Protista adalah organisme eukariotik uniseluler atau multiseluler yang belum berdiferensiasi. Mereka dapat berupa autotrof, heterotrof, atau parasit dan ditemukan di tempat lembab. Protista diklasifikasikan menjadi jamur, tumbuhan, dan hewan protista berdasarkan cirinya.
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Protista
1.
2. Apa itu Protista
Protista itu
Hewan, Tumbuhan atau Jamur yang Uniseluler atau
Multiseluler yang belum berdiferensiasi.
Protista dapat ditemukan di tempat yang lembab – basah
atau sebagai parasit & hidup berkoloni.
Eukariotik Uni/Multiseluler yang memiliki Endomembran.
3. Ciri umum Protista
Eukariotik
Ada yang berdinding sel dan Tidak berdinding sel.
Protista Autotrof, Heterotrof dan Parasit.
Uniseluler dan Multiseluler yang belum
berdiferensiasi.
6. Protista Jamur
Protista jenis ini memiliki ciri
Berdinding sel dan berbentuk Hifa
Heterotrof secara Absorbsi dan Saprofit (pengurai)
Filum Jamur Air (Oomycota)
Filum Jamur Lendir Plasmodial (Myxomycota)
Filum Jamur Lendir Seluler (Acrasiomycota)
7. Jamur Air (Oomycota)
Uniseluler & tdk punya kloroplas (heterotrof)
Dinding sel terbuat dari Selulosa
Memiliki sel biflagellata
Hifa tidak bersekat (Senositik)
Reproduksi Aseksual (zoospora) dan Seksual
(oospora)
11. Jamur Lendir Plasmodial (Myxomycota)
Heterotrof Fagosit
Mengalami masa plasmodium
Plasmodium berwarna kuning (generally)
Plasmodium selesai, Sel berdifrensiasi
Memiliki sel Biflagel
Seksual = Syngamy
Aseksual = Sporangium
12. Reproduksi
1. Plasmodium tumbuh.
2. Cuaca tak mendukung,
Plasmodium membentuk
stalk.
3. Didalam sporangium, Meosis
= spora haploid.
4. Lingkungan mendukung,
Spora menjadi
biflagel/amoeboid.
5. Syngamy = 2n.
6. Nukleus zygot mitosis =
plasmodium muda (2n)
14. Jamur Lendir Seluler (Acrasiomycota)
Berpigmen kuning (generally)
2 Fase: Hewan & Tumbuhan
Cara mendapatkan makanan = plasmodium
Plasmodium akan berhenti saat akan reproduksi
15. Reproduksi
1. Sel haploid (n) membentuk
agregat
2. Agregat migrasi
3. Sudah menetap & Fruktasi
4. Fruktasi => fruiting body
5. Spora bebas
6. Spora jatuh => berkembang
jadi amoeba
7. Ameboid makan
9. Syngamy = 2n
10. Zygot memakan ameboid
lain
11. Zygot pecah = ameboid
(n) baru keluar
17. Protista Hewan (Protozoa)
Cirinya antara lain
Tidak berdinding sel
Autotrof secara Fagotrof
Filum Rhizopoda (Sarcodina)
Filum Ciliata (Ciliophora)
Filum Flagellata (Mastighopora)
Filum Sporozoa (Apicompleksa)
18. Cilliata
Bergerak dengan rambut getar.
Membran sel oleh Pelikel (glikoprotein/protein)
Memiliki cilliata dan trikosis
Memiliki 2 Nukleus
Seksual dan Aseksual
19. Corallina officinalis
Didinium
• Berbentuk seperti sandal
• Hidup bebas di air tawar sebagai
pemangsa bakteri
• Predator uniseluler di perairan,
sebagai pemangsa paramecium
20. Sarcodina
Bergerak menggunakan kaki semu
Hidup di alam bebas (tempat yang lembap) dan
tubuh manusia sebagai parasit
Reproduksi secara aseksual
21. Entamoeba Ginggivalis
Difflugia
• Hidup sebagai parasite pada gigi
dan gusi manusia
• Menyebabkan radang gusi
• Hidup di air tawar
• Mengeluarkan lendir yang
menyebabkan butiran pasir dapat
melekat
23. Trichomonas Vaginalis
Giardia lamblia
• Parasit pada wanita, penyebab
penyakit keputihan
• Menginfeksi usus manusia dan
menyebabkan diare serta kejang
usus (giardiasis)
• Penyebarannya melalui air minum
yang terkontaminasi feses
penderita
25. Plasmodium Vivax
Toxoplasma gondii
• Penyebab malaria tertiana
• Hidup sebagai parasit di jaringan
hati manusia selama bertahun-
tahun
• Banyak ditemukan di Papua New
Guinea
• Penyebab penyakit toksoplasmosis
• Pada ibu hamil, dapat menyebabkan
cacat atau kematian janin
34. Chlorophyta (Ganggang Hijau)
Berklorofil A & B, berpigmen Karoten & Xantofil
Uni = Flagel, Multi = Benang (Fibrin) / Lembaran
Dinding sel dari selulosa
Cadangan makanan = Amilum, Protein & Minyak
Reproduksi Seksual dan Aseksual
35. Chlorella
Volvox
• Hidup berkoloni.
• Berbentuk bola-bola.
• Seksual dengan anteridium &
oogonium.
• Habitat = Air tawar.
• Uniseluler berbentuk bola-bola kecil.
• Dinding sel dari selulosa.
• Vegetatif membelah diri dan spora.
36. Spirogyra
Ulothrix
• Habitat = Air tawar/Laut.
• Melekat pada medium dengan
holdfast (akar).
• Aseksual = Fragmentasi.
• Habitat = Air tawar.
• Bentuknya fibrin dan berlendir.
• Aseksual Fragmentasi
• Seksual Konjugasi
39. Euglenophyta
Disebut juga Euglenozoa (karena sifat hewan)
Tidak memiiki dinding sel
Flagellata Uniseluler
Memiliki Klorofil A & B dan pigmen Karoten
Fotoautotrof & Heterotrof
Cad Makanan = Polisakaridan paramilon
Reproduksi Aseksual (Pembelahan Sel)
40. Euglena viridis
• Species paling terkenal di Euglena,
hidup di air tawar.
• Berwarna hijau karena memiliki
klorofil yang tersmpan di kloroplas.
Euglena sanguinea
• mempunyai astaxanthin sangat
banyak sehingga menyebabkan air
kolam berwarna merah.
• Beracun
• Hidup di air tawar
42. Chrysophyta(Alga keemasan)
Berdinding sel (hemiselulosa, pectin atau silica)
Memiliki Klorofil A & C dan pigmen Xantofil
Cad makanan = Lemak & Karbohidrat
Fotoautotrof (generally)
Aseksual (spora dan pembelahan sel)
Ada juga yang miksotrofik dan ada juga yang pseudopia.
Xanthophyceae
Chrysopyceae
Bacillariophyceae
44. Vaucheria litorea
Tribonema bombycina
• Habitat air tawar
• Berbentuk filamen
Habitat = air laut
Klorofil a, klorofil b, klorofil c,
betakaroten, karotenoid diadinoxathin
48. Navicula bullata ??
Pinnularia viridis
• Hidup di air tawar.
• Ganggan kersik.
• Dinding sel dari campuran bahan
organic dan silica.
• Salah satu penghasil oksigen
terbanyak (1/4).
49. Pyrrophyta (Ganggang Api)
Sering disebut juga Dinoflagellata
Uniseluler, Poligonal & memiliki flagel
Memiliki klorofil A & C, Fikobilin, Dinoxantin dan Xantofil
Ganggang api karena memiliki fosfor yang berpendar
Ada yang menghasilkan racun => red tide
Reproduksi aseksual.
Foto Autotrof
50. Pfiesteria piscicidia
Noctiluca Scintillans
• Menghasilkan racun = Neurotoksin
• Menyebabkan kematian ikan
• Habitatnya di laut
Disebut juga Sea Sparkle,
merupakan jenis dinoflagelata
yang memiliki bioluminescence
(kemampuan mengeluarkan
cahaya secara alami). Ukuran
dari organisme ini sekitar 200
hingga 2,000 µm.
51. Phaeophyta (Ganggang Cokelat)
Klorofil A, C dan Xantofil
Berpigmen Coklat yang dominan (fukosantin)
Dinding sel (pectin & asam alginat).
Reproduksi Aseksual (Fragmentasi) & Seksual
(isogamy / anisogamy).
54. Rhodophyta (Ganggang Merah)
Klorofil A, D dan Karoten
Pigmen fikobilin (fikoeritrin dan fikosianin)
Pigmen itu membantu menangkap sinar matahari di
laut dalam
Multiseluler (generally)
Bentuk benang atau lembaran
55. Corallina officinalis
Porphyra umbilicalis
• Mengandung kalsium karbonat
pada dinding selnya
• Banyak digunakan dalam industry
kosmetik
Sering digunakan untuk bahan makanan
sushi sehingga sering disebut juga nori
62. - klorofil a: menghasilkan warna hijau
biru
- klorofil b: menghasilkan warna
hijau kekuningan
- klorofil c: menghasilkan warna hijau
coklat
- klorofil d: menghasilkan warna
hijau merah