi visual hal ini disebut unity, yakni menggunakan bahasa audio dan visual yang harmonis, utuh, dan senada, agar materi ajar dipersepsi secara utuh (komperhensif). © PPPPTK TK DAN PLB 8
  • 9. Penataan gambar untuk mengilustrasikan siklus mahluk hidup ini di tata dalam rangkaian geometric untuk memudahkan pengguna memahami urutan suklus. Penataan letak gambar dengan formasi huruf “Z” ini membuat mata penggunak melihat dari kiri atas ke kanan bawah. © PPPPTK TK DAN PLB 9
  • 10. Untuk membantu eksekusi tata letak dapat dibuat grid system, yaitu pembagian bidang sesuai denganfungsi-fungsi elemen dkv secara ergonomis. Misalnya; peletakan navigasi disesuaikan dengan maksud perintah navigasi tersebut dan kebiasaan ergonomic kita, navigasi ‘next’ diletakkan di sebelah kanan dan ‘back’ diletakkan di sebelah kiri, dan lain sebagainya. Penyusunan teks secara konsisten dibuat rata kiri, rata kanan, atau simetris tergantung dari konsep yang dikehendaki. Tata letak rata kiri cendrung member kesan informal dan mengalir, rata kanan lebih berkesan dinamis namun agar tertutup, rata kiri kanan lebih membawa kesan formal dan kaku, simetris berkesan sangat formal. Silahkan dipilih sesuai dengan konsep yang telah ditentukan. Perlu ditekankan bahwa ‘tata letak’ dibuat lebih untuk tujuan memberikan nilai tambah terhadap aspek komunikatif multimedia pembelajaran, bukan untuk keindahan semata. © PPPPTK TK DAN PLB 10
  • 11. Sebagai langkah awal, sebaiknya buatlah tata letak yang sederhana saja, agar visualisasi tidak rumit untuk mengurangi noise pada kejelasan isi materi ajar. Tata letak yang sederhana juga dimaksudkan agar materi pelajaran mudah diingat. Secara keseluruhan, tata letak diharapkan dapat memenuhi kaidah estetika, antara lain: komposisi yang terjaga dan menghasilkan irama, keseimbangan, harmoni yang terkendali. Menjaga kesederhanaan dapat dilakukan dengan cara memilih eletakan elemen grafis yang tepat, minimal dan senada sesuai karakter informasi. Meskipun tata letak dibuat sederhana, sebaiknya tetap memperhatikan kedekatannya dengan karakter/kebiasaan sasaran atau selera siswa yang pada kebanyakannya berjiwa muda yang dinamis. Pada gilirannya pilihan dan penataan elemen grafis dapat memberikan citra pesan yang diinginkan, misalnya: kesan serius, ringan, formal, informal, dan lain sebagainya. Tata letak bahkan dimanfaatkan untuk merepresentasikan topik yang diajarkan, misalnya gemuruh (untuk letusan gunung berapi), mengalir (untuk topik fluida), serta damai dan romantik (untuk merepresentasikan materi belajar gitar klasik), dan sebagainya. b) Tipografi. Istilah ini bukan semata persoalan memilih font agar mudah di baca atau agar lain dari pada yang lain. Tipografi adalah segala kegiatan dalam mengolah informasi yang sifatnya verbal (terbaca) menjadi bentuk visual (terlihat). Huruf, ketika dibaca menghasilkan ‘bunyi’ baik dilafalkan maupun dalam hati, huruf dalam hal ini merupakan alat representasi bahasa verbal. Namun ketika dilihat, huruf merupakan unsur visual yang dapat menimbulkan makna psikologis tertentu, memberikan hirarki pesan tertentu dan klasifikasi pesan tertentu. Dalam hal yang demikian, huruf merupakan representasi bahasa verbal. Dengan demikian, tipografi (font dan susunan huruf), dirancang untuk memvisualisasikan bahasa verbal dan diupayakan agar mendukung isi pesan, baik secara fungsi keterbacaan maupun fungsi psikologisnya. © PPPPTK TK DAN PLB 11
  • 12. Pada esensinya, huruf dipilih guna merepresentasikan 2 (dua) pengertian, yakni: tersurat (untuk kebenaran pesan, huruf sebagai isi pesan verbal) dan tersirat (untuk citra pesan, huruf sebagai penampilan visual). Buat hirarki pengguna huruf baik jenis, ukuran dan penempatannya pada bidang sesuai kebutuhan naskah. Contoh susunan huruf secara hirarki adalah sebagai berikut: Judul, sub judul, intro-copy, body-copy, box/highlight, photo/illustration caption. Untuk naskah yang relative panjang, misalnya untuk body-copy pilih huruf yang memenuhi kriteria readable, legible, dan clarity (terbaca, bisa dan mudah/jelas dibaca dan nyaman/enak dibaca), dalam hal ini huruf lebih berfungsi representasi verbal. Untuk judul dan sub-judul, pilihlah huruf yang memiliki karakter sesuai dengan topik dari judul tersebut, dalam hal ini fungsi representasi visual lebih dikedepankan. Memilih karakter huruf yang sesuai dengan topik tidak perlu teori khusus, tapi cukup dirasakan dengan hati. Karakter huruf dapat dirasakan melalui jenis/bentuk, struktur, ukuran dan bobot dari huruf yang dipilih. Karakter huruf berdasar pada jenis/bentuk (karakter huruf): huruf serifa (berkait), misalnya huruf Roman (Times Roman); huruf sans serif (tak berkait), misalnya huruf Univers (Arial); huruf script (tulis tangan), misalnya huruf Old English; dan decorative (dekorasi), contohnya huruf Antique. © PPPPTK TK DAN PLB 12
  • 13. Pilihlah keluarga huruf berdasar pada struktur, misalnya miring (italic), normal, tinggi (extended), lebar (expanded). Huruf berdasarkan ukuran, misalnya besar atau kecilnya ukuran huruf ditampilkan dalam bidang naskah (cm/point/pica), besar atau kecil di sini bukan berarti besar sama dengan huruf capital dan kecil sama dengan lowercase. Karakter huruf berdasarkan bobot adalah ringan (thin), sedang (normal), berat (bold, heavy), dan sangat berat (black, extra-black). Pada akhirnya, alangkah baiknya jika dipilih jenis huruf yang tidak umum dipergunakan agar tampil unik, berkarakter dan tidak konvensional atau klise. Namun demikian pilihan huruf tersebut mesti tetap sesuai dengan fungsi komunikasinya dalam arti memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi. Komposisi antara warna latar dengan huruf. c) Gambar dan Animasi. Yakni elemen dkv yang bisa berwujud foto, ilustrasi atau drawing, diagram, serta elemen grafis yang lainnya seperti icon, navigasi, garis, box, splash, dan lain sebagainya. Gambar adalah bahasa visual yang bisa dimanfaatkan di saat bahasa verbal dianggap kurang mampu untuk merepresentasikan pesan bersifat citra abstrak. Pesan abstrak akan menjadi nyata jika disajikan dalam wujud gambar. Satu gambar katanya kadang-kedang lebih bunyi dari seribu kata, oleh karenanya hati-hati dalam menampilkan gambar. Tampilkan gambar jika hanya dianggap ada gunanya dan perlu, hindari penggaan gambar yang hanya bersifat penghias, karena fungsi gambar adalah tidak hanya sebagai elemen estetik. © PPPPTK TK DAN PLB 13
  • 14. Foto cenderung denotatif yang menunjukkan kondisi fisik secara realistik Foto sangat berguna untuk menunjukkan kondisi fisik secara realistik, ilustrasi atau drawing tepat untuk mendramatisir, mensimulasi dan menyampaikan pesan secara simbolis. Gambar selalu mengusung makna. Sebuah gambar (foto maupun drawing) dapat bermakna denotatif dan/atau konotatif. Denotative adalah hubungan tanda (gambar) dengan yang ditandainya (makna) terjadi secara langsung (tersurat), misalnya foto sebuah mobil terdenotasi sebagai kondisi mobil tertentu yang ada. Siapapun pemotretnya, pagi, siang atau malam, tetap saja menunjukkan kondisi mobil tersebut. Konotasi lebih menjelaskan interaksi yang terjadi pada saat tanda (gambar) bertemu dengan perasaan, emosi dan nilai- nilai budaya penggunanya. Kursi dikonotasikan sebagai jabatan, mawar sebagai bentuk cinta dan lain sebagainya. Gunakan gambar yang relevan untuk setiap bahasa pesan, misalnya kapan harus mengunakan gambar yang denotativ, atau kapan harus konotatif. © PPPPTK TK DAN PLB 14
  • 15. Ilustrasi atau drawing dimanfaatkan untuk menggambarkan proses Dalam multimedia pembelajaran, navigasi dapat dikategorikan pada gambar atau ilustrasi. Kebanyakan navigasi dapat dikategorikan pada gambar atau ilustrasi. Kebanyakan navigasi menggunakan bahasa simbol. Simbol adalah tanda yang mengantarkan makna atas dasar kesepakatan dari komunitasnya. Tanda panah dalam navigasi multimedia pembelajaran disepakati sebagai petunjuk arah (next dan back). Namun demikian navigasi baku tersebut tetap saja member peluang bagi para perancang untuk diolah seunik mungkin sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan sebelumnya. Eksplorasi dapat dilakukan untuk memvisualisasikan seluruh navigasi yang diperlukan dalam multimedia pembelajaran sejauh masih dapat dicerna maknanya. Bila berhasil, artinya jika orang dapat mengoperasikan multimedia pembelajaran ini atas arah dari navigasi yang digunakan, maka navigasi tersebut telah menjadi simbol yang maknanya telah disepakati. © PPPPTK TK DAN PLB 15
  • 16. d) Warna. Seperti elemen komunikasi visual lainnya, warna juga memiliki fungsi secara fisik dan psikologis. Dia berfungsi secara fisik baik jika dalam penampilannya mampu memperjelas indera penglihatan dalam menangkap objek yang disajikan. Biasanya terdapat kontras antara objek dengan latar belakangnya. Warna akan berfungsi psikologis, jika penampilannya menghasilkan perasaan tertentu, misalnya sedih, gembira, sentimental, dingin, panas, cemburu, dan lain sebagainya. Oleh karenya pilihan warna sebaiknya didasari oleh konsep kreatif yang telah ditetapkan sesuai topik pembelajaran. Nuansa psikologis warna Untuk mengoptimalkan fungsi fisik dari sebuah warna, pilih warna yang perbedaan intensitas tinggi misalnya, objek berwarna putih diletakkan di atas latar berwarna biru. Warna Latar Gambar/Teks highlight Putih Biru Tua Merah, oranye Abu-abu muda Biru, Hijau, Hitam Merah Biru Kuning Muda, Putih Kuning, Merah Biru Muda Biru Tua, Hijau Tua Merah-oranye Intensitas warna Agar mudah mendapatkan kontras, warna dapat dianalogikan secara oposisi biner: panas dingin, maskulin feminine, keras lembut, popular klasik, muda tua. Selain pendekatan itu, seluruh warna juga dapat ditingkatkan intensitasnya dengan cara menambahkan warna-warna tersebut ke putih (tin), sebalinya untuk meredam intensitas dapat ditambahkan unsur hitam (shade). © PPPPTK TK DAN PLB 16
  • 17. e) Animasi dan Video. Animasi artinya menghidupkan gambar yang mati, menggerakkan gambar yang diam dengan cara membuat metamorfosa dari bentuk semula ke bentuk selanjutnya dalam durasi tertentu. Video adalah menangkap citra yang bergerak untuk selanjutnya disimpan dalam rangkaian foro yang diam dan diputar kembali menjadi gerak sesuai durasi yang dikehendaki. Perbedaan prinsip kerja inilah yang dapat dieksplorasi dan dimanfaatkan untuk mendukung penyajian materi ajar bebasis multimedia. Video cocok untuk ‘menyajikan’ realitas dan animasi cocok untuk ‘menciptakan’ realitas dari sesuatu yang semu, sesuatu yang tidak mampu ditangkap oleh realitas dalam citra visual. Dengan memperhatikan karakteristik tersebut, semestinya akan terhindar dari penyajian animasi dan cideo demi sekedar ‘meramaikan’ tampilan tanpa pertimbangan fungsinya. © PPPPTK TK DAN PLB 17
  • 18. f) Audio. Ibarat dua sisi mata uang, dalam multimedia pembelajaran berbasis unsur audio tidak dapat dipisahkan dengan unsur visual. Unsur audio merupakan sarana untuk menyampaikan informasi tentang esensi persoalan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan melalui multimedia pembelajaran. Selain itu, unsur audio juga merupakan unsur penarik perhatian siswa agar menyimak isi pesan yang dikomunikasikan. Dan yang lebih dahsyat lagi, unsur audio dapat dimanfaatkan untuk memperkaya imajinasi dengan cara menghadirkan theatre of mind agar isi materi pelajaran lebih dihayati oleh siswa. Unsur audio dalam multimedia pembelajaran dapat berupa dialog, monolog, narasi, sound/special effect, dan ilustrasi musik. Dialog merupakan target inferensi yang menyampaikan penggalan-penggalan komunikasi dua arah antara pemeran yang ditampilkan dalam multimedia pembelajaran. Monolog adalah ungkapan cerbal yang dilontarkan secara searah oleh salah satu pemeran. Narasi adalah ungkapan verbal yang disampaikan oleh narator (bukan pemeran) berfungsi sebagai penyampaian onformasi penting yang terkait dengan pesan dalam multimedia pembelajaran. Sound/special effect (SFX) adalah efek audio yang dihasilkan secara artifisial dan dipergunakan sebagai efek tambahan untuk pendukung ilustrasi suasana maupun adegan serta untuk menhadirkan penekanan inti pesan materi pembelajaran. Musik berfungsi sebagai pendukung suasana yang mengarah dalam multimedia pembelajaran. Dengan demikian, jika dicermati tulisan ini kita dapatkan pengertian bahwa peran unsur komuniasi visual dalam membuat bahan ajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi tdak semata perkara mengutak atik warna, huruf, gambar, animasi, tata letak dan membubuhkan suara semata. Pengolahan unsur komunikasi visual dibuat bukan supaya karya kita “asal beda” atau sekedar make up agar “indah”. Peran unsur komunikasi visual terintegrasi secara komperhensif © PPPPTK TK DAN PLB 18
  • 19. terhadap segala aspek sebagai sarana komunikasi pembelajaran. Setiap keputusan dalam menyajikan elemen komunikasi visual haruslah dibarengi dengan pertimbangan akan kesesuaiannya dengan pesan yang hendak disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. 6. Aplikasi Multimedia Dalam Desain Pembelajaran Dalam mengaplikasikan multimedia dalam desain pembelajaran kita harus mengacu kepada karakteristik multi media, format multimedia dan elemen- elemen multimedia. Sedangkan menurut Wallington (1970) bahwa peran utama sumber belajar adalah membawa atau menyalurkan stimulus dan informasi kepada siswa. Dengan demikian maka untuk mempermudah aplikasi multimedia sebagai sumber belajar itu kita dapat mengajukan berdasarkan teori 5 W 1 H. (what, who, where, whom when and how) pertanyaan seperti “apa”, siapa”,”di mana”, kepada siapa, kapan dan bagaimana”. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kemudian dapat disusun aplikasi multimedia dalam desai pembelajaran sebagai berikut: No Pertanyaan Contoh Keterangan 1 Apa materi yang akan Perubahan ulat Elemen-elemen disampaikan ? jadi kupu-kupu multimedia yang digunakan 2 Siapa yang akan menyampaikan Guru materi? 3 Dimana materi akan Kelas Tempat dan waktu disampaikan? akan sangat Laboratorium mempengaruhi Aula 4 Kepada siapa materi akan Siswa kelas 2 SD Kelas dan usia disampaikan? siswa akan berpengaruh pada metode dan elemen multimedia yang akan digunakan 5 Kapan materi akan Smt 2 Selain semester disampaikan? juga diamati watunya apakah siang atau pagi © PPPPTK TK DAN PLB 19
  • 20. 6 Bagaimana materi akan tutorial Metode yang disampaikan? digunakan sangat berpengaruh pada keberhasilan siswa Tabel berikut dapat dijadikan pedoman dalam pemilihan media yang cocok untuk multimedia pembelajaran. Allen mengemukakan tentang hubungan antara media dengan tujuan pembelajaran, Jenis Media 1 2 3 4 5 6 Gambar Diam S T S S R R Gambar Hidup S T T T S S Televisi S S T S R S Obyek Tiga Dimensi R T R R R R Rekaman Audio S R R S R S Programmed Instruction S S S T R S Demonstrasi R S R T S S Buku teks tercetak S R S S R S Keterangan : R = Rendah S = Sedang T= Tinggi 1 = Belajar Informasi faktual 2 = Belajar pengenalan visual 3 = Belajar prinsip, konsep dan aturan 4 = Prosedur belajar 5= Penyampaian keterampilan persepsi motorik 6 = Mengembangkan sikap, opini dan motivasi © PPPPTK TK DAN PLB 20