Kerajaan Hindu Banjar merupakan kerajaan Hindu yang pernah berdiri di Kalimantan Selatan sebelum berubah menjadi Kesultanan Banjar yang bercorak Islam. Kerajaan Negara Daha adalah kelanjutan dari Kerajaan Negara Dipa dan berpindah ibu kota ke Muara Haluk pada tahun 1449. Kerajaan ini dipimpin oleh beberapa raja hingga akhirnya digantikan oleh Kesultanan Banjar pada tahun 1526 di bawah pimpinan
2. PENDAHULUAN
Kerajaan negara daha adalah kerajaan hindu yang
pernah berdiri dikalimantan selatan.
Kerajaan negara daha merupakan pendahulu
kesultanan banjar.
Kerajaan negara daha merupakan kelanjutan dari
kerajaan negara dipa yang saat itu berkedudukan
dikuripan atau candi agung.
Kerajaan negara daha yang merupakan salah satu
rangkaian pemerintahan yang kelak menjelma
menjadi kesultanan banjar yang bercorak islam.
3. A.Sejarah Munculnya Kerajaan Negara
Daha
Sejarah kerajaan negara daha dimulai dari kerajaan
nan sarunai dan kerajaan negara dipa.Dimulai dari
kerajaan nan sarunai,eksitensi kerajaan nan sarunai
bertahan cukup lama.Memasuki abad ke-14.
Benih-benih keruntuhan kerajaan ini mulai
muncul.Kerajaan majapahit yang berpusat di Trowula
Mojokerto,jawa timur,berambisi untuk
menguasainya.Pada sekitar tahun 1355 masehi Hayam
wuruk penguasa kerajaan majapahit waktu itu,
4. Memerintahkan panglimanya yang bernama “Empu
Jatmika” untuk menaklukan kerajaan nan
sarunai.Akhirnya,kerajaan nan sarunai menjadi
bagian dari kerajaan Majapahit.
Empu Jatmika kemudian membangun kerajaan baru
dipulau Hujung Tanah yang merupakan bekas
wilayah kekuasaan kerajaan nan sarunai.kerajaan
baru ini dinamakan kerajaan negara dipa.Nama dipa
diambil dari bahasa Dayak yakni yang terletak
diseberang.Pemberian nama kerajaan yang terletak
diseberang ini mungkin sangat mengacu pada letak
kerajaan dipa yang terletak diseberang lautan jika
ditempuh dari kerajaan majapahit yang berlokasi
dijawa.
5. Kerajaan negara dipa yang mulai berdiri pada tahun
1365 masehi itu hanya bertahan kurang dari 1 abad
saja.keruntuhan negara dipa berawal dari
kepemimpinan Raden Sakur Sungsang atau yang
dikenal juga dengan nama Raden Maharaja Sari
Kaburangan yang berkuasa sejak tahun 1448
masehi.Pada masa inilah kerajaan negara dipa
memulai keruntuhannya dan pada akhirnya
digantikan oleh sebuah kerajaan baru,yaitu kerajaan
Negara Daha.
6. Maharaja Sukarama,Raja Negara Daha telah
berwasiat agar penggantinya adalah cucunya Raden
Samudera,anak dari putri galuh intan sari.Ayah dari
Raden Samudera adalah Raden Manteri Jaya,putra
dari Raden Begawan,saudara Sukarama. Wasiat
tersebut menyebabkan Raden Samudera terancam
keselamatannya karena para pangeran juga
berambisi sebagai pengganti Sukarama yaitu
pangeran bagalung,pangeran mangkubumi dan
pangeran tumenggung.Sepeninggal
sukarama,pangeran mangkubumi putra sukarama
menjadi raja negara daha,selanjutnya digantikan
Pangeran tumenggung yang juga putra sukarama.
7. Raden Samudera sebagai kadidat raja dalam wasiat
Sukarama terancam keselamatannya,tetapi berkat
pertolongan Arya Taranggana,mangkubumi kerajaan
daha,ia berhasil lolos ke hilir sungai barito,kemudian
ia dijemput oleh patih (kepala kampung
Banjarmasin) dan dijadikan raja banjarmasin sebagai
upaya melepaskan diri dari kerajaan negara daha
dengan mendirikan bandar perdagangan sendiri dan
tidak mau lagi membayar umpeti.Pangeran
Tumenggung,raja terakhir kerajaan negara daha
akhirnya menyerahkan regalia kerajaan kepada
kepada keponakannya pangeran samudera,Raja dari
Banjarmasin.
8. Setelah mengalami masa peperangan dimana
Banjar mendapat bantuan dari daerah pesisir
kalimantan dan kesultanan Demak.Hasil akhirnya
kekuasaan kerajaan beralih kepada Pangeran
samudera yang menjadi sultan banjar yang
pertama,sementara pangeran Tumenggung
mundur ke daerah pendalaman dengan seribu
penduduk.
9. Beralihnya kerajaan negara dipa menjadi kerajaan
negara daha terjadi pada masa pemerintahan
Raden Sekar Sungsang.Terdapat peristiwa yang
mewarnai pemerintahan negara dipa pada masa
sebelum dan hingga Raden Sekar Sungsang
dinobatkan menjadi raja.Raja terakhir kerajaan
dipa ini telah menikahi ibunya sendiri,yaitu Ratu
Kalungsu.
Ratu kalungsu adalah pemimpin kerajaan negara
dipa pasca ditinggalkan oleh suaminya.
10. Pada tahun 1448 masehi,raden sekar sungsang
dinobatkan sebagai pemimpin kerajaan negara dipa
dan berhak menyandang gelar sebagai maharaja
sebagai symbol tertinggi penguasa.setahun setelah
maharaja raden sari kaburangan berkuasa dikerajaan
negara dipa.ia memindahkan kedudukan pusat
pemerintahan ke muara haluk atau ditempat sekarang
dikenal dengan nama negara.Sejak tahun 1449 masehi
itulah kerajaan negara daha resmi berdiri.kerajaan
negara berdiri,Ratu Kalungsu yang masih tinggal
dibekas istana kerajaan negara dipa menghilang
secara misterius bersama 500 orang penggiringnya.
11. Pada waktu yang hampir bersamaan,Sang
mangkubumi ,lambung mangkurat meninggal
dunia.pengganti lambung mangkurat adalah
arya taranggana untuk mendampingi
maharaja sari kaburangan mengelola
pemerintahan kerajaan negara daha.
Tampilnya maharaja sari kaburangan sebagai
raja dikerajaan negara daha merupakan
peristiwa yang menandai pulihnya kembali
hegamoni etnis suku dayak sebagai penguasa
ditanah leluhurnya sendiri ,sama seperti yang
berlaku pada kerajaan nan sarunai dahulu.
12. Di dalam tubuh maharaja sari kaburungan
memang mengalir darah jawa dari
majapahit yang diwarisinya dari kakek
buyutnya yakni pangeran
suryanata.Namun,darah jawa itu sudah
semakin memudar karena maharaja sari
kaburungan merupakan generasi ke-4 alias
buyut.ini berarti secara genetic,darah
mengalir di dalam tubuhnya didominasi
darah suku dayak.
13. Era pemerintah maharaja sari kaburangan
berakhir pada tahun 1486
masehi.selanjutnya tahta tertinggi
pemerintahan kerajaan negara daha
dilanjutkan oleh Raden Paksa yang
kemudian menyandang gelar sebagai
maharaja sukarama.pada masa
pemerintahan raja ke-2 kerajaan negara
daha ini tepatnya pada tahun 1511 masehi.
14. Kerajaan negara daha menerima kedatangan
orang-orang melayu semenanjung tersebut
melakukan migrasi massal seiring dengan
takluknya kesultanan melaka oleh bangsa
portugis.para imigran dari melaka ini
kemudian menetap di tepi kiri dan kanan
sungai kuin atau dimuara dan bergabung
dengan suku bangsa melayu lainnya.
15. Pada akhirnya era pemerintahan maharaja
sukarama terjadi pertikaian pada tahun 1515
masehi.Maharaja sukarama mengeluarkan
wasiat agar kelak kekuasaan tertinggi
dilimpahkan kepada cucunya yang bernama
raden samudera.kebijaksanaan ini mendapat
tentangan dari ketiga putra maharaja
sukarama,yakni pangeran arya
mangkubumi,pangeran tumenggung dan
pangeran bagalung.
16. Benih-benih perpecahan mulai tumbuh
dikalangan keluarga istana kerajaan negara
daha.ketika maharaja sukarama meninggal dunia
pada tahun 1525 masehi atau 10 tahun setelah
dikeluarkan wasiat yang menunjukkan Raden
Samudera sebagai calon raja.Terjadilah
perselisihan diantara keturunan maharaja
sukarama.putera sulung maharaja sukarama yakni
pangeran arya mangkubumi,yang merasa
dilangkahi oleh keponakannya sendiri,merasa
tidak terima dan kemudian merebut kerajaan
negara daha yang sebenarnya bukan menjadi
haknya.
17. Raden samudera yang masih berusia belia diungsikan
kehilir sungai barito,tepatnya dimuara kuin,terutama
oleh komunitas
orang-orang melayu.oleh orang-orang dayak,kampung
orang-orang melayu dimuara kuin itu dengan nama
“Banjar oloh masih”
Yang berarti kampungnya orang melayu dengan
kepemimpinannya yang bernama patih masih.Banjar
oloh masih lambat laun disingkat menjadi banjarmasin
hingga sekarang.Namun pada tahun 1525
masehi.itu,maharaja arya pangeran mangkubumi tewas
dibunuh.setelah arya meninggal dunia,pangeran
tumanggung menobatkan diri sebagai raja kerajaan
negara daha yang baru.
18. Sementara Raden Samudera,semakin mendapat
tempat dikalangan orang-orang melayu yang
bermukim dimuara kuin (Banjarmasin).Dalam
pelarian polotiknya,Raden Samudera melihat
bahwa banjarmasin merupakan kekuatan
potensial untuk mengadakan perlawanan
terhadap kerajaan negara daha.potensi
banjarmasin untuk menentang kekuatan pusat
akhirnya mendapat pengakuan ketika Raden
Samudera diangkat menjadi pemimpin oleh
kelompok melayu didaerah itu.
19. Pengangkatan raden samudera sebagai
pemimpin di banjarmasin melambangkan
terbentuknya kekuatan politik
tandingan.perpaduan cultural dan kelak
merupakan embrio bagi kelahiran orang banjar
dan kesultanan banjar.Terbentuknya kekuatan
politik baru di banjarmasin bagi raden
samudera merupakan kekuatan tandingan
untuk memperoleh haknya sebagai calon raja
yang sah di kerajaan negara daha.sedangkan
bagi kelompok melayu,independendi mereka
dibanjarmasin menjadi bentuk perlawanan
untuk tidak membayar pajak kepada kerajaan
negara daha.
20. Konflik yang terjadi kemudian adalah perang
saudara yang melibatkan kubu pangeran
tumenggung dengan pihak raden samudera.
Perang saudara antara keponakan dengan paman
ini memakan korban jiwa yang cukup besar.untuk
melawan pasukan kerajaan negara dahayang lebih
kuat,raden samudera meminta bantuan dari
kerajaan demak yang saat itu dipimpin oleh
sultan trenggono (berkuasa sejak tahun 1524
masehi).sultan trenggono menyanggupi
permintaan raden samudera dengan syarat,raden
samudera harus memeluk agama islam jika ia
berhasil memenangkan peperangan.
21. Pada tahun 1526 masehi,raden samudera berhasil
mengalahkan pangeran tumenggung dan resmi
menjadi penguasa tunggal dibekas wilayah
kerajaan negara daha.kemenangan raden
samudera menandai berakhirnya riwayat
kerajaan negara daha sekaligus menjadi awal dari
berdirinya kesultanan banjar yang bercorak
islam.setelah mengalahkan kerajaan negara
daha,raden samudera memeluk agama islam dan
menobatkan diri sebagai pemimpin kesultanan
banjar dengan gelar sultan suriansyah sejak 25
september 1526 masehi.
22. B.SILSILAH KERAJAAN NEGARA DAHA
# Berikut ini adalah daftar nama-nama raja yang pernah
duduk sebagai pemimpin kerajaan negara daha :
Maharaja sari kaburangan atau raden sekar sungsang
atau panji agung rama nata atau ki mas lelana (1448-
1486 masehi).
Maharaja sukarama atau raden paksa
(1486-1525 masehi)
23. Maharaja pangeran arya mangkubumi
(1525 masehi).
Maharaja pangeran tumenggung atau raden
panjang (1525-1526 masehi).
24. C.SISTEM PEMERINTAHAN
Dalam struktur politik pemerintahan kerajaan negara
daha ,raja adalah titik pusat kekuasaan raja negara
daha ebagai pemegang jabatan tertinggi dalam arti
kerajaan mempunyai kekuasaan yang sangat besar.Hal
ini terlihat dengan terdapatnya atribut-atribut
kerajaan seperti benda-benda pusaka,gelar atau mitos
yang berfungsi mengabsahkan kedudukan raja sebagai
penguasa.
25. Kedudukan raja dalam system pemerintahan
kerajaan negara daha diwarisi secara turun-temurun
sesuai dengan garis kekerabatan.
Wewenang raja pada dasarnya merupakan salah
satu komponen kekuasaan.kerabat raja berada pada
tataran kedudukan tinggi yang juga berhak
menguasai rakyat sebagai hambanya.Ada sejumlah
persyaratan yang harus dipenuhi oleh kandidat raja
atau putera mahkota,yakni :
26. Pangeran yang dipilih harus benar-benar
keturunan raja dari permaisuri.
Dapat berbuat adil kepada rakyat dan keluarga.
Terbuka untuk menerima saran dan kritik.
Tidak boleh memiliki sifat iri dan dengki.
Bersedia menyelesaikan setiap persoalan yang
ada melalui mufakat.
27. Apabila putra mahkota belum cukup umur
untuk menjabat sebagai raja,maka untuk
sementara kendali pemerintah kerajaan
dijalankan oleh system perwakilan yang terdiri
dari kerabat raja.
28. D.WILAYAH KEKUASAAN KERAJAAN NEGARA
DAHA
Keseluruhan kekuasaan kerajaan negara daha terbagi atas
dua bagian, yakni wilayah negara (kraton) dan daerah
teklukan. Bagian yang pertama, yakni wilayah negara
merupakan wilayah unit politik terbesar. Istilah negara
sendiri menunjukkan adanya suatu kawasan pemerintahan
di bawah seorang pengeuasa tertinggi yang memakai gelar
kehormatan maharaja di depan namanya dengan
pemerintahan yang merdeka. Wilayah negara juga disebut
wilayah inti yang merupakan pusat pemerintahan kerajaan
sekaligus berfungsi sebagai ibu kota negara.
29. Pusat pemerintahan kerajaan negara daha terletak
disebuah tempat yang dikenal sebagai muara
huluk.selain itu,kerajaan ini juga mempunyai
pelabuhan dan bandar dagang yang terletak
dimuara bahan.
Wilayah kekuasaan kerajaan negara daha meliputi
daerah-daerah yang sebelumnya menjadi wilayah
kekuasaan negara dipa,termasuk juga wilayah
taklukan.seperti tabalong,batang balangan,batang
pitap,batang amandit,batang
emas,saukadana,sambas,batang lawai,kota
waringin,kutai dan berau
30. E.BUKTI PENINGGALAN SEJARAH
Kerajaan negara daha masih memiliki koleksi
barang-barang atau pusaka yang berasal dari
kerajaan majapahit,antara lain :
Mahkota kerajaan
Gamelan yang bernama larasati
Gong yang bernama rambut peradah
Canang yang bernama macan papatuk
Tombak yang bernama pnutos
Dan keris yang bernama masagirang dan
jokopitoron.
31. Singasana emas
Payung kerajaan
Keris bernama baru lembah an naga salira dengan
sarungnya yang berbalut dari emas dan gagangannya
berlian
Sebilah pedang
5 buah tombak
Beberapa buah perisai yang terbuat dari emas dan
perak
Salah satu peninggalan arkeologi adalah penemuan
sebuah candi laras.candi ini terletak di pinggiran
desa margasari,kecamatan candi laras selatan.
32. F.KESIMPULAN
Kerajaan negara daha adalah sebuah kerajaan hindu
yang pernah berdiri dikalimantan selatan.kerajaan
negara daha adalah pendahulu kesultanan
banjar.kerajaan negara daha merupakan kelanjutan
dari kerajaan negara dipa yang saat itu berkedudukan
dikuripan atau candi agung.kerajaan negara daha yang
merupakan salah satu rangkaian pemerintah yang
kelak menjelma menjadi kesultanan banjar yang
bercorak islam.
33. #Berikut ini adalah daftar nama-nama raja yang
pernah duduk sebagai pemimpin kerajaan negara
daha :
Maharaja sri kaburangan atau Raden sekar
sungsang atau panji agung rama nata atau ki mas
lelana (1448-1486 masehi).
Maharaja sukarama atau Raden paksa
(1486-1535 masehi).
Maharaja pangeran atya mangkubumi
(1525 masehi)
Maharaja pangeran tumenggung atau Raden
panjang (1525-1526 masehi)
34. Sesuai tutur candi (Hikayat banjar versi
II),dikalimantan selatan telah berdiri suatu
pemerintahan dari dinasti kerajaan(keraton)
yang harus menerus berlanjut hingga daerah ini
digabungkan kedalam hindia belanda sejak 11
juni 1860,yaitu :
Keraton awal disebut kerajaan kuripan
Keraton I disebut kerajaan negara dipa
Keraton II disebut kerajaan negara daha
Keraton III disebut kesultanan banjar
Keraton IV disebut kerajaan martapura atau kayu
tangi