SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 47
Waktu : 6 x 45 Menit 
(Keseluruhan KD) 
Standar 
Kompetensi : 
1. Menganalisis 
budaya politik 
di Indonesia 
Kompetensi Dasar : 
1.1. Mendeskripsikan pengertian budaya 
politik. 
1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik 
yang berkembang dalam masyarakat 
Indonesia. 
1.3. Mendeskripsikan pentingnya 
sosialisasi pengembangan budaya 
politik. 
1.4. Menampilkan peran serta budaya 
politik partisipan
Waktu : 4 x 45 Menit 
Standar 
Kompetensi : 
Menganalisis Budaya Politik Di Indonesia 
Kompetensi Dasar : 
1.1. Mendeskripsikan pengertian 
budaya politik. 
1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik 
yang berkembang dalam masyarakat 
Indonesia.
(Indikator) 
Hasil Yang Diharapkan : 
Menguraikan pengertian budaya politik 
secara umum dan menurut para ahli. 
Mendeskripsikan komponen-komponen 
budaya politik 
Menganalisis tipe-tipe budaya politik 
berdasarkan sikap yang ditunjukkan dan 
orientasi politiknya.
BUDAYA 
POLITIK 
Pengertian 
Pendapat Umum 
Pendapat Ahli 
1. Rusadi S. 
2. Sidney Verba 
3. Austin R., dll 
Komponen Budaya Politik 
1. Kognitif 
2. Afektif 
3. Evaluatif 
Tipe-tipe Budaya 
Politik 
Sikap Yang 
Ditunjukkan 
Orientasi 
Politiknya
1.Budaya Politik 
a. Pengertian 
Budaya politik 
merupakan 
sistem nilai dan 
keyakinan yang 
dimiliki bersama 
oleh masyarakat. 
 Mrp aspek politik dari nilai-nilai 
yang terdiri atas pengetahuan, 
adat istiadat, tahayul, & mitos. 
 Dapat dilihat dari aspek doktrin 
dan aspek generiknya (bentuk). 
 Hakikat dan ciri budaya politik 
yaitu menyangkut masalah 
nilai-nilai sbg prinsip dasar. 
 Bentuk budaya politik 
menyangkut sikap dan norma.
Lanjutan …………. 
b. Menurut Para ahli : 
Gabriel A. Almond & Sidney Verba, budaya politik yaitu 
terdapatnya satu perangkat yang meliputi seluruh nilai-nilai 
politik yang terdapat di seluruh bangsa. 
 Rusadi Sumintapura, budaya politik tidak lain adalah 
pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap 
kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu 
sistem politik. 
 Sidney Verba, budaya politik adalah suatu sistem 
keperca-yaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan nilai-nilai 
yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan 
politik dilakukan.
Lanjutan …………. 
Alan R. Ball, budaya politik adalah suatu susunan 
yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-nilai 
masyarakat yang berhubungan dengan sistem 
politik dan isu-isu politik. 
Austin Ranney, budaya politik adalah seperangkat 
pandangan-pandangan tentang politik dan pemerin-tahan 
yang dipegang secara bersama-sama; sebuah 
pola orientasi-orientasi terhadap objek-objek politik. 
Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr., 
budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan 
keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga 
kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat 
pada bagian-bagian tertentu dari populasi.
Lanjutan …………. 
Dua manfaat jika dapat memahami 
pengertian budaya politik : 
Adanya sikap warga negara terhadap sistem politik 
yang mempengaruhi tuntutan-tuntutan, tanggapan, 
dukungan serta orientasinya terhadap sistem politik 
yang ada; 
Dapat mengerti dan memahami hubungan antara 
budaya politik dengan sistem politik atau faktor-faktor 
apa yang menyebabkan terjadinya pergeseran 
politik.
c. Komponen-komponen Budaya Politik 
Orientasi kognitif, yaitu berupa pengetahuan 
tentang dan kepercayaan pada politik, peranan 
dan segala kewajibannya serta input dan 
outputnya. 
Orientasi afektif, yaitu perasaan terhadap 
sistem politik, peranannya, para aktor dan pe-nampilannya. 
Orientasi evaluatif, yaitu keputusan dan 
pendapat tentang obyek-obyek politik yang 
secara tipikal melibatkan standar nilai dan 
kriteria dengan informasi dan perasaan.
Lanjutan …………. 
Alfian, menganggap bahwa lahirnya kebudayaan 
politik sebagai pantulan langsung dari keseluruhan 
sistem sosial-budaya masyarakat dalam arti luas. 
Menurut G. Almond dan S. Verba, bahwa objek 
orientasi politik warga negara adalah sistem politik 
yang terbagi ke dalam tiga golongan objek, yaitu : 
a. Peranan atau struktur khusus seperti badan 
legislatif, eksekutif atau birokrat. 
b. Pemegang jabatan, seperti pemimpin monarki, 
legislator dan administrator. 
c. Kebijaksanaan, keputusan atau penguatan 
keputusan, struktur pemegang jabatan.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 1 
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian Budaya Politik dan 
Komponen-komponen Budaya Politik, dilanjutkan Penugasan dengan 
menjawab pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut : 
1. Rusadi Sumintapura, mendefiniskan budaya politik sebagai pola 
tingkah laku individu dan orientasi terhadap kehidupan politik...dst. 
Berikan penjelasn singkatnya ! 
a. Pola tingkah laku individu : ........................................................... 
b. Orientasi terhadap kehidupan politik : ......................................... 
2. Dalam klasifikasi tipe-tipe orientasi, yaitu orientasi kognitif, efektif 
dan evaluatif. Beri penjelasan singkat pada kolom di bawah ini! 
Orientasi Kognitif Orientasi Afektif 
……………………………………… ……………………………………… 
3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sebagai warga negara 
dirasakan penting untuk memahami “budaya politik” dalam kehidupan 
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara!
2. Tipe-tipe Budaya Politik 
BERDASARKAN 
SIKAP YANG 
DITUNJUKKAN 
a. Militan (usaha jahat & menentang) 
b. Toleransi (berpusat pd masalah) 
Sikap Mental 
Absolut (sempurna 
& tidak dapat 
dirubah) 
Sikap Mental 
Akomodatif 
(menerima apa saja 
yg berharga)
Lanjutan …………. 
BERDASARKA 
N ORIENTASI 
POLITIKNYA 
Parokial (partisipasi 
sangat rendah) 
Subjek/Kaula (relatif 
maju tp masih pasif) 
Partisipan 
(kesadaran sudah 
tinggi) 
Sangat ideal untuk 
tumbuh suburnya 
demokrasi
Lanjutan …………. 
MODEL 
KEBUDAYAAN 
POLITIK 
Demokratik 
Industrial 
Sistem 
Otoriter 
Demokratis 
Pra- 
Industrial 
Menurut Almond 
dan Verba, terdapat 
variasi dlm 3 bentuk 
budaya politik : 
 Subyek-parokial, 
 Subyek-partisipan, 
 Parokial-partisipan.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 2 
Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, 
internet, buletin & sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut : 
1. Rumuskan kembali tentang pemahaman tipe-tipe budaya 
politik baik berdasarkan sikap yang ditunjukkan maupun 
orientasi politiknya ! 
2. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupan 
masyarakat dapat muncul budaya politik yang memiliki sikap 
mental absolut ! 
3. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupan 
masyarakat ada sebagian yg memiliki budaya politik parokial ! 
4. Jelaskan dengan alasan, bagaimana dalam kenyataan di dalam 
masyarakat terdapat munculnya budaya politik campuran 
parokial – partisipan ! 
5. Berikan penjelasan singkat perbedaan pokok model-model 
kebudayaan antara demokratik industrial dengan demokratis 
pra-industrial !
Waktu : 2 x 45 Menit 
Standar 
Kompetensi : 
Menganalisis Budaya Politik Di Indonesia 
Kompetensi Dasar : 
1.3. Mendeskripsikan pentingnya 
sosialisasi pengembangan budaya 
politik. 
1.4. Menampilkan peran serta budaya 
politik partisipan.
(Indikator) 
Hasil Yang Diharapkan : 
Menguraikan pengertian sosialisai politik secara 
umum dan menurut para ahli. 
Menganalisis proses sosialisasi politik 
Menganalisis sosialisasi politik dalam masyarakat 
berkembang dan komunitas politik. 
Mendeskripsikan pengertian dan konsep partisipasi 
politik. 
Menampilkan praktik dan tingkatan partisipasi 
politik.
Pengertian 
Umum 
Pendapat Ahli 
1. G.A. Almond 
2. Irvin L. Child 
3. Denis K., dll 
Peran Serta Dalam 
Budaya Politik 
Partisipan 
Pengertian & Konsep 
Praktik Partisipasi 
Politik 
PENGEM-BANGAN 
BUDAYA 
POLITIK 
Proses Sosialisasi Politik 
Sosialisasi Politik Dlm Masyarakat Berkembang 
Sosialisasi Politik Dan Komunikasi Politik 
Tingkatan Partisipasi 
Politik
1. Sosialisasi Politik 
a. Pengertian 
Sosialisasi politik 
adalah proses 
dengan mana 
individu-individu 
dapat 
memperoleh 
pengetahuan, 
nilai-nilai, dan 
sikap-sikap 
terhadap sistem 
politik 
masyarakatnya. 
Melalui sosialisasi, suatu kebudayaan 
dapat diwariskan kpd generasi berikut-nya. 
Ada 3 sifat dasar mengapa sosiali-sasi 
perlu : 
a. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa 
bantuan orang lain. 
b. ”Secara ekstrim” manusia tidak 
punya naluri sehingga sebagian 
besar perilaku untuk kelangsungan 
hidupnya harus dipelajari. 
c. Manusia harus belajar mengendali-kan 
hubungan dgn sesamanya, yaitu 
hidup menurut nilai-nilai dan membi-na 
peranan bersama.
Lanjutan ………………. b. Menurut Para Ahli 
a. Gabriel A. Almond, Sosialisasi politik menunjukkan 
pada proses dimana sikap-sikap politik dan pola-pola 
tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk, 
dan juga merupakan sarana bagi suatu generasi 
untuk menyampaikan patokan-patokan politik dan 
keyakinan-keyakinan politik kepada generasi 
berikutnya. 
b. Irvin L. Child, Sosialisasi politik adalah segenap 
proses dengan mana individu, yang dilahirkan 
dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku, 
dituntut untuk mengembangkan tingkah laku 
aktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yang 
menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya 
sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya.
Lanjutan ………………. 
c. Richard E. Dawson dkk., Sosialisasi politik 
dapat dipandang sebagai suatu pewarisan 
pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan 
politik dari orang tua, guru, dan 
sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada 
warga negara baru dan mereka yang menginjak 
dewasa. 
d. Denis Kavanagh, Sosialisasi politik merupakan 
suatu proses dimana seseorang mempelajari 
dan menumbuhkan pandangannya tentang 
politik.
Lanjutan ………………. 
Beberapa segi penting sosialisasi politik : 
 Secara fundamental merupakan proses hasil belajar, 
belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi. 
 Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku 
individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, dan 
lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau 
informasi, motif-motif (nilai-nilai) dan sikap-sikap. 
 Tidak terbatas pada usia anak-anak dan remaja saja 
(walaupun periode ini paling penting), tetapi berlangsung 
sepanjang hidup. 
 Mrp prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial, baik 
secara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasan 
mengenai tingkah laku sosial.
c. Proses 
Sosialisasi 
Sosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk 
menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar 
tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik. 
Dalam Proses 
Sosialisasi 
Politik, metode 
yang kerap 
digunakan adl : 
Pendidikan Politik 
dan Indoktrinasi 
Politik. 
Sarana 
dalam 
sosialisasi 
politik 
Keluarga 
Sekolah 
Partai 
Politik
d. Sosialisasi Politik Dalam Masyarakat 
Berkembang 
Robert Le Vine, berpendapat bahwa sosialisasi politik 
di negara-negara berkembang cenderung mempunyai 
relasi lebih dekat pd sistem-sistem lokal, kesukuan, 
etnis, dan regional daripada dengan sistem-sistem 
politik nasional. 
Masalah terberat yang dihadapi, yaitu adanya berbagai 
macam kelompok dan tradisi di negara itu. 
3 (tiga) 
faktor 
masalah 
penting 
Pertumbuhan penduduk 
Pendidikan dan nilai-nilai 
tradisional 
Pengaruh urbanisasi
e. Sosialisasi Politik Dan Komunikasi 
Politik 
Dalam proses sosialisasi politik kaitannya 
dengan fungsi komunikasi politik, berhubungan 
dengan struktur-struktur yang terlibat dalam 
sosialisasi serta gaya sosialisasi itu sendiri. 
Pada sistem politik masyarakat 
modern, institusi seperti kelompok 
sebaya, komuniti, sekolah, kelompok 
kerja, perkumpulan-perkumpulan 
sukarela, media komunikasi, partai-partai 
politik dan institusi pemerintah 
semuanya dapat berperan dalam 
sosialisasi politik.
Negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman dan 
sebagainya arus informasi yg dimiliki relatif homogen. 
Para elite politik pemerintahan mempunyai sumber-sumber 
informasi khusus melalui surat kabar tertentu 
yang ditujukan pada kelompok kelas/politik tertentu. 
Masyarakat mempunyai akses ke suatu arus informasi 
dan media massa sehingga hambatan-hambatan bahasa 
atau orientasi kultural sangat minim. 
Lanjutan ………………. 
Masyarakat dapat melakukan kontrol terhadap para 
elite politik dan sebaliknya kaum elite-pun dapat 
segera mengetahui tuntutan masyarakat dan 
konsekuensi dari segala macam tindakan pemerintah.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 3 
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Sosialisasi 
Pengembangan Politik, lakukan Strategi Pembelajaran dgn 
Penugasan Cooperative Integrated Reading and Composition 
(CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis. 
Langkah-langkah : 
1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang. 
2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan. 
3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan 
menemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadap 
wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas. 
4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 
5. Buatlah kesimpulan bersama. 
6. Penutup.
2. Peran Serta Dlm Budaya Politik Partisipan 
a. Partisipasi Politik 
Partisipasi Politik 
adalah kegiatan 
seseorang atau 
sekelompok orang 
untuk ikut serta 
secara aktif dalam 
kehidupan politik, 
seperti memilih 
pimpinan negara atau 
upaya-upaya 
mempengaruhi 
kebijakan pemerintah. 
Menurut Myron Weiner, 
terdapat 5 penyebab 
timbulnya gerakan ke arah 
partisipasi politik : 
 Modernisasi dalam segala bidang 
kehidupan. 
 Perubahan-perubahan struktur 
kelas sosial. 
 Pengaruh kaum intelektual dan 
kemunikasi masa modern. 
 Konflik antar kelompok pemimpin 
politik. 
 Keterlibatan pemerintah yg meluas.
b. Konsep Partisipasi Politik 
Dalam ilmu politik, dikenal adanya konsep partisipasi politik untuk 
memberi gambaran apa dan bagaimana tentang partisipasi politik. 
Sarjana Konsep Indikator 
Kevin R. 
Partisipasi politik memberi perhatian 
Hardwick 
pada cara-cara warga negara berin-teraksi 
dengan pemerintah, 
menyampaikan kepentingannya thd 
pejabat publik agar mampu 
mewujudkan kepentingan-kepentingan 
tsb. 
 Terdapat interaksi 
antara warga negara 
dengan pemerintah 
 Mempengaruhi 
pejabat publik. 
Miriam 
Budiardjo 
Partisipasi politik mrp kegiatan sese-orang/ 
sekelompok orang untuk ikut 
serta secara aktif dalam kehidupan 
politik, dng jalan memilih pimpinan 
negara, dan secara langsung atau 
tidak langsung mempengaruhi 
kebijakan pemerintah. 
 Berupa kegiatan 
individu atau 
kelompok 
 Bertujuan ikut aktif 
dalam kehidupan 
politik publik.
Ramlan 
Surbakti 
Partisipasi politik ialah keikutser-taan 
warga negara biasa dalam 
menentukan segala keputusan 
menyangkut atau mempengaruhi 
hidupnya. 
Partisipasi politik berarti keikut-sertaan 
warga negara biasa (yang 
tidak mempunyai kewenangan) 
dalam mempengaruhi proses 
pembuatan dan pelaksanaan 
keputusan politik. 
 Keikutsertaan warga 
negara dalam 
pembuatan dan 
pelaksanaan kebijakan 
publik 
 Dilakukan oleh warga 
negara biasa 
Michael 
Rush dan 
Philip 
Althoft 
Partisipasi politik adalah keterli-batan 
individu sampai pada 
bermacam-macam tingkatan di 
dalam sistem politik. 
 Berwujud keterlibatan 
individu dalam sistem 
politik 
 Memiliki tingkatan-tingkatan 
partisipasi 
Lanjutan ……………….
Lanjutan ………………. 
Menurut Ramlan Surbakti, rambu-rambu konsep partisipasi politik : 
• Berupa kegiatan atau perilaku luar individu warga negara biasa 
yang dapat diamati (bukan berupa sikap dan orientasi). 
• Diarahkan untuk mempengaruhi pemerintah selaku pembuat 
dan pelaksana keputusan politik. 
• Kegiatan yang berhasil (efektif) maupun yang gagal mempenga-ruhi 
pemerintah termasuk dalam konsep partisipasi politik. 
• Untuk mempengaruhi pemerintah yang bisa dilakukan secara 
langsung ataupun secara tidak langsung. 
• Kegiatan mempengaruh pemerintah bisa dilakukan melalui 
prosedur wajar (konvensional), non kekerasan (nonviolence), 
seperti ikut memilih dalam pemilu dan mengajukan petisi, 
maupun dengan cara-cara diluar prosedur (tak konvensional), 
dan kekerasan (violence), seperti demonstrasi, pembangkangan 
halus, huru-hara, dan gerakan politik seperti kudeta & revolusi.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 4 
Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, 
internet, buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal 
berikut : 
1. Rumuskan kembali bagaimana suatu bangsa secara 
sosiologis maupun politis dapat terbentuk ! 
2. Berikan penjelasan hubungan antara adanya manusia dgn 
terbentuknya bangsa di dalam suatu negara tertentu ! 
3. Berikan penjelasan kembali mengapa unsur konstitutif, 
merupakan unsur mutlak dalam berdirinya suatu negara ! 
4. Berikan sekurang-kurangnya 2 (dua) contoh persamaan dan 
berbedaan antara warga negara dengan bukan warga negara 
berdasarkan hak dan kewajibannya ! 
5. Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah batas suatu 
negara dengan negara lain !
c. Praktik Partisipasi Politik 
Huntington dan Nelson menemukan 5 bentuk kegiatan 
utama yang dipraktikan dalam partisipasi politik : 
Praktik 
Partisipasi 
Politik 
Pemilihan 
Lobbying 
Organisasi 
Mencari Koneksi Tindakan Kekerasan
Lanjutan ………………. 
Milbrarth M.L. Goel mengidentifikasi tujuh bentuk partisipasi politik 
individual : 
No Bentuk Partisipasi Keterangan 
1. Aphatetic 
Inactuves 
Tidak beraktifitas yang partisipatif, tidak pernah memilih. 
2. Passive Supporters Memilih secara reguler/teratur, menghadiri parade patriatik, 
membayar seluruh pajak, “mencintai negara”. 
3. Contact Specialist Pejabat penghubung lokal (daerah), propinsi dan nasional 
dalam masalah-masalah tertentu. 
4. Communicators Mengikuti informasi politik, dan mengirim pesan-pesan 
dukungan dan protes terhadap pemimpin politik. 
5. Party and campign 
workers 
Bekerja untuk partai politik atau kandidat, bergabung dan 
mendukung parpol, dan dipilih jadi kandidat partai politik. 
6. Community 
activitis 
Bekerja dengan orang lain berkaitan dengan masalahlokal, 
melakukan kontak kpd pejabat berkenan dgn isu-isu sosial. 
7. Protesters Bergabung dengan demonstrasi di jalanan, melakukan 
protes, menolak mematuhi aturan-aturan.
d. Tingkatan Partisipasi Politik 
Pejabat 
Partai sepenuh 
Waktu. Pemimpin 
partai/kelompok 
kepentingan 
Petugas kampanye. 
Aktivis 
Anggota aktif dari partai/kelompok 
kepentingan dalam proyek-proyek 
sosial 
Menghadiri rapat umum anggota partai/ 
kelompok kepentingan, membicarakan masalah politik, 
mengikuti perkembangan politik melalui media massa, 
memberikan suara dalam pemilu 
Partisipan 
Orang-orang yang apolitis
Lanjutan ………………. 
Kriteria tingkatan partisipasi politik menurut Huntington 
dan Nelson 
No 
Tingkatan 
Partisipasi 
Keterangan 
1. Kategori 
Pengamat 
 Praktik Partisipasi, antara lain : menghadiri rapat umum, 
memberikan suara dalam pemilu, dan usaha meyakinkan 
orang lain. 
 Intensitas Partisipasi, tingkat hubungan rendah. 
2. Kategori 
Aktivis 
 Praktik Partisipasi, jumlahnya terbatas dan hanya bagi se-jumlah 
kecil orang (terutama elite politik). Kegiatan yang 
dilakukan, tidak terbatas cara-cara formal-prosedural, 
akan tetapi dapat juga dengan tindakan kekerasan. 
 Intensitas Partisipasi, memiliki tingkat yang tinggi dan pe-nuh 
waktu. Mereka memiliki akses yang cukup kuat untuk 
melakukan hubungan “pribadi” dengan pejabat-pejabat 
pemerintah, sehingga upaya-upaya untuk mempengaruhi 
pembuatan kebijakan pemerintah menjadi efektif.
Lanjutan ………………. 
Tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson, 
Rush dan Althoff . 
a. Menduduki jabatan politik atau administratif 
b. Mencari jabatan politik atau administratif 
c. Keanggotaan aktif suatu organisasi politik 
d. Keanggotaan pasif suatu organisasi politik 
e. Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik (quasi-political) 
f. Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik (quasi-political) 
g. Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainya 
h. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat umum dalam 
bidang politik 
i. Voting (pemberian suara)
Lanjutan ………………. 
Tingkatan partisipasi politik, mencerminkan kapasistas 
partisipan dalam berpartisipasi politik. Semakin tinggi 
tingkatan yang ditempati, maka semakin tinggi pula 
tingkatan partisipasi politiknya. Dalam lingkup 
partisipasi politiknya, jika semakin tinggi maka semakin 
sedikit (semakin mengerucut pada jumlah tertentu). 
Voting mrp tingkatan partisipasi politik terendah, 
yang membedakan satu tingkat di atas orang yang 
apatis total, sementara di atasnya terdapat orang 
atau sekelompok orang yang sering terlibat dalam 
diskusi-diskusi politik informal, yang proporsinya 
lebih rendah, namun intensitasnya lebih tinggi.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 5 
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Peran Serta Budaya Politik 
Partisipan, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan 
1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang “Politik Partisipan” sesuai 
pendapat anda secara umum ! Bagaimana pendapat anda tentang 
budaya politik partisipan ? ……………………………………………………. 
2. Milbarth M.L. Goel mengidentifikasi ada sebanyak 7 (tujuh) bentuk 
partisipasi politik individual, diantaranya adalah aphatetic inactuves, 
passive supporters, community activitis, dan lain-lain. Beri penjelasan 
singkat pada kolom di bawah ini! 
Passive Supporters Community Activitis 
………………………………… .………….………………………..
Lanjutan ………………. 
3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sebagai warga negara 
dirasakan penting untuk memahami “partisipasi politik” dalam 
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara! 
................................................................................................................... 
................................................................................................................... 
4. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara tingkatan 
partisipasi “aktivis” dengan “pengamat” berkaitan dengan 
aktivitas partisipasi politik di masyarakat di bawah ini ! 
Persamaan Perbedaan 
………………………………… 
………………………………... 
.………….………………………. 
. ………………………………….
SOAL ESSAY/URAIAN 
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas ! 
1. Berikan tanggapan penjelasan yang dimaksud budaya politik dan 
mengapa budaya politik antara suatu negara dengan negara lain 
memiliki perbedaan ! 
2. Tuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik yang menonjol 
dalam sistem politik di Indonesia ! 
3. Jelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budaya 
politik di Indonesia ! 
4. Jelaskan 4 (empat) tahapan dalam sosialisai politik yang dilakukan 
seorang anak menurut Easton dan Dennis ! 
5. Jelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya politik 
toleransi, berikan contoh dari perbedaan tersebut !
Lanjutan ………………. 
6. Jelaskan dengan memberi alasan bagaimana metode yang kerap 
diterapkan dalam sosialisasi politik di negara-negara berkembang 
pada umumnya ! 
7. Jelaskan bagaimanakah penggolongan budaya politik ditinjau dari 
sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga negara 
terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya ! 
8. Menurut Anda bagaimanakah hubungan sistem politik dengan 
Budaya Politik di suatu negara, khususnya di Indonesia ? 
9. Jelaskan bagaimana pandangan Hyman tentang hubungan antara 
sosialisasi politik dengan komunikasi politik ! 
10.Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa jika pernyataan umum 
dari salah satu pimpinan partai politik/tokoh masyarakat yang 
bernada militan, dapat menciptakan ketegangan dan 
menumbuhkan konflik dalam suatu masyarakat luas !
STUDI KASUS 
Sentimen Primordial 
Salah satu masalah yang seringkali muncul dalam proses 
pemilihan kepala daerah adalah menguatnya sentimen primordial 
yang lebih terikat pada persamaan etnis, aliran, ikatan darah dan 
berbagai bentuk sifat kedaerahan lainnya. Munculnya masalah ini 
lebih disebabkan karena karakter masyarakat yang ada di daerah 
juga berbeda-beda, yang ternyata dapat mempengaruhi preferensi 
(pilihan) politik masyarakat untuk menentukan kepemimpinan 
daerah. Beberapa variabel seperti latar belakang etnis, status sosial 
ekonomi, dan agama, dapat menciptakan suatu polarisasi pilihan 
politik rakyat menjadi apakah itu sifatnya rasional ataukah 
emosional. 
Sumber : Andi Haris ; Dosen Sosiologi Politik Unhas 
http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=2103
Tagihan Tugas : 
1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa yang 
telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda ! 
2. Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang munculnya 
“sentimen primordial” dalam banyak pemilihan kepala daerah ! 
3. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa sentimen primordial 
dapat berpengaruh kuat terhadap preferensi (pilihan) politik rakyat ! 
4. Tentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangi 
sentimen primordial guna membangun sistem politik yang sehat di 
Indonesia ! 
5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna 
meningkatkan partisipasi politik warga masyarakat : 
a. Sebagai ketua organisasi pemuda ! 
b. Sebagai ketua suatu partai politik ! 
c. Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah !
INQUIRI 
Carilah referensi dari berbagai sumber untuk mengkaji ulang 
tentang rumusan dan penerapan sistem politik demokrasi 
Pancasila (berikut gambar-gambar pendukungnya) yang 
berkaitan dengan tata cara pengambilan keputusan ! 
1. Pahami kembali tentang rumusan “Sosialisasi Politik”, dan 
buatlah skenario (simulasi atau role play) wujud 
implementasinya di sekolah dan masyarakat ! 
2. Carilah topik-topik dari berbagai sumber (mass media cetak 
atau elektronik) sekitar pelaksanaan sosialisasi politik (teknis 
pelaksanaan), 
3. Kemudian lakukan demonstrasi dalam bentuk simulasi atau 
role play di dalam kelas !
Bab i budaya politik

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Penyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politikPenyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politik
M fazrul
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
maryuni ,.
 
PERAN SERTA BUDAYA POLITIK PARTISIPAN
PERAN SERTA BUDAYA POLITIK PARTISIPANPERAN SERTA BUDAYA POLITIK PARTISIPAN
PERAN SERTA BUDAYA POLITIK PARTISIPAN
dina suci
 
Meningkatkan partisipasi politik rakyat
Meningkatkan partisipasi politik rakyatMeningkatkan partisipasi politik rakyat
Meningkatkan partisipasi politik rakyat
Election Commision
 
Tipe Budaya Politik di Indonesia
Tipe Budaya Politik di IndonesiaTipe Budaya Politik di Indonesia
Tipe Budaya Politik di Indonesia
Linda Dwi A II
 
Budaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaBudaya Politik Indonesia
Budaya Politik Indonesia
Muhamad Yogi
 
pentingnya sosial perkembangan budaya politik indonesia
pentingnya sosial perkembangan budaya politik indonesiapentingnya sosial perkembangan budaya politik indonesia
pentingnya sosial perkembangan budaya politik indonesia
Rakha Al
 

La actualidad más candente (16)

Penyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politikPenyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politik
 
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu PolitikMateri partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
Materi partisipasi politik Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik
 
Materi partisipasi politik
Materi partisipasi politikMateri partisipasi politik
Materi partisipasi politik
 
PKN BAB 1 Kelas XI
PKN BAB 1 Kelas XIPKN BAB 1 Kelas XI
PKN BAB 1 Kelas XI
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
 
Bab 1 kelas xi budaya politik
Bab 1 kelas xi budaya politikBab 1 kelas xi budaya politik
Bab 1 kelas xi budaya politik
 
PERAN SERTA BUDAYA POLITIK PARTISIPAN
PERAN SERTA BUDAYA POLITIK PARTISIPANPERAN SERTA BUDAYA POLITIK PARTISIPAN
PERAN SERTA BUDAYA POLITIK PARTISIPAN
 
Meningkatkan partisipasi politik rakyat
Meningkatkan partisipasi politik rakyatMeningkatkan partisipasi politik rakyat
Meningkatkan partisipasi politik rakyat
 
Partisipasi politik
Partisipasi politikPartisipasi politik
Partisipasi politik
 
Tipe Budaya Politik di Indonesia
Tipe Budaya Politik di IndonesiaTipe Budaya Politik di Indonesia
Tipe Budaya Politik di Indonesia
 
Budaya Politik Indonesia
Budaya Politik IndonesiaBudaya Politik Indonesia
Budaya Politik Indonesia
 
Budaya Politik
Budaya PolitikBudaya Politik
Budaya Politik
 
MAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XI
MAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XIMAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XI
MAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XI
 
Budaya politik indonesia
Budaya politik indonesiaBudaya politik indonesia
Budaya politik indonesia
 
pentingnya sosial perkembangan budaya politik indonesia
pentingnya sosial perkembangan budaya politik indonesiapentingnya sosial perkembangan budaya politik indonesia
pentingnya sosial perkembangan budaya politik indonesia
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 

Destacado

The mother we share - lyrics planning
The mother we share - lyrics planningThe mother we share - lyrics planning
The mother we share - lyrics planning
Surajramm98
 
Pecha kuchareflection timed template
Pecha kuchareflection timed templatePecha kuchareflection timed template
Pecha kuchareflection timed template
ufavela
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran 2013
Rencana pelaksanaan pembelajaran 2013 Rencana pelaksanaan pembelajaran 2013
Rencana pelaksanaan pembelajaran 2013
ahmad akhyar
 
2.E. Movilidad Empresarial
2.E. Movilidad Empresarial2.E. Movilidad Empresarial
2.E. Movilidad Empresarial
Esteban Rojano
 

Destacado (17)

Metode penelitian
Metode  penelitian Metode  penelitian
Metode penelitian
 
The mother we share - lyrics planning
The mother we share - lyrics planningThe mother we share - lyrics planning
The mother we share - lyrics planning
 
“How To Write Killer Subject Lines & Get Results!”
“How To Write Killer Subject Lines & Get Results!”“How To Write Killer Subject Lines & Get Results!”
“How To Write Killer Subject Lines & Get Results!”
 
The ABC of Great Content
The ABC of Great ContentThe ABC of Great Content
The ABC of Great Content
 
Laut lepas 04
Laut lepas 04Laut lepas 04
Laut lepas 04
 
3.2 ΟΙΚΟΝΟΜΙΚΕΣ ΜΟΝΑΔΕΣ ΚΑΙ Ο ΡΟΛΟΣ ΤΟΥΣ
3.2 ΟΙΚΟΝΟΜΙΚΕΣ ΜΟΝΑΔΕΣ ΚΑΙ Ο ΡΟΛΟΣ ΤΟΥΣ3.2 ΟΙΚΟΝΟΜΙΚΕΣ ΜΟΝΑΔΕΣ ΚΑΙ Ο ΡΟΛΟΣ ΤΟΥΣ
3.2 ΟΙΚΟΝΟΜΙΚΕΣ ΜΟΝΑΔΕΣ ΚΑΙ Ο ΡΟΛΟΣ ΤΟΥΣ
 
Puzzle perf im_partie_1
Puzzle perf im_partie_1Puzzle perf im_partie_1
Puzzle perf im_partie_1
 
Perangkat keras komputer
Perangkat keras komputerPerangkat keras komputer
Perangkat keras komputer
 
Konsep Dasar Penilaian
Konsep Dasar PenilaianKonsep Dasar Penilaian
Konsep Dasar Penilaian
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Launching
LaunchingLaunching
Launching
 
proje analizi
proje analiziproje analizi
proje analizi
 
Pecha kuchareflection timed template
Pecha kuchareflection timed templatePecha kuchareflection timed template
Pecha kuchareflection timed template
 
Fruit & tree
Fruit & treeFruit & tree
Fruit & tree
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran 2013
Rencana pelaksanaan pembelajaran 2013 Rencana pelaksanaan pembelajaran 2013
Rencana pelaksanaan pembelajaran 2013
 
2.E. Movilidad Empresarial
2.E. Movilidad Empresarial2.E. Movilidad Empresarial
2.E. Movilidad Empresarial
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 

Similar a Bab i budaya politik

Bab i budaya politik
Bab i budaya politikBab i budaya politik
Bab i budaya politik
aditurki
 
Bab i budaya politik
Bab i budaya politikBab i budaya politik
Bab i budaya politik
Awis Mirad
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di ind
SRIJOKOWALUYO
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di ind
deasyfitria
 
Bab i budaya pol di ind copy
Bab i budaya pol di ind   copyBab i budaya pol di ind   copy
Bab i budaya pol di ind copy
Lalu Zhoulma'än
 
Pkn bab 1 fi xedited
Pkn bab 1 fi xeditedPkn bab 1 fi xedited
Pkn bab 1 fi xedited
Ilham Abror
 
Budaya Politik XI IPS
Budaya Politik XI IPSBudaya Politik XI IPS
Budaya Politik XI IPS
finanaila
 

Similar a Bab i budaya politik (20)

Bab i budaya politik
Bab i budaya politikBab i budaya politik
Bab i budaya politik
 
Bab i budaya politik
Bab i budaya politikBab i budaya politik
Bab i budaya politik
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di ind
 
Bab 1 budaya_politik
Bab 1 budaya_politikBab 1 budaya_politik
Bab 1 budaya_politik
 
Bab i budaya pol di ind 2
Bab i budaya pol di ind 2Bab i budaya pol di ind 2
Bab i budaya pol di ind 2
 
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 5
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 5Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 5
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 5
 
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 1
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di ind
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di ind
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di ind
 
Bab i budaya pol di ind copy
Bab i budaya pol di ind   copyBab i budaya pol di ind   copy
Bab i budaya pol di ind copy
 
Pkn bab 1 fi xedited
Pkn bab 1 fi xeditedPkn bab 1 fi xedited
Pkn bab 1 fi xedited
 
Budaya Politik XI IPS
Budaya Politik XI IPSBudaya Politik XI IPS
Budaya Politik XI IPS
 
Budaya
BudayaBudaya
Budaya
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 
Modul p kn kelas xi
Modul p kn kelas xiModul p kn kelas xi
Modul p kn kelas xi
 
Materi pkn smk kelas xi semester 1
Materi pkn smk kelas xi semester 1Materi pkn smk kelas xi semester 1
Materi pkn smk kelas xi semester 1
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di ind
 

Más de ahmad akhyar

Más de ahmad akhyar (20)

Akhyar pulsa agenn a
Akhyar pulsa agenn aAkhyar pulsa agenn a
Akhyar pulsa agenn a
 
Akhyar pulsa agen
Akhyar pulsa agenAkhyar pulsa agen
Akhyar pulsa agen
 
Akhyar pulsa agen
Akhyar pulsa agenAkhyar pulsa agen
Akhyar pulsa agen
 
Akhyar pulsa agenn bos
Akhyar pulsa agenn bosAkhyar pulsa agenn bos
Akhyar pulsa agenn bos
 
Akhyar pulsa
Akhyar pulsa Akhyar pulsa
Akhyar pulsa
 
Penanganan perbatasan maritim
Penanganan perbatasan maritimPenanganan perbatasan maritim
Penanganan perbatasan maritim
 
Menetapkan batas kedaulatan wilayah udara
Menetapkan batas kedaulatan wilayah udaraMenetapkan batas kedaulatan wilayah udara
Menetapkan batas kedaulatan wilayah udara
 
Penyelesaian sengketa perbatasan2
Penyelesaian sengketa perbatasan2Penyelesaian sengketa perbatasan2
Penyelesaian sengketa perbatasan2
 
Makalah batas wilayah laut indonesia
Makalah batas wilayah laut indonesiaMakalah batas wilayah laut indonesia
Makalah batas wilayah laut indonesia
 
Laut lepas 02
Laut lepas 02Laut lepas 02
Laut lepas 02
 
Kedaulatan wilayah 01
Kedaulatan wilayah 01Kedaulatan wilayah 01
Kedaulatan wilayah 01
 
Kedaulatan ryang udara negara
Kedaulatan ryang udara negaraKedaulatan ryang udara negara
Kedaulatan ryang udara negara
 
Laut lepas 01
Laut lepas 01Laut lepas 01
Laut lepas 01
 
Kedaulatan negara di ruang udara a2
Kedaulatan negara di ruang udara a2Kedaulatan negara di ruang udara a2
Kedaulatan negara di ruang udara a2
 
Konvensi pbb tentang laut lepas
Konvensi pbb tentang laut lepasKonvensi pbb tentang laut lepas
Konvensi pbb tentang laut lepas
 
Geopolitik indonesia a2
Geopolitik indonesia a2Geopolitik indonesia a2
Geopolitik indonesia a2
 
Pembangunan hukum kelautan
Pembangunan hukum kelautan Pembangunan hukum kelautan
Pembangunan hukum kelautan
 
Materi hukum laut 02
Materi hukum laut 02 Materi hukum laut 02
Materi hukum laut 02
 
Dasar hukum laut indonesia
Dasar hukum laut indonesia Dasar hukum laut indonesia
Dasar hukum laut indonesia
 
Batas maritim antar negara
Batas maritim antar negara Batas maritim antar negara
Batas maritim antar negara
 

Último

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

Bab i budaya politik

  • 1.
  • 2. Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi : 1. Menganalisis budaya politik di Indonesia Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan pengertian budaya politik. 1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia. 1.3. Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik. 1.4. Menampilkan peran serta budaya politik partisipan
  • 3. Waktu : 4 x 45 Menit Standar Kompetensi : Menganalisis Budaya Politik Di Indonesia Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan pengertian budaya politik. 1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia.
  • 4. (Indikator) Hasil Yang Diharapkan : Menguraikan pengertian budaya politik secara umum dan menurut para ahli. Mendeskripsikan komponen-komponen budaya politik Menganalisis tipe-tipe budaya politik berdasarkan sikap yang ditunjukkan dan orientasi politiknya.
  • 5. BUDAYA POLITIK Pengertian Pendapat Umum Pendapat Ahli 1. Rusadi S. 2. Sidney Verba 3. Austin R., dll Komponen Budaya Politik 1. Kognitif 2. Afektif 3. Evaluatif Tipe-tipe Budaya Politik Sikap Yang Ditunjukkan Orientasi Politiknya
  • 6. 1.Budaya Politik a. Pengertian Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat.  Mrp aspek politik dari nilai-nilai yang terdiri atas pengetahuan, adat istiadat, tahayul, & mitos.  Dapat dilihat dari aspek doktrin dan aspek generiknya (bentuk).  Hakikat dan ciri budaya politik yaitu menyangkut masalah nilai-nilai sbg prinsip dasar.  Bentuk budaya politik menyangkut sikap dan norma.
  • 7. Lanjutan …………. b. Menurut Para ahli : Gabriel A. Almond & Sidney Verba, budaya politik yaitu terdapatnya satu perangkat yang meliputi seluruh nilai-nilai politik yang terdapat di seluruh bangsa.  Rusadi Sumintapura, budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.  Sidney Verba, budaya politik adalah suatu sistem keperca-yaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politik dilakukan.
  • 8. Lanjutan …………. Alan R. Ball, budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik. Austin Ranney, budaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerin-tahan yang dipegang secara bersama-sama; sebuah pola orientasi-orientasi terhadap objek-objek politik. Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr., budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu dari populasi.
  • 9. Lanjutan …………. Dua manfaat jika dapat memahami pengertian budaya politik : Adanya sikap warga negara terhadap sistem politik yang mempengaruhi tuntutan-tuntutan, tanggapan, dukungan serta orientasinya terhadap sistem politik yang ada; Dapat mengerti dan memahami hubungan antara budaya politik dengan sistem politik atau faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya pergeseran politik.
  • 10. c. Komponen-komponen Budaya Politik Orientasi kognitif, yaitu berupa pengetahuan tentang dan kepercayaan pada politik, peranan dan segala kewajibannya serta input dan outputnya. Orientasi afektif, yaitu perasaan terhadap sistem politik, peranannya, para aktor dan pe-nampilannya. Orientasi evaluatif, yaitu keputusan dan pendapat tentang obyek-obyek politik yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria dengan informasi dan perasaan.
  • 11. Lanjutan …………. Alfian, menganggap bahwa lahirnya kebudayaan politik sebagai pantulan langsung dari keseluruhan sistem sosial-budaya masyarakat dalam arti luas. Menurut G. Almond dan S. Verba, bahwa objek orientasi politik warga negara adalah sistem politik yang terbagi ke dalam tiga golongan objek, yaitu : a. Peranan atau struktur khusus seperti badan legislatif, eksekutif atau birokrat. b. Pemegang jabatan, seperti pemimpin monarki, legislator dan administrator. c. Kebijaksanaan, keputusan atau penguatan keputusan, struktur pemegang jabatan.
  • 12. Penugasan Praktik Kewarganegaraan 1 Setelah mempelajari materi-materi tentang : Pengertian Budaya Politik dan Komponen-komponen Budaya Politik, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut : 1. Rusadi Sumintapura, mendefiniskan budaya politik sebagai pola tingkah laku individu dan orientasi terhadap kehidupan politik...dst. Berikan penjelasn singkatnya ! a. Pola tingkah laku individu : ........................................................... b. Orientasi terhadap kehidupan politik : ......................................... 2. Dalam klasifikasi tipe-tipe orientasi, yaitu orientasi kognitif, efektif dan evaluatif. Beri penjelasan singkat pada kolom di bawah ini! Orientasi Kognitif Orientasi Afektif ……………………………………… ……………………………………… 3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sebagai warga negara dirasakan penting untuk memahami “budaya politik” dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara!
  • 13. 2. Tipe-tipe Budaya Politik BERDASARKAN SIKAP YANG DITUNJUKKAN a. Militan (usaha jahat & menentang) b. Toleransi (berpusat pd masalah) Sikap Mental Absolut (sempurna & tidak dapat dirubah) Sikap Mental Akomodatif (menerima apa saja yg berharga)
  • 14. Lanjutan …………. BERDASARKA N ORIENTASI POLITIKNYA Parokial (partisipasi sangat rendah) Subjek/Kaula (relatif maju tp masih pasif) Partisipan (kesadaran sudah tinggi) Sangat ideal untuk tumbuh suburnya demokrasi
  • 15. Lanjutan …………. MODEL KEBUDAYAAN POLITIK Demokratik Industrial Sistem Otoriter Demokratis Pra- Industrial Menurut Almond dan Verba, terdapat variasi dlm 3 bentuk budaya politik :  Subyek-parokial,  Subyek-partisipan,  Parokial-partisipan.
  • 16. Penugasan Praktik Kewarganegaraan 2 Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut : 1. Rumuskan kembali tentang pemahaman tipe-tipe budaya politik baik berdasarkan sikap yang ditunjukkan maupun orientasi politiknya ! 2. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupan masyarakat dapat muncul budaya politik yang memiliki sikap mental absolut ! 3. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupan masyarakat ada sebagian yg memiliki budaya politik parokial ! 4. Jelaskan dengan alasan, bagaimana dalam kenyataan di dalam masyarakat terdapat munculnya budaya politik campuran parokial – partisipan ! 5. Berikan penjelasan singkat perbedaan pokok model-model kebudayaan antara demokratik industrial dengan demokratis pra-industrial !
  • 17. Waktu : 2 x 45 Menit Standar Kompetensi : Menganalisis Budaya Politik Di Indonesia Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik. 1.4. Menampilkan peran serta budaya politik partisipan.
  • 18. (Indikator) Hasil Yang Diharapkan : Menguraikan pengertian sosialisai politik secara umum dan menurut para ahli. Menganalisis proses sosialisasi politik Menganalisis sosialisasi politik dalam masyarakat berkembang dan komunitas politik. Mendeskripsikan pengertian dan konsep partisipasi politik. Menampilkan praktik dan tingkatan partisipasi politik.
  • 19. Pengertian Umum Pendapat Ahli 1. G.A. Almond 2. Irvin L. Child 3. Denis K., dll Peran Serta Dalam Budaya Politik Partisipan Pengertian & Konsep Praktik Partisipasi Politik PENGEM-BANGAN BUDAYA POLITIK Proses Sosialisasi Politik Sosialisasi Politik Dlm Masyarakat Berkembang Sosialisasi Politik Dan Komunikasi Politik Tingkatan Partisipasi Politik
  • 20. 1. Sosialisasi Politik a. Pengertian Sosialisasi politik adalah proses dengan mana individu-individu dapat memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap terhadap sistem politik masyarakatnya. Melalui sosialisasi, suatu kebudayaan dapat diwariskan kpd generasi berikut-nya. Ada 3 sifat dasar mengapa sosiali-sasi perlu : a. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. b. ”Secara ekstrim” manusia tidak punya naluri sehingga sebagian besar perilaku untuk kelangsungan hidupnya harus dipelajari. c. Manusia harus belajar mengendali-kan hubungan dgn sesamanya, yaitu hidup menurut nilai-nilai dan membi-na peranan bersama.
  • 21. Lanjutan ………………. b. Menurut Para Ahli a. Gabriel A. Almond, Sosialisasi politik menunjukkan pada proses dimana sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk, dan juga merupakan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya. b. Irvin L. Child, Sosialisasi politik adalah segenap proses dengan mana individu, yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bisa diterima olehnya sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya.
  • 22. Lanjutan ………………. c. Richard E. Dawson dkk., Sosialisasi politik dapat dipandang sebagai suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru, dan sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa. d. Denis Kavanagh, Sosialisasi politik merupakan suatu proses dimana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik.
  • 23. Lanjutan ………………. Beberapa segi penting sosialisasi politik :  Secara fundamental merupakan proses hasil belajar, belajar dari pengalaman/ pola-pola aksi.  Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, dan lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau informasi, motif-motif (nilai-nilai) dan sikap-sikap.  Tidak terbatas pada usia anak-anak dan remaja saja (walaupun periode ini paling penting), tetapi berlangsung sepanjang hidup.  Mrp prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial, baik secara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasan mengenai tingkah laku sosial.
  • 24. c. Proses Sosialisasi Sosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politik. Dalam Proses Sosialisasi Politik, metode yang kerap digunakan adl : Pendidikan Politik dan Indoktrinasi Politik. Sarana dalam sosialisasi politik Keluarga Sekolah Partai Politik
  • 25. d. Sosialisasi Politik Dalam Masyarakat Berkembang Robert Le Vine, berpendapat bahwa sosialisasi politik di negara-negara berkembang cenderung mempunyai relasi lebih dekat pd sistem-sistem lokal, kesukuan, etnis, dan regional daripada dengan sistem-sistem politik nasional. Masalah terberat yang dihadapi, yaitu adanya berbagai macam kelompok dan tradisi di negara itu. 3 (tiga) faktor masalah penting Pertumbuhan penduduk Pendidikan dan nilai-nilai tradisional Pengaruh urbanisasi
  • 26. e. Sosialisasi Politik Dan Komunikasi Politik Dalam proses sosialisasi politik kaitannya dengan fungsi komunikasi politik, berhubungan dengan struktur-struktur yang terlibat dalam sosialisasi serta gaya sosialisasi itu sendiri. Pada sistem politik masyarakat modern, institusi seperti kelompok sebaya, komuniti, sekolah, kelompok kerja, perkumpulan-perkumpulan sukarela, media komunikasi, partai-partai politik dan institusi pemerintah semuanya dapat berperan dalam sosialisasi politik.
  • 27. Negara maju seperti Amerika, Inggris, Jerman dan sebagainya arus informasi yg dimiliki relatif homogen. Para elite politik pemerintahan mempunyai sumber-sumber informasi khusus melalui surat kabar tertentu yang ditujukan pada kelompok kelas/politik tertentu. Masyarakat mempunyai akses ke suatu arus informasi dan media massa sehingga hambatan-hambatan bahasa atau orientasi kultural sangat minim. Lanjutan ………………. Masyarakat dapat melakukan kontrol terhadap para elite politik dan sebaliknya kaum elite-pun dapat segera mengetahui tuntutan masyarakat dan konsekuensi dari segala macam tindakan pemerintah.
  • 28. Penugasan Praktik Kewarganegaraan 3 Setelah mempelajari materi-materi tentang : Sosialisasi Pengembangan Politik, lakukan Strategi Pembelajaran dgn Penugasan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis. Langkah-langkah : 1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang. 2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan. 3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas. 4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 5. Buatlah kesimpulan bersama. 6. Penutup.
  • 29. 2. Peran Serta Dlm Budaya Politik Partisipan a. Partisipasi Politik Partisipasi Politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, seperti memilih pimpinan negara atau upaya-upaya mempengaruhi kebijakan pemerintah. Menurut Myron Weiner, terdapat 5 penyebab timbulnya gerakan ke arah partisipasi politik :  Modernisasi dalam segala bidang kehidupan.  Perubahan-perubahan struktur kelas sosial.  Pengaruh kaum intelektual dan kemunikasi masa modern.  Konflik antar kelompok pemimpin politik.  Keterlibatan pemerintah yg meluas.
  • 30. b. Konsep Partisipasi Politik Dalam ilmu politik, dikenal adanya konsep partisipasi politik untuk memberi gambaran apa dan bagaimana tentang partisipasi politik. Sarjana Konsep Indikator Kevin R. Partisipasi politik memberi perhatian Hardwick pada cara-cara warga negara berin-teraksi dengan pemerintah, menyampaikan kepentingannya thd pejabat publik agar mampu mewujudkan kepentingan-kepentingan tsb.  Terdapat interaksi antara warga negara dengan pemerintah  Mempengaruhi pejabat publik. Miriam Budiardjo Partisipasi politik mrp kegiatan sese-orang/ sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, dng jalan memilih pimpinan negara, dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah.  Berupa kegiatan individu atau kelompok  Bertujuan ikut aktif dalam kehidupan politik publik.
  • 31. Ramlan Surbakti Partisipasi politik ialah keikutser-taan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan menyangkut atau mempengaruhi hidupnya. Partisipasi politik berarti keikut-sertaan warga negara biasa (yang tidak mempunyai kewenangan) dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.  Keikutsertaan warga negara dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik  Dilakukan oleh warga negara biasa Michael Rush dan Philip Althoft Partisipasi politik adalah keterli-batan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik.  Berwujud keterlibatan individu dalam sistem politik  Memiliki tingkatan-tingkatan partisipasi Lanjutan ……………….
  • 32. Lanjutan ………………. Menurut Ramlan Surbakti, rambu-rambu konsep partisipasi politik : • Berupa kegiatan atau perilaku luar individu warga negara biasa yang dapat diamati (bukan berupa sikap dan orientasi). • Diarahkan untuk mempengaruhi pemerintah selaku pembuat dan pelaksana keputusan politik. • Kegiatan yang berhasil (efektif) maupun yang gagal mempenga-ruhi pemerintah termasuk dalam konsep partisipasi politik. • Untuk mempengaruhi pemerintah yang bisa dilakukan secara langsung ataupun secara tidak langsung. • Kegiatan mempengaruh pemerintah bisa dilakukan melalui prosedur wajar (konvensional), non kekerasan (nonviolence), seperti ikut memilih dalam pemilu dan mengajukan petisi, maupun dengan cara-cara diluar prosedur (tak konvensional), dan kekerasan (violence), seperti demonstrasi, pembangkangan halus, huru-hara, dan gerakan politik seperti kudeta & revolusi.
  • 33. Penugasan Praktik Kewarganegaraan 4 Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet, buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut : 1. Rumuskan kembali bagaimana suatu bangsa secara sosiologis maupun politis dapat terbentuk ! 2. Berikan penjelasan hubungan antara adanya manusia dgn terbentuknya bangsa di dalam suatu negara tertentu ! 3. Berikan penjelasan kembali mengapa unsur konstitutif, merupakan unsur mutlak dalam berdirinya suatu negara ! 4. Berikan sekurang-kurangnya 2 (dua) contoh persamaan dan berbedaan antara warga negara dengan bukan warga negara berdasarkan hak dan kewajibannya ! 5. Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah batas suatu negara dengan negara lain !
  • 34. c. Praktik Partisipasi Politik Huntington dan Nelson menemukan 5 bentuk kegiatan utama yang dipraktikan dalam partisipasi politik : Praktik Partisipasi Politik Pemilihan Lobbying Organisasi Mencari Koneksi Tindakan Kekerasan
  • 35. Lanjutan ………………. Milbrarth M.L. Goel mengidentifikasi tujuh bentuk partisipasi politik individual : No Bentuk Partisipasi Keterangan 1. Aphatetic Inactuves Tidak beraktifitas yang partisipatif, tidak pernah memilih. 2. Passive Supporters Memilih secara reguler/teratur, menghadiri parade patriatik, membayar seluruh pajak, “mencintai negara”. 3. Contact Specialist Pejabat penghubung lokal (daerah), propinsi dan nasional dalam masalah-masalah tertentu. 4. Communicators Mengikuti informasi politik, dan mengirim pesan-pesan dukungan dan protes terhadap pemimpin politik. 5. Party and campign workers Bekerja untuk partai politik atau kandidat, bergabung dan mendukung parpol, dan dipilih jadi kandidat partai politik. 6. Community activitis Bekerja dengan orang lain berkaitan dengan masalahlokal, melakukan kontak kpd pejabat berkenan dgn isu-isu sosial. 7. Protesters Bergabung dengan demonstrasi di jalanan, melakukan protes, menolak mematuhi aturan-aturan.
  • 36. d. Tingkatan Partisipasi Politik Pejabat Partai sepenuh Waktu. Pemimpin partai/kelompok kepentingan Petugas kampanye. Aktivis Anggota aktif dari partai/kelompok kepentingan dalam proyek-proyek sosial Menghadiri rapat umum anggota partai/ kelompok kepentingan, membicarakan masalah politik, mengikuti perkembangan politik melalui media massa, memberikan suara dalam pemilu Partisipan Orang-orang yang apolitis
  • 37. Lanjutan ………………. Kriteria tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson No Tingkatan Partisipasi Keterangan 1. Kategori Pengamat  Praktik Partisipasi, antara lain : menghadiri rapat umum, memberikan suara dalam pemilu, dan usaha meyakinkan orang lain.  Intensitas Partisipasi, tingkat hubungan rendah. 2. Kategori Aktivis  Praktik Partisipasi, jumlahnya terbatas dan hanya bagi se-jumlah kecil orang (terutama elite politik). Kegiatan yang dilakukan, tidak terbatas cara-cara formal-prosedural, akan tetapi dapat juga dengan tindakan kekerasan.  Intensitas Partisipasi, memiliki tingkat yang tinggi dan pe-nuh waktu. Mereka memiliki akses yang cukup kuat untuk melakukan hubungan “pribadi” dengan pejabat-pejabat pemerintah, sehingga upaya-upaya untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan pemerintah menjadi efektif.
  • 38. Lanjutan ………………. Tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson, Rush dan Althoff . a. Menduduki jabatan politik atau administratif b. Mencari jabatan politik atau administratif c. Keanggotaan aktif suatu organisasi politik d. Keanggotaan pasif suatu organisasi politik e. Keanggotaan aktif suatu organisasi semu politik (quasi-political) f. Keanggotaan pasif suatu organisasi semu politik (quasi-political) g. Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi, dan sebagainya h. Partisipasi dalam diskusi politik informal minat umum dalam bidang politik i. Voting (pemberian suara)
  • 39. Lanjutan ………………. Tingkatan partisipasi politik, mencerminkan kapasistas partisipan dalam berpartisipasi politik. Semakin tinggi tingkatan yang ditempati, maka semakin tinggi pula tingkatan partisipasi politiknya. Dalam lingkup partisipasi politiknya, jika semakin tinggi maka semakin sedikit (semakin mengerucut pada jumlah tertentu). Voting mrp tingkatan partisipasi politik terendah, yang membedakan satu tingkat di atas orang yang apatis total, sementara di atasnya terdapat orang atau sekelompok orang yang sering terlibat dalam diskusi-diskusi politik informal, yang proporsinya lebih rendah, namun intensitasnya lebih tinggi.
  • 40. Penugasan Praktik Kewarganegaraan 5 Setelah mempelajari materi-materi tentang : Peran Serta Budaya Politik Partisipan, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan 1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang “Politik Partisipan” sesuai pendapat anda secara umum ! Bagaimana pendapat anda tentang budaya politik partisipan ? ……………………………………………………. 2. Milbarth M.L. Goel mengidentifikasi ada sebanyak 7 (tujuh) bentuk partisipasi politik individual, diantaranya adalah aphatetic inactuves, passive supporters, community activitis, dan lain-lain. Beri penjelasan singkat pada kolom di bawah ini! Passive Supporters Community Activitis ………………………………… .………….………………………..
  • 41. Lanjutan ………………. 3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sebagai warga negara dirasakan penting untuk memahami “partisipasi politik” dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara! ................................................................................................................... ................................................................................................................... 4. Tuliskan perbedaan dan persamaan mendasar antara tingkatan partisipasi “aktivis” dengan “pengamat” berkaitan dengan aktivitas partisipasi politik di masyarakat di bawah ini ! Persamaan Perbedaan ………………………………… ………………………………... .………….………………………. . ………………………………….
  • 42. SOAL ESSAY/URAIAN Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas ! 1. Berikan tanggapan penjelasan yang dimaksud budaya politik dan mengapa budaya politik antara suatu negara dengan negara lain memiliki perbedaan ! 2. Tuliskan, apa sajakah unsur-unsur budaya politik yang menonjol dalam sistem politik di Indonesia ! 3. Jelaskan, bagaimana pengaruh birokrasi terhadap suatu budaya politik di Indonesia ! 4. Jelaskan 4 (empat) tahapan dalam sosialisai politik yang dilakukan seorang anak menurut Easton dan Dennis ! 5. Jelaskan perbedaan budaya politik partisipan dengan budaya politik toleransi, berikan contoh dari perbedaan tersebut !
  • 43. Lanjutan ………………. 6. Jelaskan dengan memberi alasan bagaimana metode yang kerap diterapkan dalam sosialisasi politik di negara-negara berkembang pada umumnya ! 7. Jelaskan bagaimanakah penggolongan budaya politik ditinjau dari sikap, nilai-nilai, informasi, dan orientasi-orientasi warga negara terhadap kehidupan politik dan pemerintahannya ! 8. Menurut Anda bagaimanakah hubungan sistem politik dengan Budaya Politik di suatu negara, khususnya di Indonesia ? 9. Jelaskan bagaimana pandangan Hyman tentang hubungan antara sosialisasi politik dengan komunikasi politik ! 10.Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa jika pernyataan umum dari salah satu pimpinan partai politik/tokoh masyarakat yang bernada militan, dapat menciptakan ketegangan dan menumbuhkan konflik dalam suatu masyarakat luas !
  • 44. STUDI KASUS Sentimen Primordial Salah satu masalah yang seringkali muncul dalam proses pemilihan kepala daerah adalah menguatnya sentimen primordial yang lebih terikat pada persamaan etnis, aliran, ikatan darah dan berbagai bentuk sifat kedaerahan lainnya. Munculnya masalah ini lebih disebabkan karena karakter masyarakat yang ada di daerah juga berbeda-beda, yang ternyata dapat mempengaruhi preferensi (pilihan) politik masyarakat untuk menentukan kepemimpinan daerah. Beberapa variabel seperti latar belakang etnis, status sosial ekonomi, dan agama, dapat menciptakan suatu polarisasi pilihan politik rakyat menjadi apakah itu sifatnya rasional ataukah emosional. Sumber : Andi Haris ; Dosen Sosiologi Politik Unhas http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=2103
  • 45. Tagihan Tugas : 1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa yang telah ditulis sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda ! 2. Berikan beberapa penjelasan indikasi tentang munculnya “sentimen primordial” dalam banyak pemilihan kepala daerah ! 3. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa sentimen primordial dapat berpengaruh kuat terhadap preferensi (pilihan) politik rakyat ! 4. Tentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangi sentimen primordial guna membangun sistem politik yang sehat di Indonesia ! 5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna meningkatkan partisipasi politik warga masyarakat : a. Sebagai ketua organisasi pemuda ! b. Sebagai ketua suatu partai politik ! c. Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah !
  • 46. INQUIRI Carilah referensi dari berbagai sumber untuk mengkaji ulang tentang rumusan dan penerapan sistem politik demokrasi Pancasila (berikut gambar-gambar pendukungnya) yang berkaitan dengan tata cara pengambilan keputusan ! 1. Pahami kembali tentang rumusan “Sosialisasi Politik”, dan buatlah skenario (simulasi atau role play) wujud implementasinya di sekolah dan masyarakat ! 2. Carilah topik-topik dari berbagai sumber (mass media cetak atau elektronik) sekitar pelaksanaan sosialisasi politik (teknis pelaksanaan), 3. Kemudian lakukan demonstrasi dalam bentuk simulasi atau role play di dalam kelas !