Dokumen tersebut membahas analisis aktivitas bisnis dengan menggunakan laporan keuangan. Terdapat lima poin utama yaitu: (1) kerangka analisis bisnis dan hubungan antara aktivitas bisnis dengan laporan keuangan, (2) analisis terhadap laporan keuangan perusahaan seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas, (3) analisis terhadap aktivitas pendanaan perusahaan, (4) analisis terhadap aktivitas investasi perusahaan, dan (5)
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
Rmk 4 ima
1. Analisis Aktivitas Bisnis
1.Kerangka Analisis Bisnis
Kerangka Dasar Analisis Bisnis dengan Menggunakan Laporan Keuangan
A. Pihak yang mengatasi masalah di pasar modal
1. Pihak Perantara keuangan: bank, reksadana, perusahaan asuransi,
perusahaan modal ventura.
2. Pihak perantara informasi: auditor, analis keuangan, pirating obligasi,
wartawan keuangan.
B. Fungsi perantara informasi
1. Pengumpul informasi à penelitian dan pengumpulan informasi mengenai
perusahaan yang tidak langsung tersedia.
2. Interpretasi informasi à menginterpretasi informasi dengan cara yang
berarti dan ekonomis.
3. Analisis prospektif à melakukan analisis usaha dan analisis laporan
keuangan.
4. Rekomendasi à rekomendasi untuk membeli/menahan/menjual suatu
saham dan obligasi
C. Aktivitas bisnis dan laporan keuangan
1. Aktivitas bisnis perusahaan dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi dan
strategi usaha.
2. Lingkungan ekonomi perusahaan à pasar input dan output, dan undang-
undang yang mengatur aktivitas perusahaan.
3. Strategi usaha perusahaan à bagaimana perusahaan menempatkan
posisinya dalam lingkungannya untuk memperoleh keuntungan kompetitif.
D. Fitur sistem akuntansi mempengaruhi kualitas data laporan keuangan
1. Akuntansi Akrual
2. Standar Akuntansi dan Auditing
3. Strategi Pelaporan Manajer
E. Laporan Keuangan untuk Analisis Bisnis
2. 2.Hubungan Antara Aktivitas Bisnis vs Laporan keuwangan
Setiap akhir periode (kuartal/bulanan atau tahunan) laporan keuangan
disiapkan untuk melaporkan aktivitas pendanaan dan investasi pada saat tersebut,
dan untuk meringkas aktivitas operasi selama periode sebelumnya
Laporan keuangan pada umumnya terdiri dari beberapa laporan berikut ini.
1. Neraca (Balance Sheet)
Persamaan akuntansi (disebut juga dengan identitas neraca) merupakan dasar
sistem akuntansi : Aktiva = Kewajiban + Ekuitas. Sisi kiri persamaan ini terkait
dengan sumber daya yang dikendalikan perusahaan, atau aktiva.
Aktiva merupakan investasi yang diharapkan untuk menghasilkan laba di masa
depan melaluiaktivitas operasi. Untuk menjalankan operasi, perusahaan
membutuhkan pendanaan untuk membiayainya. Sisi kanan persamaan ini
mengidentifikasi sumber pendanaan.
Kewajiban (liability) merupakan pendanaan dari kreditor dan mewakili kewajiban
perusahaan, atau klaim kreditor atas aktiva.
Ekuitas atau ekuitas pemegang saham (shareholder’s equity) merupakan total
dari :
1. Pendanaan yang diinvestasikan atau dikontribusikan oleh pemilik (modal
kontribusi).
2. Akumulasi laba yang tidak dibagikan kepada pemilik (laba ditahan) sejak
berdirinya perusahaan.
Dari sudut pandang pemilik atau pemegang saham, ekuitas mencerminkan klaim
mereka atas aktiva perusahaan. Sebuah cara yang sedikit berbeda untuk
mendeskripsikan persamaan akuntansi dalam kaitannya dengan sumber dan
penggunaan dana. Sisi kanan merupakan sumber dana (baik dari kreditor atau
pemegang saham, maupun dihasilkan dari dalam perusahaan) dan sisi kiri
merupakan penggunaan dana. Aktiva dan kewajiban dipisahkan antara lancar dan
tidak lancar. Aktiva lancar (current asset) diharapkan untuk terkonversi
menjadi kas atau digunakan pada operasi dalam waktu satu tahun atau
dalam siklus operasi, yang mana yang lebih panjang.
3. Kewajiban lancar (current liabilities) merupakan kewajiban perusahaan
yang diharapkan terselesaikan dalam waktu satu tahun atau satu siklus
operasi, yang mana yang lebih panjang. Selisih antara aktiva lancar dan
kewajiban lancar disebut modal kerja (working capital). Sehingga dalam
kaitannya dengan aktivitas bisnis persamaan akuntansi yang ditulis ulang, yaitu
aktivitas investasi dan pendanaan : Total investasi = Total pendanaan; atau
Total investasi = Pendanaan kreditor + Pendanaan pemilik.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi mengukur kinerja keuangan perusahaan antara tanggal neraca
laporan ini mencerminkan aktivitas operasi perusahaan. Laporan laba rugi
menyediakan rincian pendapatan, beban, untung, dan rugi perusahaan untuk satu
periode waktu.
Di bagian bawah, laba (earnings) atau laba bersih (net income) mengindikasikan
profitabilitas perusahaan. Laba mencerminkan pengembalian kepada pemegang
ekuitas untuk periode yang bersangkutan, sementara pos-pos dalam laporan
merinci bagaimana laba didapat. Laba merupakan perkiraan atas kenaikan (atau
penurunan) ekuitas sebelum distribusi dari pemegang ekuitas. Agar dapat
mengukur perubahan ekuitas dengan tepat, diperlukan definisi laba yang sedikit
berbeda yang disebut pendapatan komprehensif (comprehensive income).
Laporan laba rugi memuat beberapa indikator profitabilitas lainnya. Laba kotor
(gross profit) yang disebut margin kotor (gross margin) merupakan selisih antara
penjualan dan harga pokok penjualan. Laba kotor mengindikasikan seberapa jauh
perusahaan mampu menutup biaya produknya. Indikator ini tidak relevan
khususnya untuk perusahaan jasa dan teknologi, dimana biaya produksi hanyalah
bagian kecil dari total biaya.
3. Laporan Ekuitas Pemegang Saham
Laporan perubahan ekuitas (statement of shareholders equity) menyajikan
perubahan-perubahan pada pos-pos ekuitas. Laporan ini bermanfaat untuk
mengidentifikasi alasan perubahan klaim pemegang ekuitas atas aktiva
perusahaan.
4. Laporan Arus Kas
Laba biasanya tidak sama dengan arus kas bersih, kecuali sepanjang hidup
perusahaan. Karena akuntansi akrual menghasilkan angka yang berbeda dari
4. akuntansi arus kas; dan kita mengetahui bahwa arus kas penting dalam
pengambilan keputusan, diperlukan pelaporan atas kas masuk dan kas keluar.
Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan keluar bagi aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan perusahaan secara terpisah selama periode tertentu.
Informasi arus kas operasi, yang termuat dalam laporan arus kas mencakup
konsep yang lebih luas. Laporan arus kas tidak hanya memfokuskan diri pada
biaya dan penghasilan, melainkan juga berfokus pada kebutuhan kas pada
aktivitas yang dilakukan perusahaan, seperti investasi pada piutang pelanggan dan
persediaan. Laporan arus kas memfokuskan pada aspek likuiditas dan tidak
mengukur profitabilitas, karena tidak mencakup pos-pos biaya dan penghasilan.
Sebagai pengukur kinerja, arus kas tidak mengalami distorsi dibandingkan
dengan angka laba bersih. Hal ini terjadi karena sistem akrual yang
menghasilkan angka laba bergantung pada akrual, defferal, alokasi dan penilaian,
yang semuanya ini melibatkan subyektifitas yang lebih tinggi. Laporan arus kas
disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi historis mengenai perubahan
kas dan setara kas dari suatu perusahaan, dengan mengklasifikasikan arus kas
berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama periode akuntansi
tertentu.
3.Analisis Terhadap Aktivitas Pendanaan
Aktivitas bisnis didanai dengan kewajiban atau ekuitas, atau keduanya. Kewajiban
merupakan utang untuk mendapatkan pendanaan yang membutuhkan pembayaran
di masa depan dalam bentuk uang, jasa atau asset lainnya. Kewajiban (liabilities)
merupakan klaim pihak luar atas asset dan sumber daya perusahaan kini dan masa
depan. Kewajiban dapat berupa pendanaan atau operasi dan biasanya didahulukan
daripada pemegang ekuitas. Kewajiban pendanaan (financing liabilities)
merupakan seluruh bentuk pendanaan kredit seperti wesel bayar jangka panjang
dan obligasi, pinjaman jangka pendek, dan sewa. Kewajiban operasi (operating
liabilities) merupkan kewajiban yang timbul dari operasi seperti kreditor
perdagangan, kredit yang ditangguhkan, dan kewajiban pension. Ekuitas (equity)
merupakan klaim pemilik atas asset bersih perusahaan.
KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar
Kewajiban Lancar (atau jangka pendek) merupakn kewajiban yang pelunasannya
memerlukan penggunaan asset lancer atau munculnya kewajiban lancer lainnya.
Periode yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban adalah periode mana
yang lebih panjang antara satu tahun dan satu siklus operasi perusahaan. Pada
5. praktiknya, kewajiban lancer dicatat pada nilai jayuh temponya, bukan pada nilai
sekarangnya, karena pendeknya waktu penyelesaian utang.
Terdapat duan jenis kewajiban lancer. Jenis pertama timbul dari aktivitas
operasi, meliputi utang pajak, pendapatan diterima di muka (unearned revenue),
uang muka, utang usaha, dan beban operasi akrual lainnya, seperti utang gaji.
Jenis kedua kewajiban lancar timbul dari aktivitas pendanaan, meliputi pinjaman
jangka pendek, bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dan utang bunga.
Banyak kesepakatan pinjaman yang memuat persyaratan untuk melindungi
kreditor. Apabila terjadi default (ketidaksanggupan membayar utang) misalnya,
dalam menjaga rasio financial tertentu seperti rasio utang terhadap ekuitas, ketika
utang terjatuh tempo dan harus segera di bayar. Bagian utang jangka panjang yang
jatuh tempo tesebut harus dikategorikan sebagai utang lancar.
Kewajiban Tak Lancar
Kewajiban yak lancar (atau jangka panjang) merupakan kewajiban jatuh
temponya tidak dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang lebih
panjang. Kewajiban ini meliputi pinjaman, obligasi, utang dan wesel bayar.
Kewajiban tak lancar beragam bentuknya, dan penilaian serta serta
pengukurannya memerlukan pengungkapan atas seluruh batasan dan ketentuan.
Mengungkapan meliputi tingkat bunga, tanggal jatuh tempo, hak konversi, fitur
penarikan dan provisi subordinasi.
Salah satu hal masalah timbul apabila utang jangka panjang diukur dengan nilai
wajar adalah bahwa nilai utang jangka panjangperusahaan yang dilaporkan akan
turun ketika posisi kredit perusahaan memburuk (yaitu apabila kelayakan kredit
yang buruk akan menurunkan nilai pasar obligasi). Penurunan dalam nilai obligasi
yang dilaporkan akan menghasilkan laba bagi perusahaan.
Insentif bagi leasee untuk menstrukturkan sewa sebagai operating lease terkait
dengan dampak operating lease terhadap neraca dan laporan laba rugi. Ringkasan
dampak pada laporan keuangan ini adalah :
1) Operating lease menyajikan kewajiban lebih rendah dari seharusnya dengan
tidak menyajikan pendanaan sewa dalam neraca, hal tersebut juga
menaikkan rasio solvabilitas yang sering digunakan dalam analisis kredit.
2) Operatig lease menyajikan aset lebih rendah dari seharusnya. Hal ini dapat
meningkatkan rasio tingkat pengembalian investasi, terutama rasio
perputaran aset (asset turnover ratios).
3) Operating lease menunda pengakuan beban dibandingkan dengan capital
lease. Artinya, operating lease melaporkan laba lebih tinggi di awal masa
sewa dan melaporkan laba lebih rendah di akhir masa sewa.
6. 4) Operating lease menyajikan kewajiban lancar lebih rendah dari seharusnya
dengan tidak menyajikan porsi pembayaran pokok yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun dalam neraca. Hal tersebut meningkatkan rasio lancar dan
pengukuran likuiditas lainnya.
5) Operating lease memasukkan bunga dalam beban sewa. Dengan demikian,
operating lease menyajikan lebih rendah dari yang seharusnya laba operasi
dan beban bunga. Hal tersebut menaikkan coverage ratio seperti times
interest earned.
4.Analisis Terhadap Aktivitas Investasi
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI A. Aktivitas Antar Perusahaan (
Intercompany Activities ) 1. Investasi Antar Perusahaan Investasi antarperusahaan
( intercorporate investments ) merupakan investasi oleh satu perusahaan dalam
efek-efek (sekuritas atau surat berharga) ekuitas perusahaan lainnya. Induk
perusahaan ( parent ) merupakan pihak yang mengendalikan, umumnya melalui
kepemilikan efek ekuitas. Aktivitas entitas legal terpisah lainnya disebut sebagai
anak perusahaan ( subsidiary ). Hubungan induk perusahaan-anak perusahaan (
parent-subsidiary ) terjadi saat satu perusahaan memiliki seluruh atau sebagian
besar efek ekuitas dengan hak suara perusahaan lain. a. Laporan Keuangan
Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi ( consolidated financial statements )
melaporkan hasil operasi dan kondisi keuangan induk perusahaan berikut anak
perusahaannya dalam satu set laporan keuangan. Akun investasi dalam laporan
keuangan induk perusahaan merupakan bukti kepemilikan saham dalam anak
perusahaan b. Teknik Dasar Konsolidasi Konsolidasi terdiri atas dua langkah,
agregasi dan eliminasi. Pertama, laporan keuangan konsolidasi menambahkan
aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban anak perusahaan ke akun-akun terkait
dalam laporan keuangan induk perusahaan. Langkah kedua adalah mengeliminasi
"transaksi antarperusahaan."
5.Analisis Terhadap Aktivitas Operasi
Konsep Laba-pengulangan
Laba ekonomi mengukur perubahan bersih kekayaan pemegang saham selama
satu periode dan pada umumnya sama dengan arus kas bersih satu periode di
tambah perubahan nilai sekarang arus kas yang diharapkan terjadi di masa datang.
Laba tetap merupakan suatu estimasi dari rata – rata laba stabil yang diharapkan
akan diperoleh suatu usaha sepajang usianya dengan mempertimbangkan kondisi
7. usahanya saat ini. Laba ekonomi mengukur perubahan nilai pemegang saham,
laba tetap merupakan proporsi langsung dari nilai perusahaan.
Laba akuntansi tidak untuk mengukur laba ekonomi dan laba tetap. Laba
akuntansi terdirti dari 3 komponen : komponen yang tetap atau berulang,
komponen sementara, dan komponen yang tidak relevan terhadap nilai. Tugas
analisis adalah mengindentifikasi ps berulang dan tidak berulang untuk
menentukan laba inti. Akuntansi mulai mengadopsi konsep penilaian wajar.
Mengukur Laba Akuntasi
Komponen dari laba akuntansi adalah pendapatan (keuntungan) dan beban
(kerugian). Pendapatan merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau yang akan
diperoleh yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung.
Keuntungan erupakan arus kas masuk yang diperoleh atau akan diperoleh yang
berasal dari tansaksi dan peristiwa yang tidak berhubungan dengan aktivitas usaha
perusahaan yang masih berlangsung. Pendapatan berdasarkan kelangsungan usaha
dan keuntungan tidak berulang.
Beban merupakan arus kas keluar yang terjadi, arus kas yang akan terjadi, atau
lokasi arus kas keluar masa lalu yang berasal fari aktivitas usaha perusahaan yang
masih berlangsung. Kerugian merupakan penurunan aset bersih perusahaan yang
berasal dari aktivitas sampingan atau insidentalsuatu perusahaan