1. CHRONIC KIDNEY DISEASE
Disusun Oleh
RAHAYU
110 2009 233
Pembimbing : dr. Didiet Pratignyo, Sp.PDFINASIM
KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CILEGON
2. Definisi
Chronic Kidney Disease (CKD)menurut NKF-K/DOQI
adalah:
Kerusakan ginjal > 3 bulan, struktural atau fungsional
dengan atau tanpa penurunan LFG
Kelainan patologi atau
Tanda kerusakan ginjal dalam darah ataupun urine
atau pada pemeriksaan imaging
LFG < 60mL/m/1,73m², > 3 bulan dengan atau
tanpa kerusakan ginjal
CKD meruapakan gangguan fungsi ginjal yang
menahun bersifat progresif dan irreversibel.
3. Klasifikasi CKD
Derajat/Stage Penyakit
Diagnosis Etiologi
Klasifikasi atas dasar penyakit dibuat berdasarkan
LFG yang dihitung dengan rumus Kockcroft-Gault:
LFG (ml/mnt/1,73m2)
= (140 – umur) X BB*)
72 X kreatinin plasma
(mg/dl)
*) pada perempuan dikalikan 0,85
4.
5. Klasifikasi Atas Dasar Diagnosis Etiologi
Penyakit
Tipe Mayor
Penyakit ginjal
diabetes
DM tipe 1 dan 2
Penyakit ginjal non
diabetes
*Penyakit glomerular
(autoimun, infeksi sistemik, obat, neoplasia)
*Penyakit vaskular
(penyakit pembuluh darah
besar, HT, mikroangiopati)
*Penyakit tubulointerstitial
(pielonefritis
kronik, batu, obstruksi, keracunan obat)
*Penyakit kistik
(ginjal polikistik )
Penyakit pada
Transplantasi
Rejeksi kronik
Keracunan obat (siklosporin, takrolimus)
Penyakit recurrent (glomerular)
Transplantasi gromerulopathy
9. GAMBARAN LABORATORIS
TES KLIREN KREATININ : LFR pada umumnya ↓
KIMIA DARAH : urea/BUN ↑, serum kreatinin↑, dapat
terjadi hipoalbunemia, dislipidemia, hiperfosfatase.
DARAH LENGKAP : Hb, trombosit, hematokrit, Fe
serum dan feritin ↓ , lekosit ↑
ANALISA GAS DARAH : pH ↓, pCO, HCO3, dan
kadang-kadang terjadi penurunan pO2.
HAPUSAN DARAH : leukosit ↑, trombosit ↓ dan
eritrosit normokrom normositer.
PEMERIKSAAN URINE : dapat terjadi
hematuri,
proteinuri, albuminuri, bakteriuri.
9
10. PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Intravenous Infusion Pyelographi (IVP) : menilai sistem
pelviokalises dan ureter.
USG : menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkim
ginjal, anatomi ureter proksimal, kandung kemih dan
prostat.
Ro thorak : mengetahui tanda-tanda kardiomegali dan
odema paru.
EKG : untuk mengetahui kemungkinan hipertropi
ventrikel kiri dan kanan, tanda-tanda perikarditis,
disritmia, gangguan elektrolit.
10
12. Penatalaksanaan
Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya
Pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid
Memperlambat pemburukan fungsi ginjal
Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular
Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi
Terapi penggti ginjal berupa dialisis atau transplantasi
ginjal
13. Management of Patients with Chronic Kidney Disease
Early Detection of CKD
Interventions that delay progression
Prevention of Uremic Complications
(GFR < 60 cc/min/1.73 m2)
Modifcation of Comorbidity
Preparation for Renal Replacement Therapy
(GRF < 30 cc/min/1.73m2)
ACE Inhibitors
Anemia
Cardiovascular Disease
Education
An "ESRD Clinic"
ARBs
Osteodystrophy
Kidney Transplant Evaluation
Choice of Dialysis Modality
BP Control
Malnutrition
Pre-emptive Transplantation
Timely Dialysis Access Placement
Blood glucose control
Reduced Functioning and Well-being
Timely Dialysis Initiation
14. Derajat
LFG
(ml/mnt/1,73m
2)
Rencana Tatalaksana
I
≥ 90
Terapi penyakit dasar, kondisi
komorbid, evaluasi pemburukan fungsi
ginjal, memperkecil resiko
kardiovaskular
II
60-89
Menghambat pemburukan fungsi ginjal
III
30-59
Evaluasi dan terapi komplikasi
IV
15-29
Persiapan untuk terapi pengganti
ginjal
V
≤ 15
Terapi pengganti ginjal
15. 1.
Pembatasan asupan protein
Dilakukan pada LFG ≤ 60 ml/menit.
Asupan protein : 0,6 – 0,8gr/kgBB/hari 0,35 - 0,50gr
diantaranya protein dengan nilai biologis tinggi.
Protein tidak disimpan dalam tubuh dipecah menjadi
urea dan substansi nitrogen lain akan dieksresi ginjal
Asupan protein tinggi penimbunan substansi nitrogen
dan ion anorganik lain uremia
Asupan protein berlebih perubahan hemodinamik
ginjal meningkatkan aliran darah dan tekanan
intraglomerulus (intraglomerulus hyperfiltration)
meningkatkan perburukan fungsi ginjal
16. 2. Terapi farmakologis
Untuk mengurangi HT intraglomerulus
Obat anti HT menurangi resiko kardiovasular dan
perlambat perburukan fungsi ginjal (<< hipertensi
intergomelurus dan hipertrofi glomerulus)
ACE Inhibitor memperlambat perburukan fungsi
ginjal
17. 3. Pembatasan Cairan dan Elektrolit
Bertujuan mencegah terjadinya edema dan komplikasi
kardiovaskular
Air yang masuk tubuh harus sama dengan air yang
keluar tubuh
Air yang keluar tubuh = insensible water loss (IWL) 500 –
800 ml/hari (sesuai luas permukaan tubuh) + jumlah urin.
Pantau asupan kalium dan natrium
Kalium. Hiperkalemi aritmia jantung. Anjuran: 3,5 –
5,5 mEq/lt.
Natrium. Mengendalikan HT dan edema. Disesuaikan
dengan tingginya TD dan derahat edema
18. 4. Terapi Pengganti Ginjal
Dilakukan pada penderita penyakit ginjal kronik
stadium 5 (LFG < 15ml/mnt)
Hemodialisis
Peritoneal dialisis
Transplantasi ginjal
21. KOMPLIKASI
Deraj
at
Penjelasan
LFG
(ml/mnt)
Komplikasi
I
Kerusakan ginjal
dengan LFG normal
≥ 90
-
II
Kerusakan ginjal
dengan penurunan
LFG ringan
60 – 89
Peningkatan TD
III
Penurunan LFG
sedang
30 – 59
Hiperfosfatemia, hipokalsemia,
anemia, hiperparatiroid,
hipertensi, hiperhomosisteinemia
IV
Penurunan LFG
berat
15 – 29
Malnutrisi, asidosis metabolic,
cenderung hyperkalemia,
dyslipidemia
V
Gagal ginjal
< 15
Gagal jantung, uremia