Dokumen tersebut membahas tentang produksi benih karet, perkecambahan benih rekalsitran, seleksi benih kelapa, dan penyimpanan benih rekalsitran. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tahapan produksi benih karet mulai dari pengumpulan dan pemilihan biji, pengecambahan, hingga pemindahan kecambah.

1. Sumber : materi perkuliahan yang
telah diringkas
Bismillah
22 November 2013

2. 1.Produksi benih karet
 Bahan tanam yang direkomendasikan adalah yang diperoleh dengan
cara okulasi (grafting) antara batang bawah (rootstock) dan mata
entres dari batang atas (scion) unggul yang dipersiapkan di
pembibitan.
 Pengumpulan dan pemilihan biji
 Benih diambil dari pohon induk yang berumur minimal 10
tahun
 Benih yang baik adalah bila dipantulkan di atas lantai semen
akan melenting
 Pengecambahan benih
 Media kecambah berupa campuran pasir, serbuk gergaji dan
tanah ditempatkan pada kotak bedengan
 Benih yang telah diseleksi kemudian disemaikan dan
dikecambahkan
 Bedengan diberi naungan
 Penyiraman dilakukan dua kali
 Pemindahan Kecambah
 Kecambah yang baik adalah kecambah yang muncul pada 5-21
hari setelah disemai
 Pemindahan sebaiknya dilakukan apabila kecambah telah
mencapai stadia mentis
 Kecambah yang ditumbuhkan
 Benih yang berkecambah dipindahkan dalam polibag dan
selanjutnya dapat diokulasi langsung hingga tumbuh menjadi
bahan tanam payung satu
>Dasar-Dasar Ilmu Pertanian<

3. 2.Perkecambahan benih rekalsitran
 Tipe kecambah :
 Epigeal & hipogeal
 Terkdang bergantung posisi benih
 Posisi benih
 Faktor yang mempengaruhi
 Faktor Internal : viabilitas & vigor
benih, dormansi dan ukuran benih
 Faktor eksternal : media
perkecambahan, posisi benih dan seed
treatment
 Aturan Uji daya Berkecambah
 Longevitas pendek
 Peka terhadap dehidrasi
 Pemilihan media
 Bervariasinya ukuran benih
>Dasar-Dasar Ilmu Pertanian<

4. 3.Seleksi benih kelapa
 Pedoman:
 Undang-Undang No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem
Budidaya Tanaman
 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 1995 tentang
Perbenihan Tanaman.
 Peraturan Pemerintah No. 102 tahun 2000 tentang
Standardisasi Nasional.
 Surat Keputusan Menteri Pertanian No.
170/Kpts/OT.210/3/2002 tentang Pelaksanaan
Standardisasi Nasional di bidang Pertanian.
 Surat Keputusan Menteri Pertanian No.
803/Kpts/OT.210/7/1997 tentang Sertifikasi dan
Pengawasan Mutu Benih Bina.
 Pedoman Standar Mutu Benih Tanaman
Perkebunan, Publ.B/II.2/Nih.Bun/97. Direktorat
Perbenihan, Direktorat Jenderal Perkebunan tahun
1996/1997.
>Dasar-Dasar Ilmu Pertanian<

5. 4.Penyimpanan benih rekalsitran
 Pertimbangan Penyimpanan
 Banyak jenis yang buahnya masak pada
permulaan atau pertengahan
 Beberapa jenis musim buahnya tidak terjadi
 Benih harus mengalami transportasi ke tempat
tujuan
 Produksinya kurang mencukupi
 Usaha penyimpanan benih yang bersifat rekalsitran
sudah banyak dilakukan namun hasil yang diperoleh
masih merupakan penyimpanan jangka pendek
 Faktor-faktor Yang Berpengaruh Rekalsitran
 Dessication Injury
 Chilling Injury
 Microbial Contamination
 Germination During Storage
 Oxygen Requirements
>Dasar-Dasar Ilmu Pertanian<