Dokumen tersebut membahas tentang pelayan yang memimpin dalam konteks Unit Misioner Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat. Terdapat penjelasan mengenai karakteristik pelayan yang memimpin, kepemimpinan misioner, kemampuan manajerial yang dibutuhkan, serta strategi pemantapan kualitas kepemimpinan unit misioner."
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
06. pelayan yang memimpin
1. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
“PELAYAN YANG MEMIMPIN”
MATERI BINA
CALON PENGURUS PELKAT DAN KOMISI
DEPARTEMEN PPSDI – PPK GPIB
2017
2. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
1. Memperkokoh pemahaman peserta tentang
fungsi pelayan yang memimpin
2. Agar peserta menerapkan peranannya
sebagai pelayan yang memimpin
3. Melengkapi peserta untuk mengenal potensi
diri dan potensi orang di sekitarnya
4. Memberikan hasil yang efektif saat berperan
sebagai pelayan yang memimpin
Tujuan
Materi
3. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
4. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
PENGANTAR
Moto GPIB:
Lukas 13:29
“Dan orang akan
datang dari timur dan
barat dan dari utara
dan selatan dan
mereka akan duduk
makan di dalam
Kerajaan Allah.”
Perspektif Mrk 10:45
“Karena anak manusia
juga datang bukan
untuk dilayani,
melainkan untuk
melayani dan untuk
memberikan nyawa-nya
menjadi tebusan bagi
banyak orang.“
Perspektif materi :
Pengurus Unit
Misioner dipanggil
untuk menjadi
pelayan Allah guna
memimpin umat
masuk ke dalam
Kerajaan Allah.
Pelayanan Tuhan Yesus
telah memimpin orang
kepada keselamatan
dan kehidupan yang
kekal
5. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
PEMAHAMAN TERHADAP PERSPEKTIF MATERI
Memahami panggilan
dan pengutusan
Pilar-pilar GPIB
Memahami unit misioner
Penguatan peran keluarga
Mekanisme pola kerja
unit misioner
Pelayan yang memimpin
Konteks
relasi pribadi
dengan Allah
Konteks relasi
kelembagaan
Konteks
pengutusan
Hadir,
memimpin proses
transformasi umat
menuju
keselamatan dan
hidup yang kekal
6. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
PEMAHAMAN TERHADAP PERSPEKTIF MATERI
• Fungsi pelayan berlaku secara individual
• Lembaga adalah sarana bagi pelayan
• Efektifitas pelayanan pelayan ditentukan oleh
efektifitas pelayan mempengaruhi
lingkungannya
• Proses mempengaruhi memerlukan aspek
“kemampuan pengendalian diri” untuk
membawa lingkungannya bertemu dan
masuk kepada tujuan Allah
Beberapa
hal yang
muncul :
7. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
8. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
9. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
“Tidak ada satupun atribut
kepemimpinan yang tidak Yesus
lakukan saat dia melatih murid-
muridnya.
Tidak akan ada yang salah jika kita
mengikuti teladan kepemimpinan
Yesus
Memimpin seperti Yesus akan
menghadirkan sesuatu yang
berbeda dalam hidup kita dan juga
mereka yang kita pengaruhi.”
~ Ken Blanchard ~
10. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
11. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
12. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
13. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
14. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
15. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
16. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
17. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
18. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
Wadah pembinaan dan
pelaksana misi GPIB
PELAYAN DALAM KONTEKS UNIT MISIONER GPIB
PERSPEKTIF PELAYANAN UNIT MISIONER GPIB PERATURAN NOMOR 3:
Mendorong pelayanan agar
teratur, tertib, berdaya
guna dan berhasil guna Pembangun
an jemaat
berkesinam
bungan
Merumuskan kebijakan,
merencanakan program dan
melaksanakan kegiatan
pada bidang bidang
kegiatan
Membantu MS/MJ
menjabarkan &
melaksanakan PKUPPG
Dipanggil Allah untuk
melaksanakan misi
gereja bersama-sama
dengan Majelis Sinode /
Majelis Jemaat, dengan
memperhatikan :
1. Tugas dan wewenang
2. Tanggung jawab
3. Struktur kepengurusan
4. Masa tugas
5. Program dan anggaran
6. Mekanisme rapat-
rapat dan surat
menyurat
7. Perbendaharaan
UNITMISIONER
19. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
1. Dipilih
2. Dipanggil
3. Ditempatkan dan
ditugaskan (assignment)
4. Berjalan bersama
Memiliki fungsi kepemimpinan
Mengembangkan fungsi
kepemimpinannya
Mewariskan fungsi
kepemimpinannya
PELAYAN DALAM KONTEKS UNIT MISIONER GPIB
20. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
Memperbesar
lingkaran
pengaruh (Fokus
Proaktif)
Fokus kepada
transformasi
Memperbesar
lingkaran
kepedulian
(Fokus Reaktif)
Fokus kepada
aktivitas
transaksional
Menjalankan fungsi dan peranannya sebagai “pelayan” untuk
berkontribusi mewujudkan damai sejahtera bagi seluruh
ciptaannya
M E R U B A H P A R A D I G M A
PELAYAN DALAM KONTEKS UNIT MISIONER GPIB
PELAYAN
YANG
MEMIMPIN
21. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
Program dirancang sporadis
Rencana implementasi program
tidak direncakanan dengan matang
Tidak mau mengerti akan
pergumulan / kesulitan jemaat
Selalu mengingat / mengulang
kesalahan teman sepelayanan
Tidak mau introspeksi diri
Mengeluh
Apatis terhadap pertumbuhan
dan perkembangan jemaat
Fokus kepada kekhawatiran dan
hal-hal yang tidak dapat
dikendalikan
Program jangka panjang dan
berkesinambungan
Rencana implementasi program
dibuat secara matang dan detail
Mengerti pergumulan dan
kesulitan jemaat serta mencari
solusi
Mengembangkan talenta teman
sepelayanan
Terbuka untuk pengembangan
Berpikir kristis, kreatif, realistis,
positif dan inovatif
PELAYAN DALAM KONTEKS UNIT MISIONER GPIB
FOKUS REAKTIF FOKUS PROAKTIF
22. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
FOKUS REAKTIF FOKUS PROAKTIF
• Program Jangka Panjang dan
berkesinambungan
• Rencana Implementasi Program
dibuat secara matang dan detail
• Mengerti pergumulan dan
kesulitan jemaat serta mencari
solusi
• Mengembangkan talenta teman
sepelayanan
• Terbuka untuk pengembangan
• Berpikir Kristis, Kreatif , Realistis ,
Positif dan Inovatif
• Fokus pada hal-hal yang bisa
dikerjakan dan dikendalikan -hal
yang tidak dapat dikendalikan
STUDI KASUS!!
Menemukan dan mengenali Fokus Reaktif dan Proaktif
dalam Jemaat DAN Alternatif Solusi
PELAYAN DALAM KONTEKS UNIT MISIONER GPIB
23. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
24. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
25. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
Pelayan
yang
memimpin
dalam
konteks
Unit
Misioner
GPIB
Karakter Yesus sebagai pelayan
Kepemimpinan dan kualitas pelayan yang
misioner
Wawasan kepemimpinan misioner
Kemampuan dan keterampilan managerial
Strategi pemantapan kualitas
kepemimpinan Unit Misioner
26. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
1. Tujuan Allah adalah orioritas hidup
dan pelayanan Yesus.
2. Disiplin
3. Komitmen yang teguh
4. Melakukan apa yang dikatakanNYA
5. Mengenal murid-muridNYA
6. Menghadirkan perubahan
7. Kaderisasi
8. Melihat dan menaklukkan situasi
9. Mengambil tindakan yang penting
dan utama
KARAKTER YESUS SEBAGAI PELAYAN :
27. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
• Memiliki jiwa, sikap dan mental
seorang pelayan yang misioner
• Menanamkan nilai-nilai kebenaran
dan kepatutan
• Selalu hadir untuk mendampingi
(sebagai fasilitator) dan memberi
bimbingan buat orang yang dilayani
• Menjalankan tugas secara mandiri
dan bertanggungjawab
• Bertumbuh dan memiliki kualitas
hidup sebagai seorang pelayan yang
misioner
1.
PELAYAN
YANG
MEMIMPIN
KEPEMIMPINAN DAN KUALITAS PELAYAN YANG MISIONER
28. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
2.
KEPEMIMPINAN
• Memancarkan pengaruhnya kepada
orang / kelompok lain
• Terbuka untuk mau menerima
pengubahan atas diri / kelompok secara
menyeluruh (pikiran, perasaan,
kemauan, perkataan, perbuatan dan
tindakan)
• Berjalan bersama dalam tatanan
kepemimpinan yang berlaku
KEPEMIMPINAN DAN KUALITAS PELAYAN YANG MISIONER
29. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
3.
SIFAT
KEPEMIMPINAN
MISIONER
• Hadir sebagai hamba untuk
melayani orang banyak dengan
spontan, tanpa syarat, rela hati,
sukacita, penuh kasih sayang (Mrk
10:42-45)
• Rela mengorbankan kepentingan
pribadi bagi kepentingan orang
banyak
• Tidak berperilaku sebagai penguasa
yang memerintah dan menganggap
orang lain sebagai bawahan
KEPEMIMPINAN DAN KUALITAS PELAYAN YANG MISIONER
30. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
1.
WAWASAN
KEPEMIMPINAN
MISSIONER
KEMAMPUAN BERTEOLOGI YANG ALKITABIAH
PEMAHAMAN EKKLESIOLOGI YANG MISSIONER
PENGABDIAN DAN KESETIAAN SERTA PENGORBANAN
SIKAP MENTAL SEBAGAI PEMBINA DAN
MEMBENTUK SISTEM KADERISASI
SIKAP MENTAL MISIONER (TIDAK BERGANTUNG
PADA MASA BAKTI KEPENGURUSAN
PEMAHAMAN & PENGAHAYATAN MENGENAI
PERTUMBUHAN GEREJA SECARA VERTIKAL & HORIZONTAL
STRATEGI MISSIONER DAN TRANSFORMATIF
KEPEMIMPINAN DALAM KONTEKS UNIT MISIONER GPIB
31. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
2. KEMAMPUAN DAN KETERAMPILAN MANAGERIAL
KEPEMIMPINAN DALAM KONTEKS UNIT MISIONER GPIB
32. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
2. KEMAMPUAN DAN KETERAMPILAN MANAGERIAL
KEPEMIMPINAN DALAM KONTEKS UNIT MISIONER GPIB
Menetapkan tujuan kerja (acuan : program sinodal, jemaat &
agenda gereja, pemerintah)
Menyusun rencana kerja , evaluasi, follow up
Menyusun program kerja & anggaran penunjang bidang dana
Menyusun pengorganisasian kerja penunjang bidang daya
Mengadakan pemeriksaan dan pengawasan kegiatan
Memimpin sidang/rapat kerja
Mengupayakan & mengembangkan sikap kerja sama
Mengadakan pendekatan strategis kerja kristiani sesuai golongan
kategorial
Berani & mampu mengeluarkan pendapat & gagasan dalam
berbagai forum
Penguasaan
dasar
kepemimpinan
organisatoris
33. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
• Internal GPIB jemaat, mupel, sinodal
• Lokal PGIW/BKSG
• Nasional PGI, KWI, dll
• Internasional CCA, WCC, WCRC, dll
Mampu dan terampil berdialog dan menjalin kerja
sama di segala bidang dengan wawasan bergereja yang
misioner dan oikumenis di semua tingkat
• Dialog & kerja sama antar umat beragama
• Terlibat dalam partisipasi pembangunan masyarakat
Memiliki keterbukaan hubungan gereja dan
masyarakat dengan tetap memiliki identitas
selaku duta kristus di dunia.
KEPEMIMPINAN DALAM KONTEKS UNIT MISIONER GPIB
2. KEMAMPUAN DAN KETERAMPILAN MANAGERIAL
34. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
3. Langkah-
langkah
strategis bagi
pemantapan
kualitas
kepemimpinan
unit misioner
Upaya khusus untuk menumbuhkan motivasi
anggota agar menjadi warga misioner
Memanfaatkan dan mengembangkan
Pembinaan warga gereja ( pwg )
Mengembangkan sistem dan pola pengkaderan
Menghidupkan fungsi konsistori sebagai
Ruang persiapan pelayanan yang terpadu
Pengadaan pendeta khusus
Mempertegas tatanan dan perangkat
KEPEMIMPINAN DALAM KONTEKS UNIT MISIONER GPIB
35. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
• Tidak hanya fokus/memprioritaskan salah
satu unit misioner.
POLA PENDEKATAN TERPADU :
• Bertumbuh dan meningkat melalui proses dalam
jenjang unit misioner yang masing-masing.
POLA PENDEKATAN BERJENJANG :
• Tidak berhenti pada salah satu tahap, tapi
terus berkelanjutan
POLA PENDEKATAN BERKESINAMBUNGAN :
KEPEMIMPINAN DALAM KONTEKS UNIT MISIONER GPIB
3. Langkah-
langkah
strategis bagi
pemantapan
kualitas
kepemimpinan
unit misioner
36. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
MENGEFEKTIFKAN PERAN PELAYAN YANG MEMIMPIN
Dalam situasi keseharian pelayanan unit
misioner tidak bisa berjalan sendiri :
• Ada fungsi kepemimpinan dalam jemaat yang
menuntut koordinasi efektif dan evaluatif
• Ada umat yang juga menjadi subjek
pelayanan
• Ada peraturan yang mendasari semua
penyusunan progam dan implementasinya.
37. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
MENGEFEKTIFKAN PERAN PELAYAN YANG MEMIMPIN
1. MENGENAL TIPE TIPE ANGGOTA
TINGKAT
KEMATANGAN PENJELASAN
Tidak memiliki keterampilan khusus dan yang diperlukan untuk tugas
tertentu dalam pelayanan, serta tidak mampu dan tidak mau melakukan
atau mengambil tanggung jawab untuk pekerjaan atau tugas.
Tidak dapat mengambil tanggung jawab untuk tugas tertentu dalam
pelayanan, namun bersedia dan mau untuk bekerja. Pada umumnya, mereka
adalah anggota baru atau pemula tapi memiliki antusiasme dan motivasi.
Berpengalaman dan mampu melakukan tugas tertentu dalam pelayanan,
tetapi tidak memiliki keyakinan atau kemauan untuk mengambil
tanggungjawab atau terlibat
Berpengalaman pada tugas-tugas pelayanan, dan nyaman dengan
kemampuan mereka sendiri untuk melakukannya dengan baik. Mampu
dan bersedia untuk tidak hanya melakukan tugas tugas tertentu dalam
pelayanan, tetapi untuk mengambil tanggung jawab untuk tugas tersebut
38. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
ORIENTASI TUGAS
ORIENTASIDUKUNGAN
RENDAH TINGGI
TINGGI
PENUGASAN
DELEGATING
MENGARAHKAN
DIRECTING
MELATIH
COACHING
MEMOTIVASI
SUPPORTING
KEMAUAN
TINGGI
KEMAMPUAN
TINGGI
KEMAUAN
RENDAH
KEMAMPUAN
TINGGI
KEMAUAN
TINGGI
KEMAMPUAN
RENDAH
KEMAUAN
RENDAH
KEMAMPUAN
RENDAH
39. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
Pelayan yang memimpin:
Memandu/mengarahkan orang lain:
Ke dalam pertemuan mereka sendiri dengan Tuhan
Menemukan tujuan dan identitas mereka sendiri.
Melakukan proses transformasi - bukan hanya produksi.
Untuk melihat hal-hal lama dengan cara baru.
Mengerti, setuju, mengikuti, karena nilai yang ditawarkan bukan karena posisi
yang mereka pegang
Melakukan perannya dengan menjadikan dirinya sebagai pengaruh yang efektif
dan positif
Tidak terikat terikat pada struktur, bahkan secara fleksibel dia dapat bergerak
menawarkan proses transformasi
Setia dan taat sampai tugasnya selesai
Mengedepankan pendekatan kolektif kolegial (konsep presbiterial sinodal)
40. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
Banyak pemimpin
(pengurus pelkat,
pengurus komisi) merasa
bahwa karena mereka
bukan pemimpin utama,
mereka tidak dapat
mempengaruhi atasan,
rekan sepelayanan, dan
anggota mereka.
2. KEPEMIMPINAN SITUASIONAL PEMIMPIN 3600
Memimpin ke atas
mempengaruhi, memberi
solusi, membawa nilai
untuk pemimpin
Memimpin horisontal
Mempengaruhi rekan untuk
mencapai hasil
Memimpin kebawah
Membantu anggota
menyadari potensi mereka
Presbiter
Sesama
pengurus unit
misioner,
karyawan
kantor gereja
Anggota
41. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
POTENSI PENATALAYANAN
Meliputi tugas-tugas :
pengaturan/pengelolaan
pelayanan,
pengorganisasian &
manajemen serta tertib
administrasi
POTENSI PENUNJANG
Meliputi tugas-tugas yang
mencakup segala pemikiran
& usaha untuk pengadaan &
penggalangan dana, sarana,
fasilitas
POTENSI MISIONER
Meliputi tugas-tugas :
persekutuan, pelayanan,
kesaksian, pembinaan
Diarahkan sesuai kualitas, ketrampilan,kemampuan, wawasan &
Penguasaan akan bidang tugas serta tanggung jawab masing-masing
3. POLA PENDEKATAN POTENSI
PERLU IDENTIFIKASI TALENTA WARGA JEMAAT YANG ADA DI GEREJA
42. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
43. Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat
Protestant Church in the Western part of Indonesia – De Protestantse Kerk in Westelijk Indonesie
PENUTUP
• Efektifitas peran pelayan yang memimpin akan sangat
tergantung kepada komitmen dan konsistensi serta
kesediaan menanggung segala konsekuensinya.
• Refleksi matius 20 : 26 – 28, barang siapa ingin menjadi
besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
dan barang siapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi hambamu: sama seperti anak
manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani dan untuk memberikan nyawa-nya menjadi
tebusan bagi banyak orang.
• Tuhan Yesus menolong dan memberkati kita sekalian
Notas del editor
Pendekatan Pelayan yang memimpin barangkali agak jarang digunakan sehingga menjadi sebuah kesulitan tersendiri untuk memahami tema ini, karena secara harfiah pelayan tidak ditakdirkan untuk memimpin, melainkan bekerja dan melayani.
Kata “Memimpin” dalam pendekatan ini tidak dapat dilihat sebagai sebuah fungsi yang melekat secara hirarkis dalam sebuah jabatan tertentu. John C. Maxwell menjelaskan bahwa setiap orang adalah pemimpin karena setiap orang mempengaruhi seseorang. (“Everyone is a leader because everyone influences someone.” John C. Maxwell ), karena menurutnya kepemimpinan bukanlah sebuah gelar, atau posisi atau sebuah alur. Kepemimpinan adalah sebuah kehidupan yang mempengaruhi orang lain. (Leadership is not about titles, positions or flowcharts. It is about one life influencing another) 081220008202 kemal masjhur
—
FUNGSI PELAYAN BERLAKU SECARA INDIVIDUAL, KARENA PENUGASAN ALLAH JUGA BERSIFAT INDIVIDUAL UNTUK MENJADI INISIATOR. BAHWA NANTI SETIAP INDIVIDU AKAN BEKERJA SAMA DAN BERKOLABORASI DENGAN ORANG LAIN ITU ADALAH PROGRESS PELAYANAN.
LEMBAGA ADALAH SARANA PELAYANAN YANG HARUS DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT BANTU UNTUK MENCIPTAKAN EFEKTIFITAS PELAYANAN.
PUNYA PANCARAN PENGARUH KUAT (TERENCANA & TERARAH)
DALAM MEMBERI & MENUMBUHKAN MOTIVASI PADA ORANG LAIN
PENGUBAHAN DIRI ORANG / KELOMPOK YANG BERPROSES BEBAS BERGERAK
PEMBARUAN KUALITAS HIDUP SECARA MENYELURUH
MISI PELKAT DALAM BAHTERA GPIB ADALAH MENGENAL, MERASAKAN (HATI), GELOMBANG PERUBAHAN DARI ROH KUDUS DAN BERJALAN ATAU BERTINDAK DENGAN TUNTUNAN ROH KUDUS. IA AKAN MENUNJUKKAN KITA JALAN (MAZMUR 32:8).
TUGAS PELKAT BUKAN MEMBUAT GELOMBANG (PERPECAHAN KARENA ADU PROGRAM), TETAPI MERASAKAN BAGAIMANA ROH KUDUS MENUNTUN PELKAT.
Ciri khas Pelkat dalam Wawasan Kepimpinan Misioner ialah :
Anggota tidak akan mungkin memiliki misi perubahan, kecuali kalau ia berada dalam bahtera GPIB dan memiliki visi perubahan dan pembaruan yang jelas
Pembaruan (transformasi) oleh Roh Kudus mencakup pemberdayaan
Roh Kudus membantu anggota menemukan karunia rohani masing-masing
Pemberdayaan melalui karunia rohani mengalir tanpa batas didalam dan antar pelkat
Merangsang Pelkat untuk bertumbuh terus, berbuah, dan memuliakan Tuhan, melalui persekutuan, kesaksian dan pelayanan.
Ciri khas Pelkat dalam Kemampuan dan Ketrampilan Managerial ialah :
Pelkat adalah sebuah unit, tetapi juga totalitas. Bersama dengan Pelkat lainnya, semuanya adalah jemaat (bukan gabungan tetapi persekutuan)
Tiap pimpinan pengurus menginginkan perubahan dan pembaruan dalam organisasi
Tugas pemimpin adalah memberi pengaruh kepada anggota dan sebagai manager, ia mengatur dan mengontrol tugas yang disepakati bersama
Pembaruan yang dihasilkan dari perubahan harus mulai dari dalam diri pemimpin Pelkat, terlihat keluar dalam mengatur dan mengontrol tugas masing-masing anggota agar fokus pada tujuan
Pembaruan dan perubahan tidak mudah. Akan menimbulkan gelombang protes atau diam tanpa aksi, kecuali ada komitmen dengan hati dan bukan keputusan (dengan akal).
Kendatipun ada penolakan anggota terhadap perubahan dan pembaruan, namun damai sejahtera dalam hati yang berasal dari Tuhan membuat kondisi organisasi tenang.
PERLU UPAYA KHUSUS UNTUK MENUMBUHKAN MOTIVASI AGAR DAPAT MEMUNCULKAN KETERBUKAAN DAN KEBUTUHAN DALAM DIRI UNTUK MAU MEMBERI DIRI TERUS MENERUS DIBINA WARGA MISIONER MANDIRI DAN DEWASA UNTUK MENJALANKAN TUGAS PANGGILAN DAN PENGUTUSAN
GPIB PERLU MEMANFAATKAN DAN MENGEMBANGKAN SELURUH KONSEP PEMBINAAN WARGA GEREJA ( PWG )
PERLU MENGEMBANGKAN SISTEM DAN BENTUK / POLA PENGKADERAN
SUMBER KADER PROSES PENGKADERAN TERJADI DALAM TUBUH UNIT MISIONER
PENGADAAN KADER MELALUI WADAH DAN SARANA PELAYANAN UNIT MISIONER SEBAGAI ALAT PEMBINAAN WARGA, DILAKUKAN SECARA SENGAJA, TERENCANA, TERARAH, KONSEPSIONAL
PENEMPATAN KADER KESEMPATAN BAGI WARGA GEREJA MENGEMBANGKAN TALENTA / POTENSI
PENYALURAN KADER GPIB TERUS MENERUS MEMFUNGSIKAN ASPEK KEPEMIMPINAN WARGA , MEMBERI KESEMPATAN TERLIBAT AKTIF SESUAI TALENTA/TUGAS PANGGILANNYA
MENGHIDUPKAN FUNGSI KONSISTORI SEBAGAI RUANG PERSIAPAN PELAYANAN YANG TERPADU SETIAP DETIL DALAM UNSUR JEMAAT ( RUTIN MINGGUAN & KATEGORIAL ) MELAKSANAKAN TUGAS PELAYANAN DENGAN VISI DAN ARAH YANG SAMA
PERLU PENGADAAN TENAGA PENDETA / MAJELIS KHUSUS UNTUK MENANGANI PELAYANAN MASING-MASING UNIT MISIONER
PERLU DIPERJELAS DAN DIPERTEGAS BAIK DALAM TATANAN DAN PERANGKAT GPIB MAUPUN PPMJ SERTA SEGALA HAL YANG MENYANGKUT PROSES PEMILIHAN SESUAI STRUKTUR ORGANISASI PELAYANAN GPIB AGAR PENETAPAN DAN PENGANGKATAN KETUA III DAN SEKRETARIS II YANG MEMBIDANGI PELKAT HARUSLAH YANG BERASAL DARI PELKAT
Sebagai orang percaya, kita menyadari nilai meniru Yesus dan gaya kepemimpinan-Nya. Tetapi jika kita benar-benar memikirkannya, aneh bila kita mencoba meniru seorang pemimpin yang tidak pernah mengembangkan sebuah organisasi, secara teratur mendorong orang untuk berhenti mengikutinya, dan akhirnya melihat kematian-Nya sebagai puncak dari pencapaian-Nya.
What kind of perspective must a leader have to place high value on these kinds of strategies? Jesus was not a manager. His primary role was to function as a spiritual leader.
Not all leaders in religious organizations are spiritual leaders. This is not a criticism as much as a distinction. Distinguishing spiritual leadership from other forms of leadership can free people from unrealistic expectations of some leaders.
At the same time, making this distinction can help identify who the spiritual leaders in your organization are. Here are six characteristics that identify most spiritual leaders:
LEAD-UP: ADALAH PROSES MEMPENGARUHI SEORANG PEMIMPIN, PROSES INI MELIPUTI MERINGANKAN BEBAN PEMIMPIN DENGAN BERSEDIA LAKUKAN APA YANG ORANG LAIN TIDAK INGINKAN, SAMBIL TAHU KAPAN WAKTUNYA DORONG KE DEPAN DAN KAPAN HARUS MUNDUR.
LEAD-ACROSS: PEMIMPIN DI TENGAH ORGANISASI ADALAH PEMIMPIN PEMIMPIN. MEMBANTU REKAN-REKAN MENCAPAI HASIL POSITIF, BIARKAN IDE TERBAIK MENANG, DAN MENGHORMATI SETIAP IDE. PEMIMPIN INI HARUS MENGEMBANGKAN DAN MENJAGA KREDIBILITAS, DAN TERUS-MENERUS BERUSAHA NTUK MEMPENGARUHI (POSITIF)
LEAD-DOWN: MEMBANTU ORANG MENYADARI POTENSI MEREKA, MENJADI ROLE MODEL YANG KUAT, DAN MENDORONG ORANG LAIN UNTUK MENJADI BAGIAN DARI TUJUAN YANG LEBIH TINGGI.
AS PEMIMPIN 3600 MENGAMBIL POSISI DITENGAH ORGANISASI DAN MENGAMBIL PERAN UNTUK “MENAMBAH NILAI BAGI ORGANISASI DAN UNTUK PEMIMPIN."