SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 24
Salpingitis dan
Adnexitis
Anggota :
1. Alifa Kurniawati
2. Fita Septiana
3. Karisna Setyowati
4. Safitri Nur H.
5. Ulfah Hanum
SALPINGITIS
DEFINISI
• Salpingitis adalah peradangan pada saluran
tuba, dipicu oleh infeksi bakteri. Salpingitis
kadang-kadang disebut penyakit radang
panggul (PID). Ini istilah umum termasuk
infeksi lain dari sistem reproduksi wanita,
termasuk rahim dan ovarium.
• Salpingitis adalah salah satu penyebab umum
terjadinya infertilitas pada wanita.
KLASIFIKASI
1. Salpingitis akut
Tuba menjadi merah dan bengkak dan sekretnya
banyak hingga dinding dalam tuba dapat menempel
jadi satu. Paling sering disebabkan oleh gonococcus,
disamping itu oleh staphylococus, streptococus dan
bakteri TBC. Infeksi dapat terjadi sebagai berikut :
a) Naik dari cavum uteri
b) Menjalar dari alat yang berdekatan seperti dari
appendiks yang meradang
c) Haematogen terutama salpingitis tuberculosa
2. Salpingitis kronis
Biasanya berasal dari salpingitis akut. Salpingitis
kronik apabila infeksi sudah berat/meluas, bertahan
lama dan mungkin saja gejala sudah terasa tidak
mengganggu.
ETIOLOGI
1. Faktor resiko
Resiko pada wanita yang tidak menikah, hubungan seks di usia muda
dan punya lebih dari satu pasangan. Infeksi dapat mencapai tuba bila
aliran menstruasi berbalik atau terbukanya serviks saat menstruasi.
Faktor lain termasuk prosedur pembedahan dimana melewati serviks,
misal :
a) Endometrial biopsy
b) Curettage
c) Hysteroscopy
2. Spesies bakteri
Bakteri yang biasa ditemukan pada infeksi salpingitis adalah :
a) Neisseria gonhorroeae (30-50%)
b) Mycoplasma
c) Staphylococcus
d) Streptococcus
KOMPLIKASI
1. Infeksi indung telur dan rahim
2. Infeksi pada pasangan seks
3. Suatu abses pada ovarium
4. Infeksi lebih lanjut
5. Infeksi pada pasangan seks
6. Abses Tubo-ovarium
7. Kehamilan ektopik
8. Infertilitas
GEJALA
1. Nyeri abdomen di kedua sisi
2. Sakit punggung
3. Sering buang air kecil
4. Gejala-gejala biasanya muncul setelah periode menstruasi
5. Demam tinggi dengan menggigil
6. Nyeri perut Abnormal discharge vagina, seperti warna yang
tidak biasa atau bau
7. Dismenorea
8. Tidak nyaman atau hubungan seksual yang menyakitkaN
9. Defense kanan dan kiri atas ligamen pourpart
11. Mual dan muntah, ada gejala abdomen akut karena terjadi
rangsangan peritoneum
12. Kadang-kadang ada tendensi pada anus karena proses dekat
pada rektum dan sigmoid
13. Pada periksa dalam nyeri kalau portio digoyangkan, nyeri kiri
dan kanan yterus, kadang-kandang ada penebalan dari tuba.
14. Nyeri saat ovulasi
DIAGNOSIS
Berikut pemeriksaan-pemeriksaan yang dapat menegakkan diagnosis
salpingitis :
1. Pemeriksaan umum
· Suhu biasanya meningkat
· Tekanan darah normal
· Denyut nadi cepat
2. Pemeriksaan abdomen
· Nyeri perut bawah
· Nyeri lepas
· Bising usus menurun
· Distensi abdomen
3. Pemeriksaan inspekulo
· Tampak secret purulen di ostium serviks
4. Pemeriksaan laboratorium
· Leukosit cenderung meningkat pada hasil cek darah
· Bakteri jenis penginfeksi diketahui pada sapuan mukosa
GAMBARAN KLINIS
1.Nyeri perut bagian bawah, unilateral atau
bilateral
2.Kadang pendarahan diluar siklus dan secret
di vagina
3. Nyeri tekan di abdomen bagian bawah
disertai nyeri pergerakan serviks.
PENATALAKSANAAN
Sebagai bidan, penanganan terbaik adalah
merujuk klien yang mengeluh dengan tanda
dan gejala kearah salpingitis. Anjurkan untuk
kultur darah dan antibiotic lewat IV jika
keadaan memburuk.Pasangan harus ikut
diperiksa agar penyebaran dan pengobatan
tuntas.
1. Berobat jalan bila keadaan umum baik, dengan terapi :
a. Berikan antibiotic
· Cefotaksim 2 gr IM
· Amoksisillin 3 gr per oral
· Ampisillin 3,5 gr per oral
· Prokain ampisillin G dalam aqua 4,8 juta unit IM pada 2 tempat
masing-masing disertai dengan pemberian prebenesid 1 gr diikuti
dengan
· Doksisiklin 100 mg per os 2 kali sehari selama 10 sampai 14 hari
· Tetrasiklin 500 mg per os 4 kali sehari
(Doksisiklin dan tetrasiklin tidak digunakan untuk ibu hamil).
b. Tirah baring
Selain terapi antimikroba, di anjurkan tirah baring dan obat-
obat analgesic.
c. Konseling :
- PID dapat menyebabkan infertilitas karena tuba yang
rusak, pasien harus mengatasi hal tersebut
d. Pendidikan kesehatan yang diberikan:
- Pengetahuan tentang penyebab dan penyebaran
infeksi serta efeknya
- Kegiatan seksual dikurangi atau menggunakan
pengaman
- Cara mengetasi infeksi yang berulang
e. Pengobatan dilanjutkan sampai pasien pulang dan
sembuh total
ADNEXITIS
DEFINISI
Adnexitis adalah radang yang terjadi di daerah panggul wanita,
timbulnya rasa nyeri pada daerah panggul wanita yang berada di
daerah tuba falopi sampai ovarium. Rasa nyeri tersebut timbul
karena disebabkan oleh bakteri yang mengakibatkan peradangan
distruktur tuba falopi dan sekitarnya, bahkan
sampai ovarium (indung telur).
Istilah lain yang sering digunakan untuk menyebut adnexitis
adalah PID (Pelvic Inflammatory Disease), salpingitis parametritis
atau salpingo-oophoritis.
ETIOLOGI
Peradangan pada adneksa rahim hampir 90
persen disebabkan oleh infeksi beberapa organisme,
biasanya adalah Neisseria gonorrhoeae dan
Chlamydia trachomatis. Organisme ini naik ke rahim,
tuba fallopi, atau ovarium sebagai akibat dari
hubungan seksual, melahirkan, masa nifas,
pemasangan IUD (alat KB), aborsi, kerokan,
laparatomi dan perluasan radang dari alat yang
letaknya tidak jauh seperti appendiks.
KLASIFIKASI
a. Adnexitis akut, sering ditemui 2 kondisi yaitu demam & perut
bawah yang sakit, demam sampai di atas 38℃, disertai menggigil.
Sakit perut bawah sering ditunjukkan dengan sakit seperti
ditekan, kadang satu sisi perut bagian bawah lebih berat/ lebih
ringan.
b. Adnexitis kronis, tidak ada gejala demam dan sakit yag jelas, hanya
merasa bagian pinggang yang nyeri & tidak nyaman,/gejala bagian
bawah perut yang menonjol disertai rasa, kadang ringan kadang
berat, disertai keputihan yang banyak, haid yang tidak teratur.
GEJALA
a. Kram atau nyeri perut bagian bawah yang tidak berhubungan
dengan haid (bukan pre menstrual syndrome)
b. Keluar cairan kental berwarna kekuningan dari vagina
c. Nyeri saat berhubungan intim
d. Demam
e. Nyeri punggung
f. Leukosit tinggi
g. Setelah beberapa hari dijumpai tumor dengna batas yang tidak
jelas dan nyeri tekan
KOMPLIKASI
 Pembedahan pada adnexitis akuta perlu dilakukan apabila:
1. Jika terjadi ruptur atau abses ovarium
2. Jika terjadi gejala-gejala ileus karena perlekatan
3. Jika terjadi kesukaran untuk membedakan antara apendiksitis akuta
dan adneksitis akuta.
Gejala : nyeri kencing, rasa tidak enak di bawah perut, demam, ada
lendir/bercak keputihan di celana dalam yang terasa panas, infeksi yang
mengenai organ-organ dalam panggul/ reproduksi. Penyebab infeksi
lanjutan dari saluran kencing dan daerah vagina. Selain itu komplikasi yang
terjadi dapat berupa appendisitis akuta, pielitis akuta, torsi adneksa dan
kehamilan ektopik yang terganggu. Biasanya lokasi nyeri tekan pada
appendisitis akuta (pada titik Mac Burney) lebih tinggi daripada adnexsitis
akut, akan tetapi apabila proses agak meluas perbedaan menjadi kurang
jelas (Sarwono.Winkjosastro,Hanifa.Hal 288.2007).
PENATALAKSANAAN
a. Penanganan utama yang dianjurkan adalah TAH + BSO
+ OM + APP (Total Abdominal Hysterectomy +
Bilateral Salpingo - Oophorectomy + Omentectomy +
Appendectomy).
b. Penyakit ini dapat diterapi dengan pemberian
antibiotika. Tergantung dari derajat penyakitnya,
biasanya diberikan suntikan antibiotik kemudian
diikuti dengan pemberian obat oral selama 10-14 hari.
PENCEGAHAN
1. Hindari Sex Bebas (Free Sex)
2. Mandi atau bersihkan diri apabila anda ingin
melakukan Hubungan Sexualdengan Suami anda,
3. Jangan melakukan hubungan sexsual dengan
suami anda secara kasar, yangbisa menyebabkan
lecet dan infeksi pada vagina anda)
Sumber
• http://sichesse.blogspot.com/2012/08/makal
ah-askeb-iv-salpingitis.html
• http://manisifah38.blogspot.com/2013/02/sal
pingitis.html
6. salpingitis & adnexitis

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
Taufik Tias
 
Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)
adefelia_91
 

La actualidad más candente (20)

Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
BENJOLAN PADA PAYUDARA
BENJOLAN PADA PAYUDARABENJOLAN PADA PAYUDARA
BENJOLAN PADA PAYUDARA
 
Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)Obat tokolitik (1)
Obat tokolitik (1)
 
Referat mioma uteri
Referat mioma uteriReferat mioma uteri
Referat mioma uteri
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Infertilitas dasar
Infertilitas dasarInfertilitas dasar
Infertilitas dasar
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
119920864 hernia-inguinalis-ppt
119920864 hernia-inguinalis-ppt119920864 hernia-inguinalis-ppt
119920864 hernia-inguinalis-ppt
 
Copy of isk pada kehamilan
Copy of isk pada kehamilanCopy of isk pada kehamilan
Copy of isk pada kehamilan
 
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosisMola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
Mola hidatidosa dan Koriokarsinoma, endometriosis
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Perdarahan ante partum
Perdarahan ante partumPerdarahan ante partum
Perdarahan ante partum
 
GABRIELLA C A - reproduksi - sindrom duh
GABRIELLA C A - reproduksi - sindrom duhGABRIELLA C A - reproduksi - sindrom duh
GABRIELLA C A - reproduksi - sindrom duh
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
 
Kolesistitis
KolesistitisKolesistitis
Kolesistitis
 

Destacado

Salpingitis
SalpingitisSalpingitis
Salpingitis
pie-pien
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
Pradasary
 
Terapéutica de Tricomoniasis, Vaginosis bacteriana, Salpingitis, Gonorrea, VIH
Terapéutica de Tricomoniasis, Vaginosis bacteriana, Salpingitis, Gonorrea, VIHTerapéutica de Tricomoniasis, Vaginosis bacteriana, Salpingitis, Gonorrea, VIH
Terapéutica de Tricomoniasis, Vaginosis bacteriana, Salpingitis, Gonorrea, VIH
Marianne Castro Santos
 
Norma endometritis para_consulta
Norma endometritis para_consultaNorma endometritis para_consulta
Norma endometritis para_consulta
jhonfaberg
 
Pelvic Inflammatory Disease
Pelvic Inflammatory DiseasePelvic Inflammatory Disease
Pelvic Inflammatory Disease
Jamie Thomas
 
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
Pradasary
 
Enfermedad Pelviana Inflamatoria
Enfermedad Pelviana InflamatoriaEnfermedad Pelviana Inflamatoria
Enfermedad Pelviana Inflamatoria
hadoken Boveri
 
Parametritis/ Pelvic Cellulitis
Parametritis/ Pelvic CellulitisParametritis/ Pelvic Cellulitis
Parametritis/ Pelvic Cellulitis
Warda Shakil
 
ENFERMEDAD INFLAMATORIA PELVICA
ENFERMEDAD INFLAMATORIA PELVICAENFERMEDAD INFLAMATORIA PELVICA
ENFERMEDAD INFLAMATORIA PELVICA
Gino P. Segura
 

Destacado (20)

Salpingitis
SalpingitisSalpingitis
Salpingitis
 
Salpingitis
SalpingitisSalpingitis
Salpingitis
 
4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis4. endometritis & metritis
4. endometritis & metritis
 
Terapéutica de Tricomoniasis, Vaginosis bacteriana, Salpingitis, Gonorrea, VIH
Terapéutica de Tricomoniasis, Vaginosis bacteriana, Salpingitis, Gonorrea, VIHTerapéutica de Tricomoniasis, Vaginosis bacteriana, Salpingitis, Gonorrea, VIH
Terapéutica de Tricomoniasis, Vaginosis bacteriana, Salpingitis, Gonorrea, VIH
 
Endometritis
Endometritis Endometritis
Endometritis
 
Norma endometritis para_consulta
Norma endometritis para_consultaNorma endometritis para_consulta
Norma endometritis para_consulta
 
Salpingectomy
SalpingectomySalpingectomy
Salpingectomy
 
Pelvic Inflammatory Disease
Pelvic Inflammatory DiseasePelvic Inflammatory Disease
Pelvic Inflammatory Disease
 
Puerperio complicado
Puerperio complicadoPuerperio complicado
Puerperio complicado
 
Presentation2 imser
Presentation2 imserPresentation2 imser
Presentation2 imser
 
2006 Endometritis
2006 Endometritis2006 Endometritis
2006 Endometritis
 
Salpingitis secuelas
Salpingitis secuelasSalpingitis secuelas
Salpingitis secuelas
 
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
 
Salpingitis tuberculosa
Salpingitis tuberculosaSalpingitis tuberculosa
Salpingitis tuberculosa
 
Enfermedad Pelviana Inflamatoria
Enfermedad Pelviana InflamatoriaEnfermedad Pelviana Inflamatoria
Enfermedad Pelviana Inflamatoria
 
Endometritis aguda y crónica
Endometritis  aguda y crónicaEndometritis  aguda y crónica
Endometritis aguda y crónica
 
Parametritis/ Pelvic Cellulitis
Parametritis/ Pelvic CellulitisParametritis/ Pelvic Cellulitis
Parametritis/ Pelvic Cellulitis
 
Pelvic inflammatory disease ppt
Pelvic inflammatory disease pptPelvic inflammatory disease ppt
Pelvic inflammatory disease ppt
 
Bartholinitis
BartholinitisBartholinitis
Bartholinitis
 
ENFERMEDAD INFLAMATORIA PELVICA
ENFERMEDAD INFLAMATORIA PELVICAENFERMEDAD INFLAMATORIA PELVICA
ENFERMEDAD INFLAMATORIA PELVICA
 

Similar a 6. salpingitis & adnexitis

Aspek klinis dan penanganan infeksi organ reproduksi wanita
Aspek klinis dan penanganan infeksi organ reproduksi wanitaAspek klinis dan penanganan infeksi organ reproduksi wanita
Aspek klinis dan penanganan infeksi organ reproduksi wanita
Dhila Fadhila
 
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptxASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
janghyun4
 

Similar a 6. salpingitis & adnexitis (20)

obgyn prp
obgyn prpobgyn prp
obgyn prp
 
Askep uretritis
Askep uretritisAskep uretritis
Askep uretritis
 
Penyakit rektum
Penyakit rektumPenyakit rektum
Penyakit rektum
 
Aspek klinis dan penanganan infeksi organ reproduksi wanita
Aspek klinis dan penanganan infeksi organ reproduksi wanitaAspek klinis dan penanganan infeksi organ reproduksi wanita
Aspek klinis dan penanganan infeksi organ reproduksi wanita
 
Parametritis
ParametritisParametritis
Parametritis
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Askep appendix 1
Askep appendix 1Askep appendix 1
Askep appendix 1
 
Appendiks kmb
Appendiks kmbAppendiks kmb
Appendiks kmb
 
INFEKSI ALAT KANDUNGAN
 INFEKSI ALAT KANDUNGAN INFEKSI ALAT KANDUNGAN
INFEKSI ALAT KANDUNGAN
 
PPT (1).pptx
PPT (1).pptxPPT (1).pptx
PPT (1).pptx
 
Ibu wajib perbaharuan
Ibu wajib perbaharuanIbu wajib perbaharuan
Ibu wajib perbaharuan
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITISASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS
 
Penydalam srimaryani
Penydalam srimaryaniPenydalam srimaryani
Penydalam srimaryani
 
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDFASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN APENDISITIS PDF
 
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptxASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
 
82894087 makalah-jadi-apendisitis
82894087 makalah-jadi-apendisitis82894087 makalah-jadi-apendisitis
82894087 makalah-jadi-apendisitis
 
Definisi
DefinisiDefinisi
Definisi
 
Servisitis
ServisitisServisitis
Servisitis
 
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory diseasePenyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
 
Bab ii zamilan
Bab ii zamilanBab ii zamilan
Bab ii zamilan
 

Último

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Último (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 

6. salpingitis & adnexitis

  • 2. Anggota : 1. Alifa Kurniawati 2. Fita Septiana 3. Karisna Setyowati 4. Safitri Nur H. 5. Ulfah Hanum
  • 4. DEFINISI • Salpingitis adalah peradangan pada saluran tuba, dipicu oleh infeksi bakteri. Salpingitis kadang-kadang disebut penyakit radang panggul (PID). Ini istilah umum termasuk infeksi lain dari sistem reproduksi wanita, termasuk rahim dan ovarium. • Salpingitis adalah salah satu penyebab umum terjadinya infertilitas pada wanita.
  • 5. KLASIFIKASI 1. Salpingitis akut Tuba menjadi merah dan bengkak dan sekretnya banyak hingga dinding dalam tuba dapat menempel jadi satu. Paling sering disebabkan oleh gonococcus, disamping itu oleh staphylococus, streptococus dan bakteri TBC. Infeksi dapat terjadi sebagai berikut : a) Naik dari cavum uteri b) Menjalar dari alat yang berdekatan seperti dari appendiks yang meradang c) Haematogen terutama salpingitis tuberculosa
  • 6. 2. Salpingitis kronis Biasanya berasal dari salpingitis akut. Salpingitis kronik apabila infeksi sudah berat/meluas, bertahan lama dan mungkin saja gejala sudah terasa tidak mengganggu.
  • 7. ETIOLOGI 1. Faktor resiko Resiko pada wanita yang tidak menikah, hubungan seks di usia muda dan punya lebih dari satu pasangan. Infeksi dapat mencapai tuba bila aliran menstruasi berbalik atau terbukanya serviks saat menstruasi. Faktor lain termasuk prosedur pembedahan dimana melewati serviks, misal : a) Endometrial biopsy b) Curettage c) Hysteroscopy 2. Spesies bakteri Bakteri yang biasa ditemukan pada infeksi salpingitis adalah : a) Neisseria gonhorroeae (30-50%) b) Mycoplasma c) Staphylococcus d) Streptococcus
  • 8. KOMPLIKASI 1. Infeksi indung telur dan rahim 2. Infeksi pada pasangan seks 3. Suatu abses pada ovarium 4. Infeksi lebih lanjut 5. Infeksi pada pasangan seks 6. Abses Tubo-ovarium 7. Kehamilan ektopik 8. Infertilitas
  • 9. GEJALA 1. Nyeri abdomen di kedua sisi 2. Sakit punggung 3. Sering buang air kecil 4. Gejala-gejala biasanya muncul setelah periode menstruasi 5. Demam tinggi dengan menggigil 6. Nyeri perut Abnormal discharge vagina, seperti warna yang tidak biasa atau bau 7. Dismenorea 8. Tidak nyaman atau hubungan seksual yang menyakitkaN 9. Defense kanan dan kiri atas ligamen pourpart 11. Mual dan muntah, ada gejala abdomen akut karena terjadi rangsangan peritoneum 12. Kadang-kadang ada tendensi pada anus karena proses dekat pada rektum dan sigmoid 13. Pada periksa dalam nyeri kalau portio digoyangkan, nyeri kiri dan kanan yterus, kadang-kandang ada penebalan dari tuba. 14. Nyeri saat ovulasi
  • 10. DIAGNOSIS Berikut pemeriksaan-pemeriksaan yang dapat menegakkan diagnosis salpingitis : 1. Pemeriksaan umum · Suhu biasanya meningkat · Tekanan darah normal · Denyut nadi cepat 2. Pemeriksaan abdomen · Nyeri perut bawah · Nyeri lepas · Bising usus menurun · Distensi abdomen 3. Pemeriksaan inspekulo · Tampak secret purulen di ostium serviks 4. Pemeriksaan laboratorium · Leukosit cenderung meningkat pada hasil cek darah · Bakteri jenis penginfeksi diketahui pada sapuan mukosa
  • 11. GAMBARAN KLINIS 1.Nyeri perut bagian bawah, unilateral atau bilateral 2.Kadang pendarahan diluar siklus dan secret di vagina 3. Nyeri tekan di abdomen bagian bawah disertai nyeri pergerakan serviks.
  • 12. PENATALAKSANAAN Sebagai bidan, penanganan terbaik adalah merujuk klien yang mengeluh dengan tanda dan gejala kearah salpingitis. Anjurkan untuk kultur darah dan antibiotic lewat IV jika keadaan memburuk.Pasangan harus ikut diperiksa agar penyebaran dan pengobatan tuntas.
  • 13. 1. Berobat jalan bila keadaan umum baik, dengan terapi : a. Berikan antibiotic · Cefotaksim 2 gr IM · Amoksisillin 3 gr per oral · Ampisillin 3,5 gr per oral · Prokain ampisillin G dalam aqua 4,8 juta unit IM pada 2 tempat masing-masing disertai dengan pemberian prebenesid 1 gr diikuti dengan · Doksisiklin 100 mg per os 2 kali sehari selama 10 sampai 14 hari · Tetrasiklin 500 mg per os 4 kali sehari (Doksisiklin dan tetrasiklin tidak digunakan untuk ibu hamil). b. Tirah baring Selain terapi antimikroba, di anjurkan tirah baring dan obat- obat analgesic.
  • 14. c. Konseling : - PID dapat menyebabkan infertilitas karena tuba yang rusak, pasien harus mengatasi hal tersebut d. Pendidikan kesehatan yang diberikan: - Pengetahuan tentang penyebab dan penyebaran infeksi serta efeknya - Kegiatan seksual dikurangi atau menggunakan pengaman - Cara mengetasi infeksi yang berulang e. Pengobatan dilanjutkan sampai pasien pulang dan sembuh total
  • 16. DEFINISI Adnexitis adalah radang yang terjadi di daerah panggul wanita, timbulnya rasa nyeri pada daerah panggul wanita yang berada di daerah tuba falopi sampai ovarium. Rasa nyeri tersebut timbul karena disebabkan oleh bakteri yang mengakibatkan peradangan distruktur tuba falopi dan sekitarnya, bahkan sampai ovarium (indung telur). Istilah lain yang sering digunakan untuk menyebut adnexitis adalah PID (Pelvic Inflammatory Disease), salpingitis parametritis atau salpingo-oophoritis.
  • 17. ETIOLOGI Peradangan pada adneksa rahim hampir 90 persen disebabkan oleh infeksi beberapa organisme, biasanya adalah Neisseria gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis. Organisme ini naik ke rahim, tuba fallopi, atau ovarium sebagai akibat dari hubungan seksual, melahirkan, masa nifas, pemasangan IUD (alat KB), aborsi, kerokan, laparatomi dan perluasan radang dari alat yang letaknya tidak jauh seperti appendiks.
  • 18. KLASIFIKASI a. Adnexitis akut, sering ditemui 2 kondisi yaitu demam & perut bawah yang sakit, demam sampai di atas 38℃, disertai menggigil. Sakit perut bawah sering ditunjukkan dengan sakit seperti ditekan, kadang satu sisi perut bagian bawah lebih berat/ lebih ringan. b. Adnexitis kronis, tidak ada gejala demam dan sakit yag jelas, hanya merasa bagian pinggang yang nyeri & tidak nyaman,/gejala bagian bawah perut yang menonjol disertai rasa, kadang ringan kadang berat, disertai keputihan yang banyak, haid yang tidak teratur.
  • 19. GEJALA a. Kram atau nyeri perut bagian bawah yang tidak berhubungan dengan haid (bukan pre menstrual syndrome) b. Keluar cairan kental berwarna kekuningan dari vagina c. Nyeri saat berhubungan intim d. Demam e. Nyeri punggung f. Leukosit tinggi g. Setelah beberapa hari dijumpai tumor dengna batas yang tidak jelas dan nyeri tekan
  • 20. KOMPLIKASI  Pembedahan pada adnexitis akuta perlu dilakukan apabila: 1. Jika terjadi ruptur atau abses ovarium 2. Jika terjadi gejala-gejala ileus karena perlekatan 3. Jika terjadi kesukaran untuk membedakan antara apendiksitis akuta dan adneksitis akuta. Gejala : nyeri kencing, rasa tidak enak di bawah perut, demam, ada lendir/bercak keputihan di celana dalam yang terasa panas, infeksi yang mengenai organ-organ dalam panggul/ reproduksi. Penyebab infeksi lanjutan dari saluran kencing dan daerah vagina. Selain itu komplikasi yang terjadi dapat berupa appendisitis akuta, pielitis akuta, torsi adneksa dan kehamilan ektopik yang terganggu. Biasanya lokasi nyeri tekan pada appendisitis akuta (pada titik Mac Burney) lebih tinggi daripada adnexsitis akut, akan tetapi apabila proses agak meluas perbedaan menjadi kurang jelas (Sarwono.Winkjosastro,Hanifa.Hal 288.2007).
  • 21. PENATALAKSANAAN a. Penanganan utama yang dianjurkan adalah TAH + BSO + OM + APP (Total Abdominal Hysterectomy + Bilateral Salpingo - Oophorectomy + Omentectomy + Appendectomy). b. Penyakit ini dapat diterapi dengan pemberian antibiotika. Tergantung dari derajat penyakitnya, biasanya diberikan suntikan antibiotik kemudian diikuti dengan pemberian obat oral selama 10-14 hari.
  • 22. PENCEGAHAN 1. Hindari Sex Bebas (Free Sex) 2. Mandi atau bersihkan diri apabila anda ingin melakukan Hubungan Sexualdengan Suami anda, 3. Jangan melakukan hubungan sexsual dengan suami anda secara kasar, yangbisa menyebabkan lecet dan infeksi pada vagina anda)